Menurut data riset, percobaan dan data dari suatu program latihan yang digunakan para atlet juara, terbukti bahwa atlet modern digunakan untuk berlatih sepanjang tahun. Ia harus memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai tahapan kesegaran jasmani dan rohani yang tinggi jika ingin duduk di puncak tangga kejuaraan atletik. Sampai saat ini belum diketahui, dengan pasti bagaimana seorang atlet mampu mencapai puncak tersebut. Mungkin saja kita menarik kesimpulan (dengan rasa percaya yang berlebihan) bahwa kemenangan itu diperoleh si atlet karena berbagai faktor, misalnya karena bakat alamiahnya, keterampilannya, atau semata-mata karena hasil kerja kerasnya.
Menurut data riset, percobaan dan data dari suatu program latihan yang digunakan para atlet juara, terbukti bahwa atlet modern digunakan untuk berlatih sepanjang tahun. Ia harus memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai tahapan kesegaran jasmani dan rohani yang tinggi jika ingin duduk di puncak tangga kejuaraan atletik. Sampai saat ini belum diketahui, dengan pasti bagaimana seorang atlet mampu mencapai puncak tersebut. Mungkin saja kita menarik kesimpulan (dengan rasa percaya yang berlebihan) bahwa kemenangan itu diperoleh si atlet karena berbagai faktor, misalnya karena bakat alamiahnya, keterampilannya, atau semata-mata karena hasil kerja kerasnya.
Analisis gerak biomekanik teknik start lari sprintAryadi Rachman
ANALISIS GERAK DALAM BIOMEKANIK
UNTUK TEKNIK START LARI SPRINT
Makalah
Oleh :
Aryadi Rachman, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kenesiologi mekanika merupakan suatu wawasan studi gerak tubuh dan olahraga dengan menggunakan dasar pengetahuan mekanika. Salah satu bidang mekanika yang erat hubungannya dengan gerak adalah teori Newton mengenai gerak, karena gerak akan selalu terkait dengan tenaga (force), maka para guru dan pelatih olahraga adalah petugas-petugas atau orang-orang yang setiap hari akan menghadapi masalah gerak yaitu dari seorang siswa atau seorang atlet dalam berolahraga atau dalam kehidupannya sehari-hari.
Gerak merupakan elemen utama dalam pada sebagian besar olahraga. Gerakan dapat berbentuk pergerakan seluruh tubuh atau gerakan benda atau alat yang diakibatkan oleh kerja tubuh. Gerak adalah sebuah fungsi dari kecepatan dan arah. Gerak dapat bersifat horisontal atau vertical, artinya arahnya horisontal atau vertical atau membuat sudut dengan horizontal, atau dapat merupakan sebuah gerak melingkar yang mengelilingi sebuah pusat putaran. Kecepatan ialah perubahan posisi benda pada arahnya pada satuan waktu. Sedangkan Percepatan ialah bertambahnya kecepatan dalam satuan waktu.
Banyak teori yang dikembangkan dalam materi ilmu gerak. Untuk mengerti dengan baik dari teori tersebut diperkenalkan pengertian-pengertian dari suatu ilmu gerak, karena akan membantu memberikan penjalasan dan pemahaman bagaimana melakukan aktifitas olahraga seperti jalan lari, lompat jauh, meluncur, menyelam, senam dan permainan menggunakan/dibantu alat. Dengan teori-teori tersebut membantu kita untuk melakukan analisis gerakan-gerakan seperti : kecepatan, gerak lurus tidak beraturan, posisi kaki dalam keadaan kontak dan tidak kontak dengan tanah, gerakan memutar dan beberapa aspek serta teknik dalam olahraga serta gerak manusia.
Analisis gerak biomekanik teknik start lari sprintAryadi Rachman
ANALISIS GERAK DALAM BIOMEKANIK
UNTUK TEKNIK START LARI SPRINT
Makalah
Oleh :
Aryadi Rachman, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kenesiologi mekanika merupakan suatu wawasan studi gerak tubuh dan olahraga dengan menggunakan dasar pengetahuan mekanika. Salah satu bidang mekanika yang erat hubungannya dengan gerak adalah teori Newton mengenai gerak, karena gerak akan selalu terkait dengan tenaga (force), maka para guru dan pelatih olahraga adalah petugas-petugas atau orang-orang yang setiap hari akan menghadapi masalah gerak yaitu dari seorang siswa atau seorang atlet dalam berolahraga atau dalam kehidupannya sehari-hari.
Gerak merupakan elemen utama dalam pada sebagian besar olahraga. Gerakan dapat berbentuk pergerakan seluruh tubuh atau gerakan benda atau alat yang diakibatkan oleh kerja tubuh. Gerak adalah sebuah fungsi dari kecepatan dan arah. Gerak dapat bersifat horisontal atau vertical, artinya arahnya horisontal atau vertical atau membuat sudut dengan horizontal, atau dapat merupakan sebuah gerak melingkar yang mengelilingi sebuah pusat putaran. Kecepatan ialah perubahan posisi benda pada arahnya pada satuan waktu. Sedangkan Percepatan ialah bertambahnya kecepatan dalam satuan waktu.
Banyak teori yang dikembangkan dalam materi ilmu gerak. Untuk mengerti dengan baik dari teori tersebut diperkenalkan pengertian-pengertian dari suatu ilmu gerak, karena akan membantu memberikan penjalasan dan pemahaman bagaimana melakukan aktifitas olahraga seperti jalan lari, lompat jauh, meluncur, menyelam, senam dan permainan menggunakan/dibantu alat. Dengan teori-teori tersebut membantu kita untuk melakukan analisis gerakan-gerakan seperti : kecepatan, gerak lurus tidak beraturan, posisi kaki dalam keadaan kontak dan tidak kontak dengan tanah, gerakan memutar dan beberapa aspek serta teknik dalam olahraga serta gerak manusia.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Makalah penjaskes
1. MAKALAH PENJASKES
LOMPAT TINGGI
DI SUSUN OLEH :
AILIN NUHAAYA (03)
HANINDITHA ALIFA NISA (12) X MIPA 1
ACHMAD MAULANA RINALDY (28)
SMA NEGERI 2 MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
2. MAKALAH LOMPAT TINGGI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatNYA lah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "LOMPAT TINGGI",
yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari sejarah
Olahrga lompat tinggi.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah SWT. memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Hormat Kami,
"Penulis"
I
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... I
DAFTAR ISI................................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. III
A. Latar Belakang......................................................................................................... IV
B. Tujuan...................................................................................................................... IV
C. Metode Penulisan..................................................................................................... IV
D. Rumusan Masalah................................................................................................... IV
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... V
A. Pengertian lompat tinggi.......................................................................................... V
B. Sejarah lompat tinggi................................................................................................ V
C. Tahapan pada lompat tinggi.................................................................................... 1
D. Peraturan Perlombaan Secara Khusus…………………………................................ 1
E. Gaya-gaya lompat tinggi………………………………………………....................... 2
BAB III PENUTUP...................................................................................................... VI
A. Kesimpulan............................................................................................................ VI
B. Saran...................................................................................................................... VI
II
4. BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Berlari lari dan melompat merupakan salah satu gerakan dasar manusia yang dipergunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Pada jaman purba gerakan seperti lari dan melompat sangat berarti
sekali untuk mempertahankan hidup guna mencari perburuan sehingga dapat melangsungkan hidup
pada saat itu. Dalam kehidupan masa kini lari dan lompat justru di gunakan sebagai jalur prestasi
dalam salah satu nomor olahraga athletik. Dalam perkembangannya melompat dalam nomor olahraga
athetik dapat di kategorikan menjadi 4 cabang salah satunya adalah lompat tinggi. Lompat tinggi
adalah salah satu nomor cabang olahraga athletik yang diperlombakan dalam olimpiade. Dalam
lompat tinggi dibagi menjadi 4 gaya yaitu: Gaya gunting Gaya flop Gaya guling perut Gaya guling
punggung Adapun peraturan dan gambar lapangan dari lompat tinggi akan kami bahas secara rinci
dalam format makalah yang kami susun di bawah ini.
B.Tujuan Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, mengandung maksud dan tujuan yaitu :
- Sebagai bahan ajar penulis sendiri
- Agar para pembaca lebih mengerti tentang olahraga lompat tinggi
- Sebagai pemenuhan dari tugas yang diberikan kepada penulis.
C. Metode Penulisan
Metode yang di gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan cara browsing atau
mencari dari internet dan mencari di buku sebagai bahan dari pembuatan makalah ini.
D.Rumusan Masalah
- Bagaimana tahapan-tahapan pada lompat tinggi?
- Bagaimana peraturan olahraga atletik pada nomor lompat tinggi?
III
5. BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Lompat Tinggi
Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji keterampilan melompat dengan melewat
tiang mistar. Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk
memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian
tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter, sedangkan panjang mistar
minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik. Lompat tinggi dilakukan
tanpa bantun alat.
Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati ketinggian
mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki. Peserta boleh mulai melompat dimana
ketinggian permulaan yang disukainya. Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh
palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan
mendarat apabila tidak berjaya melompat. Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak
tiga kali bertutrut-turut (tanpa diambil kira di atas mana kegagalan itu berlaku) akan keluar dari
pertandingan. Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua peserta lain gagal)
sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikuti peraturan. Ketinggian lompatan di ukur
secara menegak dari aras tanah hingga bagian tengah disebelah atas padang. Setiap peserta akan diberi
peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan. Jika peserta tidak berhasil melewati mistar
sebanyak tiga kali berturut-turut, dia dinyatakan gagal. Untuk menentukan kemenangan, para peserta
harus berusaha melompat setinggi mungkin yang dapat dilakukan. Pemenang ditentukan dengan
lompatan tertinggi yang dilewati.
B.Sejarah Lompat Tinggi
Dimulakan seawal Olimpik pada zaman Greece, rekod pertama acara Lompat Tinggi ketika di
Scotland pada abad ke-19, dengan pencapaian atas 1.68 meter oleh peserta pada masa itu. Pelompat
pada masa dahulu menggunakan gaya Gunting. Gaya ini sudah tidak dikenali oleh dunia lain sungguh
pun masih ada peserta-peserta tanah air yang menggunakan gaya ini. Gaya ini dilakukan dengan
lunjakan kaki yang jauh dari palang. Kaki bersilang diatas palang dan badan menyeberang palang
dalam lakuan “duduk berlunjur”. Gaya ini tidak digalakkan sekali-kali.
Sekitar abad ke-20, teknik ini telah dimodernkan oleh warga Irish-American M.F. Sweeney’s
Eastern cut-off seperti gaya Gunting, tetapi bagian belakang mendatar semasa melompat melepasi
palang. Sweeney telah berjaya menciptakan teknik yang bekersan dan menciptakan rekod 6’ 5 5/8’’
(1.97m) pada 1895. Gaya Timur ini tidak ada kena mengena dengan orang Timur atau Asia.
Sebenarnya, inilah gaya yang mula-mula diguna oleh Sweeny dan selepasnya maka habislah orang-orang
Pantai Timur Amerika menggunakannya. Ini sebenarnya yang membolehkan gaya lompatan ini
mendapat namanya hingga kini.
IV
6. Seorang lagi warga Amerika, M.F. Horine, memajukan dan mencipta teknik yang lebih
efisyen iaitu Gaya Guling Barat. Ia berjaya melompat setinggi 6 kaki 7 inci dalam tahun 1912
dan gayanya pula ditiru oleh semua peserta-peserta Amerika Barat. Dengan ini terdapatlah namanya
Guling Barat itu. Gaya ini adalah lebih baik dan berkesan dari gaya timur atau gaya gunting. Gaya ini
boleh digalakkan supaya peserta-peserta tanah air memahirinya.
Pelompat Amerika dan Rusia telah menggunakan satu gaya yang menjadi ikutan pelompat-pelompat
yang lain. Ini merupakan satu gaya lompat tinggi yang cukup popular dan dari segi mekanik
pergerakan gaya ini sungguh beruntung dan berkesan dari gaya-gaya lompatan yang lain. Dalam
pertandingan Olimpik di Rome dalam tahun 1960, 17 orang peserta memasuki pertandingan akhir dan
dari 17 orang peserta itu 14 orang menggunakan gaya kelana. Hal ini membuktikan kepopularan gaya
ini.
Diantara semua gaya-gaya lompat tinggi yang telah digunakan oleh peserta-peserta maka gaya guling
barat dan gaya kelana sajalah yang agak saintifik dan lebih berkesan bagi seseorang peserta.
C.Tahapan pada Lompat Tinggi
Semua gaya lompatan dapat dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu :
a) Awalan, gerakan berlari menuju mistar
b) Tolakan, gerakan kaki menumpu pada lantai untuk menaikkan badan
c) Melayang, gaya dan kedudukan badan ketika berada di udara dan di atas mistar
d) Mendarat, jatuhnya badan diatas matras.
D.Peraturan Perlombaan Secara Khusus
1. Semua peserta lompat tinggi harus bertolak menggunakan satu kaki.
2. Seorang pelompat dinyatakan gagal apabila :
a. Menjatuhkan bilah lompat (dari tiangnya)
b. Menyentuh tanah termasuk daerah pendaratan dibalik bidang vertikal yang dibatasi
oleh kedua tiang yang dibatasi oleh kedua tiang lompat dan perluasan bidang vertikal tersebut.
Diluar kedua tiang lompat. Dimaksud disini menyentuh dengan setiap bagian tubuh, tanpa terlebih
dahulu melewati bilah lompat (dengan bersih/tanpa menyentuhnya)
3. Urutan peserta melakukan percobaanya (trial) ditentukan dengan cara undian, lihat pasal 143
ayat 7
4. Sebelum perlombaan dimulai juri lompat tinggi akan mengumumkan ketinggian pertama yang
dipasang, berapa cm kenaikan bilah lompat berikutnya (pada ahir tiap giliran) sekali perlombaan
dimulai seorang peserta tidak diperbolehkan menggunakan daerah awalnya atau tempat
bertolaknya untuk maksud mengadakan latihan.
5. Semua peserta diberikan kredit terhadap semua lompatanya yang berhasil.
6. Seorang pelompat dapat memulai melompat pada ketinggian yang ia sukai diatas tinggi
minimum yang ditentukan dan akan melompat sesuka hatinya pada ketinggian berikutnya.
Tiga kali kegagalan berturut-turut pada ketinggian mana saja bila terjadi pada seorang pelompat, dia
dinyatakan gugur untuk melakukan lompatan selanjutnya.
1
7. Catatan : pengaruh dari peraturan ini bahwa seorang pelompat dibenarkan melewatkan kesempatan
melompat ke 2 dan ke 3 pada ketinggian tertentu (sesudah gagal sekali atau kedua kali) dan masih
boleh melompat pada ketinggian berikutnya.
7. Setiap pengukuran bagi suatu ketinggian baru harus dilakukan sebelum para pelompat
mencoba melompatinya. Dalam hal ada kasus pemecahan rekor juri lompat harus memeriksa ukuran
ketinggian yang sebenarnya sesudan dengan berhasil dilewati / dilompati seorang peserta.
Catatan : jika harus mengenali betul letak bilah lompat yang bagian bawah dan bagian depan dalam
kedudukan yang benar, dan dipasang lagi sehabis jatuh harus dipasang seperti sediakala. Tidak
setiap kali merobah yang besar kemungkinannya tingginya bilah lompat berbeda pula.
8. Sekalipun seluruh peserta sudah jatuh/ gugur seorang pelompat masih berhak melompat
sampai dia kehilangan haknya untuk meneruskan berlomba dalam hal ini ketinggian mana bilah
lompat dinaikan harus ditentukan sesudah berkonsultasi dengan peserta bagaimana kehendaknya.
E.Gaya-Gaya Pada Lompat Tinggi
1. Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih
digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya
dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.Cara melakukan:Si
pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan
pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di
udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke
tempat awalan tadi.
2. Gaya Guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila
kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.
3. Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian
yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil. Menumpu pada kaki kiri atau kanan,
maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan
dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari
kepala, jadi kepala nunduk. Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah
kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu
menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu.
4. Gaya Fosbury Flop
8. Cara melakukanya: · Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar,
dengan langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah. · .Tolakan, Untuk tolakan kaki
hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya. Yakni, harus kuat dengan bantuan ayunan
kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan
kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki
2
bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat keatas
membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama. · .Sikap badan diatas mistar,
sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak
ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur melintang. · .Cara
mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih)
dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang mendarat
punggung dan bagian belakang kepala. Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah,
lari awalan dengan kecepatan yang terkontol.Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu
banyak.Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah
bahu dan lengan keatas pada saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan
mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas).Angkat
kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.
9. 3
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan meompat dengan melewat
tiang mistar.Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk
memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian
tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter, sedangkan panjang mistar
minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik.Lompat tinggi dilakukan tanpa
bantun alat. Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati
ketinggian mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh mulai melompat di
mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta
10. menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau
menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat Peserta yang gagal melompat
melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu
berlaku) akan terkeluar daripada pertandinga Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan
(walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut
peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah
disebelah atas padang.Setiap peserta akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan
lompatan. Jika peserta tidak berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia
dinyatakan gagal. Untuk menentukan kemenangan, para peserta harus berusaha melompat setinggi
mungkin yang dapat dilakukan.Pemenang ditentukan dengan lompatan tertinggi yang dilewati.
B.Saran
Penulis menyadari bahwa tugas ini tersusun dalam bentuk yang masih sederhana sehingga
masih banya kekurangan dan kelemahannya, walaupun kami sudah berusaha dengan semaksimal
mungkin. Maka dari itu saran yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan pembuatan
tugas berikutnya. Dan penulis juga berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi diri penulis
sendiri dan bahkan bagi pembaca yang lain.
V