Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dasar hukum, sejarah perkembangan, rukun, syarat, jenis, dan pengelolaan wakaf di Indonesia. Secara ringkas, wakaf adalah penahanan hak milik atas suatu benda untuk tujuan amal, berdasarkan Al-Quran dan hadis, serta telah berkembang di Indonesia dengan adanya undang-undang terkait. Badan Wakaf Indonesia bertugas mengelola dan mengembangkan harta
2. Pengertian dan tujuan wakaf
• Wakaf diartikan sebagai penahanan hak milik
atas materi benda untuk tujuan
menyedekahkan manfaat atau faedahnya.
Wakaf bertujuan untuk memberikan
manfaat atau faedah harta yang diwakafkan
kepada orang yang berhak dan digunakan
sesuai dengan ajaran syariah islam.
3. Dasar hukum wakaf
Dasar hukum yang digunakan para ulama dalam
menerangkan kosep wakaf ini didasarkan pada
keumuman ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan
tentang infaq fi sabilillah . Di antara ayat-ayat
tersebut antara lain QS. Al-Baqarah (2):267 dan
261, Al-Imran (3):92
hadis yang menjadi dasar dan dalil wakaf
adalah hadis yang menceritakan tentang kisah
Umar Bin Al-Khatab ketika memperoleh tanah di
Khaibar. Setelah ia meminta petunjuk nabi tentang
tanah tersebut, nabi menganjurkan untuk menahan
asal tanah dan menyedekahkan hasilnya.
4. Sejarah dan perkembangan wakaf di
Indonesia
Lembaga wakaf yang berasal dari agama islam ini telah
diterima menjadi hukum adat bangsa indonesi sendiri.
Disamping itu, suatu kenyataan pula bahwa di indonesia
terdapat banyak benda wakaf, baik wakaf benda bergerak
atau benda tak bergerak.
Dalam perjalanan sejarah wakaf terus berkembang
dan akan selalu berkembang bersamaan dengan laju
perubahan zaman dengan berbagai inovasi-inovasi yang
relevan, seperti bentuk wakaf uang, wakaf hak atas
kekayaan intelektual. Di indonesia sendiri saat ini wakaf
yang mendapat perhatian nyang cukup serius dengan
diterbitkannya undang-undang no.41 tahun 2004 tentang
wakaf dan PP no.42 tahun 2006 tentang pelaksanaannya
5. Rukun dan syarat wakaf
• ada 4 rukun wakaf:
1. orang yang berwakaf
2. benda yang diwakafkan
3. orang yang menerima manfaat
wakaf
4. shihah (lafaz atau ikrar wakaf)
6. • Syarat-syarat orang yang wakaf:
1. orang yang berwakaf ini mestilah memiliki
secara penuh harta itu
2. berakal
3. baligh
4. mampu bertindak secara hukum
syarat-syarat harta yang diwakafkan
1. barang berharga
2. diketahui kadarnya
3. harta yang diwakafkan adalah harta yang
dimiliki orang yang berwakaf
4. harta berdiri sendiri
7. • Syarat-syarat orang yang menerima wakaf:
1. tertentu (mu’ayyan)
2. tidak tertentu (ghaira mu’ayyan)
8. Harta benda wakaf dan
pemanfaatannya
• 1. wakaf benda tidak bergerak
a. hak atas tanah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik
yang sudah maupun yang belum terdaftar.
b. bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di
atas tanah.
c. tanaman dan benda lan yang berkaitan dengan
tanah.
d. hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
e. benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan
syariah dan peraturan perundang- undangan yang
berlaku.
9. • 2. Wakaf benda bergerak
a. Uang
b. Logam mulia
c. Surat berharga
d. kendaraan
e. hak atas kekayaan intelektual
f. hak sewa
g. benda bergerak lain sesuai dengan
ketentuan syariah dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku seperti mushab, buku dan
kitab
10. Badan Wakaf Di Indonesia
• tugas dan wewenang BWI
sesuai dengan UU no.41/2004 pasal 49 ayat 1 yaitu:
1. melakukan pembinaan terhadap nazhir dalam
mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf.
2. melakukan pengelolaan dan pengembangan harta
benda wakaf bersekala nasional dan internasional.
3. memberikan persetujuan dan atau izin atas
peubahan peruntukan dann status harta benda
wakaf
4. memberhentikan dan mengganti nazhir.
5. memberikan persetujuan atas penukaran harta benda
wakaf.
6. memberikan saran dan pertimbangan kepada
pemerinta dan dalam penyusunankebijakan di
bidang perwakafan
11. Strategi untuk merealisasikan visi dan
misi badan
1. membuat peraturan dan kebijakan dibidang
perwakafan.
2. meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat
untuk berwakaf.
3. menertibkan pengatministrasian harta benda wakaf
4. mengawasi dan melindungi harta benda wakaf
5. menghimpun, mengelola dan mengembangkan
6. harta benda wakaf yang berskala nasional dan
internasional
7. meningkatkan profesionalitas dan keamanahan nazhir
dalam pengelolaan dan pengembangan harta
wakaf.