Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Disampaikan pada Rapat Pra Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rekomendasi Analisis dan Evaluasi Hukum Tahun 2019
BPHN Kementerian Hukum dan HAM, 12 Februari 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...WiandhariEsaBBPKCilo
Berikut ini adalah bahan tanyang untuk materi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
Perbedaan evaluasi formatif dan sumatif berdasarkan referensi berikut:
Fitzpatrick, J. L., Sanders, J. R., Worthen, B. R. Program evaluation: Alternative approaches and practical guidelines (4th ed.). Boston: Pearson
Disampaikan pada Rapat Pra Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rekomendasi Analisis dan Evaluasi Hukum Tahun 2019
BPHN Kementerian Hukum dan HAM, 12 Februari 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...WiandhariEsaBBPKCilo
Berikut ini adalah bahan tanyang untuk materi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Monitoring
Monitoring merupakan prosedur analisis
kebijakan yang digunakan untuk memberikan
informasi sebab akibat dari kebijakan publik
Fungsi manajemen pada saat kegiatan sedang
berlangsung
4. Cakupan:
Penelurusan pelaksanaan kegiatan dan
keluarannya
(fokus pada input, proses dan output)
Pelaporan tentang kemajuan
(progress report)
Identifikasi masalah-masalah pengelolaan dan
pelaksanaan
5. Monitoring adalah pengumpulan sistematis dan
rutin informasi dari proyek dan program untuk
empat tujuan utama:
Agar belajar dari pengalaman untuk meningkatkan
praktek dan kegiatan di masa depan
Untuk memiliki akuntabilitas internal dan eksternal dari
sumber daya yang digunakan dan hasil yang diperoleh
Untuk mengambil keputusan tentang masa depan
program
Untuk mempromosikan pemberdayaan penerima
manfaat dari program
6. Monitoring adalah tugas periodik berulang yang dimulai
pada tahap perencanaan suatu proyek atau program.
Monitoring memungkinkan hasil, proses dan pengalaman
untuk didokumentasikan dan digunakan sebagai dasar
untuk mengarahkan pengambilan keputusan dan proses
pembelajaran
Monitoring adalah memeriksa kemajuan terhadap rencana.
Data diperoleh melalui monitoring digunakan untuk
evaluasi
7. Jenis Monitoring
Kepatuhan (compliance)
Jenis monitoring yang menentukan tingkat
kepatuhan impelementor terhadap standar dan
prosedur yang telah ditetapkan
Pemeriksaan (auditing)
Jenis monitoring untuk melihat sejauh mana
sumber daya dan pelayanan sampai pada
kelompok sasaran kebijakan
8. Akuntansi (accounting)
Jenis monitoring untuk mengkalkulasikan
perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi
setelah kebijakan diimplementasikan
Eksplanasi (explanation)
Jenis monitoring untuk menjelaskan adanya
perbedaan antara hasil dan tujuan kebijakan
9. Tujuan
Melakukan modifikasi terhadap kebijakan apabila hasil
monitoring mengharuskan untuk itu
Menemukan kesalahan sedini mungkin sehingga
mengurangi resiko yang lebih besar
Menjaga agar kebijakan yang sedang
diimplementasikan sesuai dengan tujuan dan sasaran
10. Data dan Informasi
Monitoring membutuhkan data dan informasi
sebagai bahan penilaian terhadap proses
implementasi kebijakan. Data dan informasi
tersebut dapat diperoleh dengan beberapa
metode:
Metode dokumentasi
Metode survey
Metode observasi lapangan
Metode wawancara
Metode campuran (mix method)
Focus Group Discussion
11. Identifikasi informasi apa yang ingin
dikumpulkan:
Melacak dan menilai apa yang telah berubah
(diinginkan maupun tidak diinginkan)
Memiliki pemahaman terhadap alasan
perubahan
Menginterpretasikan perubahan
(persepsi masyarakat dan pengalaman
perubahan)
12. Informasi yang dikumpulkan dapat berupa:
Informasi kuantitatif dalam bentuk angka seperti
rasio. Informasi seperti ini dapat menjawab
pertanyaan “apa”, “berapa banyak” dan “kapan”
Informasi kualitatif dalam bentuk kalimat
deskriptif dan dapat menjawab pertanyaan
“kenapa” dan “bagaimana”, juga persepsi,
tingkah laku dan anggapan
14. Evaluasi
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan
membandingkan realisasi masukan (input),
keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap
rencana dan standar
Evaluasi merupakan merupakan kegiatan yang
menilai hasil yang diperoleh selama kegiatan
pemantauan berlangsung
15. Lebih dari itu, evaluasi juga menilai hasil atau
produk yang telah dihasilkan dari suatu rangkaian
program sebagai dasar mengambil keputusan
tentang tingkat keberhasilan yang telah dicapai
dan tindakan selanjutnya yang diperlukan
16. Evaluasi menilai, secara sistematis dan se-objektif
mungkin, proyek atau program yang sudah selesai
(atau fase proyek atau program yang telah selesai)
Evaluasi menilai data dan informasi yang
menginformasikan keputusan strategis, sehingga
meningkatkan proyek atau program di masa
depan
17. Evaluasi harus membantu untuk menarik
kesimpulan tentang lima aspek utama intervensi:
Relevansi
Efektivitas
Efisiensi
Dampak
Keberlanjutan
Informasi yang dikumpulkan dalam kaitannya
dengan aspek-aspek diatas selama proses
monitoring memberikan dasar untuk analisis
evaluatif
18. Tahapan Evaluasi
Menetapkan apa yang akan di evaluasi
Identifikasi
(kebijakan, program, kegiatan, dan objek)
Uraikan
(kebijakan, program, kegiatan, dan objek)
Tentukan Fokus
(apa yang menjadi perhatian)
19. Menyusun rencana evaluasi
Susun pertanyaan evaluasi
Tetapkan informasi yang diperlukan
Tentukan kriteria evaluasi
Tentukan siapa, dimana, bagaimana, dan dari
siapa informasi didapat
Identifikasi hambatan
23. Evaluasi Konten Kebijakan
Apakah konten (isi) dengan jelas
mengartikulasikan tujuan dari kebijakan,
implementasi dan logika yang mendasari
mengapa kebijakan tersebut akan menghasilkan
perubahan yang dimaksudkan? Mengevaluasi
pengembangan kebijakan membantu untuk
memahami konteks, konten, dan implementasi.
24. Evaluasi Implmentasi Kebijakan
Apakah kebijakan diimplementasikan
sebagaimana dimaksud? Pelaksanaan kebijakan
adalah komponen penting dalam memahami
efektivitas kebijakan dimaksud. Evaluasi
implementasi kebijakan dapat memberikan
informasi penting tentang hambatan, dan
fasilitator dari pelaksanaan, dan perbandingan
antara berbagai komponen atau intensitas
pelaksanaan.
26. Harap di ingat!
Jenis evaluasi yang dipilih tergantung pada
banyak faktor, dan sering lebih dari satu jenis
evaluasi akan dibutuhkan
Setiap jenis evaluasi dapat memberikan informasi
berharga untuk perencanaan dan interpretasi dari
jenis evaluasi lainnya
Sangat penting untuk setiap kegiatan evaluasi
agar fokus pada aspek tertentu sehingga desain
dan metodologi yang paling tepat dapat dipilih
28. Mengapa Melakukan M&E?
M&E dapat menyediakan informasi unik tentang
program, kebijakan dan proyek pemerintah
M&E juga dapat mengidentifikasi program apa
yang bekerja dan apa yang tidak, dan alasan
kenapa program tersebut bekerja/tidak bekerja
29. Keharusan M&E
Terfokus dan dapat dilaksanakan
Berguna dan tepat pada waktunya
Dapat digunakan atau dikomparasikan oleh
stakeholder lainnya
Kredibel, valid dan reliabel
Sensitif terhadap pihak-pihak yang mungkin
termarginalkan
Beretika
30. Mendukung pembuatan kebijakan publik –
terutama keputusan penganggaran – dan
perencanaan nasional
Policy Development
Untuk membantu kementrian dan lembaga
pemerintah dalam mengelola aktifitas dilevel
sektor, program dan proyek
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
33. Fokus M&E
Efisiensi
Menggambarkan bahwa pemanfaatan input telah
sesuai dengan output yang dihasilkan
Efektifitas
Ukuran apakah suatu kegiatan telah mencapai
tujuan yang ditetapkan
Impact
Apakah apa yang dilakukan memberikan dampak
terhadap masalah yang ingin diselesaikan
34. M&E adalah sebuah konsep tertanam dan komponen dari
setiap proyek atau desain program (harus)
M&E bukan merupakan alat kontrol yang dikenakan oleh
pendonor atau hanya sebagai aksesori opsional dari setiap
proyek atau program
M&E idealnya dipahami sebagai dialog tentang
pembangunan dan kemajuan antara semua pemangku
kepentingan
35. Secara umum, monitoring merupakan bagian
integral dari evaluasi
Selama evaluasi, informasi dari proses monitoring
sebelumnya digunakan untuk memahami cara-
cara di mana proyek atau program yang
dikembangkan mengalami perubahan.
36. Proses evaluasi adalah analisis atau interpretasi
data yang dikumpulkan (dari monitoring) yang
menggali lebih dalam hubungan antara hasil
proyek / program, efek yang dihasilkan oleh
proyek / program dan dampak keseluruhan dari
proyek / program