Dokumen ini membahas tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti TBC, campak, polio, hepatitis B, difteri, dan tetanus. Imunisasi yang harus diberikan kepada ibu hamil adalah imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada bayi.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Dokumen ini membahas tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti TBC, campak, polio, hepatitis B, difteri, dan tetanus. Imunisasi yang harus diberikan kepada ibu hamil adalah imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada bayi.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) diperkenalkan untuk mencegah lima penyakit berbahaya pada bayi dan anak, yaitu difteri, tetanus, hepatitis, radang otak, dan batuk rejan. Vaksin ini aman dan efektif diberikan secara rutin pada usia 2, 3, 4 bulan dan 18 bulan untuk mencapai perlindungan maksimal. Semua fasilitas kesehatan di Kota Tegal menyediakan vaksin Pentavalen
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit seperti difteri, pertusis, tetanus, TBC, campak, polio dan hepatitis B. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin seperti BCG, TT, DT, polio, campak dan hepatitis B secara berkala sesuai jadwal yang ditetapkan. Tujuan imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan pada tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui pemberian vaksin secara aktif atau pasif. Imunisasi memberikan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta mencegah penyakit seperti TBC, difteri, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi. Secara singkat, imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit menular dengan memberikan antigen ke dalam tubuh sehingga dapat memproduksi antibodi. Vaksin dibuat dari kuman yang dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Indonesia telah melaksanakan program imunisasi sejak tahun 1956 untuk mengendalikan berbagai penyakit menular seperti cacar,
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis imunisasi yang diberikan kepada anak, termasuk imunisasi dasar seperti BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B. Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit serius pada anak. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat imunisasi bagi kesehatan anak, keluarga, dan negara serta tindakan yang harus dilakukan bila anak mengalami efek samp
Vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) diperkenalkan untuk mencegah lima penyakit berbahaya pada bayi dan anak, yaitu difteri, tetanus, hepatitis, radang otak, dan batuk rejan. Vaksin ini aman dan efektif diberikan secara rutin pada usia 2, 3, 4 bulan dan 18 bulan untuk mencapai perlindungan maksimal. Semua fasilitas kesehatan di Kota Tegal menyediakan vaksin Pentavalen
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit seperti difteri, pertusis, tetanus, TBC, campak, polio dan hepatitis B. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin seperti BCG, TT, DT, polio, campak dan hepatitis B secara berkala sesuai jadwal yang ditetapkan. Tujuan imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan pada tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen agar tidak terjadi penyakit bila terpapar antigen serupa. Tujuannya adalah mencegah penyakit tertentu pada individu maupun populasi, bahkan menghilangkan penyakit tertentu. Jenis imunisasi yang dibahas adalah imunisasi aktif dan pasif beserta cara kerjanya."
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi yang merupakan metode pencegahan utama penyakit infeksi. Terdapat berbagai jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit seperti campak, polio, HIB, pneumokokus, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada anak.
Imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memberikan vaksin. Tujuannya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, campak, hepatitis B, tetanus, dan pneumonia. Ada beberapa jenis imunisasi rutin untuk bayi, anak usia sekolah, dan wanita usia subur serta imunisasi tambahan dan khus
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui pemberian vaksin secara aktif atau pasif. Imunisasi memberikan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta mencegah penyakit seperti TBC, difteri, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi. Secara singkat, imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit menular dengan memberikan antigen ke dalam tubuh sehingga dapat memproduksi antibodi. Vaksin dibuat dari kuman yang dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Indonesia telah melaksanakan program imunisasi sejak tahun 1956 untuk mengendalikan berbagai penyakit menular seperti cacar,
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis imunisasi yang diberikan kepada anak, termasuk imunisasi dasar seperti BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B. Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit serius pada anak. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat imunisasi bagi kesehatan anak, keluarga, dan negara serta tindakan yang harus dilakukan bila anak mengalami efek samp
Dokumen tersebut merangkum tentang flu burung (Avian Influenza) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan menular dari unggas ke unggas atau unggas ke manusia. Virus flu burung H5N1 memiliki daya rusak tinggi bagi manusia dengan tingkat kematian 70-80% dan gejala utamanya adalah demam tinggi, batuk, dan pneumonia. Dokumen tersebut juga memberikan informasi tentang pencegahan dan tindakan apabila ditemukan unggas yang
Dokumen tersebut merupakan format satuan acara penyuluhan tentang imunisasi dasar yang akan diselenggarakan di Puskesmas Warungkiara pada 3 April 2013. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentang imunisasi dasar agar dapat menyebutkan pengertian, manfaat, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta efek dari tidak melakukan imunisasi. Materi penyuluhan mencakup pengertian
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiNoveldy Pitna
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit menular pada zaman Megawati, termasuk avian influenza, malaria, chikungunya, dan demam berdarah dengue. Program pemerintah untuk menanggulangi penyakit-penyakit tersebut meliputi vaksinasi, penyuluhan kesehatan, dan penanggulangan vektor seperti nyamuk.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap flu burung meskipun angka kasusnya turun setiap tahun. Semua orang harus bekerja sama dengan menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan benar untuk menghadapi potensi wabah dan mencapai hasil terbaik.
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungNajMah Usman
Avian influenza atau flu burung disebabkan oleh virus A(H5N1) dan A(H7N9) yang menular melalui unggas. Virus ini berpotensi menjadi pandemi global. Pencegahan meliputi sanitasi yang baik, menjaga jarak dengan ternak, dan isolasi unggas sakit.
PHBS adalah serangkaian perilaku untuk menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan dengan cara sadar. Tujuannya adalah memahami proses terjadinya penyakit akibat lingkungan kurang sehat, jenis penyakit akibat kurang menerapkan PHBS, dan dapat menerapkannya. Contoh PHBS meliputi mandi dua kali sehari, mencuci tangan dengan benar, dan menggosok gigi setelah makan.
Epidemiologi penyakit menular merupakan studi tentang distribusi dan penyebab penyakit menular dalam suatu populasi untuk mengembangkan langkah pengendalian. Dokumen ini membahas definisi epidemiologi penyakit menular dan istilah-istilah terkait seperti transmisi, triad epidemiologi, karier, endemik, epidemi, pandemi dan wabah. Juga diberikan contoh kasus HIV/AIDS dan campak di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dasar lengkap yang diberikan kepada bayi dan anak untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti hepatitis B, TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan rubella. Imunisasi rutin diberikan sesuai jadwal umur mulai dari lahir hingga usia 18 bulan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai program imunisasi di Puskesmas Talawe untuk mencegah berbagai penyakit pada anak, termasuk delapan jenis imunisasi dasar sebelum usia satu tahun, serta tips perawatan setelah imunisasi dan pertanyaan-pertanyaan terkait imunisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang program imunisasi di Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1956 untuk mengendalikan dan mencegah penyakit menular melalui vaksinasi. Dokumen ini menjelaskan jenis penyakit yang dicakup dalam program imunisasi beserta gejala, penyebab, dan cara pencegahannya melalui vaksinasi.
Imunisasi penting untuk kesehatan anak karena dapat mencegah penyakit berbahaya seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis B. Program imunisasi nasional Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Imunisasi lengkap harus diberikan sejak bayi untuk memberikan perlindungan maksimal.
Dokumen tersebut merangkum tentang imunisasi pada bayi dan anak, termasuk definisi imunisasi, tujuan, tempat dilaksanakan, jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal umur, serta tindak lanjut bila terjadi efek samping.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Vaksinasi dasar untuk bayi dan anak meliputi vaksin BCG, DPT, polio, campak, hepatitis B, dan Hib yang diberikan secara bertahap pada usia 0-12 bulan untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, hepatitis B, dan meningitis. Imunisasi boster juga diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun untuk memperkuat kekebalan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti difteri, pertusis, polio, campak, tetanus, tuberkulosis, dan hepatitis B.
2. Juga membahas tentang jenis kekebalan, baik kekebalan pasif maupun aktif, serta jadwal dan cara pemberian berbagai vaksin imunisasi anak dan dewasa.
3. Termasuk penjelasan singkat mengenai karakteristik
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan yang rutin untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan persalinan, serta pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi setelah melahirkan. Pemeriksaan kehamilan ideal dilakukan setiap bulan hingga bulan ke-6, lalu 2 kali per bulan hingga bulan ke-9. Ibu hamil perlu waspada akan
Masa nifas adalah masa setelah kelahiran plasenta sampai 6 minggu. Ibu harus waspada akan tanda bahaya seperti perdarahan berlebihan, demam, sakit kepala, atau pembengkakan. Bayi baru lahir dan perinatal juga memiliki tanda bahaya seperti pernafasan kesulitan, suhu tubuh tidak normal, warna kulit aneh, atau aktivitas tidak biasa yang membutuhkan perhatian medis. Ibu dan bayi perlu
Ringkasan singkat dokumen senam nifas adalah:
1. Senam nifas bertujuan untuk mengembalikan otot-otot terutama rahim dan perut ke kondisi semula setelah melahirkan
2. Terdiri dari 12 posisi latihan yang melatih otot-otot perut, panggul, dan pinggang
3. Tujuannya untuk memperkuat otot-otot terkait proses persalinan dan mendapatkan relaksasi tubuh
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang 8 jenis senam hamil yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Senam-senam tersebut adalah duduk bersila, memutar lengan dan mengencangkan payudara, gerakan relaksasi, gerakan pergerakan kaki dan menganyuh, mengangkat panggul, latihan membran, gerakan anti sungsang, dan melenturkan punggung. Setiap senam
Dokumen tersebut memberikan petunjuk cara memandikan bayi dengan benar dan aman, meliputi persiapan, langkah-langkah pemandian, dan perawatan tali pusat bayi. Langkah-langkahnya adalah membersihkan kepala, badan, dan bagian intim bayi dengan sabun dan air hangat, lalu mengeringkan dan memakaikan pakaian bersih. Perawatan tali pusat meliputi mencuci dengan sabun dan menjaganya terbuka untuk menceg
Ringkasan prosedur memandikan bayi dalam 3 kalimat:
1) Siapkan peralatan mandi bayi seperti bak mandi, air hangat, sabun lembut, dan handuk bersih sebelum memandikan.
2) Bersihkan wajah, badan, dan rambut bayi dengan lembut menggunakan kapas dan sabun untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan bayi.
3) Setelah membersihkan, keringkan bayi dengan handuk halus, olesi kulit dengan
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda bahaya kehamilan yang dapat mengancam kesehatan ibu dan janin, seperti pendarahan, bengkak di wajah dan tangan, nyeri abdomen hebat, keluarnya air ketuban sebelum waktunya, serta berkurangnya gerakan janin. Ibu hamil disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala tersebut.
Ringkasan dokumen tentang senam hamil menjelaskan manfaat senam hamil untuk mempersiapkan ibu secara fisik dan mental menghadapi persalinan, meliputi latihan peregangan, pernafasan, penguatan otot panggul, dan relaksasi; serta kontraindikasinya bagi ibu hamil berisiko tinggi."
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kehamilan yang perlu dilakukan wanita hamil minimal empat kali selama kehamilan untuk mendeteksi komplikasi dini dan memantau perkembangan janin. Pemeriksaan meliputi pengecekan kondisi ibu dan janin, konseling gizi dan istirahat, serta tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Tujuan pemeriksaan adalah untuk mendeteksi kelainan, memantau perkembangan, dan member
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang manfaat dan teknik memijat bayi yang sehat dan aman, mulai dari manfaatnya untuk perkembangan fisik dan emosi bayi, waktu yang tepat, persiapan, langkah-langkah memijat bagian tubuh tertentu, serta hal-hal yang dianjurkan dan tidak dianjurkan selama pemijatan.
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan seorang ibu, termasuk penjelasan apa itu kehamilan, tanda-tanda kehamilan, apa yang harus dilakukan ibu hamil selama kehamilan seperti memeriksakan kehamilan, menjaga kebersihan, gizi dan kehamilan, mengonsumsi zat besi, istirahat yang cukup, dan aktivitas yang tidak terlalu berat. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa ibu hamil
Persalinan adalah proses keluarnya janin dan plasenta dari uterus yang ditandai dengan kontraksi rahim yang menipis dan membuka serviks serta mengeluarkan lendir darah dari vagina. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya yaitu tenaga, jalan lahir, dan janin. Ada tanda-tanda persalinan seperti rasa sakit di perut bawah dan keluarnya lendir darah, serta tanda bahaya seperti air ketuban keluar dini atau perdar
Dokumen tersebut membahas berbagai ketidaknyamanan yang sering dialami selama kehamilan seperti sakit kepala, sesak nafas, sembelit, keputihan, sering buang air kecil, dan beberapa tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Berbagai cara meringankan gejala seperti istirahat, mandi air hangat, mengkonsumsi cairan, dan menghindari beberapa obat farmasi juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode kontrasepsi yaitu pil KB, suntikan, IUD, kondom, natural family planning dan ASI sebagai KB alami. Setiap metode memiliki keuntungan dan kerugian, seperti efektivitas, dampak kesehatan, dan pengaruh terhadap kesuburan. Secara umum dokumen menjelaskan karakteristik berbagai pilihan kontrasepsi serta pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih metode yang sesuai.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan yang rutin untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan persalinan, serta pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi setelah melahirkan. Pemeriksaan kehamilan ideal dilakukan setiap bulan hingga bulan ke-6, lalu 2 kali sebulan hingga bulan ke-9. Ibu hamil perlu waspada akan
1. 5. Campak
untuk
mencegah
penyakit campak dan komplikasi
penyakit yang ditimbulkan
karenanya
IMUNISASI
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan
terhadap beberapa penyakit melalui
pemberian vaksin / serum yang dapat
melindungi Ibu, bayi dan anak
C. Tujuan Imunisasi
Memberikan perlindungan terhadap
beberapa penyakit infeksi berbahaya
yang dapat menyebabkan kematian
atau cacat
B. Cara Pemberian Imunisasi
Imunisasi diberikan dengan cara
suntikan atau melalui mulut / oral
D. Jenis-Jenis Imunisasi
1. BCG, untuk mengurangi resiko
terjadinya penyakit tuberkulosis
(TBC)
2. Hepatitis B, untuk mencegah
penyakit hepatitis
3. DPT, untuk mencegah penyakit
difteri, pertusis (batuk kejang dan
tetanus)
4. Polio untuk mencegah penyakit
polio. (kelumpuhan
pada anak)
LINDUNGI BAYI
DENGAN IMUNISASI
SEDINI MUNGKIN
Jenis
Cara
Kapan
Imunisasi
Imunisasi
Hepatipis B
Pertama
1-7 hari
Suntikan
Kedua
2 bulan
Ketiga
3 bulan
BCG
1 bulan
Suntikan
POLIO
Pertama
2 bulan
Ditetes
Kedua
3 bulan
ke
Ketiga
4 bulan
mulut
Keempat
9 bulan
DPT
Pertama
2 bulan
Suntikan
Kedua
3 bulan
Ketiga
4 bulan
CAMPAK
9 bulan
Suntikan
Sumber: Buku Kesehatan Ibu dan Anak,
2000; Satgas Imunisasi IDAI 2003;
Modul MTBM DepKes RI
2. Berikan imunisasi sedini mungkin agar
anak tumbuh sehat dan terhindar dari
penyakit
DENGAN
IMUNISASI dapat
memberikan
kekebalan tubuh
dari penyakit
Oleh:
Diani aEkawatyi
311110041
PROGRAM PROFESI NERS
STIKES AHMAD. YANI
CIMAHI
2012