Dokumen tersebut membahas tentang besaran dan satuan dalam fisika. Ia menjelaskan konsep besaran pokok dan turunan, sistem satuan internasional (SI), awalan satuan, dan aspek-aspek penting dalam pengukuran seperti presisi, akurasi, kalibrasi, dan kesalahan pengukuran. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai besaran dan satuan serta pengukuran yang tepat.
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai dan satuan. Sementara itu, satuan digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Dalam satuan, kita mengenal yang namanya Satuan Internasional (SI), yaitu satuan yang distandarisasi dan diakui penggunaanya secara Internasional
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menguasai konsep besaran dan
satuannya.
Menggunakan alat ukur yang tepat untuk
mengukur suatu besaran fisis.
Memahami konsep pengukuran yang
benar untuk meminimalisasi kesalahan
pengukuran.
5. 1.1 Besaran Fisis
Untuk mengungkap hukum-hukum
di dalam fisika digunakan besaranbesaran fisis.
Besaran fisis tersebut adalah
panjang, massa, waktu, jumlah mol
zat, gaya, kecepatan, daya, usaha,
resistivitas, temperatur, massa jenis,
intensitas cahaya, dan lain-lain.
6. 1.2 Besaran Pokok
Dari beberapa besaran fisis, dipilih 7
besaran fisis yang menjadi besaran pokok.
Besaran-besaran pokok ini dapat
memberikan gambaran yang lengkap dan
sederhana tentang fisika.
Secara internasional ada tujuh besaran fisis
yang ditunjuk sebagai besaran pokok bagi
sistem Satuan Internasional atau “Le
Systeme International d’Unites”.
7. 1.2 Besaran Pokok
No Besaran
Satuan
Simbol Satuan
Simbol Dimensi
1
Panjang
meter
M
L
2
Massa
kilogram
Kg
M
3
Waktu
sekon/detik
S
T
4
Arus listrik
ampere
A
I
5
Temperatur
kelvin
K
q
6
Intensitas cahaya
candella
Cd
J
7
Jumlah zat
mole
Mol
N
8. 1.3 Besaran Turunan
Di luar besaran pokok, besaran fisis
lainnya disebut sebagai besaran
turunan yang dapat diperoleh dari
hasil turunan beberapa besaran
pokok.
9. 1.3 Besaran Turunan
No. Besaran
Satuan
Simbol Satuan Simbol Dimensi
2
2
1.
Luas
meter persegi
m
L
2.
Volume
meter kubik
m
3.
Massa
jenis
kilogram
per meter kubik
kg/m
ML
4. Kecepatan
meter per detik
m/s
LT
5. Percepatan
meter per detik kuadrat
m/s
3
3
L
3
2
−3
−1
−2
LT
10. 2. Besaran dan Satuan Berdasarkan
SI
Selain besaran turunan terdapat juga
dua besaran tambahan dalam sistem
SI, yaitu untuk menyatakan sudut
bidang datar dan sudut ruang.
Karena kedua besaran ini tidak
mempunyai dimensi, maka kehadirannya
dalam suatu rumus dapat diabaikan agar
tidak mengakibatkan kekeliruan dimensi.
11. 2.1 Besaran Tambahan dalam
SI
No.
Besaran
Satuan
Simbol
Satuan
Simbol
Dimensi
1.
Sudut bidang datar
radian
Rad
-
2.
Sudut ruang
steradian
Sr
-
12. 3. Awalan Satuan
Faktor Kelipatan
Nama
Simbol
Contoh
1018
eksa
E
-
1015
peta
P
-
1012
tera
T
terahertz
(Thz)
109
giga
G
gigawatt
(GW)
106
mega
M
megawatt
(MW)
103
kilo
k
kilowatt
(kW)
102
hekto
h
hektaare
(ha)
10-1
deci
d
desimeter
(dm)
10-2
centi
c
centimeter
(cm)
10-3
mili
m
milimeter
(mm)
10-6
mikro
m
mikrometer (mm)
10-9
nano
n
nanometer
(nm)
10-12
piko
p
pikofarad
(pf)
10-15
femto
f
femtosekon (fs)
10-18
atto
a
attosteradian (asr)
14. 4. Faktor Konversi
Tabel Perbandingan Satuan Panjang
Nilai
cm
meter
km
inch
ft
1 cm
1
10−2
10−5
0,3937
3,281
1 meter
100
1
10−3
39,3
1 kilometer
105
1000
1
3,937
1 inci
2,540
2,540
1 kaki
30,48
1 mil
1,609
10−6
3,281
104
6,214
6,214
10−4
3281
0,6214
2,540
10−3
1
8,333
0,3048
105
10−2
3,048
10−4
12
1609
1,609
6,336
mil
10−2
1,578
10−5
1
104
10−2
1,894
10−4
5280
1
15. 4. Faktor Konversi
Dan masih banyak faktor konversi dari
besaran - besaran pokok dan besaran
turunan lainnya.
Faktor konversi ini disesuaikan dari buku
karangan G. Shortley dan D. Williams,
Elements of Physics, Prentice Hall.
17. 5. Pengukuran
Berapa waktu rata-rata yang
dibutuhkan oleh penerjun untuk
mencapai tanah?
Pengukuran itu
sangat penting dan
berkaitan erat
dengan besaran
dan satuan.
18. 5.1 Alat ukur panjang
Penggaris
Jangka
Sorong
Mikrometer
Sekrup
21. b. Jangka Sorong
0,05cm
2,1cm
Skala
Utama
Nonius atau
Vernier
2
3
Garis nonius
kelima tepat
berimpit dengan
garis skala
utama
5
Jadi X = 2,15 cm
BENDA
Rahang
Sorong
Ketelitian Jangka Sorong adalah
0,1mm;
yaitu 1mm pada skala utama dibagi 10
skala oleh skala nonius
22. JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah alat ukur yang memiliki tingkat ketelitian sampai
dengan 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong digunakan untuk mengukur:
1. Ketebalan atau garis tengah bagian luar suatu pipa,
2. Garis tengah bagian dalam
3. Kedalaman suatu lubang
Bagian-bagian Jangka Sorong
Klik!
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
mm
23. JANGKA SORONG
Cara mengukur diamater luar lingkaran:
1. Geser rahang sorong (klik gambar rahang sorong)
2. Masukkan benda diantara rahang sorong dengan rahang
tetap (klik gambar benda)
3. Geser kembali rahang sorong sehingga benda tertahan
diantara rahang tetap dengan rahang sorong (klik gambar
rahang sorong)
4. Lalu amatilah hasil pengukuran
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
mm
Benda
24. JANGKA SORONG
2
1
0
3
5
10
Catatan :
Selisih satu skala utama dengan skala
nonius : 1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm
Hasil
Hasil pengukuran pada :
Skala utama
Skala Nonius
= 1,8 cm
=
0,01
cm
(skala nonius berimpit dengan skala utama = skala 1)
Hasil pengukuran = 1,81 cm
(diameter luar benda yang diukur)
28. Contoh
Soal
Cara Penggunaan Mikrometer Sekrup:
1. Klik bagian hulu mikrometer sekrup
2. Klik benda yang ingin diukur
3. Klik kembali bagian hulu untuk menahan benda
4. Tekan recet untuk mengunci micrometer sekrup
5. Tekan preview untuk membaca hasil pengukuran
benda
35
15
30
10
25
5
20
0
0
hulu
racet
35
0
1.0 2.0 3.0 4.0
0.5 1.5 2.5 3.5 4.5
30
● Skala utama = 4,5 mm
27.
255
● Skala putar = 0,275 mm
20
Hasil
= 4,775 mm
30. 5.3 Aspek - Aspek Pengukuran
Presisi
Kemampuan
proses
pengukuran
untuk
mendapatkan hasil yang sama, khususnya pada
pengukuran yang dilakukan secara berulangulang dengan cara yang sama.
Akurasi (Ketepatan)
Kesesuaian antara hasil pengukuran dan nilai
yang sebenarnya
31. 5.3 Aspek - Aspek Pengukuran
Kalibrasi
Pengembalian nilai fungsi awal suatu alat ukur.
Sensitivitas
Kemampuan alat ukur untuk mendapatkan suatu
perbedaan yang relatif kecil dari harga hasil
pengukuran.
Kesalahan Pengukuran
Kesalahan - kesalahan pada proses pembacaan
dan pengambilan data saat pengukuran.
32. a. Presisi
Presisi berkaitan dengan pembagian skala
terkecil pada sebuah alat ukur
Alat ukur yang presisi berkaitan dengan
penunjukan yang konsisten
Misal : penggaris
Skala mm
Lebih presisi
Skala cm
33. b. Akurasi
Akurasi parameter penting dalam
pengukuran.
Misalkan termometer yang akurat
Menunjukkan nilai yang
sama/dekat dengan
nilai yang sebenarnya
Sensitif dan berespon terhadap
perubahan kecil pada temperatur