2. Ciri-Ciri Umum dan Klasifikasi Protista
Sel protista pertama kali diamati oleh Antoni van Leeuwenhoek pada tahun 1674
dengan menggunakan mikroskop sederhana hasil buatannya sendiri.
Ciri-ciri protista adalah sebagai berikut:
1. Semua anggota tersusun dari sel eukariota, jadi protista berbeda dengan
bakteri dan virus.
2. Umumnya berupa organisme uniseluler (mikroskopis), beberapa berupa
multiseluler.
3. Setiap sel uniseluler hidup seperti organisme sempurna karena mampu
melakukan seluruh fungsi utama kehidupan seperti melakukan pencernaan
makanan (melalui vakuola makanan) dan ekskresi (melalui vakuola
kontraktil).
3. 4. Memperoleh makanan dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut:
a. Fotoautotrof (beberapa anggotanya memiliki kloroplas) sehingga mampu memasak makanan
sendiri.
b. Heterotrof (dilakukan dengan cara mengabsorbsi molekul organik atau menelan partikel makanan
yang lebih besar atau bersifat fagositosis).
c. Kombinasi keduanya, fotoautotrof dan heterotrof.
5. Dapat membentuk sista jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan.
6. Habitat hampir di semua perairan, tanah yang lembab, dan bahan sisa tumbuhan (serasah).
7. Memiliki sifat-sifat seperti jamur, hewan, dan tumbuhan.
8. Sebagian anggota hidup bebas di perairan dan tanah serta membentuk simbion dalam jaringan tubuh
inang.
9. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.
10. Memiliki daur hidup yang bergantian antara fase haploid dan fase diploid.
4. Sistem klasifikasi lima kingdom diperkenalkan oleh R. H.
Whittaker. Kingdom Protista dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu Protista mirip fungi (jamur), Protista mirip
hewan, dan Protista mirip tumbuhan.
5. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
Alga atau ganggang adalah sebuah protista fotoautotrof yang dapat membuat
makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis.
1. Karakteristik Alga
Alga memiliki struktur tubuh yang sangat sederhana. Tubuh alga ada yang
tersusun dari satu sel (uniseluler). Alga
6. d. Kelas Sporozoa
Sporozoa merupakan Protozoa parasitik yang tidak memiliki alat gerak, baik silia,
flagela, maupun pseudopodia. Dalam daur hidupnya, organisme tersebut
membentuk spora dalam tubuh hospes. Biasanya, mereka bergerak dengan cara
mengubah bentuk tubuhnya.
Contoh anggota kelas Sporozoa yang utama adalah empat spesies Plasmodium
penyebab penyakit malaria, yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,
Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale.
7. Peranan Protozoa dalam Kehidupan
Peranan protozoa secara umum adalah:
1. Penyebab penyakit, antara lain penyakit disentri, sakit gigi, penyakit kala
azar, penyakit kulit, dan malaria.
2. Membantu pembusukan sisa makanan, yaitu jenis protozoa Entamoeba coli.
3. Petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi, berupa lapisan foraminifera
yang telah mati di dasar laut.
4. Bahan dasar pembuatan alat gosok dan bahan peledak, berupa lumpur
radiolaria yang berasal dari endapan bangkai radiolaria di dasar laut.
Editor's Notes
Eukariota: memiliki membran inti
Prokariota: tidak memiliki membran inti
Heterotrof: menyerap molekul organik dari lingkungan sekitarnya
Sista: bentuk perlindungan diri. bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
Aseksual: tidak dibuahi oleh sel jantan
Seksual: dibuahi oleh sel jantan
Haploid: satu set kromosom
Diploid: dua set kromosom
Pseudopodia: kaki semu
Silia: rambut getar
Flagela: bulu cambuk