Dokumen ini membahas tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti TBC, campak, polio, hepatitis B, difteri, dan tetanus. Imunisasi yang harus diberikan kepada ibu hamil adalah imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada bayi.
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) diperkenalkan untuk mencegah lima penyakit berbahaya pada bayi dan anak, yaitu difteri, tetanus, hepatitis, radang otak, dan batuk rejan. Vaksin ini aman dan efektif diberikan secara rutin pada usia 2, 3, 4 bulan dan 18 bulan untuk mencapai perlindungan maksimal. Semua fasilitas kesehatan di Kota Tegal menyediakan vaksin Pentavalen
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit seperti difteri, pertusis, tetanus, TBC, campak, polio dan hepatitis B. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin seperti BCG, TT, DT, polio, campak dan hepatitis B secara berkala sesuai jadwal yang ditetapkan. Tujuan imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan pada tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat
Dokumen ini membahas tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti TBC, campak, polio, hepatitis B, difteri, dan tetanus. Imunisasi yang harus diberikan kepada ibu hamil adalah imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada bayi.
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) diperkenalkan untuk mencegah lima penyakit berbahaya pada bayi dan anak, yaitu difteri, tetanus, hepatitis, radang otak, dan batuk rejan. Vaksin ini aman dan efektif diberikan secara rutin pada usia 2, 3, 4 bulan dan 18 bulan untuk mencapai perlindungan maksimal. Semua fasilitas kesehatan di Kota Tegal menyediakan vaksin Pentavalen
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit seperti difteri, pertusis, tetanus, TBC, campak, polio dan hepatitis B. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin seperti BCG, TT, DT, polio, campak dan hepatitis B secara berkala sesuai jadwal yang ditetapkan. Tujuan imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan pada tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yaitu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit menular melalui pemberian vaksin pada bayi, anak, dan orang dewasa. Imunisasi dapat dilakukan secara aktif maupun pasif, dengan tujuan mencegah penyakit tertentu. Faktor-faktor seperti status kekebalan tubuh, genetik, dan kualitas vaksin dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui pemberian vaksin secara aktif atau pasif. Imunisasi memberikan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta mencegah penyakit seperti TBC, difteri, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B.
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Program imunisasi bertujuan mencegah penyakit menular melalui vaksinasi. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi rutin untuk bayi dan anak, serta strategi untuk mencapai target vaksinasi universal dan eliminasi penyakit tertentu seperti tetanus dan polio.
Dokumen tersebut merupakan format satuan acara penyuluhan tentang imunisasi dasar yang akan diselenggarakan di Puskesmas Warungkiara pada 3 April 2013. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentang imunisasi dasar agar dapat menyebutkan pengertian, manfaat, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta efek dari tidak melakukan imunisasi. Materi penyuluhan mencakup pengertian
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yaitu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit menular melalui pemberian vaksin pada bayi, anak, dan orang dewasa. Imunisasi dapat dilakukan secara aktif maupun pasif, dengan tujuan mencegah penyakit tertentu. Faktor-faktor seperti status kekebalan tubuh, genetik, dan kualitas vaksin dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui pemberian vaksin secara aktif atau pasif. Imunisasi memberikan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta mencegah penyakit seperti TBC, difteri, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B.
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Program imunisasi bertujuan mencegah penyakit menular melalui vaksinasi. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi rutin untuk bayi dan anak, serta strategi untuk mencapai target vaksinasi universal dan eliminasi penyakit tertentu seperti tetanus dan polio.
Dokumen tersebut merupakan format satuan acara penyuluhan tentang imunisasi dasar yang akan diselenggarakan di Puskesmas Warungkiara pada 3 April 2013. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentang imunisasi dasar agar dapat menyebutkan pengertian, manfaat, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta efek dari tidak melakukan imunisasi. Materi penyuluhan mencakup pengertian
Dokumen tersebut memberikan informasi penting tentang kesehatan ibu dan balita, termasuk tanda-tanda penyakit umum seperti demam berdarah dengue, malaria, hepatitis B, tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, campak, dan haemophilus influenzae tipe B serta cara mencegahnya melalui imunisasi dan kebersihan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara perawatan kanguru untuk bayi.
Tetanus neonatorum adalah infeksi yang disebabkan oleh Clostridium tetani yang masuk melalui luka tali pusat. Gejalanya berupa kejang otot yang dimulai dari mulut ke seluruh tubuh. Pencegahannya melalui persalinan bersih, perawatan luka tali pusat yang baik, dan imunisasi ibu hamil dengan vaksin TT. Penatalaksanaannya dengan obat anti kejang, antitoksin, dan antibiotik serta perawatan luka.
Dokumen tersebut membahas tentang 10 nama individu, gejala demam dan cara pengukurannya, jenis infeksi telinga dan mata, serta cara merawat gigi dan mulut bayi pada berbagai tahapan usia.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi. Secara singkat, imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit menular dengan memberikan antigen ke dalam tubuh sehingga dapat memproduksi antibodi. Vaksin dibuat dari kuman yang dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Indonesia telah melaksanakan program imunisasi sejak tahun 1956 untuk mengendalikan berbagai penyakit menular seperti cacar,
Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya imunisasi bagi bayi dan anak, termasuk jenis imunisasi wajib seperti polio, DPT, campak, BCG, dan hepatitis B yang diberikan pada usia tertentu untuk mencegah penyakit berbahaya dan meningkatkan kekebalan tubuh. Imunisasi memberikan manfaat perlindungan dari penyakit serta mencegah penularan kepada orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi DPT yang digunakan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Imunisasi DPT diberikan sebanyak tiga kali karena pada pemberian pertama belum memiliki kadar antibodi yang memadai. Imunisasi DPT bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap ketiga penyakit tersebut sekaligus.
Dokumen tersebut merangkum tentang imunisasi pada bayi dan anak, termasuk definisi imunisasi, tujuan, tempat dilaksanakan, jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal umur, serta tindak lanjut bila terjadi efek samping.
Broncho Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru dan cabang-cabang bronkusnya yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau tersedak makanan. Tanda dan gejalanya meliputi demam, batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Perawatannya meliputi minum obat, istirahat yang cukup, menjauhi aktivitas berat, menjaga kebersihan, dan kontrol rutin ke dokter.
Leaflet pertolongan pertama pada anak tersedakaskep33
Dokumen ini memberikan informasi tentang tindakan pertolongan pertama pada anak yang tersedak dan cara mencegahnya. Cara-cara yang disarankan untuk mencegah tersedak pada anak antara lain tidak memberikan makanan keras pada anak di bawah 5 tahun dan mengawasi anak saat makan. Jika terjadi tersedak, tindakan yang harus segera dilakukan adalah memberikan pukulan pada punggung atau dada anak untuk mengelu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah, penyebabnya yaitu virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti, gejala awalnya seperti demam tinggi, nyeri otot, dan perdarahan, serta tindakan pencegahan seperti memutus rantai siklus nyamuk dengan membersihkan tempat penampungan air.
Dokumen ini membahas tentang perawatan gigi dan mulut, termasuk bagian-bagian gigi, penyakit gigi yang sering terjadi seperti karies, penyebab karies, dan cara pencegahan penyakit gigi. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan karies dan perawatan yang dibutuhkan pada masing-masing tahap serta cara menggosok gigi yang benar.
Asam urat adalah penimbunan kristal asam urat di persendian yang menyebabkan radang berulang. Faktor risikonya meliputi genetik, asupan makanan tinggi purin, alkohol berlebih, berat badan berlebih, obat tertentu, gangguan ginjal, usia, dan penyakit penyerta. Gejalanya antara lain nyeri dan bengkak di persendian seperti jari tangan yang dapat mengganggu aktivitas. Pencegahannya meliputi
Dokumen ini membahas tentang anemia, penyakit kurang darah yang disebabkan kurangnya zat besi dalam tubuh. Anemia lebih sering terjadi pada wanita dan remaja putri karena kebutuhan zat besi mereka yang lebih besar akibat haid dan kehamilan. Gejala anemia antara lain mudah lelah, pucat, dan pusing. Anemia berbahaya bagi pertumbuhan anak, kesehatan ibu hamil dan menyusui, serta day
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pentingnya mencuci tangan dengan benar untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran infeksi. Terdapat 6 waktu penting untuk mencuci tangan seperti sebelum makan, sesudah buang air besar, atau setelah bersentuhan dengan benda kotor. Dokumen juga menjelaskan 7 langkah detail untuk mencuci tangan dengan sabun secara menyeluruh dan efektif.
Dokumen ini membahas tentang pubertas pada perempuan dan laki-laki, termasuk ciri-ciri fisik dan psikis selama masa pubertas, serta sikap yang dianjurkan dalam menghadapi masa tersebut seperti bersikap tenang, jujur, menjaga kebersihan, dan menambah wawasan.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang untuk lanjut usia, termasuk definisi gizi, masalah gizi yang umum dihadapi lanjut usia seperti kekurangan atau kelebihan gizi, zat gizi penting, dan contoh menu seimbang untuk mencapai berat badan ideal.
Dokumen tersebut membahas tentang mobilisasi aktif dan pasif yang bertujuan untuk memelihara fleksibilitas sendi dan otot, menjaga kerapuhan tulang, serta meningkatkan kekuatan otot. Terdapat penjelasan tentang jenis mobilisasi, hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan mobilisasi, serta contoh latihan mobilisasi untuk bahu, siku, tangan, jari tangan, kaki, dan leher.
Kolesterol ada dua jenis, LDL yang berbahaya dan HDL yang baik. Kolesterol tinggi terutama LDL dapat menumpuk di dinding pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Faktor penyebabnya antara lain usia, genetik, pola makan tidak sehat, merokok, dan kurang berolahraga. Gejalanya kadang tidak dirasakan, tetapi dapat muncul sakit kepala dan pegal. Penanganannya dengan mengetahui kad
Dokumen tersebut menjelaskan cara merawat payudara pada ibu menyusui agar produksi ASI lancar dan bayi dapat menyusu dengan baik. Terdiri dari 11 langkah mulai dari membersihkan, memanaskan, dan memijat payudara hingga menggunakan bra khusus untuk ibu menyusui. Tujuannya adalah menjaga kebersihan putting susu, memperbaiki bentuknya, merangsang kelenjar ASI, serta mendeteksi dini kelain
1. Oleh:
AGNES SAPUTRA
Sentra Keperawatan Puskesmas Ciumbuleuit
Program Studi ILmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran UNPAD
Bandung
2004
Macam-macam Imunisasi
♥♥ Imunisasi Dasar (wajib)
A. BCG
a.Untuk mencegah penyaakit TBC (batuk darah)
b.Diberikan pada saat usia bayi lahir – 2 bulan, tetapi
yang paling efektif pada usia 2 bulan.
B. DPT
Untuk mencegah difteri (radang tenggorokan),
pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari), dan tetanus
(kejang).
Diberikan sebanyak 3x yaitu pada saat usia bayi 3
bulan, 4 bulan, dan 5 bulan.
C. Polio
Untuk mencegah penyakit polio
Diberikan sebanyak 4x yaitu pada saat usia anak
ketika lahir, 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan.
D. Campak
Untuk mencegah penyakit campak
Diberikan 1x pada saat usia anak 9 bulan.
E. Hepatitis B
Untuk mencegah penyakit Hepatitis B
Diberikan 3x yaitu pada saat usia bayi 1 bulan, 2
bulan, dan 12 bulan.
♥♥ Imunisasi Anjuran
1. HIB (Haemophilus Influenza Type B)
2. MMR (Mumps/gondong, Measles/campak,
Rubella/cacar jerman)
3. Thypoid
4. Varicella (cacar air)
5. Hepatitis A
Apakah imunisasi itu ?
Imunisasi adalah pemberian kekebalan dalam upaya
untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.
Mengapa anak perlu diimunisasi ?
Dengan imunisasi diharapkan anak mendapat
kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi Itu Ibadah
Untuk anak : menghindarkan anak dari penderitaan
yang disebabkan oleh penyakit, kecacatan/kematian.
Anak tidak mengalami gangguan dalam pertumbuhan
maupun dalam perkembangannya. Diharapkan akan
menjadi generasi yang tangguh dimasa mendatang.
Untuk keluarga : menghilangkan kecemasan dan
menghemat biaya pengobatan bila anak sakit.
Imunisasi juga membantu keluarga dalam upaya
membentuk keluarga bahagia sejahtera (sakinnah,
mawadah, warohmah)
Untuk negara : memperbaiki tingkat kesehatan,
menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan negara. Memperbaiki citra
bangsa Indonesia diantara segenap bangsa di dunia.
Untuk siapakah imunisasi ini ?
Kelompok yang paling penting untuk mendapatkan
imunisasi adalah bayi karena mereka yang paling
peka/mudah terkena penyakit.
2. Imunisasi Pada Kaum Ibu Hamil
Immunisasi TT (tetanus Toxoid) diberikan
sebanyak 2 kali pada Ibu hamil dengan jarak waktu
paling sedikit 1 bulan antara imunisasi TT pertama
dengan Imunisasi TT kedua.
Sebaiknya imunisasi TT yang kedua diberikan
paling lambat satu bulan sebelum melahirkan (usia
kehamilan 8 bulan).
Manfaat imunisasi TT adalah untuk mencegah
terjadinya penyakit Tetanus Neonatorum pada bayi
saat lahir.
Tetanus Neonatorum
Disebabkan oleh pemotongan tali pusat yang
tidak bersih/steril atau karena tali pusat yang
sudah dipotong dibubuhi/ditaburi ramu-
ramuan, abu, dll
Hampir semua bayi yang terserang penyakit ini
akan meninggal
Tanda dan gejala:
bayi mendadak tidak bisa menyusu karena
mulut dan bibirnya kejang (seperti mulut ikan)
Badan, tangan, kaki, dan otot-otot lain menjadi
kaku karena kejang.
Kejadian Ikutan Setelah Pemberian Imunisasi
a. BCG
Demam
Nyeri dan korengan pada daerah penyuntikan
b. DPT
Demam ringan, nyeri dan kadang bengkak pada
daerah penyuntikan
c. Campak
Demam selama 1-2 hari pada hari ke 5-6
Kadang timbul bercak pada kulit sekitar tempat
penyuntikan
d. Polio
Kadang timbul diare
e. Hepatitis B
Bengkak dan nyeri pada daerah penyuntikan dan
kadang disertai demam ringan
!!!!......Imunisasi Campak dan DPT dapat menimbulkan
efek samping berupa demam tinggi disertai kejang-
kejang. Bila terjadi segera hubungi petugas kesehatan
untuk minta diganti (DPTDT)
Hal Yang Dilakukan Bila Balita Setelah Di imunisasi
Mengalami Salah Satu Kejadian Ikutan di Atas:
1. Bila Timbul Demam
Berikan kompres dengan air biasa (air dingin)
Beikan banyak minum (ASI diteruskan)
Kenakan pakaian tipis dan menyerap keringat,
serta ganti segera pakaian bila basah
Berikan obat penurun panas
2. Bila Timbul Nyeri/Bengkak daerah Suntikan
Berikan kompres dengan air biasa pada daerah
sekitar tempat penyuntikan
Daerah sekitar tempat penyuntikan diusap-usap
Khusus untuk imunisasi BCG, daerah penyuntukan
tidak boleh dipijat/diolesi obat oles, dan koreng
yang terbentuk pada daerah penyuntikan tidak
boleh diobati
ASI diteruskan
3. Bila Terjadi Diare
Berikan balita banyak minum (ASI, kuah sayur, sari
buah, air putih, larutan gula garam, atau oralit)
Jangan diberi obat anti diare