Dokumen tersebut membahas tentang vaksinasi polio, termasuk jenis vaksin polio, cara kerja, dosis pemberian, efek samping, dan kontraindikasinya. Vaksin polio terdiri dari vaksin polio inaktif (IPV) yang diberikan secara suntik dan vaksin virus polio oral (OPV) yang diberikan secara oral. Kedua jenis vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap virus polio dengan memicu produksi antibodi di tub
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui pemberian vaksin secara aktif atau pasif. Imunisasi memberikan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta mencegah penyakit seperti TBC, difteri, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yaitu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit menular melalui pemberian vaksin pada bayi, anak, dan orang dewasa. Imunisasi dapat dilakukan secara aktif maupun pasif, dengan tujuan mencegah penyakit tertentu. Faktor-faktor seperti status kekebalan tubuh, genetik, dan kualitas vaksin dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian
Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2023 akan memperluas cakupan imunisasi dengan memberikan vaksin HPV kepada anak perempuan sekolah untuk mencegah kanker serviks, disertai persiapan penjaringan kesehatan dan kerja sama antara sekolah dan puskesmas.
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
Dokumen tersebut membahas tentang vaksinasi polio, termasuk jenis vaksin polio, cara kerja, dosis pemberian, efek samping, dan kontraindikasinya. Vaksin polio terdiri dari vaksin polio inaktif (IPV) yang diberikan secara suntik dan vaksin virus polio oral (OPV) yang diberikan secara oral. Kedua jenis vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap virus polio dengan memicu produksi antibodi di tub
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui pemberian vaksin secara aktif atau pasif. Imunisasi memberikan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta mencegah penyakit seperti TBC, difteri, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yaitu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit menular melalui pemberian vaksin pada bayi, anak, dan orang dewasa. Imunisasi dapat dilakukan secara aktif maupun pasif, dengan tujuan mencegah penyakit tertentu. Faktor-faktor seperti status kekebalan tubuh, genetik, dan kualitas vaksin dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian
Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2023 akan memperluas cakupan imunisasi dengan memberikan vaksin HPV kepada anak perempuan sekolah untuk mencegah kanker serviks, disertai persiapan penjaringan kesehatan dan kerja sama antara sekolah dan puskesmas.
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen ini membahas tentang imunisasi rutin dan lanjutan pada anak sekolah dasar untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan campak-rubella. Termasuk jadwal pelaksanaan imunisasi DT, Td, dan MR pada sekolah-sekolah di wilayah UPT Puskesmas Cilimus.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Dokumen tersebut membahas konsep tumbuh kembang pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah dengan mempertimbangkan faktor keluarga, teman, kesehatan dan nutrisi. Faktor-faktor tersebut seperti status sosial ekonomi, nutrisi, kesehatan, dan lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap proses tumbuh kembang anak.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, tuberkulosis, hepatitis B, difteri, pertussis, dan lainnya. Diperlukan cakupan imunisasi yang tinggi dan berkelanjutan untuk mencegah penyakit tersebut baik pada individu maupun masyarakat."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang biasanya ditemukan dalam air kencing hewan seperti tikus. Bakteri ini dapat menular ke manusia melalui luka atau kontak dengan air kencing hewan atau makanan yang terkontaminasi. Gejalanya bervariasi mulai dari demam, sakit kepala, hingga kuningnya kulit dan gagal ginjal. Pencegahannya
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPANajMah Usman
ISPA merupakan penyakit pernafasan yang menular dan dapat menyebabkan kematian. Prevalensi ISPA tertinggi di Indonesia terdapat di NTT, Papua, Aceh, NTB, dan Jawa Timur. Penularan ISPA dapat terjadi melalui udara ketika batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan penderita. Pencegahannya meliputi menjaga gizi, imunisasi, menerapkan PHBS, serta menghindari kontak dengan pender
SOP ini menjelaskan tentang monitoring kinerja Puskesmas Harry Porter. SOP ini mendefinisikan monitoring sebagai kegiatan untuk mengikuti pelaksanaan program secara teratur dan berkelanjutan dengan cara mendengar, melihat, dan mencatat perkembangannya. SOP ini juga menjelaskan tujuan, kebijakan, dan langkah-langkah monitoring yang meliputi perencanaan, pelaksanaan monitoring, analisis hasil, dan pembuatan rekomendasi.
Dokumen tersebut merupakan makalah pendek tentang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). ISPA adalah infeksi pada organ pernapasan yang disebabkan oleh masuknya kuman ke tubuh dan berlangsung kurang lebih 14 hari. Penyebabnya antara lain virus, bakteri, dan jamur. Gejalanya bervariasi dari ringan seperti batuk dan pilek hingga berat seperti demam tinggi dan kesulitan bernapas. Pencegahan ISPA meliputi pol
Program imunisasi nasional bertujuan untuk memastikan tingkat imunitas terhadap polio di populasi mencapai 95% guna mendukung eradikasi polio global pada 2020 melalui tiga tahapan yakni persiapan, pelaksanaan, dan pemantauan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen ini membahas tentang imunisasi rutin dan lanjutan pada anak sekolah dasar untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan campak-rubella. Termasuk jadwal pelaksanaan imunisasi DT, Td, dan MR pada sekolah-sekolah di wilayah UPT Puskesmas Cilimus.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Dokumen tersebut membahas konsep tumbuh kembang pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah dengan mempertimbangkan faktor keluarga, teman, kesehatan dan nutrisi. Faktor-faktor tersebut seperti status sosial ekonomi, nutrisi, kesehatan, dan lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap proses tumbuh kembang anak.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, tuberkulosis, hepatitis B, difteri, pertussis, dan lainnya. Diperlukan cakupan imunisasi yang tinggi dan berkelanjutan untuk mencegah penyakit tersebut baik pada individu maupun masyarakat."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang biasanya ditemukan dalam air kencing hewan seperti tikus. Bakteri ini dapat menular ke manusia melalui luka atau kontak dengan air kencing hewan atau makanan yang terkontaminasi. Gejalanya bervariasi mulai dari demam, sakit kepala, hingga kuningnya kulit dan gagal ginjal. Pencegahannya
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPANajMah Usman
ISPA merupakan penyakit pernafasan yang menular dan dapat menyebabkan kematian. Prevalensi ISPA tertinggi di Indonesia terdapat di NTT, Papua, Aceh, NTB, dan Jawa Timur. Penularan ISPA dapat terjadi melalui udara ketika batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan penderita. Pencegahannya meliputi menjaga gizi, imunisasi, menerapkan PHBS, serta menghindari kontak dengan pender
SOP ini menjelaskan tentang monitoring kinerja Puskesmas Harry Porter. SOP ini mendefinisikan monitoring sebagai kegiatan untuk mengikuti pelaksanaan program secara teratur dan berkelanjutan dengan cara mendengar, melihat, dan mencatat perkembangannya. SOP ini juga menjelaskan tujuan, kebijakan, dan langkah-langkah monitoring yang meliputi perencanaan, pelaksanaan monitoring, analisis hasil, dan pembuatan rekomendasi.
Dokumen tersebut merupakan makalah pendek tentang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). ISPA adalah infeksi pada organ pernapasan yang disebabkan oleh masuknya kuman ke tubuh dan berlangsung kurang lebih 14 hari. Penyebabnya antara lain virus, bakteri, dan jamur. Gejalanya bervariasi dari ringan seperti batuk dan pilek hingga berat seperti demam tinggi dan kesulitan bernapas. Pencegahan ISPA meliputi pol
Program imunisasi nasional bertujuan untuk memastikan tingkat imunitas terhadap polio di populasi mencapai 95% guna mendukung eradikasi polio global pada 2020 melalui tiga tahapan yakni persiapan, pelaksanaan, dan pemantauan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yaitu upaya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit menular melalui pemberian vaksin. Terdapat beberapa metode imunisasi seperti imunisasi aktif dan pasif, serta berbagai program imunisasi seperti imunisasi rutin, tambahan, dan kampanye khusus untuk penyakit tertentu. Faktor-faktor seperti status kekebalan, genetik, dan kualitas vaksin dapat memp
Vaksinasi dasar untuk bayi dan anak meliputi vaksin BCG, DPT, polio, campak, hepatitis B, dan Hib yang diberikan secara bertahap pada usia 0-12 bulan untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, hepatitis B, dan meningitis. Imunisasi boster juga diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun untuk memperkuat kekebalan.
Dokumen tersebut membahas tentang gangguan imunitas khususnya penyakit polio. Polio disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Vaksinasi polio merupakan cara pencegahan utama dengan memberikan vaksin oral polio vaccine atau inactivated polio vaccine sejak bayi.
Sebuah produsen obat di Karanganyar ditutup karena menyalurkan vaksin palsu yang tidak sesuai aturan. Vaksin tersebut dibeli dari perusahaan tidak resmi. Kepala BP POM menyebutkan bahwa kasus obat palsu yang masuk pasar meningkat saat ini.
Imunisasi dasar pada bayi bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit berbahaya melalui vaksinasi BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B. Vaksin-vaksin ini diberikan secara berangsur sesuai jadwal untuk mencapai kekebalan yang optimal pada bayi.
Poliomielitis adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang masuk lewat mulut dan menyebar ke seluruh tubuh. Vaksinasi polio oral terbukti sangat menurunkan kasus polio di seluruh dunia.
Poliomielitis adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang masuk melalui mulut dan menyebar ke seluruh tubuh. Vaksinasi polio oral terbukti sangat menurunkan kasus polio di seluruh dunia.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti campak, polio, hepatitis B, dan lainnya. Terdapat berbagai jenis vaksin seperti vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin mati, dan vaksin subunit yang diberikan secara suntikan atau oral untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Vaksinasi merupakan upaya pencegahan penting untuk mencegah penyakit dan men
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA MENURUT PERPRES NO.7...ZulfiaIbrahim1
DOKUMEN INI MEMBAHAS TENTANG PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA YANG MENJELASKAN JENIS PENYAKIT PAK DAN PAHK MENURUT PERPRES NO.7 TAHUN 2019 YAITU: pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan;
(kimia, fisika, biologi dan penyakit infeksi atau parasit), berdasarkan sistem target organ; (penyakit saluran pernapasan,
penyakit kulit, gangguan otot dan kerangka, gangguan mental
dan prilaku) kanker akibat kerja; dan spesifik lainny
FAIROUZ HUDA GELAR BAZAR UMKM DIVILLA BUKIT TIDARslampangkir3
FAIROUZ HUDA GELAR BAZAR UMKM DIVILLA BUKIT TIDAR
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Malang resmi mendukung tokoh milenial Jawa Timur, Fairouz Huda, untuk maju di Pilwali Kota Malang 2024. Dukungan ini dideklarasikan dalam acara bazar UMKM yang diadakan di RT 6 Villa Bukit Tidar, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (08/06/2024) malam.
Dalam acara tersebut, sekitar 25 pelaku UMKM membuka stand dan mempromosikan produk mereka dengan antusias. Fairouz Huda, atau akrab disapa Kak Fai, hadir di lokasi dan menyapa setiap pelaku usaha yang berpartisipasi. Yudi Purwanto, Koordinator Jaringan UMKM, mengungkapkan bahwa kepedulian Kak Fai terhadap UMKM terbukti melalui berbagai inisiatif, termasuk penyelenggaraan bazar ini.
Yudi menjelaskan bahwa minat untuk berpartisipasi dalam bazar sangat tinggi, dengan 50 UMKM mendaftar, namun karena keterbatasan tempat, hanya 25 yang terpilih untuk berpartisipasi. Ia memastikan bahwa acara serupa akan diagendakan lagi di masa mendatang.
Fairouz Huda menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan dan menegaskan komitmennya untuk mengembangkan UMKM di Kota Malang. Mantan Ketua PC PMII Kota Malang ini memiliki visi besar menjadikan UMKM sebagai ikon kebangkitan ekonomi dan mendukung terwujudnya kota wisata UMKM di Kota Malang. Ia berharap setiap RT di Kota Malang memiliki wirausaha yang dinaungi oleh Badan Usaha Milik RT (BUMRT) dan setiap kecamatan memiliki sentra UMKM.
#pilkadaMalang #calonwakilwalikota #fairouzhuda #kandidatwakilwalikota #kakfai #GetnoWess #KHhasyim #Cawali #Malang
2. Imunisasi adalah
o Pemberian vaksin yang memberikan kekebalan ke dalam
tubuh anak
o Merupakan upaya Pencegahan terhadap penyakit atau
gangguan kesehatan
o Imunisasi Polio
Adalah pemberian vaksin untuk menimbulkan kekebalan aktif
terhadap penyakit polimielitis
3. imunisasi sebagai suatu tindakan
: PENCEGAHAN
Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah dan
janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri)
ke dalam kebinasaan dengan tangan
sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh,
Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik. (Q.S. al-Baqarah [2]: 195).
4. Jenis Vaksin Polio
1. Vaksin Polio Inaktif Jarang, Mahal
(Inactived Poliomielitis Vaccine = IPV)
Diberikan dengan cara diinjeksi
2. Vaksin Virus Polio Oral Sering digunakan
(Oral Polio Vaccine = OPV)
Diberikan dengan cara diteteskan ke mulut
6. Cara Pemberian
Diberikan secara oral (tetes mulut)
Jika anak muntah < 10 menit ulangi
1 dosis adalah 2 (dua) tetes
4 kali pemberian (usia 2, 4, 6 bulan), dengan
interval minimal 4 minggu.
Tunda imunisasi jika anak
sedang diare (mencret)
7. Efek Samping
Hampir tak ada.
Hanya sebagian kecil saja yang mengalami
pusing, diare ringan dan sakit otot. Kasusnya
pun sangat jarang.
Tingkat Kekebalan :
Dapat mencegah hingga 90%.
8. Apa itu poliomielitis ?
Poliomielitis atau polio
Yaitu penyakit disebabkan oleh virus Polio yang
menyerang saraf sehingga menyebabkan
kelumpuhan dan kaki mengecil
Polio belum ada obatnya Hanya dapat dicegah
dengan Imunisasi
9.
10. Gejala
Demam, Muntah, Diare
Anak tampak lelah & rewel
Nyeri otot
Lemah otot sampai kelumpuhan
Gangguan saat kencing jarang