Dokumen tersebut membahas tentang sifat biologi tanah pada lahan hutan dan non-hutan. Ia menjelaskan definisi biologi tanah dan organisme tanah, jenis dan klasifikasi organisme tanah, sumber bahan organik, dan pengaruh bahan organik terhadap sifat biologi tanah. Penelitian dilakukan untuk menganalisis sifat tanah di kebun kopi di Sumatera Utara. Hasilnya menunjukkan adanya variasi ketinggian, su
Gelisol adalah tanah yang terbentuk di bawah permukaan tanah yang membeku (permafrost), yang hanya memiliki horizon A. Gelisol terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral yang tersegregasi oleh es di lapisan atas tanah. Gelisol ditemukan terutama di Siberia, Alaska, Kanada, Andes, Tibet, Skandinavia utara, dan Greenland dan Antartika.
Kandungan air tanah sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan stabilitas konstruksi. Praktikum ini mengukur tiga parameter kandungan air tanah yaitu kadar lengas kering angin, kapasitas lapang, dan persediaan air maksimum menggunakan metode gravimetri.
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat biologi tanah pada lahan hutan dan non-hutan. Ia menjelaskan definisi biologi tanah dan organisme tanah, jenis dan klasifikasi organisme tanah, sumber bahan organik, dan pengaruh bahan organik terhadap sifat biologi tanah. Penelitian dilakukan untuk menganalisis sifat tanah di kebun kopi di Sumatera Utara. Hasilnya menunjukkan adanya variasi ketinggian, su
Gelisol adalah tanah yang terbentuk di bawah permukaan tanah yang membeku (permafrost), yang hanya memiliki horizon A. Gelisol terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral yang tersegregasi oleh es di lapisan atas tanah. Gelisol ditemukan terutama di Siberia, Alaska, Kanada, Andes, Tibet, Skandinavia utara, dan Greenland dan Antartika.
Kandungan air tanah sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan stabilitas konstruksi. Praktikum ini mengukur tiga parameter kandungan air tanah yaitu kadar lengas kering angin, kapasitas lapang, dan persediaan air maksimum menggunakan metode gravimetri.
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
1. Dokumen membahas berbagai sistem pertanian, meliputi sistem perladangan berpindah, sistem irigasi, sistem padi sawah, dan sistem peternakan. 2. Sistem pertanian diklasifikasikan berdasarkan pola tanam, suplai air, alat yang digunakan, dan tingkat komersialisasi. 3. Terdapat tiga kelompok sistem pertanian tropis yakni sistem mengumpulkan hasil, sistem budidaya tanaman, dan sistem untuk makanan ternak.
Buku ini membahas tentang karakteristik dan pengelolaan lahan rawa di Indonesia. Lahan rawa dibagi menjadi 3 zona berdasarkan pengaruh air pasang surut, yaitu zona rawa pasang surut air asin, zona rawa pasang surut air tawar, dan zona rawa lebak. Dijelaskan pula jenis-jenis lahan rawa seperti swamp, marsh, bog, dan fed beserta ciri khasnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konservasi tanah dan air secara vegetatif dan kimia
2. Metode konservasi tanah secara vegetatif meliputi penghutanan kembali, wanatani, dan pertanaman sela
3. Konservasi tanah secara kimia melibatkan penggunaan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Suhu tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti waktu, kedalaman tanah, sumber energi, iklim, topografi dan karakteristik tanah. Suhu tanah sangat penting karena mempengaruhi aktivitas biologi, kimia, pertumbuhan tanaman dan pelapukan tanah. Suhu tanah dapat dikendalikan dengan penambahan atau pengurangan air tanah, penutupan tanah, dan pemberian mulsa.
Dokumen tersebut membahas tentang kesuburan tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kesuburan tanah didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik tanaman dan lingkungan seperti iklim, sifat tanah, dan ketersediaan unsur hara. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman terdiri atas makron
Praktikum pembuatan pupuk kompos menjelaskan proses pembuatan, bahan, dan manfaatnya. Prosesnya meliputi mencampur bahan seperti kotoran kambing, daun, dan dedak lalu ditutup karung selama beberapa hari hingga menjadi pupuk siap pakai. Pupuk kompos berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
Dokumen tersebut membahas tentang suhu, tekanan, dan kelembaban udara serta pengaruhnya terhadap tanaman. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis dan respirasi serta pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
1. Laporan fieldtrip meninjau hama penyakit tanaman wortel di Garut
2. Salah satu penyakit yang diamati adalah Cercospora sp yang menyebabkan bercak daun
3. Pengendalian menggunakan varietas tahan, sanitasi, rotasi tanaman dan fungisida
Laporan ini mendeskripsikan hasil praktikum dasar ilmu tanah yang meliputi pengambilan contoh tanah latosol, analisis morfologi, kadar lengas, bahan organik, kapur, tekstur, struktur, konsistensi dan pH tanah. Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia tanah latosol.
Ringkasan dokumen:
Laporan ini membahas hasil pengenalan lapangan mengenai dasar ilmu tanah. Terdapat penjelasan mengenai minipit dan singkapan yang memberikan informasi tentang karakteristik tanah seperti tekstur, struktur, dan konsistensi setiap horisonnya. Ditemukan 3 horison pada minipit dan 5 horison pada singkapan. Dilaporkan perbedaan antara minipit dan singkapan serta kesimpulan bahwa singkapan me
1. Dokumen membahas berbagai sistem pertanian, meliputi sistem perladangan berpindah, sistem irigasi, sistem padi sawah, dan sistem peternakan. 2. Sistem pertanian diklasifikasikan berdasarkan pola tanam, suplai air, alat yang digunakan, dan tingkat komersialisasi. 3. Terdapat tiga kelompok sistem pertanian tropis yakni sistem mengumpulkan hasil, sistem budidaya tanaman, dan sistem untuk makanan ternak.
Buku ini membahas tentang karakteristik dan pengelolaan lahan rawa di Indonesia. Lahan rawa dibagi menjadi 3 zona berdasarkan pengaruh air pasang surut, yaitu zona rawa pasang surut air asin, zona rawa pasang surut air tawar, dan zona rawa lebak. Dijelaskan pula jenis-jenis lahan rawa seperti swamp, marsh, bog, dan fed beserta ciri khasnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konservasi tanah dan air secara vegetatif dan kimia
2. Metode konservasi tanah secara vegetatif meliputi penghutanan kembali, wanatani, dan pertanaman sela
3. Konservasi tanah secara kimia melibatkan penggunaan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Suhu tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti waktu, kedalaman tanah, sumber energi, iklim, topografi dan karakteristik tanah. Suhu tanah sangat penting karena mempengaruhi aktivitas biologi, kimia, pertumbuhan tanaman dan pelapukan tanah. Suhu tanah dapat dikendalikan dengan penambahan atau pengurangan air tanah, penutupan tanah, dan pemberian mulsa.
Dokumen tersebut membahas tentang kesuburan tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kesuburan tanah didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik tanaman dan lingkungan seperti iklim, sifat tanah, dan ketersediaan unsur hara. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman terdiri atas makron
Praktikum pembuatan pupuk kompos menjelaskan proses pembuatan, bahan, dan manfaatnya. Prosesnya meliputi mencampur bahan seperti kotoran kambing, daun, dan dedak lalu ditutup karung selama beberapa hari hingga menjadi pupuk siap pakai. Pupuk kompos berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
Dokumen tersebut membahas tentang suhu, tekanan, dan kelembaban udara serta pengaruhnya terhadap tanaman. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis dan respirasi serta pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
1. Laporan fieldtrip meninjau hama penyakit tanaman wortel di Garut
2. Salah satu penyakit yang diamati adalah Cercospora sp yang menyebabkan bercak daun
3. Pengendalian menggunakan varietas tahan, sanitasi, rotasi tanaman dan fungisida
Laporan ini mendeskripsikan hasil praktikum dasar ilmu tanah yang meliputi pengambilan contoh tanah latosol, analisis morfologi, kadar lengas, bahan organik, kapur, tekstur, struktur, konsistensi dan pH tanah. Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia tanah latosol.
Ringkasan dokumen:
Laporan ini membahas hasil pengenalan lapangan mengenai dasar ilmu tanah. Terdapat penjelasan mengenai minipit dan singkapan yang memberikan informasi tentang karakteristik tanah seperti tekstur, struktur, dan konsistensi setiap horisonnya. Ditemukan 3 horison pada minipit dan 5 horison pada singkapan. Dilaporkan perbedaan antara minipit dan singkapan serta kesimpulan bahwa singkapan me
Laporan ini membahas hasil praktikum pengamatan profil tanah di Kecamatan Cimaung, Gunung Puntang. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan kandungan tanah di lokasi tersebut. Praktikum dilakukan dengan mengamati lima plot tanah dan mengukur berbagai sifat fisik serta kandungan kimia dan biologi tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang tekstur tanah dan cara mengidentifikasi tekstur tanah secara manual. Tekstur tanah ditentukan oleh proporsi butiran pasir, debu, dan liat didalamnya. Tekstur tanah berkaitan dengan kemampuan tanah menahan air dan menyediakan hara untuk tanaman.
Praktikum ini melatih mahasiswa mengambil dua jenis contoh tanah, yaitu terganggu dan utuh, menggunakan berbagai alat seperti bor tanah dan ring sample. Contoh tanah terganggu diambil dari beberapa titik lalu dicampur, sedangkan contoh tanah utuh diambil secara utuh tanpa mengganggu strukturnya.
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk PembangunanTedy Sitepu
Laporan penelitian ini membahas tentang pengadaan tanah untuk pembangunan di Indonesia dan negara lain. Penelitian ini menganalisis permasalahan dan prosedur pengadaan tanah saat ini, serta memberikan rekomendasi kebijakan berdasarkan kajian sistem dan praktik di negara lain seperti Jepang, Australia, dan China.
Laporan praktikum ini membahas pengamatan tanah dengan indra. Terdapat 4 jenis tanah yang diamati warna dan teksturnya, yaitu Entisol berwarna dark yellowish brown dengan tekstur lempung berpasir, Vertisol berwarna hitam dengan tekstur liat berdebu, Inseptisol berwarna dark redish brown dengan tekstur liat, dan Andisol berwarna dark red dengan tekstur liat berpasir. Laporan ini juga membahas mengenai latar belak
Buku petunjuk teknis ini memberikan panduan lengkap tentang pengamatan tanah di lapangan, mulai dari konsep dasar tanah dan bentang alam, persiapan peralatan dan pembuatan penampang tanah, hingga pencatatan hasil pengamatan secara sistematis dan standar. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pengumpulan data tanah secara nasional yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan ilmiah dan pengembangan pertanian.
Laporan ini membahas hasil pengujian sifat fisik dan mekanik tanah yang dilakukan di laboratorium mekanika tanah. Pengujian tersebut meliputi pengukuran kadar air, berat jenis, batas cair, batas plastis, indeks plastisitas, dan batas susut pada sampel tanah."
Laporan praktikum ini membahas tentang kemantapan agregat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain bahan penyemen, bentuk agregat, dan tingkat agregasi. Kemantapan agregat penting bagi tanah pertanian karena dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan beberapa konsep dasarnya. Secara ringkas:
1) Mekanika tanah adalah ilmu yang mempelajari sifat fisik tanah dan perilakunya ketika menerima gaya.
2) Tanah terdiri atas partikel berukuran berbeda seperti pasir, lempung, dan koloid, yang mempengaruhi sifatnya.
3) Sifat tanah antara lain ditentukan oleh komposisi, u
Lampiran dokumen tersebut menyajikan 7 lampiran yang mencakup metode analisis sifat fisika, kimia, dan kandungan hara tanah dan tanaman serta kondisi morfometri dua sub-DAS."
Lampiran ini menjelaskan metode analisis sifat fisika dan kimia tanah serta kadar hara pada jaringan tanaman. Metode analisis sifat fisika tanah meliputi porositas, permeabilitas, dan kemantapan agregat. Metode analisis kimia tanah meliputi kandungan C-organik, nitrogen, fosfor, kapasitas tukar kation, dan unsur hara lainnya. Sedangkan analisis kadar hara pada jaringan tanaman melalui proses destruksi
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat fisika tanah, termasuk tekstur, struktur, konsistensi, porositas, tata udara, suhu, dan warna tanah. Sifat-sifat fisika ini mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui pengaruhnya terhadap penetrasi akar, retensi air, drainase, dan aerasi tanah.
Dokumen ini membahas tentang analisis tekstur tanah yang dilakukan untuk mengetahui jenis tanah. Berdasarkan analisis, tekstur tanah yang digunakan adalah sandy loam dengan kandungan fraksi lempung 20%, debu 40%, dan pasir 40%. Tekstur tanah berkaitan dengan pergerakan air, udara, dan zat terlarut di dalamnya. Tekstur tanah juga sulit diubah karena dipengaruhi komposisi mineral tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang tanah, proses pembentukan tanah, jenis-jenis tanah, sifat fisik tanah seperti berat jenis, porositas, derajat kejenuhan, dan hubungan antara berat jenis kering, basah, dan jenuh air. Dokumen ini juga menjelaskan klasifikasi butiran tanah dan pengelompokan tanah berdasarkan sifat lekat dan campuran butirannya.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen tanah dan sifat-sifat tanah. Komponen-komponen tanah terdiri dari air, udara, bahan mineral, dan bahan organik. Sedangkan sifat-sifat tanah mencakup sifat fisik seperti tekstur, struktur, dan kimia seperti pH, bahan organik, dan unsur hara.
Laporan ini membahas pengukuran laju infiltrasi di tiga desa di NTB dengan jenis penggunaan lahan yang berbeda, yaitu tegalan, ladang dan sawah tadah hujan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa laju infiltrasi tertinggi ditemukan di sawah tadah hujan dan terendah di tegalan, seiring dengan semakin intensifnya pengolahan lahan. Model Horton digunakan untuk memprediksi laju infiltrasi dan hasilnya sesuai dengan penguk
Laporan ini menganalisis kesuburan tanah di area Blok 4 Kampus Universitas Brawijaya yang ditanami tanaman sawit. Analisis dilakukan dengan mengukur tinggi dan umur tanaman, menganalisis gejala defisiensi dan toksisitas, serta serangan hama penyakit tanaman. Hasilnya menunjukkan hubungan antara umur dan tinggi tanaman, persentase tanaman yang mengalami defisiensi hara tertentu, serta sedikitnya serangan hama yang diamati.
Laporan praktikum irigasi dan drainasifahmiganteng
Laporan ini membahas analisis kebutuhan air, perencanaan jadwal irigasi, dan metode irigasi yang tepat untuk tanaman jagung di Desa Najum, Kecamatan Sumberpucung. Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak Cropwat 8 untuk menentukan kebutuhan air tanaman dan irigasi. Berbagai metode irigasi dievaluasi untuk mendapatkan metode yang sesuai dengan kondisi lahan. [ringkasan selesai]
Laporan praktikum irigasi dan drainasefahmiganteng
Laporan ini membahas analisis kebutuhan air, perencanaan jadwal irigasi, dan metode irigasi yang tepat untuk tanaman jagung di Desa Najum. Analisis kebutuhan air tanaman jagung dilakukan menggunakan perangkat lunak Cropwat 8 berdasarkan data iklim dan tanah lokasi. Hasilnya digunakan untuk menentukan kebutuhan air irigasi dan jadwal irigasi yang optimal. Metode irigasi yang dipilih adalah irigasi tetes karena efisiensi pen
Praktikum ini mengamati kandungan pati pada daun dan batang ketela pohon dengan memberi perlakuan berbeda pada daun, seperti dibungkus kertas berwarna dan tidak dibungkus. Hasilnya menunjukkan daun yang dibungkus biru memiliki pati tertinggi sedangkan tidak dibungkus paling rendah. Pada batang, bagian bawah memiliki pati tertinggi dibanding tengah atas. Hal ini menunjukkan pengaruh cahaya dan
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
1. Laporan praktikum ini membahas tentang respirasi pada perkecambahan biji jagung.
2. Terdapat 5 kelompok perlakuan yang berbeda waktu perkecambahan.
3. Respirasi diukur berdasarkan penurunan berat akibat pelepasan CO2 dengan menggunakan KOH.
Praktikum ini membahas tentang hama, gejala, dan tanda yang ditimbulkannya pada tanaman budidaya. Tujuannya adalah untuk mengenali delapan ordo serangga yang berpotensi menjadi hama, jenis mulut dan gejala serangannya, serta metamorfosis dan bioekologi spesimen hama."
Laporan praktikum ini membahas tentang isolasi DNA kasar dari buah mangga dengan menggunakan beberapa jenis deterjen. Deterjen yang memberikan hasil terbaik adalah rinso cair karena mangga memiliki kadar air sedang. Namun DNA tidak terpisah dan tetap berada di permukaan larutan. Jenis deterjen dan kandungan kimianya mempengaruhi proses isolasi DNA.
Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
1. LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH
TEKSTUR TANAH
Oleh:
MUHAMMAD GURUH ARIF ZULFAHMI
105040201111091
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah adalah bahan padat (mineral atau organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang
telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: Bahan
Induk,
Iklim,
Organisme,
Topografi,
dan
Waktu.
(Sumber:
http://dasar2
ilmu
tanah.blogspot.com/search/label/Definisi Tanah).
Tanah juga memiliki tekstur. Yang dimaksud dengan tekstur tanah adalah proporsi relatif
dari partikel pasir, debu, dan liat (jumlahnya 100%). Proporsi tersebut dikelompokkan dalam
kelas tekstur.
Komponen tanah yang ideal adalah:
•
Bahan padat (50%)
-bahan mineral (45%)
-bahan organik (5%)
•
Ruang antar bahan padat (50%)
-air (25%)
-udara (25%)
Semua makhluk hidup, baik manusia, hewan dan tumbuhan tumbuh dan berkembang di
atas tanah. Tanah merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup. Apabila tidak ada tanah, lalu dimana kita harus berpijak. Mengingat fungsi tanah itu
sendiri yaitu;
-
Sebagai pengendali air
3. -
Sebagai filter bahan termar
-
Sebagai siklus unsure hara
-
Tanah juga dapat sebagai tempat untuk mempertahankan tanaman dan hewan
-
Sebagai penyangga struktur
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tekstur dari tanah
2. Untuk mengetahui macam-macam tekstur tanah
3. Untuk mengetahui perbedaan tekstur utama (pasir, debu, liat) dari fisik, kimia, dan
biologinya
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi tekstur tanah
5. Untuk mengetahui hubungan tekstur dengan fisik tanah lainnya
6. Untuk mengetahui pengaruh tekstur tanah dalam usaha pertanian
1.3 Manfaat
Kita dapat mengetahui tekstur tanah, macam-macam tekstur tanah, perbedaan tekstur utama
(pasir, debu, liat) dari fisik, kimia, dan biologinya, mengetahui faktor yang mempengaruhi dan
dipengaruhi tekstur tanah, mengetahui hubungan tekstur dengan fisik tanah lainnya dan
mengetahui pengaruh tekstur tanah dalam usaha pertanian.
4. BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan bahan
•
Alat
1. Wadah sebagai tempat tanah komposit
•
Bahan
1. Tanah Komposit
2. Air
2.2 Alur kerja
Siapkan alat dan
bahan
Pijat-pijat tanah
dengan jari
Tambahkan tanah
dg air
Analisis presentasi
debu, liat dan pasir
Buatlah gulungan
dari tanah+air
Lekatkan tanah
dengan jari
telunjuk dan ibu
jari
Berikan nama
yang sesuai
5. 2.3 Analisis perlakuan (perbandingan jurnal)
Penetapan tekstur dengan cara pipet
Dasar Penetapan:
Bahan organic dioksidasi dengan H2O2 dan garam-garam yang mudah larut dihilangkan
dari tanah dengan HCL sambil dipanaskan. Bahan yang tersisa adalah mineral yang terdiri atas
pasir, debu, dan liat.
Pasir dapat dipisahkan dengan cara pengayakan basah, sedangkan debu dan liat
dipisahkan dengan cara pengendapan yang di dasarkan pada hokum Stoke.
Peralatan:
-
Piala gelas 800 ml
-
Penyarik Berkefield
-
Ayakan 500 mikron
-
Gelas ukur 500 ml
-
Pipet 20 ml
-
Pinggan almunium
-
Dispenser 50 ml
-
Gelas ukur 200 ml
-
Stop watch
-
Oven berkipas
-
Pemanas listrik
-
Neraca analitik ketelitian 4 desimal
6. Pereaksi:
-
H2O2 30%
-
H2O2 10%
-
H2O2 30% diencerkan tiga kali dengan air bebas ion
-
HCL 2N
Encerkan 170 ml HCL 37% teknis dengan air bebas ion dan diimpitkan hingga 1l.
-
Larutan Na4P2O7 4%
Larutkan 40 g Na4P2O7.10 H2O dengan air bebas ion dan diimpitkan 1l.
Cara Kerja:
Timbang 10,00 g contoh tanah ≤ 2 mm, masukkan ke dalam piala gelas 800 ml, ditambah
50 ml H2O2 10% kemudian dibiarkan semalaman. Keesokan harinya di tambahkan 25 ml H 2O2
30% dipanaskan sampai tidak berbusa, selanjutnya ditambahkan 180 ml air bebas ion dan 20 ml
HCL 2N.
Didihkan di atas pemanas listrik selama lebih kurang 10 menit. Angkat dan setelah agak
dingin diencerkan dengan air bebas ion menjadi 700ml, dicuci dengan air bebas ion
menggunakan penyaring Berkefield atau dienap-tuangkan sampai bebas asam, kemudian
ditambah 10 ml larutan peptisator Na4P2O7 4%.
Pemisahan pasir:
Suspensi tanah yang telah diberi peptisator diayak dengan menggunakan ayakkan 50
mikron sambil di cuci dengan air bebas ion. Filtrat ditampung dalam silinder 500ml untuk
pemisahan debu dan liat. Butiran yang tertahan ayakan dipindahkan ke dalam pinggan
aluminium yang telah diketahhui bobotnya dengan air bebas ion menggunakan botol semprot.
Keringkan (hingga bebas air) dalam oven pada suhu 105 0 C, didinginkan dalam eksikator dan
ditimbang (berat pasir=A g).
Pemisahan debu dan liat:
7. Filtrat dalam silinder diencerkan menjadi 500 ml, diaduk selama 1 menit dan segera
dipipet sebanyaj 20 ml ke dalam pinggan aluminium. Filtrate dikeringkan pada suhu 105 0C
(biasanya 1 malam), di dinginkan dalam eksikator dan ditimbang (berat debu+liat+peptisator = B
g)
Untuk pemisahan liat diaduk lagi selama 1 menit lalu dibiarkan selama 3 jam 30 menit
pada suhu kamar. Suspense liat dipipet sebanyak 20 ml pada ke dalaman 5,2 cm dari permukaan
cairan dan dimasukkan ke dalam pinggan aluminium. Suspense liat dikeringkan pada suhu 1050
C, didinginkan dalam eksikator dan ditimbang (berat liat+peptisator = C g).
Perhitungan:
Fraksi pasir
:Ag
Fraksi debu
: 25 (B-C) g
Fraksi liat
: 25 (C-0.0095) g
Jumlah fraksi : A+25 (B-0.0095) g
Pasir (%)
: A/ {A+25 (B-0.0095)} x 100
Debu (%)
: {25 (B-C)}/ {A+25(B- 0,0095)} x 100
Liat (%)
: {25 (C-0,0095)}/ {A+25(B-0,0095)} x 100
Sumber:Sulaeman.2005.Jurnal Tanah.Bogor: Balai Penelitian Tanah
Metode Penelitian:
Pemilihan pendahuluan dilakukan dengan menentukan lokasi profil pewakil tanah pada
lokasi. Penelitian utama dilakukan dengan jalan mendiskripsikan
profil tanah, kemudian
mengambil cuplikan tiap lapisan tanah yang diperlukan untuk analisis laboratorium.
Berbagai analisis yang dilakukan yaitu; sifat fisik dan kimia tanah antara lain; tekstur
tanah (liat, debu, pasir), berat jenis, berat volume, porositat, C-organik, bahan organic, N-total,
nisbah C/N, kapasitas pertukaran kation, pH (H2O), pH (NaF), retensi fosfat, Fe-ditionit dan Sitotal, Fe-total, al-total.
8. Perbandingan sifat fisik dan kimia tanah dapat digunakan indeks kemiripan. Mula-mula
semua harga pada horizon diubah menjadi nilai nisbi. Harga sebenarnya yang terbesar diberi
nilai (100) dan nilai yang terkecil diberi nilai (1), nilai yang terletak antara nilai terbesar dan
terkecil dihitung dengan cara (interpolasi). Dengan rumus:
I= (2W/A+B) x 100 %
Keterangan:
I= Indeks kemiripan
W= jumlah nilai nista terkecil diantara dua parameter dari horizon yang dibandingkan.
Adan B= jumlai nilai niisbi dari dua parameter dari horizon yang dibandingkan.
Jika indeks kemiripan (I) mempunyai nilai > 80 , berarti kedua horizon yang
dibandingkan adalah mirip.Bila nilai (I) terletak diantara 50 dan 79 kemiripan kedua horizon
yang dibandingkan diragukan. Sedangkan bila nilai kemiripan (I) < 50, berarti kedua horizon
yang dibandingkan tidak mirip.
Sumber: Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6(2)(2006) p:101-108
9. BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis tekstur
Setelah melakukan penelitian dengan metode kualitatif yaitu metode feeling didapatkan
bahwa tanah komposit tersebut agak halus ketika di sentuh dengan jari tangan, ketika di tetesi air
dapat menggumpaul. Tanah tersebut dapat dibuat gulungan. Namun ketika dibuat cincin
melingkar, dapat dilakukan tapi pecah. Cincin melingkar yang dihasilkan tidak sempurna.
Dapat disimpulakan bahwa tanah tersebut mengandung komposisi liat: 45%, debu: 40%,
dan pasir: 15%.Sehingga nama dari tanah tersebut adalah Silty Clay.
3.2 Macam-macam tekstur tanah
1.Pasir (Sandy) : pasir >85 %, debu<15%, liat<10%
2.Pasir berlempung (Loam sandy) : pasir 70%-90%, debu <30%, liat <15%
3. Lempung berpasir (Sandy Loam) : pasir 40%-87,5%, debu <50%, liat<20%
4. Lempung (Loam) : pasir 22,5%-52,5%, debu 30%-50%, liat 10%-30%
5. Lempung liat berdebu (Sandy Silt Loam) : pasir <20%, debu 40%- 70%, liat 27,5%-40%
6. Lempung liat berpasir (Sandy Clay Loam) : pasir 45%-80%, debu<30%, liat 20%-37,5%
7. Lempung berliat (Clay Loam) : pasir 20%-45%, debu 15%- 52,5%, liat 27,5%-40%
8. Lempung berdebu (Silt Loam) : pasir <47,5%, debu 50%-87,5%, liat <27,5%
9. Debu (Silt) : pasir <20%, debu >80%, liat <12,5%
10. 10.Liat berpasir (Sandy Clay) : pasir 45%-62,55, debu <20%, liat 37,5%- 57,5%
11.Liat berdebu (Silty Clay) : pasir <20%, debu 40%-60%, liat 40%-60%
12.Liat (Clay) : pasir <45%, debu< 40%, liat >40%
3.3 Perbedaan tekstur utama (pasir, debu, liat) dari kemampuan fisik, kimia, dan
biologinya
Sifat fisik pisahan tanah:
Perpisahan kasar. Batu, kerikil dan pasir, karena ukurannya, berfungsi sebagai zarah
terpisah. Yang kedua berdiameter lebih dari 2mm dan berbentuk bulat, bersudut (angular), atau
pipih. Pasir dapat berbentuk bulat atau tidak menentu bergangtung dari asahan selama diangkut.
Tidak terdapat pada tanah komposit tersebut. Presentasi pasir sangat sedikit.
Liat dan debu, zarah liat biasanya berbentuk seperti mika dan bila basah sangat plastis.
Bila liat dibasahi dengan air ia mengembang dan menjadi lengket. Bila liat dikeringkan ia
menciut dan banyak menyerap energi. Bila kembali dibasahi, terjadi pengembangan dan pada
saat bersamaan menghasilkan panas. Ini dinamakan panas pembasahan (heat of wetting). Daya
jerap liat terhadap air, gas dan garam sangat tinggi. Makin kecil ukuran zara makin luas
permukaan efektifnya, demikian pula daya jerap mengembang, plastisitasnya, kohesi dan panas
pertukaran menaik dengan cepat. Berbeda dengan liat, zara berukuran debu cenderung
mempunyai ukuran berbeda dan jarang mempunyai permukaan yang halus dan rata. Sebenarnya
mereka itu merupakan pasir mikro dan sebagian besar adalah kuarsa. Pisahan debu mempunyai
sedikit sifat plastisitas, kohesi, dan jerapan. Sebenarnya debu tidak banyak berperan. Tanpa pasir
dan/atau debu, liat atau bahan organic secara fisik tidak berarti bagi tanah.
Adanya debu dan liat dalam tanah menyebabkan terciptanya suatu tekstur halus yang
dapat menyebabkan pergerakan air dan udara menjadi lambat. Tanah semacam itu sangat plastis,
menjadi sangat lekat bila basah dank eras membongkah bila kering. Pemuaian dan penciutan
biasanya nyata. Daya menahan air tanah berliat dan berdebu adalah besar.
11. Dalam tanah komposit tersebut (yang kami teliti) banyak mengandung liat dan debu. Antara
keduanya (liat dan debu) cenderung sama dan sulit dibedakan. Namun presentasi nya lebih
banyak liat dibandingkan dengan debu. Dapat disimpulakn secara fisik tanah komposit tersebut
mudah untuk diolah dan akan banyak vegetasi dan organism yang hidup dalam tanah tersebut.
Karena mengingat penyusunnya yang paling besar adalah tanah liat.
Susunan kimia:
Pasir dan debu pada umumnya adalah kuarsa, secara kimia keduanya tidak aktif. Juga
mineral primer yang mengandung unsure hara tidak banyak berarti ditinjau dari segi penyediaan
unsure hara secara langsung bagi tanaman. Kekecualian terhadap hal diatas ialah mineral primer
berukuran debu mengandung kalium, seperti mika. Mineral ini telah diketahui melepaskan
kalium pada kecepatan yang cukup bagi keperluan tanaman.
Liat berdebu (Silty Clay) yang telah kami teliti tersebut sama dengan liat yang halus
karena penyusun terbanyak kedua yaitu debu, bukan pasir, mengandung susunan kimia sebagai
berikut:
SiO2 : 30,2
Fe 2O3: 17,10
Al2O3 : 22,80
TiO3 : 0,88
CaO
: 0,08
MgO : 1,77
Liat berdebu memperlihatkan bahwa tanah tersebut mudah diolah dan mengandung cukuup
unsure hara yang dibutuhkan tanaman.
Sumber: Joffee, J.S. and r. Kunin.1942. Mechanical Separates and Their Fraction in The Soil
Profile: Pedogenic and Agropedogenic Implications. Soil Sci. Soc. Amer. Proc. 7: 187-193.
12. Secara Biologi:
Tanah komposit dapat dilihat dari vegetasi yang ada dimana tanah itu diambil. Sehingga
tanah komposit yang kami teliti merupakan tanah yang baik dan subur serta mudah diolah
mengingat tanah tersebut diambil dimana disekitarnya banyak terdapat vegetasi-vegetasi. Hal
tersebut menandakan bahwa tanah tersebut baik untuk dijadikan tempat tumbuh tanaman dan
organism lain.
3.4 Gambar segitiga tekstur
13. 3.5 Faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi tekstur
Faktor-faktor yang mempengaruhi tektur tanah adalah:
1. Iklim
Iklim dapat mempengaruhi tekstur tanah mengingat tanah terbentuk juga karena iklim.
Diantara komponen iklim yang paling berperan dalam curah hujan dan temperature. Proses fisik
dalam pembentukan liat dari mineral-mineral bahan induk tanah, dengan mekanisme identik
proses pelapukan bebatuan telah diuraikan.
2. Organisme
Organism merupakan yang paling berperan dalam mempengaruhi proses genesis dan
perkembangan tekstur tanah. Karena merupakan sumber utama biomass atau bahan organic
tanah.
3. Bahan induk
Jenis bahan induk tanah dapat menentukan sifat fisik maupun kimiawi tanah yang
terbentuk secara endodinamomorf. Tetapi pengaruhnya menjadi tidak jelas terhadap tanah-tanah
yang terbentuk secara ektodinamomorf.
4. Waktu
`Semakin banyak atau lama waktu yang diperlukan tanah maka akan menentukan jenis
dan sifat-sifat tanah serta tekstur tanah.
5. Topografi
Topografi adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah, termasuk perbedaan
kecuraman dan bentuk lereng. Peran topografi dalam proses genesis dan perkembangan profil
tanah adalah melalui empat cara, yaitu lewat pengaruhnya dalam menentukan:
1. Jumlah air hujan yang dapat meresap atau disimpan oleh massa tanah
2. Kedalaman air tanah
14. 3. Besarnya erosi yang dapat terjadi
Faktor-faktor yang dipengaruhi adalah:
1. Konsistensi
Merupakan suatu ketahanan dari tanah terhadap perubahan bentuk dan tekanan gaya-gaya dari
luar yang merupakan indicator derajat manifestasi kekuatan corak. Gaya fisik (kohesi dan
adhesi) yang bekerja dalam tanah selaras dengan tingkat kejenuhan airnya.
Dimana konsistensi tersebut dibagi menjadi 3 kadar air tanah antara lain:
•
Konsistensi basah
Konsistensi pada kadar air sekitar kapasitas lapangan (field capacity).
•
Konsistensi lembab
Konsistensi dengan kadar air antara kapasitas lapangan dan kering udara.
•
Konsistensi kering
Konsistensi dengan kadar air pada konsistensi kering udara
(Hardjowigeno, 2007)
2. Kadar air
Tinggi rendahnya kadar dipengaruhi oleh jenis dari fraksi-fraksi yang ada dalam tekstur tanah,
misalnya: tanah liat kadar airnya tinggi dan mampu menahan air, sedangkan pasir kadar airnya
rendah dan kurang mampu menahan air.
3. Organisme
Bahan organic banyak terdapat pada tekstur tanah, karena di dalam tanah terdapat banyak
mikroorganisme yang membuat dan mengolah bahan-bahan tersebut.
(Hardjowigeno, 2007)
15. 4. Perakaran
Akar berperan sebagai jangkar dari tanamn agar dapat berdiri tegak. Misalnya tekstur tanah yang
berpasir mudah ditembus oleh perakaran tanaman, sedangkan testur tanah liat sulit untuk
ditembus oleh perakaran tanaman.
(Rafi’i,1990)
5. Pengolahan
Tekstur tanah yang muda atau yang baik untuk pengolahan tanah khususnya di bidang pertanian
yaitu jika tanah disuatu wilayah tertentu mempunyai kandungan pasir dan liat yang seimbang.
(Rafi’i, 1990)
3.6 Hubungan tekstur dengan fisik tanah lainnya
Tekstur tanah mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman yaitu dari fraksi-fraksi
atau partikel-partikel yang dikandung didalamnya,apabila tekstur mencerminkan ukuran partikel
dari fraksi-fraksi tanah ,maka struktur merupakan kenampakan bentuk atau susunan partikelpartikel primer tanah hingga partikel sekunder. Struktur tanah berfungsi memodifikasi pengaruh
tekstur terhadap kondisi drinase aerasi tanah.
Apabila struktur merupakan hasil keragaman gaya-gaya fisik(kimiawi dan biologi)yang
bekerja dari dalam tanah maka konsistensi merupakan ketahan tanah terhadap gaya-gaya dari
luar,yang merupakan indicator derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik(kohesi
dan adhesi) yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan air. Sedangkan porositas
adalah proporsi ruang pori total (r uang kosong) yang terdapat dalam satuan volum tanah yang
dapat di tempati air dan udara,sehingga merupakan indicator kondisi drainase dan aerasi
tanah.dan tempratur tanah merupakan salah satu factor tumbuh tumbuhan yang penting
sebagaimana halnya air ,udara dan unsur hara,warna tanah juga merupakan sifat fisik,meskipun
16. tidak berperan penting namun tanah secara tidak langsung berpengaruh lewat dmpaknya
terhadap terhadap temperature dan kelembaban tanah.
Itulah hubungan tekstur tanah dengan sifat fisik lainnya,yaitu berkaitan erat seperti
kapasitas menahan air, kapasitas tukar kation, porositas, kecepatan infiltrasi serta pergerakan air
dan udara dalam tanah.
Dengan demikian tekstur tanah akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap
kecepatan pertumbuhan akar.
Tekstur juga bisa digunakan sebagai kriteria dalam klasifikasi tanah maupun
kesesuaian lahan
3.7 Kajian mengenai pengaruh tekstur dalam usaha pertanian
Tekstur tanah dapat mempengaruhi Lingkungan tanah itu sendiri. Pengaruh tekstur pada
lingkungan tanah adalah:
-Pergerakan dan retensi air
- Pergerakan udara tanah
- Serapan hara dan bahan pencemar (pollutans)
- Mudah tidaknya tanah tersebut diolah
3.8 Data hasil praktikum
Tanah Komposit
Presentase(%)
Nama tanah
Liat
Pasir
Debu
45
40
15
Silty Clay
17. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum dapat disimpulkan bahwa tekstur tanah terdiri dari komposisi pasir, debu,
dan liat. Ketiga komposisi tersebut sangat penting dalam pembentukan tekstur tanah.
Dari hasil praktikum dapat diketahui factor yang mempengaruhi tekstur tanah adalah :
Iklim, organism, waktu, bahan induk, topografi. Sedangkan factor yang dipengaruhi adalah:
Konsistensi, kadar air, organism, perakaran, dan pengolahan.
Dapat kita ketahui juga bahwa tanah komposit yang kami teliti merupakan jenis tanah Silty
Clay. Tanah tersebut mengandung 45% liat, 40% debu, dan 15%pasir.
4.2 Saran
Praktikum mengenai tekstur, struktur, dan konsistensi tanah ini sanagt bermanfaat bagi
mahasiswa. Untuk lebih mendukung apabila praktikum dilaksanakan langsung di lapang
sehingga praktikum bisa langsung mengaplikasikannya di kehidupan nyata.
18. DAFTAR PUSTAKA
•
Joffee, J.S. and r. Kunin.1942. Mechanical Separates and Their Fraction in The Soil
Profile: Pedogenic and Agropedogenic Implications. Soil Sci. Soc. Amer. Proc. 7: 187193.
•
•
Sumber: Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6(2)(2006) p:101-108