Berikut ringkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Nasionalisme dan loyalitas merupakan faktor penting dalam integrasi nasional suatu negara. Terdapat dua jenis loyalitas yaitu loyalitas vertikal kepada pemerintah dan loyalitas horizontal antar kelompok. Pembentukan identitas nasional yang kuat bergantung pada tingkat loyalitas rakyat dalam membangun persatuan di tengah perbedaan.
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraDewi Zulaeva
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tentang konsep dasar otonomi daerah, hak, dan kewajiban warga negara Indonesia. Dibahas pula pengertian otonomi daerah, visi dan aspeknya, serta konsep dasar kewarganegaraan termasuk hak dan kewajiban warga negara.
Ruang publik merupakan ruang diskusi kritis yang terbentuk di kalangan borjuis pada abad ke-18 sebagai respons terhadap realitas politik. Internet memberikan transformasi terhadap ruang publik di dunia virtual. Ruang siber menyediakan ruang interaksi baru namun belum tentu menjadi ruang publik seperti yang dimaksud Habermas, karena hanya berfungsi sebagai medium diskusi tanpa menjamin kualitas debat demokratis.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai teori komunikasi massa yang meliputi teori dasar, pengaruh terhadap individu dan masyarakat, serta pendekatan terhadap audience.
2. Salah satu teori dasar yang dijelaskan adalah formula Lasswell dan pendekatan transmisional yang melihat proses komunikasi sebagai aliran pesan.
3. Teori psikologi sosial seperti ko-orientasi melihat inter
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian perkawinan menurut Undang-Undang dan para tokoh hukum, syarat-syarat perkawinan menurut Undang-Undang, serta pentingnya pencatatan perkawinan."
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraDewi Zulaeva
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tentang konsep dasar otonomi daerah, hak, dan kewajiban warga negara Indonesia. Dibahas pula pengertian otonomi daerah, visi dan aspeknya, serta konsep dasar kewarganegaraan termasuk hak dan kewajiban warga negara.
Ruang publik merupakan ruang diskusi kritis yang terbentuk di kalangan borjuis pada abad ke-18 sebagai respons terhadap realitas politik. Internet memberikan transformasi terhadap ruang publik di dunia virtual. Ruang siber menyediakan ruang interaksi baru namun belum tentu menjadi ruang publik seperti yang dimaksud Habermas, karena hanya berfungsi sebagai medium diskusi tanpa menjamin kualitas debat demokratis.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai teori komunikasi massa yang meliputi teori dasar, pengaruh terhadap individu dan masyarakat, serta pendekatan terhadap audience.
2. Salah satu teori dasar yang dijelaskan adalah formula Lasswell dan pendekatan transmisional yang melihat proses komunikasi sebagai aliran pesan.
3. Teori psikologi sosial seperti ko-orientasi melihat inter
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian perkawinan menurut Undang-Undang dan para tokoh hukum, syarat-syarat perkawinan menurut Undang-Undang, serta pentingnya pencatatan perkawinan."
Asumsi masalah dalam BK merupakan anggapan atau dugaan sementara dari suatu permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Dimana anggapan atau dugaan ini belum sepenuhnya pasti untuk dijadikan sebagai anggapan dasar.
Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi : Mengenal Komunikasi AntarpribadiLusianai Waode
Komunikasi antar pribadi merupakan bagian dari komunikasi dan salah satu hal penting dalam kajian ilmu komunikasi. Pengantar mengenal Komunikasi Antarpribadi akan memberikan gambaran apa itu komunikasi antar pribadi, dengan ciri dan karakteristik yang melekat pada komunikasi antarpribadi.
Dokumen tersebut membahas tentang daya tarik interpersonal antara individu. Tiga faktor penting yang mempengaruhi daya tarik antarpersonal adalah karakteristik individu sendiri, karakteristik orang lain, dan pengaruh situasi. Faktor-faktor tersebut meliputi daya tarik fisik, kesamaan sifat kepribadian, harapan dan kenyataan, serta kedekatan dan keakraban.
Dokumen tersebut membahas tentang audit komunikasi yang merupakan kegiatan untuk memeriksa, mengevaluasi, dan mengukur proses komunikasi secara sistematis dan akurat dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, objek kajian, dan manfaat dari pelaksanaan audit komunikasi."
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANNur Arifaizal Basri
Makalah ini membahas tentang perkembangan dewasa awal dan penyesuaian terhadap pekerjaan. Dewasa awal didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa remaja ke masa dewasa yang ditandai dengan semakin mandirinya seseorang baik secara ekonomi maupun pengambilan keputusan. Ciri-ciri dewasa awal meliputi berorientasi pada tugas, tujuan yang jelas, mengendalikan emosi, dan fleksibilitas. Pen
Dokumen ini membahas upaya yang dilakukan orang tua untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan anak. Terdapat definisi kebutuhan, keinginan, dan harapan. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan hubungan antara kebutuhan, keinginan, dengan perilaku konsumen. Hasil wawancara menunjukkan bahwa orang tua lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan dar
Gangguan kepribadian narsistik merupakan kondisi dimana seseorang memiliki rasa kepentingan diri yang berlebihan, sering berkhayal tentang keberhasilan dan keistimewaan diri, serta kesulitan menerima kritik dari orang lain. Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor biologis, genetik, sosial, dan psikologis sejak dini. Untuk menangani gangguan ini, perlu dilakukan pendekatan yang membangun kepercayaan
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah penyampaian pesan menggunakan bahasa lisan atau tertulis, sedangkan komunikasi non verbal menggunakan isyarat tubuh, ekspresi wajah, dan jarak antar komunikator. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur komunikasi seperti komunikator, pesan, saluran, dan komunikan.
Aqilah nafisah ulya communication privacy managementFaiz Sujudi
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang Teori Manajemen Privasi Komunikasi (CPM) yang dikembangkan oleh Sandra Petronio. CPM menjelaskan proses yang digunakan oleh individu untuk mengelola informasi pribadi dan membagikannya dengan orang lain. Teori ini didasarkan pada beberapa asumsi kunci seperti informasi pribadi, batasan pribadi, kontrol, dan sistem manajemen berdasarkan aturan.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan demokratis penting dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan kenegaraan karena dapat menghindari konflik, memfasilitasi komunikasi yang harmonis, dan menyelesaikan masalah secara damai. Dokumen juga membahas akibat negara tidak menerapkan demokrasi dan contoh perilaku budaya demokrasi
Dokumen tersebut merangkum tiga kasus pembunuhan yang terjadi di Kediri, Jawa Timur beserta analisisnya menurut teori Lawrence M. Friedman tentang tiga komponen sistem hukum yaitu struktur hukum, substansi hukum, dan budaya hukum. Kasus-kasus tersebut meliputi penemuan mayat wanita dalam tong, mayat janda dalam drum yang disemen, dan mayat wanita paruh baya dalam drum yang dicor.
Mata kuliah Psikologi Komunikasi membahas ruang lingkup dan pendekatan ilmu ini dalam memahami komunikasi manusia. Mata kuliah ini menganalisis proses komunikasi dari perspektif psikologi dengan mempelajari konsep-konsep seperti persepsi, motivasi, dan konsep diri. Psikologi Komunikasi juga mempelajari berbagai jenis komunikasi seperti intrapersonal, interpersonal, kelompok, dan massa.
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu PolitikCecep Zafar Sofyan
Partisipasi politik merupakan kegiatan warga negara untuk terlibat secara aktif dalam kehidupan politik melalui pemilihan, lobi, organisasi, kontak dengan pejabat, dan tindakan kekerasan. Bentuk-bentuk partisipasi politik meliputi kegiatan pemilihan, lobi, organisasi, kontak dengan pejabat, dan tindakan kekerasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik antara lain kelas sosial, kel
Sistem mata pencaharian tradisional seperti bertani dan irigasi berpengaruh terhadap sistem budaya lain seperti struktur sosial masyarakat. Manusia senantiasa beradaptasi dengan lingkungan melalui teknologi dan kebudayaan mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi nasional di Indonesia. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi integrasi nasional, faktor-faktor pendukung dan penghambat integrasi nasional, tantangan dalam membangun integrasi nasional seperti korupsi dan kriminalitas, serta upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat integrasi nasional seperti menerapkan Pancasila dan membangun komitmen persatuan.
Asumsi masalah dalam BK merupakan anggapan atau dugaan sementara dari suatu permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Dimana anggapan atau dugaan ini belum sepenuhnya pasti untuk dijadikan sebagai anggapan dasar.
Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi : Mengenal Komunikasi AntarpribadiLusianai Waode
Komunikasi antar pribadi merupakan bagian dari komunikasi dan salah satu hal penting dalam kajian ilmu komunikasi. Pengantar mengenal Komunikasi Antarpribadi akan memberikan gambaran apa itu komunikasi antar pribadi, dengan ciri dan karakteristik yang melekat pada komunikasi antarpribadi.
Dokumen tersebut membahas tentang daya tarik interpersonal antara individu. Tiga faktor penting yang mempengaruhi daya tarik antarpersonal adalah karakteristik individu sendiri, karakteristik orang lain, dan pengaruh situasi. Faktor-faktor tersebut meliputi daya tarik fisik, kesamaan sifat kepribadian, harapan dan kenyataan, serta kedekatan dan keakraban.
Dokumen tersebut membahas tentang audit komunikasi yang merupakan kegiatan untuk memeriksa, mengevaluasi, dan mengukur proses komunikasi secara sistematis dan akurat dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, objek kajian, dan manfaat dari pelaksanaan audit komunikasi."
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANNur Arifaizal Basri
Makalah ini membahas tentang perkembangan dewasa awal dan penyesuaian terhadap pekerjaan. Dewasa awal didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa remaja ke masa dewasa yang ditandai dengan semakin mandirinya seseorang baik secara ekonomi maupun pengambilan keputusan. Ciri-ciri dewasa awal meliputi berorientasi pada tugas, tujuan yang jelas, mengendalikan emosi, dan fleksibilitas. Pen
Dokumen ini membahas upaya yang dilakukan orang tua untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan anak. Terdapat definisi kebutuhan, keinginan, dan harapan. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan hubungan antara kebutuhan, keinginan, dengan perilaku konsumen. Hasil wawancara menunjukkan bahwa orang tua lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan dar
Gangguan kepribadian narsistik merupakan kondisi dimana seseorang memiliki rasa kepentingan diri yang berlebihan, sering berkhayal tentang keberhasilan dan keistimewaan diri, serta kesulitan menerima kritik dari orang lain. Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor biologis, genetik, sosial, dan psikologis sejak dini. Untuk menangani gangguan ini, perlu dilakukan pendekatan yang membangun kepercayaan
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah penyampaian pesan menggunakan bahasa lisan atau tertulis, sedangkan komunikasi non verbal menggunakan isyarat tubuh, ekspresi wajah, dan jarak antar komunikator. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur komunikasi seperti komunikator, pesan, saluran, dan komunikan.
Aqilah nafisah ulya communication privacy managementFaiz Sujudi
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang Teori Manajemen Privasi Komunikasi (CPM) yang dikembangkan oleh Sandra Petronio. CPM menjelaskan proses yang digunakan oleh individu untuk mengelola informasi pribadi dan membagikannya dengan orang lain. Teori ini didasarkan pada beberapa asumsi kunci seperti informasi pribadi, batasan pribadi, kontrol, dan sistem manajemen berdasarkan aturan.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan demokratis penting dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan kenegaraan karena dapat menghindari konflik, memfasilitasi komunikasi yang harmonis, dan menyelesaikan masalah secara damai. Dokumen juga membahas akibat negara tidak menerapkan demokrasi dan contoh perilaku budaya demokrasi
Dokumen tersebut merangkum tiga kasus pembunuhan yang terjadi di Kediri, Jawa Timur beserta analisisnya menurut teori Lawrence M. Friedman tentang tiga komponen sistem hukum yaitu struktur hukum, substansi hukum, dan budaya hukum. Kasus-kasus tersebut meliputi penemuan mayat wanita dalam tong, mayat janda dalam drum yang disemen, dan mayat wanita paruh baya dalam drum yang dicor.
Mata kuliah Psikologi Komunikasi membahas ruang lingkup dan pendekatan ilmu ini dalam memahami komunikasi manusia. Mata kuliah ini menganalisis proses komunikasi dari perspektif psikologi dengan mempelajari konsep-konsep seperti persepsi, motivasi, dan konsep diri. Psikologi Komunikasi juga mempelajari berbagai jenis komunikasi seperti intrapersonal, interpersonal, kelompok, dan massa.
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu PolitikCecep Zafar Sofyan
Partisipasi politik merupakan kegiatan warga negara untuk terlibat secara aktif dalam kehidupan politik melalui pemilihan, lobi, organisasi, kontak dengan pejabat, dan tindakan kekerasan. Bentuk-bentuk partisipasi politik meliputi kegiatan pemilihan, lobi, organisasi, kontak dengan pejabat, dan tindakan kekerasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik antara lain kelas sosial, kel
Sistem mata pencaharian tradisional seperti bertani dan irigasi berpengaruh terhadap sistem budaya lain seperti struktur sosial masyarakat. Manusia senantiasa beradaptasi dengan lingkungan melalui teknologi dan kebudayaan mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi nasional di Indonesia. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi integrasi nasional, faktor-faktor pendukung dan penghambat integrasi nasional, tantangan dalam membangun integrasi nasional seperti korupsi dan kriminalitas, serta upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat integrasi nasional seperti menerapkan Pancasila dan membangun komitmen persatuan.
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi nasional, termasuk definisi, jenis-jenis, pentingnya integrasi nasional bagi negara, dan sumber-sumber historis, sosiologis, dan politik tentang integrasi nasional.
Krisis nasionalisme dan pluralisme agama merupakan isu penting di Indonesia. Krisis nasionalisme ditandai dengan hilangnya rasa kebangsaan dan solidaritas, serta munculnya konflik berbasis suku, agama, dan ideologi. Pluralisme agama menimbulkan konflik ketika satu agama bersikap fanatik tanpa menghargai agama lain. Upaya pemecahan masalah ini adalah dengan kembali ke semangat Bhinneka Tunggal Ika dan mengamalk
Materi Identitas dan Integrasi Nasional dalam mempersatukan bangsassuser69ed2d
materi ini menjelaskan urgensi identitas nasional yang dimiliki oleh suatu bangsa serta betapa pentinggnya integrasi sebagai media dalam meyatukan warga negara indonesia
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi nasional di Indonesia. Integrasi nasional adalah usaha mempersatukan perbedaan agar tercipta keserasian secara nasional. Dokumen menjelaskan faktor pendukung dan penghambat integrasi nasional serta ancaman dan tantangannya, seperti geografi, demografi, ideologi, politik, dan ekonomi. Cara meningkatkan integrasi nasional dijelaskan melalui pembangunan komitmen persatuan, kelembagaan ber
Makalah ini membahas tentang nasionalisme Indonesia. Nasionalisme Indonesia awalnya muncul sebagai respon terhadap kolonialisme dan menumbuhkan semangat persatuan untuk meraih kemerdekaan. Nasionalisme terus dipertahankan pascakemerdekaan untuk mempertahankan kedaulatan negara. Saat ini, nasionalisme Indonesia diuji oleh globalisasi dan tantangan ekonomi.
Dokumen tersebut membahas tentang keragaman dan kesederajatan dalam masyarakat Indonesia. Terdapat berbagai unsur keragaman seperti suku bangsa, agama, ideologi, dan kesenjangan ekonomi yang dapat menyebabkan diskriminasi dan konflik sosial. Untuk meminimalkan masalah tersebut diperlukan semangat nasionalisme, pluralisme, dan humanisme serta dialog antar umat beragama."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian nasionalisme dan globalisasi serta pengaruh globalisasi terhadap nasionalisme. Nasionalisme adalah rasa cinta dan kesetiaan kepada bangsa, sedangkan globalisasi adalah proses integrasi antarnegara yang dipengaruhi teknologi. Globalisasi berpengaruh terhadap merosotnya rasa nasionalisme karena anak muda lebih tertarik pada budaya asing.
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan kebangsaan Indonesia dalam kerangka NKRI. Terdapat penjelasan mengenai pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Juga dijelaskan pengertian bangsa dan negara serta bentuk-bentuk negara. Dokumen ini juga membahas tentang hakikat ketahanan nasional, nasionalisme, identitas nasional, dan tantangan yang dihadapi
Dokumen tersebut membahas tentang memudarnya wawasan kebangsaan di Indonesia yang mengakibatkan konflik horizontal dan vertikal serta ancaman disintegrasi bangsa. Dokumen tersebut juga menyarankan perlunya reevaluasi terhadap proses pembentukan bangsa dan karakter bangsa Indonesia, karena masalah yang dihadapi saat ini mungkin berawal dari kesalahan dalam memahami dan menerapkan konsep awal kebangsaan.
Pertama, nasionalisme adalah ideologi yang membentuk identitas bangsa dan cita-cita kemerdekaan. Kedua, nasionalisme Indonesia lahir dari gerakan perlawanan terhadap penjajahan dan bersifat integratif dalam menyatukan berbagai suku bangsa. Ketiga, kelahiran nasionalisme Indonesia didukung oleh berbagai organisasi kemasyarakatan seperti Budi Otomo, Serikat Islam, dan Muhammadiyah pada masa kolonial.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Loyalitas
1. TUGAS MATA KULIAH
IDEOLOGI NASIONALISME DAN POLITIK IDENTITAS
“Loyalitas Vertikal dan Loyalitas Horizontal”
Dosen Pengampu : Dr. Armaidy Armawi M.Si
Oleh :
Deni Ramdani
12/339267/PMU/07485
PROGAM STUDI KETAHANAN NASIONAL
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2012
2. BAB I
PENDAHULUAN
Nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi inividu
harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Sebelum lahir paham nasionalisme, kesetiaan
orang tidak ditujukan kepada negara kebangsaan, tetapi kepada berbagai bentuk kekuasaan
sosial, organisasi politik atau raja, kesatuan ideologi seperti suku, negara kota, kerajaan
dinasti, gereja atau golongan keagamaan. Nasionalisme secara konseptual memiliki makna
yang beragam. Nazarudin (1991), “mengartikan nasionalisme sebagai (1) kulturnation dan
staatnation; (2) loyalitas (etnis dan nasional) dan keinginan menegakkan negara; (3) identitas
budaya dan bahasa, dan sebagainya”.
Integrasi nasional pada negara bangsa yang kompleks sangat ditentukan oleh faktor
loyalitas rakyat terhadap bangsanya dalam bentuk loyalitas vertikal terhadap pemerintah dan
loyalitas horizontal dari kelompok tertentu terhadap kelompok lainnya. Tingkat loyalitas
masyarakat tersebut akan menentukan kekuatan nasionalisme dan selanjutnya akan
menciptakan integrasi nasional yang mantap. Oleh karena itu dalam masyarakat bangsa yang
heterogen atau pluralistik dan dalam rangka mencapai kelangsungan dan kehidupan nation-
state perlu adanya upaya untuk tetap memelihara integrasi nasional.
Sejauh ini loyalitas dipandang sebagai suatu sarana untuk dapat mengikat sebuah
kesetiaan, kepatuhan dan ketaatan. Loyalitas sering diidentikkan dengan pengabdian akan
seseorang terhadap sebuah lembaga yang mempunyai kesamaan visi dan orientasi untuk
meraih tujuan bersama. Meskipun loyalitas memiliki arti yang sangat luas, namun kadang
secara umum loyalitas hanya dilihat dari satu perspektif saja, yakni diidentikkan dengan
pengabdian, pengorbanan dan ketaatan seorang individu yang mempunyai jabatan yang lebih
rendah dalam sebuah lembaga terhadap seseorang yang memangku jabatan yang lebih tinggi
dalam lembaga tersebut.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang nasionalisme dalam loyalitas vertikal dan
horizontal di kehidupan suatu bangsa dan Negara.
1
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nasionalisme dan Peranannya
Bahar (1998), “Nasionalisme adalah sebuah status pikiran dimana loyalitas seorang
individu benar-benar diarahkan kepada bangsa negara mewakili suatu bangsa (kaum)”.
Nasionalisme umumnya terbentuk karena kesamaan bahasa, sejarah, dan juga budaya.
Anthony (2003), menyatakan “ada dua jenis nasionalisme. Salah satunya adalah
memperkuat negara, dan yang lainnya adalah negara subversi. Memperkuat nasionalisme
negara dapat berhubungan dengan ideologi nasionalis sipil (civic nations), karena nilai-nilai
loyalitas kepada negara dan menyamakannya dengan identitas nasional”. Di sisi lain,
subversi-nasionalisme negara adalah tentang memisahkan dari negara yang ada dan
membuat yang baru, atau setidaknya berusaha untuk mencapai otonomi dalam negara. Hal
ini erat kaitannya dengan ideologi nasionalis etnis (ethnic nations). Nasionalisme bisa
mempunyai peran yang berlawanan, karena mempunyai sifat menguntungkan dan juga bisa
merugikan. Menguntungkan karena dapat menciptakan rasa cinta tanah air, tetapi rasa cinta
yang berlebihan pula dapat mengakibatkan pertikaian karena terlalu mementingkan urusan
kelompoknya.
Nasionalisme berhubungan erat dengan bangsa dan negara. Bangsa merupakan konsep
yang mengartikan identitas etnik dan kultur yang sama yang dimiliki oleh orang-orang
tertentu. Sedangkan, negara merupakan unit politik yang didefinisikan menurut teritorial,
populasi dan otonomi pemerintah. Nasionalisme tumbuh pada bangsa. Bangsa kemudian
tumbuh berkembang dan bisa membentuk negara (nation-state). Umumnya, negara-negara
yang ada di dunia terbentuk lebih dari satu bangsa. Penyatuan bangsa-bangsa menjadi
suatu negara sering berkembang karena rasa nasionalisme yang dipengaruhi oleh
kesamaan bahasa, sejarah dan juga budaya. Peranan dan pentingnya nasionalisme antara
lain sebagai identitas lokal, nasionalisme adalah dasar untuk berinteraksi. Dimana
seseorang akan menjunjung dan bangga akan negaranya dan identitas ini akan masuk di
semua sektor kehidupan,baik politik, ekonomi, budaya,dan sebagainya.
2
4. 2.2 Integrasi Nasional
Secara umum integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari
berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki perbedaan baik etnisitas, sosial dan budaya,
atau latar belakang ekonomi, menjadi bangsa nation terutama karena pengalaman sejarah
dan politik yang relatif sama. Selanjutnya dalam menjalani proses pembentukan suatu
bangsa berbagai suku bangsa, sebenarnya mencita-citakan suatu masyarakat baru, yaitu
semua masyarakat politik yang dibayangkan akan memiliki rasa persaudaraan dan
solidaritas yang kental, memiliki identitas kebangsaan dan wilayah kebangsaan yang jelas
serta memiliki kekuasaan memerintah. Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi
vertikal yang menyangkut hubungan elit dengan masa.
Integrasi yang dimaksud disini merujuk pada upaya penyatuan berbagai kelompok
masyarakat yang berbeda-beda secara sosial, budaya maupun politik suatu bangsa, yang
membangun kesetiaan lebih besar yang bersifat nasional. Dengan demikian, istilah integrasi
merujuk pada upaya pembangunan atau otoritas atau kewenangan nasional; penyatuan
pemerintah dengan yang diperintah, konsensus tentang nilai-nilai kolektif dan juga terkait
dengan kesadaran anggota masyarakat untuk memperkokoh ikatan antara mereka.
Menurut Bahar (1998), “integrasi nasional pada dasarnya mencakup dua pokok
permasalahan, pertama bagaimana membuat rakyat tunduk dan patuh kepada tuntutan-
tuntutan negara yang mencakup perkara pengakuan rakyat terhadap hak-hak yang dimiliki
oleh negara. Kedua bagaimana meningkatkan konsensus normatif yang mengatur prilaku
anggota masyarakat, konsensus ini berkembang tumbuh diatas nilai-nilai dasar yang dimiliki
bangsa secara keseluruhan”.
Dari dua pengertian diatas pada hakikatnya integrasi merupakan upaya politik
kekuasaan untuk menyatukan semua unsur-unsur masyarakat yang majemuk harus tunduk
kepada aturan-aturan kebijakan politik yang dibangun dari nilai-nilai kultur dalam
masyarakat majemuk. Proses integrasi disebabkan oleh persamaan sejarah, ada ancaman
dari luar yang dapat mengangu keutuhan NKRI, adanya kesepakatan pemimpin,
hegomonitas sosial budaya serta agama dan adanya saling ketergantungan dalam bidang
politik dan pembangunan. Nazaruddin berpendapat istilah integrasi nasional merujuk
kepada seluruh unsur dalam rangka melaksanakan kehidupan bangsa, meliputi sosial,
budaya ekonomi, maka pada intinya integrasi nasional lebih menekankan persatuan
persepsi dan prilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
3
5. BAB III
PEMBAHASAN
Loyalitas kesetiaan nasional pada negara bangsa sangat penting dalam nation-state,
kepentingan baik vertikal maupun horizontal pada dimensi politik, ekonomi, budaya. Nation-
state atau negara bangsa bukan merupakan identitas yang alamiah, tapi melalui proses yang
cukup lama, seperti di Amerika Serikat dan Perancis melalui revolusi modernisasi dan industri,
nasionalisme merupakan rasionasitas dari kebangsaan. Nasionalisme di Indonesia pernah
berhasil mendapatkan loyalitas dan pengorbanan besar dari rakyat. Pada saat perang
kemerdekaan 1945-1949, rakyat rela berkorban harta benda dan bahkan nyawa demi
keyakinan untuk memiliki Negara dan pemerintah sendiri.
3.1 Loyalitas Horizontal
Loyalitas bersifat horizontal, dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari seperti
kesetiaan kepada sesama organisasi atau lembaga. Ali (2011), menyatakan “menanamkan
loyalitas horizontal, sebagai derajat kepatuhan dan kesetiaan dapat ditunjukan oleh:
1. Kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lainnya
2. Masyarakat terhadap kebudayaan (norma dan tata nilai) dan hukum
3. Pemerintah daerah terhadap pemerintah daerah lainnya”.
Jika segala macam bentuk loyalitas bersifat horizontal itu sampai pada taraf konflik dan
menimbulkan ketidakpuasan, maka taruhannya ialah disintegrasi organisasi atau hancurnya
keutuhan rasa kebangsaan. Sebagai contoh dapat kita lihat di dalam masyarakat bahwa
partai-partai politik yang terdapat di Indonesia sangatlah banyak, partai-partai itu saling
berebut untuk mendapatkan posisi yang paling tinggi dengan cara apapun, dari sini bisa
memicu suatu perkelahian massa yang sangat banyak. Misalnya satu partai melaksanakan
kampanye disuatu daerah, kemudian di daerah tersebut pendukung partai ini bisa dikatakan
hanya sepertiga dari masyarakat di daerah itu, maka bila ada pendukung partai itu
melakukan suatu kegiatan yang dipandang oleh masyarakat sangat tidak menyenangkan
maka akan terjadi perkelahian massa yang akan menimbulkan korban.
4
6. 3.2 Loyalitas Vertikal
Presiden ke-35 Amerika Serikat John F. Kennedy pada tahun 1961 mengatakan “My
loyality to the party end when loyality to the state began.” Kalau diterjemahkan kira-kira
seperti ini, “Loyalitas saya berakhir kepada partai, begitu pengabdian saya pada negara
dimulai.” Ungkapan yang penuh makna ini banyak dikutip oleh para politisi maupun
intelektual, namun sangat sedikit diterapkan.
Ali (2011), berpendapat bahwa “loyalitas vertikal adalah kesetiaan atau pengabdian
kepada seseorang dengan Negara atau pemerintahan”. Ensiklopedia Britannica Eleventh
1911 (awal abad 20) mendefinisikan loyalitas sebagai "setia kepada pemerintah berdaulat
atau didirikan negara seseorang dan juga devosi pribadi dan penghormatan kepada
keluarga kerajaan berdaulat.” Ini berarti kesetiaan kepada seorang raja. Definisi loyalitas
berdasarkan etimologi kata ini dikumandangkan oleh Vandekerckhove, ketika ia
berhubungan loyalitas dan mengungkap rahasia (lebih pada yang di bawah).
Loyalitas bawahan terhadap atasannya sangat dipengaruhi oleh karakter pribadi
pemimpin tersebut dan gaya dalam memimpin sebuah organisasi atau lembaga. Ada tiga
karakter pempimpin yang memandang makna loyalitas bawahan terhadap dirinya, yang
dapat diukur berdasarkan :
1. Komitmen seorang individu organisasi terhadap bidang pekerjaan dan lembaganya
secara umum
2. Komitmen seorang individu organisasi terhadap bidang pekerjaan dan pimpinannya
3. Komitmen seorang individu organisasi terhadap pimpinannya saja.
Komitmen seorang individu organisasi terhadap bidang pekerjaan dan lembaganya
secara umum
Ini menggambarkan makna loyalitas sesungguhnya, karena dengan komitmen ini,
seorang individu dalam suatu lembaga berusaha mengaktualisasikan dirinya untuk
kepentingan bersama dalam organisasi yang diaktualisasikan melalui bentuk kesungguhan
melaksanakan pekerjaannya dan bertanggung jawab penuh atas pekerjaannya tersebut,
sehingga secara umum tanpa harus mengkomitmenkan diri terhadap pimpinannya
sesungguhnya ia telah menciptakan loyalitas komprehensip dalam sebuah lembaga,
mencakup loyalitas terhadap pimpinannya. Namun dalam kasus lain, loyalitas model ini
mempunyai resiko jika seorang pimpinan kurang bisa mengayomi dan memahami perilaku
individu dalam organisasinya, dan memungkinkan terjadinya friksi antara pimpinan dengan
5
7. bawahan. Namun sejauh pimpinan dapat memahami perilaku individu dalam organisasinya,
loyalitas model ini dapat memacu perkembangan organisasi secara dinamis.
Komitmen seorang individu organisasi terhadap bidang pekerjaan dan pimpinannya
Loyalitas model ini tidak jauh berbeda dengan model loyalitas pertama, dimana seorang
individu dalam suatu organisasi mempunyai tanggung jawab dan sadar akan bidang
pekerjaannya. Perbedaannya adalah bahwa loyalitas model ini tanggung jawab seorang
individu terpaku pada aturan-aturan dari seorang pimpinan, sehingga seorang bawahan akan
terbatasi kreatifitasnya dalam bekerja, karena ada kemungkinan jika seorang individu
melanggar aturan seorang pimpinan padahal masih dalam arah kebijakan lembaganya,
maka seorang pimpinan akan merasa kurang senang dengan perilaku bawahannya tersebut,
sehingga loyalitas terhadap dirinya (pimpinan) merupakan suatu faktor yang utama daripada
loyalitas terhadap sebuah tujuan organisasi secara umum.
Komitmen seorang individu organisasi terhadap pimpinannya saja
Seorang pimpinan akan merasa senang jika bawahannya menuruti segala aturan dan
perintah darinya, meskipun perintahnya tersebut keluar dari arah tujuan sebuah organisasi.
Namun dalam loyalitas model ini, itu bukanlah menjadi suatu masalah menurut pimpinan,
asalkan dirinya mendapat kepuasan dari bawahan yang selalu patuh terhadap dirinya dan
mengabaikan aturan atau sistem dalam sebuah organisasi. Lebih jauh, loyalitas model ini
tidak membutuhkan seorang bawahan yang mempunyai kapabilitas dalam pekerjaan,
sehingga skill bukanlah hal utama untuk dapat membuat pimpinan merasa senang. Sebagai
gantinya, pimpinan menilai loyalitas bawahan pada sisi materi yang bisa didapat oleh
seorang pimpinan.
Untuk menanamkan rasa loyalitas vertikal sebagai salah satu indikator adalah adanya
derajat kepatuhan dan kesetiaan yang ditunjukan oleh pemerintah daerah terhadap
pemerintah pusat, dilakukan melalui upaya antara lain :
a. Masyarakat terhadap pemimpinan non-formal, terhadap elite politik dan terhadap
pemerintah NKRI
b. Masyarakat terhadap hukum yang berlaku di wilayah NKRI
c. Pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat
d. Internal masyarakat yang saling menghargai dalam berbagai keaneka ragaman yang
ada terhadap pimpinan didaerahnya
6
8. Apabila dalam loyalitas vertikal terjadi persaingan dan konflik di tingkat elite yang terus-
menerus, maka akan berimbas menjadi arena politik berdampak konflik di tingkat bawah
(grassroot). Dengan kata lain, persaingan yang tidak terselesaikan dapat melahirkan
perubahan yang tragis yaitu chaos atau revolusi. Sebaga contoh sifat kedaerahan yang kita
anut sebenarnya adalah penyebab dari tidak terwujudnya rasa persatuan dan kesatuan
sebagai satu bangsa di dalam diri kita dalam hal ini adalah loyalitas vertikal. Kita hanya
selalu membanggakan daerah kita masing-masing, selalu hanya membela daerah kita
apabila ada masalah, tapi apabila negara kita dalam masalah kita hanya bisa mengatakan
bahwa itu urusan pemerintah, ini yang salah pada diri kita, urusan negara bukan hanya
urusan pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab kita sebagai masyarakat bangsa
Indonesia. Hilangkanlah rasa kedaerahan yang sangat melekat dalam diri kita, jangan
hanya kita berbangga menjadi penduduk suatu daerah tetapi berbanggalah bahwa kita
adalah bangsa Indonesia, janganlah masalah bangsa Indonesia kita tumpahkan hanya
kepada pemerintah tetapi pikullah masalah itu dan jadikan sebagai masalah kita bersama,
karena dengan bersama kita bisa menyelesaikannya.
Kebersamaan yang kita bangun dan rasa nasionalisme yang kita junjung tinggi dalam
diri kita masing-masing, ini merupakan suatu jalan untuk mengembalikan loyalitas vertikal
dan memajukan Indonesia itu sendiri. Dengan kemajuan bagi Indonesia maka kita sebagai
masyarakat yang hidup di dalam negara Indonesia ini juga akan menjadi masyarakat yang
maju dan memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang utuh.
3.3 Cara Memperkuat Loyalitas Vertikal dan Loyalitas Horizontal
Untuk memperkuat rasa loyalitas vertikal dan horizontal dalam nasionalisme
kebangsaan Indonesia antara lain menghindari disintegrasi bangsa, sesuai dengan sila
ketiga yaitu Persatuan Indonesia dapat diwujudkan; melakukan sosialisasi nasionalisme
Indonesia secara terus menerus; meningkatkan pembangunan ekonomi; dan
menghilangkan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
Sosialisasi nasionalisme Indonesia, merupakan proses penanaman nilai-nilai
kebangsaan kepada seluruh warga negara, terutama bagi generasi muda. Penanaman nilai-
nilai dapat dilakukan dengan memberikan informasi mengenai perjuangan kemerdekaan,
sejarah tokoh-tokoh nasional dan penghormatan terhadap simbol-simbol kebangsaan.
Sarana yang digunakan untuk sosialisasi tersebut, bisa melalui keluarga, sekolah, media
massa, instansi pemerintah dan spanduk/poster. Kegagalan pembangunan ekonomi
merupakan sumber frustrasi sejumlah suku bangsa yang mendorong mereka keluar dari
7
9. negara yang ada dan berupaya membentuk negara sendiri. Dukungan untuk menyukseskan
pembangunan ekonomi dan kemampuan pemerintah untuk bekerja dengan baik sangat
penting guna memperkuat rasa nasionalisme. Karena itu, sudah menjadi tugas bersama
seluruh elemen bangsa bagi penguatan integrasi nasional dan pemerintah pada posisi
sebagai ujung tombaknya.
8
10. BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. .Nasionalisme diartikan sebagai (1) kulturnation dan staatnation; (2) loyalitas (etnis dan
nasional) dan keinginan menegakkan negara; (3) identitas budaya dan bahasa.
2. Loyalitas pada negara bangsa sangat penting dalam “nation-state”, kepentingan baik
vertikal maupun horizontal pada dimensi politik, ekonomi, budaya.
3. Menanamkan loyalitas horizontal dapat ditunjukan oleh: Kelompok masyarakat terhadap
kelompok masyarakat lainnya; Masyarakat terhadap kebudayaan (norma dan tata nilai)
dan hukum; Pemerintah daerah terhadap pemerintah daerah lainnya.
4. Menanamkan loyalitas vertikal dapat ditunjukan oleh : Masyarakat terhadap pemimpinan
non-formal, terhadap elite politik dan terhadap pemerintah NKRI; Masyarakat terhadap
hukum yang berlaku di wilayah NKRI; Pemerintahdaerah terhadap pemerintah pusat
Internal masyarakat yang saling menghargai dalam berbagai keaneka ragaman yang
ada terhadap pimpinan didaerahnya
9