Imunisasi penting untuk perlindungan kesehatan anak dan masyarakat. Berbagai penyakit berbahaya dapat dicegah melalui program imunisasi nasional yang lengkap dan tepat waktu."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dalam agama Islam, yang mencakup pandangan agama dan kesehatan terhadap imunisasi, jenis imunisasi, efek imunisasi, serta pendapat ulama tentang halal dan haramnya imunisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit seperti difteri, pertusis, tetanus, TBC, campak, polio dan hepatitis B. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin seperti BCG, TT, DT, polio, campak dan hepatitis B secara berkala sesuai jadwal yang ditetapkan. Tujuan imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan pada tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat
Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya imunisasi bagi bayi dan anak, termasuk jenis imunisasi wajib seperti polio, DPT, campak, BCG, dan hepatitis B yang diberikan pada usia tertentu untuk mencegah penyakit berbahaya dan meningkatkan kekebalan tubuh. Imunisasi memberikan manfaat perlindungan dari penyakit serta mencegah penularan kepada orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 2 yang terdiri dari 7 orang dan imunisasi atau vaksinasi yang merupakan teknologi kesehatan yang sangat berhasil untuk mencegah penyakit tertentu seperti TBC, polio, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis, dan campak dengan memberikan jadwal dan jenis vaksin yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang vaksinasi polio, termasuk jenis vaksin polio, cara kerja, dosis pemberian, efek samping, dan kontraindikasinya. Vaksin polio terdiri dari vaksin polio inaktif (IPV) yang diberikan secara suntik dan vaksin virus polio oral (OPV) yang diberikan secara oral. Kedua jenis vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap virus polio dengan memicu produksi antibodi di tub
Imunisasi penting untuk perlindungan kesehatan anak dan masyarakat. Berbagai penyakit berbahaya dapat dicegah melalui program imunisasi nasional yang lengkap dan tepat waktu."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dalam agama Islam, yang mencakup pandangan agama dan kesehatan terhadap imunisasi, jenis imunisasi, efek imunisasi, serta pendapat ulama tentang halal dan haramnya imunisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit seperti difteri, pertusis, tetanus, TBC, campak, polio dan hepatitis B. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin seperti BCG, TT, DT, polio, campak dan hepatitis B secara berkala sesuai jadwal yang ditetapkan. Tujuan imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan pada tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat
Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya imunisasi bagi bayi dan anak, termasuk jenis imunisasi wajib seperti polio, DPT, campak, BCG, dan hepatitis B yang diberikan pada usia tertentu untuk mencegah penyakit berbahaya dan meningkatkan kekebalan tubuh. Imunisasi memberikan manfaat perlindungan dari penyakit serta mencegah penularan kepada orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 2 yang terdiri dari 7 orang dan imunisasi atau vaksinasi yang merupakan teknologi kesehatan yang sangat berhasil untuk mencegah penyakit tertentu seperti TBC, polio, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis, dan campak dengan memberikan jadwal dan jenis vaksin yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang vaksinasi polio, termasuk jenis vaksin polio, cara kerja, dosis pemberian, efek samping, dan kontraindikasinya. Vaksin polio terdiri dari vaksin polio inaktif (IPV) yang diberikan secara suntik dan vaksin virus polio oral (OPV) yang diberikan secara oral. Kedua jenis vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap virus polio dengan memicu produksi antibodi di tub
Teks tersebut membahas tentang sistem imun dan imunisasi. Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh melawan antigen seperti virus atau bakteri, sedangkan imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh melalui vaksinasi. Teks ini juga membahas berbagai pendapat tentang imunisasi, baik yang mendukung manfaatnya maupun yang menentang dengan alasan bahayanya.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui pemberian vaksin secara aktif atau pasif. Imunisasi memberikan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta mencegah penyakit seperti TBC, difteri, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B.
Program Imunisasi Nasional bertujuan menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi dengan memberikan vaksin berkualitas sesuai standar WHO secara merata. Fatwa MUI mendukung pelaksanaan imunisasi secara menyeluruh di Indonesia."
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang jadwal imunisasi untuk dua bayi yang lahir dari ibu dengan kondisi berbeda, yaitu ibu dengan hepatitis B dan ibu dengan TB paru. Dokumen juga menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, syarat, dan jenis-jenis imunisasi dasar.
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Sebuah produsen obat di Karanganyar ditutup karena menyalurkan vaksin palsu yang tidak sesuai aturan. Vaksin tersebut dibeli dari perusahaan tidak resmi. Kepala BP POM menyebutkan bahwa kasus obat palsu yang masuk pasar meningkat saat ini.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti campak, polio, hepatitis B, dan lainnya. Terdapat berbagai jenis vaksin seperti vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin mati, dan vaksin subunit yang diberikan secara suntikan atau oral untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Vaksinasi merupakan upaya pencegahan penting untuk mencegah penyakit dan men
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Teks tersebut membahas tentang sistem imun dan imunisasi. Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh melawan antigen seperti virus atau bakteri, sedangkan imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh melalui vaksinasi. Teks ini juga membahas berbagai pendapat tentang imunisasi, baik yang mendukung manfaatnya maupun yang menentang dengan alasan bahayanya.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui pemberian vaksin secara aktif atau pasif. Imunisasi memberikan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta mencegah penyakit seperti TBC, difteri, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B.
Program Imunisasi Nasional bertujuan menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi dengan memberikan vaksin berkualitas sesuai standar WHO secara merata. Fatwa MUI mendukung pelaksanaan imunisasi secara menyeluruh di Indonesia."
Dokumen tersebut merangkum jadwal dan jenis imunisasi dasar yang diberikan kepada bayi dan anak, termasuk hepatitis B, polio, BCG, DPT, campak, dan Hib. Imunisasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan yang memadai untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti hepatitis, polio, tuberkulosis, tetanus, pertusis, campak, dan infeksi Hib.
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang jadwal imunisasi untuk dua bayi yang lahir dari ibu dengan kondisi berbeda, yaitu ibu dengan hepatitis B dan ibu dengan TB paru. Dokumen juga menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, syarat, dan jenis-jenis imunisasi dasar.
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Sebuah produsen obat di Karanganyar ditutup karena menyalurkan vaksin palsu yang tidak sesuai aturan. Vaksin tersebut dibeli dari perusahaan tidak resmi. Kepala BP POM menyebutkan bahwa kasus obat palsu yang masuk pasar meningkat saat ini.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti campak, polio, hepatitis B, dan lainnya. Terdapat berbagai jenis vaksin seperti vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin mati, dan vaksin subunit yang diberikan secara suntikan atau oral untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Vaksinasi merupakan upaya pencegahan penting untuk mencegah penyakit dan men
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti difteri, pertusis, polio, campak, tetanus, tuberkulosis, dan hepatitis B.
2. Juga membahas tentang jenis kekebalan, baik kekebalan pasif maupun aktif, serta jadwal dan cara pemberian berbagai vaksin imunisasi anak dan dewasa.
3. Termasuk penjelasan singkat mengenai karakteristik
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, termasuk pengertian imunisasi, tujuan imunisasi, sasaran program imunisasi, manfaat imunisasi, jenis-jenis imunisasi, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, tetanus, pertusis, campak, polio, dan hepatitis B.
Dokumen tersebut merupakan format satuan acara penyuluhan tentang imunisasi dasar yang akan diselenggarakan di Puskesmas Warungkiara pada 3 April 2013. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentang imunisasi dasar agar dapat menyebutkan pengertian, manfaat, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta efek dari tidak melakukan imunisasi. Materi penyuluhan mencakup pengertian
Imunisasi penting untuk kesehatan anak karena dapat mencegah penyakit berbahaya seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis B. Program imunisasi nasional Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Imunisasi lengkap harus diberikan sejak bayi untuk memberikan perlindungan maksimal.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi pada bayi dan anak. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian imunisasi, tujuan imunisasi, jenis-jenis imunisasi yang diberikan pada bayi dan anak seperti BCG, DPT, polio dan lainnya, serta cara kerja dan manfaat dari pemberian imunisasi pada bayi dan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep imunisasi, yang merupakan upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh. Imunisasi bertujuan mencegah penyakit pada individu dan menghilangkan penyakit dari populasi melalui pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh. Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan untuk mempertahankan tingkat
3. Tujuan dan Manfaat
Imunisasi
Membentuk daya tahan tubuh sehingga
bayi/anak terhindar dari penyakit tertentu dan
kalau terkena penyakit tidak menyebabkan
kecacatan atau kematian.
4. Imunisasi dalam Pandangan
Islam
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan
pergiliran malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ulil
albab. Yaitu orang-orang yang berdzikir kepada Allah
sambil berdiri, duduk, dan berbaring dan senantiasa
bertafakkur (berpikir mendalam) tentang penciptaan langit
dan bumi seraya berkata Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran : 190-
191)
5.
6. Dari beberapa Hadits dan ayat Qur'an tersebut, dapat dilihat
bahwa Islam sangat menganjurkan aspek pencegahan
terhadap penyakit. Karena biaya yang dikeluarkan untuk
aspek pencegahan akan jauh lebih murah dibandingkan
dengan pengobatan penyakit. Hal ini telah dibuktikan
kebenarannya oleh ilmu kedokteran modern.
Islam hanya mengajarkan rambu-rambu yang bersifat umum
dan baku, seperti larangan berobat dengan yang haram,
larangan berobat ke dukun atau ahli sihir namun mengenai
hal-hal yang bersifat teknis sepenuhnya diserahkan kepada
perkembangan ilmu sains sesuai perkembangan zamannya.
7. Bila ditanyakan adakah dalil dari Al Qur'an atau Hadits Nabi
yang spesifik menyebutkan perlunya vaksinasi? Jawabannya
tentu tidak ada.
Namun tidak adanya dalil qauliyah bukan berarti vaksinasi
bertentangan dengan ajaran Nabi SAW. Hal ini adalah karena
vaksinasi termasuk ranah kauniyah. Ranah ilmu
pengetahuan modern yang diperoleh berdasarkan pencarian
oleh manusia melalui penelitian yang tekun dan seksama oleh
pakar di bidang vaksinologi.
8. Kita perlu tahu bahwa vaksinasi bukan hanya dilaksanakan di Indonesia namun
juga dilaksanakan di lebih dari 190 negara di seluruh dunia, termasuk negara-
negara muslim.
Masalah enzym babi dalam proses pembuatan vaksin Salah satu persoalan yang
sering dipermasalahkan mengenai kehalalan vaksin adalah digunakannya enzym
tripsin dari babi selama pembuatan beberapa jenis vaksin tertentu.
Enzym tripsin babi digunakan sebagai katalisator untuk memecah protein
menjadi peptida dan asam amino yang menjadi bahan makanan kuman. Kuman
tersebut setelah dibiakkan kemudian dilakukan fermentasi dan diambil
polisakarida sebagai antigen bahan pembentuk vaksin. Selanjutnya dilakukan
proses purifikasi, yang mencapai pengenceran 1/67,5 milyar kali sampai
akhirnya terbentuk produk vaksin. Pada hasil akhir proses sama sekali tidak
terdapat bahan-bahan yang mengandung babi. Bahkan antigen vaksin ini sama
sekali tidak bersinggungan dengan babi baik secara langsung maupun tidak.
9. Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I)
1. Penyakit TBC
2. Penyakit Difteri
3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari
4. Penyakit Tetanus
5. Penyakit Polimielitis
6. Penyakit Campak
7. Hepatitis Virus B
10. Jenis-Jenis Imunisasi
1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk
rejan dan tetanus
3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis
4. Campak : memberi kekebalan pada penyakit campak
5. HB : memberi kekebalan pada penyakit hapatitis B
6. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
7. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan
tetanus
11. Sasaran Imunisasi
1. Bayi 0 – 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB,
dan campak.
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
12. Cara Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun
diteteskan ke dalam mulut.
1. BCG : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas
sebelah dalam
2. POLIO : tetes per-oral
3. DPT : suntikan ke dalam otot di pangkal paha
4. Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas
5. HB : suntikan pada lengan
6. DT / TT : suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun
punggung
14. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan
Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan :
1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit
lama, sedang sakit TBC dan panas tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas
tinggi dan kejang.
3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan
panas tinggi.
15. Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah
Imunisasi
Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada
masing-masing imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini :
1. Terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan,
seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
2. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun
demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
3. Panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari
setelah penyuntikan.
16. Tempat Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi dapat diperoleh
pada :
1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Bidan / dokter praktek
4. Rumah bersalin
5. Rumah sakit