5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen ini membahas tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti TBC, campak, polio, hepatitis B, difteri, dan tetanus. Imunisasi yang harus diberikan kepada ibu hamil adalah imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada bayi.
Dokumen ini membahas tentang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak, termasuk penyebabnya (virus dan faktor lingkungan), gejalanya (batuk pilek dan sesak napas), penanganannya (istirahat, obat penurun panas, makanan bergizi), dan pencegahannya (imunisasi, kebersihan, hindari asap rokok).
Dokumen ini membahas tentang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak, termasuk penyebabnya (virus dan faktor lingkungan), gejalanya (batuk pilek dan sesak napas), penanganannya (istirahat, obat penurun panas, makanan bergizi), dan pencegahannya (kebersihan, imunisasi, menjauhkan anak dari penderita).
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Dokumen ini membahas tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi dan anak balita untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti TBC, campak, polio, hepatitis B, difteri, dan tetanus. Imunisasi yang harus diberikan kepada ibu hamil adalah imunisasi TT untuk mencegah tetanus pada bayi.
Dokumen ini membahas tentang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak, termasuk penyebabnya (virus dan faktor lingkungan), gejalanya (batuk pilek dan sesak napas), penanganannya (istirahat, obat penurun panas, makanan bergizi), dan pencegahannya (imunisasi, kebersihan, hindari asap rokok).
Dokumen ini membahas tentang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak, termasuk penyebabnya (virus dan faktor lingkungan), gejalanya (batuk pilek dan sesak napas), penanganannya (istirahat, obat penurun panas, makanan bergizi), dan pencegahannya (kebersihan, imunisasi, menjauhkan anak dari penderita).
Vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) diperkenalkan untuk mencegah lima penyakit berbahaya pada bayi dan anak, yaitu difteri, tetanus, hepatitis, radang otak, dan batuk rejan. Vaksin ini aman dan efektif diberikan secara rutin pada usia 2, 3, 4 bulan dan 18 bulan untuk mencapai perlindungan maksimal. Semua fasilitas kesehatan di Kota Tegal menyediakan vaksin Pentavalen
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang ditandai dengan batuk dan pilek, yang dapat disertai sesak nafas atau nafas cepat. Ada dua jenis ISPA yaitu non pneumonia dan pneumonia. Pneumonia dapat berbahaya jika tidak ditangani dan dapat dicegah dengan menjaga kebersihan, memberikan makanan bergizi, dan imunisasi yang lengkap. Anak dengan gejala ISPA non pneumonia dapat dirawat di rumah, sedangkan yang mengalami
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah penyakit pernafasan mendadak yang ditandai dengan batuk dan pilek. Penyebabnya antara lain virus Haemofilus Influenza dan lingkungan yang tidak sehat. Gejalanya meliputi batuk, pilek, dan demam. Pencegahan meliputi gizi yang baik, hindari kontak dengan penderita, dan lingkungan yang bersih dan ventilasi yang baik.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menyerang paru-paru dan organ lain. Gejalanya meliputi batuk berdahak berkepanjangan, demam, dan penurunan berat badan. TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan antibiotik selama 6 bulan secara teratur, namun pengobatan yang tidak konsisten dapat menyebabkan kekebalan obat. Pencegahannya meliputi vaksinasi,
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis imunisasi yang diberikan kepada anak, termasuk imunisasi dasar seperti BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B. Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit serius pada anak. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat imunisasi bagi kesehatan anak, keluarga, dan negara serta tindakan yang harus dilakukan bila anak mengalami efek samp
a. Hipertensi dalam kehamilan dapat terjadi pada wanita yang sebelumnya normal atau memperburuk kondisi wanita yang sebelumnya hipertensi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelainan vaskularisasi plasenta, iskemia plasenta, intoleransi imunologi antara ibu dan janin, atau faktor genetik.
b. Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius
Vaksin Pentavalen (DPT-HB-Hib) diperkenalkan untuk mencegah lima penyakit berbahaya pada bayi dan anak, yaitu difteri, tetanus, hepatitis, radang otak, dan batuk rejan. Vaksin ini aman dan efektif diberikan secara rutin pada usia 2, 3, 4 bulan dan 18 bulan untuk mencapai perlindungan maksimal. Semua fasilitas kesehatan di Kota Tegal menyediakan vaksin Pentavalen
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang ditandai dengan batuk dan pilek, yang dapat disertai sesak nafas atau nafas cepat. Ada dua jenis ISPA yaitu non pneumonia dan pneumonia. Pneumonia dapat berbahaya jika tidak ditangani dan dapat dicegah dengan menjaga kebersihan, memberikan makanan bergizi, dan imunisasi yang lengkap. Anak dengan gejala ISPA non pneumonia dapat dirawat di rumah, sedangkan yang mengalami
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses imunisasi pada anak, termasuk pengertian, jenis, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis, campak, hepatitis B, dan typhus abdominalis. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemberian imunisasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan.
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah penyakit pernafasan mendadak yang ditandai dengan batuk dan pilek. Penyebabnya antara lain virus Haemofilus Influenza dan lingkungan yang tidak sehat. Gejalanya meliputi batuk, pilek, dan demam. Pencegahan meliputi gizi yang baik, hindari kontak dengan penderita, dan lingkungan yang bersih dan ventilasi yang baik.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menyerang paru-paru dan organ lain. Gejalanya meliputi batuk berdahak berkepanjangan, demam, dan penurunan berat badan. TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan antibiotik selama 6 bulan secara teratur, namun pengobatan yang tidak konsisten dapat menyebabkan kekebalan obat. Pencegahannya meliputi vaksinasi,
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis imunisasi yang diberikan kepada anak, termasuk imunisasi dasar seperti BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B. Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit serius pada anak. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat imunisasi bagi kesehatan anak, keluarga, dan negara serta tindakan yang harus dilakukan bila anak mengalami efek samp
a. Hipertensi dalam kehamilan dapat terjadi pada wanita yang sebelumnya normal atau memperburuk kondisi wanita yang sebelumnya hipertensi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelainan vaskularisasi plasenta, iskemia plasenta, intoleransi imunologi antara ibu dan janin, atau faktor genetik.
b. Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut merupakan format satuan acara penyuluhan tentang imunisasi dasar yang akan diselenggarakan di Puskesmas Warungkiara pada 3 April 2013. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentang imunisasi dasar agar dapat menyebutkan pengertian, manfaat, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta efek dari tidak melakukan imunisasi. Materi penyuluhan mencakup pengertian
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, termasuk pengertian imunisasi, tujuan imunisasi, sasaran program imunisasi, manfaat imunisasi, jenis-jenis imunisasi, dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti tuberkulosis, difteri, tetanus, pertusis, campak, polio, dan hepatitis B.
Penyakit menular yang bisa dicegah melalui imunisasiHeviPurba
Jumlah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sebenarnya sangat banyak. Dalam praktiknya, imunisasi menggunakan vaksin—virus yang telah dilemahkan, dibunuh, atau dimodifikasi (biasanya dari bagian-bagian bakteri/virus). Kemudian, vaksin akan dimasukkan ke dalam tubuh Anda, baik dengan suntikan maupun oral (diminum).
Setelah itu, sistem kekebalan tubuh Anda akan bereaksi membentuk antibodi. Proses tersebut serupa dengan reaksi tubuh saat mendapati ada bakteri atau virus. Antibodi lalu membangun imunitas terhadap bakteri maupun virus membahayakan tersebut.
Tujuan imunisasi adalah mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia.
Seperti yang telah disinggung, program imunisasi bertujuan untuk membasmi penyakit yang sedang merebak di tengah penduduk daerah atau negara tertentu. Tak hanya itu, Anda juga perlu mendapatkan imunisasi ulang pada waktu-waktu tertentu demi menjaga atau menaikkan sistem kekebalan tubuh.
Imunisasi merupakan proses dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Imunisasi terbagi menjadi imunisasi aktif dan pasif. Vaksinasi termasuk dalam imunisasi aktif sebagai upaya memicu tubuh mengeluarkan antibodi terhadap penyakit tertentu. Berbeda dengan imunisasi pasif yang berarti tubuh diberikan antibodi dan bukan dipancing untuk menghasilkan ketahanan tubuh, misalnya suntikan imunoglobulin. Imunisasi aktif dapat bertahan lebih lama untuk jangka panjang hingga seumur hidup, sedangkan imunisasi pasif hanya bertahan dalam hitungan minggu hingga bulan.
1. Imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
2. Penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi antara lain campak, difteri, pertusis, tetanus, Hib, MMR, polio, hepatitis, dan tuberkulosis.
3. Bayi yang diimunisasi masih bisa tertular namun kemungkinannya kecil dan penyakitnya lebih ringan.
Vaksin Hib dan vaksin DPT digunakan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri berbahaya pada anak-anak. Vaksin Hib mencegah infeksi oleh bakteri Hib yang dapat menyerang otak, paru-paru, dan organ tubuh lainnya, sementara vaksin DPT mencegah difteri, pertusis, dan tetanus, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan parah dan kematian. Jika anak tidak divak
Dokumen tersebut membahas tentang konsep imunisasi, yang merupakan upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh. Imunisasi bertujuan mencegah penyakit pada individu dan menghilangkan penyakit dari populasi melalui pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh. Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan untuk mempertahankan tingkat
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dasar lengkap yang diberikan kepada bayi dan anak untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti hepatitis B, TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan rubella. Imunisasi rutin diberikan sesuai jadwal umur mulai dari lahir hingga usia 18 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan vaksinasi untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti campak, polio, hepatitis B, dan lainnya. Terdapat berbagai jenis vaksin seperti vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin mati, dan vaksin subunit yang diberikan secara suntikan atau oral untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Vaksinasi merupakan upaya pencegahan penting untuk mencegah penyakit dan men
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang paling sering menginfeksi paru-paru dan dapat menyebar ke organ lain. Gejala umum termasuk batuk berkepanjangan, demam, dan berkeringat malam hari. Diagnosis memerlukan pemeriksaan dahak dan gambar X-ray paru-paru, sedangkan pengobatan melibatkan terapi antibiotik jangka panjang selama berbulan-bulan.
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. Imunisasi
Imunisasi adalah Suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak
terhadap penyakit tertentu.
1. Mencegah penyakit tertentu.
2. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah
terjadinya gejala yang dapat menimbulkan kecacatan / kematian.
No Jenis Imunisasi Umur Bayi
1 Hepatitis B ≤ 7 hari
2 BCG, Polio 1 1 bulan
3 DPT/HB 1, Polio 2 2 bulan
4 DPT/HB 2, polio 3 3 bulan
5 DPT/HB 3, Polio 4 4 bulan
6 Campak 9 bulan
Vaksin BCG
Tujuannya : untuk memberikan kekebalan aktif kepada bayi dan anak terhadap penyakit
TBC
Tempat penyuntikan : 1/3 Bagian lengan kanan atas.
Akibat bila tidak diberikan : Bisa tertular TBC berat, TBC tulang, TBC selaput otak.
Reaksi Penyuntikan: Secara normal akan timbul pembengkakan kecil, merah pada tempat
penyuntikan, kemudian akan menjadi bisul kecil dengan garis tengah 10 mm, dan akan
sembuh sendiri.
Vaksin DPT
Tujuannya : Untuk memberikan kekebalan aktif yang bersamaan terhadap penyakit difteri,
pertusis, dan tetanus.
Tempat penyuntikan : Didaerah otot paha atau dibawah kulit.
Reaksi akibat bila tidak diberikan : Mudah terkena penyakit difteri, pertusis, tetanus.
Reaksi penyuntikan : Demam sampai kejang, pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat
penyuntikan selama 1 – 2 hari
2. Vaksin polio
Tujuannya : Untuk memberikan kekebalan kepada anak dan balita terhadap penyakit
poliomeilitis atau kelumpuhan.
Cara pemberian : Diteteskan lewat mulut atau suntikan
Akibat bila tidak diberikan : Mudah terkena kelumpuhan.
Reaksi pemberian obat : BAB ringan.
Vaksin Hepatitis B
Tujuannya : Memberikan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B atau penyakit kuning.
Cara pemberian : Dengan cara penyuntikan didaerah paha.
Akibat bila tidak diberikan : Mudah terkena penyakit hepatitis B
Reaksi pemberian : Demam
Vaksin campak
Tujuannya : memberikan kekebalan terhadap penyakit campak.
Cara pemberian : dengan suntikan
Akibat bila tidak diberikan : mudah terkena penyakit campak
Reaksi pemberian : demam ringan, bercak merah pada wajah
Hal hal yang diperhatikan
1. Imunisasi diberikan pada bayi / anak yang sehat
2. Pada anak yang sakit tidak boleh diberikan seperti :
a. Sakit keras
b. Penurunan daya tahan tubuh (Defisiensi imunologis).
• Bila reaksi imunisasi berlanjut, hubungi petugas kesehatan terdekat.
1. Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium
tuberculosis. umumnya penularannya terjadi di dalam ruangan melalui saluran
pernapasan. Dengan gejala batuk lebih dari satu bulan di sertai demam, batuk darah
(dahak disertai darah), nyeri dada, sesak napas, letih dan lesu, berat badan menurun.
3. 2. poliomeilitis atau kelumpuhan merupakan penyakit virus yang mudah menular menyerang
sistem saraf. Virus polio pada umumnya masuk melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi dengan tinja. virus ini menyerang tenggorokan dan usus serta melalui
tetesan cairan yang keluar saat penderitanya batuk dan bersin.dengan gejala sakit kepala
dan demam, merasa letih, sakit tenggorokan, otot lemah, kaki tangan leher dan punggung
terasa kaku dan sakit.
3. Tetanus penyakit yang sangat mematikan yang menyerang langsung system saraf dengan
gejala demam disertai kejang, nyeri otot, sakit menelan.
Difteri penyakit menular yang sangat mematikan yang meyerang system pernapasan
bagian atas dimana penularannya terjadi melalui makanan yang sudah terkontaminasi
dengan penderita sebelumnya.
4. Hepatitis merupakan inflamasi/ peradangan yang terjadi pada hepar(hati) yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus.
4. 5. Campak penyakit infeksi yang di sebabkan oleh virus . penyakit ini akan memunculkan ruam
diseluruh tubuh penderitanya dan sangat menular. Gejalanya mata merah, mata menjadi
sensitive terhadap cahaya, bercak atau ruam berwarna merah pada bagian seluruh tubuh
dan biasanya terjadi selama dua minggu.