Tools yang digunakan dalam lean services salah satunya adalah 6S dan Kaizen. Masing -masing bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
6S terdiri dari Sort, Set in order, Shine, Standarize, Sustain dan Safety.
Kaizen terdapat siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) untuk perbaikan secara terus - menerus.
Buku ini membahas tentang pentingnya mengolah data menjadi informasi dan pengetahuan untuk menghadapi kompetisi global. Dengan kemajuan teknologi informasi, kapasitas penyimpanan data meningkat namun banyak yang hanya mengumpulkan data tanpa menganalisisnya. Buku ini berisi penjelasan tentang Six Sigma dan analisis statistik sederhana untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna.
Kaizen adalah pondasi awal sebuah perusahaan yang ingin berkembang dan berorientasi maju.Sistem dimana jika dapat berjalan dengan konsisten diterapkan akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pun dapat diterapkan dalamkehidupan kita sehari2 misalnya,di rumah, di sekolah, di lingkungan RT dll.
Total Productive Maintenance (TPM) is a Japanese concept that involves all employees in an organization working together to improve equipment reliability and reduce breakdowns and losses. The goals of TPM include increasing production quality and job satisfaction through continuous improvement efforts and empowering employees. It aims to move organizations from a breakdown-based model of maintenance to a proactive, preventative approach through techniques like predictive maintenance, overall equipment effectiveness measurement, and 5S practices.
Buku ini membahas tentang pentingnya mengolah data menjadi informasi dan pengetahuan untuk menghadapi kompetisi global. Dengan kemajuan teknologi informasi, kapasitas penyimpanan data meningkat namun banyak yang hanya mengumpulkan data tanpa menganalisisnya. Buku ini berisi penjelasan tentang Six Sigma dan analisis statistik sederhana untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna.
Kaizen adalah pondasi awal sebuah perusahaan yang ingin berkembang dan berorientasi maju.Sistem dimana jika dapat berjalan dengan konsisten diterapkan akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pun dapat diterapkan dalamkehidupan kita sehari2 misalnya,di rumah, di sekolah, di lingkungan RT dll.
Total Productive Maintenance (TPM) is a Japanese concept that involves all employees in an organization working together to improve equipment reliability and reduce breakdowns and losses. The goals of TPM include increasing production quality and job satisfaction through continuous improvement efforts and empowering employees. It aims to move organizations from a breakdown-based model of maintenance to a proactive, preventative approach through techniques like predictive maintenance, overall equipment effectiveness measurement, and 5S practices.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Perbaikan produktivitas selangkah demi selangkah secara berkesinambungan akan memperkuat Team work di perusahaan sehingga lama kelaman menjadi budaya kerja perusahaan yang ber etos kerja sangat baik dan produkif karena dilandasi saling kerjasama ditempat kerja menuju Visi melalui misi yang dijabarkan dalam aktivitas sehari-hari perusahaan.
The document discusses the 6S methodology for workplace organization and continuous improvement. It describes the six elements of 6S - Sort, Set In Order, Shine, Standardize, Sustain. Implementing 6S brings benefits like a safer work environment, lower costs, and higher customer satisfaction. Typical resistances to 6S include beliefs that it only applies to factories or that current systems are sufficient. The document provides guidance on implementing each element of 6S, including techniques for sorting items, visually organizing the workspace, cleaning processes, standardizing improvements, and sustaining new systems through habits and discipline.
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Dokumen tersebut merangkum tentang penerapan 5R (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke) dalam menata dan mengatur bengkel sepeda motor untuk mencapai efisiensi kerja yang lebih baik. Metode 5R mencakup pemilahan barang yang diperlukan, pengaturan tata letak dan penyimpanan yang rapi, pembersihan berkala, sistem kerja yang teratur, serta pembentukan budaya kerja yang produktif.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi 5S/5R (Seiketsu/Rawat/Pemantapan) untuk menciptakan budaya kerja yang rapi dan teratur. Metode implementasinya mencakup penerapan kontrol visual, standar kerja yang jelas, labeling peralatan, rambu keselamatan, indikator stok, dan indikator warna untuk memudahkan pengenalan dan peningkatan kinerja. Tujuannya adalah menjaga kelancaran produksi dan mencegah terjadiny
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
El documento describe los principios y conceptos clave del Kaizen. En 3 oraciones:
El Kaizen se enfoca en la mejora continua a través de pequeños cambios incrementales aplicando sentido común. Promueve un enfoque en los procesos mediante el uso de ciclos como PDCA/SDCA y herramientas sencillas. Involucra a toda la organización en la identificación y solución de problemas para mejorar la productividad y calidad.
How to implement 5S - Japanese technique presentation by netpeckers managemen...Iskcon Ahmedabad
This document discusses the 5 pillars of visual workplace organization: Seiri (organization), Seiton (orderliness), Seiso (cleanliness), Seiketsu (standardization), and Shitsuke (discipline). It provides examples of benefits like reduced waste and improved productivity. The 5S methodology is compared to personal hygiene habits. Case studies demonstrate waste reduction through proper organization. Resistance to 5S is also discussed, emphasizing the need for understanding and involvement. Implementation requires establishing an organizational structure, sorting through items, maintaining standards, and ongoing evaluation.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol kualitas, tujuannya untuk menjaga kualitas produk sesuai rencana dengan melibatkan seluruh bagian. Metode yang dijelaskan adalah brainstorming, why-why analysis, dan fishbone diagram untuk mengidentifikasi akar masalah seperti cacat produk dan gangguan mesin.
5S is a methodology for organizing and managing a workspace. It consists of five steps: Sort, Set In Order, Shine, Standardize, and Sustain. The steps involve removing unnecessary items, properly storing and labeling necessary items, cleaning the work area, establishing standards, and sustaining the changes through ongoing training and communication. Implementing 5S leads to more efficient work environments and improved workplace safety, employee self-esteem, and reduced training time for new employees.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang tindakan yang harus diambil oleh operator ketika terjadi kondisi abnormal selama proses produksi. Kondisi abnormal didefinisikan sebagai ketidaksesuaian dengan standar operasi prosedur. Jika terjadi kondisi abnormal, operator harus menghentikan proses, memanggil atasan, dan menunggu instruksi selanjutnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara memanggil atasan dan menunggu instruksi, serta penanganan produk yang
Peningkatan kualitas yang berkesinambungan dengan penerapan kaizen di perusahaanIkhwan Krisnadi
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Kaizen oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas secara berkelanjutan dengan melibatkan seluruh karyawan.
2. Kaizen diperkenalkan ke Jepang oleh Dr. Deming setelah Perang Dunia 2 untuk membantu pemulihan ekonomi Jepang dan telah membuahkan hasil.
3. Perusahaan dapat menerapkan Kaizen melalui siklus PDCA (Plan Do Check Action), menggunak
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Perbaikan produktivitas selangkah demi selangkah secara berkesinambungan akan memperkuat Team work di perusahaan sehingga lama kelaman menjadi budaya kerja perusahaan yang ber etos kerja sangat baik dan produkif karena dilandasi saling kerjasama ditempat kerja menuju Visi melalui misi yang dijabarkan dalam aktivitas sehari-hari perusahaan.
The document discusses the 6S methodology for workplace organization and continuous improvement. It describes the six elements of 6S - Sort, Set In Order, Shine, Standardize, Sustain. Implementing 6S brings benefits like a safer work environment, lower costs, and higher customer satisfaction. Typical resistances to 6S include beliefs that it only applies to factories or that current systems are sufficient. The document provides guidance on implementing each element of 6S, including techniques for sorting items, visually organizing the workspace, cleaning processes, standardizing improvements, and sustaining new systems through habits and discipline.
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan Pelatihan IMPLEMENTASI 5R DI DALAM PERUSAHAAN atau KONSULTAN MUTU ISO 9001:2008 yang TERJANGKAU, dapat Menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response)
Dokumen tersebut merangkum tentang penerapan 5R (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke) dalam menata dan mengatur bengkel sepeda motor untuk mencapai efisiensi kerja yang lebih baik. Metode 5R mencakup pemilahan barang yang diperlukan, pengaturan tata letak dan penyimpanan yang rapi, pembersihan berkala, sistem kerja yang teratur, serta pembentukan budaya kerja yang produktif.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi 5S/5R (Seiketsu/Rawat/Pemantapan) untuk menciptakan budaya kerja yang rapi dan teratur. Metode implementasinya mencakup penerapan kontrol visual, standar kerja yang jelas, labeling peralatan, rambu keselamatan, indikator stok, dan indikator warna untuk memudahkan pengenalan dan peningkatan kinerja. Tujuannya adalah menjaga kelancaran produksi dan mencegah terjadiny
5S diambil dari term bahasa Jepang yang di adopsi ke dalam bahasa Inggris, atau lebih dikenal di bahasa Indonesia adalah 5R, dimana ini adalah suatu sistem yang dipakai dalam pelaksanaan improvement dan juga sangat baik diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
El documento describe los principios y conceptos clave del Kaizen. En 3 oraciones:
El Kaizen se enfoca en la mejora continua a través de pequeños cambios incrementales aplicando sentido común. Promueve un enfoque en los procesos mediante el uso de ciclos como PDCA/SDCA y herramientas sencillas. Involucra a toda la organización en la identificación y solución de problemas para mejorar la productividad y calidad.
How to implement 5S - Japanese technique presentation by netpeckers managemen...Iskcon Ahmedabad
This document discusses the 5 pillars of visual workplace organization: Seiri (organization), Seiton (orderliness), Seiso (cleanliness), Seiketsu (standardization), and Shitsuke (discipline). It provides examples of benefits like reduced waste and improved productivity. The 5S methodology is compared to personal hygiene habits. Case studies demonstrate waste reduction through proper organization. Resistance to 5S is also discussed, emphasizing the need for understanding and involvement. Implementation requires establishing an organizational structure, sorting through items, maintaining standards, and ongoing evaluation.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol kualitas, tujuannya untuk menjaga kualitas produk sesuai rencana dengan melibatkan seluruh bagian. Metode yang dijelaskan adalah brainstorming, why-why analysis, dan fishbone diagram untuk mengidentifikasi akar masalah seperti cacat produk dan gangguan mesin.
5S is a methodology for organizing and managing a workspace. It consists of five steps: Sort, Set In Order, Shine, Standardize, and Sustain. The steps involve removing unnecessary items, properly storing and labeling necessary items, cleaning the work area, establishing standards, and sustaining the changes through ongoing training and communication. Implementing 5S leads to more efficient work environments and improved workplace safety, employee self-esteem, and reduced training time for new employees.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang tindakan yang harus diambil oleh operator ketika terjadi kondisi abnormal selama proses produksi. Kondisi abnormal didefinisikan sebagai ketidaksesuaian dengan standar operasi prosedur. Jika terjadi kondisi abnormal, operator harus menghentikan proses, memanggil atasan, dan menunggu instruksi selanjutnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara memanggil atasan dan menunggu instruksi, serta penanganan produk yang
Peningkatan kualitas yang berkesinambungan dengan penerapan kaizen di perusahaanIkhwan Krisnadi
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Kaizen oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas secara berkelanjutan dengan melibatkan seluruh karyawan.
2. Kaizen diperkenalkan ke Jepang oleh Dr. Deming setelah Perang Dunia 2 untuk membantu pemulihan ekonomi Jepang dan telah membuahkan hasil.
3. Perusahaan dapat menerapkan Kaizen melalui siklus PDCA (Plan Do Check Action), menggunak
Teks tersebut membahas konsep Six Sigma yang digunakan oleh PT Adhi Karya Tbk untuk meningkatkan kinerja proses bisnis. Six Sigma adalah metode untuk meningkatkan kualitas dengan mengurangi cacat produksi dan biaya serta meningkatkan produktivitas. PT Adhi Karya mengalami penurunan pendapatan dan laba pada tahun 2014 akibat penundaan proyek dan perubahan iklim ekonomi.
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 giatamaistian1
Teks tersebut membahas konsep Six Sigma yang digunakan oleh PT Adhi Karya Tbk dalam meningkatkan kinerja proses bisnis. Six Sigma adalah metode untuk meningkatkan kualitas dengan mengurangi cacat produksi dan biaya serta meningkatkan produktivitas. PT Adhi Karya mengalami penurunan pendapatan dan laba pada tahun 2014 akibat penundaan proyek dan perubahan iklim ekonomi. Perusahaan berupaya meningkatkan kinerja melalui revis
Dokumen tersebut membahas filosofi dan proses Kaizen untuk perbaikan berkelanjutan di perusahaan. Kaizen adalah filosofi Jepang tentang perubahan kecil secara berkelanjutan untuk mencapai perubahan besar, dan telah diterapkan di perusahaan-perusahaan Jepang seperti Toyota, Honda, dan Yamaha. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, prinsip, tahapan, organisasi, dan contoh penerapan Ka
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen berkualitas dan proses perbaikan, termasuk definisi kualitas, Total Quality Management, dan peran sertifikasi kualitas seperti ISO dan Baldrige.
2. Dibahas pula tentang rekayasa ulang proses, penilaian kinerja, dan penggunaan penilaian secara efektif untuk meningkatkan kualitas.
3. Langkah-langkah penting dalam manajemen berkualitas antara lain mendefinisikan tuju
Tiga aspek utama yang perlu diperhatikan dalam mengoptimalkan proses produksi menurut dokumen tersebut adalah:
1) pengendalian mutu produk, 2) pengelolaan sumber daya manusia, dan 3) peningkatan efisiensi produksi.
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptxRonalEduard
CV Natural adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi karpet dan lampit dari bahan alam seperti abaka dan kayu untuk memenuhi pesanan pelanggan. Perusahaan ini memiliki strategi jangka pendek untuk menyelesaikan pesanan dengan cepat dan jangka panjang untuk meningkatkan penjualan ke Eropa.
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakartawendyanbiya
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kualitas dengan pendekatan Six Sigma. Secara singkat, Six Sigma adalah metodologi untuk mengurangi variasi proses dan kesalahan dengan menggunakan alat statistik secara intensif guna meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Mata kuliah ini membahas konsep dan praktik pemodelan aplikasi bisnis untuk mendukung pengembangan proses bisnis. Metodologi seperti waterfall, V-model, incremental, RAD, agile, iterative, dan prototype digunakan dalam pemodelan aplikasi bisnis. Pemodelan bisnis bermanfaat untuk menyelaraskan operasi dengan strategi bisnis, meningkatkan komunikasi, kontrol, dan efisiensi proses bisnis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kualitas, definisi kualitas, cara meningkatkan kualitas dan keuntungan yang diperoleh, hubungan antara kualitas dan strategi, pengaruh kualitas, biaya kualitas, etika dan manajemen kualitas, serta konsep-konsep total quality management seperti perbaikan terus-menerus, six sigma, pemberdayaan karyawan, tolok ukur, tepat waktu, konsep Taguchi, dan alat-alat TQM."
Metode six sigma menggunakan pendekatan DMAIC untuk meningkatkan proses produksi dengan fokus pada kepuasan pelanggan. Langkah-langkahnya meliputi mendefinisikan masalah, mengukur kinerja saat ini, menganalisis penyebab, melakukan perbaikan, dan mengendalikan hasil perbaikan. Tujuannya adalah menghasilkan produk yang memenuhi harapan pelanggan.
Lean six sigma green belt project at pln area serpongArif Purnomo
Lean Six Sigma Green Belt Project
at PLN Area Serpong Focus on "Services Speed of New Installment of Electric Pre Paid "
Kalau ingin download silahkan kunjungi blog saya di
www.oncoroeblik.blogspot.com
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. Lean Service
(6S dan Kaizen)
Fandi 161150
I Wayan Mardi 16115043
Julia Loren 16115047
Regita Ayu Pratiwi 16115118
2. Metode 6S ini digunakan oleh
manajemen perusahaan dalam
usaha memelihara ketertiban,
efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja
sekaligus meningkatan kinerja
perusahaan secara menyeluruh.
6S adalah suatu metode penataan
dan pemeliharaan wilayah kerja
secara intensif yang berasal dari
Jepang yaitu TOYOTA yang
pemiliknya adalah Bapak Toyoda
Sakichi anak seorang tukang kayu
miskin yang jadi "Raja Penemu
Jepang".
Apa itu 6S?
3. Nyaman dalam bekerja
Meningkatkan efisiensi :
>> Kerusakan menurun
>> Lifetime (jangka waktu) mesin atau alat produksi meningkat
>> Stock barang tidak mubadzir
>> Mengurangi pemborosan
>> Memanfaatkan ruangan secara efektif
Zero Claim (karyawan, mesin, kualitas produk dsby.)
Menurunkan Incident/Acident
Sasaran 6S dalam bekerja adalah :
5. suatu aktifitas untuk
menentukan tata letak
yang tertata rapi sehingga
selalu dapat menemukan
barang yang diperlukan.
2. Set in Order
Parameter Kerapian :
1. Tentukan kerapian barang (Mutu, Keamanan,
Efisien, Terpelihara, Nama Lokasi)
2. Mudah diambil dan menyimpan
3. Terdapat garis/penanda dan tempat penyimpanan
6. Kinerja yang bersih juga harus diterapkan
pada suatu produksi seperti :
1. Kualitas barang produksi
2. Kuantitas
3. Sistem pengiriman produk
4. Service dan pelayanan
5. MORAL ATAU ETIKA
3. Shine/ Kebersihan
7. 4. Standarize
Membuat standar khusus dalam melakukan
pekerjaan bisa dengan SOP (Standar operasi
pekerjaan) .
Aktifitas ini diperlukan tanggung jawab dari
semua pihak untuk melaksanakanya. Adapun
standarize pada pihak manajerial caranya dapat
dengan membuat standar, merevisi dan
melakukan pengechekan terhadap standarize yang
sudah dibuat. Selain untuk alat standarize juga
dapat diartikan untuk pekerja, SOP dan
perlengkapan pekerja, sudah kah sesuai dengan
SOP atau belum. Jika belum maka perlu
"didisiplinkan".
8. 5. Sustain
Melakukan perbaikan dan kedisiplinan. Sustain
merupakan aktifitas taat mematuhi prosedur kerja
dan SMK3 serta, berinisiatif dan
memilikiattitude yang baik dalam melaksanakan
pekerjaan.
10. Definis Jelas
Komitmen Dari Pemimpin
Training
Disiplin
Kunci Sukses Menerapkan 6S
11. Manfaat 6S
Manfaat utama 6S atas manfaat 5S adalah bahwa menambahkan fokus
pada keamanan, digunakan di daerah dengan proses yang lebih
berbahaya, dan hal ini dapat membantu mengurangi risiko kejadian
lebih jauh.
Zero Accidents
Zero Near Misses
12. Permasalahan : Industri tekstil merupakan salah satu industri prioritas nasional serta memiliki
nilai ekspor yang menguat tiap tahunnya. Padatnya jumlah pesaing dalam industri tekstil
mengharuskan suatu perusahaan menerapkan metode manajemen untuk mengurangi
produk dan pemborosan agar dapat bersaing di pasar domestik dan internasional.
Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial mempengaruhi proses produksi.
Pembahasan : Salah satu metode atau teknik dari konsep lean yang digunakan untuk
mengatur lingkungan kerja adalah 6S. Metode 6S menciptakan standarisasi,
dan penyederhanaan lingkungan kerja, reduksi pemborosan dari aktivitas yang tidak
diperlukan, sehingga kualitas, keefektifan dan efisiensi, serta keamanan meningkat. Berhasil
atau tidaknya penerapan 6S dalam meningkatkan produktivitas (keefektifan dan efisiensi)
diukur melalui salah satu pendekatan alat ukur yaitu overall equipment effectiveness.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi lingkungan kerja yang
menyebabkan peningkatan persentase overall equipment effectiveness sejak diterapkan
metode 6S. Peningkatan nilai OEE menandakan adanya kenaikan produktivitas melalui
losses yang meliputi breakdown dan reduced speed. Selain itu, hasil dari nilai OEE dan
kuantifikasi 6S menunjukkan bahwa perusahaan perlu melakukan improvement untuk
mencapai visinya sebagai world class company.
(Dwaya, Tifa dalam “ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA PENERAPAN METODE 6S DI INDUSTRI
TEKSTIL STUDI PADA PT APAC INTI CORPORA, BAWEN, SEMARANG “)
Contoh Penerapan 6S
13. Contoh perusahaan yang juga menerapkan 5S selain Toyota
adalah Metaldyne, sebuah produsen yang menjadi supplier bagi
berbagai perusahaan otomotif global. Metaldyne yang
menerapkan 5S sejak tahun 2002 mengaku memperoleh banyak
manfaat dari 5S. Kebersihan pabrik, misalnya, membuat pelanggan
terkesan dan memicu karyawan untuk kerja lebih bersemangat. 5S
juga memungkinkan mereka untuk bertahan di masa downturn
sektor otomotif saat itu, karena selagi tetap fokus terhadap
kualitas, mereka juga bisa menekan biaya dengan mengeliminasi
waste, sehingga value produk meningkat. Dan salah satu yang
terpenting, Metaldyne juga berhasil membantu pabrik untuk
memperoleh ruangan yang ’baru’ setelah membersihkan dan
merapihkan pabrik
Contoh Penerapan 2
15. Sejarah Teori Kaizen
Fenomena pertumbuhan ekonomi jepang pasca PD II memberikan motivasi pembangunan
kembali dari puing peperangan
Diutuslah seorang ahli survey AS yang bernama Dr. W. Edward Deming konsep Deming mulai
tahun 1970-an
Diterapkan oleh perusahaan Jepang yang terkenal dengan “14 kunci Dr. Deming”
16. Cont
Konsep deming yang Kemudian lebih dikenal dengan konsep kaizen diperkenalkan oleh Masaaki
Imai dalam bukunya “Kaizen : the key to Japan’s competitive success” (1986).
“Kaizen mengatakan kepada kita bahwa hanya dengn secara
terus menrus tetap sadar dan membuat bertus-ratus ribu
peningkatan kecil, maka dimungkinkan untuk menghasilkn
barang dan jasa yang mutunya otentik sehingga memuaskan
pelanggan. Cara paling mudah mencapainya adalah dengan
keikutsertaan, motivasi dan peningkatan terus menerus dari
masing-masing dan semua karyawan dalam organisasi.
Keikutsertaan staf tergantung pada komintmen manajemen
senior, strategi yang jelas dan ketabahan – karena kaizen
bukan jalan pintas melainkan proses yang berjalan secara
terus menerus untuk menciptakan hasil yang diinginkan”.
17. Pengertian Kaizen
Kaizen (baca: kai-seng). Kai =
merubah dan Zen = lebih baik.
Secara sederhana pengertian Kaizen
adalah usaha perbaikan
berkelanjutan untuk menjadi lebih
baik dari kondisi sekarang.
18. KAIZEN
Kaizen identik dengan Siklus Rencana-Kerjakan-Periksa Tindakan (Plan, Do,
Check, Acts atau PDCA). PDCA adalah prinsip dasar untuk perbaikan secara
terus-menerus.
19. Penjabaran dari siklus PDCA adalah sebagai berikut:
Planning berarti memahami apa yang ingin dicapai, memahami bagaimana
melakukan suatu pekerjaan, berfokus pada masalah, menemukan akar
permasalahan, menciptakan solusi yang kreatif serta merencanakan implementasi
yang terstruktur.
Doing tidak semudah seperti yang dilihat. Didalamnya berisi pelatihan dan
manajemen aktivitas. Biasanya masalah besar dan mudah sering berubah pada saat-
saat terakhir. Bila terjadi kondisi seperti ini maka tidak dapat dilanjutkan lagi tetapi
harus mulai dari awal kembali.
Checking berarti pengecekan terhadap hasil dan membandingkan sesuai dengan
yang diinginkan. Bila segala sesuatu menjadi buruk dan hasil baik tidak ditemukan,
pada bagian ini keberanian, kejujuran, kecerdasan sangat dibutuhkan untuk
mengendalikan proses. Kata kunci ketika hasil memburuk adalah "kenapa".
Dengan dokumentasi proses yang baik maka kita dapat kembali pada titik yang
mana keputusan yang salah dibuat.
Acting berarti Menindak lanjuti atas apa yang didapatkan selama tahap
pengecekan. Arti lainnya adalah mencapai tujuan dan menstandarisasikan proses
atau belajar dari pengalaman untuk memulai lagi pada kondisi yang tepat.
20. Salah satu tujuan dari konsep kaizen adalah untuk mengurangi
sampai menghilangkan waste dalam proses produksi. Waste
tersebut ada tujuh macam, yaitu:
Waste dalam transportasi
Waste dalam proses
Waste dalam inventori
Waste dalam gerakan:
Waste akibat cacat produk;
Waktu karena menunggu;
Produksi yang berlebihan.
7
Waste
21. Dengan menggunakan konsep dasar kaizen dalam melakukan berbagai
aktivitas. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh antara lain:
Peningkatan proses;
Mempercepat waktu proses;
Zero investment;
Human Development;
Keamanan dan keselamatan kerja.
Keuntungan Kaizen
22. Keuntungandari kaizen adalah:
Penggunaan sistem Plan-Do-Check-Action (PDCA)
mengakibatkan cepat dalam meningkatkan proses dan
menghilangkan masalah.
Identitikasi, implementasi, monitor dan mengatur perubahan
menyebabkan dapat mencegah tcrjadinya masalah baru.
Memfokuskan organisasi kepada kepuasan konsumen dan
berdasarkan fakta dalam mengambil keputusan.
Membantu organisasi untuk menjadi lebih efisien pada
proses peningkatan dan pemecahan masalah dilakukan pada
tingkat optimal dan biaya yang rendah.
23. Penerapan Kaizen
PT Bridgestone Tire Indonesia adalah perusahaan otomotif yang memproduksi ban mobil.
Perusahaan telah lama menggunakan kaizen dalam kegiatan produksinya, tetapi saat ini
proses produksi sering mengalami masalah oleh karena itu proses produksi menjadi tidak
efisien dan kualitas produk menjadi tidak sesuai dengan standar kualitas. Oleh sebab itu,
tujuan penulisan ini adalah untuk memperbaiki atau menerapkan kaizen di area kerja untuk
mengetahui bagaimana kaizen dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. Arti kaizen
adalah perbaikan secara terus menerus dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan
keselamatan kerja, kualitas, produktivitas dan biaya. Konsep yang biasanya digunakan adalah
konsep rencana, lakukan, periksa, dan laksanakan. Berdasarkan hasil penelitian, perbaikan
yang dilakukan bagian Banbury dengan menambahkan stopper pada bagian mesin yang
bermasalah. Hasil dari perbaikan dapat mengurangi biaya produksi Rp 180 juta/bulan dengan
menghilangkan loss time produksi, menghemat energi, mengurangi kerusakan materi dan
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan membuat kualitas menjadi standar.
(Fatkhurrohman, Arief dan Subawa. 2016 dalam jurnal “Penerapan Kaizen Dalam
Meningkatkan Efisiensi Dan Kualitas Produk Pada Bagian Banbury PT Bridgestone Tire
Indonesia”)
24. Kesimpulan
Konsep Kaizen dibagi dalam 3 segmen, yaitu Pertama,
berorientasi pada manajemen. Manajemen Jepang umumnya
percaya bahwa seorang manajer harus menggunakan 50%
waktunya untuk penyempurnaan. Mulai dengan mengidentifikasi
"pemborosan" maupun "kinerja karyawan." Kedua, berorientasi
pada kelompok "gugus kendali mutu" dan "aktivitas kelompok
kecil" untuk mengidentifikasi penyebab masalah, menganalisis,
melaksanakan, mencoba tindakan baru, dan menetapkan standar/
prosedur baru. Ketiga, berorientasi pada individu, tercermin
dalam bentuk keterampilan karyawan dalam menyampaikan
pemikiran dan saran, sebagai upaya pengembangan diri
karyawan.