SlideShare a Scribd company logo
Lean Service
(6S dan Kaizen)
Fandi 161150
I Wayan Mardi 16115043
Julia Loren 16115047
Regita Ayu Pratiwi 16115118
Metode 6S ini digunakan oleh
manajemen perusahaan dalam
usaha memelihara ketertiban,
efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja
sekaligus meningkatan kinerja
perusahaan secara menyeluruh.
6S adalah suatu metode penataan
dan pemeliharaan wilayah kerja
secara intensif yang berasal dari
Jepang yaitu TOYOTA yang
pemiliknya adalah Bapak Toyoda
Sakichi anak seorang tukang kayu
miskin yang jadi "Raja Penemu
Jepang".
Apa itu 6S?
 Nyaman dalam bekerja
 Meningkatkan efisiensi :
>> Kerusakan menurun
>> Lifetime (jangka waktu) mesin atau alat produksi meningkat
>> Stock barang tidak mubadzir
>> Mengurangi pemborosan
>> Memanfaatkan ruangan secara efektif
 Zero Claim (karyawan, mesin, kualitas produk dsby.)
 Menurunkan Incident/Acident
Sasaran 6S dalam bekerja adalah :
aktifitas pemilahan sesuatu yang
diperlukan dan yang tidak diperlukan.
1. Sort
suatu aktifitas untuk
menentukan tata letak
yang tertata rapi sehingga
selalu dapat menemukan
barang yang diperlukan.
2. Set in Order
Parameter Kerapian :
1. Tentukan kerapian barang (Mutu, Keamanan,
Efisien, Terpelihara, Nama Lokasi)
2. Mudah diambil dan menyimpan
3. Terdapat garis/penanda dan tempat penyimpanan
Kinerja yang bersih juga harus diterapkan
pada suatu produksi seperti :
1. Kualitas barang produksi
2. Kuantitas
3. Sistem pengiriman produk
4. Service dan pelayanan
5. MORAL ATAU ETIKA
3. Shine/ Kebersihan
4. Standarize
Membuat standar khusus dalam melakukan
pekerjaan bisa dengan SOP (Standar operasi
pekerjaan) .
Aktifitas ini diperlukan tanggung jawab dari
semua pihak untuk melaksanakanya. Adapun
standarize pada pihak manajerial caranya dapat
dengan membuat standar, merevisi dan
melakukan pengechekan terhadap standarize yang
sudah dibuat. Selain untuk alat standarize juga
dapat diartikan untuk pekerja, SOP dan
perlengkapan pekerja, sudah kah sesuai dengan
SOP atau belum. Jika belum maka perlu
"didisiplinkan".
5. Sustain
Melakukan perbaikan dan kedisiplinan. Sustain
merupakan aktifitas taat mematuhi prosedur kerja
dan SMK3 serta, berinisiatif dan
memilikiattitude yang baik dalam melaksanakan
pekerjaan.
6. Safety
 Definis Jelas
 Komitmen Dari Pemimpin
 Training
 Disiplin
Kunci Sukses Menerapkan 6S
Manfaat 6S
Manfaat utama 6S atas manfaat 5S adalah bahwa menambahkan fokus
pada keamanan, digunakan di daerah dengan proses yang lebih
berbahaya, dan hal ini dapat membantu mengurangi risiko kejadian
lebih jauh.
 Zero Accidents
 Zero Near Misses
Permasalahan : Industri tekstil merupakan salah satu industri prioritas nasional serta memiliki
nilai ekspor yang menguat tiap tahunnya. Padatnya jumlah pesaing dalam industri tekstil
mengharuskan suatu perusahaan menerapkan metode manajemen untuk mengurangi
produk dan pemborosan agar dapat bersaing di pasar domestik dan internasional.
Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial mempengaruhi proses produksi.
Pembahasan : Salah satu metode atau teknik dari konsep lean yang digunakan untuk
mengatur lingkungan kerja adalah 6S. Metode 6S menciptakan standarisasi,
dan penyederhanaan lingkungan kerja, reduksi pemborosan dari aktivitas yang tidak
diperlukan, sehingga kualitas, keefektifan dan efisiensi, serta keamanan meningkat. Berhasil
atau tidaknya penerapan 6S dalam meningkatkan produktivitas (keefektifan dan efisiensi)
diukur melalui salah satu pendekatan alat ukur yaitu overall equipment effectiveness.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi lingkungan kerja yang
menyebabkan peningkatan persentase overall equipment effectiveness sejak diterapkan
metode 6S. Peningkatan nilai OEE menandakan adanya kenaikan produktivitas melalui
losses yang meliputi breakdown dan reduced speed. Selain itu, hasil dari nilai OEE dan
kuantifikasi 6S menunjukkan bahwa perusahaan perlu melakukan improvement untuk
mencapai visinya sebagai world class company.
(Dwaya, Tifa dalam “ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA PENERAPAN METODE 6S DI INDUSTRI
TEKSTIL STUDI PADA PT APAC INTI CORPORA, BAWEN, SEMARANG “)
Contoh Penerapan 6S
Contoh perusahaan yang juga menerapkan 5S selain Toyota
adalah Metaldyne, sebuah produsen yang menjadi supplier bagi
berbagai perusahaan otomotif global. Metaldyne yang
menerapkan 5S sejak tahun 2002 mengaku memperoleh banyak
manfaat dari 5S. Kebersihan pabrik, misalnya, membuat pelanggan
terkesan dan memicu karyawan untuk kerja lebih bersemangat. 5S
juga memungkinkan mereka untuk bertahan di masa downturn
sektor otomotif saat itu, karena selagi tetap fokus terhadap
kualitas, mereka juga bisa menekan biaya dengan mengeliminasi
waste, sehingga value produk meningkat. Dan salah satu yang
terpenting, Metaldyne juga berhasil membantu pabrik untuk
memperoleh ruangan yang ’baru’ setelah membersihkan dan
merapihkan pabrik
Contoh Penerapan 2
Kaizen
Sejarah Teori Kaizen
Fenomena pertumbuhan ekonomi jepang pasca PD II memberikan motivasi pembangunan
kembali dari puing peperangan
Diutuslah seorang ahli survey AS yang bernama Dr. W. Edward Deming konsep Deming mulai
tahun 1970-an
Diterapkan oleh perusahaan Jepang yang terkenal dengan “14 kunci Dr. Deming”
Cont
Konsep deming yang Kemudian lebih dikenal dengan konsep kaizen diperkenalkan oleh Masaaki
Imai dalam bukunya “Kaizen : the key to Japan’s competitive success” (1986).
“Kaizen mengatakan kepada kita bahwa hanya dengn secara
terus menrus tetap sadar dan membuat bertus-ratus ribu
peningkatan kecil, maka dimungkinkan untuk menghasilkn
barang dan jasa yang mutunya otentik sehingga memuaskan
pelanggan. Cara paling mudah mencapainya adalah dengan
keikutsertaan, motivasi dan peningkatan terus menerus dari
masing-masing dan semua karyawan dalam organisasi.
Keikutsertaan staf tergantung pada komintmen manajemen
senior, strategi yang jelas dan ketabahan – karena kaizen
bukan jalan pintas melainkan proses yang berjalan secara
terus menerus untuk menciptakan hasil yang diinginkan”.
Pengertian Kaizen
 Kaizen (baca: kai-seng). Kai =
merubah dan Zen = lebih baik.
Secara sederhana pengertian Kaizen
adalah usaha perbaikan
berkelanjutan untuk menjadi lebih
baik dari kondisi sekarang.
KAIZEN
Kaizen identik dengan Siklus Rencana-Kerjakan-Periksa Tindakan (Plan, Do,
Check, Acts atau PDCA). PDCA adalah prinsip dasar untuk perbaikan secara
terus-menerus.
Penjabaran dari siklus PDCA adalah sebagai berikut:
 Planning berarti memahami apa yang ingin dicapai, memahami bagaimana
melakukan suatu pekerjaan, berfokus pada masalah, menemukan akar
permasalahan, menciptakan solusi yang kreatif serta merencanakan implementasi
yang terstruktur.
 Doing tidak semudah seperti yang dilihat. Didalamnya berisi pelatihan dan
manajemen aktivitas. Biasanya masalah besar dan mudah sering berubah pada saat-
saat terakhir. Bila terjadi kondisi seperti ini maka tidak dapat dilanjutkan lagi tetapi
harus mulai dari awal kembali.
 Checking berarti pengecekan terhadap hasil dan membandingkan sesuai dengan
yang diinginkan. Bila segala sesuatu menjadi buruk dan hasil baik tidak ditemukan,
pada bagian ini keberanian, kejujuran, kecerdasan sangat dibutuhkan untuk
mengendalikan proses. Kata kunci ketika hasil memburuk adalah "kenapa".
Dengan dokumentasi proses yang baik maka kita dapat kembali pada titik yang
mana keputusan yang salah dibuat.
 Acting berarti Menindak lanjuti atas apa yang didapatkan selama tahap
pengecekan. Arti lainnya adalah mencapai tujuan dan menstandarisasikan proses
atau belajar dari pengalaman untuk memulai lagi pada kondisi yang tepat.
Salah satu tujuan dari konsep kaizen adalah untuk mengurangi
sampai menghilangkan waste dalam proses produksi. Waste
tersebut ada tujuh macam, yaitu:
 Waste dalam transportasi
 Waste dalam proses
 Waste dalam inventori
 Waste dalam gerakan:
 Waste akibat cacat produk;
 Waktu karena menunggu;
 Produksi yang berlebihan.
7
Waste
Dengan menggunakan konsep dasar kaizen dalam melakukan berbagai
aktivitas. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh antara lain:
 Peningkatan proses;
 Mempercepat waktu proses;
 Zero investment;
 Human Development;
 Keamanan dan keselamatan kerja.
Keuntungan Kaizen
Keuntungandari kaizen adalah:
Penggunaan sistem Plan-Do-Check-Action (PDCA)
mengakibatkan cepat dalam meningkatkan proses dan
menghilangkan masalah.
Identitikasi, implementasi, monitor dan mengatur perubahan
menyebabkan dapat mencegah tcrjadinya masalah baru.
Memfokuskan organisasi kepada kepuasan konsumen dan
berdasarkan fakta dalam mengambil keputusan.
Membantu organisasi untuk menjadi lebih efisien pada
proses peningkatan dan pemecahan masalah dilakukan pada
tingkat optimal dan biaya yang rendah.
Penerapan Kaizen
PT Bridgestone Tire Indonesia adalah perusahaan otomotif yang memproduksi ban mobil.
Perusahaan telah lama menggunakan kaizen dalam kegiatan produksinya, tetapi saat ini
proses produksi sering mengalami masalah oleh karena itu proses produksi menjadi tidak
efisien dan kualitas produk menjadi tidak sesuai dengan standar kualitas. Oleh sebab itu,
tujuan penulisan ini adalah untuk memperbaiki atau menerapkan kaizen di area kerja untuk
mengetahui bagaimana kaizen dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. Arti kaizen
adalah perbaikan secara terus menerus dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan
keselamatan kerja, kualitas, produktivitas dan biaya. Konsep yang biasanya digunakan adalah
konsep rencana, lakukan, periksa, dan laksanakan. Berdasarkan hasil penelitian, perbaikan
yang dilakukan bagian Banbury dengan menambahkan stopper pada bagian mesin yang
bermasalah. Hasil dari perbaikan dapat mengurangi biaya produksi Rp 180 juta/bulan dengan
menghilangkan loss time produksi, menghemat energi, mengurangi kerusakan materi dan
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan membuat kualitas menjadi standar.
(Fatkhurrohman, Arief dan Subawa. 2016 dalam jurnal “Penerapan Kaizen Dalam
Meningkatkan Efisiensi Dan Kualitas Produk Pada Bagian Banbury PT Bridgestone Tire
Indonesia”)
Kesimpulan
 Konsep Kaizen dibagi dalam 3 segmen, yaitu Pertama,
berorientasi pada manajemen. Manajemen Jepang umumnya
percaya bahwa seorang manajer harus menggunakan 50%
waktunya untuk penyempurnaan. Mulai dengan mengidentifikasi
"pemborosan" maupun "kinerja karyawan." Kedua, berorientasi
pada kelompok "gugus kendali mutu" dan "aktivitas kelompok
kecil" untuk mengidentifikasi penyebab masalah, menganalisis,
melaksanakan, mencoba tindakan baru, dan menetapkan standar/
prosedur baru. Ketiga, berorientasi pada individu, tercermin
dalam bentuk keterampilan karyawan dalam menyampaikan
pemikiran dan saran, sebagai upaya pengembangan diri
karyawan.
Lean service tools

More Related Content

What's hot

5S Training Presentation (Beginner)
5S Training Presentation (Beginner)5S Training Presentation (Beginner)
5S Training Presentation (Beginner)
Bahtiar Yulianto
 
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5R
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5R PELATIHAN IMPLEMENTASI 5R
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5R
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
Kaizen janu 23 juli 2014
Kaizen janu 23 juli 2014Kaizen janu 23 juli 2014
Kaizen janu 23 juli 2014
Direktorat Produktivitas -Kemnakertrans
 
6S Training.pptx
6S Training.pptx6S Training.pptx
6S Training.pptx
ssuser5910c7
 
Modul kaizen
Modul kaizenModul kaizen
Modul kaizen
Idham Hanafiah
 
Lean manufacturing
Lean manufacturingLean manufacturing
Lean manufacturing
Arya Wirabhuana
 
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Al Marson
 
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S UNTUK PERUSAHAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S UNTUK PERUSAHAANPELATIHAN IMPLEMENTASI 5S UNTUK PERUSAHAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S UNTUK PERUSAHAAN
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
5 r pada bengkel
5 r pada bengkel5 r pada bengkel
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsuTeknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Herry Prakoso
 
Pengertian 5 r dan penerapan
Pengertian 5 r dan penerapanPengertian 5 r dan penerapan
Pengertian 5 r dan penerapan
florentinania
 
5 S Activty Program
5 S Activty Program5 S Activty Program
5 S Activty Program
Dina Herdiana
 
5 S
5 S5 S
Teknik Implementasi 5 s 5r seiri
Teknik Implementasi 5 s 5r seiriTeknik Implementasi 5 s 5r seiri
Teknik Implementasi 5 s 5r seiri
Herry Prakoso
 
Kaizen gemba kaizen 2020
Kaizen  gemba kaizen 2020Kaizen  gemba kaizen 2020
Kaizen gemba kaizen 2020
Primala Sistema de Gestion
 
How to implement 5S - Japanese technique presentation by netpeckers managemen...
How to implement 5S - Japanese technique presentation by netpeckers managemen...How to implement 5S - Japanese technique presentation by netpeckers managemen...
How to implement 5S - Japanese technique presentation by netpeckers managemen...
Iskcon Ahmedabad
 
Quality control
Quality controlQuality control
Quality control
Syrfuddyn Syrfuddyn
 
5s METHODOLOGY
5s METHODOLOGY5s METHODOLOGY
5s METHODOLOGY
Gokul Krishnan
 
Abnormality Rule_Rev.0.pdf
Abnormality Rule_Rev.0.pdfAbnormality Rule_Rev.0.pdf
Abnormality Rule_Rev.0.pdf
Ardy Damar
 

What's hot (20)

5S Training Presentation (Beginner)
5S Training Presentation (Beginner)5S Training Presentation (Beginner)
5S Training Presentation (Beginner)
 
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5R
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5R PELATIHAN IMPLEMENTASI 5R
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5R
 
Kaizen janu 23 juli 2014
Kaizen janu 23 juli 2014Kaizen janu 23 juli 2014
Kaizen janu 23 juli 2014
 
6S Training.pptx
6S Training.pptx6S Training.pptx
6S Training.pptx
 
Modul kaizen
Modul kaizenModul kaizen
Modul kaizen
 
Lean manufacturing
Lean manufacturingLean manufacturing
Lean manufacturing
 
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
 
Tentang 5R
Tentang 5RTentang 5R
Tentang 5R
 
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S UNTUK PERUSAHAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S UNTUK PERUSAHAANPELATIHAN IMPLEMENTASI 5S UNTUK PERUSAHAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S UNTUK PERUSAHAAN
 
5 r pada bengkel
5 r pada bengkel5 r pada bengkel
5 r pada bengkel
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsuTeknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
 
Pengertian 5 r dan penerapan
Pengertian 5 r dan penerapanPengertian 5 r dan penerapan
Pengertian 5 r dan penerapan
 
5 S Activty Program
5 S Activty Program5 S Activty Program
5 S Activty Program
 
5 S
5 S5 S
5 S
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiri
Teknik Implementasi 5 s 5r seiriTeknik Implementasi 5 s 5r seiri
Teknik Implementasi 5 s 5r seiri
 
Kaizen gemba kaizen 2020
Kaizen  gemba kaizen 2020Kaizen  gemba kaizen 2020
Kaizen gemba kaizen 2020
 
How to implement 5S - Japanese technique presentation by netpeckers managemen...
How to implement 5S - Japanese technique presentation by netpeckers managemen...How to implement 5S - Japanese technique presentation by netpeckers managemen...
How to implement 5S - Japanese technique presentation by netpeckers managemen...
 
Quality control
Quality controlQuality control
Quality control
 
5s METHODOLOGY
5s METHODOLOGY5s METHODOLOGY
5s METHODOLOGY
 
Abnormality Rule_Rev.0.pdf
Abnormality Rule_Rev.0.pdfAbnormality Rule_Rev.0.pdf
Abnormality Rule_Rev.0.pdf
 

Similar to Lean service tools

Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)
Megitta Ignacia
 
Peningkatan kualitas yang berkesinambungan dengan penerapan kaizen di perusahaan
Peningkatan kualitas yang berkesinambungan dengan penerapan kaizen di perusahaanPeningkatan kualitas yang berkesinambungan dengan penerapan kaizen di perusahaan
Peningkatan kualitas yang berkesinambungan dengan penerapan kaizen di perusahaan
Ikhwan Krisnadi
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
DindaSeptiahArini
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10 Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10
giatamaistian1
 
04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdf04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdf
sugeng59
 
Perbedaan Mendasar Kaizen dan Lean Six Sigma
Perbedaan Mendasar Kaizen dan Lean Six SigmaPerbedaan Mendasar Kaizen dan Lean Six Sigma
Perbedaan Mendasar Kaizen dan Lean Six Sigma
Robi Cahyadi
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Judianto Nugroho
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitas
cekkembali dotcom
 
3. BUDAYA KERJA JEPANG KAIZEN.pptx
3. BUDAYA KERJA JEPANG KAIZEN.pptx3. BUDAYA KERJA JEPANG KAIZEN.pptx
3. BUDAYA KERJA JEPANG KAIZEN.pptx
BisnisAngga
 
Optimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksiOptimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksi
Rochmadz Febrianta
 
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptx
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptxPPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptx
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptx
RonalEduard
 
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti JakartaSix Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
wendyanbiya
 
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
wendyanbiya
 
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptx
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptxPERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptx
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptx
FeoniYulia
 
1653794497.pdf
1653794497.pdf1653794497.pdf
1653794497.pdf
AgumGusmawandi
 
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir)
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir) Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir)
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir)
Defina Sulastiningtiyas
 
agroteknologi part 2.pdf
agroteknologi part 2.pdfagroteknologi part 2.pdf
agroteknologi part 2.pdf
dbaloycorporindo
 
six sigma-maksi Esa unggul
 six sigma-maksi Esa unggul six sigma-maksi Esa unggul
six sigma-maksi Esa unggul
Rio Corleone
 
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpongLean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
Arif Purnomo
 

Similar to Lean service tools (20)

Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)
 
Peningkatan kualitas yang berkesinambungan dengan penerapan kaizen di perusahaan
Peningkatan kualitas yang berkesinambungan dengan penerapan kaizen di perusahaanPeningkatan kualitas yang berkesinambungan dengan penerapan kaizen di perusahaan
Peningkatan kualitas yang berkesinambungan dengan penerapan kaizen di perusahaan
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10  (1)
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10 (1)
 
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10
Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10 Konsep six sigma  pt adhi karya kelompok 10
Konsep six sigma pt adhi karya kelompok 10
 
04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdf04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdf
 
Perbedaan Mendasar Kaizen dan Lean Six Sigma
Perbedaan Mendasar Kaizen dan Lean Six SigmaPerbedaan Mendasar Kaizen dan Lean Six Sigma
Perbedaan Mendasar Kaizen dan Lean Six Sigma
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitas
 
3. BUDAYA KERJA JEPANG KAIZEN.pptx
3. BUDAYA KERJA JEPANG KAIZEN.pptx3. BUDAYA KERJA JEPANG KAIZEN.pptx
3. BUDAYA KERJA JEPANG KAIZEN.pptx
 
Kaizen
KaizenKaizen
Kaizen
 
Optimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksiOptimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksi
 
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptx
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptxPPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptx
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptx
 
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti JakartaSix Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
Six Sigma - Managemen Internasional - MM Universitas Trisakti Jakarta
 
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
Managemen Kualitas - Six Sigma - Magister Managemen - Universitas Trisakti Ja...
 
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptx
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptxPERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptx
PERT1_INTRODUCTION_OF_BAM.pptx
 
1653794497.pdf
1653794497.pdf1653794497.pdf
1653794497.pdf
 
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir)
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir) Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir)
Slide TQM Manj.Kualitas - Univ.Trisakti (Prof. Abduh Syamsir)
 
agroteknologi part 2.pdf
agroteknologi part 2.pdfagroteknologi part 2.pdf
agroteknologi part 2.pdf
 
six sigma-maksi Esa unggul
 six sigma-maksi Esa unggul six sigma-maksi Esa unggul
six sigma-maksi Esa unggul
 
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpongLean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
 

Recently uploaded

ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 

Recently uploaded (20)

ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 

Lean service tools

  • 1. Lean Service (6S dan Kaizen) Fandi 161150 I Wayan Mardi 16115043 Julia Loren 16115047 Regita Ayu Pratiwi 16115118
  • 2. Metode 6S ini digunakan oleh manajemen perusahaan dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh. 6S adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang yaitu TOYOTA yang pemiliknya adalah Bapak Toyoda Sakichi anak seorang tukang kayu miskin yang jadi "Raja Penemu Jepang". Apa itu 6S?
  • 3.  Nyaman dalam bekerja  Meningkatkan efisiensi : >> Kerusakan menurun >> Lifetime (jangka waktu) mesin atau alat produksi meningkat >> Stock barang tidak mubadzir >> Mengurangi pemborosan >> Memanfaatkan ruangan secara efektif  Zero Claim (karyawan, mesin, kualitas produk dsby.)  Menurunkan Incident/Acident Sasaran 6S dalam bekerja adalah :
  • 4. aktifitas pemilahan sesuatu yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. 1. Sort
  • 5. suatu aktifitas untuk menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga selalu dapat menemukan barang yang diperlukan. 2. Set in Order Parameter Kerapian : 1. Tentukan kerapian barang (Mutu, Keamanan, Efisien, Terpelihara, Nama Lokasi) 2. Mudah diambil dan menyimpan 3. Terdapat garis/penanda dan tempat penyimpanan
  • 6. Kinerja yang bersih juga harus diterapkan pada suatu produksi seperti : 1. Kualitas barang produksi 2. Kuantitas 3. Sistem pengiriman produk 4. Service dan pelayanan 5. MORAL ATAU ETIKA 3. Shine/ Kebersihan
  • 7. 4. Standarize Membuat standar khusus dalam melakukan pekerjaan bisa dengan SOP (Standar operasi pekerjaan) . Aktifitas ini diperlukan tanggung jawab dari semua pihak untuk melaksanakanya. Adapun standarize pada pihak manajerial caranya dapat dengan membuat standar, merevisi dan melakukan pengechekan terhadap standarize yang sudah dibuat. Selain untuk alat standarize juga dapat diartikan untuk pekerja, SOP dan perlengkapan pekerja, sudah kah sesuai dengan SOP atau belum. Jika belum maka perlu "didisiplinkan".
  • 8. 5. Sustain Melakukan perbaikan dan kedisiplinan. Sustain merupakan aktifitas taat mematuhi prosedur kerja dan SMK3 serta, berinisiatif dan memilikiattitude yang baik dalam melaksanakan pekerjaan.
  • 10.  Definis Jelas  Komitmen Dari Pemimpin  Training  Disiplin Kunci Sukses Menerapkan 6S
  • 11. Manfaat 6S Manfaat utama 6S atas manfaat 5S adalah bahwa menambahkan fokus pada keamanan, digunakan di daerah dengan proses yang lebih berbahaya, dan hal ini dapat membantu mengurangi risiko kejadian lebih jauh.  Zero Accidents  Zero Near Misses
  • 12. Permasalahan : Industri tekstil merupakan salah satu industri prioritas nasional serta memiliki nilai ekspor yang menguat tiap tahunnya. Padatnya jumlah pesaing dalam industri tekstil mengharuskan suatu perusahaan menerapkan metode manajemen untuk mengurangi produk dan pemborosan agar dapat bersaing di pasar domestik dan internasional. Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial mempengaruhi proses produksi. Pembahasan : Salah satu metode atau teknik dari konsep lean yang digunakan untuk mengatur lingkungan kerja adalah 6S. Metode 6S menciptakan standarisasi, dan penyederhanaan lingkungan kerja, reduksi pemborosan dari aktivitas yang tidak diperlukan, sehingga kualitas, keefektifan dan efisiensi, serta keamanan meningkat. Berhasil atau tidaknya penerapan 6S dalam meningkatkan produktivitas (keefektifan dan efisiensi) diukur melalui salah satu pendekatan alat ukur yaitu overall equipment effectiveness. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi lingkungan kerja yang menyebabkan peningkatan persentase overall equipment effectiveness sejak diterapkan metode 6S. Peningkatan nilai OEE menandakan adanya kenaikan produktivitas melalui losses yang meliputi breakdown dan reduced speed. Selain itu, hasil dari nilai OEE dan kuantifikasi 6S menunjukkan bahwa perusahaan perlu melakukan improvement untuk mencapai visinya sebagai world class company. (Dwaya, Tifa dalam “ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA PENERAPAN METODE 6S DI INDUSTRI TEKSTIL STUDI PADA PT APAC INTI CORPORA, BAWEN, SEMARANG “) Contoh Penerapan 6S
  • 13. Contoh perusahaan yang juga menerapkan 5S selain Toyota adalah Metaldyne, sebuah produsen yang menjadi supplier bagi berbagai perusahaan otomotif global. Metaldyne yang menerapkan 5S sejak tahun 2002 mengaku memperoleh banyak manfaat dari 5S. Kebersihan pabrik, misalnya, membuat pelanggan terkesan dan memicu karyawan untuk kerja lebih bersemangat. 5S juga memungkinkan mereka untuk bertahan di masa downturn sektor otomotif saat itu, karena selagi tetap fokus terhadap kualitas, mereka juga bisa menekan biaya dengan mengeliminasi waste, sehingga value produk meningkat. Dan salah satu yang terpenting, Metaldyne juga berhasil membantu pabrik untuk memperoleh ruangan yang ’baru’ setelah membersihkan dan merapihkan pabrik Contoh Penerapan 2
  • 15. Sejarah Teori Kaizen Fenomena pertumbuhan ekonomi jepang pasca PD II memberikan motivasi pembangunan kembali dari puing peperangan Diutuslah seorang ahli survey AS yang bernama Dr. W. Edward Deming konsep Deming mulai tahun 1970-an Diterapkan oleh perusahaan Jepang yang terkenal dengan “14 kunci Dr. Deming”
  • 16. Cont Konsep deming yang Kemudian lebih dikenal dengan konsep kaizen diperkenalkan oleh Masaaki Imai dalam bukunya “Kaizen : the key to Japan’s competitive success” (1986). “Kaizen mengatakan kepada kita bahwa hanya dengn secara terus menrus tetap sadar dan membuat bertus-ratus ribu peningkatan kecil, maka dimungkinkan untuk menghasilkn barang dan jasa yang mutunya otentik sehingga memuaskan pelanggan. Cara paling mudah mencapainya adalah dengan keikutsertaan, motivasi dan peningkatan terus menerus dari masing-masing dan semua karyawan dalam organisasi. Keikutsertaan staf tergantung pada komintmen manajemen senior, strategi yang jelas dan ketabahan – karena kaizen bukan jalan pintas melainkan proses yang berjalan secara terus menerus untuk menciptakan hasil yang diinginkan”.
  • 17. Pengertian Kaizen  Kaizen (baca: kai-seng). Kai = merubah dan Zen = lebih baik. Secara sederhana pengertian Kaizen adalah usaha perbaikan berkelanjutan untuk menjadi lebih baik dari kondisi sekarang.
  • 18. KAIZEN Kaizen identik dengan Siklus Rencana-Kerjakan-Periksa Tindakan (Plan, Do, Check, Acts atau PDCA). PDCA adalah prinsip dasar untuk perbaikan secara terus-menerus.
  • 19. Penjabaran dari siklus PDCA adalah sebagai berikut:  Planning berarti memahami apa yang ingin dicapai, memahami bagaimana melakukan suatu pekerjaan, berfokus pada masalah, menemukan akar permasalahan, menciptakan solusi yang kreatif serta merencanakan implementasi yang terstruktur.  Doing tidak semudah seperti yang dilihat. Didalamnya berisi pelatihan dan manajemen aktivitas. Biasanya masalah besar dan mudah sering berubah pada saat- saat terakhir. Bila terjadi kondisi seperti ini maka tidak dapat dilanjutkan lagi tetapi harus mulai dari awal kembali.  Checking berarti pengecekan terhadap hasil dan membandingkan sesuai dengan yang diinginkan. Bila segala sesuatu menjadi buruk dan hasil baik tidak ditemukan, pada bagian ini keberanian, kejujuran, kecerdasan sangat dibutuhkan untuk mengendalikan proses. Kata kunci ketika hasil memburuk adalah "kenapa". Dengan dokumentasi proses yang baik maka kita dapat kembali pada titik yang mana keputusan yang salah dibuat.  Acting berarti Menindak lanjuti atas apa yang didapatkan selama tahap pengecekan. Arti lainnya adalah mencapai tujuan dan menstandarisasikan proses atau belajar dari pengalaman untuk memulai lagi pada kondisi yang tepat.
  • 20. Salah satu tujuan dari konsep kaizen adalah untuk mengurangi sampai menghilangkan waste dalam proses produksi. Waste tersebut ada tujuh macam, yaitu:  Waste dalam transportasi  Waste dalam proses  Waste dalam inventori  Waste dalam gerakan:  Waste akibat cacat produk;  Waktu karena menunggu;  Produksi yang berlebihan. 7 Waste
  • 21. Dengan menggunakan konsep dasar kaizen dalam melakukan berbagai aktivitas. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh antara lain:  Peningkatan proses;  Mempercepat waktu proses;  Zero investment;  Human Development;  Keamanan dan keselamatan kerja. Keuntungan Kaizen
  • 22. Keuntungandari kaizen adalah: Penggunaan sistem Plan-Do-Check-Action (PDCA) mengakibatkan cepat dalam meningkatkan proses dan menghilangkan masalah. Identitikasi, implementasi, monitor dan mengatur perubahan menyebabkan dapat mencegah tcrjadinya masalah baru. Memfokuskan organisasi kepada kepuasan konsumen dan berdasarkan fakta dalam mengambil keputusan. Membantu organisasi untuk menjadi lebih efisien pada proses peningkatan dan pemecahan masalah dilakukan pada tingkat optimal dan biaya yang rendah.
  • 23. Penerapan Kaizen PT Bridgestone Tire Indonesia adalah perusahaan otomotif yang memproduksi ban mobil. Perusahaan telah lama menggunakan kaizen dalam kegiatan produksinya, tetapi saat ini proses produksi sering mengalami masalah oleh karena itu proses produksi menjadi tidak efisien dan kualitas produk menjadi tidak sesuai dengan standar kualitas. Oleh sebab itu, tujuan penulisan ini adalah untuk memperbaiki atau menerapkan kaizen di area kerja untuk mengetahui bagaimana kaizen dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. Arti kaizen adalah perbaikan secara terus menerus dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan keselamatan kerja, kualitas, produktivitas dan biaya. Konsep yang biasanya digunakan adalah konsep rencana, lakukan, periksa, dan laksanakan. Berdasarkan hasil penelitian, perbaikan yang dilakukan bagian Banbury dengan menambahkan stopper pada bagian mesin yang bermasalah. Hasil dari perbaikan dapat mengurangi biaya produksi Rp 180 juta/bulan dengan menghilangkan loss time produksi, menghemat energi, mengurangi kerusakan materi dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan membuat kualitas menjadi standar. (Fatkhurrohman, Arief dan Subawa. 2016 dalam jurnal “Penerapan Kaizen Dalam Meningkatkan Efisiensi Dan Kualitas Produk Pada Bagian Banbury PT Bridgestone Tire Indonesia”)
  • 24. Kesimpulan  Konsep Kaizen dibagi dalam 3 segmen, yaitu Pertama, berorientasi pada manajemen. Manajemen Jepang umumnya percaya bahwa seorang manajer harus menggunakan 50% waktunya untuk penyempurnaan. Mulai dengan mengidentifikasi "pemborosan" maupun "kinerja karyawan." Kedua, berorientasi pada kelompok "gugus kendali mutu" dan "aktivitas kelompok kecil" untuk mengidentifikasi penyebab masalah, menganalisis, melaksanakan, mencoba tindakan baru, dan menetapkan standar/ prosedur baru. Ketiga, berorientasi pada individu, tercermin dalam bentuk keterampilan karyawan dalam menyampaikan pemikiran dan saran, sebagai upaya pengembangan diri karyawan.