SlideShare a Scribd company logo
TUGAS MATA KULIAH 
SISTEM HUKUM DI INDONESIA 
ANALISIS KASUS HUKUM 
MENURUT TEORI LAURENCE M. FRIEDMAN 
Disusun Oleh : 
Iga Amalia (071311133003) 
Nabria Intansari (071311133010) 
Della Mega Alfionita (071311133011) 
Renata Yulia (071311133030) 
Yulia Indarwati (071311133042) 
Esa Yulia Damayanti (071311133059) 
Denny Irawan (071311133067) 
Hendra Dwi Permana (071311133071) 
Anggraeny Suciningtyas (071311133082) 
Dio Wicaksono Putranto (071311133111) 
PROGAM STUDI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA 
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 
UNIVERSITAS AIRLANGGA 
2013
Daftar isi 
Cover............................................................................................................................... i 
Daftar isi.......................................................................................................................... ii 
Sumber Kasus I............................................................................................................... 1 
Sumber Kasus II.............................................................................................................. 3 
Sumber Kasus III............................................................................................................ 4 
Tinjauan Teori................................................................................................................. 5 
Komponen Struktur............................................................................................. 7 
Komponen Substansi........................................................................................... 8 
Komponen kultur/Budaya hukum....................................................................... 9 
Analisis Kasus Pembunuhan .......................................................................................... 11 
Komponen sistem hukum Lawrence................................................................... 12 
Relevansi antara kasus dengan komponen substansi hukum.............................. 13 
Hasil nyata dari sistem hukum ........................................................................... 14 
Pesan Moral.................................................................................................................... 15 
Daftar Pustaka................................................................................................................. 15
Mayat Korban Pembunuhan Ditemukan dalam Tong 
Minggu, 16 Maret 2014, 04:57 WIB 
Ilustrasipembunuhan. 
REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI – Petugas Kepolisian Resor Kediri Kota, JawaTimur, menangani 
temuan mayat diduga korban pembunuhan yang berada di dalam tong. 
Kepala Polres Kediri Kota AKBP Budhi Herdi Susianto, Sabtu (15/3), mengatakan mayat itu 
diketahui berjenis kelamin perempuan. Mayat yang diperkirakan berusia 32 tahun itu ditemukan 
di dalam drum, dengan kondisi drum ditutup dan menggunakan cor di atasnya. 
"Kami lihat di bawahnya ada tetesan darah, kemudian ada lalat yang mengerubungi," katanya. 
Kasus temuan mayat perempuan di dalam tong itu diketahui oleh Fauzi. Saat itu, ia akan member 
makan ayamnya yang ada di rumah Toifur (55) warga Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan 
Mojoroto, Kota Kediri. 
Ia curiga ketika mencium bau busuk sangat menyengat berasal dari sebuah drum di dalam 
gudang, tak jauh dari tempatnya member makan ayam tersebut. 
Fauzi yang curiga langsung melihat isi tong itu. Ia sempat merinding, karena mengetahui 
terdapat ceceran darah dan akhirnya memberitahukan ada temuan bau busuk itu ke para tetangga 
yang langsung ditindaklanjuti dengan melaporkan kejadian itu kepolisi. 
Petugas datang dan langsung melakukan pemeriksaan. Petugas membuka tong tersebut, dan 
ternyata mendapati sesosok tubuh dengan jenis kelamin perempuan. Tubuh perempuan itu
ditimbun dengan pasir di dalam tong yang juga sempat dicor tersebut. 
Saat ditemukan, tubuh korban sudah membusuk dan ditimbun dengan pasir. Diperkirakan, 
korban sudah dua hari berada di dalam tong tersebut. 
Petugas langsung membawa jenazah tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk 
pemeriksaan lebih lanjut. Petugas mendapati identitas perempuan yang diduga bernama Eko 
Rophita, warga Desa Kepurejo, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. 
Namun, sampai saat ini, petugas masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk keperluan dan 
kepastian identitas korban. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian 
tersebut. 
Saat ini, lokasi gudang tempat drum itu ditemukan disegel polisi dengan menggunakan garis 
polisi. Sejumlah warga juga memadati lokasi temuan, mereka penasaran adanya temuan jenazah 
di dalam tong tersebut. 
(sumber:http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-timur/14/03/16/n2hv9u-mayat-korban-pembunuhan- 
ditemukan-dalam-tong ) 
Sabtu, 15/03/2014 20:59 WIB
Sesosok Mayat Janda Ditemukan di Semen dalam Drum 
Kediri – Sesosok mayat janda dua anak berinisial VT ditemukan di dalam drum belakang sebuah 
rumah di Bandar Ngalim Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. 
Mayat janda diperkirakan berusia 30-40 tahun itu diduga menjadi korban pembunuhan. Karena 
saat ditemukan, tangan terikat dan jongkok dengan kondisi drum disemen. 
Kapolres Kediri Kota AKBP Budhi Herdi Susianto yang memimpin olah TKP mengatakan, 
penemuan berawal dari laporan warga yang mencium bau bangkai di sekitar TKP. 
Polisi lalu mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP dan menemukan mayat di dalam tong 
tersebut. 
"Jasad yang diketahui seorang single parent kita temukan di dalam drum, dengan kondisi tangan 
terikat dan jongkok dan kondisi drum dicor semen dan pasir," kata Budhi Herdi Susianto di 
lokasi, Sabtu (15/3/2014). 
Di sekitar drum, lanjut Budhi, ditemukan tetesan darah dan dikerubungi lalat. Sementara kondisi 
drum dalam keadaan dicor serta disumpal pasir dan kain bekas. Bahkan di pakaian korban dan 
tubuhnya terdapat bercak darah. 
Warga mencurigai ada aktivitas pengecoran yang dilakukan seseorang di sekitar lokasi 
ditemukannya mayat, Kamis (13/3/2014). 
"Diduga adalah teman dekat korban," tambahnya. 
Menurut warga sekitar, Jazuli, rumah tempat ditemukan jasad korban merupakan rumah seorang 
pemuda yang mengaku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Kediri. 
"Saya kurang tahu sebenarnya apa pekerjaannnya, jarang sekali ada di rumah, katanya sih 
mahasiswa," ujarJazuli. 
Sementara untuk korban VT, diketahui sebagai pendatang di kampong tersebut. Terkait 
kedekatan korban dengan penghuni rumah tersebut, warga sama sekali tidak mengetahuinya. 
Kini jenazah tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri guna dilakukan otopsi. 
( sumber: http://news.detik.com/surabaya/read/2014/03/15/205908/2526909/475/sesosok-mayat-janda- 
ditemukan-disemen-dalam-drum ) 
Wanita Paruh Baya Dibunuh dan Dicor dalam Drum
Sabtu, 15 Maret 2014 22:06 wib 
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone) 
KEDIRI - Warga Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa Timur 
digemparkan dengan penemuan mayat seorang janda paruh baya di dalam sebuah drum dengan 
di tutup cor beton, Sabtu (15/3/2014). 
Penemuan mayat berawal dari laporan warga yang mencium bau menyengat dari rumah 
kontrakan Eko Rovita. Setelah ditelusuri ternyata berasal dari dalam drum. Karena curiga, 
kemudian warga melaporkannya ke polisi. Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah 
TKP dan membongkar drum tersebut dengan mesin gerinda, karena drum tertutup oleh cor 
beton. 
Kapolres Kediri Kota, AKBP Budhi Herdi Susianto, mengatakan, saat dibongkar mayat berada 
dalam drum dengan kondisi jongkok dan ditimbun pasir, pakaian serta ditutup dengan cor beton. 
Budhi Herdi menambahkan, terdapat sejumlah saksi yang mengetahui ada aktifitas pengecoran 
pada Kamis lalu. Kini, pihaknya sedang mengejar orang tersebut yang diduga sebagai pelaku 
pembunuhan. 
(sumber : http://surabaya.okezone.com/read/2014/03/15/521/955708/wanita-paruh-baya-dibunuh- 
dan-dicor-dalam-drum ) 
TINJAUAN TEORI
Perdebatan Para Ahli Hukum seputar Substansi Hukum, Struktur Hukum, dan Budaya 
Hukum Lawrence M. Friedman melihat bahwa keberhasilan penegakan hukum selalu 
menyaratkan berfungsinya semua komponen sistem hukum. 
Dalam penegakan hukum sendiri menurut Lawrence Friedman ada 3 variabel yang sangat 
berpengaruh, yaitu 
1. Struktur Hukum (legal structure), 
2. Substansi Hukum (legal substance), dan 
3. Kultur Hukum (legal culture) 
1. Komponen Struktur Hukum 
Komponen struktur hukum (legal structure) merupakan kerangka bentuk yang permanen 
dari sistem hukum yang menjaga proses tetap berada di dalam batas-batasnya atau dapat 
diartikan sebagai lembaga-lembaga penegak hukum serta lembaga-lembaga yang terkait 
lainnya. Struktur terdiri atas jumlah serta ukuran pengadilan, yurisdiksinya (jenis perkara 
yang diperiksa serta hukum acara yang digunakan), termasuk di dalam struktur ini juga 
mengenai penataan badan legislatif. 
Struktur Hukum yang kemudian dikembangkan di Indonesia terdiri dari : 
· Kehakiman (Undang-undang Nomor 4 tahun 2004 tentang Pokok-pokok kekuasaan 
Kehakiman) 
· Kejaksaan (Undang-undang Nomor 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan) 
· Kepolisian (Undang-undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Kepolisian RI) 
· Advokat (Undang-undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat) 
Struktur berhubungan dengan institusi dan kelembagaan hukum, bagaimana dengan 
polisinya, hakimnya, jaksa dan pengacaranya. Semua itu harus ditata dalam sebuah struktur 
yang sistemik.
2. Komponen Substansi Hukum 
Komponen Substansi Hukum diartikan sebagai norma, peraturan dan pola perilaku nyata 
manusia yang berada dalam sistem itu, yang termasuk ke dalam pengertian substansi ini juga 
”produk” yang dihasilkan oleh orang yang berada di dalam sistem hukum itu, mencakup 
keputusan yang mereka keluarkan atau aturan baru yang mereka susun yang menjadi sumber 
rujukan dalam penemuan hukum. 
Kalau berbicara mengenai substansinya maka berbicara tentang bagaimana Undang-undangnya, 
apakah sudah perundang-undangannya. Substansi hukum dalam wujudnya 
sebagai peraturan perundang-undangan, telah diterima sebagai instrumen resmi yang 
memperoleh aspirasi untuk dikembangkan, yang diorientasikan secara pragmatis untuk 
menghadapi masalah-masalah sosial yang kontemporer. Hukum dengan karakter yang 
demikian itu lebih dikenal dengan konsep hukum law as a tool of social engineering dari 
Roscoe Pound atau yang di dalam terminologi Mochtar Kusumaatmadja disebutkan sebagai 
hukum yang berfungsi sebagai sarana untuk membantu perubahan masyarakat. 
Substansi hukum bukanlah sesuatu yang mudah direncanakan, bahkan hal ini dapat 
dianggap sebagai perkara yang sulit, namun bukan karena kesulitan itulah sehingga substansi 
hukum perlu direncankan, melainkan substansi hukum juga sangat tergantung pada bidang 
apakah yang hendak diatur. Perlu pula diperhatikan perkembangan sosial, ekonomi dan 
politik, termasuk perkembangan-perkembangan ditingkat global yang semuanya sulit 
diprediksi. Sikap politik yang paling pantas untuk diambil adalah meletakan atau 
menggariskan prinsip-prinsip pengembangannya. Sebatas inilah blue printnya. 
Untuk itu maka gagasan dasar yang terdapat dalam UUD 1945 itulah yang harus 
dijadikan prinsip-prinsip atau parameter dalam pembentukan undang-undang apa saja, 
kesetaraan antar lembaga negara, hubungan yang bersifat demokratis antara pemerintah pusat 
dengan daerah, hak asasi manusia (HAM) yang meliputi hak sosial, ekonomi, hukum, dan 
pembangunan harus dijadikan sumber sekaligus parameter dalam menguji substansi RUU 
atau UU yang akan dibentuk.
3. Komponen Kultur / Budaya Hukum 
Komponen kultur / budaya hukum (legal culture) merupakan gagasan-gagasan, sikap-sikap, 
keyakinan-keyakinan, harapan-harapan dan pendapat tentang hukum atau dapat 
diartikan sebagai kebiasaan atau budaya hukum yang menjadi landasan berperilaku 
masyarakat. Dalam budaya hukum, pembicaraan difokuskan pada upaya-upaya untuk 
membentuk kesadaran hukum masyarakat, membentuk pemahaman masyarakat memenuhi 
rasa keadilan, tidak diskriminatif, responsif atau tidak. Budaya hukum ini pun dimaknai 
sebagai suasana pikiran sosial dan kekuatan sosial yang menentukan bagaimana hukum 
digunakan, dihindari, atau disalahgunakan. 
Selanjutnya Friedman merumuskan budaya hukum sebagai sikap-sikap dan nilai-nilai 
yang ada hubungan dengan hukum dan sistem hukum, berikut sikap-sikap dan nilai-nilai 
yang memberikan pengaruh baik positif maupun negatif kepada tingkah laku yang berkaitan 
dengan hukum. Demikian juga kesenangan atau ketidaksenangan untuk berperkara adalah 
bagian dari budaya hukum. Oleh karena itu, apa yang disebut dengan budaya hukum itu tidak 
lain dari keseluruhan faktor yang menentukan bagaimana sistem hukum memperoleh 
tempatnya yang logis dalam kerangka budaya milik masyarakat umum. Maka secara singkat 
dapat dikatakan bahwa yang disebut budaya hukum adalah keseluruhan sikap dari warga 
masyarakat dan sistem nilai yang ada dalam masyarakat yang akan menentukan bagaimana 
seharusnya hukum itu berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Jadi menata kembali 
materi peraturan terhadap hukum, dan memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat. 
Berkaitan dengan budaya hukum (legal culture) ini, menurut Roger Cotterrell, konsep 
budaya hukum itu menjelaskan keanekaragaman ide tentang hukum yang ada dalam berbagai 
masyarakat dan posisinya dalam tatanan sosial. Ide-ide ini menjelaskan tentang praktik-praktik 
hukum, sikap warga negara terhadap hukum dan kemauan dan ketidakmauannya 
untuk mengajukan perkara, dan signifikansi hukum yang relatif, dalam menjelaskan 
pemikiran dan perilaku yang lebih luas di luar praktik dan bentuk diskursus khusus yang 
terkait dengan lembaga hukum. Dengan demikian, variasi budaya hukum mungkin mampu
menjelaskan banyak tentang perbedaan-perbedaan cara di mana lembaga hukum yang 
nampak sama dapat berfungsi pada masyarakat yang berbeda. 
Aspek kultural menurut Friedman melengkapi aktualisasi suatu sistem hukum, yang 
menyangkut dengan nilai-nilai, sikap, pola perilaku para warga masyarakat dan faktor 
nonteknis yang merupakan pengikat sistem hukum tersebut. Wibawa hukum melengkapi 
kehadiran dari faktor-faktor non teknis dalam hukum. Wibawa hukum memperlancar 
bekerjanya hukum sehingga perilaku orang menjadi positif terhadap hukum. Wibawa hukum 
tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang rasional, tetapi lebih daripada itu mengandung 
unsur-unsur spiritual, yaitu kepercayaan. Kewibawaan hukum dapat dirumuskan sebagai 
suatu kondisi psikologis masyarakat yang menerima dan menghormati hukumnya. 
Menurut Friedman budaya hukum diterjemahkan sebagai sikap-sikap dan nilai-nilai yang 
berhubungan dengan hukum dan lembaganya, baik secara positif, maupun negatif. Jika 
masyarakat mempunyai nilai nilai yang positif, maka hukum akan diterima dengan baik, 
sebaliknya jika negatif, masyarakat akan menentang dan menjauhi hukum dan bahkan 
menganggap hukum tidak ada.membentuk undang-undang memang merupakan budaya 
hukum. Tetapi mengandalakan undang-undang untuk membangun budaya hukum yang 
berkarakter tunduk, patuh dan terikat pada norma hukum adalah jala pikiran yang setengah 
sesat. Budaya hukum bukanlah hukum. Budaya hukum secara konseptual adalah soal-soal 
yang ada di luar hukum.
ANALISIS KASUS PEMBUNUHAN 
Menurut sumber berita yang telah kami himpun dan kami baca terkait sebuah kasus 
pembunuhan seorang wanita single parent yang ditemukan dalam drum di Kediri, Jawa Timur, 
kami telah mencari komponen-komponen kejelasan kronologis dan telah menyimpulkan 
kronologi dari kasus pembunuhan yang telah terjadi di Kabupaten Kediri tersebut adalah sebagai 
berikut : 
Pada hari Sabtu 15 Maret 2014 telah ditemukan mayat seorang wanita di dalam drum 
dengan kondisi drum ditutup dan menggunakan cor di atasnya. Mayat malang yang ada di dalam 
sebuah drum tersebut diperkirakan berusia 32 tahun. Pembunuhan tersebut terjadi setelah korban 
dan pelaku terlibat sebuah transaksi jual beli mobil. Tersangka yang merupakan makelar mobil 
milik saudaranya dan mobil tersebut dijual kepada si korban. Namun, setelah korban membayar 
mobil tersebut, tersangka akhirnya mengulur-ulur waktu untuk memberikan mobilnya. 
Kemudian si korbanpun menemui tersangka untuk menagih mobil yang telah dibelinya tersebut. 
Sebelum tersangka membunuh korban, mereka terlibat adu mulut terlebih dahulu. Kemudian 
karena tersangka yang sudah mulai kesal dengan sang korban, akhirnya tersangkapun mencekik 
leher si korban hingga korbanpun akhirnya meninggal dunia. Kemudian untuk menutupi 
kebusukan yang telah ia lakukan, tersangka berinisiatif untuk menghilangkan jejak korban yang 
telah dia bunuh dengan memasukkan si korban ke dalam sebuah drum dan mengecornya untuk 
bisa lebih menyembunyikan mayat tersebut. 
Kecurigaan muncul ketika salah satu warga yang bernama Fauzi yang telah mencium bau 
busuk yang sangat menyengat dengan lokasi yang tidak berada jauh dari tempat ia memberikan 
makan pada ayamnya. Kecurigaan Fauzi berlanjut dan segera mendekati drum tersebut serta 
melihat isi drum. Setelah melihat isi drum yang menjadi sumber kecurigaannya tersebut, Fauzi 
sempat merasa merinding karena di dalam drum tersebut ditemukan ada sebuah ceceran-ceceran
darah, lalu Fauzipun melaporkan hal yang ditemukannya tersebut pada semua warga sekitar dan 
akhirnya berlanjut hingga menghubungi pihak kepolisian setempat. 
Petugas kepolisianpun akhirnya datang dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan 
membuka isi drum tersebut. Setelah drum tersebut dibuka, ternyata terdapat mayat seorang 
perempuan di dalam drum yang sudah dalam keadaan membusuk dan tertimbun dengan pasir. 
Kemudian mayat seorang perempuan tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara 
kabupaten Kediri untuk di otopsi. Identitas seorang mayat perempuan tersebut diduga bernama 
Eko Rophita, seorang warga Desa Kepurejo, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. 
Namun sampai sekarang ini, para petugas masih melakukan pengembangan kasus dan 
pemeriksaan lebih lanjut untuk keperluan penyelidikan serta kepastian identitas korban yang 
malang tersebut. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut guna 
menggali informasi-informasi seputar kronologi penemuan sesosok mayat tersebut dan fakta 
-fakta lapangan. 
KOMPONEN SISTEM HUKUM LAWRENCE 
Dari kronologi yang telah kami himpun dan kumpulkan serta kami rangkum dari berbagai 
sumber tersebut di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa kasus pembunuhan yang terjadi di 
Kabupaten Kediri tersebut jika dikaitkan dengan teori hukum Lawrence M. Friedmen, kasus 
pembunuhan tersebut termasuk dalam komponen substansi hukum, karena kasus tersebut sudah 
melanggar norma di dalam sistem hukum. 
Dalam sebuah teori pakar hukum yang telah dikemukakan oleh Lawrence M. Friedmen 
terkait dengan sistem hukum, dia membagi menjadi beberapa komponen/bagian yakni : 
Komponen Struktural, Komponen Substansi, dan Komponen Budaya Hukum. Dan kronologi 
kasus yang telah kami himpun dan kami rangkum dari media massa ini kami coba untuk 
mengidentifikasinya melalui salah satu sudut pandang dari 3 komponen dalam sistem Hukum 
Lawrence M. Friedman, yakni sudut pandang dari Substansi Hukum. Substansi Hukum dalam 
teori Lawrence M. Friedmen, hal ini disebut sebagai sistem substansial yang menentukan bisa 
atau tidaknya hukum itu dilaksanakan. Dalam penerapan hukum di suatu tempat/daerah juga
memuat sebuah sanksi-sanksi yang harus tegas dan memberatkan untuk upaya 
preventif/pencegahan untuk meminimalisir pelanggaran hukum yang ada. Ini bukti betapa 
kuatnya posisi hukum dalam tatanan masyarakat serta perlunya sebuah hukum untuk diterapkan 
demi menciptakan keadaan yang kondusif. 
RELEVANSI ANTARA CIRI-CIRI KOMPONEN SUBSTANSIAL DENGAN KASUS 
Pada kasus pembunuhan yang kami pilih untuk di analisa, bahwa proses hukum sudah 
berjalan dan siap menjerat pelaku yang masih dalam pencarian aparat kepolisisan dan melanggar 
hak asasi manusia dengan sejumlah sanksi tegas sesuai kaidah hukum yang telah berlaku 
ketentuannya. Prosedur penyelidikan dan sanksi yang akan dijeratkan merupakan sebuah bukti 
bahwa hukum mampu berjalan sesuai ketetapan dan hidup dalam masyarakat dalam dinamika 
kehidupan, serta mampu/bisa dilaksanakan dalam masyarakat dengan melibatkan aparatur yang 
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam hukum yang sebelumnya dibuat. Kekuatan hukum 
yang mengikat dan tegas merupakan perwujudan dari sebuah harapan masyarakat untuk bisa 
menciptakan kehidupan yang aman dan tentram dengan tanpa adanya pelanggaran yang sangat 
merugikan pihak lain dari segi materiil maupun non-materiil. Kasus pembunuhan yang kami 
angkat adalah sebuah aturan yang telah ditetapkan dan tidak boleh dilanggar dengan disertai 
sanksi tegas bagi para pelaku tindak pidana. 
Substansi Hukum juga berarti produk yang dihasilkan oleh orang yang berada dalam 
sistem hukum yang mencangkup keputusan yang telah mereka keluarkan, dan aturan baru yang 
telah mereka susun. Hukum merupakan sebuah alat, dan aparatur hukum adalah operatornya 
yang menegakkan hukum dan yang paling berwenang dalam melaksakannya sesuai dengan 
ketentuan hukum yang telah mengatur untuk tujuan bersama. Fokus utama pada hal produk 
substansi hukum adalah aturan, yang definisnya secara etimologi adalah suatu benda usaha untuk 
memberi batasan terhadap sesuatu yang dikehendaki seseorang untuk memindahkannya kepada 
orang lain. Kasus pmbunuhan tersebut jelas melanggar sebuah substansi hukum yang melahirkan 
sejumlah ketetapan yang telah disepakati bersama sebagai sebuah hukum. Aturan-aturan yang 
lahir sebagai produk substansi hukum yang terwujud dalam bentuk undang-undang telah 
memberikan sebuah batasan nyata atas apa yang seharusnya tidak dilakukan dan membunuh jelas 
melanggar kaidah hukum karena telah melanggar hak asasi orang lain yang akan berakibat si 
pelanggar harus di tindak sesuai pasal hukum terkait yang berlaku.
HASIL NYATA DARI SISTEM HUKUM 
Menurut teori Laurence M. Friedman, komponen Substansi memiliki sebuah refleksi 
nyata dalam proses penerapannya. Hasil nyata dari sistem hukum tersebut adalah Hukum in 
concreto yang mana merupakan kaidah hukum individual dan hukum in abstracto yang 
merupakan kaidah hukum umum. 
Dalam kasus yang kami angkat ini, salah satu perwujudan nyata dari sistem hukum yang 
dikemukakan oleh pakar hukum Laurence M. Friedman yang paling cocok dalam pengategorian 
tersebut adalah Hukum in Abstracto. Hukum in Abstracto adalah semua peraturan hukum yang 
berlaku pada suatu negara yang belum diterapkan terhadap sesuatu kasus oleh pengadilan. 
Sedangkan Hukum in concreto adalah peraturan hukum yang berlaku pada suatu negara yang 
telah diterapkan oleh penngadilan terhadap sesuatu kasus yang terjadi dalam masyarakat. 
Mekanisme hukum in Abstracto ada didalam konsep hukum pidana materiil, yakni 
hukum pidana yang berisi aturan tentang perbuatan-perbuatan yang memiliki sifat melanggar 
ketentuan-ketentuan hukum dan yang dapat diancam pidana, pihak-pihak yang dapat dipidana, 
dan sebuah saksi pidana yang dapat dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana. Sedangkan hukum 
in concreto merupakan hukum pidana yang berisi aturan tentang cara-cara negara dalam 
melaksanakan haknya untuk mengenakan pidana, bentuk hukum ini untuk menegakkan hukum in 
abstarcto. Maka kasus pembunuhan sudah sebelumnya diatur dalam undang-undang secara 
melembaga dan harus dihormati dan ditempatkan ditempat yang paling tinggi dalam proses 
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat yang melambangkan bahwa hal tersebut masuk 
dalam klasifikasi hukum in abstracto karena berisi aturan tentang perbuatan-perbuatan yang 
memiliki sifat melanggar ketentuan-ketentuan hukum dan yang dapat diancam pidana, pihak-pihak 
yang dapat dipidana, dan sebuah saksi pidana yang dapat dijatuhkan kepada pelaku tindak 
pidana, bukan sebaliknya yang ada di dalam hukum in concreto yang hanya berisi aturan tentang 
cara-cara negara dalam melaksanakan haknya untuk mengenakan pidana seperti aturan pasal 
jeratan hukuman pidana.
PESAN MORAL 
Kasus pembunuhan yang menewaskan seorang perempuan janda dua anak yang dicor 
dalam drum di Kota Kediri, Jawa Timur, kita dapat mengambil sebuah hikmah dan pesan moral 
dari kasus tersebut. Hikmah dan pesan moral yang dapat kita ambil dari kejadian sadis tersebut 
adalah : 
 Setiap permasalahan baik masalah pribadi ataupun menyangkut orang lain sebaiknya di 
selesaikan dengan cara baik-baik, dengan kepala dingin, dan berusaha meredamkan emosi 
serta dengan cara bermusyawarah antara kedua belah pihak tanpa harus melakukan tindak 
kekerasan yang melanggar hukum. 
 Kita sebagai manusia dalam melakukan suatu tindakan haruslah dipikirkan matang-matang 
dan jauh kedepan terlebih dahulu dan juga hendaknya kita memikirkan bagaimana resiko 
yang terjadi kedepannya agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. 
 Serta ada pepatah mengatakan "sejauh apapun bangkai disimpan, pasti akan tercium juga" 
yang memiliki makna sepandai apapun kita dalam menyembunyikan kejahatan, suatu saat 
pasti akan terungkap. 
DAFTAR PUSTAKA 
Friedman Lawrence M. 1977. Law and Society An Introduction. New Jersey: Prentice Hall Inc 
http://news.detik.com/surabaya/read/2014/03/15/205908/2526909/475/sesosok-mayat-janda-ditemukan- 
disemen-dalam-drum 
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-timur/14/03/16/n2hv9u-mayat-korban-pembunuhan- 
ditemukan-dalam-tong 
http://surabaya.okezone.com/read/2014/03/15/521/955708/wanita-paruh-baya-dibunuh-dan-dicor- 
dalam-drum 
Raharjo Sartjipto. 1980. Hukum dan Masyarakat, Bandung : Angkasa
Rahardjo Satjipto. Ilmu Hukum, Cet.6. Citra Aditya Bakti, 
Salman Otje S &Anton Susanto. 2010. Teori Hukum (mengingat, mengumpulkan, dan membuka 
kembali). Bandung : PT Rafika Aditama. 
Vitaorrin.blogspot.com/2011/12/dasar-dasar-hukum-pidna.html?m=1 
Acceleneun.blogspot.com/2013/03/pembedaan-hukum.html?m=1

More Related Content

What's hot

TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
eddy sanusi silitonga
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Vallen Hoven
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Rizki Gumilar
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Della Mega Alfionita
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugat
Nakano
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Contoh Surat Tuntutan
Contoh Surat TuntutanContoh Surat Tuntutan
Contoh Surat Tuntutan
Fenti Anita Sari
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugatNasria Ika
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumEga Jalaludin
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatNuelimmanuel22
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
Annisa Fitria SH MH M.kn
 
Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)
Teuku Alaidinsyah
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Idik Saeful Bahri
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
Brandal Loka Jaya
 
surat gugatan
surat gugatansurat gugatan
surat gugatan
Nakano
 

What's hot (20)

TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugat
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
 
Contoh Surat Tuntutan
Contoh Surat TuntutanContoh Surat Tuntutan
Contoh Surat Tuntutan
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
surat gugatan
surat gugatansurat gugatan
surat gugatan
 

Recently uploaded

Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HarrySusanto18
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
NinaRahayuBelia
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 

Recently uploaded (17)

Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 

Analisis kasus hukum

  • 1. TUGAS MATA KULIAH SISTEM HUKUM DI INDONESIA ANALISIS KASUS HUKUM MENURUT TEORI LAURENCE M. FRIEDMAN Disusun Oleh : Iga Amalia (071311133003) Nabria Intansari (071311133010) Della Mega Alfionita (071311133011) Renata Yulia (071311133030) Yulia Indarwati (071311133042) Esa Yulia Damayanti (071311133059) Denny Irawan (071311133067) Hendra Dwi Permana (071311133071) Anggraeny Suciningtyas (071311133082) Dio Wicaksono Putranto (071311133111) PROGAM STUDI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA 2013
  • 2. Daftar isi Cover............................................................................................................................... i Daftar isi.......................................................................................................................... ii Sumber Kasus I............................................................................................................... 1 Sumber Kasus II.............................................................................................................. 3 Sumber Kasus III............................................................................................................ 4 Tinjauan Teori................................................................................................................. 5 Komponen Struktur............................................................................................. 7 Komponen Substansi........................................................................................... 8 Komponen kultur/Budaya hukum....................................................................... 9 Analisis Kasus Pembunuhan .......................................................................................... 11 Komponen sistem hukum Lawrence................................................................... 12 Relevansi antara kasus dengan komponen substansi hukum.............................. 13 Hasil nyata dari sistem hukum ........................................................................... 14 Pesan Moral.................................................................................................................... 15 Daftar Pustaka................................................................................................................. 15
  • 3. Mayat Korban Pembunuhan Ditemukan dalam Tong Minggu, 16 Maret 2014, 04:57 WIB Ilustrasipembunuhan. REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI – Petugas Kepolisian Resor Kediri Kota, JawaTimur, menangani temuan mayat diduga korban pembunuhan yang berada di dalam tong. Kepala Polres Kediri Kota AKBP Budhi Herdi Susianto, Sabtu (15/3), mengatakan mayat itu diketahui berjenis kelamin perempuan. Mayat yang diperkirakan berusia 32 tahun itu ditemukan di dalam drum, dengan kondisi drum ditutup dan menggunakan cor di atasnya. "Kami lihat di bawahnya ada tetesan darah, kemudian ada lalat yang mengerubungi," katanya. Kasus temuan mayat perempuan di dalam tong itu diketahui oleh Fauzi. Saat itu, ia akan member makan ayamnya yang ada di rumah Toifur (55) warga Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Ia curiga ketika mencium bau busuk sangat menyengat berasal dari sebuah drum di dalam gudang, tak jauh dari tempatnya member makan ayam tersebut. Fauzi yang curiga langsung melihat isi tong itu. Ia sempat merinding, karena mengetahui terdapat ceceran darah dan akhirnya memberitahukan ada temuan bau busuk itu ke para tetangga yang langsung ditindaklanjuti dengan melaporkan kejadian itu kepolisi. Petugas datang dan langsung melakukan pemeriksaan. Petugas membuka tong tersebut, dan ternyata mendapati sesosok tubuh dengan jenis kelamin perempuan. Tubuh perempuan itu
  • 4. ditimbun dengan pasir di dalam tong yang juga sempat dicor tersebut. Saat ditemukan, tubuh korban sudah membusuk dan ditimbun dengan pasir. Diperkirakan, korban sudah dua hari berada di dalam tong tersebut. Petugas langsung membawa jenazah tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk pemeriksaan lebih lanjut. Petugas mendapati identitas perempuan yang diduga bernama Eko Rophita, warga Desa Kepurejo, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Namun, sampai saat ini, petugas masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk keperluan dan kepastian identitas korban. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Saat ini, lokasi gudang tempat drum itu ditemukan disegel polisi dengan menggunakan garis polisi. Sejumlah warga juga memadati lokasi temuan, mereka penasaran adanya temuan jenazah di dalam tong tersebut. (sumber:http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-timur/14/03/16/n2hv9u-mayat-korban-pembunuhan- ditemukan-dalam-tong ) Sabtu, 15/03/2014 20:59 WIB
  • 5. Sesosok Mayat Janda Ditemukan di Semen dalam Drum Kediri – Sesosok mayat janda dua anak berinisial VT ditemukan di dalam drum belakang sebuah rumah di Bandar Ngalim Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Mayat janda diperkirakan berusia 30-40 tahun itu diduga menjadi korban pembunuhan. Karena saat ditemukan, tangan terikat dan jongkok dengan kondisi drum disemen. Kapolres Kediri Kota AKBP Budhi Herdi Susianto yang memimpin olah TKP mengatakan, penemuan berawal dari laporan warga yang mencium bau bangkai di sekitar TKP. Polisi lalu mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP dan menemukan mayat di dalam tong tersebut. "Jasad yang diketahui seorang single parent kita temukan di dalam drum, dengan kondisi tangan terikat dan jongkok dan kondisi drum dicor semen dan pasir," kata Budhi Herdi Susianto di lokasi, Sabtu (15/3/2014). Di sekitar drum, lanjut Budhi, ditemukan tetesan darah dan dikerubungi lalat. Sementara kondisi drum dalam keadaan dicor serta disumpal pasir dan kain bekas. Bahkan di pakaian korban dan tubuhnya terdapat bercak darah. Warga mencurigai ada aktivitas pengecoran yang dilakukan seseorang di sekitar lokasi ditemukannya mayat, Kamis (13/3/2014). "Diduga adalah teman dekat korban," tambahnya. Menurut warga sekitar, Jazuli, rumah tempat ditemukan jasad korban merupakan rumah seorang pemuda yang mengaku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Kediri. "Saya kurang tahu sebenarnya apa pekerjaannnya, jarang sekali ada di rumah, katanya sih mahasiswa," ujarJazuli. Sementara untuk korban VT, diketahui sebagai pendatang di kampong tersebut. Terkait kedekatan korban dengan penghuni rumah tersebut, warga sama sekali tidak mengetahuinya. Kini jenazah tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri guna dilakukan otopsi. ( sumber: http://news.detik.com/surabaya/read/2014/03/15/205908/2526909/475/sesosok-mayat-janda- ditemukan-disemen-dalam-drum ) Wanita Paruh Baya Dibunuh dan Dicor dalam Drum
  • 6. Sabtu, 15 Maret 2014 22:06 wib Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone) KEDIRI - Warga Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa Timur digemparkan dengan penemuan mayat seorang janda paruh baya di dalam sebuah drum dengan di tutup cor beton, Sabtu (15/3/2014). Penemuan mayat berawal dari laporan warga yang mencium bau menyengat dari rumah kontrakan Eko Rovita. Setelah ditelusuri ternyata berasal dari dalam drum. Karena curiga, kemudian warga melaporkannya ke polisi. Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan membongkar drum tersebut dengan mesin gerinda, karena drum tertutup oleh cor beton. Kapolres Kediri Kota, AKBP Budhi Herdi Susianto, mengatakan, saat dibongkar mayat berada dalam drum dengan kondisi jongkok dan ditimbun pasir, pakaian serta ditutup dengan cor beton. Budhi Herdi menambahkan, terdapat sejumlah saksi yang mengetahui ada aktifitas pengecoran pada Kamis lalu. Kini, pihaknya sedang mengejar orang tersebut yang diduga sebagai pelaku pembunuhan. (sumber : http://surabaya.okezone.com/read/2014/03/15/521/955708/wanita-paruh-baya-dibunuh- dan-dicor-dalam-drum ) TINJAUAN TEORI
  • 7. Perdebatan Para Ahli Hukum seputar Substansi Hukum, Struktur Hukum, dan Budaya Hukum Lawrence M. Friedman melihat bahwa keberhasilan penegakan hukum selalu menyaratkan berfungsinya semua komponen sistem hukum. Dalam penegakan hukum sendiri menurut Lawrence Friedman ada 3 variabel yang sangat berpengaruh, yaitu 1. Struktur Hukum (legal structure), 2. Substansi Hukum (legal substance), dan 3. Kultur Hukum (legal culture) 1. Komponen Struktur Hukum Komponen struktur hukum (legal structure) merupakan kerangka bentuk yang permanen dari sistem hukum yang menjaga proses tetap berada di dalam batas-batasnya atau dapat diartikan sebagai lembaga-lembaga penegak hukum serta lembaga-lembaga yang terkait lainnya. Struktur terdiri atas jumlah serta ukuran pengadilan, yurisdiksinya (jenis perkara yang diperiksa serta hukum acara yang digunakan), termasuk di dalam struktur ini juga mengenai penataan badan legislatif. Struktur Hukum yang kemudian dikembangkan di Indonesia terdiri dari : · Kehakiman (Undang-undang Nomor 4 tahun 2004 tentang Pokok-pokok kekuasaan Kehakiman) · Kejaksaan (Undang-undang Nomor 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan) · Kepolisian (Undang-undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Kepolisian RI) · Advokat (Undang-undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat) Struktur berhubungan dengan institusi dan kelembagaan hukum, bagaimana dengan polisinya, hakimnya, jaksa dan pengacaranya. Semua itu harus ditata dalam sebuah struktur yang sistemik.
  • 8. 2. Komponen Substansi Hukum Komponen Substansi Hukum diartikan sebagai norma, peraturan dan pola perilaku nyata manusia yang berada dalam sistem itu, yang termasuk ke dalam pengertian substansi ini juga ”produk” yang dihasilkan oleh orang yang berada di dalam sistem hukum itu, mencakup keputusan yang mereka keluarkan atau aturan baru yang mereka susun yang menjadi sumber rujukan dalam penemuan hukum. Kalau berbicara mengenai substansinya maka berbicara tentang bagaimana Undang-undangnya, apakah sudah perundang-undangannya. Substansi hukum dalam wujudnya sebagai peraturan perundang-undangan, telah diterima sebagai instrumen resmi yang memperoleh aspirasi untuk dikembangkan, yang diorientasikan secara pragmatis untuk menghadapi masalah-masalah sosial yang kontemporer. Hukum dengan karakter yang demikian itu lebih dikenal dengan konsep hukum law as a tool of social engineering dari Roscoe Pound atau yang di dalam terminologi Mochtar Kusumaatmadja disebutkan sebagai hukum yang berfungsi sebagai sarana untuk membantu perubahan masyarakat. Substansi hukum bukanlah sesuatu yang mudah direncanakan, bahkan hal ini dapat dianggap sebagai perkara yang sulit, namun bukan karena kesulitan itulah sehingga substansi hukum perlu direncankan, melainkan substansi hukum juga sangat tergantung pada bidang apakah yang hendak diatur. Perlu pula diperhatikan perkembangan sosial, ekonomi dan politik, termasuk perkembangan-perkembangan ditingkat global yang semuanya sulit diprediksi. Sikap politik yang paling pantas untuk diambil adalah meletakan atau menggariskan prinsip-prinsip pengembangannya. Sebatas inilah blue printnya. Untuk itu maka gagasan dasar yang terdapat dalam UUD 1945 itulah yang harus dijadikan prinsip-prinsip atau parameter dalam pembentukan undang-undang apa saja, kesetaraan antar lembaga negara, hubungan yang bersifat demokratis antara pemerintah pusat dengan daerah, hak asasi manusia (HAM) yang meliputi hak sosial, ekonomi, hukum, dan pembangunan harus dijadikan sumber sekaligus parameter dalam menguji substansi RUU atau UU yang akan dibentuk.
  • 9. 3. Komponen Kultur / Budaya Hukum Komponen kultur / budaya hukum (legal culture) merupakan gagasan-gagasan, sikap-sikap, keyakinan-keyakinan, harapan-harapan dan pendapat tentang hukum atau dapat diartikan sebagai kebiasaan atau budaya hukum yang menjadi landasan berperilaku masyarakat. Dalam budaya hukum, pembicaraan difokuskan pada upaya-upaya untuk membentuk kesadaran hukum masyarakat, membentuk pemahaman masyarakat memenuhi rasa keadilan, tidak diskriminatif, responsif atau tidak. Budaya hukum ini pun dimaknai sebagai suasana pikiran sosial dan kekuatan sosial yang menentukan bagaimana hukum digunakan, dihindari, atau disalahgunakan. Selanjutnya Friedman merumuskan budaya hukum sebagai sikap-sikap dan nilai-nilai yang ada hubungan dengan hukum dan sistem hukum, berikut sikap-sikap dan nilai-nilai yang memberikan pengaruh baik positif maupun negatif kepada tingkah laku yang berkaitan dengan hukum. Demikian juga kesenangan atau ketidaksenangan untuk berperkara adalah bagian dari budaya hukum. Oleh karena itu, apa yang disebut dengan budaya hukum itu tidak lain dari keseluruhan faktor yang menentukan bagaimana sistem hukum memperoleh tempatnya yang logis dalam kerangka budaya milik masyarakat umum. Maka secara singkat dapat dikatakan bahwa yang disebut budaya hukum adalah keseluruhan sikap dari warga masyarakat dan sistem nilai yang ada dalam masyarakat yang akan menentukan bagaimana seharusnya hukum itu berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Jadi menata kembali materi peraturan terhadap hukum, dan memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat. Berkaitan dengan budaya hukum (legal culture) ini, menurut Roger Cotterrell, konsep budaya hukum itu menjelaskan keanekaragaman ide tentang hukum yang ada dalam berbagai masyarakat dan posisinya dalam tatanan sosial. Ide-ide ini menjelaskan tentang praktik-praktik hukum, sikap warga negara terhadap hukum dan kemauan dan ketidakmauannya untuk mengajukan perkara, dan signifikansi hukum yang relatif, dalam menjelaskan pemikiran dan perilaku yang lebih luas di luar praktik dan bentuk diskursus khusus yang terkait dengan lembaga hukum. Dengan demikian, variasi budaya hukum mungkin mampu
  • 10. menjelaskan banyak tentang perbedaan-perbedaan cara di mana lembaga hukum yang nampak sama dapat berfungsi pada masyarakat yang berbeda. Aspek kultural menurut Friedman melengkapi aktualisasi suatu sistem hukum, yang menyangkut dengan nilai-nilai, sikap, pola perilaku para warga masyarakat dan faktor nonteknis yang merupakan pengikat sistem hukum tersebut. Wibawa hukum melengkapi kehadiran dari faktor-faktor non teknis dalam hukum. Wibawa hukum memperlancar bekerjanya hukum sehingga perilaku orang menjadi positif terhadap hukum. Wibawa hukum tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang rasional, tetapi lebih daripada itu mengandung unsur-unsur spiritual, yaitu kepercayaan. Kewibawaan hukum dapat dirumuskan sebagai suatu kondisi psikologis masyarakat yang menerima dan menghormati hukumnya. Menurut Friedman budaya hukum diterjemahkan sebagai sikap-sikap dan nilai-nilai yang berhubungan dengan hukum dan lembaganya, baik secara positif, maupun negatif. Jika masyarakat mempunyai nilai nilai yang positif, maka hukum akan diterima dengan baik, sebaliknya jika negatif, masyarakat akan menentang dan menjauhi hukum dan bahkan menganggap hukum tidak ada.membentuk undang-undang memang merupakan budaya hukum. Tetapi mengandalakan undang-undang untuk membangun budaya hukum yang berkarakter tunduk, patuh dan terikat pada norma hukum adalah jala pikiran yang setengah sesat. Budaya hukum bukanlah hukum. Budaya hukum secara konseptual adalah soal-soal yang ada di luar hukum.
  • 11. ANALISIS KASUS PEMBUNUHAN Menurut sumber berita yang telah kami himpun dan kami baca terkait sebuah kasus pembunuhan seorang wanita single parent yang ditemukan dalam drum di Kediri, Jawa Timur, kami telah mencari komponen-komponen kejelasan kronologis dan telah menyimpulkan kronologi dari kasus pembunuhan yang telah terjadi di Kabupaten Kediri tersebut adalah sebagai berikut : Pada hari Sabtu 15 Maret 2014 telah ditemukan mayat seorang wanita di dalam drum dengan kondisi drum ditutup dan menggunakan cor di atasnya. Mayat malang yang ada di dalam sebuah drum tersebut diperkirakan berusia 32 tahun. Pembunuhan tersebut terjadi setelah korban dan pelaku terlibat sebuah transaksi jual beli mobil. Tersangka yang merupakan makelar mobil milik saudaranya dan mobil tersebut dijual kepada si korban. Namun, setelah korban membayar mobil tersebut, tersangka akhirnya mengulur-ulur waktu untuk memberikan mobilnya. Kemudian si korbanpun menemui tersangka untuk menagih mobil yang telah dibelinya tersebut. Sebelum tersangka membunuh korban, mereka terlibat adu mulut terlebih dahulu. Kemudian karena tersangka yang sudah mulai kesal dengan sang korban, akhirnya tersangkapun mencekik leher si korban hingga korbanpun akhirnya meninggal dunia. Kemudian untuk menutupi kebusukan yang telah ia lakukan, tersangka berinisiatif untuk menghilangkan jejak korban yang telah dia bunuh dengan memasukkan si korban ke dalam sebuah drum dan mengecornya untuk bisa lebih menyembunyikan mayat tersebut. Kecurigaan muncul ketika salah satu warga yang bernama Fauzi yang telah mencium bau busuk yang sangat menyengat dengan lokasi yang tidak berada jauh dari tempat ia memberikan makan pada ayamnya. Kecurigaan Fauzi berlanjut dan segera mendekati drum tersebut serta melihat isi drum. Setelah melihat isi drum yang menjadi sumber kecurigaannya tersebut, Fauzi sempat merasa merinding karena di dalam drum tersebut ditemukan ada sebuah ceceran-ceceran
  • 12. darah, lalu Fauzipun melaporkan hal yang ditemukannya tersebut pada semua warga sekitar dan akhirnya berlanjut hingga menghubungi pihak kepolisian setempat. Petugas kepolisianpun akhirnya datang dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan membuka isi drum tersebut. Setelah drum tersebut dibuka, ternyata terdapat mayat seorang perempuan di dalam drum yang sudah dalam keadaan membusuk dan tertimbun dengan pasir. Kemudian mayat seorang perempuan tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara kabupaten Kediri untuk di otopsi. Identitas seorang mayat perempuan tersebut diduga bernama Eko Rophita, seorang warga Desa Kepurejo, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Namun sampai sekarang ini, para petugas masih melakukan pengembangan kasus dan pemeriksaan lebih lanjut untuk keperluan penyelidikan serta kepastian identitas korban yang malang tersebut. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut guna menggali informasi-informasi seputar kronologi penemuan sesosok mayat tersebut dan fakta -fakta lapangan. KOMPONEN SISTEM HUKUM LAWRENCE Dari kronologi yang telah kami himpun dan kumpulkan serta kami rangkum dari berbagai sumber tersebut di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa kasus pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Kediri tersebut jika dikaitkan dengan teori hukum Lawrence M. Friedmen, kasus pembunuhan tersebut termasuk dalam komponen substansi hukum, karena kasus tersebut sudah melanggar norma di dalam sistem hukum. Dalam sebuah teori pakar hukum yang telah dikemukakan oleh Lawrence M. Friedmen terkait dengan sistem hukum, dia membagi menjadi beberapa komponen/bagian yakni : Komponen Struktural, Komponen Substansi, dan Komponen Budaya Hukum. Dan kronologi kasus yang telah kami himpun dan kami rangkum dari media massa ini kami coba untuk mengidentifikasinya melalui salah satu sudut pandang dari 3 komponen dalam sistem Hukum Lawrence M. Friedman, yakni sudut pandang dari Substansi Hukum. Substansi Hukum dalam teori Lawrence M. Friedmen, hal ini disebut sebagai sistem substansial yang menentukan bisa atau tidaknya hukum itu dilaksanakan. Dalam penerapan hukum di suatu tempat/daerah juga
  • 13. memuat sebuah sanksi-sanksi yang harus tegas dan memberatkan untuk upaya preventif/pencegahan untuk meminimalisir pelanggaran hukum yang ada. Ini bukti betapa kuatnya posisi hukum dalam tatanan masyarakat serta perlunya sebuah hukum untuk diterapkan demi menciptakan keadaan yang kondusif. RELEVANSI ANTARA CIRI-CIRI KOMPONEN SUBSTANSIAL DENGAN KASUS Pada kasus pembunuhan yang kami pilih untuk di analisa, bahwa proses hukum sudah berjalan dan siap menjerat pelaku yang masih dalam pencarian aparat kepolisisan dan melanggar hak asasi manusia dengan sejumlah sanksi tegas sesuai kaidah hukum yang telah berlaku ketentuannya. Prosedur penyelidikan dan sanksi yang akan dijeratkan merupakan sebuah bukti bahwa hukum mampu berjalan sesuai ketetapan dan hidup dalam masyarakat dalam dinamika kehidupan, serta mampu/bisa dilaksanakan dalam masyarakat dengan melibatkan aparatur yang sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam hukum yang sebelumnya dibuat. Kekuatan hukum yang mengikat dan tegas merupakan perwujudan dari sebuah harapan masyarakat untuk bisa menciptakan kehidupan yang aman dan tentram dengan tanpa adanya pelanggaran yang sangat merugikan pihak lain dari segi materiil maupun non-materiil. Kasus pembunuhan yang kami angkat adalah sebuah aturan yang telah ditetapkan dan tidak boleh dilanggar dengan disertai sanksi tegas bagi para pelaku tindak pidana. Substansi Hukum juga berarti produk yang dihasilkan oleh orang yang berada dalam sistem hukum yang mencangkup keputusan yang telah mereka keluarkan, dan aturan baru yang telah mereka susun. Hukum merupakan sebuah alat, dan aparatur hukum adalah operatornya yang menegakkan hukum dan yang paling berwenang dalam melaksakannya sesuai dengan ketentuan hukum yang telah mengatur untuk tujuan bersama. Fokus utama pada hal produk substansi hukum adalah aturan, yang definisnya secara etimologi adalah suatu benda usaha untuk memberi batasan terhadap sesuatu yang dikehendaki seseorang untuk memindahkannya kepada orang lain. Kasus pmbunuhan tersebut jelas melanggar sebuah substansi hukum yang melahirkan sejumlah ketetapan yang telah disepakati bersama sebagai sebuah hukum. Aturan-aturan yang lahir sebagai produk substansi hukum yang terwujud dalam bentuk undang-undang telah memberikan sebuah batasan nyata atas apa yang seharusnya tidak dilakukan dan membunuh jelas melanggar kaidah hukum karena telah melanggar hak asasi orang lain yang akan berakibat si pelanggar harus di tindak sesuai pasal hukum terkait yang berlaku.
  • 14. HASIL NYATA DARI SISTEM HUKUM Menurut teori Laurence M. Friedman, komponen Substansi memiliki sebuah refleksi nyata dalam proses penerapannya. Hasil nyata dari sistem hukum tersebut adalah Hukum in concreto yang mana merupakan kaidah hukum individual dan hukum in abstracto yang merupakan kaidah hukum umum. Dalam kasus yang kami angkat ini, salah satu perwujudan nyata dari sistem hukum yang dikemukakan oleh pakar hukum Laurence M. Friedman yang paling cocok dalam pengategorian tersebut adalah Hukum in Abstracto. Hukum in Abstracto adalah semua peraturan hukum yang berlaku pada suatu negara yang belum diterapkan terhadap sesuatu kasus oleh pengadilan. Sedangkan Hukum in concreto adalah peraturan hukum yang berlaku pada suatu negara yang telah diterapkan oleh penngadilan terhadap sesuatu kasus yang terjadi dalam masyarakat. Mekanisme hukum in Abstracto ada didalam konsep hukum pidana materiil, yakni hukum pidana yang berisi aturan tentang perbuatan-perbuatan yang memiliki sifat melanggar ketentuan-ketentuan hukum dan yang dapat diancam pidana, pihak-pihak yang dapat dipidana, dan sebuah saksi pidana yang dapat dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana. Sedangkan hukum in concreto merupakan hukum pidana yang berisi aturan tentang cara-cara negara dalam melaksanakan haknya untuk mengenakan pidana, bentuk hukum ini untuk menegakkan hukum in abstarcto. Maka kasus pembunuhan sudah sebelumnya diatur dalam undang-undang secara melembaga dan harus dihormati dan ditempatkan ditempat yang paling tinggi dalam proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat yang melambangkan bahwa hal tersebut masuk dalam klasifikasi hukum in abstracto karena berisi aturan tentang perbuatan-perbuatan yang memiliki sifat melanggar ketentuan-ketentuan hukum dan yang dapat diancam pidana, pihak-pihak yang dapat dipidana, dan sebuah saksi pidana yang dapat dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana, bukan sebaliknya yang ada di dalam hukum in concreto yang hanya berisi aturan tentang cara-cara negara dalam melaksanakan haknya untuk mengenakan pidana seperti aturan pasal jeratan hukuman pidana.
  • 15. PESAN MORAL Kasus pembunuhan yang menewaskan seorang perempuan janda dua anak yang dicor dalam drum di Kota Kediri, Jawa Timur, kita dapat mengambil sebuah hikmah dan pesan moral dari kasus tersebut. Hikmah dan pesan moral yang dapat kita ambil dari kejadian sadis tersebut adalah :  Setiap permasalahan baik masalah pribadi ataupun menyangkut orang lain sebaiknya di selesaikan dengan cara baik-baik, dengan kepala dingin, dan berusaha meredamkan emosi serta dengan cara bermusyawarah antara kedua belah pihak tanpa harus melakukan tindak kekerasan yang melanggar hukum.  Kita sebagai manusia dalam melakukan suatu tindakan haruslah dipikirkan matang-matang dan jauh kedepan terlebih dahulu dan juga hendaknya kita memikirkan bagaimana resiko yang terjadi kedepannya agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.  Serta ada pepatah mengatakan "sejauh apapun bangkai disimpan, pasti akan tercium juga" yang memiliki makna sepandai apapun kita dalam menyembunyikan kejahatan, suatu saat pasti akan terungkap. DAFTAR PUSTAKA Friedman Lawrence M. 1977. Law and Society An Introduction. New Jersey: Prentice Hall Inc http://news.detik.com/surabaya/read/2014/03/15/205908/2526909/475/sesosok-mayat-janda-ditemukan- disemen-dalam-drum http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-timur/14/03/16/n2hv9u-mayat-korban-pembunuhan- ditemukan-dalam-tong http://surabaya.okezone.com/read/2014/03/15/521/955708/wanita-paruh-baya-dibunuh-dan-dicor- dalam-drum Raharjo Sartjipto. 1980. Hukum dan Masyarakat, Bandung : Angkasa
  • 16. Rahardjo Satjipto. Ilmu Hukum, Cet.6. Citra Aditya Bakti, Salman Otje S &Anton Susanto. 2010. Teori Hukum (mengingat, mengumpulkan, dan membuka kembali). Bandung : PT Rafika Aditama. Vitaorrin.blogspot.com/2011/12/dasar-dasar-hukum-pidna.html?m=1 Acceleneun.blogspot.com/2013/03/pembedaan-hukum.html?m=1