SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MAKALAH
PENJELAJAHAN SAMUDRA, KOLONIALISME, DAN
IMPERIALISME DI INDONESIA
Nama Kelompok:
1. Adimas Tsaqif (1)
2. Ahmad Nur Sholeh (3)
3. Artalita Tirta Ayu Hutami (5)
4. Arya Satya Aby Prayitno (7)
SMP NEGERI 1 TRUCUK
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat serta karunia-Nya lah Kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan lancar. Tak lupa semoga sholawat dan salam semoga tetap
tercurah dan terlimpahkan kepada tauladan umat, pembawa umat dari zaman
kejahiliyahan ke zaman terang benderang, Nabi Muhammad SAW.
Suatu kebahagiaan bahwasanya pada kesempatan ini penulis dapat
menyelesaikan karya yang berupa makalah dengan judul “PENJELAJAHAN
SAMUDRA, KOLONIALISME, DAN IMPERIALIS ME DI INDONESIA”.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
keterbatasan, hal ini karena keterbatasan pemahaman dan pengetahuan Kami.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan dan kritik yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Demikianlah makalah ini penulis buat, apabila ada kesalahan dalam
penulisan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sebelumnya penulis
mengucapkan terimakasih.
Hormat Kami,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
A. Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Penjelajahan Samudra ...................... 2
1. Latar Belakang Penjelajahan Samudra..................................................... 2
2. Faktor Pendorong Kedatangan Bangsa Barat........................................... 2
B. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonialisme dan
Imperialisme .................................................................................................. 3
1. Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia .................................................... 3
2. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang ............................................... 7
3. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda.................................... 8
4. Masa Pendudukan Jepang....................................................................... 11
C. Perubahan Masyarakat Akibat Penjajahan Bangsa Barat dan Pendudukan
Jepang .......................................................................................................... 14
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 15
A. Kesimpulan.................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjelajahan samudra yang dilakukan oleh bangsa Eropa bukan tanpa
sebab. Mereka melakukan penjelajahan samudra untuk menemukan dunia
baru. Tidak hanya itu, tapi juga ingin menguasai untuk memperoleh
keuntungan ekonomi dan politik.
Asia, terutama Indonesia selalu dikenal oleh bangsa Eropa sebagai
negara penghasil rempah. Rempah ini adalah hal yang paling dicari bangsa
Eropa karena selain merupakan penghangat dan pengawet makanan, rempah
juga menjadi simbol kekayaan seorang raja karena harganya yang mahal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kondisi geografis terhadap penjelajahan samudra?
2. Bagaimana kehidupan masyarakat indonesia pada masa kolonialisme dan
imperialisme?
3. Bagaimana perubahan masyarakat akibat penjajahan bangsa barat dan
pendudukan jepang?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh kondisi geografis terhadap penjelajahan samudra.
2. Mengetahui kehidupan masyarakat indonesia pada masa kolonialisme dan
imperialisme.
3. Mengetahui perubahan masyarakat akibat penjajahan bangsa barat dan
pendudukan jepang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Penjelajahan Samudra
1. Latar Belakang Penjelajahan Samudra
Indonesia terletak di antara 2 benua dan 2 samudra yaitu Benua
AsiaAustralia dan Samudra Hindia-Pasifik. Letak geografis Indonesia
termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang
23,5° LU dan 23,5° LS. Letak suatu tempat juga dapat dilihat secara
geografis. Perlu diketahui bahwa negara Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar yang memiliki berbagai kekayaan dan
keanekaragaman.
Wilayah Indonesia sangat luas, kekayaan melimpah, dan kaya akan
berbagai budaya. Indonesia merupakan salah satu bangsa dengan ciri
khas kepulauan. Berbagai potensi sumber daya alam banyak tersedia di
Indonesia. Setiap wilayah kepulauan mempunyai potensinya
masingmasing. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia terkenal dengan
kekayaan rempah-rempah yang beraneka ragam. Kondisi inilah yang
menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain datang ke Indonesia. Hubungan
dengan bangsabangsa asing tidak hanya berdampak positif, tetapi juga
negatif. Salah satu dampak negatif hubungan Indonesia dengan bangsa
asing adalah terjadinya penjajahan pada masa lalu.
Penjajahan telah menyebabkan perubahan dalam aspek geografi,
sosial, budaya, dan politik. Rakyat di berbagai daerah berusaha mengusir
penjajah dari bumi pertiwi, mereka menunjukan rasa nasionalisme dan
rela berkorban yang tinggi demi memperjuangkan negara Indonesia yang
telah dikuasai oleh bangsa lain.
2. Faktor Pendorong Kedatangan Bangsa Barat
a. Kekayaan alam (rempah-rempah)
Rempah-rempah bagi bangsa-bangsa Eropa dapat digunakan
untuk mengawetkan makanan, bumbu masakan, dan obat-obatan.
3
Negara-negara tropis seperti Indonesia kaya akan rempah-rempah
sehingga bangsabangsa Barat berusaha memperolehnya.
b. Motivasi 3G (Gold, Gospel, Glory)
Gold artinya emas, yang identik dengan kekayaan. Semboyan
ini menggambarkan tujuan bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk
mencari kekayaan sehingga menyebabkan ekspedisi dan
penjelajahan. Glory bermakna kejayaan bangsa. Gospel adalah
keinginan bangsa Barat untuk menyebarluaskan atau mengajarkan
agama Nasrani.
c. Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan salah satu pendorong imperialisme
modern. Revolusi Industri yang terjadi sekitar tahun 1750-1850
merupakan salah satu pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke
Indonesia. Revolusi Industri adalah pergantian atau perubahan secara
menyeluruh dalam memproduksi barang dari sebelumnya
menggunakan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin
B. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonialisme dan
Imperialisme
1. Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia
Proses kedatangan bangsa Barat di Indonesia.
4
Masa kolonialisme berkaitan dengan munculnya kongsi dagang
VOC di Indonesia. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan
dimilikinya hak monopoli perdagangan. Masa inilah yang menjadi
sandaran perluasan kekuasaan Belanda pada perjalanan sejarah
selanjutnya.
 Kongsi Dagang/ VOC
Kongsi dagang Belanda ini diberi nama Vereenidge Oostindische
Compagnie (VOC). VOC didirikan di Amsterdam. Tujuan
dibentuknya VOC yaitu menghindari persaingan yang tidak sehat
5
sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda yang telah ada dan
memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan
dengan para pedagang negara lain.
 Pengaruh Monopoli Perdagangan
Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat diterima dengan
baik oleh rakyat Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Belanda mulai
melakukan monopoli. Monopoli adalah penguasaan pasar yang
dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan.
Kerajaan-kerajaan di Indonesia membiarkan monopoli VOC
karena Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk
menandatangani kontrak monopoli dengan berbagai cara. Salah satu
caranya adalah politik adu domba atau dikenal dengan devide et
impera. Belanda mengadudomba kerajaan satu dengan kerajaan yang
lain, atau antarpejabat kerajaan. Ketika terjadi permusuhan, maka
Belanda akan memihak salah satunya. Keadaan ini yang memperkeruh
hubungan antarkerajaan di Indonesia. Akibat monopoli, rakyat
Indonesia sangat menderita. Rakyat tidak memiliki kebebasan menjual
hasil bumi mereka. Mereka terpaksa menjual hasil bumi hanya kepada
VOC.
 Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa
Melakukan pekerjaan karena dipaksa juga akan membuat
seseorang menderita. Hal itulah yang dialami bangsa Indonesia pada
masa penjajahan dahulu. Pemerintah Belanda menginginkan
keuntungan sebanyak-banyaknya dari bumi Indonesia sehingga
menerapkan kebijakan kerja paksa.
Jalur Anyer–Panarukan merupakan salah satu hasil kerja paksa
pada masa pemerintahan Daendels. Jalur tersebut memanjang lebih
dari 1.000 kilometer dari Cilegon (Banten), Jakarta, Bogor, Bandung,
Cirebon, Semarang, Pati, Surabaya, Probolinggo, hingga Panarukan
(Jawa Timur). Anyer-Panarukan dibangun 200 tahun yang lalu oleh
pemerintah Gubernur Jenderal Daendels yang merupakan dari bagian
Repulik Bataaf (Prancis).
6
Gubernur Jenderal Daendels (1808-1811), melakukan berbagai
kebijakan seperti pembangunan militer, jalan raya, perbaikan
pemerintahan, dan perbaikan ekonomi. Jalan tersebut dibangun
dengan tujuan utama untuk kepentingan militer pemerintah kolonial.
Selain untuk kepentingan pertahanan dan militer, jalur tersebut
merupakan penghubung kotakota penting di Pulau Jawa yang
merupakan penghasil berbagai tanaman ekspor.
 Pengaruh sistem Tanam Paksa
Pada masa penjajahan terdapat kebijakan tanam paksa siap
ekspor. Ketika awal abad ke-20, Belanda menghadapi perang di
Eropa, yang menyebabkan kerugian keuangan yang besar. Salah satu
cara Belanda untuk menutup kerugian adalah dengan meningkatkan
ekspor.
Pada tahun 1830, Van Den Bosch menerapkan Sistem Tanam
Paksa (Cultuur Stelsel). Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda
menghadapi kesulitan keuangan akibat Perang Jawa atau Perang
Diponegoro (1825-1830) dan Perang Belgia (1830- 1831). Ketentuan
kebijakan pelaksanaan Tanam Paksa penuh dengan penyelewengan
sehingga semakin menambah penderitaan rakyat Indonesia. Banyak
ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan baik oleh pegawai
Belanda maupun pribumi. Praktik-praktik penekanan dan pemaksaan
terhadap rakyat tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Menurut ketentuan, tanah yang digunakan untuk tanaman wajib
hanya 1/5 dari tanah yang dimiliki rakyat. Namun kenyataannya,
selalu lebih bahkan sampai ½ bagian dari tanah yang dimiliki
rakyat.
b. Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan.
c. Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan
yang memadai.
d. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan
pajak.
7
Penderitaan rakyat Indonesia akibat kebijakan Tanam Paksa ini
dapat dilihat dari jumlah angka kematian rakyat Indonesia yang tinggi
akibat kelaparan dan penyakit kekurangan gizi. Pada tahun 1870
terjadi kecaman atas kebijakan tersebut. Orang-orang Belanda yang
menentang adanya Tanam Paksa tersebut di antaranya Baron van
Hoevel, E.F.E. Douwes Dekker (Multatuli), dan L. Vitalis. Pada tahun
1870, keluar Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) yang
mengatur tentang prinsip-prinsip politik tanah di negeri jajahan yang
menegaskan bahwa pihak swasta dapat menyewa tanah, baik tanah
pemerintah maupun tanah penduduk.
2. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang
Monopoli dagang pada masa kolonialisme sangat merugikan
masyarakat Indonesia. Adanya kongsi dagang membuat masyarakat
harus mengalami kerugian karena hasil bumi hanya dapat dijual pada
kongsi dagang tersebut dengan harga di bawah pasaran. Kronologi
perlawanan rakyat Indonesia terhadap persekutuan dagang pada masa
kolonialisme dapat dilihat dari lini masa di bawah.
8
3. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda
Abad ke-19 merupakan puncak perlawanan rakyat Indonesia di
berbagai daerah menentang Pemerintah Hindia Belanda. Kegigihan
perlawanan rakyat Indonesia menyebabkan Belanda mengalami krisis
keuangan untuk membiayai perang. Namun, perlawanan di berbagai
daerah tersebut belum berhasil membuahkan kemerdekaan. Proses
perlawanan rakyat Indonesia abad ke-19 sebagai berikut
 Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838)
Kelompok pembaharu Islam di Sumatra Barat ini disebut
sebagai Kaum Padri. Belanda memanfaatkan perselisihan tersebut
dengan mendukung Kaum Adat yang posisinya sudah terjepit.
Perlawanan kaum Padri berubah dengan sasaran utama Belanda
meletus tahun 1821. Kaum Padri dipimpin Tuanku Imam Bonjol (M.
Syahab), Tuanku nan Cerdik, Tuanku Tambusai, dan Tuanku nan
Alahan. Perlawanan kaum Padri berhasil mendesak benteng-benteng
Belanda. Sementara itu Belanda menghadapi perlawanan Pangeran
Diponegoro (1825-1830). Belanda sadar, apabila pertempuran
dilanjutkan, Belanda akan kalah. Belanda mengajak berdamai di
Bonjol tanggal 15 November 1825, selanjutnya Belanda konsentrasi
terhadap Perang Diponegoro.
Belanda kembali melakukan penyerangan terhadap kedudukan
Padri. Kaum Adat yang semula bermusuhan dengan kaum Padri
akhirnya banyak yang mendukung perjuangan Padri. Bantuan dari
Aceh juga datang untuk mendukung pejuang Padri. Belanda
menerapkan sistem pertahanan Benteng Stelsel, Benteng Fort de
Kock di Bukit tinggi, dan Benteng Fort van der Cappelen merupakan
dua benteng pertahanannya. Dengan siasat tersebut akhirnya Belanda
menang, ditandai jatuhnya benteng pertahanan terakhir Padri di
Bonjol tahun 1837. Tuanku Imam Bonjol ditangkap, kemudian
diasingkan ke Priangan, kemudian ke Ambon, dan terakhir di
Manado hingga wafat tahun 1864. Berakhirnya Perang Padri,
membuat kekuasaan Belanda di Minangkabau semakin besar.
9
Keadaan ini kemudian mendukung usaha Belanda untuk menguasai
wilayah Sumatra yang lain.
 Perang Aceh
Traktat London tahun 1871 menyebut Belanda menyerahkan Sri
Lanka kepada Inggris. Sebagai gantinya, Belanda mendapat hak atas
Aceh. Berdasarkan traktat tersebut, Belanda mempunyai alasan
untuk menyerang istana Aceh. Belanda juga membakar Masjid
Baiturrahman yang menjadi benteng pertahanan Aceh 14 April 1873.
Semangat jihad (perang membela agama Islam) menggerakkan
perlawanan rakyat Aceh.
Siasat konsentrasi stelsel dengan sistem bertahan dalam benteng
besar oleh Belanda tidak berhasil. Belanda mengutus Dr. Snouck
Hurgronje yang memakai nama samaran Abdul Gafar sebagai
seorang ahli bahasa, sejarah, dan sosial Islam, untuk memberi
masukan cara-cara mengalahkan rakyat Aceh. Snouck Hurgronje
memberikan saran-saran kepada Belanda mengenai cara
mengalahkan orang Aceh, dengan mengadu domba antara golongan
uleebalang (bangsawan) dan kaum ulama. Belanda men janjikan
kedudukan pada uleebalang yang bersedia damai. Taktik ini berhasil,
banyak uleebalang yang tertarik pada tawaran Belanda. Belanda juga
memberikan tawaran kedudukan kepada para uleebalang apabila
kaum ulama dapat dikalahkan. Sejak tahun 1898, kedudukan Aceh
semakin terdesak.
Banyak tokohnya yang gugur, diantaranya Teuku Umar, Sultan
Aceh Mohammad Daudsyah, Panglima Polem Mohammad Daud,
Cut Nyak Dien, dan Cut Meutia. Perlawanan Aceh pun terus
menyusut. Hingga tahun 1917, Belanda masih melakukan pengejaran
terhadap sisa-sisa perlawanan Aceh. Belanda mengumumkan
berakhirnya Perang Aceh pada tahun 1904. Namun demikian,
perlawanan separadis rakyat Aceh berlangsung hingga tahun 1930an.
10
 Perang Diponegoro (1825-1830)
Perang Diponegoro merupakan salah satu perang besar yang
dihadapi Belanda. Campur tangan Pemerintah Hindia Belanda dalam
urusan Kraton Yogyakarta menimbulkan kegelisahan rakyat. Pajak-
pajak yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda dan kebijakan
ekonomi lainnya menjadi sumber penderitaan rakyat dan ikut
melatarbelakangi Perang Diponegoro.
Salah satu bukti campur tangan politik Belanda adalah dalam
urusan politik Kraton Yogyakarta terjadi ketika Hamengkubuwono
IV wafat pada tahun 1822. Beberapa tindakan Belanda yang
dianggap melecehkan harga diri dan nilai-nilai budaya masyarakat
menjadi penyebab lain kebencian rakyat kepada Belanda. Sebagai
contoh, saat membangun jalan baru pada bulan Mei 1825, Belanda
memasang patok-patok pada tanah nenek moyang Diponegoro.
Terjadi perselisihan saat pengikut Diponegoro Patih Danureja
IV mencabuti patok-patok tersebut. Belanda mengutus prajurit untuk
menangkap Pangeran Diponegoro dan perang tidak dapat
dihindarkan. Pada tanggal 20 Juli 1825, Tegalrejo, yang menjadi
wilayah Diponegoro, direbut dan dibakar Belanda. Untuk
menghadapi perlawanan Diponegoro, Belanda menerapkan siasat
Benteng Stelsel sehingga mampu memecah belah jumlah pasukan
musuh. Belanda pun menangkap Kyai Maja dan Pangeran
Mangkubumi. Belanda kemudian juga meyakinkan Panglima Sentot
Prawiryodirjo untuk membuat perjanjian perdamaian. Pada Maret
1830, Diponegoro bersedia mengadakan perundingan dengan
Belanda di Magelang, Jawa Tengah. Perundingan tersebut ternyata
siasat untuk menangkap Diponegoro. Akhirnya, Diponegoro
diasingkan ke Manado, kemudian ke Makassar hingga wafat tahun
1855. Setelah berakhirnya Perang Jawa (Diponegoro), tidak ada lagi
perlawanan yang besar di Jawa.
11
4. Masa Pendudukan Jepang
Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk
kepentingan ekonomi dan politik. Jepang merupakan negara industri
yang sangat maju dan sangat besar. Jepang sangat menginginkan bahan
baku industri yang banyak tersedia di Indonesia untuk kepentingan
ekonominya. Indonesia juga merupakan daerah pemasaran industri yang
strategis bagi Jepang untuk menghadapi persaingan dengan tentara
bangsa-bangsa Barat. Untuk menyelamatkan jalur pelayaran bagi bahan-
bahan mentah dan bahan baku dari ancaman Sekutu serta memuluskan
ambisinya menguasai wilayah-wilayah baru, Jepang menggalang
kekuatan pasukannya serta mencari dukungan dari bangsa-bangsa Asia.
Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang melakukan penyerangan
terhadap pangkalan militer AS di Pearl Harbour. Setelah memborbardir
Pearl Harbour, pada tanggal 11 Januari 1942, Jepang mendaratkan
pasukannya di Tarakan, Kalimantan Timur. Jepang menduduki kota
minyak Balikpapan pada tanggal 24 Januari. Selanjutnya, Jepang
menduduki kotakota lainya di Kalimantan.
Jepang berhasil menguasai Palembang pada tanggal 16 Februari.
Setelah menguasai Palembang, Jepang menyerang Pulau Jawa. Pulau
Jawa merupakan pusat pemerintahan Belanda. Batavia (Jakarta) sebagai
pusat perkembangan Pulau Jawa berhasil dikuasai Jepang pada tanggal 5
Maret 1942. Setelah melakukan berbagai pertempuran, Belanda akhirnya
menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di
Kalijati, Subang-Jawa Barat.
Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A” (Jepang
Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia) untuk
menarik simpati rakyat Indonesia. Selain itu, Jepang menjanjikan
kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam melakukan ibadah,
mengibarkan bendera merah putih yang berdampingan dengan bendera
Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, dan menyanyikan lagu
kebangsaan “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang
“Kimigayo”. Jepang justru lebih kejam dalam menjajah bangsa
12
Indonesia. Jepang melakukan beberapa kebijakan antara lain sebagai
berikut.
 Membentuk Organisasi Sosial
Organisasi sosial yang dibentuk oleh Jepang di antaranya
Gerakan 3A, Pusat Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai, dan Masyumi.
Gerakan 3A Dipimpin oleh Mr. Syamsuddin, dengan tujuan meraih
simpati penduduk dan tokoh masyarakat sekitar. Sebagai ganti
Gerakan Tiga A, Jepang mendirikan gerakan Pusat Tenaga Rakyat
(Putera) pada tanggal 1 Maret 1943. Gerakan Putera dipimpin tokoh-
tokoh nasional yang sering disebut Empat Serangkai, yaitu
Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar
Dewantara. Gerakan Putera cukup diminati oleh kalangan tokoh
pergerakan Indonesia.
Kegiatan yang dilakukan oleh gerakan Putera memanfaatkan
organisasi ini untuk melakukan konsolidasi dengan tokoh-tokoh
perjuangan. Pada tahun 1944, dibentuk Jawa Hokokai (Gerakan
Kebaktian Jawa). Gerakan ini berdiri di bawah pengawasan para
pejabat Jepang. Tujuan pokoknya adalah menggalang dukungan
untuk rela berkorban demi pemerintah Jepang.
Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Tahun 1943
Jepang membubarkan Majelis Islam A’la Indonesia dan
menggantikannya dengan Masyumi (Majelis Syuro Muslimin
Indonesia). Masyumi dipimpin oleh K.H. Hasyim Ashari dan K.H.
Mas Mansyur.
 Membentuk Organisasi Militer
Jepang menyadari pentingnya mengerahkan rakyat Indonesia
untuk membantu perang menghadapi Sekutu. Oleh karena itu,
Jepang membentuk berbagai organisasi semimiliter. Berikut ini
merupakan organisasi yang dibentuk Jepang untuk melangsungkan
pemerintahannya di Indonesia.
o Seinendan: pemuda prajurit perang usia 14-22 tahun.
o Fujinkai: himpunan kaum wanita di atas 15 tahun untuk terikat
13
o dalam latihan semimiliter.
o Keibodan: barisan pembantu polisi laki-laki berumur 20-25
tahun.
o Heiho (1943): organisasi prajurit pembantu tentara Jepang.
o Peta: pasukan gerilya yang membantu Jepang melawan serangan
o musuh tiba-tiba.
 Romusha
Jepang melakukan rekruitmen anggota romusha dengan tujuan
mencari bantuan tenaga yang lebih besar untuk membantu perang
dan melancarkan aktivitas Jepang. Romusha dikerahkan untuk
membangun jalan, kubu pertahanan, rel kereta api, jembatan, dan
sebagainya. Selain itu, yang sangat menyengsarakan dari
pendudukan Jepang adalah pemaksaan wanita menjadi Jugun Ianfu
atau wanita penghibur Jepang di berbagai pos medan pertempuran.
 Eksploitasi Kekayaan Alam
Jepang mengeksploitasi kekayaan alam yang dimiliki bangsa
Indonesia jauh lebih kejam daripada Belanda. Semua yang dilakukan
di Indonesia harus menunjang keperluan perang. Jepang mengambil
alih seluruh aset ekonomi Belanda dan mengawasi secara langsung
seluruh usahanya. Usaha perkebunan dan industri harus mendukung
keperluan perang, seperti tanaman jarak untuk minyak pelumas.
Rakyat wajib menyerahkan bahan pangan besar-besaran kepada
Jepang. Jepang memanfaatkan Jawa Hokokai dan intansi-instansi
pemerintah lainnya.
Pada masa panen, rakyat wajib melakukan setor padi sedemikian
rupa sehingga mereka hanya membawa pulang sekitar 20% dari
panen yang dilakukannya. Kondisi ini mengakibatkan musibah
kelaparan dan penyakit busung lapar di Indonesia.
14
C. Perubahan Masyarakat Akibat Penjajahan Bangsa Barat dan
Pendudukan Jepang
Penjajahan bangsa Barat dan pendudukan Jepang di Indonesia
menyebabkan perubahan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang.
Pemerintah kolonial menerapkan kebijakan yang merugikan bangsa
Indonesia. Akibatnya, bangsa Indonesia melakukan perlawanan untuk
mengusir penjajah. Terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia
menyebabkan berbagai perubahan masyarakat Indonesia, baik aspek
geografis, ekonomi, budaya, pendidikan, maupun politik.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia terkenal dengan kekayaan rempah-rempah yang beraneka
ragam. Kondisi inilah yang menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain datang ke
Indonesia. Faktor pendorong kedatangan bangsa barat antara lain: Kekayaan
alam (rempah-rempah), Motivasi 3G (Gold, Gospel, Glory), dan Revolusi
Industri.
Masa kolonialisme berkaitan dengan munculnya kongsi dagang VOC di
Indonesia. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak
monopoli perdagangan. Monopoli dagang pada masa kolonialisme sangat
merugikan masyarakat Indonesia. . Kronologi perlawanan rakyat Indonesia
terhadap persekutuan dagang pada masa kolonialisme antara lain Perlawanan
Sultan Baabullah (1529), Perlawanan Rakyat Aceh (1607-1639), Serangan
Mataram (1628), dan Perlawanan Sultah Hasanuddin (1666)
Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda. Proses perlawanan
rakyat Indonesia abad ke-19 sebagai berikut Perang Paderi di Sumatra Barat
(1821-1838), Perang Aceh, dan Perang Diponegoro (1825-1830)
Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk kepentingan
ekonomi dan politik. Untuk menyelamatkan jalur pelayaran bagi bahan-bahan
mentah dan bahan baku dari ancaman Sekutu serta memuluskan ambisinya
menguasai wilayah-wilayah baru, Jepang menggalang kekuatan pasukannya
serta mencari dukungan dari bangsa-bangsa Asia.
Penjajahan telah menyebabkan perubahan dalam aspek geografi, sosial,
budaya, dan politik. Rakyat di berbagai daerah berusaha mengusir penjajah
dari bumi pertiwi, mereka menunjukan rasa nasionalisme dan rela berkorban
yang tinggi demi memperjuangkan negara Indonesia yang telah dikuasai oleh
bangsa lain. Penjajahan bangsa Barat dan pendudukan Jepang di Indonesia
menyebabkan perubahan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Supardi, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII. Jakarta :
Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

More Related Content

Similar to MAKALAH PENJELAJAHAN SAMUDRA, KOLONIALISME, DAN IMPERIALISME DI INDONESIA.docx

Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesiaPertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesiaantonius buzgedebuz
 
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4Imperialisme dan kolonialisme klmp 4
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4Tita Rosita
 
Perlawanan_kolonialisme_dan_imperialism.ppt
Perlawanan_kolonialisme_dan_imperialism.pptPerlawanan_kolonialisme_dan_imperialism.ppt
Perlawanan_kolonialisme_dan_imperialism.pptDewiaathirah
 
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6Qusyairi Amira
 
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di IndonesiaMira Sari
 
IPS KELAS VIII BAB 4 BAGIAN A
IPS KELAS VIII BAB 4 BAGIAN AIPS KELAS VIII BAB 4 BAGIAN A
IPS KELAS VIII BAB 4 BAGIAN ARani Insani
 
Problematika kebudayaan
Problematika kebudayaanProblematika kebudayaan
Problematika kebudayaanHaidar Bashofi
 
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesiaPertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesiaSMA Negeri 9 KERINCI
 
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di IndonesiaPPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesiayasintaeriyanti
 
Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia.pptx
Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia.pptxKedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia.pptx
Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia.pptxHafidMuhammadRafdi
 
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptxBahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptxSitiKuswaroh
 
Pengaruh keunggulan lokasi terhadap kegiatan kolonialisme di Indonesia
Pengaruh keunggulan lokasi terhadap kegiatan kolonialisme di IndonesiaPengaruh keunggulan lokasi terhadap kegiatan kolonialisme di Indonesia
Pengaruh keunggulan lokasi terhadap kegiatan kolonialisme di IndonesiaSinta Yunia Tribudiani
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Dian Anisa Putri
 
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptx
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptxDampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptx
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptxDivaputriDamayanti
 

Similar to MAKALAH PENJELAJAHAN SAMUDRA, KOLONIALISME, DAN IMPERIALISME DI INDONESIA.docx (20)

Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesiaPertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
 
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4Imperialisme dan kolonialisme klmp 4
Imperialisme dan kolonialisme klmp 4
 
Perlawanan_kolonialisme_dan_imperialism.ppt
Perlawanan_kolonialisme_dan_imperialism.pptPerlawanan_kolonialisme_dan_imperialism.ppt
Perlawanan_kolonialisme_dan_imperialism.ppt
 
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6
Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6
 
Buku sejarah pemuda muslimin
Buku sejarah pemuda musliminBuku sejarah pemuda muslimin
Buku sejarah pemuda muslimin
 
Arnhy makalah
Arnhy makalahArnhy makalah
Arnhy makalah
 
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
(Tugas Presentasi IPS) Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
 
Arnhy makalah
Arnhy makalahArnhy makalah
Arnhy makalah
 
IPS KELAS VIII BAB 4 BAGIAN A
IPS KELAS VIII BAB 4 BAGIAN AIPS KELAS VIII BAB 4 BAGIAN A
IPS KELAS VIII BAB 4 BAGIAN A
 
Problematika kebudayaan
Problematika kebudayaanProblematika kebudayaan
Problematika kebudayaan
 
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesiaPertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan pergerakan nasional indonesia
 
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di IndonesiaPPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
 
Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia.pptx
Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia.pptxKedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia.pptx
Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia.pptx
 
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptxBahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptx
 
Konsep dasar sejarah
Konsep dasar sejarahKonsep dasar sejarah
Konsep dasar sejarah
 
Pengaruh keunggulan lokasi terhadap kegiatan kolonialisme di Indonesia
Pengaruh keunggulan lokasi terhadap kegiatan kolonialisme di IndonesiaPengaruh keunggulan lokasi terhadap kegiatan kolonialisme di Indonesia
Pengaruh keunggulan lokasi terhadap kegiatan kolonialisme di Indonesia
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
 
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptx
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptxDampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptx
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptx
 
Aksi massa
Aksi massaAksi massa
Aksi massa
 
Makalah IPS kelas 7
Makalah IPS kelas 7Makalah IPS kelas 7
Makalah IPS kelas 7
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

MAKALAH PENJELAJAHAN SAMUDRA, KOLONIALISME, DAN IMPERIALISME DI INDONESIA.docx

  • 1. MAKALAH PENJELAJAHAN SAMUDRA, KOLONIALISME, DAN IMPERIALISME DI INDONESIA Nama Kelompok: 1. Adimas Tsaqif (1) 2. Ahmad Nur Sholeh (3) 3. Artalita Tirta Ayu Hutami (5) 4. Arya Satya Aby Prayitno (7) SMP NEGERI 1 TRUCUK TAHUN PELAJARAN 2023/2024
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur, senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat serta karunia-Nya lah Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Tak lupa semoga sholawat dan salam semoga tetap tercurah dan terlimpahkan kepada tauladan umat, pembawa umat dari zaman kejahiliyahan ke zaman terang benderang, Nabi Muhammad SAW. Suatu kebahagiaan bahwasanya pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan karya yang berupa makalah dengan judul “PENJELAJAHAN SAMUDRA, KOLONIALISME, DAN IMPERIALIS ME DI INDONESIA”. Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, hal ini karena keterbatasan pemahaman dan pengetahuan Kami. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Demikianlah makalah ini penulis buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sebelumnya penulis mengucapkan terimakasih. Hormat Kami, Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI..........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1 A. Latar Belakang............................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1 C. Tujuan............................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2 A. Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Penjelajahan Samudra ...................... 2 1. Latar Belakang Penjelajahan Samudra..................................................... 2 2. Faktor Pendorong Kedatangan Bangsa Barat........................................... 2 B. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonialisme dan Imperialisme .................................................................................................. 3 1. Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia .................................................... 3 2. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang ............................................... 7 3. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda.................................... 8 4. Masa Pendudukan Jepang....................................................................... 11 C. Perubahan Masyarakat Akibat Penjajahan Bangsa Barat dan Pendudukan Jepang .......................................................................................................... 14 BAB III PENUTUP .............................................................................................. 15 A. Kesimpulan.................................................................................................. 15 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penjelajahan samudra yang dilakukan oleh bangsa Eropa bukan tanpa sebab. Mereka melakukan penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru. Tidak hanya itu, tapi juga ingin menguasai untuk memperoleh keuntungan ekonomi dan politik. Asia, terutama Indonesia selalu dikenal oleh bangsa Eropa sebagai negara penghasil rempah. Rempah ini adalah hal yang paling dicari bangsa Eropa karena selain merupakan penghangat dan pengawet makanan, rempah juga menjadi simbol kekayaan seorang raja karena harganya yang mahal. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh kondisi geografis terhadap penjelajahan samudra? 2. Bagaimana kehidupan masyarakat indonesia pada masa kolonialisme dan imperialisme? 3. Bagaimana perubahan masyarakat akibat penjajahan bangsa barat dan pendudukan jepang? C. Tujuan 1. Mengetahui pengaruh kondisi geografis terhadap penjelajahan samudra. 2. Mengetahui kehidupan masyarakat indonesia pada masa kolonialisme dan imperialisme. 3. Mengetahui perubahan masyarakat akibat penjajahan bangsa barat dan pendudukan jepang.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Penjelajahan Samudra 1. Latar Belakang Penjelajahan Samudra Indonesia terletak di antara 2 benua dan 2 samudra yaitu Benua AsiaAustralia dan Samudra Hindia-Pasifik. Letak geografis Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5° LU dan 23,5° LS. Letak suatu tempat juga dapat dilihat secara geografis. Perlu diketahui bahwa negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki berbagai kekayaan dan keanekaragaman. Wilayah Indonesia sangat luas, kekayaan melimpah, dan kaya akan berbagai budaya. Indonesia merupakan salah satu bangsa dengan ciri khas kepulauan. Berbagai potensi sumber daya alam banyak tersedia di Indonesia. Setiap wilayah kepulauan mempunyai potensinya masingmasing. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia terkenal dengan kekayaan rempah-rempah yang beraneka ragam. Kondisi inilah yang menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain datang ke Indonesia. Hubungan dengan bangsabangsa asing tidak hanya berdampak positif, tetapi juga negatif. Salah satu dampak negatif hubungan Indonesia dengan bangsa asing adalah terjadinya penjajahan pada masa lalu. Penjajahan telah menyebabkan perubahan dalam aspek geografi, sosial, budaya, dan politik. Rakyat di berbagai daerah berusaha mengusir penjajah dari bumi pertiwi, mereka menunjukan rasa nasionalisme dan rela berkorban yang tinggi demi memperjuangkan negara Indonesia yang telah dikuasai oleh bangsa lain. 2. Faktor Pendorong Kedatangan Bangsa Barat a. Kekayaan alam (rempah-rempah) Rempah-rempah bagi bangsa-bangsa Eropa dapat digunakan untuk mengawetkan makanan, bumbu masakan, dan obat-obatan.
  • 6. 3 Negara-negara tropis seperti Indonesia kaya akan rempah-rempah sehingga bangsabangsa Barat berusaha memperolehnya. b. Motivasi 3G (Gold, Gospel, Glory) Gold artinya emas, yang identik dengan kekayaan. Semboyan ini menggambarkan tujuan bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk mencari kekayaan sehingga menyebabkan ekspedisi dan penjelajahan. Glory bermakna kejayaan bangsa. Gospel adalah keinginan bangsa Barat untuk menyebarluaskan atau mengajarkan agama Nasrani. c. Revolusi Industri Revolusi Industri merupakan salah satu pendorong imperialisme modern. Revolusi Industri yang terjadi sekitar tahun 1750-1850 merupakan salah satu pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Revolusi Industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin B. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonialisme dan Imperialisme 1. Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia Proses kedatangan bangsa Barat di Indonesia.
  • 7. 4 Masa kolonialisme berkaitan dengan munculnya kongsi dagang VOC di Indonesia. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak monopoli perdagangan. Masa inilah yang menjadi sandaran perluasan kekuasaan Belanda pada perjalanan sejarah selanjutnya.  Kongsi Dagang/ VOC Kongsi dagang Belanda ini diberi nama Vereenidge Oostindische Compagnie (VOC). VOC didirikan di Amsterdam. Tujuan dibentuknya VOC yaitu menghindari persaingan yang tidak sehat
  • 8. 5 sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda yang telah ada dan memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain.  Pengaruh Monopoli Perdagangan Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat diterima dengan baik oleh rakyat Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Belanda mulai melakukan monopoli. Monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan. Kerajaan-kerajaan di Indonesia membiarkan monopoli VOC karena Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk menandatangani kontrak monopoli dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah politik adu domba atau dikenal dengan devide et impera. Belanda mengadudomba kerajaan satu dengan kerajaan yang lain, atau antarpejabat kerajaan. Ketika terjadi permusuhan, maka Belanda akan memihak salah satunya. Keadaan ini yang memperkeruh hubungan antarkerajaan di Indonesia. Akibat monopoli, rakyat Indonesia sangat menderita. Rakyat tidak memiliki kebebasan menjual hasil bumi mereka. Mereka terpaksa menjual hasil bumi hanya kepada VOC.  Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa Melakukan pekerjaan karena dipaksa juga akan membuat seseorang menderita. Hal itulah yang dialami bangsa Indonesia pada masa penjajahan dahulu. Pemerintah Belanda menginginkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari bumi Indonesia sehingga menerapkan kebijakan kerja paksa. Jalur Anyer–Panarukan merupakan salah satu hasil kerja paksa pada masa pemerintahan Daendels. Jalur tersebut memanjang lebih dari 1.000 kilometer dari Cilegon (Banten), Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Pati, Surabaya, Probolinggo, hingga Panarukan (Jawa Timur). Anyer-Panarukan dibangun 200 tahun yang lalu oleh pemerintah Gubernur Jenderal Daendels yang merupakan dari bagian Repulik Bataaf (Prancis).
  • 9. 6 Gubernur Jenderal Daendels (1808-1811), melakukan berbagai kebijakan seperti pembangunan militer, jalan raya, perbaikan pemerintahan, dan perbaikan ekonomi. Jalan tersebut dibangun dengan tujuan utama untuk kepentingan militer pemerintah kolonial. Selain untuk kepentingan pertahanan dan militer, jalur tersebut merupakan penghubung kotakota penting di Pulau Jawa yang merupakan penghasil berbagai tanaman ekspor.  Pengaruh sistem Tanam Paksa Pada masa penjajahan terdapat kebijakan tanam paksa siap ekspor. Ketika awal abad ke-20, Belanda menghadapi perang di Eropa, yang menyebabkan kerugian keuangan yang besar. Salah satu cara Belanda untuk menutup kerugian adalah dengan meningkatkan ekspor. Pada tahun 1830, Van Den Bosch menerapkan Sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel). Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan akibat Perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830) dan Perang Belgia (1830- 1831). Ketentuan kebijakan pelaksanaan Tanam Paksa penuh dengan penyelewengan sehingga semakin menambah penderitaan rakyat Indonesia. Banyak ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan baik oleh pegawai Belanda maupun pribumi. Praktik-praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat tersebut antara lain sebagai berikut. a. Menurut ketentuan, tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari tanah yang dimiliki rakyat. Namun kenyataannya, selalu lebih bahkan sampai ½ bagian dari tanah yang dimiliki rakyat. b. Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan. c. Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai. d. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak.
  • 10. 7 Penderitaan rakyat Indonesia akibat kebijakan Tanam Paksa ini dapat dilihat dari jumlah angka kematian rakyat Indonesia yang tinggi akibat kelaparan dan penyakit kekurangan gizi. Pada tahun 1870 terjadi kecaman atas kebijakan tersebut. Orang-orang Belanda yang menentang adanya Tanam Paksa tersebut di antaranya Baron van Hoevel, E.F.E. Douwes Dekker (Multatuli), dan L. Vitalis. Pada tahun 1870, keluar Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) yang mengatur tentang prinsip-prinsip politik tanah di negeri jajahan yang menegaskan bahwa pihak swasta dapat menyewa tanah, baik tanah pemerintah maupun tanah penduduk. 2. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang Monopoli dagang pada masa kolonialisme sangat merugikan masyarakat Indonesia. Adanya kongsi dagang membuat masyarakat harus mengalami kerugian karena hasil bumi hanya dapat dijual pada kongsi dagang tersebut dengan harga di bawah pasaran. Kronologi perlawanan rakyat Indonesia terhadap persekutuan dagang pada masa kolonialisme dapat dilihat dari lini masa di bawah.
  • 11. 8 3. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda Abad ke-19 merupakan puncak perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah menentang Pemerintah Hindia Belanda. Kegigihan perlawanan rakyat Indonesia menyebabkan Belanda mengalami krisis keuangan untuk membiayai perang. Namun, perlawanan di berbagai daerah tersebut belum berhasil membuahkan kemerdekaan. Proses perlawanan rakyat Indonesia abad ke-19 sebagai berikut  Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838) Kelompok pembaharu Islam di Sumatra Barat ini disebut sebagai Kaum Padri. Belanda memanfaatkan perselisihan tersebut dengan mendukung Kaum Adat yang posisinya sudah terjepit. Perlawanan kaum Padri berubah dengan sasaran utama Belanda meletus tahun 1821. Kaum Padri dipimpin Tuanku Imam Bonjol (M. Syahab), Tuanku nan Cerdik, Tuanku Tambusai, dan Tuanku nan Alahan. Perlawanan kaum Padri berhasil mendesak benteng-benteng Belanda. Sementara itu Belanda menghadapi perlawanan Pangeran Diponegoro (1825-1830). Belanda sadar, apabila pertempuran dilanjutkan, Belanda akan kalah. Belanda mengajak berdamai di Bonjol tanggal 15 November 1825, selanjutnya Belanda konsentrasi terhadap Perang Diponegoro. Belanda kembali melakukan penyerangan terhadap kedudukan Padri. Kaum Adat yang semula bermusuhan dengan kaum Padri akhirnya banyak yang mendukung perjuangan Padri. Bantuan dari Aceh juga datang untuk mendukung pejuang Padri. Belanda menerapkan sistem pertahanan Benteng Stelsel, Benteng Fort de Kock di Bukit tinggi, dan Benteng Fort van der Cappelen merupakan dua benteng pertahanannya. Dengan siasat tersebut akhirnya Belanda menang, ditandai jatuhnya benteng pertahanan terakhir Padri di Bonjol tahun 1837. Tuanku Imam Bonjol ditangkap, kemudian diasingkan ke Priangan, kemudian ke Ambon, dan terakhir di Manado hingga wafat tahun 1864. Berakhirnya Perang Padri, membuat kekuasaan Belanda di Minangkabau semakin besar.
  • 12. 9 Keadaan ini kemudian mendukung usaha Belanda untuk menguasai wilayah Sumatra yang lain.  Perang Aceh Traktat London tahun 1871 menyebut Belanda menyerahkan Sri Lanka kepada Inggris. Sebagai gantinya, Belanda mendapat hak atas Aceh. Berdasarkan traktat tersebut, Belanda mempunyai alasan untuk menyerang istana Aceh. Belanda juga membakar Masjid Baiturrahman yang menjadi benteng pertahanan Aceh 14 April 1873. Semangat jihad (perang membela agama Islam) menggerakkan perlawanan rakyat Aceh. Siasat konsentrasi stelsel dengan sistem bertahan dalam benteng besar oleh Belanda tidak berhasil. Belanda mengutus Dr. Snouck Hurgronje yang memakai nama samaran Abdul Gafar sebagai seorang ahli bahasa, sejarah, dan sosial Islam, untuk memberi masukan cara-cara mengalahkan rakyat Aceh. Snouck Hurgronje memberikan saran-saran kepada Belanda mengenai cara mengalahkan orang Aceh, dengan mengadu domba antara golongan uleebalang (bangsawan) dan kaum ulama. Belanda men janjikan kedudukan pada uleebalang yang bersedia damai. Taktik ini berhasil, banyak uleebalang yang tertarik pada tawaran Belanda. Belanda juga memberikan tawaran kedudukan kepada para uleebalang apabila kaum ulama dapat dikalahkan. Sejak tahun 1898, kedudukan Aceh semakin terdesak. Banyak tokohnya yang gugur, diantaranya Teuku Umar, Sultan Aceh Mohammad Daudsyah, Panglima Polem Mohammad Daud, Cut Nyak Dien, dan Cut Meutia. Perlawanan Aceh pun terus menyusut. Hingga tahun 1917, Belanda masih melakukan pengejaran terhadap sisa-sisa perlawanan Aceh. Belanda mengumumkan berakhirnya Perang Aceh pada tahun 1904. Namun demikian, perlawanan separadis rakyat Aceh berlangsung hingga tahun 1930an.
  • 13. 10  Perang Diponegoro (1825-1830) Perang Diponegoro merupakan salah satu perang besar yang dihadapi Belanda. Campur tangan Pemerintah Hindia Belanda dalam urusan Kraton Yogyakarta menimbulkan kegelisahan rakyat. Pajak- pajak yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda dan kebijakan ekonomi lainnya menjadi sumber penderitaan rakyat dan ikut melatarbelakangi Perang Diponegoro. Salah satu bukti campur tangan politik Belanda adalah dalam urusan politik Kraton Yogyakarta terjadi ketika Hamengkubuwono IV wafat pada tahun 1822. Beberapa tindakan Belanda yang dianggap melecehkan harga diri dan nilai-nilai budaya masyarakat menjadi penyebab lain kebencian rakyat kepada Belanda. Sebagai contoh, saat membangun jalan baru pada bulan Mei 1825, Belanda memasang patok-patok pada tanah nenek moyang Diponegoro. Terjadi perselisihan saat pengikut Diponegoro Patih Danureja IV mencabuti patok-patok tersebut. Belanda mengutus prajurit untuk menangkap Pangeran Diponegoro dan perang tidak dapat dihindarkan. Pada tanggal 20 Juli 1825, Tegalrejo, yang menjadi wilayah Diponegoro, direbut dan dibakar Belanda. Untuk menghadapi perlawanan Diponegoro, Belanda menerapkan siasat Benteng Stelsel sehingga mampu memecah belah jumlah pasukan musuh. Belanda pun menangkap Kyai Maja dan Pangeran Mangkubumi. Belanda kemudian juga meyakinkan Panglima Sentot Prawiryodirjo untuk membuat perjanjian perdamaian. Pada Maret 1830, Diponegoro bersedia mengadakan perundingan dengan Belanda di Magelang, Jawa Tengah. Perundingan tersebut ternyata siasat untuk menangkap Diponegoro. Akhirnya, Diponegoro diasingkan ke Manado, kemudian ke Makassar hingga wafat tahun 1855. Setelah berakhirnya Perang Jawa (Diponegoro), tidak ada lagi perlawanan yang besar di Jawa.
  • 14. 11 4. Masa Pendudukan Jepang Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk kepentingan ekonomi dan politik. Jepang merupakan negara industri yang sangat maju dan sangat besar. Jepang sangat menginginkan bahan baku industri yang banyak tersedia di Indonesia untuk kepentingan ekonominya. Indonesia juga merupakan daerah pemasaran industri yang strategis bagi Jepang untuk menghadapi persaingan dengan tentara bangsa-bangsa Barat. Untuk menyelamatkan jalur pelayaran bagi bahan- bahan mentah dan bahan baku dari ancaman Sekutu serta memuluskan ambisinya menguasai wilayah-wilayah baru, Jepang menggalang kekuatan pasukannya serta mencari dukungan dari bangsa-bangsa Asia. Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang melakukan penyerangan terhadap pangkalan militer AS di Pearl Harbour. Setelah memborbardir Pearl Harbour, pada tanggal 11 Januari 1942, Jepang mendaratkan pasukannya di Tarakan, Kalimantan Timur. Jepang menduduki kota minyak Balikpapan pada tanggal 24 Januari. Selanjutnya, Jepang menduduki kotakota lainya di Kalimantan. Jepang berhasil menguasai Palembang pada tanggal 16 Februari. Setelah menguasai Palembang, Jepang menyerang Pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan Belanda. Batavia (Jakarta) sebagai pusat perkembangan Pulau Jawa berhasil dikuasai Jepang pada tanggal 5 Maret 1942. Setelah melakukan berbagai pertempuran, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang-Jawa Barat. Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A” (Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia) untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Selain itu, Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam melakukan ibadah, mengibarkan bendera merah putih yang berdampingan dengan bendera Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, dan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”. Jepang justru lebih kejam dalam menjajah bangsa
  • 15. 12 Indonesia. Jepang melakukan beberapa kebijakan antara lain sebagai berikut.  Membentuk Organisasi Sosial Organisasi sosial yang dibentuk oleh Jepang di antaranya Gerakan 3A, Pusat Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai, dan Masyumi. Gerakan 3A Dipimpin oleh Mr. Syamsuddin, dengan tujuan meraih simpati penduduk dan tokoh masyarakat sekitar. Sebagai ganti Gerakan Tiga A, Jepang mendirikan gerakan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) pada tanggal 1 Maret 1943. Gerakan Putera dipimpin tokoh- tokoh nasional yang sering disebut Empat Serangkai, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara. Gerakan Putera cukup diminati oleh kalangan tokoh pergerakan Indonesia. Kegiatan yang dilakukan oleh gerakan Putera memanfaatkan organisasi ini untuk melakukan konsolidasi dengan tokoh-tokoh perjuangan. Pada tahun 1944, dibentuk Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa). Gerakan ini berdiri di bawah pengawasan para pejabat Jepang. Tujuan pokoknya adalah menggalang dukungan untuk rela berkorban demi pemerintah Jepang. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Tahun 1943 Jepang membubarkan Majelis Islam A’la Indonesia dan menggantikannya dengan Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia). Masyumi dipimpin oleh K.H. Hasyim Ashari dan K.H. Mas Mansyur.  Membentuk Organisasi Militer Jepang menyadari pentingnya mengerahkan rakyat Indonesia untuk membantu perang menghadapi Sekutu. Oleh karena itu, Jepang membentuk berbagai organisasi semimiliter. Berikut ini merupakan organisasi yang dibentuk Jepang untuk melangsungkan pemerintahannya di Indonesia. o Seinendan: pemuda prajurit perang usia 14-22 tahun. o Fujinkai: himpunan kaum wanita di atas 15 tahun untuk terikat
  • 16. 13 o dalam latihan semimiliter. o Keibodan: barisan pembantu polisi laki-laki berumur 20-25 tahun. o Heiho (1943): organisasi prajurit pembantu tentara Jepang. o Peta: pasukan gerilya yang membantu Jepang melawan serangan o musuh tiba-tiba.  Romusha Jepang melakukan rekruitmen anggota romusha dengan tujuan mencari bantuan tenaga yang lebih besar untuk membantu perang dan melancarkan aktivitas Jepang. Romusha dikerahkan untuk membangun jalan, kubu pertahanan, rel kereta api, jembatan, dan sebagainya. Selain itu, yang sangat menyengsarakan dari pendudukan Jepang adalah pemaksaan wanita menjadi Jugun Ianfu atau wanita penghibur Jepang di berbagai pos medan pertempuran.  Eksploitasi Kekayaan Alam Jepang mengeksploitasi kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia jauh lebih kejam daripada Belanda. Semua yang dilakukan di Indonesia harus menunjang keperluan perang. Jepang mengambil alih seluruh aset ekonomi Belanda dan mengawasi secara langsung seluruh usahanya. Usaha perkebunan dan industri harus mendukung keperluan perang, seperti tanaman jarak untuk minyak pelumas. Rakyat wajib menyerahkan bahan pangan besar-besaran kepada Jepang. Jepang memanfaatkan Jawa Hokokai dan intansi-instansi pemerintah lainnya. Pada masa panen, rakyat wajib melakukan setor padi sedemikian rupa sehingga mereka hanya membawa pulang sekitar 20% dari panen yang dilakukannya. Kondisi ini mengakibatkan musibah kelaparan dan penyakit busung lapar di Indonesia.
  • 17. 14 C. Perubahan Masyarakat Akibat Penjajahan Bangsa Barat dan Pendudukan Jepang Penjajahan bangsa Barat dan pendudukan Jepang di Indonesia menyebabkan perubahan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang. Pemerintah kolonial menerapkan kebijakan yang merugikan bangsa Indonesia. Akibatnya, bangsa Indonesia melakukan perlawanan untuk mengusir penjajah. Terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia menyebabkan berbagai perubahan masyarakat Indonesia, baik aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan, maupun politik.
  • 18. 15 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Indonesia terkenal dengan kekayaan rempah-rempah yang beraneka ragam. Kondisi inilah yang menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain datang ke Indonesia. Faktor pendorong kedatangan bangsa barat antara lain: Kekayaan alam (rempah-rempah), Motivasi 3G (Gold, Gospel, Glory), dan Revolusi Industri. Masa kolonialisme berkaitan dengan munculnya kongsi dagang VOC di Indonesia. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak monopoli perdagangan. Monopoli dagang pada masa kolonialisme sangat merugikan masyarakat Indonesia. . Kronologi perlawanan rakyat Indonesia terhadap persekutuan dagang pada masa kolonialisme antara lain Perlawanan Sultan Baabullah (1529), Perlawanan Rakyat Aceh (1607-1639), Serangan Mataram (1628), dan Perlawanan Sultah Hasanuddin (1666) Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda. Proses perlawanan rakyat Indonesia abad ke-19 sebagai berikut Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838), Perang Aceh, dan Perang Diponegoro (1825-1830) Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk kepentingan ekonomi dan politik. Untuk menyelamatkan jalur pelayaran bagi bahan-bahan mentah dan bahan baku dari ancaman Sekutu serta memuluskan ambisinya menguasai wilayah-wilayah baru, Jepang menggalang kekuatan pasukannya serta mencari dukungan dari bangsa-bangsa Asia. Penjajahan telah menyebabkan perubahan dalam aspek geografi, sosial, budaya, dan politik. Rakyat di berbagai daerah berusaha mengusir penjajah dari bumi pertiwi, mereka menunjukan rasa nasionalisme dan rela berkorban yang tinggi demi memperjuangkan negara Indonesia yang telah dikuasai oleh bangsa lain. Penjajahan bangsa Barat dan pendudukan Jepang di Indonesia menyebabkan perubahan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang.
  • 19. 16 DAFTAR PUSTAKA Supardi, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.