Dokumen tersebut membahas tentang ibadah yang menggunakan unsur harta yaitu zakat, haji, dan wakaf. Pembahasan meliputi pengertian, tujuan, rukun, dan prosedur pelaksanaan ketiga ibadah tersebut sesuai aturan Islam dan peraturan pemerintah. Ibadah-ibadah tersebut bertujuan untuk membersihkan jiwa dan menyejahterakan masyarakat.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Memahami Islam tidak akan lengkap bila kita tidak mengetahui hukum-hukumnya.
Melalui hukumlah aturan yang berasal dari nilai-nilai Islam dapat dilaksanakan. Allah SWT
menerapkan syari’at bukan untuk memberatkan manusia , akan tetapi dibalik itu, orang-orang
yang mampu melaksanakan syariat dengan baik pasti akan mendapatkan kebahagiaan dan
kemulyaan hidup.
Dalam bab ini akan dibahas ibadah-ibadah yang menggunakan unsur harta yaitu : zakat,
haji dan wakaf. Pemerintah juga memiliki kewajiban untuk menjamin keterlaksanaan ibadah
zakat, haji dan wakaf. Untuk itulah pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mengatur
zakat, haji dam wakaf dengan tujuan agar ibadah tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,
mensejahterkan masyarakat dan dapat memberdayakan potensi umat Islam untuk
kemaslahatan umat.
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
1.WAKAF
a. PENGERTIAN WAKAF DAN DASAR-DASAR WAKAF
- Pengertian Wakaf
Kata wakaf atau waqf berasal dari bahasa Arab, yaitu Waqafa berarti menahan atau berhenti
atau berdiam di tempat atau tetap berdiri. Wakaf dalam Kamus Istilah Fiqih adalah
memindahkan hak milik pribadi menjadi milik suatu badan yang memberi manfaat bagi
masyarakat (Mujieb, 2002:414) .
Wakaf menurut hukum Islam dapat juga berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan
lama zatnya kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf) baik berupa perorangan maupun
berupa badan pengelola dengan ketentuan bahwa hasil atau manfaatnya digunakan untuk hal-
hal yang sesuai dengan syari’at Islam (M. Zein, 2004:425).
- Dasar-dasar wakaf
Menurut Al-Quran
➢Surat Ali Imran ayat 92
“ k a mu t id a k a k a n me nd a p a t nila i k e b a j ik a n s e b e lum
k a mumenafkahkan harta yang kamu cintai. Apapun yang kamu nafkahkan, Allahmaha
mengetahuinya”
➢Al-baqarah 261
“ perumpamaan (nafkah yang di keluarkan oleh) orang-orang yangmenafkahkan
hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benihyang
menumbuhkan tujuh butir, pada tiap - tiap butir seratus biji.
Allahmelipat gandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang di kehendaki dan
Allahmaha kuasa ( karunia-nya) lagi maha mengetahui.”
Menurut Al-Hadist
Dalam salah satu hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam jamaah
kecualiBukhari dan Ibnu Majah dari Abu Hurairata RA
“ a p a b i l a m a t i s e o r a n g m a n u s i a , m a k a t e r p u t u s l a h
( t e r h e n t i ) p a h a l a p e r b ua t a nnya , k e c ua li t iga p e r k a r a :
s ha d a q o h j a r ia h ( w a k a f) , ilmu ya ng dimanfaatkan baik dengan cara
mengajar ataupun dengan karangan, anaksholeh yang mendoakan orang tuanya”
3. 3
b. TUJUAN WAKAF
Wakaf adalah berdasarkan ketentuan agama dengan tujuan taqarrub kepada Allah
SWT untuk mendapatkan kebaikan dan ridha-Nya. Mewakafkan harta benda jauh lebih utama
dan lebih besar pahalanya daripada bersedekah biasa, karena sifatnya kekal dan manfaatnya
pun lebih besar. Pahalanya akan terus mengalir kepada wakifnya meskipun dia telah
meninggal.
Tujuan wakaf berdasarkan hadits yang berasal dari Ibnu Umar ra. dapat dipahami ada dua
macam yakni :
1. Untuk mencari keridhaan Allah SWT
2. Untuk kepentingan masyarakat
c. RUKUN DAN SYARAT WAKAF
- Wakaf dilaksanakan dengan memenuhi unsur wakaf
Untuk memenuhi wakaf, ada beberapa unsur yang harus dilaksanakan. Diantaranya harus
memenuhi rukun dan syarat wakaf itu tersendiri, yaitu :
Menurut jumhur ulama dari mazhab Syafi’i, Maliki dan Hanbali, mereka sepakat bahwa
rukun wakaf ada empat, yaitu:
1. Wakif (orang yang berwakaf)
2. Mauquf ‘alaih (orang yang menerima wakaf)
3. Mauquf (harta yang diwakafkan)
4. Sighat (pernyataan wakif sebagai suatu kehendak untuk mewakafkan harta
bendanya).
Menurut pasal 6 Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004, wakaf dilaksanakan dengan
memenuhi unsur wakaf sebagai berikut:
1. Wakif
2. Nadzir
3. Harta Benda Wakaf
4. Ikrar Wakaf
5. Peruntukkan Harta Benda Wakaf
6. Jangka Waktu Wakaf
Menurut hukum (fiqih) Islam, wakaf baru dikatakan sah apabila memenuhi dua persyaratan,
yaitu:
1. Tindakan/perbuatan yang menunjukan pada wakaf.
2. Dengan ucapan, baik ucapan (ikrar) yang sharih (jelas) atau ucapan yang
kinayah (sindiran). Ucapan yang sharih seperti: “Saya wakafkan….”. Sedangkan
ucapan kinayah seperti: “Saya shadaqahkan, dengan niat untuk wakaf”.
4. 4
d. FUNGSIWAKAF
Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 pasal 5 dijelaskan bahwa fungsi wakaf adalah
mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan
untuk memajukan kesejahteraan umum.
Fungsi wakaf itu terbagi menjadi empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi Ekonomi. Salah satu aspek yang terpenting dari wakaf adalah keadaan
sebagai suatu sistem transfer kekayaan yang efektif.
2. Fungsi Sosial. Apabila wakaf diurus dan dilaksanakan dengan baik, berbagai
kekurangan akan fasilitas dalam masyarakat akan lebih mudah teratasi.
3. Fungsi Ibadah. Wakaf merupakan satu bagian ibadah dalam pelaksanaan
perintah Allah SWT, serta dalam memperkokoh hubungan dengan-Nya.
4. Fungsi Akhlaq. Wakaf akan menumbuhkan ahlak yang baik, dimana setiap
orang rela mengorbankan apa yang paling dicintainya untuk suatu tujuan yang lebih
tinggi dari pada kepentingan pribadinya
e. TATA CARA PERWAKAFAN TANAH DAN PENDAFTARANNYA
- Tata Cara Perwakafan Tanah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.28 tahun 1977 pasal 9
tentang perwakafan tanah milik, dapat kita ketahui tata cara perwakapan tanah, yaitu:
1.Pihak yang hendak mewakafkan tanahnya diharuskan datang di hadapanPejabat
Pembuat Akta Ikrar Wakaf untuk melaksanakan Ikrar Wakaf.
2.Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf seperti dimaksud dalam ayat (1)diangkat dan
diberhentikan oleh Menteri Agama.
3. lsi dan bentuk Ikrar Wakaf ditetapkan oleh Menteri Agama
4. Pelaksanaan Ikrar, demikian pula pembuatan Akta Ikrar Wakaf, dianggap sah,
jikadihadiri dan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi
5.Dalam melaksanakan ikrar seperti dimaksud ayat (1) pihak yangmewakafkan tanah
diharuskan membawa serta dan menyerahkan kepada Pejabattersebut dalam ayat (2) surat-
surat berikut:
a. sertifikat hak milik atau tanda bukti pemilikan tanah lainnya;
b. surat keterangan dari Kepala Desa yang diperkuat oleh Kepala
Kecamatansetempat yang menerangkan kebenaran pemilikan tanah dan tidak
tersangkutsesuatu sengketa
c. surat keteranga n Pendaftara n tanah;
d. izin dari Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah cq. Kepala SubDirektorat
Agraria Setempat.
5. 5
- Prosedur Pendaftaran Perwakafan
Di dalam UU No.41 tahun 2004 pasal 32-38 dijelaskan bagaimana prosedur pendaftarandan
pengumumna harta benda wakaf sebagai berikut:
(Pasal 32 ) PPAIW atas nama Nazhir mendaftarkan harta benda wakaf kepada Instansiyang
berwenang paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak akta ikrar wakaf ditandatangani.(pasal 33)
Dalam pendaftaran harta benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32,PPAIW
menyerahkan:
a . S a li na n a k t a ik r a r w a k a f
b . Surat-surat dan/atau bukti-bukti kepemilikan dan dokumen terkait lainnya
(Pasal 34) Instansi yang berwenang menerbitkan bukti pendaftaran harta benda wakaf
.(pasal 35) Bukti pendaftaran harta benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal
34disampaikan oleh PPAIW kepada Nazhir.
(Pasal 36) Dalam hal harta benda wakaf ditukar atau diubah peruntukannya Nazhir melalui
PPAIW mendaftarkan kembali kepada Instansi yang berwenang dan BadanWakaf Indonesia
atas harta benda wakaf yang ditukar atau diubah peruntukannya itusesuai dengan ketentuan
yang berlaku dalam tata cara pendaftaran harta benda wakaf.
(pasal 37) Menteri dan Badan Wakaf Indonesia mengadministrasikan pendaftaran harta benda
wakaf.
(pasal 38) Menteri dan Badan Wakaf Indonesia mengumumkan kepada masyarakat
harta benda wakaf yang telah terdaftar
f. TATA CARA PERWAKAFAN BENDABERGERAKBERUPA
UANG
Berdasarkan petunjuk yang diberikan Badan Wakaf Indonesia tentang tata cara wakaf
tunaisebagaimana tercantum di situs resmi BWI, “www.bwi.or.id” sebagai berikut:
1. wakif datang ke LKS-PWU 22 di daerah setempat.
2. mengisi Akta Ikrar wakaf (AIW) dan melampirkan fotocopi kartu identitas
diri yang berlaku
3. wakif menyetor nominal wakaf dan secara otomatis dana masuk ke rekening BWI 23
4. wakif mengucapan shighah wakaf dan menandatangani AIW bersama dengan:
· 2 orang saksi
· 1 pejabat bank sebagai Pejabat Pembuat AIW (PPAIW)
1. LK S- PWU mencetak Sertifikat Wakaf Uang (SWU)
2. LKS-PWU memberikan AIW dan SWU ke wakif.
6. 6
2.ZAKAT
a. PENGERTIAN ZAKAT
Zakat menurut bahasa artinya bersih, bertambah (ziyadah), dan terpuji. Jika di
ucapkan, zaka al-zar, artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Jika
diucapkan zakat al-nafaqah, artinya nafkah, tumbuh dan bertambah jika diberkati.kata ini
juga sering dikemukakan untuk makna thaharah (suci). Allah SWT berfirman
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu.” (QS Asy-Syams 9)
Menurut syara’, zakat ialah pemberian tertentu dari harta tertentu kepada orang
tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan. Dinamakan zakat karena di dalamnya
terkandung harapan untuk memperoleh berkat, membersihkan jiwa dan menumpuknya
dengan berbagai kebaikan. Kata-kata zakat itu, arti aslinya ialah tumbuh, suci, dan berkah.
Firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 103.
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan
berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi
mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS At-Taubah 103)
Zakat menurut istilah agama islam artinya sejumlah / kadar harta tertentu yang
diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat. Hukumnya zakat
adalah salah satu rukun Islam yang lima, yaitu fardhu ‘ain atas tiap-tiap orang yang cukup
syarat-syaratnya. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua hijriyah.
b. MACAM-MACAM ZAKAT
1. ZAKAT FITRAH (NAFSH / FJIWA)
Pengertian fitrah ialah sifat asal, bakat, perasaan keagamaan dan perangai. Sedangkan
zakat fitrah adalah zakat yang berfungsi yang mengembalikan manusia muslim
keadaan fitrahnya, dengan menyucikan jiwa mereka dari kotoran-kotoran (dosa-dosa) yang
disebabkan oleh pengaruh pergaulan dan sebagainya. Zakat fitrah adalah sejumlah harta yang
wajib ditunaikan oleh setiap mukallaf dan setiap orang yang nafkahnya ditanggung olehnya
dengan syarat-syarat tertentu.
Yang dikeluarkan dalam zakat fitrah adalah makanan pokok (yang mengenyangkan)
menurut tiap-tiap tempat (negeri) sebanyak 3,1 liter atau 2,5 kg. Atau bisa diganti dengan
uang senilai 3,1 liter atau 2,5 kg makanan pokok yang harus dibayarkan. Makanan pokok di
daerah tempat berzakat fitrah itu seperti beras, jagung, tepung sagu, dan sebagainya.
“Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitri 1(satu) sha’ dari
kurma/gandum atau budak, orang merdeka laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang
tua dari seluruh kaum muslimin. Dan beliau perintahkan supaya dikeluarkan sebelum
manusia keluar untuk shalat ‘ied.” (HR.Bukhari)
7. 7
1. Syarat Wajib
Syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut :
a. Beragama Islam.
b. Lahir dan hidup sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan.
c. Mempunyai kelebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan wajib
dinafkahi, baik manusia atau binatang, pada malam hari raya dan siang harinya. Yang tidak
mempunyai kelebihan seperti itu, maka boleh menerima dari orang lain sehingga dia dapat
membayar zakat dan mempunyai persediaan makanan.
2. Waktu-Waktu Zakat Fitrah
Waktu wajib membayar zakat fitrah adalah ketika terbenam matahari pada malam
Idul Fitri. Adapun beberapa waktu dan hukum membayar zakat fitrah pada waktu itu adalah :
a. Waktu mubah, awal bulan Ramadhan sampai hari penghabisan Ramadhan.
b. Waktu wajib, mulai terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan.
c. Waktu sunah, sesudah sholat subuh sebelum sholat Idul Fitri.
d. Waktu makruh, sesudah sholat Idul Fitri tetapi sebelum terbenam matahari pada hari raya
Idul Fitri.
e. Waktu haram, sesudah terbenam matahari pada hari raya Idul Fitri.
Zakat ini wajib dikeluarkan dalam bulan Ramadhan sebelum shalat ‘ied, sedangkan
bagi orang yang mengeluarkan zakat fitrah setelah dilaksanakan shalat ’ied maka apa yang
diberikan bukanlah termasuk zakat fitrah tetapi merupakan sedekah, hal ini sesuai dengan
hadis Nabi saw dari ibnu Abbas, ia berkata,
“Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah itu sebagai pembersih bagi orang yang
berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan yang kotor dan sebagai makanan bagi orang
yag miskin. Karena itu, barang siapa mengeluarkan sesudah shalat maka dia itu adalah salah
satu shadaqah biasa.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majjah)
Melewatkan pembayaran zakat fitrah sampai selesai shalat hari raya hukumnya
makruh karena tujuan utamanya membahagiakan orang-orang miskin pada hari raya, dengan
demikian apabila dilewatkan pembayaran hilanglah separuh kebahagiannya pada hari itu.
1. ZAKAT MAL (HARTA)
Zakat Maal (harta) adalah zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh
individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
secara hukum (syara). Maal berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti harta.
1. Syarat Wajib
8. 8
Secara umum seseorang berkewajiban mengeluarkan zakat mal apabila sudah
memiliki syarat sebagai berikut :
a. Islam
b. Merdeka (bukan budak)
c. Hak milik yang sempurna
d. Telah mencapai nisab
e. Masa memiliki sudah sampai satu tahun / haul (selain tanaman dan buah-buahan).
f. Lebih dari kebutuhan pokok. Orang yang berzakat hendaklah orang yang kebutuhan minimal
/ pokok untuk hidupnya terpenuhi terlebih dahulu.
g. Bebas dari hutang, bila individu memiliki hutang yang bila dikonversikan ke harta yang
dizakatkan mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab, dan akan dibayar pada waktu yang
sama maka harta tersebut bebas dari kewajiban zakat.
c. ORANG YANG BERHAK MENERIMAZAKAT
Zakat fitrah dan zakat maal wajib diserahkan kepada delapan golongan. Mereka
adalah orang-orang yang disebutkan Allah dalam Al-Qur’an.
”Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, orang-orang yang berjuang untuk Allah dan untuk
mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS At-Taubah 60)
1. Fakir
Orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap dan tidak ada yang menanggung
kebutuhan hidup sehari-harinya.
2. Miskin
Orang yang mempunyai mata pencaharian tetapi penghasilannya tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Amil
Orang yang mengurusi zakat, mulai dari pengumpulan sampai dengan pembagian
kepada yang berhak.
4. Hamba Sahaya atau Riqab
Orang yang menjadi budak dan dapat diperjualbelikan.
5. Fi Sabilillah
Orang yang memperjuangkan agama Islam.
9. 9
6. Mu’allaf
a. Orang yang baru masuk Islam dan imannya masih lemah
b. Orang yang masuk Islam dan memiliki niat yang kuat.
c. Orang Islam yang menjaga perbatasan dari serangan kaum kafir atau musuh lainnya.
d. Orang Islam yang membantu negara mengurus zakat.
7. Gharim atau Orang yang berhutang
a. Orang yang berhutang karena mendamaikan dua orang yang berselisih.
b. Orang yang berhutang untuk kepentingan dirinya yang dibolehkan.
c. Orang yang berhutang karena menjamin utang orang lain, sedangkan dia dan orang yang
dijamin tidak mampu membayar.
8. Ibnu Sabil atau Musafir
Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat.
d. ORANG YANG TIDAK BERHAK MENERIMAZAKAT
Adapun mereka-mereka yang tidak berhak atau tidak boleh mendapatkan zakat adalah
1. Orang kafir (hanya berhak diberi sedekah)
2. Orang atheis
3. Keluarga Bani Hasyim dan Bani Muttalib
4. Ayah, anak, kakek, nenek, ibu, cucu, dan isteri yang menjadi tanggungan orang yang
berzakat.
e. HIKMAH ZAKAT
1. Membina diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karuhi Allah.
2. Menumbuh suburkan harta, menggapai berkah, tambahan dan ganti dari
Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya.
”Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya
di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan
barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi
rezki yang sebaik-baiknya.” (QS Saba' 39).
3. Membersihkan diri dari sifat kikir, dengki, iri, sombong serta dosa.
4. Menyucikan harta yang dimiliki.
5. Mewujudkan ras solidaritas dan kasih sayang antara sesama manusia.
6. Membina dan mengembangkan stabilitas sosial dan keadilan sosial.
10. 10
Berdasarkan firman Allah swt dalam QS Al-Baqarah ayat 267,
“Hai orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu
yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu.
Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kau nafkahkan dari padanya, padahal
kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan memalingkan mata terhadapnya. Dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya Lagi Maha Terpuji”.
Secara umum zakat terbagi menjadi dua macam, yaitu zakat jiwa (nafsh) / zakat fitrah
dan zakat maal.
f. SYARAT ZAKAT
Adapun syarat sahnya, juga menurut kesepakatan adalah niat yang menyertai
pelaksanaan zakat:
1. Syarat wajib zakat
Syarat wajib zakat yakni kefardhuannya, ialah sebagai berikut:
a. Merdeka.
b. Islam.
c. Baligh dan Berakal.
d. Harta yang dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakati.
e. Harta yang dizakati telah mencapai nishab atau senilai dengannya.
f. Harta yang dizakati adalah milik penuh.
g. Kepemilkan harta yang telah mencapai setahun, menurut hitungan tahun qamariyah.
h. Harta tersebut bukan merupakan harta hasil utang.
i. Harta yang akan dizakati melebihi kebutuhan pokok.
2. Syarat-syarat sah pelaksanaan zakat
a. Niat.
b. Tamlik (memindahkan kepemilikan harta kepada menerimanya)
g. TUJUAN ZAKAT
1. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup serta
penderitaan.
2. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin, ibnu sabil
dan mustahiq lainnya.
11. 11
3. Menolong orang yang lemah dan menderita, agar dia dapat menunaikan kewajibannya
terhadap Allah dan terhadap makhluk-Nya.
4. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia
pada umumnya.
5. Menghilangkan sifat kikir pemilik harta
6. Membersihkan sifat dengki dan iri dari hati orang-orang miskin
7. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin dalam masyarakat.
8. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang
9. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak
orang lain yang ada padanya
10. Sarana pemerataan pendapatan (rezeki) untuk mencapai keadilan sosial.
h. BENDAYANG WAJIB DI ZAKATKAN
1. Emas, perak dan uang
Nishab emas adalah mitsqal atau sama dengan 93,4 gram, zakatnya 2,5%. Adapun
perak nishabnya adalah 200 dirham atau setara dengan 624 gram, zaktanya 2,5%.Jika
emas atau perak telah mencapai atau melebihi dari ukuran nishab dan haul (satu
tahun), berkewajibanlah bagi pemiliknya untuk mengeluarkan zakat. Demikian juga
jika kepemilikan benda itu berlebih, pemiliknya harus memperhitungkan berapa yang
harus dibayarkan. Misalnya, jumlah emas sebanyak 100 gram, maka perhitungannya
adalah 2,5% dikalikan dengan 100 gram= 2,5 gram. Jadi, zakatnya bukanlah potongan
atau bagian dari emas tersebut, melainkan nilai uang yang setara dengan jumlah emas
yang harus dikeluarkan.
2. Harta Perdagangan
Jika barang barang perdagangan dalam satu tahun ternyata senilai dengan harta emas
yang wajib dikeluarkan zakatnya, barang perdagangan tersebut pun wajib dikeluarkan
zakatnya.
3. Hasil Pertanian
Buah buahan seperti kurma, biji-bijian yang mengeyangkan seperti beras, gandum,
dan yang semisal wajib dikeluarkan zakatnya jika telah mencukupi nishabnya. Zakat
buah-buahan dan biji bijian tidak perlu haul (satu tahun), tetapi dikeluarkan pada
waktu panen. Adapun Nishab dari hasil pertanian ini adalah sebanyak lima wasaq. 1
wasaq= 60 sha`, sehingga 5 wasaq= 300 sha`. 1 sha`= 2.304 kg, sehingga 300 sha`=
691,2 kg= 91 kg 200 gram. Adapun besarnya sakat yang dikeluarkan ialah berkisar
antara 5 s.d 10 % jika, hasil pertaniannya menggunakan air hujan atau air sungai besar
12. 12
zakatnya ialah 10% dan jika produk menyangkut biaya transportasi, mesin pompa air,
maka wajib dizakatkan 5%.
4. Binatang ternak
Zakat untuk hewan ternak unta
Seseorang yang memiliki 5 ekor unta ke atas wajib mengeluarkan zakatnya dengan
aturan sebagai berikut.
1. 5 ekor unta zakatnya 1 ekor kambing
2. 10 ekor unta zakatnya 2 ekor kambing
3. 15 ekor unta zakatnya 3 ekor kambing
4. 20 ekor unta zakatnya 4 ekor kambing
5. 25 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 1-2 tahun
6. 36 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 2-3 tahun
7. 46 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 3-4 tahun
8. 61 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 4-5 tahun
9. 76 ekor unta zakatnya 2 ekor unta berumur 2-3 tahun
10. 91 ekor unta zakatnya 2 ekor unta berumur 2-3 tahun
11. 121 ekor unta zakatnya 3 ekor unta berumur 2-3 tahun
12. Kemudian untuk tiap tiap 40 ekor unta zakatnya 1 ekor unta yang berumur 2-3
tahun dan untuk tiap tiap 50 ekor zakatnya 1 ekor unta berumur 3-4 tahun.
Nizhab dan zakat sapi atau kerbau
Nishab zakat sapi atau kerbau ialah mulai dari 30 ekor ke atas dengan rincian sebagai
berikut:
1. 30-39 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau yang berumur 1-
2 tahun.
2. 40-59 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau betina yang
berumur 2-3 tahun.
3. Untuk selajutnya tiap-tiap 40 ekor sapi atau kerbau zakatnya seekor anak sapi atau
kerbau betina yang berumur 2-3 tahun
Nishab dan zakat kambing
Nishab kambing ialah mulai dari 40 ekor kambing dan zakatnya adalah 1 ekor
kambing berumur 2-3 tahun. Selanjutnya diatur sebagai berikut;
a. 40-120 ekor kambing zakatnya 1 ekor kambing berumur 2-3 tahun
b. 121-200 ekor kambing zakatnya 2 ekor kambing berumur 2-3 tahun
c. 201-300 ekor kambing zakatnya 3 ekor kambing berumur 2-3 tahun
d. 301-400 ekor kambing zakatnya 4 ekor kambing berumur 2-3 tahun
e. Untuk selanjutnya setiap bertambah 100 ekor kambing, zakatnya 1 ekor kambing.
13. 13
5. Zakat untuk hasil tambang
Hasil tambang berupa emas dan perak apabila telah sampai memenuhi nishab
sebagaimana nishab emas dan perak, maka harus dikeluarkan zakatnya seketika itu
juga, tidak perlu menuggu satu tahun. Zakat yang wajib dikeluarkan ialah 2,5%.
6. Zakat Harta karun
Barang temuan berupa emas atau perak jika mencapai satu nishab, maka harus
dikeluarkan zakatnya seketika itu, yaitu sebesar 20%. Ukuran Nishabnya sama dengan
emas dan perak.
14. 14
3.HAJI
a. PENGERTIAN HAJI
Menurut bahasa kata Haji berarti menuju, sedang menurut pengertian syar’i berarti
menyengaja menuju ke ka’bah baitullah untuk menjalakan ibadah (nusuk) yaitu ibadadah
syari’ah yang terdahulu. Hukum haji adalah fardhu ‘ain, wajib bagi setiap muslim yang
mampu, wajibnya sekali seumur hidup. Haji merupakan bagian dari rukun Islam. Mengenai
wajibnya haji telah disebutkan dalam Al Qur’an, As Sunnah dan ijma’ (kesepakatan para
ulama).
Mengenai hukum ibadah haji, asal hukumnya adalah wajib ‘ainbagi yang mampu.
Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita “nazar” yaitu
seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat,
yaitu dikerjakan pada kesempatan selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib.
Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang
mampu untuk mengerjakan. Jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyari’atkan
ibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun ke
sembilan hijrah.
b. RUKUN HAJI
Rukun haji adalah perbuatan yang wajib dilakukan dalam berhaji dan tidak dapat diganti
dengan membayar dam. Rukun haji yaitu:
a. Ihram, yaitu berniat mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian ihram (pakaian
putih tidak berjahit).
b. Wukuf, yaitu hadir di Padang Arafah mulai tergelincir matahari pada tanggal 9 Zulhijah
sampai terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah.
c. Tawaf, yaitu mengelilingi Kakbah 7 kali putaran dari Hajar Aswad dengan posisi Baitullah
di sebelah kiri. Dalam rukun haji, tawaf yang digunakan adalah tawaf ifadah.
d. Sa'i, yaitu lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwa sebanyak 7 kali.
e. Tahalul, yaitu mencukur rambut sekurang-kurangnya 3 helai.
f. Tertib, maksudnya pengerjaan rukun haji secara berurutan.
15. 15
c. SYARAT HAJI
Syarat haji adalah sesuatu yang apabila terpenuhi, maka menjadikan orang tersebut
wajib melaksanakan ibadah haji. Hal-hal yang termasuk syarat haji adalah:
a. beragama Islam
b. baligh
c. sehat jasmani/rohani
d. merdeka
e. Mampu
d. WAJIB HAJI
Wajib haji adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan dan apabila tidak dilakukan harus
membayar denda atau dam dan hajinya tetap sah. Adapun yang termasuk wajib haji yaitu:
a. Ihram dari miqat, ialah miqat makani dan miqat zamani yang telah ditentukan.
b. Bermalam di Muzdalifah.
c. Melempar jumrah aqabah tanggal 10 Zulhijah.
d. Melempar jumrah di Mina selama 3 hari, sehari 3 lemparan masing-masing 7 batu (jumrah
ula, jumrah wusta, dan jumrah ukhra).
e. Bermalam di Mina tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.
f. Meninggalkan larangan-larangan haji.
e. SUNNAH HAJI
Sunah haji adalah hal-hal yang dianjurkan untuk dilaksanakan dalam ibadah haji. Adapun
hal-hal yang termasuk sunah haji yaitu:
a. Mandi ketika akan ihram.
b. Melakukan haji ifrad.
c. Membaca talbiyah.
d. Membaca doa setelah talbiyah.
e. Melakukan tawaf qudum ketika masuk Masjidil Haram.
f. Membaca dzikir dan doa.
g. Minum air zam-zam.
16. 16
h. Shalat sunah dua rakaat setelah tawaf.
f. LARANGAN KETIKA IHRAM
1. Bagi setiap laki-laki tidak boleh memakai pakaian yang ada jahitannya dan tidak
boleh menutup kepala
Ibnu Umar ra berkata seorang sahabat telah bertanya kepada Nabi SAW,” Wahai utusan
Allah, pakaian apa yang boleh dikenakan bagi orang yang berihram?”, Beliau menjawab “
Tidak boleh mengenakan baju, sorban, celana topi dan khuf ( sarung kaki yang terbuat dari
kulit), kecuali seseorang yang tidak mendapatkan sandal, maka pakailah khuf, namun
hendaklah ia memotongnya dari bawah dua mata kakinya dan janganlah kamu mengenakan
pakaian yang dicelup dengan pewarna atau warna merah”.
2. Bagi wanita tidak boleh menutup wajah dan dua tapak tangannya
Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi bersabda “ janganlah seorang wanita berihram mengenakan
cadar dan jangan pula menggunakan kaos tangan”.
Namun boleh bagi wanita menutupi wajahnya bila ada laki-laki yang lewat di dekatnya
3. Memotong kuku dan rambut/ bulu badan
Allah SWT berfirman”..Dan janganlah kamu mencukur rambutmu sebelum binatang hadyu
sampai di lokasi penyembelihannya..” ( Al Baqarah ; 196 )
Para ulama juga bersepakat bahwa haram hukumnya memotong kuku bagi orang yang sedang
berihram ( al Ijma oleh Ibnul Mundzir hal 57 )
Namun diperbolehkan menghilangkan rambut tapi yang bersangkutan harus membayar
fidyah, Allah SWT menegaskan dalam Al qur`an “ Jika diantara kamu ada yang sakit atau
gangguan di kepalanya ( lalu ia bercukur ) maka wajiblah ia atasnya membayar fidyah yaitu
berpuasa atau berhadaqah atau berkurban..( Al baqarah : 196 )
17. 17
4. Membunuh atau memburu binatang darat
Allah SWT berfirman “ Dan diharamkan atasmu menangkap binatang buruan darat selama
kamu dalam keadaan ihram”. ( Al Maidah : 95 ). Apabila dilanggar, maka jamaah harus
membayar denda dengan membeli makanan seharga binatang yang diburu dan
menyedekahkannya kepada fakir miskin atau memberi makanan kepada fakir miskin
sebanyak 5/6 liter ( 1 mud ) untuk satu harinya.
5. Memotong atau mencabut tanaman di tanah Haram
Dendanya sama dengan bila kita memburu atau membunuh binatang darat seperti yang telah
disebutkan dalam poin sebelumnya.
6. Nikah atau menikahkan
Berdasarkan hadist Utsman dari Usman ra bahwa Nabi bersabda “Orang yang berihram tidak
boleh menikahi, tidak boleh dinikahi dan tidak boleh melamar.” ( Sahih: Mukhtashar Muslim
no. 814)
7. Bercumbu rayu atau bersetubuh
Apabila jamaah umroh yang berangkat bersama suami atau istrinya dan melakukan jima’ (
hubungan suami istri ) sebelum menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah umroh, maka
mereka harus membayar denda atau dam dengan menyembelih seekor unta atau 7 ekor
kambing.
8. Mencaci maki atau mengucapkan kata-kata kotor.
Untuk menghindari dari berkata-kata yang kotor, alangkah baiknya bila jamaah
memperbanyak dzikir baik dalam hati maupun dengan diucapkan. Sehingga walau dalam
kondisi emosi karena hawa panas dan berdesak-desakan saat thawaf maka yang terucap
adalah kalimat-kalimat istighfar dan dzikrullah.
18. 18
9. Memakai wangi-wangian dan minyak rambut
Yang dimaksud sebagai wangi-wangian disini adalah wewangian yang dimaksudkan sebagai
parfum, namun bila mandi dengan sabun yang berbau wangi tidak termasuk melanggar
ihram. Juga tidak boleh memakai minyak rambut.
10. Berbuat kekerasanseperti bertengkar atau berkelahi.
Seperti yang dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 197 “, (Musim) haji adalah beberapa
bulan yang dimaklumi barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan
mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam
masa mengerjakan haji”.
Demikianlah 10 hal yang dilarang dilakukan pada saat mengerjakan ihram dalam ibadah haji
maupun umroh. Semoga bermanfaat.
g. BEBERAPALARANGAN KETIKA IHRAM DAN JENIS
DENDANYA
19. 19
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita ketahui bahwa wakaf adalah menahan suatu
bendayang kekal zatnya, dapat diambil manfaatnya tanpa mengurangi ataupun
menghilangkankekekalan dari zat tersebut.Selain didasarkan hukum-hukum syariah,
wakaf juga diatur dalam UU No. 41 tahu 2004dan PP No.28 tahun 1977 tentang
perwakafan
Zakat menurut bahasa artinya bersih, bertambah (ziyadah), dan terpuji. Zakat menurut
istilah agama islam artinya sejumlah / kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang
berhak menerimanya, dengan beberapa syarat. Dan Haji merupakan suatu kegiatan rohani
yang didalamnya terdapat pengorbanan, ungkapan rasa syukur, berbuat kebajikan dengan
kerelaan hati, melaksanakan perintah Allah serta mewujudkan pertemuan besar dengan umat
Islam lainnya di seluruh dunia. Firman Allah SWT