SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani yang merupakan salah satu alat dalam usaha pencapaian tujuan
pendidikan, sangat besar perannya terhadap pembentukan dan perkembangan anak. Demikian
juga untuk melaksanakan pendidikan jasmani di sekolah, baik berupa alat-alat yang nyata di
dalam melakukan suatu bentuk gerakan seperti: tongkat, tambang, bola kasti, bola voli, bola
kaki, bola basket, matras, lembing, peluru, dan sebagainya, maupun alat pendidikan yang
berupa pembentukan kebiasaan, pemberian hadiah dan hukuman, pemberian motivasi,
pemberian teguran, penugasan, dan sebagainya, kesemuannya merupakan suatu tindakan
kepedulian di dalam pendidikan. Misal sebagai salah satu contoh, setiap bangun tidur anak-
anak disuruh membereskan tempat tidurnya, mandi memakai sabun, membersihkan gigi
dengan sikat gigi dan memakai odol, berpakaian yang rapi bila berangkat ke sekolah, dan
yang lainnya.
Pembentukan kepribadian dan watak yang baik sangat penting bagi peserta didik guna
terlahirlah generasi baru Indonesia yang berguna bagi bangsa. ”Di dalam tubuh yang kuat
terdapat jiwa yang sehat”, ungkapan ini sangat benar dan membangun untuk menjadikan
pribadi yang kuat baik jasmani maupun rohani. Kecerdasan akal pikiran saja tidak cukup
untuk membentuk kepribadian yang baik, tetapi juga kesehatan jiwa yang serta merta
membangun pola pemikiran dalam kesuksesan pembelajaran. Pendidikan jasmani tidak hanya
sekedar untuk kebugaran tubuh saja, tetapi juga melatih jiwa untuk berpikir sehat dan kritis
yang diperlukan guna melahirkan individu Indonesia yang berkarakter.
Sebagaimana diterapkan dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia
Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Pendidikan jasmani adalah satu-satunya bidang studi yang memiliki kelengkapan
sebagai pendidikan yang utuh yang melibatkan tiga domain penting tujuan pendidikan yaitu
1
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan, sehingga pendidikan jasmani memiliki arti yang cukup
representatif dalam mengembangkan manusia dalam persiapannya menuju manusia yang
seutuhnya.
B. Tujuan
Dalam setiap permasalahan pendidikan jasmani dapat diketahui tujuan yang dapat
dibuat pembahasan. Oleh karena itu, permasalahan yang dimaksud membuat makalah ini
bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan pengertian pendidikan jasmani
2. Menganalisis tujuan dan fungsi dalam pendidikan jasmani
3. Menganalisis pendidikan jasmani membentuk manusia secara utuh
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan tujuan pendidikan jasmani diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa itu pendidikan jasmani?
2. Apa saja tujuan dari pendidikan jasmani?
3. Bagaimana peran pendidikan jasmani sebagai pembentuk watak dan karakter
anak?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan pendidikan jasmani dalam pembelajaran
anak?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Jasmani
Menurut Baley (1974: 4), pendidikan jasmani merupakan suatu proses yang mana
adaptasi dan pembelajaran tubuh (organik), syaraf dan otot, intelektual, sosial, emosional dan
estetika dapat dicapai dan dilakukan melalui aktivitas fisik yang penuh semangat. Sedangkan
menurut Hetherington, yang dikutip oleh Kroll (1982: 67), pendidikan jasmani adalah
pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas jasmani, bukan pendidikan dari jasmani.
Dikatakan pula oleh Rijsdorp (1971: 30) bahwa aktivitas jasmani bermain merupakan bagian
dari pendidikan jasmani, oleh sebab itu tujuan pendidikan juga merupakan tujuan bermain.
Selanjutnya di katakan bahwa pendidikan jasmani bukanlah “education of the body” dan
bukan problem jasmani, akan tetapi merupakan problem kemanusiaan.
Guru pendidikan jasmani perlu memahamkan kepada para siswanya akan arti penting
aktivitas jasmani bagi kehidupan. Kondisi saat ini, mencirikan bahwa aktivitas jasmani
kurang diperhatikan banyak orang. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
perkembangan kendaraan bermotor baik roda dua atau empat, penggunaan elevator atau lift
di kota-kota besar, dan sejumlah kemudahan lainnya, mengantarkan manusia kurang
menyadari akan keberadaan jasmani. Selain itu, makanan-makanan cepat saji dan sangat
mudah dikonsumsi kalangan anak-anak dan remaja, tidak diimbangi dengan pelepasan energi
tubuh, sehingga banyak ditemukan anak-anak dan remaja berbadan gemuk (obesitas).
Demikian juga di kalangan orang sebaya, karena kekurangan gerak banyak bermunculan
penyakit-penyakit non-generatif (seperti: obesitas, stroke, dan penyakit hipokinetik lainnya).
B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Jasmani
Tujuan Pendidikan jasmani di Indonesia secara umum adalah menciptakan
keselarasan antara kualitas fisik dan perkembangan mental , yang harus diselenggarakan pada
semua jenjang pendidikan .
3
Tujuan dilaksanaknnya pendidikan jasmani agar supaya tiap manusia Indonesia
memiliki “sehat”, baik fisik dan psikis sehingga dalam mengatur perkembangan negara
menjadi terarah, jujur dan penuh tanggungjawab. Pendidikan jasmani juga bertujuan untuk
memunculkan jati diri peserta didik yang sesuai dengan perkembangan zaman yang berpola
pikir yang positif dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Fungsi Pendidikan Jasmani dan olahraga merupakan ‘alat’ pendidikan, sekaligus
sebagai upaya pembudayaan. Berikut adalah penjabaran fungsi pendidikan jasmani :
1. Aspek organis : menigkatkan fungsi sistem tubuh yang lebih baik.
2. Aspek neuromuskuler : meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot.
3. Aspek perseptual : mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan
isyarat.
4. Aspek kognitif : mengembangkan kemampuan dalam membuat keputusan.
5. Aspek sosial : menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan.
6. Aspek emosional : mengembangkan respon yang sehat.
7. Aspek rehabilitasi : terapi terhadap kelainan tubuh.
C. Peran Pendidikan Jasmani
Pelaksanaan pendidikan jasmani tidak hanya secara alamiah berbentuk pendidikan
tentang aktivitas jasmani, yang sering terbentuk dalam pelatihan jasmani, tetapi pendidikan
jasmani harus merupakan mitra pendidikan. Oleh karena itu pengalaman belajar dalam
pendidikan jasmani harus memberikan kontribusi besar pada kebutuhan hidup siswa kini dan
mendatang, lingkungan-sosial, dan budaya masyarakat. Pendidikan jasmani menjadi kajian
yang lebih luas, karena memang menyangkut dimensi utuh pendidikan manusia.
Pendidikan melalui aktivitas jasmani termasuk pula gerak insani, atau pendidikan
gerak yang dikembangkan oleh Rudolph Laban (1930). Pemahaman filosofi ini berusaha
membantu siswa memahami prinsip-prinsip efisiensi gerak melalui partisipasi berbagai
pengalaman gerak. Filosofi ini mengkombinasikan konsep kinesiologi dan biomekanika
gerakan, yaitu tubuh (body), keberupayaan (effort), ruang (space), dan keterkaitan
(relationships). Selain itu, mengembangkan pula ekspresi-diri dan interaksi sosial.
Program pendidikan gerak insani sangat sesuai untuk dilaksanakan di sekolah-sekolah
dasar, sebagai persiapan untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman berolahraga di jenjang
pendidikan sekolah menengah.
Berikut adalah peranan pendidikan jasmani pada anak :
4
1. Pembentukan Tubuh
Menurut Sukintaka (2004) peran pendidikan jasmani sangat besar sumbangannya
terhadap anak dalam :
a. Memenuhi keinginan untuk bergerak dan mempertahankan gerakan.
b. Mengembangkan perasaan terhadap gerakan dan irama, serta penghayatan
terhadap ruang, waktu, dan bentuk.
c. Menganalisis kemungkinan-kemungkinan gerak untuk dirinya sendiri.
d. Memiliki keyakinan terhadap gerakan yang dilakukannya serta perasaan
terhadap sikapnya.
e. Mengembangkan kemampuan gerak dan penyempurnaan gerak dengan melalui
latihan-latihan yang teratur, sesuai dengan kemampuannya.
2. Pembentukan Prestasi
Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan prestasi
anak-anak antara lain adalah :
a. Membentuk dan mengembangkan anak kepada suatu bentuk kerja yang
optimal melalui aktivitas jasmani.
b. Mengarahkan, membimbing, dan mengembangkan diri anak terhadap
pencapaian prestasi dengan jalan menanamkan kedisiplinan, pemusatan
pikiran, kewaspadaan, kepercayaan pada diri sendiri, tanggung jawab, dan
peningkatankemampuan diri.
c. Belajar untuk mengendalikan terhadap luapan perasaan yang berkembang
dalam waktu yang sinngkat atau keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis
(emosi).
d. Menanamkan kepada anak untuk dapat mengenal kemampuan sendiri dan
keterbatasan terhadap dirinya.
e. Menanamkan untuk belajar meningkatkan sikap dan tindakan yang tepat
terhadap nilai-nilai prestasi yang diraihnya di dalam kehidupan sehari-hari,
baik di lingkungan masyarakat maupun di dalam kegiatan pendidikan jasmani
dan olahraga.
3. Pembentukan Sosial
Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan sosial
anak-anak antara lain adalah :
a. Menanamkan pembinaan terhadap pengakuan dan penerimaan akan norma-
norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat
5
b. Menanamkan kebiasaan untuk selalu berperan aktif dalam suatu kelompok,
agar dapat bekerja sama, dapat menerima pimpinan dan memberikan
pimpinan.
c. Membina dan memupuk ke arah pengembangan terhadap perasaan sosial,
pengakuan terhadap orang lain.
d. Menanamkan dan memupuk untuk selalu belajar bertanggung jawab, dan mau
memberikan bantuan atau pertolongan, serta memberikan perlindungan dan
mau berkorban.
e. Menanamkan kebiasaan untuk selalu mau belajar secara aktif di dalam sesuatu
bentuk kegiatan, baik dalam belajar, bekerja, maupun dalam mengisi waktu-
waktu luangnya.
Menurut Aip Syarifuddin (1992: 8-14), pendidikan jasmani dapat berperan, antara
lain:
(1) pembentukan tubuh--dengan melakukan pendidikan jasmani yang teratur, maka
organ tubuh pun akan bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya, hal
ini akan berpengaruh terhadap kesehatan baik jasmani maupun rohani;
(2) pembentukan prestasi—dengan ditanamkannya pembentukan prestasi diharapkan
dapat mengembangkannya serta dapat mengatasi hambatan-hambatan yang
dihadapi baik bagi dirinya sendiri maupun bagi kelompok dilingkungannya;
3) pembentukan sosial--melalui pendidikan jasmani anak akan mendapatkan
bimbingan pergaulan hidup yang sesuai dengan norma dan ketentuan dengan
unsur-unsur sosial;
(4) keseimbangan mental, di mana pemupukan terhadap kestabilan emosi anak akan
diperoleh secara efektif melalui pengalaman langsung dalam dunia kenyataan,
karena mereka terjun langsung di lapangan dalam suasana yang penuh
rangsangan;
(5) meningkatkan kecepatan proses berpikir di mana dalam pendidikan jasmani anak
dituntut untuk memiliki daya sensitifitas yang tinggi terhadap situasi yang
dihadapinya. Mereka dituntut untuk memiliki kecepatan dalam proses berpikir dan
kemampuan pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat agar tidak tertinggal
dengan lawannya;
(6) pembentukan kepribadian anak di mana pendidikan jasmani berperan sebagai
sarana untuk membentuk dan mengembangkan sifat-sifat kepribadian anak secara
positif.
6
D. Kelebihan dan Kelemahan Pendidikan Jasmani
Berikut merupakan kelebihan dari diadakannya pendidikan jasmani :
1. Kesehatan dan Kebugaran Jasmani
2. Perilaku Hidup Sehat
3. Kesehatan Mental
4. Kesehatan dan Kesejahteraan Mental
5. Perkembangan Kognitif
6. Perkembangan sosial-moral
7. Perilaku sosial
8. Hubungan sosial
Beberapa kelemahan dari diadakannya pendidikan jasmani di sekolah :
1. Infrastruktur olahraga di sekolah
2. Sarana, parasarana, dan peralatan.
3. Tenaga guru dan program evaluasi
4. Standar kompetensi dan syarat minimum ketuntasan belajar
5. Alokasi waktu latihan
6. Dukungan sumber dana
7. Stakeholder atau penentu kebijakan pembangunan olahraga pendidikan
8. Misi, visi, dan tujuan pendidikan
BAB III
PENUTUP
7
A. Kesimpulan
Pendidikan jasmani adalah studi, praktik, dan ilmu gerak manusia. Pendidikan jasmani
adalah bagian dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Tujuan diadakannya pendidikan
jasmani disekolah yaitu untuk mengembangkan keterampilan fisikal, mengembangkan
kebugaran fisikal, mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang fisikal dan sosial,
mengembangkan keterampilan sosial dan untuk mengembangkan sikap dan juga apresiasi.
Peran pendidikan jasmani disekolah yaitu sebagai pembentukan tubuh, pembentukan
prestasi dan pembentukan sosial. Beberapa diantara kelebihan diadakannya pendidikan
jasmani yaitu untuk mengembangkan kesehatan dan kebugaran jasmani, kesehatan dan
kesejahteraan mental dan untuk mengembangkan perilaku sosial.
Pendidikan jasmani adalah usaha sadar pembimbingan yang diberikan dengan sengaja
mengenai kegiatan jasmani yang memelihara kesehatan dalam memperoleh kecerdasan dan
pembentukan watak. Pendidikan jasmani tidak hanya mempelajari teknik pelatihan jasmani,
tetapi juga berkaitan dengan pembelajaran yang menumbuhkembangkan pribadi manusia
seutuhnya. Dapat disimpulkan bahwa anggapan tentang pendidikan jasmani yang dianggap
tidak penting itu tidak sesuai dengan konsep pendidikan jasmani yang sangat penting bagi
pembentukan kepribadian dan watak yang baik.
B. Saran
Pendidikan jasmani sebaiknya tidak hanya dianggap sebagai mata pelajaran
pelengkap saja, karena pendidikan jasmani sangat penting bagi kesehatan dan kebugaran para
siswa. Olahraga juga dapat membuat para siswa berprestasi dengan beberapa perlombaan
olahraga ditingkat sekolah.
Sarana prasarana olahraga disetiap sekolah juga perlu dilengkapi agar pembelajaran
pendidikan jasmani berjalan lancar. Olahraga sebagai bentuk keterampilan teknik kecabangan
olahraga disampaikan kepada siswa dalam bentuk pelatihan, pengulangan, dan pembiasaan,
dengan harapan para siswa mampu dan menguasai berbagai teknik kecabangan olahraga.
Dengan adanya ulasan tentang pendidikan jasmani tersebut diharapkan mampu
mengikis anggapan yang kurang tepat dalam penilaian mengenai pendidikan jasmani.
Sehingga tidak terjadi salah persepsi, hal yang penting dianggap sebagai hal yang sampingan.
Dalam pembentukan karakter dan watak yang baik, peranan jasmani adalah dasar dalam
8
memulai jiwa yang berkarakter. Sebaiknya, lebih mengamalkan pendidikan jasmani sebagai
keutamaan yang sama seperti studi bidang yang lain yang berperan dalam upaya kemajuan
dan eksistensi bangsa yang dimulai dari kesehatan fisik dan psikis yang disempurnakan oleh
kegiatan-kegiatan jasmani.
9
memulai jiwa yang berkarakter. Sebaiknya, lebih mengamalkan pendidikan jasmani sebagai
keutamaan yang sama seperti studi bidang yang lain yang berperan dalam upaya kemajuan
dan eksistensi bangsa yang dimulai dari kesehatan fisik dan psikis yang disempurnakan oleh
kegiatan-kegiatan jasmani.
9

More Related Content

What's hot

Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
KaRen GiNting
 
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Abdul Jamil
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Andhika Pratama
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Noenu Nurjanna
 
Konsep dasar pendidikan seumur hidup
Konsep dasar pendidikan seumur hidupKonsep dasar pendidikan seumur hidup
Konsep dasar pendidikan seumur hidup
Novia Senja
 

What's hot (20)

Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar
Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar
Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikan
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
 
Manusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandumManusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandum
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Perkembangan fisik peserta didik
Perkembangan fisik peserta didikPerkembangan fisik peserta didik
Perkembangan fisik peserta didik
 
Konsep dasar pendidikan seumur hidup
Konsep dasar pendidikan seumur hidupKonsep dasar pendidikan seumur hidup
Konsep dasar pendidikan seumur hidup
 

Viewers also liked

Contoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskesContoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskes
Terminal Purba
 
Makalah pendidikan jasmani dan rohani
Makalah pendidikan jasmani dan rohaniMakalah pendidikan jasmani dan rohani
Makalah pendidikan jasmani dan rohani
Lina Abu Bakar
 
Pengertian penjas
Pengertian penjasPengertian penjas
Pengertian penjas
achmadsurya
 
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayiTingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
Hastuti Badruddin
 
Biantara basa sunda
Biantara basa sundaBiantara basa sunda
Biantara basa sunda
Heri Akasyah
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
Tiya Widiyanti
 
Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaan
Putri Diyou
 
Makalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran MatematikaMakalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran Matematika
Gita Setiawan
 

Viewers also liked (20)

Contoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskesContoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskes
 
Makalah penjaskes
Makalah penjaskesMakalah penjaskes
Makalah penjaskes
 
Makalah PJOK
Makalah PJOKMakalah PJOK
Makalah PJOK
 
Makalah penjaskes
Makalah penjaskesMakalah penjaskes
Makalah penjaskes
 
Makalah pendidikan jasmani dan rohani
Makalah pendidikan jasmani dan rohaniMakalah pendidikan jasmani dan rohani
Makalah pendidikan jasmani dan rohani
 
Pengertian penjas
Pengertian penjasPengertian penjas
Pengertian penjas
 
Kimia - makalah teori atom
Kimia - makalah teori atomKimia - makalah teori atom
Kimia - makalah teori atom
 
Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Tujuan Penggunaan Media PembelajaranTujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
 
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayiTingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi
 
Presentasi sistem-gerak
Presentasi sistem-gerakPresentasi sistem-gerak
Presentasi sistem-gerak
 
Imunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayiImunisasi dasar pada bayi
Imunisasi dasar pada bayi
 
Makalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmaniMakalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmani
 
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi
Contoh Skripsi Akbid tentang imunisasi
 
Biantara basa sunda
Biantara basa sundaBiantara basa sunda
Biantara basa sunda
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
 
Makalah penjas senam lantai dan irama
Makalah penjas senam lantai dan iramaMakalah penjas senam lantai dan irama
Makalah penjas senam lantai dan irama
 
Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaan
 
Makalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran MatematikaMakalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran Matematika
 
Makalah Prakarya Kewirausahaan (Dodol Aneka Rasa)
Makalah Prakarya Kewirausahaan (Dodol Aneka Rasa)Makalah Prakarya Kewirausahaan (Dodol Aneka Rasa)
Makalah Prakarya Kewirausahaan (Dodol Aneka Rasa)
 

Similar to Makalah penjaskes

Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmaniPj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Kavitha Moorthi
 
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmaniTiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Wai Jey Ying
 
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp0137604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
Makhluk Berbulu
 
M2 kepentingan pj
M2 kepentingan pjM2 kepentingan pj
M2 kepentingan pj
Alexz Goh
 
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdfMAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
ssuser19b5af
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Mara Sutan Siregar
 
Kepentingan pj
Kepentingan pjKepentingan pj
Kepentingan pj
Rzain Zul
 

Similar to Makalah penjaskes (20)

Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmaniPj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
 
filsafat olahraga - Copy.docx
filsafat olahraga - Copy.docxfilsafat olahraga - Copy.docx
filsafat olahraga - Copy.docx
 
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docxMakalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
 
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmaniTiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
 
artikel baru.pdf
artikel baru.pdfartikel baru.pdf
artikel baru.pdf
 
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp0137604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
 
L3-Definition.pdf
L3-Definition.pdfL3-Definition.pdf
L3-Definition.pdf
 
37604759 kepentingan-pj
37604759 kepentingan-pj37604759 kepentingan-pj
37604759 kepentingan-pj
 
M2 kepentingan pj
M2 kepentingan pjM2 kepentingan pj
M2 kepentingan pj
 
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdfMAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
 
Pj isl minggu 1
Pj isl minggu 1Pj isl minggu 1
Pj isl minggu 1
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
 
Pj mis
Pj misPj mis
Pj mis
 
Implikasi Aspek Perkembangan dalam Proses Pembelajaran.doc
Implikasi Aspek Perkembangan dalam Proses Pembelajaran.docImplikasi Aspek Perkembangan dalam Proses Pembelajaran.doc
Implikasi Aspek Perkembangan dalam Proses Pembelajaran.doc
 
Kepentingan pj
Kepentingan pjKepentingan pj
Kepentingan pj
 
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanPengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
 
Falsafah Pendidikan Kebangsaan (Jasmani)
Falsafah Pendidikan Kebangsaan (Jasmani)Falsafah Pendidikan Kebangsaan (Jasmani)
Falsafah Pendidikan Kebangsaan (Jasmani)
 
S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1
 
S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1S jkr 0704960_chapter1
S jkr 0704960_chapter1
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Makalah penjaskes

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani yang merupakan salah satu alat dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, sangat besar perannya terhadap pembentukan dan perkembangan anak. Demikian juga untuk melaksanakan pendidikan jasmani di sekolah, baik berupa alat-alat yang nyata di dalam melakukan suatu bentuk gerakan seperti: tongkat, tambang, bola kasti, bola voli, bola kaki, bola basket, matras, lembing, peluru, dan sebagainya, maupun alat pendidikan yang berupa pembentukan kebiasaan, pemberian hadiah dan hukuman, pemberian motivasi, pemberian teguran, penugasan, dan sebagainya, kesemuannya merupakan suatu tindakan kepedulian di dalam pendidikan. Misal sebagai salah satu contoh, setiap bangun tidur anak- anak disuruh membereskan tempat tidurnya, mandi memakai sabun, membersihkan gigi dengan sikat gigi dan memakai odol, berpakaian yang rapi bila berangkat ke sekolah, dan yang lainnya. Pembentukan kepribadian dan watak yang baik sangat penting bagi peserta didik guna terlahirlah generasi baru Indonesia yang berguna bagi bangsa. ”Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”, ungkapan ini sangat benar dan membangun untuk menjadikan pribadi yang kuat baik jasmani maupun rohani. Kecerdasan akal pikiran saja tidak cukup untuk membentuk kepribadian yang baik, tetapi juga kesehatan jiwa yang serta merta membangun pola pemikiran dalam kesuksesan pembelajaran. Pendidikan jasmani tidak hanya sekedar untuk kebugaran tubuh saja, tetapi juga melatih jiwa untuk berpikir sehat dan kritis yang diperlukan guna melahirkan individu Indonesia yang berkarakter. Sebagaimana diterapkan dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan jasmani adalah satu-satunya bidang studi yang memiliki kelengkapan sebagai pendidikan yang utuh yang melibatkan tiga domain penting tujuan pendidikan yaitu 1
  • 2. aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, sehingga pendidikan jasmani memiliki arti yang cukup representatif dalam mengembangkan manusia dalam persiapannya menuju manusia yang seutuhnya. B. Tujuan Dalam setiap permasalahan pendidikan jasmani dapat diketahui tujuan yang dapat dibuat pembahasan. Oleh karena itu, permasalahan yang dimaksud membuat makalah ini bertujuan untuk : 1. Mendeskripsikan pengertian pendidikan jasmani 2. Menganalisis tujuan dan fungsi dalam pendidikan jasmani 3. Menganalisis pendidikan jasmani membentuk manusia secara utuh C. Rumusan Masalah Berdasarkan tujuan pendidikan jasmani diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa itu pendidikan jasmani? 2. Apa saja tujuan dari pendidikan jasmani? 3. Bagaimana peran pendidikan jasmani sebagai pembentuk watak dan karakter anak? 4. Apa saja kelebihan dan kekurangan pendidikan jasmani dalam pembelajaran anak? 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Jasmani Menurut Baley (1974: 4), pendidikan jasmani merupakan suatu proses yang mana adaptasi dan pembelajaran tubuh (organik), syaraf dan otot, intelektual, sosial, emosional dan estetika dapat dicapai dan dilakukan melalui aktivitas fisik yang penuh semangat. Sedangkan menurut Hetherington, yang dikutip oleh Kroll (1982: 67), pendidikan jasmani adalah pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas jasmani, bukan pendidikan dari jasmani. Dikatakan pula oleh Rijsdorp (1971: 30) bahwa aktivitas jasmani bermain merupakan bagian dari pendidikan jasmani, oleh sebab itu tujuan pendidikan juga merupakan tujuan bermain. Selanjutnya di katakan bahwa pendidikan jasmani bukanlah “education of the body” dan bukan problem jasmani, akan tetapi merupakan problem kemanusiaan. Guru pendidikan jasmani perlu memahamkan kepada para siswanya akan arti penting aktivitas jasmani bagi kehidupan. Kondisi saat ini, mencirikan bahwa aktivitas jasmani kurang diperhatikan banyak orang. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, perkembangan kendaraan bermotor baik roda dua atau empat, penggunaan elevator atau lift di kota-kota besar, dan sejumlah kemudahan lainnya, mengantarkan manusia kurang menyadari akan keberadaan jasmani. Selain itu, makanan-makanan cepat saji dan sangat mudah dikonsumsi kalangan anak-anak dan remaja, tidak diimbangi dengan pelepasan energi tubuh, sehingga banyak ditemukan anak-anak dan remaja berbadan gemuk (obesitas). Demikian juga di kalangan orang sebaya, karena kekurangan gerak banyak bermunculan penyakit-penyakit non-generatif (seperti: obesitas, stroke, dan penyakit hipokinetik lainnya). B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Jasmani Tujuan Pendidikan jasmani di Indonesia secara umum adalah menciptakan keselarasan antara kualitas fisik dan perkembangan mental , yang harus diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan . 3
  • 4. Tujuan dilaksanaknnya pendidikan jasmani agar supaya tiap manusia Indonesia memiliki “sehat”, baik fisik dan psikis sehingga dalam mengatur perkembangan negara menjadi terarah, jujur dan penuh tanggungjawab. Pendidikan jasmani juga bertujuan untuk memunculkan jati diri peserta didik yang sesuai dengan perkembangan zaman yang berpola pikir yang positif dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Fungsi Pendidikan Jasmani dan olahraga merupakan ‘alat’ pendidikan, sekaligus sebagai upaya pembudayaan. Berikut adalah penjabaran fungsi pendidikan jasmani : 1. Aspek organis : menigkatkan fungsi sistem tubuh yang lebih baik. 2. Aspek neuromuskuler : meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot. 3. Aspek perseptual : mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat. 4. Aspek kognitif : mengembangkan kemampuan dalam membuat keputusan. 5. Aspek sosial : menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan. 6. Aspek emosional : mengembangkan respon yang sehat. 7. Aspek rehabilitasi : terapi terhadap kelainan tubuh. C. Peran Pendidikan Jasmani Pelaksanaan pendidikan jasmani tidak hanya secara alamiah berbentuk pendidikan tentang aktivitas jasmani, yang sering terbentuk dalam pelatihan jasmani, tetapi pendidikan jasmani harus merupakan mitra pendidikan. Oleh karena itu pengalaman belajar dalam pendidikan jasmani harus memberikan kontribusi besar pada kebutuhan hidup siswa kini dan mendatang, lingkungan-sosial, dan budaya masyarakat. Pendidikan jasmani menjadi kajian yang lebih luas, karena memang menyangkut dimensi utuh pendidikan manusia. Pendidikan melalui aktivitas jasmani termasuk pula gerak insani, atau pendidikan gerak yang dikembangkan oleh Rudolph Laban (1930). Pemahaman filosofi ini berusaha membantu siswa memahami prinsip-prinsip efisiensi gerak melalui partisipasi berbagai pengalaman gerak. Filosofi ini mengkombinasikan konsep kinesiologi dan biomekanika gerakan, yaitu tubuh (body), keberupayaan (effort), ruang (space), dan keterkaitan (relationships). Selain itu, mengembangkan pula ekspresi-diri dan interaksi sosial. Program pendidikan gerak insani sangat sesuai untuk dilaksanakan di sekolah-sekolah dasar, sebagai persiapan untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman berolahraga di jenjang pendidikan sekolah menengah. Berikut adalah peranan pendidikan jasmani pada anak : 4
  • 5. 1. Pembentukan Tubuh Menurut Sukintaka (2004) peran pendidikan jasmani sangat besar sumbangannya terhadap anak dalam : a. Memenuhi keinginan untuk bergerak dan mempertahankan gerakan. b. Mengembangkan perasaan terhadap gerakan dan irama, serta penghayatan terhadap ruang, waktu, dan bentuk. c. Menganalisis kemungkinan-kemungkinan gerak untuk dirinya sendiri. d. Memiliki keyakinan terhadap gerakan yang dilakukannya serta perasaan terhadap sikapnya. e. Mengembangkan kemampuan gerak dan penyempurnaan gerak dengan melalui latihan-latihan yang teratur, sesuai dengan kemampuannya. 2. Pembentukan Prestasi Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan prestasi anak-anak antara lain adalah : a. Membentuk dan mengembangkan anak kepada suatu bentuk kerja yang optimal melalui aktivitas jasmani. b. Mengarahkan, membimbing, dan mengembangkan diri anak terhadap pencapaian prestasi dengan jalan menanamkan kedisiplinan, pemusatan pikiran, kewaspadaan, kepercayaan pada diri sendiri, tanggung jawab, dan peningkatankemampuan diri. c. Belajar untuk mengendalikan terhadap luapan perasaan yang berkembang dalam waktu yang sinngkat atau keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (emosi). d. Menanamkan kepada anak untuk dapat mengenal kemampuan sendiri dan keterbatasan terhadap dirinya. e. Menanamkan untuk belajar meningkatkan sikap dan tindakan yang tepat terhadap nilai-nilai prestasi yang diraihnya di dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan masyarakat maupun di dalam kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga. 3. Pembentukan Sosial Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan sosial anak-anak antara lain adalah : a. Menanamkan pembinaan terhadap pengakuan dan penerimaan akan norma- norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat 5
  • 6. b. Menanamkan kebiasaan untuk selalu berperan aktif dalam suatu kelompok, agar dapat bekerja sama, dapat menerima pimpinan dan memberikan pimpinan. c. Membina dan memupuk ke arah pengembangan terhadap perasaan sosial, pengakuan terhadap orang lain. d. Menanamkan dan memupuk untuk selalu belajar bertanggung jawab, dan mau memberikan bantuan atau pertolongan, serta memberikan perlindungan dan mau berkorban. e. Menanamkan kebiasaan untuk selalu mau belajar secara aktif di dalam sesuatu bentuk kegiatan, baik dalam belajar, bekerja, maupun dalam mengisi waktu- waktu luangnya. Menurut Aip Syarifuddin (1992: 8-14), pendidikan jasmani dapat berperan, antara lain: (1) pembentukan tubuh--dengan melakukan pendidikan jasmani yang teratur, maka organ tubuh pun akan bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya, hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan baik jasmani maupun rohani; (2) pembentukan prestasi—dengan ditanamkannya pembentukan prestasi diharapkan dapat mengembangkannya serta dapat mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi baik bagi dirinya sendiri maupun bagi kelompok dilingkungannya; 3) pembentukan sosial--melalui pendidikan jasmani anak akan mendapatkan bimbingan pergaulan hidup yang sesuai dengan norma dan ketentuan dengan unsur-unsur sosial; (4) keseimbangan mental, di mana pemupukan terhadap kestabilan emosi anak akan diperoleh secara efektif melalui pengalaman langsung dalam dunia kenyataan, karena mereka terjun langsung di lapangan dalam suasana yang penuh rangsangan; (5) meningkatkan kecepatan proses berpikir di mana dalam pendidikan jasmani anak dituntut untuk memiliki daya sensitifitas yang tinggi terhadap situasi yang dihadapinya. Mereka dituntut untuk memiliki kecepatan dalam proses berpikir dan kemampuan pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat agar tidak tertinggal dengan lawannya; (6) pembentukan kepribadian anak di mana pendidikan jasmani berperan sebagai sarana untuk membentuk dan mengembangkan sifat-sifat kepribadian anak secara positif. 6
  • 7. D. Kelebihan dan Kelemahan Pendidikan Jasmani Berikut merupakan kelebihan dari diadakannya pendidikan jasmani : 1. Kesehatan dan Kebugaran Jasmani 2. Perilaku Hidup Sehat 3. Kesehatan Mental 4. Kesehatan dan Kesejahteraan Mental 5. Perkembangan Kognitif 6. Perkembangan sosial-moral 7. Perilaku sosial 8. Hubungan sosial Beberapa kelemahan dari diadakannya pendidikan jasmani di sekolah : 1. Infrastruktur olahraga di sekolah 2. Sarana, parasarana, dan peralatan. 3. Tenaga guru dan program evaluasi 4. Standar kompetensi dan syarat minimum ketuntasan belajar 5. Alokasi waktu latihan 6. Dukungan sumber dana 7. Stakeholder atau penentu kebijakan pembangunan olahraga pendidikan 8. Misi, visi, dan tujuan pendidikan BAB III PENUTUP 7
  • 8. A. Kesimpulan Pendidikan jasmani adalah studi, praktik, dan ilmu gerak manusia. Pendidikan jasmani adalah bagian dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Tujuan diadakannya pendidikan jasmani disekolah yaitu untuk mengembangkan keterampilan fisikal, mengembangkan kebugaran fisikal, mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang fisikal dan sosial, mengembangkan keterampilan sosial dan untuk mengembangkan sikap dan juga apresiasi. Peran pendidikan jasmani disekolah yaitu sebagai pembentukan tubuh, pembentukan prestasi dan pembentukan sosial. Beberapa diantara kelebihan diadakannya pendidikan jasmani yaitu untuk mengembangkan kesehatan dan kebugaran jasmani, kesehatan dan kesejahteraan mental dan untuk mengembangkan perilaku sosial. Pendidikan jasmani adalah usaha sadar pembimbingan yang diberikan dengan sengaja mengenai kegiatan jasmani yang memelihara kesehatan dalam memperoleh kecerdasan dan pembentukan watak. Pendidikan jasmani tidak hanya mempelajari teknik pelatihan jasmani, tetapi juga berkaitan dengan pembelajaran yang menumbuhkembangkan pribadi manusia seutuhnya. Dapat disimpulkan bahwa anggapan tentang pendidikan jasmani yang dianggap tidak penting itu tidak sesuai dengan konsep pendidikan jasmani yang sangat penting bagi pembentukan kepribadian dan watak yang baik. B. Saran Pendidikan jasmani sebaiknya tidak hanya dianggap sebagai mata pelajaran pelengkap saja, karena pendidikan jasmani sangat penting bagi kesehatan dan kebugaran para siswa. Olahraga juga dapat membuat para siswa berprestasi dengan beberapa perlombaan olahraga ditingkat sekolah. Sarana prasarana olahraga disetiap sekolah juga perlu dilengkapi agar pembelajaran pendidikan jasmani berjalan lancar. Olahraga sebagai bentuk keterampilan teknik kecabangan olahraga disampaikan kepada siswa dalam bentuk pelatihan, pengulangan, dan pembiasaan, dengan harapan para siswa mampu dan menguasai berbagai teknik kecabangan olahraga. Dengan adanya ulasan tentang pendidikan jasmani tersebut diharapkan mampu mengikis anggapan yang kurang tepat dalam penilaian mengenai pendidikan jasmani. Sehingga tidak terjadi salah persepsi, hal yang penting dianggap sebagai hal yang sampingan. Dalam pembentukan karakter dan watak yang baik, peranan jasmani adalah dasar dalam 8
  • 9. memulai jiwa yang berkarakter. Sebaiknya, lebih mengamalkan pendidikan jasmani sebagai keutamaan yang sama seperti studi bidang yang lain yang berperan dalam upaya kemajuan dan eksistensi bangsa yang dimulai dari kesehatan fisik dan psikis yang disempurnakan oleh kegiatan-kegiatan jasmani. 9
  • 10. memulai jiwa yang berkarakter. Sebaiknya, lebih mengamalkan pendidikan jasmani sebagai keutamaan yang sama seperti studi bidang yang lain yang berperan dalam upaya kemajuan dan eksistensi bangsa yang dimulai dari kesehatan fisik dan psikis yang disempurnakan oleh kegiatan-kegiatan jasmani. 9