Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada ketoasidosis diabetikum, mencakup definisi, faktor penyebab, patofisiologi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan kolaboratif yang meliputi memperbaiki volume darah, mengganti metabolisme lemak menjadi karbohidrat, memperbaiki faktor penyebab, dan memperbaiki keseimbangan cairan serta elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang ketoasidosis diabetik, suatu keadaan serius yang kerap terjadi pada pasien diabetes melitus tipe 1. Ketoasidosis diabetik disebabkan oleh kekurangan insulin yang menyebabkan peningkatan keton dalam darah dan asidosis metabolik. Rawatannya meliputi ganti cecair dan elektrolit, terapi insulin, serta memulihkan keseimbangan asam basa.
Ketoasidosis diabetikum adalah kondisi medis darurat yang disebabkan oleh penurunan kadar insulin yang menyebabkan peningkatan keton dan asamosis metabolik. Pasien mengalami gejala dehidrasi, hiperventilasi, nyeri perut, dan penurunan kesadaran. Diagnosis didukung dengan peningkatan glukosa darah, ketonuria, dan gas darah asam. Pengobatan meliputi resusitasi cairan dan pemberian insulin.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada ketoasidosis diabetikum, mencakup definisi, faktor penyebab, patofisiologi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan kolaboratif yang meliputi memperbaiki volume darah, mengganti metabolisme lemak menjadi karbohidrat, memperbaiki faktor penyebab, dan memperbaiki keseimbangan cairan serta elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang ketoasidosis diabetik, suatu keadaan serius yang kerap terjadi pada pasien diabetes melitus tipe 1. Ketoasidosis diabetik disebabkan oleh kekurangan insulin yang menyebabkan peningkatan keton dalam darah dan asidosis metabolik. Rawatannya meliputi ganti cecair dan elektrolit, terapi insulin, serta memulihkan keseimbangan asam basa.
Ketoasidosis diabetikum adalah kondisi medis darurat yang disebabkan oleh penurunan kadar insulin yang menyebabkan peningkatan keton dan asamosis metabolik. Pasien mengalami gejala dehidrasi, hiperventilasi, nyeri perut, dan penurunan kesadaran. Diagnosis didukung dengan peningkatan glukosa darah, ketonuria, dan gas darah asam. Pengobatan meliputi resusitasi cairan dan pemberian insulin.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes insipidus, suatu kondisi dimana terjadi keluarnya cairan dari tubuh dalam jumlah berlebihan akibat kekurangan hormon antidiuretik (ADH). Dokumen menjelaskan gejala, patogenesis, diagnosis, dan penatalaksanaan diabetes insipidus. Terdapat dua jenis diabetes insipidus yaitu sentral dan nefrogenik, yang membutuhkan penanganan berbeda.
Gagal ginjal akut adalah kondisi darurat medis yang ditandai dengan berhentinya fungsi ginjal secara tiba-tiba yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti obstruksi, sirkulasi darah yang terganggu, atau penyakit ginjal laten. Kondisi ini ditandai dengan berbagai gejala seperti letargi, mual, hiperkalemia, dan gangguan fungsi ginjal. Penatalaksanaannya meliputi manajemen cairan dan ele
Ketoasidosis diabetikum (KAD) adalah kondisi serius yang disebabkan oleh dekompensasi metabolik akibat ketidakseimbangan antara produksi dan penggunaan glukosa, yang ditandai dengan trias biokimia yaitu hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis metabolik. KAD merupakan tantangan bagi tenaga medis di Indonesia karena sering menyebabkan kematian. Penatalaksanaannya meliputi resusitasi cairan, regulasi insulin, dan penanganan komplikasi seperti
Tiga penyakit utama yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah:
1. Diabetes mellitus yang disebabkan oleh ketidakmampuan produksi insulin dan dapat diatasi dengan diet, olahraga, dan obat-obatan.
2. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, atau C dan menyebabkan peradangan hati.
3. Kanker paru-paru yang sebagian besar disebabkan merokok dan dapat diobati dengan operasi atau kemoterapi.
Dokumen tersebut membahas tentang hipoglikemia yang merupakan penurunan kadar glukosa darah di bawah normal. Hipoglikemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti pemberian insulin atau obat diabetes yang berlebihan, kelainan pankreas atau kelenjar lain, serta faktor lain seperti olahraga berlebihan. Gejala hipoglikemia dapat bervariasi dari ringan hingga parah seperti koma, yang membutuhkan penanganan se
Dokumen tersebut membahas gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, termasuk defisit dan kelebihan volume cairan ekstraseluler, hipo dan hipernatremia, hipo dan hiperkalemia, penyebab, gejala klinis, dan penatalaksanaannya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hiperglikemia atau kadar gula darah yang tinggi, termasuk pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. Hiperglikemia dapat terjadi akibat ketidakcukupan produksi atau respon insulin tubuh terhadap glukosa.
Dokumen tersebut membahas tentang fluida tubuh, termasuk fungsi, distribusi, perpindahan, gangguan keseimbangan, dan penilaian kebutuhan cairan. Dibahas pula berbagai jenis cairan infus, mekanisme, dan klasifikasi berdasarkan tonisitasnya."
Dokumen tersebut membahas tentang komposisi cairan dan elektrolit normal pada tubuh manusia, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit seperti hiponatremia, hiperkalemia, serta penanganannya melalui terapi cairan dan elektrolit.
Makalah ini membahas penyakit Addison yang disebabkan oleh kerusakan korteks adrenal sehingga menurunkan produksi hormon kortisol dan aldosteron. Gejala penyakit ini antara lain hipotensi, hiperpigmentasi kulit, hipoglikemia, dan anoreksia. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon yang rendah dan tes stimulasi ACTH. Penatalaksanaan berupa penggantian hormon kortikosteroid.
Komplikasi diabetes meliputi komplikasi akut seperti ketoasidosis diabetikum dan hiperosmolar hiperglikemik non-ketotik serta komplikasi kronis seperti retinopati, nefropati, penyakit jantung koroner, penyakit arteri perifer, dan neuropati diabetik yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah akibat hiperglikemia berkepanjangan.
Dokumen tersebut membahas tentang ketoasidosis diabetik, termasuk definisi, patofisiologi, gejala klinis, kriteria diagnosis, penatalaksanaan awal meliputi evaluasi kegawatan, pemberian cairan, insulin, kalium, dan bikarbonat, serta pemantauan selama perawatan."
Dokumen tersebut membahas diet yang dianjurkan untuk berbagai penyakit ginjal seperti sindroma nefrotik, gagal ginjal akut, penyakit ginjal kronik, dan gagal ginjal yang menjalani dialisis. Diet-diet tersebut dirancang untuk menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan zat gizi serta mencegah komplikasi dari penyakit ginjal.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes insipidus, suatu kondisi dimana terjadi keluarnya cairan dari tubuh dalam jumlah berlebihan akibat kekurangan hormon antidiuretik (ADH). Dokumen menjelaskan gejala, patogenesis, diagnosis, dan penatalaksanaan diabetes insipidus. Terdapat dua jenis diabetes insipidus yaitu sentral dan nefrogenik, yang membutuhkan penanganan berbeda.
Gagal ginjal akut adalah kondisi darurat medis yang ditandai dengan berhentinya fungsi ginjal secara tiba-tiba yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti obstruksi, sirkulasi darah yang terganggu, atau penyakit ginjal laten. Kondisi ini ditandai dengan berbagai gejala seperti letargi, mual, hiperkalemia, dan gangguan fungsi ginjal. Penatalaksanaannya meliputi manajemen cairan dan ele
Ketoasidosis diabetikum (KAD) adalah kondisi serius yang disebabkan oleh dekompensasi metabolik akibat ketidakseimbangan antara produksi dan penggunaan glukosa, yang ditandai dengan trias biokimia yaitu hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis metabolik. KAD merupakan tantangan bagi tenaga medis di Indonesia karena sering menyebabkan kematian. Penatalaksanaannya meliputi resusitasi cairan, regulasi insulin, dan penanganan komplikasi seperti
Tiga penyakit utama yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah:
1. Diabetes mellitus yang disebabkan oleh ketidakmampuan produksi insulin dan dapat diatasi dengan diet, olahraga, dan obat-obatan.
2. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, atau C dan menyebabkan peradangan hati.
3. Kanker paru-paru yang sebagian besar disebabkan merokok dan dapat diobati dengan operasi atau kemoterapi.
Dokumen tersebut membahas tentang hipoglikemia yang merupakan penurunan kadar glukosa darah di bawah normal. Hipoglikemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti pemberian insulin atau obat diabetes yang berlebihan, kelainan pankreas atau kelenjar lain, serta faktor lain seperti olahraga berlebihan. Gejala hipoglikemia dapat bervariasi dari ringan hingga parah seperti koma, yang membutuhkan penanganan se
Dokumen tersebut membahas gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, termasuk defisit dan kelebihan volume cairan ekstraseluler, hipo dan hipernatremia, hipo dan hiperkalemia, penyebab, gejala klinis, dan penatalaksanaannya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hiperglikemia atau kadar gula darah yang tinggi, termasuk pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. Hiperglikemia dapat terjadi akibat ketidakcukupan produksi atau respon insulin tubuh terhadap glukosa.
Dokumen tersebut membahas tentang fluida tubuh, termasuk fungsi, distribusi, perpindahan, gangguan keseimbangan, dan penilaian kebutuhan cairan. Dibahas pula berbagai jenis cairan infus, mekanisme, dan klasifikasi berdasarkan tonisitasnya."
Dokumen tersebut membahas tentang komposisi cairan dan elektrolit normal pada tubuh manusia, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit seperti hiponatremia, hiperkalemia, serta penanganannya melalui terapi cairan dan elektrolit.
Makalah ini membahas penyakit Addison yang disebabkan oleh kerusakan korteks adrenal sehingga menurunkan produksi hormon kortisol dan aldosteron. Gejala penyakit ini antara lain hipotensi, hiperpigmentasi kulit, hipoglikemia, dan anoreksia. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon yang rendah dan tes stimulasi ACTH. Penatalaksanaan berupa penggantian hormon kortikosteroid.
Komplikasi diabetes meliputi komplikasi akut seperti ketoasidosis diabetikum dan hiperosmolar hiperglikemik non-ketotik serta komplikasi kronis seperti retinopati, nefropati, penyakit jantung koroner, penyakit arteri perifer, dan neuropati diabetik yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah akibat hiperglikemia berkepanjangan.
Dokumen tersebut membahas tentang ketoasidosis diabetik, termasuk definisi, patofisiologi, gejala klinis, kriteria diagnosis, penatalaksanaan awal meliputi evaluasi kegawatan, pemberian cairan, insulin, kalium, dan bikarbonat, serta pemantauan selama perawatan."
Dokumen tersebut membahas diet yang dianjurkan untuk berbagai penyakit ginjal seperti sindroma nefrotik, gagal ginjal akut, penyakit ginjal kronik, dan gagal ginjal yang menjalani dialisis. Diet-diet tersebut dirancang untuk menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan zat gizi serta mencegah komplikasi dari penyakit ginjal.
Diabetes insipidus adalah gangguan mekanisme tubuh dalam mengkonversi air yang diresapkan menjadi urin, menyebabkan produksi urin dalam volume besar. Terdapat dua jenis utama diabetes insipidus yaitu sentral dan nefrogenik, yang ditandai oleh defisiensi hormon antidiuretik dan gangguan respon ginjal terhadap hormon tersebut. Gejala khasnya adalah polidipsia, poliuria, dan hipotoni urin. Tes privasi air dan pemer
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus dan komplikasinya seperti hipoglikemia dan ketoasidosis diabetik. Memberikan penjelasan mengenai patofisiologi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan keperawatan pada kondisi tersebut.
CKD merupakan penyakit ginjal kronis yang progresif dan irreversibel yang menyebabkan gagal ginjal. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti diabetes, hipertensi, dan infeksi. Manifestasi klinisnya meliputi gangguan sistem kardiovaskuler, integumen, gastrointestinal, dan neurologis. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Pengobatan meliputi diet, obat-obatan, dan terapi pengganti ginjal seperti
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi saluran kemih (ISK). ISK dapat menyerang berbagai bagian saluran kemih seperti uretra, kandung kemih, dan ginjal. Bakteri Escherichia coli merupakan penyebab utama ISK. Terapi antibiotik bergantung pada lokasi dan tingkat keparahan infeksi, serta kemungkinan infeksi berulang. Tujuan pengobatan adalah mengontrol infeksi dan mencegah komplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang diet ginjal dan saluran kemih serta beberapa penyakit ginjal. Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan cairan, elektrolit, dan bahan organik dalam tubuh. Diet khusus diperlukan untuk mengontrol energi, protein, cairan, natrium, kalium, dan fosfor bagi pasien dengan gangguan fungsi ginjal seperti sindroma nefrotik, gagal ginjal akut, kronis, terminal, at
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan hiperglikemia, asidosis, dan ketosis yang disebabkan oleh defisiensi insulin. Penanganannya meliputi rehidrasi, penggantian elektrolit, dan terapi insulin. Komplikasinya dapat berupa gangguan ginjal, mata, saraf, dan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang gagal ginjal kronis (GGK). GGK terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut limbah metabolik atau melaksanakan fungsi regulernya dengan baik. Pada GGK terjadi penurunan nefron secara progresif yang menyebabkan berkurangnya fungsi ginjal. Gejala klinis yang muncul antara lain edema, hipertensi, anemia, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Penatalaksana
Dokumen tersebut membahas tentang acute glomerulonephritis, yaitu peradangan pada glomerulus yang disebabkan oleh infeksi atau penyakit sistemik. Terdapat dua jenis glomerulonephritis, yaitu primer yang disebabkan respons imun terhadap patogen dan sekunder yang disebabkan penyakit sistemik. Gejala klinisnya meliputi demam, nyeri, hematuria, edema. Pengobatannya meliputi diet rendah garam dan protein, diuretik, antibiotik,
1. LAPORAN PENDAHULUAN
ASKEP PADA KLIEN DENGAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM
I. DEFINISI
Merupakan gangguan metabolisme akut yang terjadi pada hiperglikemi yang
tidak terkontrol. Keadaan ini dapat mengancam kehidupan oleh karena terjadi
dehidrasi berat, gangguan keseimbangan elektrolit, jika tidak terdiagnosis dan
tertangani dengan benar.
II. ETIOLOGI
• Infeksi, dimana terjadi peningkatan kecepatan laju metabolisme tubuh
• Gangguan penyediaan insulin, atau berkurangnya kadar insulin
• Krisis emosional
• Pe ↓ aktivitas latihan
• Pe ↑ intake makanan
• DM tidak terdiagnosis
III. PATHOFISIOLOGI
Defisiensi insulin yang berat
(absolute atau relative)
↓ pengambilan ↑ katabolisme protein ↑ Lipolisis
glukosa
↑ asam ↑ Nitrogen ↑ Gliserol ↑ FFA
amino
Hiperglikemi ↑ glukoneogenesis ↑ Ketogenesis
↑ Ketonemia
Diuresis Elektrolit ↑ Ketonuria
Osmotic urin ↓
Hipotonik
Hiperosmolar Volume depletion Ketoasidosis
Koma Syok Asidosis metabolic
1
2. IV. KOMPLIKASI
• Hiperkalemi
• Edema paru
• Edema serebral
• Hiponatremi
V. MANIFESTASI KLINIS
• Hiperglikemi : ↑ gula darah, ↑ glukosa urin
• Asidosis metabolic : ↑ keton darah dan urin, ↓ pH, ↑ HCO3, ↑ PCO2,
pernafasan Kussmaul, nafas berbau buah-buahan
• Diuresi osmotic : poliuri, polidipsi, dehidrasi, hipotensi, hemokonsentrasi,
gangguan keseimbangan elektrolit ( hiperkalemi, hiponatremi )
• Mekanisme kompnesasi ; ↓ produksi urin, ↑ kadar Na, ↑ tekanan darah,
nadi, pernafasan, konstriksi pembuluh darah perifer
• Dekompensasi ; koma, vasodilatasi, kulit hangat, tanda-tanda syok
• Terlihat sakit berat
• Tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit menurun, haus, membrane mukosa
( konjungtiva dan oral) kering
• Wajah kemerahan
• Nyeri abdomen, muntah, penurunan refleks tendon
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kadar glukosa darah : > 200 mg/dl sampai dengan 2000 mg/dl
• Keton darah dan urin
• Analisa Gas Darah : PaO2 (normal), ↓ pH, ↓ PaCO2
• Lekositosis
• ↑ BUN dan kreatinin
• Elektrolit ; Hiperkalemi, hipokalemi, hiponatremi
2
3. VII. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Terapi Insulin
• Terapi insulin rendah ( regular insulin 5-10 i.u./jam )
• Diikuti dengan sliding scale (sesuai kadar gula darah)
• Insulin akan berkurang aktivitasnya pada pH > 7,5
• Awasi komplikasi terapi ( Hipoglikemi atau syok insulin )
2. Rehidrasi
• Larutan isotonic ( NaCl 0,9 %) , 1000-2000 ml pada 2 jam pertama
• Awasi komplikasi terapi ; overload cairan
3. Penggantian elektrolit
• Gangguan elektrolit utama : deficit kalium
• Kesalahan dalam menilai kadar kalium :
- Kalium → >> di intrasel
- Kesalahan dalam pengambilan
• Penggantian kalium sebelum terapi insulin akan membahayakan
4. Terapi Antiasidosis
Monitor kadar kalium darah dengan teliti → hipokalemi
5. Penanganan gejala lain
VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit volume cairan b.d. osmotic diuresi
2. Gangguan proses metabolisme b.d. ketidakcukupan insulin untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme
3. Gangguan keseimbangan elektrolit b.d. osmotic diuresis
4. Gangguan keseimbangan asam-basa b.d. peningkatan sisa metabolic asam
5. Kurang pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
Eliastam, M., Sternbach, G., & Bresler, M. (1998). Buku saku : Penuntun
kedaruratan medis. ( edisi 5 ). Jakarta ; EGC.
Hudak & Gallo.(1994). Critical care nursing : a holistic approach.
3
4. (7th
edition). Lippincott : Philadelphia..
Thelan, et.al. (1994). Critical care nursing ; Diagnosis and management.
(2nd
edition). St. louis ; Mosby Company.
4