SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
MAKALAH KIMIA
SISTEM KOLOID
OLEH :
NAMA : LD.RUSLAN
KELAS : XI.IPA6
Makalah Tentang Koloid
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
puding sudah dikenal sebagai makanan/minuman fungsional, disamping mengandung zat gizi
yang bermutu juga dapat digunakan sebagai /makananminuman yang mempunyai khasiat
yang menyehatkan. Untuk itu bahan dari agar-agar perlu diperhitungkan dalam menyusun
pola menu sehari-hari. Pudding mempunyai kualitas gizi dan bentuk fisik yang hampir mirip
dengan kue ini, ternyata dapat dibuat dalam berbagai aneka bentuk dan rasa .
Kami lebih memilih dan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan es krim
dibandingkan susu sapi karena meskipun kandungan susu sapi dan susu kedelai sama-sama
memiliki nilai gizi yang tinggi tetapi letak perbedaan antara susu sapi dan susu kedelai adalah
dari golongannya, susu sapi merupakan susu yang berasal dari protein hewani sedangkan
susu kedelai merupakan susu yang berasal dari protein nabati yang lebih diperuntukkan
untuk vegetarian.
Kreasi pembutan es krim ini merupakan salah satu bentuk untuk mengatasi rasa bosan untuk
mengkonsumsi susu kedelai. Dengan dibuat kreasi demikian, anak-anak pun akan lebih
tertarik untuk melahapnya. Cita rasanya juga dapat divariasi sedemikian rupa sehingga
sepintas tidak jauh berbeda dengan es krim biasa
1. TUJUAN
- Mengetahui jenis-jenis koloid
- Dapat mengetauhi penggunaan koloid
- Dapat membedakan macam-macam koloid
- Mengetaui contoh-contoh koloid
- Mengetahui definisi koloid dari beberapa sumber
- Serta dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari
2. MANFAAT
-Antikanker Penelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap, wanita
premenopause di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara
dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan pola makan wanita Jepang yang selalu
menambahkan rumput laut di dalam menu mereka.
- Antioksidan Klorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Zat
ini membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi
tubuh.
-Mencegah Kardiovaskular Para Ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut dapat
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke, mengkonsumsi
rumput laut juga sangat dianjurkan karena dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh.
-Makanan Diet Kandungan serat(dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Serat ini
bersifat mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh sehingga sangat baik
dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga Anda akan
merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan. Agar-agar adalah makanan penyelamat
bagi orang yang bermasalah dengan kegemukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. PENGERTIAN KOLOID
Ada kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran
daribeberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja
saat ibumembuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan
air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem koloid.Koloid adalah suatu campuran zat
heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran
koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zatlain (medium
pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran
yangdimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.
Contoh lain darisistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna
(padat) dengan cairan (air).Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain,
seperti mayones, hairspray, jelly, dll.Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid
atau larutan koloid atau suatu koloid adalahsuatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi
dan fasa pendispersi dengan ukuran partikelterdispersi berkisar antara 10-7sampai dengan 10-
4cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel
dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekulyang sangat besar. Koloid emas terdiri atas
partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas
atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yangmengandung sekitar seribu
molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekulmakro) ialah
haemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diametersekitar 6
x 10-7
2. Sifat-sifat koloid
Beberapa sifat-sifat koloid yang khas, yaitu:
a) Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel yang
terdapat dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat.
b) Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan terpatah-terpatah (gerak zig-zag) yang terus-menerus dalam
sistem koloid
c) Diffusi dan Filtrasi
Partikel koloid lebih sulit berdifusi bila dibandingkan dengan larutan sejati. Hal ini
disebabkan ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan dengan partikel larutan sejati.
Selain itu ukuran partikel koloid juga menyebabkan partikel koloid tidak dapat disaring
dengan kertas biasa, tetapi harus dengan penyaring ultra.
d) Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan zat/partikel/molekul pada permukaan diri zat tersebut
sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Antara partikel koloid dengan ion-ion yang
diadsorpsi akan membentuk beberapa lapisan, yaitu:
a) Lapisan pertama ialah lapisan inti yang bersifat netral, terdiri atas partikel koloid netral.
b) Lapisan ion dalam ialah lapisan ion-ion yang diadsorpsi oleh koloid.
c) Lapisan ion luar
e) Kesetabilan koloid
Kesetabilan kolid ditentukan oleh muatan listrik yang dikandung partikel koloid. Muatan
listrik dapat dilucuti, misalnya dengan penambahan zat yang bersifat elektrolit, akibatnya
akan terjadi penggumpalan koloid atau pengendapan koloid
F) Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan. Partikel-partikel koloid
yang bermuatan dengan bentuan arus listrik akan mengalir ke masing-masing elektroda yang
bermuatannya berlawanan. Partikel yang bermuatan positif bergerak menuju ke elektroda
positif.
g) Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses koagulasi atau
penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yang digunakan pada emulsi, misalnya casein
dalam susu. Jenis koloid ini disebut emuglatol.
h) Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau
membran yang diletakan di dalam air yang mengalir
i) Koloid Liofil dan koloid Liofob
Umumnya terjadi pada koloid yang fase terdispersinya padatan dan mediumnya cairan atau
berupa sol, sehingga lebih dikenal sebagai sol liofil atau sol liofob.
Sol liofil adalah sol di mana fase terdispersinya senang akan medium pendispersinya (senang
akan cairan) atau di katakan juga afinitas atau daya tarik terhadap mediumnya sangat kuat.
Sol liofob adalah kebalikan dari sol liofil, di mana partikel fase terdispersinya kurang/tidak
senang akan cairannya (mediumnya).
3. JENIS-JENIS KOLOID
penggolongan sistem koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya.
Jenis-jenis Koloid
No. Fase Terdispersi Fase Pendispersi Nama Contoh
1. Padat Gas Aerosol Asap (smoke), debu di udara
2. Padat Cair Sol Sol emas, sol belerang, tinta, cat
3. Padat Padat Sol padat Gelas berwarna, intan hitam
4. Cair Gas Aerosol Kabut (fog) dan awan
5. Cair Cair Emulsi Susu, minyak ikan
6. Cair Padat Emulsi padat Jeli, mutiara
7. Gas Cair Buih Buih sabun
8. Gas Padat Buih padat Karet busa, batu apung, stirofoam
4. Penggunaan Koloid
Dari contoh-contoh koloid yang telah disebutkan, kita dapat melihat kecenderungan industri
membuat produknya dalam bentuk koloid. Misalnya, industri kosmetik, industri makanan,
industri farmasi, dan lain-lain. Mengapa harus koloid? Hal ini dilakukan karena koloid
merupakan satu-satunya cara untuk menyajikan suatu campuran dari zat-zat yang tidak saling
melarutkan secara "homogen" dan stabil (pada tingkat mikroskopis). Cat, sebagai contoh,
mengandung pigmen yang tidak larut dalam air atau medium cat, tetapi dengan sistem koloid
dapat dibuat suatu campuran yang "homogen" (merata) dan stabil. dalam kehidupan sehari-
hari banyak kegunaan koloid baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa kegunaan
koloid adalah sebagai berikut:
1. Industri kosmetika
Bahan kosmetika seperti foundation, finishing cream dan deodorant berbentuk koloid dan
umumnya sebagai emulsi.
2. Industri tekstil
Pada proses pencelupan bahan (untuk pewarnaan) yang kurang baik daya serapnya terhadap
zat warna dapat menggunakan zat warna koloid karena memiliki daya serap yang tinggi
sehingga melekat pada tekstil.
3. Industri sabun dan deterjen
Sabun dan deterjen merupakan emulgator untuk membentuk emulsi antara kotoran (minyak)
dengan air.
4. Kelestarian lingkungan
Untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh pabrik-pabrik, digunakan suatu alat
yang disebut cotrell. Alat ini berfungsi untuk menyerap partikel-partikel koloid yang terdapat
dalam gas buangan yang keluar dari cerobong asap pabrik.
a. Bahan dasa pembuat puding
Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding
sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun
dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan. Gel
terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas.
Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan
membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid
padat—cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat
pergerakan molekul obyek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-
agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai
sebagai media dalam kultur jaringan.
Histeresis
Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan gel lainnya, yang
berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair. Agar-agar mulai mencair pada suhu 85 °C
dan mulai memadat pada suhu 32-40 °C. Jadi tidak seperti air yang memadat dan mencair
pada titik suhu yang sama.
Kegunaan
Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti gelatin:
padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Sifat ini
menarik secara inderawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-agar: pengental
sup, puding (jelly), campuran es krim, anmitsu (di Jepang), Agar-agar dikenal luas di daerah
Asia Tropika sebagai makanan sehat karena mengandung serat (fiber) lunak yang tinggi dan
kalori yang rendah. Kandungan serat lunak yang tinggi membantu melancarkan pembuangan
sisa-sisa makanan di usus (laksatif). Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga
digunakan secara luas di laboratorium sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan, media
tumbuh untuk kultur jaringan tumbuhan dan biakan mikroba, dan juga sebagai fase diam
dalam elektroforesis gel. Di laboratorium, agar-agar (biasanya dikemas dalam bentuk bubuk)
dikenal sebagai agar atau agarosa saja.
BAB III
METODELOGI PEMBUATAN
1. BAHAN-BAHAN
Bahan :
200 gr kue lapis legit, potong sesuai ukuran cetakan
loyang puding berlubang tengah diameter 20 cm
Lapisan I:
750 ml susu cair
1 bks agar-agar warna putih
100 gr gula pasir
1 sdt pasta stroberi
Lapisan II:
300 ml susu cair
50 gr gula pasir
1 bks agar-agar warna putih
2 putih telur, kocok kaku
250 gr buah stroberi, iris-iris
Saus:
750 ml susu cair
150 gr gula pasir
2 sdm tepung maizena, larutkan dengan 3 sdm air
2 kuning telur, kocok lepas
2 sdt rum, bila suka
2. PROSEDUR KERJA
Cara membuat:
1. Lapisan I: didihkan susu bersama agar-agar, gula pasir, dan pasta stroberi sambil diaduk
hingga kental. Angkat dan
sisihkan.
2. Tuang setengah bagian adonan stroberi ke dalam loyang, ratakan, sisihkan hingga
mengeras.
3. Susun potongan lapis legit di dasar loyang, tuang setengah bagian adonan puding stroberi,
ratakan dan biarkan mengeras. Susun lagi potongan lapis legit di atas puding, tuang sisa
puding, sisihkan hingga adonan mengeras.
4. Lapisan II: didihkan susu, gula pasir, dan agar-agar hingga kental, angkat sambil diaduk
sampai agak dingin. Tuang adonan ke dalam putih telur kocok sambil terus dikocok dengan
kecepatan rendah. Masukkan irisan stroberi, aduk rata lalu tuang ke dalam loyang berisi
adonan lapisan I. Biarkan mengeras lalu dinginkan dalam lemari es.
5. Buat saus: didihkan susu bersama gula pasir sambil diaduk lalu tuang larutan maizena,
aduk rata hingga kental. Angkat dan dinginkan, baru tambahkan rum. Sajikan puding lapis
legit bersama saus Untuk 16 potong
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN:
Pudding merupakan salah satu wujud koloid yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan
memiliki cita rasa yang tingi.
Pudding bermanfaat bagi kesehatan tubuh dikarenakan pudding terbuat dari bahan-bahan
makanan yang sehat dan bermutu bagi kesehatan.
SARAN:
- Sebaiknya kita perlu mengetahui macam-macam serta bentuk-bentuk koloid
- Mempelajari manfaat dari bebrbagai bentuk koloid
- Serta menerapkan didalam kehidupan sehari-hari
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Soma, Wayan. 2004. Panduan Belajar Kimia Kelas XI semester 2 Program Ilmu Pengetahuan
Alam. Singaraja:---------.
Nana Sutresna, Drs. 2003. Pintar Kimia Jilid 3 untuk SMU Kelas 3. Jakarta : Ganeca Exact.
Michael Purba, Drs. 1995. Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 2 Jilid 2A. Jakarta : Erlangga.
Permana Dedi. 2003. Intisar Kimia SMU – cet. III revisi. Bandung: Pustaka Setia.
Tamrin, Drs.(2003). Rahasia penerapan rumus rumus kimia. Sulawesi Selatan : Gita media.
Departemen Pendidikan Nasional (2003) Kurikulum 2004 Standar kompetensi mata Pelajaran
kimia SMA dan Madrasah Aliyah. Jakarta : Depdiknas

More Related Content

What's hot

Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesNandz Iu
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeterumammuhammad27
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hookerendrafauzi
 
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahDiah Dwi Ammarwati
 
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekasFitriyana Migumi
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
 
Percobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Percobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPercobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Percobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanGaulang Wick
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSIVitalis Intan
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanadinugroho wisnu
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumputrisagut
 
Revolusi rusia
Revolusi rusiaRevolusi rusia
Revolusi rusiaFiza Xiena
 
laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadiGanti Junior
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hookeumammuhammad27
 

What's hot (20)

20 Resensi Novel
20 Resensi Novel20 Resensi Novel
20 Resensi Novel
 
Laporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju ReaksiLaporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju Reaksi
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
 
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
 
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
FISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTORFISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTOR
 
Percobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Percobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPercobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Percobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSI
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Revolusi rusia
Revolusi rusiaRevolusi rusia
Revolusi rusia
 
laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadi
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
 

Similar to KOLLOID

Similar to KOLLOID (20)

Makalah kimia
Makalah kimiaMakalah kimia
Makalah kimia
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Sistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpointSistem koloid powerpoint
Sistem koloid powerpoint
 
Makalah sistem koloid (cutnyak)
Makalah sistem koloid (cutnyak)Makalah sistem koloid (cutnyak)
Makalah sistem koloid (cutnyak)
 
Rpp fix
Rpp fixRpp fix
Rpp fix
 
Bab10 koloid | Kimia Kelas XI
Bab10 koloid | Kimia Kelas XIBab10 koloid | Kimia Kelas XI
Bab10 koloid | Kimia Kelas XI
 
Bab10 kol
Bab10 kolBab10 kol
Bab10 kol
 
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02
 
Bab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xiBab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xi
 
Bab 10 koloid
Bab 10 koloidBab 10 koloid
Bab 10 koloid
 
Bab 10 koloid
Bab 10 koloidBab 10 koloid
Bab 10 koloid
 
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Bab v koloid
Bab v koloidBab v koloid
Bab v koloid
 
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaSistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
 
(Kimia) Sistem Koloid
(Kimia) Sistem Koloid(Kimia) Sistem Koloid
(Kimia) Sistem Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx
6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx
6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx
 
Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 

Recently uploaded (20)

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 

KOLLOID

  • 1. MAKALAH KIMIA SISTEM KOLOID OLEH : NAMA : LD.RUSLAN KELAS : XI.IPA6
  • 2. Makalah Tentang Koloid BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang puding sudah dikenal sebagai makanan/minuman fungsional, disamping mengandung zat gizi yang bermutu juga dapat digunakan sebagai /makananminuman yang mempunyai khasiat yang menyehatkan. Untuk itu bahan dari agar-agar perlu diperhitungkan dalam menyusun pola menu sehari-hari. Pudding mempunyai kualitas gizi dan bentuk fisik yang hampir mirip dengan kue ini, ternyata dapat dibuat dalam berbagai aneka bentuk dan rasa . Kami lebih memilih dan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan es krim dibandingkan susu sapi karena meskipun kandungan susu sapi dan susu kedelai sama-sama memiliki nilai gizi yang tinggi tetapi letak perbedaan antara susu sapi dan susu kedelai adalah dari golongannya, susu sapi merupakan susu yang berasal dari protein hewani sedangkan susu kedelai merupakan susu yang berasal dari protein nabati yang lebih diperuntukkan untuk vegetarian. Kreasi pembutan es krim ini merupakan salah satu bentuk untuk mengatasi rasa bosan untuk mengkonsumsi susu kedelai. Dengan dibuat kreasi demikian, anak-anak pun akan lebih tertarik untuk melahapnya. Cita rasanya juga dapat divariasi sedemikian rupa sehingga sepintas tidak jauh berbeda dengan es krim biasa 1. TUJUAN - Mengetahui jenis-jenis koloid - Dapat mengetauhi penggunaan koloid - Dapat membedakan macam-macam koloid - Mengetaui contoh-contoh koloid - Mengetahui definisi koloid dari beberapa sumber - Serta dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari 2. MANFAAT -Antikanker Penelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap, wanita premenopause di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan pola makan wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut di dalam menu mereka. - Antioksidan Klorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Zat ini membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh. -Mencegah Kardiovaskular Para Ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke, mengkonsumsi rumput laut juga sangat dianjurkan karena dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh. -Makanan Diet Kandungan serat(dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Serat ini bersifat mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh sehingga sangat baik dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan. Agar-agar adalah makanan penyelamat bagi orang yang bermasalah dengan kegemukan.
  • 3. BAB II LANDASAN TEORI 1. PENGERTIAN KOLOID Ada kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran daribeberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibumembuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem koloid.Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zatlain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yangdimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain darisistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air).Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalahsuatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikelterdispersi berkisar antara 10-7sampai dengan 10- 4cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekulyang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yangmengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekulmakro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diametersekitar 6 x 10-7 2. Sifat-sifat koloid Beberapa sifat-sifat koloid yang khas, yaitu: a) Efek Tyndall Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel yang terdapat dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat. b) Gerak Brown Gerak Brown adalah gerakan terpatah-terpatah (gerak zig-zag) yang terus-menerus dalam sistem koloid c) Diffusi dan Filtrasi Partikel koloid lebih sulit berdifusi bila dibandingkan dengan larutan sejati. Hal ini disebabkan ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan dengan partikel larutan sejati. Selain itu ukuran partikel koloid juga menyebabkan partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas biasa, tetapi harus dengan penyaring ultra. d) Adsorpsi Adsorpsi adalah proses penyerapan zat/partikel/molekul pada permukaan diri zat tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Antara partikel koloid dengan ion-ion yang diadsorpsi akan membentuk beberapa lapisan, yaitu: a) Lapisan pertama ialah lapisan inti yang bersifat netral, terdiri atas partikel koloid netral. b) Lapisan ion dalam ialah lapisan ion-ion yang diadsorpsi oleh koloid. c) Lapisan ion luar e) Kesetabilan koloid Kesetabilan kolid ditentukan oleh muatan listrik yang dikandung partikel koloid. Muatan listrik dapat dilucuti, misalnya dengan penambahan zat yang bersifat elektrolit, akibatnya
  • 4. akan terjadi penggumpalan koloid atau pengendapan koloid F) Elektroforesis Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan. Partikel-partikel koloid yang bermuatan dengan bentuan arus listrik akan mengalir ke masing-masing elektroda yang bermuatannya berlawanan. Partikel yang bermuatan positif bergerak menuju ke elektroda positif. g) Koloid Pelindung Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses koagulasi atau penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yang digunakan pada emulsi, misalnya casein dalam susu. Jenis koloid ini disebut emuglatol. h) Dialisis Dialisis adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau membran yang diletakan di dalam air yang mengalir i) Koloid Liofil dan koloid Liofob Umumnya terjadi pada koloid yang fase terdispersinya padatan dan mediumnya cairan atau berupa sol, sehingga lebih dikenal sebagai sol liofil atau sol liofob. Sol liofil adalah sol di mana fase terdispersinya senang akan medium pendispersinya (senang akan cairan) atau di katakan juga afinitas atau daya tarik terhadap mediumnya sangat kuat. Sol liofob adalah kebalikan dari sol liofil, di mana partikel fase terdispersinya kurang/tidak senang akan cairannya (mediumnya). 3. JENIS-JENIS KOLOID penggolongan sistem koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya. Jenis-jenis Koloid No. Fase Terdispersi Fase Pendispersi Nama Contoh 1. Padat Gas Aerosol Asap (smoke), debu di udara 2. Padat Cair Sol Sol emas, sol belerang, tinta, cat 3. Padat Padat Sol padat Gelas berwarna, intan hitam 4. Cair Gas Aerosol Kabut (fog) dan awan 5. Cair Cair Emulsi Susu, minyak ikan 6. Cair Padat Emulsi padat Jeli, mutiara 7. Gas Cair Buih Buih sabun 8. Gas Padat Buih padat Karet busa, batu apung, stirofoam 4. Penggunaan Koloid Dari contoh-contoh koloid yang telah disebutkan, kita dapat melihat kecenderungan industri membuat produknya dalam bentuk koloid. Misalnya, industri kosmetik, industri makanan, industri farmasi, dan lain-lain. Mengapa harus koloid? Hal ini dilakukan karena koloid merupakan satu-satunya cara untuk menyajikan suatu campuran dari zat-zat yang tidak saling melarutkan secara "homogen" dan stabil (pada tingkat mikroskopis). Cat, sebagai contoh,
  • 5. mengandung pigmen yang tidak larut dalam air atau medium cat, tetapi dengan sistem koloid dapat dibuat suatu campuran yang "homogen" (merata) dan stabil. dalam kehidupan sehari- hari banyak kegunaan koloid baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa kegunaan koloid adalah sebagai berikut: 1. Industri kosmetika Bahan kosmetika seperti foundation, finishing cream dan deodorant berbentuk koloid dan umumnya sebagai emulsi. 2. Industri tekstil Pada proses pencelupan bahan (untuk pewarnaan) yang kurang baik daya serapnya terhadap zat warna dapat menggunakan zat warna koloid karena memiliki daya serap yang tinggi sehingga melekat pada tekstil. 3. Industri sabun dan deterjen Sabun dan deterjen merupakan emulgator untuk membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan air. 4. Kelestarian lingkungan Untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh pabrik-pabrik, digunakan suatu alat yang disebut cotrell. Alat ini berfungsi untuk menyerap partikel-partikel koloid yang terdapat dalam gas buangan yang keluar dari cerobong asap pabrik. a. Bahan dasa pembuat puding Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan. Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid padat—cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat pergerakan molekul obyek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar- agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai sebagai media dalam kultur jaringan. Histeresis Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair. Agar-agar mulai mencair pada suhu 85 °C dan mulai memadat pada suhu 32-40 °C. Jadi tidak seperti air yang memadat dan mencair pada titik suhu yang sama. Kegunaan Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti gelatin: padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Sifat ini menarik secara inderawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-agar: pengental sup, puding (jelly), campuran es krim, anmitsu (di Jepang), Agar-agar dikenal luas di daerah Asia Tropika sebagai makanan sehat karena mengandung serat (fiber) lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Kandungan serat lunak yang tinggi membantu melancarkan pembuangan sisa-sisa makanan di usus (laksatif). Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga digunakan secara luas di laboratorium sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan, media tumbuh untuk kultur jaringan tumbuhan dan biakan mikroba, dan juga sebagai fase diam dalam elektroforesis gel. Di laboratorium, agar-agar (biasanya dikemas dalam bentuk bubuk) dikenal sebagai agar atau agarosa saja.
  • 6. BAB III METODELOGI PEMBUATAN 1. BAHAN-BAHAN Bahan : 200 gr kue lapis legit, potong sesuai ukuran cetakan loyang puding berlubang tengah diameter 20 cm Lapisan I: 750 ml susu cair 1 bks agar-agar warna putih 100 gr gula pasir 1 sdt pasta stroberi Lapisan II: 300 ml susu cair 50 gr gula pasir 1 bks agar-agar warna putih 2 putih telur, kocok kaku 250 gr buah stroberi, iris-iris Saus: 750 ml susu cair 150 gr gula pasir 2 sdm tepung maizena, larutkan dengan 3 sdm air 2 kuning telur, kocok lepas 2 sdt rum, bila suka 2. PROSEDUR KERJA Cara membuat: 1. Lapisan I: didihkan susu bersama agar-agar, gula pasir, dan pasta stroberi sambil diaduk hingga kental. Angkat dan sisihkan. 2. Tuang setengah bagian adonan stroberi ke dalam loyang, ratakan, sisihkan hingga mengeras. 3. Susun potongan lapis legit di dasar loyang, tuang setengah bagian adonan puding stroberi, ratakan dan biarkan mengeras. Susun lagi potongan lapis legit di atas puding, tuang sisa puding, sisihkan hingga adonan mengeras. 4. Lapisan II: didihkan susu, gula pasir, dan agar-agar hingga kental, angkat sambil diaduk sampai agak dingin. Tuang adonan ke dalam putih telur kocok sambil terus dikocok dengan kecepatan rendah. Masukkan irisan stroberi, aduk rata lalu tuang ke dalam loyang berisi adonan lapisan I. Biarkan mengeras lalu dinginkan dalam lemari es. 5. Buat saus: didihkan susu bersama gula pasir sambil diaduk lalu tuang larutan maizena, aduk rata hingga kental. Angkat dan dinginkan, baru tambahkan rum. Sajikan puding lapis legit bersama saus Untuk 16 potong
  • 7. BAB IV PENUTUP KESIMPULAN: Pudding merupakan salah satu wujud koloid yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan memiliki cita rasa yang tingi. Pudding bermanfaat bagi kesehatan tubuh dikarenakan pudding terbuat dari bahan-bahan makanan yang sehat dan bermutu bagi kesehatan. SARAN: - Sebaiknya kita perlu mengetahui macam-macam serta bentuk-bentuk koloid - Mempelajari manfaat dari bebrbagai bentuk koloid - Serta menerapkan didalam kehidupan sehari-hari BAB V DAFTAR PUSTAKA Soma, Wayan. 2004. Panduan Belajar Kimia Kelas XI semester 2 Program Ilmu Pengetahuan Alam. Singaraja:---------. Nana Sutresna, Drs. 2003. Pintar Kimia Jilid 3 untuk SMU Kelas 3. Jakarta : Ganeca Exact. Michael Purba, Drs. 1995. Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 2 Jilid 2A. Jakarta : Erlangga. Permana Dedi. 2003. Intisar Kimia SMU – cet. III revisi. Bandung: Pustaka Setia. Tamrin, Drs.(2003). Rahasia penerapan rumus rumus kimia. Sulawesi Selatan : Gita media. Departemen Pendidikan Nasional (2003) Kurikulum 2004 Standar kompetensi mata Pelajaran kimia SMA dan Madrasah Aliyah. Jakarta : Depdiknas