SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Penyelidikan Ilmiah ? Bagaimana cara
mempelajari
lingkungan sekitar?
Penyelidikan
Ilmiah:
1. Mengamati
2. Membuat Inferensi
Menjelaskan pola atau hubungan antaraspek yang diamati, serta
membuat prediksi
3. Menkomunikasikan
Menggunakan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat
ukur yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data dan
informasi.
Menkomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan. Hal yang
dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel,
grafik,bagan, dan gambar yang relevan.
Bagaimana BMKG
mengetahui besar
kekuatan gempa bumi?
Metode Ilmiah:
1. Merumuskan masalah
2. Mengumpulkan data dan keterangan
3. Menyusun dugaan sementara
Metode ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan
suatu permasalahan, serta menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur, dan
terkontrol
4. Eksperimen
5. Mengumpulkan dan mengolah data eksperimen
6. Membuat kesimpulan
7. Mempublikasikan Hasil eksperimen
Teliti
Sabar
Rasa ingin tahu tinggi
Objektif
Tenang
Sikap yang dimiliki oleh seorang
peneliti?
Untuk meningkatkankualitas hidup,
Untuk mengatasi masalah atau menyelesaikan masalah,
Untuk berpikir logis dan sistimatis / sistematis,
Untuk memahami bebagai hal disekitar Objek yang
dipelajari dalam ipa
Manfaat Belajar IPA
seluruh benda di alam dengan segala interaksinya
untuk dipelajari pola-pola keteraturannya.
Objek IPA?
IPA
KIMIA
BIOLOGI
ILMU
BUMI DAN
ANTARIKSA
FISIKA
Bagaimana pengukuran
sebagai bagian dari
pengamatan?
Panjang meja
itu berapa
jengkal ya?
Panjangnya
7 jengkal.
Membandingkan suatu besaran yang
diukur dengan besaran sejenis yang
dipakai sebagai satuan.
Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai
satuan.
Misalnya, kamu melakukan pengukuran panjang meja dengan
jengkalmu. Dengan demikian, kamu harus membandingkan
panjang meja dengan panjang jengkalmu.
Jengkalmu digunakan sebagai satuan pengukuran. Misalnya,
hasil pengukurannya yaitu panjang meja sama dengan 6 jengkal.
Pengukuran
Misalnya, ada 3 temanmu melakukan pengukuran panjang meja
yang sama, tetapi dengan jengkal masing-masing. Hasilnya,
sebagai berikut.
» Panjang meja = 6 jengkal Andrian.
» Panjang meja = 5,5 jengkal Edo.
» Panjang meja = 7 jengkal Emi.
Mengapa hasil ketiga pengukuran itu berbeda?
Itu terjadi karena mereka memilikia satuan ukur yang berbeda
atau disebut satuan tidak baku.
Oleh karena itu, diperlukan satuan yang disepakati bersama
untuk semua orang. Satuan yang disepakati ini disebut satuan
baku.
sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah
contoh satuan baku dalam Sistem Internasional (SI).
Benda
yang
Diamati
Besaran
yang
dapat
Diukur
Besaran
yang
Tidak
Dapat
Diukur
Ciri-Ciri Besaran
Fisika
Besaran ?
Dapat diukur
Memiliki satuan
Dinyatakan dengan
angka
Segala sesuatu yang dapat diukur.
Besaran-
Besaran
dalam IPA ?
Besaran
Pokok
Besaran
Turunan
Besaran
Vektor
Besaran
Skalar
Besaran Pokok
Besaran Pokok (dengan satuan dalam Sistem Internasional
(SI))
No. Nama
Besaran
Satuan Simbol
Satuan
Alat Ukur
1. Panjang meter m penggaris
2. Massa kilogram Kg neraca
3. Waktu sekon atau
detik
S stopwatch
4. Suhu Kelvin K termometer
5. Kuat arus Ampere A ampermeter
6. Jumlah zat Mol mol -
7. Intensitas
cahaya
Kandela Cd lightmeter
Arik diminta ibunya untuk membeli gula di
warung. Penjaga warung menimbang gula
menggunakan anak timbangan 1 kg dan 250 g.
a. Alat ukuran yang digunakan?
b.Apakah yang dilakukan penjaga warung
dalam pengukuran tersebut?
c. Apakah yang diukur, berat atau massa?
d.Sebutkan nama besaran, nilai besaran yang
diukur, dan satuannya!
Penggaris
Ketelitian: 0,1 cm atau 1 mm
Jangka Sorong
Ketelitian:0,01 cm atau 0,1 mm
Mikrometer Skrup
Ketelitian: 0,001 cm atau 0,01 mm
Besaran Pokok
Besaran Turunan
 Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun
‘diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik
(±0,05 mm). Alat ini dipakai secara luas pada berbagai bidang industri enjiniring
(teknik), mulai dari proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga
pengecekan akhir produk. Alat ini dipakai luas karena memiliki tingkat akurasi dan
presisi yang cukup tinggi, mudah digunakan, mudah dibawa-bawa, dan tidak
membutuhkan perawatan khusus. Karena alasan inilah jangka sorong lebih disukai
insinyur (enjinir) dibandingkan alat ukur konvensional seperti penggaris.
Bagian-bagian jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat ini
yang dapat diatur berdasarkan letak “rahang” jangka sorong;
terdapat dua pasang rahang, yakni sepasang rahang luar (atau rahang bawah) untuk
mengukur jarak (pengukur utama) dan sepasang rahang dalam (atau rahang atas)
untuk mengukur ‘diameter dalam’
Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil
pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan:
1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah)
merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di
sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis
skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada
gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi,
skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas.
Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm
Cara Membaca
Jangka Sorong
Total perhitungan 4,2cm + 0,04 cm = 4,24cm
 Mikrometer skrup
Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan
memiliki tingkat kepresisian 0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh
Willaim Gascoigne pada abad ke-17 karena dibutuhkan alat yang lebih presisi dari
jangka sorong. Penggunaan pertamanya adalah untuk mengukur jarak sudut antar
bintang-bintang dan ukuran benda-benda luar angkasa dari teleskop.
Meskipun mengandung kata “mikro”, alat ini tidak tepat digunakan untuk menghitung
benda dengan skala mikrometer. Kata “mikro” pada alat ini diambil dari Bahasa Yunani
micros yang berarti “kecil”
 Poros Tetap (Anvil)
 Bagian poros yang tidak bergerak. Objek yang ingin diukur ditempelkan di bagian
ini dan bagian poros geser didekatkan untuk menjepit objek tersebut.
 Poros Geser (Spindle)
 Poros bergerak berbentuk komponen silindris yang digerakkan oleh thimble.
 Pengunci (Lock Nut)
 Bagian yang dapat digunakan untuk mengunci pergerakan poros geser
Sleeve
Bagian statis berbentuk lingkaran yang merupakan tempat ditulisnya skala pengukuran.
Terdapat dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius.
Thimble
Bagian yang dapat digerakkan oleh tangan penggunanya.
Ratchet
Bagian yang dapat membantu menggerakkan poros geser dengan pergerakan lebih
perlahan dibanding menggerakkan thimble.
Rangka (Frame)
Komponen berbentuk C yang menyatukan poros tetap dan komponen-komponen lain
mikrometer sekrup. Rangka mikrometer sekrup dibuat tebal agar kokoh dan mampu
menjaga objek pengukuran tidak bergerak, bergesar, atau berubah bentuk.
Cara Membaca Mikrometer Sekrup
Pada contoh pengukuran di atas, cara membaca mikrometer sekrup tersebut adalah:
Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi thimble telah melewati angka “5” di
bagian atas, dan pada bagian bawah garis horizontal telah melewati 1 strip.
Setiap 1 strip bernilai 0.5 mm
Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di skala utama berhimpit dengan angka 28
di skala nonius. Artinya, pada skala nonius didapatkan tambahan panjang 0.28mm
Maka, hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup pada contoh ini adalah
5 + 0.5 + 0.28 = 5.78mm.
Fungsi Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup pada umumnya digunakan untuk mengukur diameter atau
ketebalan suatu benda yang ukurannya kecil. Seperti dijelaskan sebelumnya, alat ini
memiliki kepresisian 10x lipat dari jangka sorong sehingga dapat mengukur benda yang
lebih kecil tepatnya pada ketelitian 0,01 mm

More Related Content

Similar to bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx

BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.ppt
BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.pptBAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.ppt
BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.pptnadia395062
 
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.ppt
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pptOBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.ppt
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pptTeresaWilda1
 
PENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptPENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptSetiAwan56
 
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptxPPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptxkurniafebrianti3
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPotpotya Fitri
 
P1 Pengukuran Kinanti
P1 Pengukuran Kinanti P1 Pengukuran Kinanti
P1 Pengukuran Kinanti ruy pudjo
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur VJ Asenk
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfNurMahmudah14
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanJun Hidayat
 
Bab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanBab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanEKO SUPRIYADI
 
Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1Febri Susanti
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfAgathaHaselvin
 

Similar to bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx (20)

BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.ppt
BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.pptBAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.ppt
BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.ppt
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.ppt
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pptOBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.ppt
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.ppt
 
PENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptPENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.ppt
 
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptxPPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
PENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIERPENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIER
 
P1 Pengukuran Kinanti
P1 Pengukuran Kinanti P1 Pengukuran Kinanti
P1 Pengukuran Kinanti
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan Satuan
 
BAB II
BAB IIBAB II
BAB II
 
Bab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanBab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuan
 
Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1Pengukuran ipa smp semester 1
Pengukuran ipa smp semester 1
 
Besaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan PengukuranBesaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan Pengukuran
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Rpp fis 1.1
Rpp fis 1.1Rpp fis 1.1
Rpp fis 1.1
 
Tugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddanTugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddan
 
Tugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddanTugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddan
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
 

Recently uploaded

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (11)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx

  • 1.
  • 2. Penyelidikan Ilmiah ? Bagaimana cara mempelajari lingkungan sekitar?
  • 3. Penyelidikan Ilmiah: 1. Mengamati 2. Membuat Inferensi Menjelaskan pola atau hubungan antaraspek yang diamati, serta membuat prediksi 3. Menkomunikasikan Menggunakan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi. Menkomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan. Hal yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik,bagan, dan gambar yang relevan.
  • 5. Metode Ilmiah: 1. Merumuskan masalah 2. Mengumpulkan data dan keterangan 3. Menyusun dugaan sementara Metode ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan suatu permasalahan, serta menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur, dan terkontrol 4. Eksperimen 5. Mengumpulkan dan mengolah data eksperimen 6. Membuat kesimpulan 7. Mempublikasikan Hasil eksperimen
  • 6. Teliti Sabar Rasa ingin tahu tinggi Objektif Tenang Sikap yang dimiliki oleh seorang peneliti?
  • 7. Untuk meningkatkankualitas hidup, Untuk mengatasi masalah atau menyelesaikan masalah, Untuk berpikir logis dan sistimatis / sistematis, Untuk memahami bebagai hal disekitar Objek yang dipelajari dalam ipa Manfaat Belajar IPA
  • 8. seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya. Objek IPA?
  • 10. Bagaimana pengukuran sebagai bagian dari pengamatan? Panjang meja itu berapa jengkal ya? Panjangnya 7 jengkal. Membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.
  • 11. Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Misalnya, kamu melakukan pengukuran panjang meja dengan jengkalmu. Dengan demikian, kamu harus membandingkan panjang meja dengan panjang jengkalmu. Jengkalmu digunakan sebagai satuan pengukuran. Misalnya, hasil pengukurannya yaitu panjang meja sama dengan 6 jengkal. Pengukuran
  • 12. Misalnya, ada 3 temanmu melakukan pengukuran panjang meja yang sama, tetapi dengan jengkal masing-masing. Hasilnya, sebagai berikut. » Panjang meja = 6 jengkal Andrian. » Panjang meja = 5,5 jengkal Edo. » Panjang meja = 7 jengkal Emi. Mengapa hasil ketiga pengukuran itu berbeda? Itu terjadi karena mereka memilikia satuan ukur yang berbeda atau disebut satuan tidak baku. Oleh karena itu, diperlukan satuan yang disepakati bersama untuk semua orang. Satuan yang disepakati ini disebut satuan baku. sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah contoh satuan baku dalam Sistem Internasional (SI).
  • 13.
  • 15. Ciri-Ciri Besaran Fisika Besaran ? Dapat diukur Memiliki satuan Dinyatakan dengan angka Segala sesuatu yang dapat diukur.
  • 18. Besaran Pokok (dengan satuan dalam Sistem Internasional (SI)) No. Nama Besaran Satuan Simbol Satuan Alat Ukur 1. Panjang meter m penggaris 2. Massa kilogram Kg neraca 3. Waktu sekon atau detik S stopwatch 4. Suhu Kelvin K termometer 5. Kuat arus Ampere A ampermeter 6. Jumlah zat Mol mol - 7. Intensitas cahaya Kandela Cd lightmeter
  • 19.
  • 20. Arik diminta ibunya untuk membeli gula di warung. Penjaga warung menimbang gula menggunakan anak timbangan 1 kg dan 250 g. a. Alat ukuran yang digunakan? b.Apakah yang dilakukan penjaga warung dalam pengukuran tersebut? c. Apakah yang diukur, berat atau massa? d.Sebutkan nama besaran, nilai besaran yang diukur, dan satuannya!
  • 21. Penggaris Ketelitian: 0,1 cm atau 1 mm Jangka Sorong Ketelitian:0,01 cm atau 0,1 mm Mikrometer Skrup Ketelitian: 0,001 cm atau 0,01 mm
  • 25. Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun ‘diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik (±0,05 mm). Alat ini dipakai secara luas pada berbagai bidang industri enjiniring (teknik), mulai dari proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir produk. Alat ini dipakai luas karena memiliki tingkat akurasi dan presisi yang cukup tinggi, mudah digunakan, mudah dibawa-bawa, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Karena alasan inilah jangka sorong lebih disukai insinyur (enjinir) dibandingkan alat ukur konvensional seperti penggaris. Bagian-bagian jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat ini yang dapat diatur berdasarkan letak “rahang” jangka sorong; terdapat dua pasang rahang, yakni sepasang rahang luar (atau rahang bawah) untuk mengukur jarak (pengukur utama) dan sepasang rahang dalam (atau rahang atas) untuk mengukur ‘diameter dalam’
  • 26.
  • 27.
  • 28. Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan: 1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah) merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm. 2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm. Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas. Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm Cara Membaca Jangka Sorong
  • 29. Total perhitungan 4,2cm + 0,04 cm = 4,24cm
  • 31. Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat kepresisian 0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne pada abad ke-17 karena dibutuhkan alat yang lebih presisi dari jangka sorong. Penggunaan pertamanya adalah untuk mengukur jarak sudut antar bintang-bintang dan ukuran benda-benda luar angkasa dari teleskop. Meskipun mengandung kata “mikro”, alat ini tidak tepat digunakan untuk menghitung benda dengan skala mikrometer. Kata “mikro” pada alat ini diambil dari Bahasa Yunani micros yang berarti “kecil”
  • 32.  Poros Tetap (Anvil)  Bagian poros yang tidak bergerak. Objek yang ingin diukur ditempelkan di bagian ini dan bagian poros geser didekatkan untuk menjepit objek tersebut.  Poros Geser (Spindle)  Poros bergerak berbentuk komponen silindris yang digerakkan oleh thimble.  Pengunci (Lock Nut)  Bagian yang dapat digunakan untuk mengunci pergerakan poros geser
  • 33. Sleeve Bagian statis berbentuk lingkaran yang merupakan tempat ditulisnya skala pengukuran. Terdapat dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Thimble Bagian yang dapat digerakkan oleh tangan penggunanya. Ratchet Bagian yang dapat membantu menggerakkan poros geser dengan pergerakan lebih perlahan dibanding menggerakkan thimble. Rangka (Frame) Komponen berbentuk C yang menyatukan poros tetap dan komponen-komponen lain mikrometer sekrup. Rangka mikrometer sekrup dibuat tebal agar kokoh dan mampu menjaga objek pengukuran tidak bergerak, bergesar, atau berubah bentuk.
  • 34. Cara Membaca Mikrometer Sekrup Pada contoh pengukuran di atas, cara membaca mikrometer sekrup tersebut adalah: Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi thimble telah melewati angka “5” di bagian atas, dan pada bagian bawah garis horizontal telah melewati 1 strip. Setiap 1 strip bernilai 0.5 mm Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di skala utama berhimpit dengan angka 28 di skala nonius. Artinya, pada skala nonius didapatkan tambahan panjang 0.28mm Maka, hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup pada contoh ini adalah 5 + 0.5 + 0.28 = 5.78mm.
  • 35.
  • 36. Fungsi Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup pada umumnya digunakan untuk mengukur diameter atau ketebalan suatu benda yang ukurannya kecil. Seperti dijelaskan sebelumnya, alat ini memiliki kepresisian 10x lipat dari jangka sorong sehingga dapat mengukur benda yang lebih kecil tepatnya pada ketelitian 0,01 mm