SlideShare a Scribd company logo
Elkana Goro Leba
ARTIKEL
ISU KRISIS NASIONALISME DAN PLURALISME AGAMA
KRISIS NASIONALISME
Konsep nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau actual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabadikan identitas,
integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa itu. Nasionalisme juga dapat dikatakan sebagai
paham untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri yang disebut dengan semangat
kebangsaan.
Krisis nasionalisme
Pemberontakan hingga perpecahan yang terjadi sejak awal kemerdekaan bangsa
Indonesia hingga kini baik karena perbedaan suku, agama, ras dan golongan bahkan
ideology, seperti DI/TII Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi
Selatan, pemberontakan di daerah seperti, APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI/PERMESTA,
OPM, Pemberontakan Timor Leste yang akhirnya terlepas dari NKRI merupakan pangkal
soalnya adalah krisis nasionalisme yang melanda bangsa ini. Pada hal sesungguhnya di
tengah-tengah dunia yang semakin mengglobal di mana batas-batas negara-bangsa melebur
nasionalisme tetaplah penting, terutama untuk mempererat dan mempertegas kohesi sosial,
cita-cita politik, sekaligus mengkonsolidasikan “mimpi bersama”.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa nasionalisme tidak hanya berkaitan dengan
batas-batas negara (batas fisik maupun psikis). Nasionalisme terletak pada soal rasa,
menyentuh ranah psikologis, alam bawah sadar, ego. Justeru bermula dari “rasa kebangsaan”
itu timbul kepekaan, keperihatinan, serta tanggung jawab bersama senasib sepenanggungan.
Di sinilah pentingnya membangun “rasa bersama” itu.
Sekarang ini, rasa kebangsaan itu sedikit demi sedikit mulai memudar. Kita tidak lagi
mengenal identitas dan karakteristik kebudayaan kita yang membentuk sekaligus mengikat
kita. Justeru kita mulai curiga terhadap sesama kita, saling berebut dan memangsa antara satu
dengan lainnya. Kekerasan agama muncul di mana-mana, korupsi merajalela, ketidakadilan
menjadi tontonan biasa. Padahal, sejak dulu kita adalah bangsa yang memiliki banyak
identitas kebangsaan (heterogen), solidaritas sosial yang kuat, gotong royong, dan saling
membantu. Dan semuanya runtuh diakibatkan krisis nasionalisme di mana semuanya
bermuara dari hilangnya “rasa kebangsaan”.
Elkana Goro Leba
Jadi, krisis nasionalisme itu tidak hanya ditandai oleh hilangnya kecintaan terhadap
negeri sendiri yang menyebabkan merangseknya produk dan kebudayaan luar yang
dikonsumsi secara mentah-mentah oleh masyarakat kita. Krisis nasionalisme yang paling
akut adalah hilangnya identitas dan solidaritas bersama atas nama bangsa dan Negara.
Dalam kacamata Ilmu Pemerintahan, gerakan massa yang brutal dan anarkis
merupakan gangguan terhadap legitimasi kekuasaan yang ada. Secara politik, ketika massa
secara terang-terangan melakukan pelanggaran hukum, dan melecehkan harga diri sesama
warga negara, pada saat itu sesungguhnya tidak ada lagi nasionalisme dan demokrasi dalam
benak mereka. Adanya gejala pengingkaran terhadap komitmen kebangsaan dan demokrasi
itu, walaupun hanya berlangsung beberapa jam, misalnya, harus diwaspadai secara cermat,
karena merupakan penyimpangan dari moralitas kemerdekaan. Kalau keadaan serupa ini
berlangsung dalam jangka yang lama dan terjadi di banyak tempat, hal ini dapat berubah
menjadi sumber krisis yang besar, yang bukan tidak mungkin akan merusak keberadaan
Indonesia sebagai bangsa.
Sikap Kita
Dihadapkan pada krisis masalah bangsa seperti yang diuraikan diatas, Bangsa
Indonesia ditantang untuk merefleksikan kembali komitmen awalnya membentuk dan
memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Para pemimpin seharusnya berusaha
memahami hakekat masalah yang dihadapi, menemukan berbagai alternatif solusi yang
mungkin dikembangkan untuk menjawab dan menyelesaikannya, memobilisir dukungan bagi
keberhasilan dari solusi-solusi yang dipilih serta melakukan pemertaan pembangunan di
seluruh nusantara agar tidak timbul kecemburuan social yang berujung pada perpecahan atau
pemberontakan.
PLURALISME AGAMA
Pluralisme agama adalah paham yang mengajarkan bahwa semua agama itu sama.
Karena itu, kebenaran setiap agama adalah relatif. Setiap pemeluk agama tidak boleh
mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar, agama lain adalah salah. Pluralisme juga
mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di
surga.
Pluralisme Agama berasumsi bahwa semua agama adalah jalan yang sama-sama sah
menuju Tuhan yang sama. Menurut penganut paham ini, semua agama (bisa jadi) punya jalan
yang berbeda-beda tetapi menuju Tuhan yang sama. Mereka menyataka bahwa agama adalah
persepsi manusia yang relatif terhadap Tuhan yang mutlak. Karena kerelatifannya itu, maka
Elkana Goro Leba
setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim atau meyakini bahwa agamanya lebih benar
atau lebih baik dari agama lain? atau mengklaim bahwa hanya agamanya sendiri yang benar.
Mereka kaum pluralis, pluralisme agama tidak sekadar mengakui keberadaan berbagai
agama. Bahkan lebih jauh mereka menganggap bahwa semua agama mewakili kebenaran
yang sama, meskipun ‘porsinya’ tidak sama. Semuanya menjanjikan keselamatan dan
kebahagiaan, walaupun ‘resepnya’ berbeda-beda. Dengan kata lain, menurut mereka, ada
banyak jalan menuju Tuhan.
Di Indonesia terdapat kurang lebih enam agama yang diakui yakni Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Budha dan Kong Hucou. Oleh sebab itu, dari perbedaan
itu sering kali memicu terjadinya konflik. Seperti konflik antara agama Kristen dengan Islam
di Kupang tahun 1999/1998. Hal ini terjadi karena adanya rasa fanatisme beragama dalam
diri satu pihak dan tidak mengakui eksistensi agama lain.
KEMBALI KE “PANCASILA” (Bhineka Tunggal Ika)
Pancasila adalah dasar Negara dan pandangan hidup serta sumber dari segala sumber
hukum sekaligus merupakan kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu pancasila
haruslah menjadi dasar dari sikap dan perilaku dalam kehidupan bebangsa dan bernegara.
Penghayatan dan pengamalan pancasila adalah mutlak bagi kita sebagai warga Negara yang
mengakui perbedaan. Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” sesungguhnya menjadi hukum
yang terutama dan pertama dalam memaknai perbedaan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sekaligus mencerminkan masyarakat yang berkepribadian baik,
prikemanusiaan, mengakui harkat dan martabat orang lain.
Sila ketiga, “persatuan Indonesia”, secara explicit menginstruksikan harus ada
persatuan, mempunyai makna sebagai berikut:
1) Mampu menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan Negara sebagai kepentingan di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban unutk kepentingan Negara dan bangsa apabila dibutuhkan
3) Mengembangkan rasa cinta tanah air (nasionalisme)
4) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika
5) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh sebab itu, mari kita amalkan pancasila sebagai pedoman dalam bersikap dan
berperilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan memaknai perbedaan sebagai
kekuatan bukan sebagai gejala perpecahan.

More Related Content

What's hot

Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
dayurikaperdana19
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY sknramadhaniah
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
University Of Tarbiyah
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaSEJARAH UNY
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Eka Zay
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
Isaka Yoga
 
BUDI UTOMO
BUDI UTOMOBUDI UTOMO
Sejarah Indonesia C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamas...
Sejarah Indonesia C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamas...Sejarah Indonesia C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamas...
Sejarah Indonesia C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamas...
Shieni Rahmadani Amalia
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
Wijining Putri
 
Organisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesiaOrganisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesia
Nita07agustin
 
Politik Etis
Politik EtisPolitik Etis
Politik Etis
Naufal AR
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikEster Tjk
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
MuhammadIqbal169
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Rizza Magfira
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
EnvaPya
 
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaPerhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia
Alvita Churnia
 
Budi utomo
Budi utomoBudi utomo
Budi utomo
Nisa Ghaisani
 
Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok
Dwi Lestariningsih
 

What's hot (20)

Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
BUDI UTOMO
BUDI UTOMOBUDI UTOMO
BUDI UTOMO
 
Sejarah Indonesia C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamas...
Sejarah Indonesia C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamas...Sejarah Indonesia C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamas...
Sejarah Indonesia C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamas...
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
Organisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesiaOrganisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesia
 
Politik Etis
Politik EtisPolitik Etis
Politik Etis
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politik
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
 
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan IndonesiaPerhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia
 
Budi utomo
Budi utomoBudi utomo
Budi utomo
 
Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok
 

Similar to Krisis nasionalisme

Nasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasiNasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasi
Dzikriani Yugi
 
Loyalitas Vertikal dan Horizontal
Loyalitas Vertikal dan HorizontalLoyalitas Vertikal dan Horizontal
Loyalitas Vertikal dan Horizontal
Deni Ramdani
 
Loyalitas
LoyalitasLoyalitas
Loyalitas
Deni Ramdani
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
Askaria Jonison
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
Askaria Jonison
 
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxKELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
devvypertiwi
 
Nasionalisme.pptx
Nasionalisme.pptxNasionalisme.pptx
Nasionalisme.pptx
ferdhiyadi1
 
Multietnik yapi
Multietnik yapiMultietnik yapi
Multietnik yapi
aris winandar
 
Makalah pancasila kelompok 4.
Makalah pancasila kelompok 4.Makalah pancasila kelompok 4.
Makalah pancasila kelompok 4.
adminpancasilamanaje1
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
Fahmi Hakam
 
Ppt
PptPpt
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 2.pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 2.pptxPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 2.pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 2.pptx
EdwinLodo
 
Nasionalisme kita
Nasionalisme kitaNasionalisme kita
Nasionalisme kita
Indra Jaya
 
Resume agama.docx
Resume agama.docxResume agama.docx
Resume agama.docx
mikailmehang
 

Similar to Krisis nasionalisme (20)

3304118 makalah
3304118 makalah3304118 makalah
3304118 makalah
 
Makalah wawasan-kebangsaan
Makalah wawasan-kebangsaanMakalah wawasan-kebangsaan
Makalah wawasan-kebangsaan
 
Nasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasiNasionalisme di era globalisasi
Nasionalisme di era globalisasi
 
Loyalitas Vertikal dan Horizontal
Loyalitas Vertikal dan HorizontalLoyalitas Vertikal dan Horizontal
Loyalitas Vertikal dan Horizontal
 
Loyalitas
LoyalitasLoyalitas
Loyalitas
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
pancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negarapancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negara
 
Kebebasan Beragama
Kebebasan BeragamaKebebasan Beragama
Kebebasan Beragama
 
3 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp023 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp02
 
3 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp023 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp02
 
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxKELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
 
Nasionalisme.pptx
Nasionalisme.pptxNasionalisme.pptx
Nasionalisme.pptx
 
Multietnik yapi
Multietnik yapiMultietnik yapi
Multietnik yapi
 
Makalah pancasila kelompok 4.
Makalah pancasila kelompok 4.Makalah pancasila kelompok 4.
Makalah pancasila kelompok 4.
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 2.pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 2.pptxPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 2.pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 2.pptx
 
Nasionalisme kita
Nasionalisme kitaNasionalisme kita
Nasionalisme kita
 
Resume agama.docx
Resume agama.docxResume agama.docx
Resume agama.docx
 

More from Ely Goro Leba

KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...Ely Goro Leba
 
Good governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiGood governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiEly Goro Leba
 
Manajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTManajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTEly Goro Leba
 
Hardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di nttHardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di nttEly Goro Leba
 
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiPola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiEly Goro Leba
 
Teori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikTeori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikEly Goro Leba
 
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan KerugiannyaSistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan KerugiannyaEly Goro Leba
 
Perkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanPerkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanEly Goro Leba
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalEly Goro Leba
 
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Ely Goro Leba
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYATNegara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYATEly Goro Leba
 
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesatGereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesatEly Goro Leba
 
Konsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanKonsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanEly Goro Leba
 
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)Ely Goro Leba
 
Efektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEfektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEly Goro Leba
 
Korban lakalantas bisa gugat pemerintah
Korban lakalantas bisa gugat pemerintahKorban lakalantas bisa gugat pemerintah
Korban lakalantas bisa gugat pemerintahEly Goro Leba
 

More from Ely Goro Leba (20)

KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT     “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
KEMITRAAN SEKTOR PUBLIK – PRIVAT “Public-Private Partnership (PPP)”, MODE...
 
Uud nri tahun 1945
Uud nri tahun 1945Uud nri tahun 1945
Uud nri tahun 1945
 
Good governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasiGood governance sebagai agenda reformasi
Good governance sebagai agenda reformasi
 
Agenda setting
Agenda settingAgenda setting
Agenda setting
 
Manajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTManajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTT
 
Hardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di nttHardiknas dan pendidikan di ntt
Hardiknas dan pendidikan di ntt
 
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasiPola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
Pola hubungan antara laki laki dan perempuan dalam birokrasi
 
Teori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikTeori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasik
 
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan KerugiannyaSistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
Sistem Kerja OUTSOURCING dengan Segala Keuntungan dan Kerugiannya
 
Perkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanPerkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestan
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regional
 
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYATNegara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Negara Kesatuan Republik Indonesia DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
 
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesatGereja dan nabi palsu  iman kristen vs ajaran sesat
Gereja dan nabi palsu iman kristen vs ajaran sesat
 
Konsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanKonsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahan
 
Desain organisasi
Desain organisasiDesain organisasi
Desain organisasi
 
Bakteri dan fungi
Bakteri dan fungiBakteri dan fungi
Bakteri dan fungi
 
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
Analisis konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM)-Republik Indonesia (RI)
 
Efektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEfektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemen
 
Korban lakalantas bisa gugat pemerintah
Korban lakalantas bisa gugat pemerintahKorban lakalantas bisa gugat pemerintah
Korban lakalantas bisa gugat pemerintah
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
IpinTriono
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
DinsosnakertransKota
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
yennylampouw
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 

Recently uploaded (16)

PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 

Krisis nasionalisme

  • 1. Elkana Goro Leba ARTIKEL ISU KRISIS NASIONALISME DAN PLURALISME AGAMA KRISIS NASIONALISME Konsep nasionalisme Nasionalisme adalah kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau actual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa itu. Nasionalisme juga dapat dikatakan sebagai paham untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri yang disebut dengan semangat kebangsaan. Krisis nasionalisme Pemberontakan hingga perpecahan yang terjadi sejak awal kemerdekaan bangsa Indonesia hingga kini baik karena perbedaan suku, agama, ras dan golongan bahkan ideology, seperti DI/TII Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, pemberontakan di daerah seperti, APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI/PERMESTA, OPM, Pemberontakan Timor Leste yang akhirnya terlepas dari NKRI merupakan pangkal soalnya adalah krisis nasionalisme yang melanda bangsa ini. Pada hal sesungguhnya di tengah-tengah dunia yang semakin mengglobal di mana batas-batas negara-bangsa melebur nasionalisme tetaplah penting, terutama untuk mempererat dan mempertegas kohesi sosial, cita-cita politik, sekaligus mengkonsolidasikan “mimpi bersama”. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa nasionalisme tidak hanya berkaitan dengan batas-batas negara (batas fisik maupun psikis). Nasionalisme terletak pada soal rasa, menyentuh ranah psikologis, alam bawah sadar, ego. Justeru bermula dari “rasa kebangsaan” itu timbul kepekaan, keperihatinan, serta tanggung jawab bersama senasib sepenanggungan. Di sinilah pentingnya membangun “rasa bersama” itu. Sekarang ini, rasa kebangsaan itu sedikit demi sedikit mulai memudar. Kita tidak lagi mengenal identitas dan karakteristik kebudayaan kita yang membentuk sekaligus mengikat kita. Justeru kita mulai curiga terhadap sesama kita, saling berebut dan memangsa antara satu dengan lainnya. Kekerasan agama muncul di mana-mana, korupsi merajalela, ketidakadilan menjadi tontonan biasa. Padahal, sejak dulu kita adalah bangsa yang memiliki banyak identitas kebangsaan (heterogen), solidaritas sosial yang kuat, gotong royong, dan saling membantu. Dan semuanya runtuh diakibatkan krisis nasionalisme di mana semuanya bermuara dari hilangnya “rasa kebangsaan”.
  • 2. Elkana Goro Leba Jadi, krisis nasionalisme itu tidak hanya ditandai oleh hilangnya kecintaan terhadap negeri sendiri yang menyebabkan merangseknya produk dan kebudayaan luar yang dikonsumsi secara mentah-mentah oleh masyarakat kita. Krisis nasionalisme yang paling akut adalah hilangnya identitas dan solidaritas bersama atas nama bangsa dan Negara. Dalam kacamata Ilmu Pemerintahan, gerakan massa yang brutal dan anarkis merupakan gangguan terhadap legitimasi kekuasaan yang ada. Secara politik, ketika massa secara terang-terangan melakukan pelanggaran hukum, dan melecehkan harga diri sesama warga negara, pada saat itu sesungguhnya tidak ada lagi nasionalisme dan demokrasi dalam benak mereka. Adanya gejala pengingkaran terhadap komitmen kebangsaan dan demokrasi itu, walaupun hanya berlangsung beberapa jam, misalnya, harus diwaspadai secara cermat, karena merupakan penyimpangan dari moralitas kemerdekaan. Kalau keadaan serupa ini berlangsung dalam jangka yang lama dan terjadi di banyak tempat, hal ini dapat berubah menjadi sumber krisis yang besar, yang bukan tidak mungkin akan merusak keberadaan Indonesia sebagai bangsa. Sikap Kita Dihadapkan pada krisis masalah bangsa seperti yang diuraikan diatas, Bangsa Indonesia ditantang untuk merefleksikan kembali komitmen awalnya membentuk dan memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Para pemimpin seharusnya berusaha memahami hakekat masalah yang dihadapi, menemukan berbagai alternatif solusi yang mungkin dikembangkan untuk menjawab dan menyelesaikannya, memobilisir dukungan bagi keberhasilan dari solusi-solusi yang dipilih serta melakukan pemertaan pembangunan di seluruh nusantara agar tidak timbul kecemburuan social yang berujung pada perpecahan atau pemberontakan. PLURALISME AGAMA Pluralisme agama adalah paham yang mengajarkan bahwa semua agama itu sama. Karena itu, kebenaran setiap agama adalah relatif. Setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar, agama lain adalah salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga. Pluralisme Agama berasumsi bahwa semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju Tuhan yang sama. Menurut penganut paham ini, semua agama (bisa jadi) punya jalan yang berbeda-beda tetapi menuju Tuhan yang sama. Mereka menyataka bahwa agama adalah persepsi manusia yang relatif terhadap Tuhan yang mutlak. Karena kerelatifannya itu, maka
  • 3. Elkana Goro Leba setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim atau meyakini bahwa agamanya lebih benar atau lebih baik dari agama lain? atau mengklaim bahwa hanya agamanya sendiri yang benar. Mereka kaum pluralis, pluralisme agama tidak sekadar mengakui keberadaan berbagai agama. Bahkan lebih jauh mereka menganggap bahwa semua agama mewakili kebenaran yang sama, meskipun ‘porsinya’ tidak sama. Semuanya menjanjikan keselamatan dan kebahagiaan, walaupun ‘resepnya’ berbeda-beda. Dengan kata lain, menurut mereka, ada banyak jalan menuju Tuhan. Di Indonesia terdapat kurang lebih enam agama yang diakui yakni Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Budha dan Kong Hucou. Oleh sebab itu, dari perbedaan itu sering kali memicu terjadinya konflik. Seperti konflik antara agama Kristen dengan Islam di Kupang tahun 1999/1998. Hal ini terjadi karena adanya rasa fanatisme beragama dalam diri satu pihak dan tidak mengakui eksistensi agama lain. KEMBALI KE “PANCASILA” (Bhineka Tunggal Ika) Pancasila adalah dasar Negara dan pandangan hidup serta sumber dari segala sumber hukum sekaligus merupakan kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu pancasila haruslah menjadi dasar dari sikap dan perilaku dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Penghayatan dan pengamalan pancasila adalah mutlak bagi kita sebagai warga Negara yang mengakui perbedaan. Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” sesungguhnya menjadi hukum yang terutama dan pertama dalam memaknai perbedaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sekaligus mencerminkan masyarakat yang berkepribadian baik, prikemanusiaan, mengakui harkat dan martabat orang lain. Sila ketiga, “persatuan Indonesia”, secara explicit menginstruksikan harus ada persatuan, mempunyai makna sebagai berikut: 1) Mampu menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan di atas kepentingan pribadi atau golongan. 2) Sanggup dan rela berkorban unutk kepentingan Negara dan bangsa apabila dibutuhkan 3) Mengembangkan rasa cinta tanah air (nasionalisme) 4) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika 5) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh sebab itu, mari kita amalkan pancasila sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan memaknai perbedaan sebagai kekuatan bukan sebagai gejala perpecahan.