Dokumen tersebut membahas perbedaan antara agen dan kantor cabang dalam akuntansi keuangan. Agen berfungsi untuk menerima pesanan barang dan bekerja di bawah pengawasan kantor pusat, sedangkan kantor cabang memiliki wewenang untuk melakukan transaksi dengan pihak ketiga sebagai unit usaha tersendiri. Dokumen ini juga menjelaskan sistem pembukuan untuk agen, kantor pusat, dan kantor cabang serta cara peny
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungRiki Ardoni
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya laporan keuangan, khususnya laporan arus kas, dalam menjalankan bisnis. Laporan arus kas memberikan informasi mengenai arus masuk dan keluar kas perusahaan selama periode tertentu. Ada dua metode penyusunan laporan arus kas yaitu metode langsung dan tidak langsung.
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)Audria
Teks tersebut membahas tentang perilaku dalam organisasi, termasuk pengertian perilaku organisasi, tujuan organisasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keselarasan tujuan antara individu dan organisasi. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah bahwa tujuan organisasi ditentukan oleh CEO dan dapat berupa profitabilitas, maksimalkan nilai pemegang saham, atau pendekatan multiple stakeholder. Budaya organisasi dan gaya manajemen merup
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara agen dan kantor cabang dalam akuntansi keuangan. Agen berfungsi untuk menerima pesanan barang dan bekerja di bawah pengawasan kantor pusat, sedangkan kantor cabang memiliki wewenang untuk melakukan transaksi dengan pihak ketiga sebagai unit usaha tersendiri. Dokumen ini juga menjelaskan sistem pembukuan untuk agen, kantor pusat, dan kantor cabang serta cara peny
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungRiki Ardoni
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya laporan keuangan, khususnya laporan arus kas, dalam menjalankan bisnis. Laporan arus kas memberikan informasi mengenai arus masuk dan keluar kas perusahaan selama periode tertentu. Ada dua metode penyusunan laporan arus kas yaitu metode langsung dan tidak langsung.
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)Audria
Teks tersebut membahas tentang perilaku dalam organisasi, termasuk pengertian perilaku organisasi, tujuan organisasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keselarasan tujuan antara individu dan organisasi. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah bahwa tujuan organisasi ditentukan oleh CEO dan dapat berupa profitabilitas, maksimalkan nilai pemegang saham, atau pendekatan multiple stakeholder. Budaya organisasi dan gaya manajemen merup
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Yayasan Maju Bersama bergerak dalam pemberdayaan UKM di Depok. Pada Januari, yayasan menerima dana dari pemerintah dan sumbangan untuk kegiatan pelatihan dan jaringan UKM, serta mengadakan seminar dan pertemuan UKM. Yayasan juga melakukan pembelian aset, pembayaran gaji, dan biaya operasional lainnya. Pada akhir bulan, saldo kas dana tidak terikat Rp50,5 juta dan dana terikat Rp
[Ringkasan]
Dokumen membahas tentang neraca konsolidasi perusahaan dengan pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham. Pemilikan tidak langsung terjadi ketika perusahaan induk memiliki hak kontrol tidak langsung terhadap perusahaan anak melalui kepemilikan saham pada perusahaan sub induk. Saling memiliki saham terjadi ketika perusahaan anak dan induk saling memiliki saham satu sama lain. Dokumen memberikan contoh perhitungan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang audit atas siklus perolehan dan pembayaran barang dan jasa perusahaan.
2. Siklus tersebut meliputi proses permintaan pembelian, penerimaan barang, pengakuan kewajiban, dan pembayaran.
3. Tujuan audit antara lain memastikan validitas transaksi, kelengkapan pencatatan, penilaian yang tepat, dan klasifikasi yang benar.
Kas dan bank merupakan aset lancar yang rentan diselewengkan. Tujuan pemeriksaannya adalah mengevaluasi kontrol internal, menguji keberadaan dan kepemilikan saldo, serta kesesuaian penyajian dengan standar akuntansi. Prosedurnya meliputi penghitungan kas, konfirmasi saldo bank, rekonsiliasi, dan pengecekan transaksi serta penjabaran mata uang asing.
1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara kantor pusat, kantor agen, dan kantor cabang dalam sistem akuntansi perusahaan, termasuk perbedaan antara kantor agen dan cabang, pembukuan untuk masing-masing, serta penyusunan laporan keuangan gabungan.
1. Dokumen tersebut membahas perbedaan antara agen dan kantor cabang serta hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang.
2. Agen hanya menerima pesanan barang dan tidak memiliki persediaan sendiri, sedangkan kantor cabang dapat memiliki persediaan dan melakukan transaksi secara independen.
3. Kantor pusat mengawasi modal kerja agen secara langsung, sedangkan kantor cabang diberi keleluasaan
Permodalan merupakan sumber daya yang disediakan oleh pemilik perusahaan untuk mendanai operasi dan aktivitas bisnis perusahaan. Pemeriksaan permodalan bertujuan untuk memastikan bahwa penyajian dan pengungkapan permodalan di laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian siklus pendanaan perusahaan dan tujuan audit siklus pendanaan untuk memperoleh bukti tentang transaksi dan saldo yang terkait."
Dokumen tersebut merupakan laporan keuangan PT Larosa pada tanggal 31 Desember 2010 yang meliputi laporan kas kecil, jurnal penyesuaian, rekonsiliasi bank, dan faktor-faktor penyebab perbedaan saldo bank dan perusahaan.
Dokumen ini membahas tentang pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham antar perusahaan. Pemilikan tidak langsung memungkinkan investor untuk mengendalikan perusahaan lain tanpa kepemilikan saham langsung melalui perusahaan anaknya. Terdapat dua struktur pemilikan tidak langsung yaitu induk-anak-cucu dan afiliasi terkoneksi. Sedangkan mutual holding adalah kepemilikan saham perusahaan induk pada anakny
Dokumen menjelaskan audit siklus pendapatan perusahaan yang meliputi aktivitas penjualan kredit, tunai, retur dan penyesuaian serta sistem informasi akuntansi dan tujuan audit terkait setiap aktivitas. Dibahas pula faktor-faktor risiko, strategi audit, dan aktivitas pengendalian internal untuk mencegah salah saji dalam transaksi penjualan kredit.
Dokumen ini membahas hubungan antara kantor pusat dan cabang perusahaan. Terdapat dua sistem akuntansi untuk kantor cabang, yaitu sistem sentralisasi dimana pencatatan dilakukan oleh kantor pusat, dan sistem desentralisasi dimana pencatatan dilakukan oleh kantor cabang sendiri. Dokumen ini juga menjelaskan proses penyusunan laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dan cabang menggunakan metode
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan sebagai salah satu bentuk badan usaha, termasuk proses pembentukan, kegiatan operasional, dan pembubarannya. Dibahas pula tentang investasi modal awal anggota persekutuan, pembagian laba dan rugi, serta perubahan komposisi kepemilikan akibat pengunduran diri salah satu anggota.
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
Dokumen tersebut membahas tentang audit siklus pendapatan perusahaan yang mencakup aktivitas penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan. Dibahas pula aktivitas pengendalian dan dokumen yang terkait untuk masing-masing transaksi serta tujuan dan prosedur audit untuk menguji asersi laporan keuangan terkait siklus pendapatan.
Makalah ini membahas tentang hubungan antara kantor pusat dan cabang dalam perusahaan, termasuk persoalan akuntansi yang mungkin timbul seperti pengiriman uang dan barang antar cabang, serta penentuan harga barang yang dikirim ke cabang. Pembahasan mencakup pencatatan pembukuan di kantor pusat dan cabang, serta penyusunan laporan keuangan gabungan untuk menggambarkan kondisi keseluruhan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara kantor pusat dan cabang perusahaan, termasuk pengertian hubungan pusat-cabang, perbedaan antara kantor cabang dan agen, serta sistem akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi antara pusat dan cabang yaitu sistem sentralisasi dan desentralisasi.
Yayasan Maju Bersama bergerak dalam pemberdayaan UKM di Depok. Pada Januari, yayasan menerima dana dari pemerintah dan sumbangan untuk kegiatan pelatihan dan jaringan UKM, serta mengadakan seminar dan pertemuan UKM. Yayasan juga melakukan pembelian aset, pembayaran gaji, dan biaya operasional lainnya. Pada akhir bulan, saldo kas dana tidak terikat Rp50,5 juta dan dana terikat Rp
[Ringkasan]
Dokumen membahas tentang neraca konsolidasi perusahaan dengan pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham. Pemilikan tidak langsung terjadi ketika perusahaan induk memiliki hak kontrol tidak langsung terhadap perusahaan anak melalui kepemilikan saham pada perusahaan sub induk. Saling memiliki saham terjadi ketika perusahaan anak dan induk saling memiliki saham satu sama lain. Dokumen memberikan contoh perhitungan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang audit atas siklus perolehan dan pembayaran barang dan jasa perusahaan.
2. Siklus tersebut meliputi proses permintaan pembelian, penerimaan barang, pengakuan kewajiban, dan pembayaran.
3. Tujuan audit antara lain memastikan validitas transaksi, kelengkapan pencatatan, penilaian yang tepat, dan klasifikasi yang benar.
Kas dan bank merupakan aset lancar yang rentan diselewengkan. Tujuan pemeriksaannya adalah mengevaluasi kontrol internal, menguji keberadaan dan kepemilikan saldo, serta kesesuaian penyajian dengan standar akuntansi. Prosedurnya meliputi penghitungan kas, konfirmasi saldo bank, rekonsiliasi, dan pengecekan transaksi serta penjabaran mata uang asing.
1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara kantor pusat, kantor agen, dan kantor cabang dalam sistem akuntansi perusahaan, termasuk perbedaan antara kantor agen dan cabang, pembukuan untuk masing-masing, serta penyusunan laporan keuangan gabungan.
1. Dokumen tersebut membahas perbedaan antara agen dan kantor cabang serta hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang.
2. Agen hanya menerima pesanan barang dan tidak memiliki persediaan sendiri, sedangkan kantor cabang dapat memiliki persediaan dan melakukan transaksi secara independen.
3. Kantor pusat mengawasi modal kerja agen secara langsung, sedangkan kantor cabang diberi keleluasaan
Permodalan merupakan sumber daya yang disediakan oleh pemilik perusahaan untuk mendanai operasi dan aktivitas bisnis perusahaan. Pemeriksaan permodalan bertujuan untuk memastikan bahwa penyajian dan pengungkapan permodalan di laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian siklus pendanaan perusahaan dan tujuan audit siklus pendanaan untuk memperoleh bukti tentang transaksi dan saldo yang terkait."
Dokumen tersebut merupakan laporan keuangan PT Larosa pada tanggal 31 Desember 2010 yang meliputi laporan kas kecil, jurnal penyesuaian, rekonsiliasi bank, dan faktor-faktor penyebab perbedaan saldo bank dan perusahaan.
Dokumen ini membahas tentang pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham antar perusahaan. Pemilikan tidak langsung memungkinkan investor untuk mengendalikan perusahaan lain tanpa kepemilikan saham langsung melalui perusahaan anaknya. Terdapat dua struktur pemilikan tidak langsung yaitu induk-anak-cucu dan afiliasi terkoneksi. Sedangkan mutual holding adalah kepemilikan saham perusahaan induk pada anakny
Dokumen menjelaskan audit siklus pendapatan perusahaan yang meliputi aktivitas penjualan kredit, tunai, retur dan penyesuaian serta sistem informasi akuntansi dan tujuan audit terkait setiap aktivitas. Dibahas pula faktor-faktor risiko, strategi audit, dan aktivitas pengendalian internal untuk mencegah salah saji dalam transaksi penjualan kredit.
Dokumen ini membahas hubungan antara kantor pusat dan cabang perusahaan. Terdapat dua sistem akuntansi untuk kantor cabang, yaitu sistem sentralisasi dimana pencatatan dilakukan oleh kantor pusat, dan sistem desentralisasi dimana pencatatan dilakukan oleh kantor cabang sendiri. Dokumen ini juga menjelaskan proses penyusunan laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dan cabang menggunakan metode
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan sebagai salah satu bentuk badan usaha, termasuk proses pembentukan, kegiatan operasional, dan pembubarannya. Dibahas pula tentang investasi modal awal anggota persekutuan, pembagian laba dan rugi, serta perubahan komposisi kepemilikan akibat pengunduran diri salah satu anggota.
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
Dokumen tersebut membahas tentang audit siklus pendapatan perusahaan yang mencakup aktivitas penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan. Dibahas pula aktivitas pengendalian dan dokumen yang terkait untuk masing-masing transaksi serta tujuan dan prosedur audit untuk menguji asersi laporan keuangan terkait siklus pendapatan.
Makalah ini membahas tentang hubungan antara kantor pusat dan cabang dalam perusahaan, termasuk persoalan akuntansi yang mungkin timbul seperti pengiriman uang dan barang antar cabang, serta penentuan harga barang yang dikirim ke cabang. Pembahasan mencakup pencatatan pembukuan di kantor pusat dan cabang, serta penyusunan laporan keuangan gabungan untuk menggambarkan kondisi keseluruhan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara kantor pusat dan cabang perusahaan, termasuk pengertian hubungan pusat-cabang, perbedaan antara kantor cabang dan agen, serta sistem akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi antara pusat dan cabang yaitu sistem sentralisasi dan desentralisasi.
Laporan keuangan konsolidasi (perusahaan induk dan anak)Tika Evitasuhri
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak, termasuk definisi, tujuan, manfaat, hubungan antara perusahaan induk dan anak, pencatatan investasi dalam perusahaan anak, sifat laporan keuangan konsolidasi, dan masalah yang dihadapi dalam penyusunannya.
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i (konsinyasi) kel. 4Jiantari Marthen
Makalah ini membahas tentang penjualan secara konsinyasi antara Penerbit Pro-U Media dengan toko buku TB Ramedia, termasuk pengertian konsinyasi, pihak-pihak yang terlibat, dan akuntansi yang berlaku untuk transaksi penjualan konsinyasi pada kasus tersebut."
Dokumen tersebut merangkum pengertian, tujuan, dan proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan induk dan anak seakan merupakan satu entitas. Tujuannya agar dapat memberikan gambaran obyektif tentang sumber daya dan aktivitas kelompok perusahaan. Proses penyusunannya meliputi eliminasi rekening timbal balik dan penyusunan worksheet.
Modul ini membahas tentang akuntansi persekutuan dan likuidasi persekutuan secara sederhana dan berangsur. Modul ini terdiri dari 5 bab yang membahas tentang pembentukan dan perubahan persekutuan, pembagian laba atau rugi, serta proses likuidasi persekutuan baik secara sederhana maupun berangsur."
Dokumen tersebut membahas tentang perusahaan induk dan anak, dimana perusahaan induk memiliki lebih dari 50% saham perusahaan lain yang disebut perusahaan anak. Perusahaan induk berhak mengendalikan operasi dan manajemen perusahaan anak. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pencatatan investasi pada perusahaan anak serta penyusunan laporan keuangan konsolidasi antara perusahaan induk dan anak.
Dokumen tersebut membahas masalah-masalah khusus antara kantor pusat dan cabang perusahaan, termasuk pengiriman uang dan barang, penentuan harga barang untuk cabang, penyusunan laporan keuangan gabungan, dan penjabaran laporan keuangan cabang luar negeri ke mata uang domestik.
Investasi yang dicatat menggunakan metode ekuitas harus disesuaikan dengan keuntungan, kerugian, dan dividen investee. Metode ini mengikuti perubahan ekuitas investee sehingga laba investor dipengaruhi oleh laba investee dan dividen kas yang diterima.
Organisasi nirlaba atau non-profit bertujuan untuk mendukung isu tertentu tanpa mencari keuntungan. Dokumen ini membahas perbedaan organisasi nirlaba dengan laba, ciri-ciri, pajak, dan contoh di beberapa negara. Juga dijelaskan tentang konsep akuntansi untuk organisasi nirlaba termasuk laporan posisi keuangan, aktivitas, dan arus kas.
1. Dokumen ini membahas hubungan antara kantor pusat dan cabang serta perbedaan antara cabang dan agen.
2. Ada dua sistem akuntansi untuk hubungan antara pusat dan cabang, yaitu sentralisasi dan desentralisasi. Sistem sentralisasi mengelola akuntansi cabang di pusat, sedangkan sistem desentralisasi mengelola akuntansi cabang secara terpisah di cabang.
3. Dokumen ini juga membahas transaksi antara pusat
Dokumen ini membahas tentang hubungan antara perusahaan induk dan anak, di mana perusahaan anak dimiliki lebih dari 50% sahamnya oleh perusahaan induk. Perusahaan induk dapat memiliki beberapa perusahaan anak, dan perusahaan anak dianggap sebagai aset jangka panjang bagi perusahaan induk, meskipun suatu saat perusahaan anak bisa lebih besar dari perusahaan induk.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang koneksitas proses bisnis akuntansi dan pelaporan antara Ditjen Perbendaharaan dengan Satuan Kerja. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain:
1. Perlunya penyempurnaan koneksitas proses bisnis pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan Satuan Kerja sejalan dengan rencana pengembangan SPAN.
2. Kajian terhadap organisasi sistem akuntansi pemerintah dengan memperhatikan international best practice yaitu model
Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan dan satu atau lebih anak perusahaan seakan-akan mereka merupakan satu entitas, dan diperlukan jika salah satu perusahaan memiliki kontrol terhadap perusahaan lain."
Dokumen ini membahas tentang kualitas jasa, dimensi utama kualitas jasa menurut para ahli, karakteristik jasa, model-model kualitas jasa, dan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas jasa.
hubungan antara kantor pusat dengan cabangfazri himawan
1. Hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang adalah kantor cabang beroperasi sebagai unit usaha terpisah namun dibawah pengendalian kantor pusat.
2. Pencatatan akuntansi kantor cabang dapat dilakukan secara sentralisasi oleh kantor pusat atau desentralisasi dimana kantor cabang mencatat sendiri transaksinya.
3. Penyusunan laporan keuangan gabungan melibatkan penghapusan sal
Dokumen tersebut membahas hubungan antara kantor pusat dan cabang serta perbedaan antara agen dan cabang. Juga dijelaskan sistem akuntansi kantor cabang dan penyusunan laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dan cabang.
Akuntansi cabang membagi sistem akuntansi perusahaan secara terpisah antara kantor pusat dan cabang. Kantor cabang melakukan pencatatan sendiri dan menggunakan rekening timbal balik dengan kantor pusat. Ada beberapa alternatif memfakturkan barang dagang antara cabang, termasuk perlakuan terhadap biaya pengiriman.
Perbedaan antara agen dan kantor cabang adalah bahwa agen hanya menerima pesanan barang dan bekerja di bawah pengawasan kantor pusat, sedangkan kantor cabang menjual barang dari persediaan mereka sendiri dan berfungsi secara independen. Sistem akuntansi kantor cabang dapat berupa sistem sentralisasi di mana pembukuan dilakukan oleh kantor pusat atau sistem desentralisasi di mana setiap cabang memiliki pembukuan tersend
Dokumen tersebut membahas hubungan antara kantor pusat dan cabang perusahaan. Kantor cabang bertanggung jawab penuh atas aktivitasnya kepada kantor pusat dan mendapat dukungan modal serta fasilitas dari kantor pusat. Dokumen tersebut juga menjelaskan perbedaan sistem akuntansi antara kantor cabang dan agen serta cara-cara penyusunan laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dan cabangny
Hubungan antara kantor pusat dan cabang membutuhkan koordinasi keuangan dan operasional. Kantor pusat menyediakan modal kerja untuk cabang, sedangkan cabang melakukan penjualan langsung ke pelanggan dan mengelola piutang. Ada dua sistem akuntansi yang dapat digunakan: sistem sentralisasi di mana pembukuan dilakukan di kantor pusat, atau sistem desentralisasi di mana setiap cabang memiliki pembukuan tersendiri.
Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabangphatar_augrah
Hubungan antara kantor pusat dan cabang membahas sistem akuntansi yang digunakan, perbedaan antara kantor cabang dan agen, serta penyusunan laporan keuangan dan neraca gabungan untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Budgeting digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan keuangan perusahaan. Anggaran menterjemahkan tujuan dan strategi ke dalam rencana keuangan. Anggaran juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja dengan membandingkan biaya aktual dengan anggaran. Jenis-jenis anggaran meliputi master budget, operating budget, dan financial budget.
Pusat pertanggungjawaban Beban dan PendapatanEds last
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengendalian manajemen dengan fokus pada pusat tanggung jawab pendapatan dan beban. Dijelaskan bahwa pusat tanggung jawab merupakan unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggung jawab atas aktivitasnya. Pusat tanggung jawab menerima input dan mengubahnya menjadi output dengan menggunakan modal kerja. Output satu pusat tanggung jawab dapat menjadi input pusat
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
Laporan audit menemukan beberapa kelemahan dalam produktivitas pemasaran dan pengelolaan piutang unit waserda dan simpan pinjam KPN Pelopor seperti biaya yang melebihi anggaran, jumlah piutang besar yang sulit ditagih, dan ketidaktepatan administrasi.
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Jiantari Marthen
Makalah ini membahas tentang aspek keperilakuan dalam persyaratan pelaporan. Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara seperti antisipasi penggunaan informasi, prediksi penggunaan oleh penerima, insentif/sanksi, waktu pelaporan, dan strategi respon iteratif. Dampak persyaratan pelaporan dapat dirasakan dalam berbagai bidang akuntansi. Penilaian dampaknya dapat dilakuk
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Jiantari Marthen
Paragraf di atas membahas tentang latar belakang fungsi auditor dan permintaan akan jasa audit. Auditor berfungsi untuk memastikan laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Ada 3 permintaan utama akan audit yaitu: (1) mekanisme pengawasan, (2) produksi informasi untuk investor, dan (3) asuransi atas kerugian akibat informasi yang menyimpang. Suatu audit memberikan kepastian kepada pem
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Jiantari Marthen
Bab 1 memberikan latar belakang mengenai akuntansi internasional dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bab ini juga menjelaskan perbedaan ekspor dan impor serta manfaat dan ketentuan terkait ekspor impor. Bab 2 membahas definisi perdagangan internasional, manfaatnya, dan ketentuan yang berlaku di bidang ekspor dan impor. Tulisan ini membahas kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Cina serta masalah yang timbul akibat diskrepansi pencatatan
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
Dokumen tersebut membahas tentang pengauditan siklus produksi khususnya untuk persediaan. Terdapat beberapa hal penting yang perlu diaudit seperti keberadaan dan kejadian transaksi persediaan, kelengkapan pencatatan biaya produksi, hak dan kewajiban atas persediaan, penilaian dan pengalokasian biaya produksi dan persediaan, serta pelaporan dan pengungkapan persediaan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai pro
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
Bab 8 membahas tahap penyelesaian audit yang meliputi (1) penyelesaian pekerjaan lapangan, (2) penelaahan peristiwa kemudian, dan (3) prosedur analitis komprehensif untuk mengumpulkan bukti tambahan dan mengevaluasi temuan audit.
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Jiantari Marthen
Dokumen tersebut membahas tentang pemasaran dan strategi pemasaran perusahaan rokok Gudang Garam. Secara khusus dibahas tentang sejarah perusahaan Gudang Garam yang didirikan pada 1958, dan berkembang menjadi salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia dengan memproduksi lebih dari 70 miliar batang rokok pada 2001. Dokumen juga menjelaskan konsep bauran pemasaran dan strategi yang diterapkan Gudang Garam dalam memasarkan produ
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
1. 1 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semua perusahaan pasti ingin meningkatkan laba yang diperoleh.
Untuk meningkatkan laba perusahaan harus meningkatkan volume
penjualan. Pada umumnya potensi penjualan suatu produk untuk suatu
daerah adalah terbatas. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan volume
penjualan harus disertai dengan usaha untuk memperluas daerah
pemasaran. Usaha untuk memperluas daerah pemasaran dapat dilakukan
dengan cara, seperti melalui konsinyasi, membuka kantor agen atau agen
penjualan (sales agency) dan kantor cabang (branch). Perbedaan utama
antara kantor agen dengan kantor cabang terletak pada 2 hal, yaitu struktur
organisasi dan kegiatan. Dilihat dari segi struktur organisasi perusahaan,
kantor agen berada diluar organisasi perusahaan. Jadi kantor agen berdiri
sendiri dan terlepas dari kantor pusat (perusahaan yang diageni). Oleh
karena itu suatu kantor agen dapat mengageni beberapa perusahaan.
(Bukan merupakan bagian dari organisasi perusahaan).
Perbedaan yang kedua antara kantor agen dengan kantor cabang
terletak pada kegiatan. Kegiatan kantor agen terbatas pada usaha untuk
mendapatkan pesanan atau calon pembeli. Apabila sudah sudah
mendapatkan pesanan atau calon pembeli maka pelayanan (tindak lanjut)
dilakukan oleh kantor pusat. Jadi kegiatan kantor agen hanya sebagian dari
fungsi pemasaran, yaitu mendapatkan order (order getting). Kegiatan
kantor agen tersebut jauh lebih sederhana bila dibandingkan dengan
kegiatan kantor cabang. Kegiatan kantor cabang tidak terbatas pada usaha
untuk memperoleh pesanan saja, melainkan mencakup juga kegiatan untuk
memenuhi pesanan. Untuk memenuhi pesanan tersebut dapat
menggunakan barang-barang yang berasal dari kantor pusat dan dapat juga
mengusahakan sendiri, baik dengan cara membeli maupun memproduksi
sendiri sesuai dengan jenis perusahaan. Jadi kegiatan kantor cabang pada
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
2. 2 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
dasarnya sama dengan kegiatan perusahaan yang berdiri sendiri.
Perbedaan antara kantor cabang dengan perusahaan yang berdiri sendiri
biasanya terletak pada 3 hal, yaitu tanggung jawab pengelola, hubungan
dengan pemilik dan kewenangan yang dimiliki. Pengelola kantor cabang
tidak bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan (rapat umum
pemegang saham untuk perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas)
tetapi kepada pengelola kantor pusat. Pengelola kantor cabang tidak
mempunyai hubungan langsung dengan pemilik perusahaan, tetapi melalui
pengelola kantor pusat. Demikian pula kewenangan kantor cabang
biasanya dibawah kantor pusat.
Perbedaan di dalam struktur organisasi dan kegiatan tersebut
mempengaruhi besarnya investasi yang dilakukan kantor pusat atau
perusahaan yang diageni. Investasi di kantor agen biasanya terbatas pada
modal kerja. Mengenai tempat dan aktiva tetap biasanya menjadi tanggung
jawab pengelola kantor agen (bukan kantor pusat). Hal ini sangat berbeda
dengan investasi dikantor cabang, yang tidak terbatas pada modal kerja
saja. Pada mulanya semua kebutuhan kantor cabang disediakan oleh
kantor pusat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Kantor Pusat (KP), Kantor Agen, dan Kantor Cabang (KC)?
2. Bagaimana hubungan Kantor Pusat (KP), Kantor Agen, dan Kantor
Cabang (KC)?
3. Bagaimana perlakuan Akuntansi Kantor Pusat (KP), Kantor Agen, dan
Kantor Cabang (KC) khususnya pada PT. Citra Van Titipan Kilat
(TIKI) Cabang Palu?
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Makalah ini merupakan pemenuhan salah satu tugas dari matakuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 tentang Hubungan Kantor Pusat,
Agen, dan Kantor Cabang.
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
3. 3 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
2. Makalah ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan
pengetahuan tentang Hubungan Kantor Pusat, Agen, dan Kantor
Cabang, yaitu studi kasus pada Perusahaan Jasa CV. Titipan Kilat
(TIKI) Cabang Palu.
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
4. 4 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
BAB II
PEMBAHASAN
A. AKUNTANSI KANTOR AGEN
Agen merupakan Suatu bentuk organisasi yang diberi fungsi untuk
menerima pesanan barang-barang dan bekerja di bawah pengawasan
langsung kantor pusat (Home Office), dan transaksi dengan pihak ketiga
dilaksanakan secara langsung oleh kantor pusat. Agen mempunyai
beberapa unsur penting seperti:
1. Tidak memiliki persediaan untuk barang – barang yang dijual.
2. Persetujuan syarat Penjualan sepenuhnya pada kantor pusat.
Administrasi piutang dagang, pengumpulan piutang
diselenggarakan kantor pusat.
3. Modal kerja (working fund) untuk biaya operasi diberikan kantor
pusat, tidak mengurus uang tunai (kas) selain modal kerja yang
diberikan.
Perbedaan paling mendasar pencatatan yang dilakukan kantor
cabang dan kantor agen berhubungan dengan kewenangan
masing-masing dalam menangani konsumen akhir. Kantor cabang
mempunyai kewenangan penuh sehubungan dengan transaksi
penjualan termasuk menerima pembayaran secara langsung dari
konsumen akhir, sedangkan kantor agen tidak mempunyai k e w e n a n g a n
melakukan transaksi penjualan. Pencatatan akuntansi
h a n ya dilakukan oleh kantor pusat. Kantor cabang melaksanakan pembukuan
tersendiri karena Kantor cabang mempunyai kewenangan dalam melakukan
transaksi penjualan.Kantor agen dalam melakukan kegiatannya
memperoleh fasilitas dari kantor pusat. Salah satu fasilitas tersebut adalah
berupa uang yang merupakan modal kerja bagi kantor agen. Oleh karena
itu, pencatatan yang dilakukan oleh kantor agen hanya sebatas
pertanggungjawaban atas modal kerja dari kantor pusat.Karena modal
kerja dari kantor pusat diterima dalam bentuk uang tunai, maka dalam
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
5. 5 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
pengelolaannya seperti mengelola kas kecil dengan sistem imprest. Bukti-bukti
pemakaian modal kerja harus dikumpulkan oleh kantor agen karena laporan ke
kantor pusat dibuat berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan
tersebut.Metode yang dapat dipakai oleh kantor pusat dalam melakukan
pencatatan sehubungan dengan kegiatan di kantor agen, yaitu:
1. Laba atau rugi kantor agen tidak dipisahkan dengan laba atau rugi
Kantor Pusat.
2. L a b a a t a u r u g i k a n t o r a g e n d i p i s a h k a n d e n g a n
laba atau rugi kantor pusat.U n t u k tujuan
pengendalian intern dan penilaian kinerja
k a n t o r p u s a t , sebaiknya digunakan metode yang kedua
yaitu laba atau rugi kantor agen dipisahkan dengan laba atau
rugi yang diperoleh kantor pusat sendiri. Apalagi bila kantor
Agennya lebih dari satu. Dalam praktik yang sering digunakan
adalah metode yang pertama atau laba/rugi kantor agen tidak
dipisahkan dengan laba atau rugi kantor pusat.
Penjelasan dari kedua metode adalah sebagai berikut:
1. Laba atau rugi kantor agen tidak dipisahkan dengan laba atau rugi kantor pusat
Dalam metode ini pendapatan dan biaya kantor agen tidak
dipisahkandengan pendapatan dan biaya kantor pusat. Sehingga tidak
bisa diketahui laba atau rugi kantor agen secara tersendiri. Bila metode
ini yang digunakan, kantor pusat hanya dapat
m e n g e t a h u i l a b a a t a u r u g i s e c a r a t o t a l / keseluruhan.
2. Laba atau rugi kantor agen dipisahkan dengan laba atau rugi kantor pusat
Dalam metode ini pendapatan dan biaya kantor agen dipisahkan dari
pendapatan dan biaya kantor pusat. Sehingga laba atau rugi kantor
agen bisa diketahui secara individual. Apabila metode ini yang
dipakai maka diperlukan rekening tersendiri. Rekening-
rekening yang dibutuhkan bila digunakan metode ini antara lain:
a. Modal kerja kantor agen
b. Penjualan kantor agen.
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
6. 6 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
BPP kantor agen. Biaya pemasaran kantor agen. Biaya administrasi
dan umum kantor agen Apabila kantor pusat mempunyai Kantor Agen
lebih dari satu, maka dapat digunakan salah satu dari cara berikut:
a. rekening masing-masing kantor agen disendirikan atau diberikan
kode berbeda.
b. Kantor pusat hanya memakai satu rekening buku besar untuk
seluruh K a n t o r A g e n , s e d a n g k a n u n t u k m a s i n g - m a s i n g
k a n t o r a g e n h a n ya dibuatkan rekening pembantu
Akuntansi di agen tidak diperlukan pembukuan lengkap, kegiatan
meliputi pengikhtisaran modal kerja yang diterima dan digunakan,
serta mencatatnya penjualan kepada langganan. Akuntansi suatu agen
di selenggarakan pada buku – buku kantor pusat, dengan cara :
1. Laba atau rugi aktivitas penjualan melalui tiap agen tidak
ditentukan secara terpisah. Cara ini menunjukkan bahwa seluruh
transaksi penjualan (rekening penjualan) dan biaya -biaya
(rekening biaya) yang terjadi di tiap agen, dicatat dalam rekening
pembukuan seperti halnya dengan transaksi – transaksi penjualan
dan biaya reguler yang terjadi di kantor pusat. Pada penutupan
buku, saldo laba atau rugi menunjukan Catatan hasil operasi
kombinasi yaitu hasil operasi di tiap agen dan hasil operasi di
kantor pusat.
2. Laba atau rugi aktivitas penjualan melalui tiap agen ditentukan
secara terpisah. Cara ini menunjukan bahwa diperlukan rekening
rekening khusus pembukuan untuk agen, terutama rekening
penghasilan untuk mencatat semua transaksi penjualan dan
rekening biaya untuk mencatat semua biaya yang terjadi pada agen.
Apabila kantor pusat mempunyai beberapa agen, maka rekening
penghasilan dan rekening biaya diselenggarakan sbg rekening
kontrol ( buku besar), sedangkan rekening penghasilan dan biaya
untuk tiap agen diselenggarakan sbg rekening rekening pembantu
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
7. 7 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
(tambahan). Pada penutupan buku, saldo laba atau rugi
menunjukan Catatan hasil operasi tiap agen.
HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN AGEN
Operasi (Usaha) Suatu Agen
a. Beroperasi sebagai organisasi penjualan lokal di bawah petunjuk
kantor pusat
b. Biaya operasi diperoleh berupa modal kerja dari kantor pusat.
Pengawasan modal kerja (kas agen) digunakan Imprest Fund System.
c. Diserahkan pertanggung jawaban untuk operasi pengawasan piutang,
pembuatan faktur penjualan dan atau menagih piutang dagang.
B. AKUNTANSI KANTOR CABANG
Kantor Cabang merupakan Suatu bentuk organisasi yang menjual
barang-barang dari persediaan yang dibentuknya (baik dikirim dari kantor
pusat atau yang dibeli sendiri) dan diberi wewenang untuk melaksanakan
transaksi – transaksi dengan pihak ketiga, sehingga berfungsi sebagai unit
usaha yang berdiri sendiri. Kantor Cabang mempunyai beberapa unsur
yang penting sebagaimana halnya dengan Kantor Agen seperti:
1. Memiliki persediaan untuk barang – barang yang dijual, sebagian besar
di kirim dari kantor pusat.
2. Memberikan persetujuan syarat penjualan. Administrasi piutang,
pengumpulan piutar diselenggarakan kantor cabang.
3. Mengurus uang tunai dari hasil penjualan dan pengumpulan
piutang, berinisiatif melaksanakan transaksi pembayaran sendiri.
Seperti dijelaskan di bagian sebelumnya bahwa kantor cabang mempunyai
kewenangan dalam melakukan transaksi penjualan. Oleh karena itu, kantor
cabang melaksanakan pembukuan tersendiri. Jadi baik kantor pusat maupun
kantor cabang menyelenggarakan pencatatan
a k u n t a n s i s e n d i r i - s e n d i r i . Pencatatan ini hanya berguna untuk
pihak intern kantor pusat maupun kantor cabang. Untuk kepentingan pihak
ekstern kantor pusat menyiapkan laporan konsolidasi yaitu laporan keuangan
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
8. 8 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
yang berisi kinerja keuangan gabungan dari kantor pusat dan kantor cabang.
Berbeda dengan investasi kantor pusat di kantor agen yang hanya berupa
modal kerja awal saja, investasi yang ditanamkan oleh kantor pusat ke kantor
cabang meliputi semua kebutuhan awal kantor cabang. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa kantor pusat bertindak sebagai Investor (pihak penyandang
dana) dan kantor cabang sebagai Investee (pihak penerima dana). Oleh karena
itu, diperlukan rekening yang bersifat Resiprokal (timbal balik) antara kantor
pusat dan kantor cabang untuk menampung transaksi yang bersifat
resiprokali n i , k a n t o r p u s a t m e n g g u n a k a n n a m a r e k e n i n g k a n t o r
c a b a n g , s e b a l i k n ya kantor cabang menggunakan rekening kantor pusat.
Rekening kantor cabang merupakan hak kantor pusat sedangkan
rekening kantor pusat merupakan k e w a j i b a n k a n t o r c a b a n g .
D a l a m m e m b u a t l a p o r a n k o n s o l i d a s i r e k e n i n g resiprokal
harus dieleminasi.
1. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor pusat.
Sifat kantor cabang memiliki sifat seperti agen, desentralisasi akuntansi (=
pelaksanaan jurnal, buku besar atau seperangkat buku yang terpisah) pada
kantor pusat. Pencatatan data akuntansi kantor cabang diperoleh kantor
pusat melalui dokumen asli dan ringkasan memo transaksi yang dilengkapi
voucher, duplikat sebagai arsip cabang.
2. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor pusat dan kantor
cabang.
Pencatatan data akuntansi kantor cabang diperoleh kantor pusat melalui
duplikat jurnal, pencatatan dokumen asli ke dalam jurnal dilakukan oleh
kantor cabang. Pencatatan yang dilakukan kantor pusat ke dalam rekening
kantor cabang yang terpisah atau dimasukkan ke dalam buku besar umum
kantor pusat. Pada akhir periode akuntansi, kantor pusat melakukan
penyesuaian (adjusment) dan menutup pembukuan (closing) rekening
kantor cabang untuk menetapkan besarnya laba – rugi cabang.
3. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor cabang
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
9. 9 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Pencatatan data transaksi ke dalam jurnal dan pemindah pembukuan ke
dalam buku besar umum. Laporan keuangan disusun secara periodik untuk
di kirim ke kantor pusat, dan laporan keuangan ini diperiksa oleh internal
auditor kantor pusat. Penyelesaian penutupan saldo buku-buku dilakukan
oleh kantor cabang, maka hubungan kantor cabang dan kantor pusat
terlihat sebagai berikut:
a. Kantor Cabang
Digunakan rekening “ Kantor Pusat (Home Office)” untuk
penghubung dengan kantor pusat. Rekening kantor pusat (Home
Office) ini =
di Debet (Dr):
Untuk pengiriman uang yang dilakukan oleh kantor cabang ke
kantor pusat.
Untuk kerugian operasi kantor cabang.
di Kredit (Cr) :
Untuk mencatat uang tunai, barang-barang dan aktiva lainnya
yang diterima dari kantor pusat.
Untuk laba yang dihasilkan operasi kantor cabang.
Rekening kantor pusat menunjukkan jumlah kewajiban kantor cabang.
b. Kantor Pusat
Digunakan “ Rekening Timbal Balik (Reciprocal Account)” disebut
dengan rekening:
Kantor Cabang (Branch Office), atau
Investasi pada kantor cabang (Invesment in Branch)
Rekening kantor cabang ini :
di Debet (Dr) :
Untuk pengiriman uang, barang-barang dan aktiva lainnya yang
diserahkan ke kantor cabang.
Untuk laba yang dihasilkan operasi kantor cabang.
di Kredit (Cr) :
Untuk pengiriman uang tunai dari kantor cabang.
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
10. 10 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Untuk kerugian kantor cabang.
Rekening kantor cabang menunjukkan jumlah investasi kantor pusat.
Sistem Akuntansi Kantor Cabang
1. Sistem Sentralisasi
a. Cabang membuat bukti-bukti transaksi seperti faktur penjualan,
faktur pembelian, bukti penerimaan kas, bukti pengeluaran kas,
nota retur, dsb.
b. Cabang mengirimkan bukti-bukti transaksi secara periodik ke
kantor pusat.
c. Kantor pusat melakukan pemeriksaan dan pembukuan.
d. Kantor pusat memberikan SISDUR kepada Cabang.
2. Sistem Desentralisasi
a. Cabang menyelenggarakan pembukuan sendiri sesuai dengan
standarisasi kantor pusat.
b. Cabang mengirimkan laporan keuangan secara periodik ke kantor
pusat.
c. Kantor pusat melakukan pemeriksaan dan membuat laporan
keuangan gabungan.
d. Kantor pusat memberikan SISDUR dan standar pelaporan kepada
cabang.
Modal Cabang
Karena aktiva bersih, yaitu aktiva dikurangi kewajiban,
merupakan milik pusat, maka aktiva bersih tersebut disebut
dengan akun “Kantor Pusat”.
Hubungan antar Pusat dan Cabang
Neraca cabang mencantumkan akun “Kantor Pusat” dicatat
sebesar nilai aktiva bersih cabang disebelah kredit (kelompok
ekuitas). Sebaliknya, neraca pusat mencatumkan akun
“cabang” dicatat juga sebesar nilai aktiva bersih cabang
disebelah debit (kelompok investasi Jk. Panjang).
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
11. 11 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Transaksi antar pusat dan cabang
Transaksi-transaksi seperti pengiriman uang ke cabang,
pengiriman barang ke cabang, penagihan pusat ke cabang,
penagihan cabang ke pusat, menagih piutang milik cabang,
membayar hutang milik cabang, membeli aktiva tetap cabang,
dsb, memerlukan pencatatan akuntansi baik di kantor pusat
maupun di cabang.
Transaksi khusus pusat
Transaksi-transaksi seperti bayar gaji karyawan pusat, bayar
telepon, listrik, sewa kantor pusat, dsb, yang terjadi dipusat,
maka pencatatan akuntansi dilakukan di pusat saja.
Transaksi khusus cabang
Transaksi-transaksi seperti penjualan cabang, bayar gaji
karyawan cabang, telepon, listrik, dsb, yang terjadi di cabang,
maka pencatatan akuntansi hanya dilakukan oleh cabang saja.
Penutupan laba-rugi cabang
Kantor Pusat: Kantor Cabang:
Cabang xxx Ikhtisar laba-rugi xxx
Laba cabang xxx Kantor Pusat xxx
Prinsip-prinsip Akuntansi untuk Sistem Desentralisasi
Rekening timbal balik (reciprocost accounts)
Perkiraan-perkiraan yang terjadi akibat transfer kas, persediaan barang
dagangan atau perkiraan-perkiraan yang lain oleh kantor pusat ke kantor
cabang oleh kantor pusat akan dikreditkan dengan debet perkiraan kantor
cabang. Pada kantor cabang dicatat dengan mendebet perkiraan kas,
persediaan atau perkiraan-perkiraan lainnya dengan mengkredit perkiraan
kantor pusat. Perkiraan kantor pusat adalah perkiraan modal pribadi
(ownership equity) yang menunjukkan investasi bersih pada kantor
cabang. Pada akhir periode akuntansi kantor cabang menutup perkiraan-
perkiraannya. Perkiraan ikhtisar rugi-laba ditutup pada perkiraan kantor
pusat. Laba bersih akan menaikkan saldo kredit pada perkiraan kantor
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
12. 12 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
pusat dan sebaliknya. Transaksi kantor pusat dengan pihak ekstern dicatat
dalam catatan akuntansi kantor pusat seperti biasanya demikian juga
transaksi antara kantor cabang dengan di luar kesatuan perusahaan dicatat
pada buku-buku kantor cabang menurut prosedur akuntansi yang berlaku
umum. Jadi bentuk yang unik dari hubungan kantor cabang dan pusat
terletak pada cara pencatatan transaksi antar kantor cabang dan kantor
pusat. Jadi perkiraan-perkiraan kantor cabang dan kantor pusat adalah
perkiraan timbal balik yang masing-masing menunjukan harta bersih
kantor cabang. Ketika kantor pusat mendebet perkiraan kantor cabang,
kantor cabang seharusnya mengkredit perkiraan kantor pusat. Tujuan lain
dari perusahaan antara rekening timbal balik yaitu untuk menentukan
harga pokok penjualan yang terpisah antar kantor pusat dan kantor cabang.
Jika ada rekeningrekening timbal balik harus dieliminasi sedangkan yang
lainnya cukup digabungkan pada saat pembuatan laporan keuangan
gabungan.
Penyusunan Laporan Keuangan kantor Pusat dan kantor Cabang
a. Laporan Keuangan Kantor Pusat
1. Penyusunan dilakukan setiap akhir periode fiskal untuk
memperlihatkan hasil operasi (perhitungan rugi laba) dan
kondisi keuangan (neraca).
2. Rekening investasi pada kantor cabang (Invesment in Branch)
terlihat sebagai aktiva (Assets) pada neraca kantor pusat.
3. Penghasilan masing-masing kantor cabang dapat diperlihatkan
pada laporan pendapatan (perhitungan rugi laba) kantor pusat,
seperti :
Net Income From Own Operation Rp 6.140
Add-Income of Branches:
Net Income-Branch Rp 1.650
Total Income Rp 7.790
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
13. 13 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
b. Laporan Keuangan Kantor Cabang
Penyusunan dilakukan setiap akhir periode fiskal
Neraca saldo cabang dapat dilampirkan sebagai daftar pendukung
saldo investasi pada kantor cabang.
Perhitungan rugi laba kantor cabang dapat dilampirkan pada
laporan pendapatan (perhitungan rugi laba) kantor pusat
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dipandang dari segi ekonomi kantor pusat dan kantor cabang adalah satu
kesatuan ekonomi. Di samping itu bagi pihak eksternal menganggap
bahwa kantor pusat dan kantor-kantor cabangnya hanya merupakan satu
perusahaan.Oleh karena itu, sesuai dengan konsep enterprise (satu
kesatuan ekonomi) kantor pusat harus menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasi (Consolidated Income Statement) yang merupakan laporan
keuangan gabungan antara kantorpusat dan kantor cabang. Prosedur
penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi:
a. Membuat jurnal Eliminasi
b. Membuat Kertas Kerja (Worksheet)
c. Menyusun Laporan keuangan Konsolidasi
Masing-masing tahapan dalam penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasi dijelaskan pada bagian berikut ini:
a. Membuat Jurnal Eliminasi
Laporan keuangan konsolidasi merupakan laporan
k e u a n g a n ya n g menggabungkan laporan keuangan kantor pusat
dan kantor cabang. Jadi jurnal eliminasi yang dibuat tidak akan
mempengaruhi laporan keuangan individual, baik kantor pusat
maupun kantor cabang. Jurnal Eliminasi hanya diposting pada
kertas kerja yang dibuat dalam rangka penyusunan laporan
konsolidasi. Tujuan pembuatan Jurnal Eliminasi adalah
menghilangkan(mengeliminir) semua saldo rekening resiprokal.
Caranya dengan mendebit rekening yang dikredit dan mengkredit
rekening yang didebet dari transaksi yang bersifat resiprokal.
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
14. 14 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
b. Membuat Kertas Kerja (Worksheet)
Pada dasarnya pembuatan Kertas Kerja (Work
Sheet) adalah untuk mempermudah dan
mempercepat penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasi. Prosedur untuk penyusunan Kertas
Kerja Konsolidasi:
1. masukkan angka-angka yang terdapat di laporan keuangan
individual ke kolom yang tersedia.
2. masukkan angka-angka dari jurnal eliminasi ke kolom jurnal
eliminasi sesuai debet dan kreditnya di buku besar.
3. Menghitung angka-angka yang akan disajikan di
laporan keuangan konsolidasi dengan cara
m e n g k o m p i l a s i d a r i l a n g k a h 1 ( s a t u ) d a n langkah 2
(dua).
c. Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi
Setelah kertas kerja selesai disusun, langkah
selanjutnya adalah membuat Laporan Keuangan
Konsolidasi yang sumbernya berasal dari kolom terakhir
kertas kerja sesuai dengan format yang sesuai dengan PSAK
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 1 Dengan membuat
kertas kerja terlebih dahulu, Kantor Pusat dengan mudah dapat
menyusun Laporan keuangan Konsolidasi.
Tujuan Penyusunan Penggabungan Laporan Keuangan
Penggabungan laporan keuangan (Neraca dan Perhitungan Rugi Laba)
kantor pusat dan kantor cabang dimaksudkan untuk memberikan gambaran
secara menyaluruh dari suatu unit usaha, yang diperlukan para pemegang
saham, kreditur dan kantor-kantor pajak.
Persiapan Penggabungan Laporan Keuangan
Persiapan penggabungan laporan keuangan harus memperhatikan
rekening-rekening (account) yang bersifat timbal balik (reciprocal).
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
15. 15 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Rekening-rekening reciprocal harus dihapuskan (Elimination) pada neraca
dan perhitungan rugi laba, yaitu :
a. Eliminasi untuk rekening-rekening reciprocal pada neraca
1. Rekening kantor pusat di dalam neraca kantor cabang & rekening
kantor cabang di dalam neraca kantor pusat.
2. Rekening hutang dan piutang kantor pusat dan kantor cabang.
b. Eliminasi untuk rekening-rekening reciprocal pada perhitungan rugi
laba
1. Rekening pengiriman barang dagangan ke kantor cabang di dalam
perhitungan rugi laba kantor pusat dan rekening pengiriman barang
dagangan dari kantor pusat di dalam perhitungan rugi laba kantor
cabang.
2. Rekening pendapatan dan biaya lainnya yang terjadi akibat
transaksi di antara kantor pusat dan kantor cabang.
HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG
a) Beroperasi sebagai unit usaha terpisah, dan di bawah pengendalian
kantor pusat.
b) Modal kerja (berupa uang tunai, barang-barang dagangan, aktiva
lainnya) diberi oleh kantor pusat.
c) Barang dagangan dapat dibeli dari pihak ketiga, untuk jenis barang
yang tersedia dari kantor pusat.
d) Aktivitas penjualan yang dilaksanakan, dimulai untuk
mendapatkan pembeli ; mengirimkan barang/jasa; membuat faktur
penjualan; menagih piutang; menyimpan dalam rekening banknya
sendiri.
e) Pembatasan keleluasaan cabang operasi dapat dilakukan kantor
pusat, seperti:
Penerimaan kas dari hasil penjualan, pengumpulan piutang,
setiap harinya harus disetorkan atas nama rekening kantor
pusat dalam jumlah yang utuh.
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
16. 16 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Pembentukan dana kas kecil untuk pengeluaran kas di
cabang.
C. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. SEJARAH
Memahami potensi dan kebutuhan tinggi masyarakat akan layanan
penyampaian barang titipan, perbekalan, barang berharga atau bahkan
dokumen usaha para pebisnis dengan tingkat mobilitas yang sangat
tinggi, telah menginspirasi berdirinya sebuah usaha jasa penitipan
barang yang dikenal masyarakat dengan nama TIKI (Titipan Kilat).
Dengan keinginan mulia PT. Citra Van Titipan Kilat resmi
didirikan pada 1 September 1970. Berkat tangan dingin dan keuletan
Bpk.Soeprapto dan Ny. Nuraini Soeprapto sebagai perintis usaha dan
pemegang saham, TIKI mulai menapak dengan kokoh ditengah
persaingan bisnis jasa pengiriman barang yang terus menggeliat seiring
perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat di seluruh dunia,
khususnya masyarakat Indonesia.
Kepedulian menjadi pondasi yang kuat dalam mencapai tujuan
utama TIKI, yaitu untuk selalu bermanfaat bagi seluruh lapisan
masyarakat,dan tujuan tersebut semakin nyata ketika Irawan Saputra
(almarhum), Gideon Wiraseputra, dan Raphael Rusmadi pada 1972
bekerja sama, saling bersinergi untuk membawa TIKI meraih visi
utamanya menjadi perusahaan ekspres pilihan indonesia yang mampu
bersaing dan berjaya di kancah bisnis internasional.
Komitmen manajemen dalam memotivasi danmenciptakan iklim
kerja yang kondusif, menjadi konsentrasi utama manajemen TIKI
dalam menyulut semangat, kreativitas dan loyalitas seluruh lapisan
personil TIKI. Dengan dilengkapi sistem yang memadai, dukungan
dari PT Titipan KILAT Suprapto sebagai unit anak perusahaan kargo
yang menangani pengiriman barang domestik dan internasional baik
melalui udara, laut, darat, serta pergerakan layanan ekspor impor. Serta
TIKINDO dan TIKITA yang menangani jasa perjalanan yang terkait
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
17. 17 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
baik domestik maupun internasional, dengan bangga personil TIKI
selalu berupaya untuk mempersembahkan layanan optimal seiring
dengan kegiatan usaha TIKI yang terus meningkat secara signifikan.
Seiring dengan perkembangan bisnis usaha dan kebutuhan
masyarakat, TIKI selalu berupaya untuk mengembangkan jaringan
yang diawali dengan kota-kota besar di Indonesia seperti: Pangkal
Pinang (Sumatera), Semarang (Jawa Tengah) dan Surabaya (Jawa
Timur) dan terus meluas hingga ke pelosok Indonesia. Berkat
dukungan sejumlah armada, personil dan minat besar masyarakat,
TIKI menjadi lebih kuat dan berhasil menjaga stabilitasnya.
Bertahun-tahun kerja keras, semangat dan kreativitas TIKI telah
berhasil menjadi mitra jasa Titipan Kilat yang profesional dan
terkemuka di dunia. Hingga saat ini, TIKI telah berhasil meraih:
ADIKARYA POS
LICENSE MARK DARI BANK INDONESIA
2. PHILOSOPHY
“Kepercayaan pelanggan berarti optimalisasi pelayanan untuk
seluruh lapisan masyarakat demi pengiriman paket tepat waktu, aman
dan nyaman”
Berkat kerja sama sebagai tim yang utuh dan semangat kerja keras
yang tak pernah runtuh, TIKI saat ini telah mampu menjelajah seluruh
wilayah domestik dan Internasional.
Semua kebijakan dilaksanakan sebaik-baiknya dari pelanggan dan
untuk pelanggan, karena upaya peningkatan kualitas layanan selalu
menjadi fokus utama TIKI dalam menjamin kepercayaan pelanggan
yang didukung oleh ribuan personil terlatih dan armada transportasi
yang tersebar diberbagai titik nusantara dan internasional.
Bekerja giat secara professional dengan penuh keyakinan dan
dedikasi tinggi untuk selalu menjadi yang terbaik merupakan misi
TIKI yang akan selalu dipertahankan. Sebagai perintis usaha & pionir
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
18. 18 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
yang sangat berpengalaman di bidangnya, TIKI selalu berupaya
mengerti dan melayani sepenuh hati dengan mewujudkan harapan
pelanggan akan keamanan, efisiensi, fasilitas dan tanggung jawab
dalam menangani setiap kepercayaan yang disampaikan bersama TIKI.
Visi kami untuk selalu menjadi yang terbaik dalam jasa pengiriman
barang tercermin pada sistem manajemen professional TIKI dan
menjadi azas-azas yang melandasi filosofi TIKI, yaitu:
Kualitas dan loyalitas sumber daya manusia merupakan kunci
sukses dalam menjalankan usaha
Menciptakan bentuk layanan yang inovatif dan berorientasi
kepada kebutuhan pelanggan
Penggunaan teknologi modern dan komputerisasi merupakan
syarat mutlak dalam menjalankan roda usaha
Kepuasan pelanggan, mitra usaha, pemerintah dan masyarakat
umum sangat diutamakan
3. PRODUCT
a. Domestic
Kesadaran akan kebutuhan kiriman yang cepat dan efektifitas
biaya bagi pelanggan, telah menginspirasi TIKI untuk menyediakan
berbagai produk Domestik (DOM). Nikmati keunggulan varian produk
DOM dalam melayani pengiriman dokumen dan barang ke berbagai
wilayah di Indonesia serta penyampaian yang tepat waktu sesuai
kebutuhan Anda. Varian produk DOM tersebut meliputi:
1. PRS (Priority Service)**
Manfaatkan produk PRS untuk menangani titipan Anda yang
istimewa secara personal oleh tenaga profesional terpilih. Anda
hanya perlu mempersiapkan dokumen pendukung dan
menghubungi TIKI Customer Service untuk menyesuaikan rincian
layanan dan standar operasional yang Anda butuhkan.
2. SDS (Same Day Service)
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
19. 19 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
SDS menjadi solusi ketika Anda menghadapi kebutuhan mendesak
akan pengiriman yang cepat di hari yang sama. *
3. ONE (Over Night Express)**
Pengiriman akan segera diterima di hari berikutnya maksimal jam
13.00.
4. ONS (Over Night Service)
Pengiriman Anda segera diterima di hari berikutnya maksimal jam
17.00 untuk bisnis dan maksimal jam 19.00 untuk hunian.*
5. TDS (Two Days Service)
Hanya dalam waktu 2 hari, pengiriman Anda akan diterima di
hampir seluruh wilayah Indonesia.
6. REG (Regular)
Dengan jangkauan ke seluruh Indonesia dan dalam waktu yang
relatif singkat, pengiriman Anda akan diterima maksimal jam
17.00 untuk bisnis dan jam 19.00 untuk hunian.*
7. ECO (Economy Service)
Nikmati fasilitas pengiriman barang ke seluruh wilayah Indonesia
dengan biaya yang sangat ekonomis. Sangat cocok untuk
pengiriman barang dagangan yang relatif berat dengan kebutuhan
pengiriman yang berulang.
* Waktu layanan berlaku pada hari dan jam kerja TIKI setempat. Untuk info lebih
lanjut, silahkan menghubungi customer service TIKI (link ke location) setempat.
** Produk tersebut masih dalam proses untuk diluncurkan
b. International
Produk International Ekspres TIKI (INT) telah menjangkau seluruh
negara di dunia untuk melayani penitipan pengiriman barang dan
dokumen Anda. Produk INT yang dimiliki TIKI adalah sebagai
berikut:
PRS (Priority Service)**
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
20. 20 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
WDX(World Document Service)**
WPX (World Package Expert)**
** Produk tersebut masih dalam proses untuk diluncurkan
c. Document Express
TIKI berusaha mewujudkan harapan dari potensi dan kebutuhan
distribusi bisnis yang berkembang pesat. Oleh sebab itu, TIKI
memiliki layanan Dokumen (DOX) yang melayani distribusi
dokumen bisnis yang berjumlah banyak dengan pola kirim
berulang. Layanan produk DOX yang dimiliki oleh TIKI adalah
sebagai berikut:
ONS (Over Night Service)
Pengiriman 15 hingga 500 dokumen bisnis Anda segera
diterima di hari berikutnya maksimal jam 17.00 untuk bisnis
dan maksimal jam 19.00 untuk hunian.*
REG (Regular)
Pengiriman 15 hingga 500 dokumen bisnis Anda akan
diterima dalam waktu yang relatif singkat, maksimal jam
17.00 untuk bisnis dan jam 19.00 untuk hunian.*
ECO (Economy)
Dengan biaya yang sangat ekonomis, Anda dapat melakukan
pengiriman dokumen bisnis secara masal untuk mendukung
keberhasilan kegiatan promosi bisnis Anda. Nikmati juga
kemudahan fasilitas DOX lainnya seperti:
Nomor kirim TIKI dapat disesuaikan dengan nomor
tujuan kirim dari perusahaan Anda
Nomor kirim yang berbeda untuk masing-masing
pengiriman
Melayani cetak label alamat tujuan untuk setiap
pengiriman sesuai dengan data tujuan kirim
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
21. 21 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Sangat cocok untuk pengiriman billing, brosur, catalog,
jurnal maupun media cetak berlangganan di kota-kota
besar dan sekitarnya.
4. SERVICES
TIKI menciptakan berbagai varian layanan sebagai jawaban
kebutuhan Anda akan jasa pengiriman yang aman, nyaman,
efektif dan efisien :
o INS (Insurances) - untuk produk DOM & INT
Apapun kiriman Anda, gunakan layanan asuransi untuk
menjaminan risiko kehilangan dan kerusakan.
o ROD (Reimbursement on Delivery)
Layanan ROD memberikan kesempatan untuk
menagihkan biaya pengiriman kepada penerima dengan
sistem pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai
pada saat penyerahan kiriman.
o COL (Collect)
Layanan COL akan memungkinkan Anda untuk
mengalihkan pembayaran biaya pengiriman kepada payer
AC (costumer corporate) yang merupakan pelanggan
yang telah memberi otorisasi kepada perusahaan Anda.
o SAT (Saturday Delivery Service) **- untuk produk
DOM, MDL & DOX
Jangan khawatir jika pengiriman paket bisnis Anda
dibutuhkan tiba di hari Sabtu, TIKI menyediakan layanan
SAT dengan komitmen pengiriman di hari Sabtu.
o SUN (Sunday Delivery Service) **- untuk produk
DOM, MDL & DOX
Anda membutuhkan layanan pengiriman paket yang tiba
pada hari minggu? Anda dapat memanfaatkan layanan
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
22. 22 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
SUN dari TIKI. Jika tidak dipilih, pengiriman akan
otomatis dilakukan pada hari kerja berikutnya.
o HDS (Holiday Delivery Service) - untuk produk DOM
Hari libur tetapi paket Anda tidak bisa menunggu untuk
dikirim? Dengan layanan HDS dari TIKI Anda tetap dapat
mengirimkan paket tepat waktu khusus untuk komitmen
pengiriman di hari libur nasional, hanya dengan tambahan
biaya pengiriman tertentu.
o HAL (Hold at Location)**- untuk produk DOM &
MDL
Rekan bisnis Anda ingin mengambil paket yang Anda
kirimkan di lokasi tertentu ? Manfaatkan saja layanan
tambahan berupa penyimpanan sementara pengiriman
Anda di lokasi TIKI untuk diambil oleh penerima pada
waktu operasional TIKI setempat.
o DID (Direct Delivery)**- untuk produk DOM
TIKI hanya akan menyerahkan pengiriman Anda kepada
penerima langsung (tercatat) sebagai jaminan akan
keamanan dan kerahasiaan kiriman Anda.
o PAC (Packing) - untuk produk DOM
PAC disediakan untuk melayani kebutuhan Anda sebagai
jaminan kondisi dan keamanan barang/paket dengan
kemasan yang memadai. Layanan ini berupa tambahan
kemasan kayu pada sisi luar tertentu sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
o PAS (Special Packing) - untuk produk DOM & INT
PAS disediakan bagi Anda yang menginginkan jasa
pengemasan barang/paket tertentu yang lebih nyaman dan
menarik, selain kemasan kayu atau kombinasi kayu
dengan bahan lainnya (tanpa harus memenuhi standarisasi
PAC).
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
23. 23 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
o Outer Packaging (PKO) - untuk produk DOM & INT
Anda membutuhkan kemasan yang ringan, aman dan
nyaman ? TIKI memberikan solusi pengemasan kiriman
dengan karton (box) sebagai kemasan luar dengan ukuran
dan kapasitas yang beragam sesuai dengan yang Anda
butuhkan.
o SMS Prompt **- untuk produk DOM, INT & MDL
Dapatkan informasi status delivery pengiriman dengan
SMS langsung ke telepon genggam Anda hanya dalam
waktu singkat setelah kiriman diterima.
o Cash On Delivery (COD)**- untuk produk DOM
Kirimkan barang dagangan kepada pelanggan Anda
melalui TIKI. TIKI akan menyerahkan barang dagangan
sekaligus menagihkan nilai jualnya dan mengirimkan
jumlah penagihan kepada Anda maksimal satu hari kerja
setelah penyerahan kiriman. Keamanan barang dagangan
Anda terjamin melalui asuransi.
Layanan Insidental **
Layanan yang disediakan untuk kejadian insidental dan memerlukan
tindakan khusus seperti: (Jika kondisi tertentu terjadi atau kesalahan
tertentu terjadi, tidak akan membatalkan layanan yang sebelumnya)
1) ADDRES CORRECTION & REROUTE SHIPMENT -
untuk semua produk TIKI
Anda tidak perlu kecewa karena adanya perubahan alamat
yang dituju pada saat proses pengiriman, karena TIKI dapat
melakukan koreksi alamat yang salah dan segera melakukan
perubahan rute pengiriman pada alamat yang benar sesuai
dengan keinginan Anda.
2) RE-DELIVERY - untuk semua produk TIKI
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
24. 24 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Ketika proses pengiriman terhambat karena suatu hal
(misalnya: orang yang dituju tidak ada ditempat) TIKI dapat
melakukan pengiriman ulang sesuai dengan permintaan Anda.
3) STOP SHIPMENT - untuk semua produk TIKI
Untuk membatalkan proses pengiriman barang karena kondisi
tertentu, Anda dapat menghubungi TIKI sebelum perkiraan
barang diterima. TIKI akan segera melacak dan
menginformasikan jaringannya untuk menghentikan proses
pengiriman sesuai dengan keinginan Anda.
4) RETURN SHIPMENT - khusus produk DOM & DOX
Ketika pengiriman tidak dapat dilanjutkan, Anda dapat
meminta pengembalian kiriman ke alamat yang Anda inginkan
dengan produk dan layana sesuai permintaan.
Fasilitas Pembayaran **
Anda dapat melakukan pembayaran biaya pengiriman dengan
berbagai cara, baik secara langsung di tempat kepada kurir TIKI atau
di counter TIKI terdekat dengan menggunakan uang tunai, kartu
kredit, kartu debit maupun dengan fasilitas pembayaran lain sepert :
Invoice shipper
TIKI memberikan kemudahan kepada perusahaan yang
memiliki AC#TIKI dalam proses pembayaran dengan
mengkonsolidasikan biaya pengiriman pada periode tertentu
yang telah disepakati.
Invoice Consignee
Dengan fasilitas collect akan memungkinkan Anda untuk
mengalihkan pembayaran biaya pengiriman kepada penerima
kiriman yang merupakan pelanggan yang telah memiliki
AC#TIKI dan memberi otorisasi kepada perusahaan Anda.
Invoice Third Party
Dengan fasilitas collect akan memungkinkan Anda untuk
mengalihkan pembayaran biaya pengiriman kepada pihak
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
25. 25 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
ketiga yang merupakan pelanggan yang telah memiliki
AC#TIKI dan memberi otorisasi kepada perusahaan Anda.
**Layanan tersebut masih dalam proses untuk diluncurkan
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
26. 26 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
D. KASUS
Pada awal tahun 2005 PT TIKI Indonesia membuka sebuah kantor cabang di kota
Palu. Transaksi yang terjadi pada kantor pusat dan kantor cabang palu selama
tahun 2005 adalah sebagai berikut:
1. Kantor pusat TIKI mengirimkan kas sebesar Rp250.000.000 untuk
pembukaan kantor cabang TIKI Palu.
2. Kantor cabang membeli sebuah gedung untuk tempat operasi perusahaan
seharga Rp150.000.000
3. Pembelian 2 unit komputer seharga Rp8.000.000 @Rp4.000.000 untuk
kantor cabang
4. Penggantian 2 unit komputer kantor pusat dengan membeli 2 unit
komputer baru seharga Rp.7.000.000 @Rp3.500.000
5. Pengiriman 1 buah timbangan besar dari kantor pusat ke kantor cabang
Palu dengan biaya pengiriman Rp250.000
6. Pembelian aktiva berupa 2 unit motor senilai Rp24.000.000
@Rp12.000.000, dan 1 unit mobil pick up (second) seharga Rp60.000.000
7. Pemasangan jaringan internet kantor cabang dengan paket unlimited dan
biaya terkait selama setahun adalah Rp2.100.000
8. Pengeluaran kas untuk beban iklan Rp950.000
9. Pengadaan seragam untuk kantor cabang sebesar Rp500.000
10. Penerimaan dari layanan pengiriman customer kantor pusat adalah:
- Dari pengiriman paket parsel dengan volume rata-rata pengiriman
adalah 8000kg/tahun sebesar Rp280.000.000
- Dari pengiriman paket dokumen dengan rata-rata pengiriman adalah
2500dokumen/ tahun sebesar Rp50.000.000
11. Penerimaan dari layanan pengiriman customer kantor cabang palu adalah:
- Dari pengiriman paket parsel dengan volume rata-rata pengiriman
adalah 3200kg/tahun sebesar Rp112.000.000
- Dari pengiriman paket dokumen dengan rata-rata pengiriman adalah
1000dokumen/ tahun sebesar Rp20.000.000
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
27. 27 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
12. Pembayaran beban administrasi untuk kantor cabang palu sebesar
Rp3.500.000 dan kantor pusat Rp5.000.000
13. Beban gaji selama setahun untuk 2 orang pegawai kantor cabang adalah
sebesar Rp48.000.000 dan 2 orang kurir adalah sebesar Rp24.000.000.
Sedangkan untuk kantor pusat beban gaji adalah 3 orang pegawai kantor
adalah sebesar Rp90.000.000 dan 5 orang kurir adalah sebesar
Rp120.000.000
14. Penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode garis lurus untuk
masing-masing aktiva berikut:
- Kantor cabang adalah Rp1.745.000
- Kantor pusat adalah Rp2.350.000
15. Beban lain-lain sebesar Rp13.000.000
Transaksi tersebut akan dicatat oleh kantor pusat sebagai berikut:
1. Untuk mencatat pembukaan kantor cabang Palu:
Kas – kantor cabang Palu Rp250.000.000
Kas Rp250.000.000
2. Untuk mencatat pembelian sebuah gedung oleh kantor cabang:
Gedung – kantor cabang Palu Rp150.000.000
Kas – kantor cabang Rp150.000.000
3. Untuk mencatat pembelian 2 unit komputer oleh kantor cabang:
Komputer – kantor cabang Rp8.000.000
Kas Rp8.000.000
4. Untuk mencatat pembelian 2 unit komputer kantor pusat:
Komputer – kantor pusat Rp7.000.000
Kas Rp7.000.000
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
28. 28 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
5. Untuk mencatat pengiriman 1 buah timbangan besar dari kantor pusat ke
kantor cabang Palu
Timbangan – kantor cabang palu Rp250.000
Kas Rp250.000
6. Untuk mencatat pembelian aktiva berupa 2 unit motor senilai
Rp24.000.000 @Rp12.000.000, dan 1 unit mobil pick up (second) seharga
Rp60.000.000
Kendaraan – kantor cabang palu Rp84.000.000
Kas Rp84.000.000
7. Untuk mencatat pemasangan jaringan internet kantor
Beban jaringan internet – kantor cabang palu Rp2.100.000
Kas Rp2.100.000
8. Untuk mencatat beban iklan
Beban iklan – kantor cabang palu Rp950.000
Kas Rp950.000
9. Untuk mencatat pengadaan seragam kantor
Beban seragam kantor – kantor cabang palu Rp500.000
Kas Rp500.000
10. Untuk mencatat penerimaan dari layanan pengiriman customer kantor
pusat adalah
- Dari pengiriman paket parsel
Kas – kantor pusat Rp280.000.000
Pendapatan Rp280.000.000
- Dari pengiriman paket dokumen
Kas – kantor pusat Rp50.000.000
Pendapatan Rp50.000.000
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
29. 29 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
11. Untuk mencatat penerimaan dari layanan pengiriman customer kantor
cabang adalah:
- Dari pengiriman paket parsel
Kas – kantor cabang palu Rp112.000.000
Pendapatan Rp112.000.000
- Dari pengiriman paket dokumen
Kas – kantor cabang palu Rp20.000.000
Pendapatan Rp20.000.000
12. Untuk mencatat pembayaran biaya administrasi
Beban administrasi – kantor cabang palu Rp3.500.000
Beban administrasi – kantor pusat Rp5.000.000
Kas Rp8.500.000
13. Untuk mencatat beban gaji selama setahun
Beban gaji – kantor cabang palu Rp72.000.000
Beban gaji – kantor pusat Rp210.000.000
Kas Rp282.000.000
14. Untuk mencatat penyusutan aktiva tetap
Beban penyusutan – kantor cabang palu Rp1.745.000
Beban penyusutan – kantor pusat Rp3.350.000
Kas Rp5.095.000
15. Untuk mencatat beban lain-lain
Beban lain-lain – kantor cabang palu Rp13.000.000
Kas Rp13.000.000
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
30. 30 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Setelah semua jurnal tersebut di posting ke rekening yang bersangkutan,maka
perusahaan akan menyusun neraca saldo. Dari neraca saldo tersebut dapat dibuat
laporan laba rugi, jurnal penutup, dan neraca. Laporan keuangan disajikan dalam
mata uang dolar. Laporan keuangan akan dilampirkan pada akhir makalah.
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
31. 31 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
BAB III
KESIMPULAN
Kantor cabang adalah kesatuan yang memiliki lokasi sendiri dalam suatu
kesatuan usaha, yang pencatatan akuntansinya juga dilakukan terpisah. Cabang
meskipun merupakan kesatuan akuntansi yang terpisah, tetapi secara hukum
mereka tidak terpisah dari induknya. Laporan keuangan cabang digunakan hanya
untuk tujuan pelaporan internal. Laporan keuangan keseluruhan dibuat dengan
menggabungkan laporan keuangan cabang dengan laporan keuangan kantor pusat.
Sebuah cabang mungkin mendapatkan barang dagangan dari kantor pusat atau
mungkin sebagian dibeli dari langganan luar. Penerimaan kas oleh kantor cabang
biasanya sering disimpan pada bank dalam rekening koran kantor pusat dan biaya-
biaya dibayarkan dengan sistem dana tetap yang disediakan oleh kantor pusat.
Penggunaan sistem dana tetap ini memberikan pengendalian yang kuat bagi kanor
pusat atas penerimaan dan pengeluaran kantor cabang. Akan tetapi, dalam
prakteknya untuk cabang yang besar biasanya diperbolehkan untuk memiliki
rekening bank tersendiri.
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
32. 32 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
DAFTAR PUSTAKA
Suparwoto, L. Akuntansi Keuangan Lanjutan Bagian 1, Yogyakarta. 1991
www.google.com/hubungankantorpusatagendancabang
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011
33. 33 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KELOMPOK 4 |HUBUNGAN KANTOR PUSAT, AGEN, DAN KANTOR CABANG 2011