Dokumen tersebut membahas tentang evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi serta pengukurannya. Proses evaporasi melibatkan penguapan air dari permukaan air bebas, transpirasi melibatkan pelepasan uap air melalui tumbuhan, sedangkan evapotranspirasi adalah gabungan kedua proses tersebut. Pengukuran dilakukan menggunakan panci evaporasi dan fitometer. Estimasi laju evaporasi dan evapotranspirasi dapat dilakukan menggunakan met
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yangGusti Rusmayadi
Dokumen tersebut membahas berbagai metode perhitungan penguapan air dari permukaan, termasuk metode pemindahan massa, metode aerodinamika, metode korelasi eddy, dan metode nisbah Bowen."
Materi ini dari Dosen (Uca, Ph.D)
a. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengertian evaporasi dan transpirasi
b. Mahasiswa dapat menyebutkan alat-alat untuk mengukur evaporasi dan transpirasi.
c. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses evapotranspirasi.
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evapotranspirasi menggunakan rumus empiris
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evotranspirasi potensial dengan menggunakan rumus Thotnwhaite.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evapotranspirasi dengan metode Penman.
Makalah ini membahas tentang limpasan hujan dan pengukurannya. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang:
1. Pemahaman limpasan hujan (runoff) dan bagan siklusnya
2. Metode Mock untuk menghitung ketebalan dan debit limpasan hujan
3. Teknik pengukuran debit sungai
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan air irigasi untuk tanaman pertanian. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan air irigasi antara lain jenis tanaman, cara pemberian air, jenis tanah, iklim, dan evapotranspirasi tanaman. Kebutuhan air irigasi dihitung dengan memperhatikan parameter seperti kebutuhan air tanaman, perkolasi, penggantian lapisan air, dan curah hujan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi serta pengukurannya. Proses evaporasi melibatkan penguapan air dari permukaan air bebas, transpirasi melibatkan pelepasan uap air melalui tumbuhan, sedangkan evapotranspirasi adalah gabungan kedua proses tersebut. Pengukuran dilakukan menggunakan panci evaporasi dan fitometer. Estimasi laju evaporasi dan evapotranspirasi dapat dilakukan menggunakan met
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yangGusti Rusmayadi
Dokumen tersebut membahas berbagai metode perhitungan penguapan air dari permukaan, termasuk metode pemindahan massa, metode aerodinamika, metode korelasi eddy, dan metode nisbah Bowen."
Materi ini dari Dosen (Uca, Ph.D)
a. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengertian evaporasi dan transpirasi
b. Mahasiswa dapat menyebutkan alat-alat untuk mengukur evaporasi dan transpirasi.
c. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses evapotranspirasi.
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evapotranspirasi menggunakan rumus empiris
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evotranspirasi potensial dengan menggunakan rumus Thotnwhaite.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evapotranspirasi dengan metode Penman.
Makalah ini membahas tentang limpasan hujan dan pengukurannya. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang:
1. Pemahaman limpasan hujan (runoff) dan bagan siklusnya
2. Metode Mock untuk menghitung ketebalan dan debit limpasan hujan
3. Teknik pengukuran debit sungai
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan air irigasi untuk tanaman pertanian. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan air irigasi antara lain jenis tanaman, cara pemberian air, jenis tanah, iklim, dan evapotranspirasi tanaman. Kebutuhan air irigasi dihitung dengan memperhatikan parameter seperti kebutuhan air tanaman, perkolasi, penggantian lapisan air, dan curah hujan efektif.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode irigasi permukaan, yaitu basin, border, dan furrow irrigation. Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang paling kuno dimana air didistribusikan secara langsung ke permukaan tanah dan diperbolehkan meresap ke dalam tanah. Metode-metode tersebut memanfaatkan prinsip gravitasi untuk mendistribusikan air secara merata di lahan pertanian.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
The document discusses evapotranspiration and methods for calculating it. It defines evaporation, transpiration, and evapotranspiration. It also discusses factors that influence evaporation and several methods for measuring and calculating evapotranspiration, including the Penman, Blaney-Criddle, Thornthwaite, and Penman-Monteith methods. An example calculation is provided using the Penman modified method.
Dokumen tersebut membahas tentang morfometri daerah aliran sungai (DAS) yang mempengaruhi hasil air dan distribusi aliran. Parameter morfometri DAS meliputi luas DAS, bentuk DAS, median elevasi DAS, panjang sungai, kepadatan alur sungai, dan lainnya. Morfometri DAS dipengaruhi oleh faktor geologi, geomorfologi, hujan, tanah, dan penutupan lahan di DAS tersebut.
Dokumen tersebut membahas analisis frekuensi dan probabilitas curah hujan yang meliputi pengertian frekuensi hujan dan periode ulang, asumsi data hidrologi, analisis frekuensi data curah hujan, pengujian kecocokan sebaran menggunakan uji chi-kuadrat dan smirnov-kolmogorov, serta contoh perhitungan."
Dokumen tersebut membahas tentang evapotranspirasi yang merupakan proses perpindahan air dari tanah ke atmosfer melalui transpirasi tanaman dan evaporasi permukaan tanah. Dokumen menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi serta jenis-jenisnya seperti potensial, aktual, standar, dan pada tanaman. Dokumen juga membahas proses transpirasi pada tanaman dan cara mengukur serta memprediksi tingkat evapotranspirasi
Suhu tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti waktu, kedalaman tanah, sumber energi, iklim, topografi dan karakteristik tanah. Suhu tanah sangat penting karena mempengaruhi aktivitas biologi, kimia, pertumbuhan tanaman dan pelapukan tanah. Suhu tanah dapat dikendalikan dengan penambahan atau pengurangan air tanah, penutupan tanah, dan pemberian mulsa.
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang berkelanjutan dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, presipitasi, dan transpirasi yang dipicu oleh pemanasan air laut oleh sinar matahari. Terdapat tiga jenis siklus hidrologi: siklus pendek antara laut dan atmosfer, siklus sedang antara laut, daratan dan atmosfer, siklus panjang antara laut, pegunungan dan atmos
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 5-7 Prodi Agroteknologi Faperta Unsoed. Ditulis oleh Bondansari dan Purwandaru Widyasunu. Untuk keperluan pendidikan (For education purpose only). Bahan-bahan kuliah diambilkan dari berbagai buku, data jurnal, Peraturan Pemerintah R.I., dan foto/gambar dan data asal internet tentang Irigasi. Boleh download untuk mahasiswa dan kalangan yang tertarik untuk belajar tentang irigasi dan drainase. Salam Indonesia Raya, Humanisme dunia internasional, dan keselamatan planet bumi "our mother heart".
Dokumen tersebut membahas tentang agrohidrologi. Secara singkat, dibahas mengenai siklus hidrologi yang terjadi secara berulang antara air sebagai zat cair, padat, dan uap, serta empat proses utamanya yaitu evaporasi, infiltrasi, limpasan permukaan, dan limpasan air tanah. Selanjutnya dijelaskan mengenai tujuan ilmu hidrologi untuk pertanian yaitu irigasi, drainase, pola tanam, dan konservasi tan
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Dokumen ini membahas metode Thornwaite untuk menghitung neraca air lahan bulanan dengan menggunakan data curah hujan, evapotranspirasi, kapasitas lapang, dan titik layu permanen. Neraca air lahan penting untuk mempertimbangkan kesesuaian lahan pertanian, mengatur jadwal tanam dan panen, serta pengaturan irigasi. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung curah hujan dengan peluang tertentu menggunakan metode ranking.
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Helmas Tanjung
Dokumen tersebut membahas metode untuk memprediksi laju erosi tanah, khususnya menggunakan model Universal Soil Loss Equation (USLE). Model USLE memprediksi laju erosi berdasarkan faktor erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, penutup lahan, dan tindakan konservasi tanah. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menentukan nilai masing-masing faktor dan mengklasifikasikan tingkat b
Laporan ini membahas tentang kuliah lapang di bidang meteorologi dan klimatologi yang dilaksanakan di Stasiun Maritim Paotere Makassar dan Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Maros. Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap alat-alat ukur iklim dan cuaca serta mendapat penjelasan dari petugas."
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan dan pengangkutan air pada tanaman. Penyerapan air dapat terjadi secara aktif maupun pasif, sedangkan pengangkutannya dipengaruhi oleh tekanan akar, transpirasi, dan kohesi air. Penyerapan pasif lebih penting dibanding aktif karena beberapa keterbatasan penyerapan aktif.
Dokumen tersebut membahas tentang evapotranspirasi yang merupakan proses penguapan air dari permukaan tanah dan transpirasi air dari tanaman. Beberapa faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi dijelaskan seperti faktor iklim, geografi, dan lainnya. Berbagai metode pengukuran evapotranspirasi secara langsung dan tidak langsung juga diuraikan.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode irigasi permukaan, yaitu basin, border, dan furrow irrigation. Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang paling kuno dimana air didistribusikan secara langsung ke permukaan tanah dan diperbolehkan meresap ke dalam tanah. Metode-metode tersebut memanfaatkan prinsip gravitasi untuk mendistribusikan air secara merata di lahan pertanian.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
The document discusses evapotranspiration and methods for calculating it. It defines evaporation, transpiration, and evapotranspiration. It also discusses factors that influence evaporation and several methods for measuring and calculating evapotranspiration, including the Penman, Blaney-Criddle, Thornthwaite, and Penman-Monteith methods. An example calculation is provided using the Penman modified method.
Dokumen tersebut membahas tentang morfometri daerah aliran sungai (DAS) yang mempengaruhi hasil air dan distribusi aliran. Parameter morfometri DAS meliputi luas DAS, bentuk DAS, median elevasi DAS, panjang sungai, kepadatan alur sungai, dan lainnya. Morfometri DAS dipengaruhi oleh faktor geologi, geomorfologi, hujan, tanah, dan penutupan lahan di DAS tersebut.
Dokumen tersebut membahas analisis frekuensi dan probabilitas curah hujan yang meliputi pengertian frekuensi hujan dan periode ulang, asumsi data hidrologi, analisis frekuensi data curah hujan, pengujian kecocokan sebaran menggunakan uji chi-kuadrat dan smirnov-kolmogorov, serta contoh perhitungan."
Dokumen tersebut membahas tentang evapotranspirasi yang merupakan proses perpindahan air dari tanah ke atmosfer melalui transpirasi tanaman dan evaporasi permukaan tanah. Dokumen menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi serta jenis-jenisnya seperti potensial, aktual, standar, dan pada tanaman. Dokumen juga membahas proses transpirasi pada tanaman dan cara mengukur serta memprediksi tingkat evapotranspirasi
Suhu tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti waktu, kedalaman tanah, sumber energi, iklim, topografi dan karakteristik tanah. Suhu tanah sangat penting karena mempengaruhi aktivitas biologi, kimia, pertumbuhan tanaman dan pelapukan tanah. Suhu tanah dapat dikendalikan dengan penambahan atau pengurangan air tanah, penutupan tanah, dan pemberian mulsa.
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang berkelanjutan dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, presipitasi, dan transpirasi yang dipicu oleh pemanasan air laut oleh sinar matahari. Terdapat tiga jenis siklus hidrologi: siklus pendek antara laut dan atmosfer, siklus sedang antara laut, daratan dan atmosfer, siklus panjang antara laut, pegunungan dan atmos
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 5-7 Prodi Agroteknologi Faperta Unsoed. Ditulis oleh Bondansari dan Purwandaru Widyasunu. Untuk keperluan pendidikan (For education purpose only). Bahan-bahan kuliah diambilkan dari berbagai buku, data jurnal, Peraturan Pemerintah R.I., dan foto/gambar dan data asal internet tentang Irigasi. Boleh download untuk mahasiswa dan kalangan yang tertarik untuk belajar tentang irigasi dan drainase. Salam Indonesia Raya, Humanisme dunia internasional, dan keselamatan planet bumi "our mother heart".
Dokumen tersebut membahas tentang agrohidrologi. Secara singkat, dibahas mengenai siklus hidrologi yang terjadi secara berulang antara air sebagai zat cair, padat, dan uap, serta empat proses utamanya yaitu evaporasi, infiltrasi, limpasan permukaan, dan limpasan air tanah. Selanjutnya dijelaskan mengenai tujuan ilmu hidrologi untuk pertanian yaitu irigasi, drainase, pola tanam, dan konservasi tan
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Dokumen ini membahas metode Thornwaite untuk menghitung neraca air lahan bulanan dengan menggunakan data curah hujan, evapotranspirasi, kapasitas lapang, dan titik layu permanen. Neraca air lahan penting untuk mempertimbangkan kesesuaian lahan pertanian, mengatur jadwal tanam dan panen, serta pengaturan irigasi. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung curah hujan dengan peluang tertentu menggunakan metode ranking.
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Helmas Tanjung
Dokumen tersebut membahas metode untuk memprediksi laju erosi tanah, khususnya menggunakan model Universal Soil Loss Equation (USLE). Model USLE memprediksi laju erosi berdasarkan faktor erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, penutup lahan, dan tindakan konservasi tanah. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menentukan nilai masing-masing faktor dan mengklasifikasikan tingkat b
Laporan ini membahas tentang kuliah lapang di bidang meteorologi dan klimatologi yang dilaksanakan di Stasiun Maritim Paotere Makassar dan Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Maros. Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap alat-alat ukur iklim dan cuaca serta mendapat penjelasan dari petugas."
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan dan pengangkutan air pada tanaman. Penyerapan air dapat terjadi secara aktif maupun pasif, sedangkan pengangkutannya dipengaruhi oleh tekanan akar, transpirasi, dan kohesi air. Penyerapan pasif lebih penting dibanding aktif karena beberapa keterbatasan penyerapan aktif.
Dokumen tersebut membahas tentang evapotranspirasi yang merupakan proses penguapan air dari permukaan tanah dan transpirasi air dari tanaman. Beberapa faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi dijelaskan seperti faktor iklim, geografi, dan lainnya. Berbagai metode pengukuran evapotranspirasi secara langsung dan tidak langsung juga diuraikan.
Dokumen tersebut membahas tentang curah hujan dan proses-proses yang terkait, meliputi definisi curah hujan, jenis-jenis hujan berdasarkan proses kejadian dan ukuran, distribusi curah hujan secara zonal, serta proses evapotranspirasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan modul nota kupasan bagian A untuk mata pelajaran Geografi STPM penggal 2; (2) Ia membahas tentang struktur, kandungan, peranan dan faktor atmosfera, termasuk unsur-unsur iklim dan cuaca seperti suhu, kelembapan, awan, dan kerpasan; (3) Dokumen tersebut juga membahas proses-proses penting dalam atmosfera se
1. Cuaca dan pertanian memiliki kaitan erat karena berbagai proses fisiologi tanaman dan produksi hasil dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim seperti suhu, kelembaban, curah hujan, yang merupakan akumulasi dari kondisi cuaca dari waktu ke waktu.
2. Siklus air terdiri dari proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi dimana air berpindah antara laut, udara, dan daratan melalui tanah menjadi air tan
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur cuaca dan iklim serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Unsur-unsur cuaca dan iklim meliputi suhu, kelembaban, tekanan udara, presipitasi, dan lainnya. Sementara faktor pengendalinya antara lain ketinggian tempat, letak lintang, posisi terhadap laut, topografi, dan sirkulasi udara.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar klimatologi. Secara ringkas, klimatologi adalah ilmu yang mempelajari jenis iklim di bumi dan faktor penyebabnya, serta hubungannya dengan aktivitas manusia. Dokumen tersebut juga membahas perbedaan antara cuaca dan iklim, jenis-jenis cuaca, serta manfaat informasi cuaca dan iklim.
Dokumen tersebut membahas tentang lima lapisan atmosfer bumi beserta ciri-ciri masing-masing lapisan. Juga dibahas tentang unsur-unsur cuaca seperti suhu udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, curah hujan, dan jenis-jenis awan."
Dokumen ini berisi tentang tugas agroklimatologi yang membahas pemanasan global dan alat ukur parameter iklim. Pemanasan global dijelaskan disebabkan oleh emisi gas rumah kaca seperti CO2, CH4, dan CFC, serta penggundulan hutan dan penggunaan pupuk kimia. Parameter iklim yang diukur meliputi sinar matahari, suhu, kecepatan angin, kelembapan, dan curah hujan menggunakan alat seperti termohigrograf
Dokumen tersebut membahas tentang hujan dan evapotranspirasi. Terdapat penjelasan mengenai indikator kompetensi mahasiswa tentang pengertian, jenis, proses terjadinya hujan, pengukuran curah hujan, distribusi zonal curah hujan, hujan buatan, dan pengamatan data hujan. Juga dibahas tentang pengertian evapotranspirasi, faktor yang mempengaruhinya, dan pengukurannya.
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
Dokumen tersebut membahas tentang upaya manusia untuk mengenali perkembangan lingkungan dengan menjelaskan beberapa indikator lingkungan seperti atmosfer, cuaca, iklim, jenis hujan, dan pengaruh ketinggian terhadap suhu udara.
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...Ieke Ayu
Dokumen tersebut membahas tentang model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap presipitasi pada lingkungan pertanian. Ringkasannya adalah: (1) Dokumen tersebut menjelaskan tentang iklim, perubahan iklim, dan dampak perubahan iklim termasuk peningkatan suhu dan mencairnya es di kutub. (2) Dokumen tersebut juga membahas tentang dampak perubahan iklim pada sektor pertanian di Indonesia mel
Perubahan iklim natural mengacu pada perubahan iklim yang terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari, erupsi gunung berapi dan pergeseran lempeng tektonik
Perubahan iklim akan menyebabkan kekeringan, penurunan air tanah, peningkatan suhu (pemanansan global), banjir (cuaca ekstrem), kekurangan kesuburan tanah, perubahan cuaca, dan lain-lain yang berisiko gagal panen dan kelaparan.
Portal Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi, dan Hidrogeologi (SIH3) digunakan untuk mengintegrasikan data dan informasi dari berbagai instansi terkait cuaca, air, dan tanah di Kalimantan Selatan. BMKG membangun clearinghouse SIH3 di tingkat provinsi untuk menyatukan data dari Kementerian PUPR dan ESDM guna meningkatkan akurasi prakiraan dan respons bencana. Portal SIH3 Kalimantan Selatan menampilkan produk iklim
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan Indeks Kekeringan Standar (SPI) untuk karakterisasi kekeringan, termasuk metode pengolahannya secara parametrik dan nonparametrik menggunakan berbagai perangkat lunak.
2) Ada beberapa cara untuk mengolah SPI yaitu menggunakan SCOPIC, Excel, R, DrinC, SPI Generator, MATLAB, MDM, dan Python.
3) SPI digunakan untuk meng
Dokumen tersebut membahas regenerasi petani dan peran pemuda milenial dalam pertanian di masa depan. Pemuda milenial perlu menjadi pemimpin yang bijaksana dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan pertanian dan menghadapi perubahan iklim melalui pertanian yang tangguh iklim.
Penjelasan tentang karakteristik iklim ekstrem, kearifan lokal dan metoda pertanian di lahan rawa lebak, khususnya di Daha Selatan, Kab. HSS disertai prakiraan iklim.
Dokumen ini membahas metodologi untuk menentukan kerapatan minimum stasiun hujan, termasuk metode Kagan, Kriging, dan Entropi. Metode Kagan menganalisis hubungan antara kerapatan jaringan dengan kesalahan interpolasi dan perataan. Metode Kriging memprediksi nilai berdasarkan jarak dan struktur variabel. Metode Entropi mengukur jumlah informasi berdasarkan peluang kejadian.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. Oleh : Khairullah, M.Si
Staf Data dan Informasi
Stasiun Klimatologi Banjarbaru
BANJARBARU, 7 Mei 2018
PENGUKURAN CURAH HUJAN &
EVAPOTRANSPIRASI
2. Manfaat Informasi Iklim
Manfaat penting mempelajari klimatologi :
• Meningkatkan kewaspadaan kemungkinan
munculnya bencana iklim ekstrim (banjir, kekeringan,
dll).
• Menyesuaikan/ kegiatan yang sesuai sifat dan
karakteristik iklim agar terhindar dari pengaruh buruk
yang ditimbulkan (penentuan musim tanam, jenis
tanaman).
• Menyusun rekayasa bidang teknik (hujan buatan,
teknik penyiraman/ irigasi, rumah kaca, dll)
(Handoko, 1993)
Latar Belakang
3. Latar Belakang
Unsur Iklim diantaranya:
1. Curah Hujan (mm) : Jumlah CH (bulanan/dasarian), CH maks,
Intensitas Hujan, Hari Hujan/HH
2. Penguapan (mm) : Evapotranspirasi (ETp), Evaporasi (E)
3. Suhu : Suhu Udara, Suhu Tanah, Suhu Air (°C) : Tmaks, Tmin,
Trata2
4. Kelembapan udara (%) : RH rata2, RH min
5. Radiasi matahari : Lama penyinaran (jam atau %), Intensitas
radiasi matahari (cal/cm2/hari atau W/m2)
6. Angin (knot, m/s, km/jam) : kecepatan angin rata-rata,
kecepatan angin maks.
7. Tekanan Udara (mBar).
5. Curah Hujan
• Curah hujan : ketinggian air hujan yang terkumpul
dalam tempat datar; tidak menguap, tidak meresap
dan tidak mengalir.
• Curah hujan 1 (satu) milimeter : dalam luasan 1
meter persegi pada tempat datar tertampung air
setinggi 1 ml atau tertampung air sebanyak 1 liter.
6. EL NINO / LA NINA
SUHU PERAIRAN
INDONESIA
A S I A
A S I A
1
2
3
DIPOLE MODE
POSITIF / DIPOLE
MODE NEGATIF
1
2
1
3
2
Dipole
Mode (0C)
SST
Indonesia
(0C)
0.4 Positif > 0.5 Hangat
-0.4
Negatif
<-0.5 Dingin
El Nino La Nina
0.5 – 1
Lemah
-1 – -0.5
Lemah
1 – 2
Moderat
-2 – -1
Moderat
> 2 Kuat <-2 Kuat
1963
1972
1982
1997
2015
3
FAKTOR PEMICU CURAH HUJAN DI INDONESIA
KETERANGAN :
Uap
air
Uap
air
Uap
air
Uap
air
NINO34
NINO34
DIPOLE
MODE
DIPOLE
MODE
EL NINO
LA NINA
7. • Waktu udara menjadi jenuh, uap air berkondensasi
dan terbentuk awan
• Hujan terjadi karena udara basah yang naik ke
atmosfer mengalami pendinginan sehingga terjadi
proses kondensasi.
• Udara memerlukan partikel sebagai inti kondensasi
awan yang mendorong proses kondensasi
• Inti kondensasi umumnya: debu, liat atau partikel
organik yang berasal dari tanah, lautan, atmosfer.
Proses Pembentukan Awan
8. • Awan berdasarkan ketinggian dapat dibagi atas awan
rendah, awan menengah dan awan tinggi.
• Awan berdasarkan formasi dibagi : awan stratiform dan
awan cumuliform.
9. L a u t
PROSES TERJADINYA HUJAN
Radiasi Bumi
Penguapan dan
Transfer energi
Pembentukan Awan
Radiasi Atmosfer
H u j a n
Radiasi Matahari
11. Hujan Orografik :
• Merupakan hujan yang dihasilkan oleh naiknya udara
lembab secara paksa oleh dataran tinggi atau
pegunungan.
• Udara yang naik stabil akan membentuk awan strati
dengan hujan ringan dan lama.
• Udara yang naik tidak stabil akan membentuk awan
Cumulonimbus dengan hujan lebat.
12. PROSES PADA HUJAN OROGRAFIK
Jika arus udara mencapai kaki gunung atau barisan pegunungan, maka udara dipaksa naik
melalui lereng-lereng pegunungan tersebut.
Pengaruh dari naiknya arus udara tersebut dapat mencapai kedalam lapisan atmosfer yang
tinggi, sehingga dapat merubah keadaan suhu dalam lapisan tersebut.
Udara yang telah dipaksa naik akan mengalami pendinginan yang selanjutnya memungkinkan
terbentuknya awan.
13. Hujan Konvektif
• Merupakan hujan yang disebabkan oleh pemanasan
permukaan akibat pancaran radiasi surya.
• Terjadi pada luasan yang relatif sempit (20-50 km2)
atau “Hujan Lokal”
• Awan yang terbentuk berupa Cumulonimbus
14. PROSES PADA HUJAN KONVEKTIF
Apabila udara mengalami pemanasan dekat permukaan
bumi, maka berkembanglah arus konveksi. Bersamaan
dengan turbulensi mekanis akan mengakibatkan
percampuran udara pada lapisan bawah atmosfer.
18. • Pertemuan dua massa udara yang berbeda suhunya.
Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa udara
dingin/padat (front) sehingga berkondensasi dan
terjadilah hujan. Tidak terjadi di Indonesia
PROSES PADA HUJAN FRONTAL
19. Sumber informasi curah hujan
• Pengukuran dari penakar hujan
• radar cuaca
• Satelit (pengideraan jauh)
20. Pengukuran dari penakar hujan
Kelebihannya :
• Pengukurannya secara langsung
• Pengukuran pada titik yang relatif akurat
• Mencakup daerah sekitar alat
• Pencatatan data dilakukan di luar (lapangan)
Kelemahannya :
• Jaringannya jarang di negara berkembang, jumlahnya di negara
berkembang cenderung sedikit.
• Tidak efesien untuk representasi secara spasial.
• Efek angin dapat menahan hujan (terutama saat terjadi salju turun di
daerah lintang tinggi).
(Xie, 2011)
21. Pengukuran dari penakar hujan
• Penakar hujan Obs (ombrometer)
• Mengukur curah hujan dalam periode
selama 24 jam dengan gelas ukur.
• Pencatatan manual pada jam 07.00 waktu
setempat (di pos hujan seluruh Kalsel), di
stasiun iklim diamati tiap 3 jam sekali (00,
03, 06 UTC dst).
• Penakar hujan non recording (tidak
mencatat sendiri).
• Penakar hujan yang paling banyak di
Kalimantan Selatan.
22. Pengukuran dari penakar hujan
• Penakar hujan otomatis Hellman
• Penakar hujan recording (mencatat sendiri)
melalui grafik yang dituliskan pena di kertas
pias.
• Data yang dihasilkan : waktu terjadi hujan
(jam), intensitas curah hujan (mm/menit)
atau (mm/jam), jumlah curah hujan (mm)
• Penggantian pias jam 07.00 waktu setempat
• Jangka waktu rekam harian, jam pias
digerakkan per, pena dengan tinta catridge,
pelampung untuk naik-turun pena.
23. Pengukuran dari penakar hujan
• Penakar hujan otomatis Tipping Bucket
• Penakar hujan otomatis yang recording hasil
tersimpan di data logger. Data dapat diambil
dari komputer atau online.
• Biasanya ada pada ARG (Automatic Rain
Gauge), AWS (Automatic Weather Station)
ataupun AAWS (Automatic Agroclimate and
Weather Station).
• Tenaga dengan baterai solar cell
• Mekanisme kerjanya : hujan masuk
corong, air turun ke ember (small bucket)
saling berjungkit, kontak secara elektrik,
hasil keluaran di counter.
24. Jaringan Penakar Hujan
Tipe Daerah Toleransi normal (area/ stasiun)
Pulau-pulau kecil dengan pola
hujan tak teratur
25 km2
Pegunungan 100-250 km2
Dataran/ topografi datar 600-900 km2
Menurut WMO kepadatan minimum jaringan penakar hujan
• 1 penakar hujan bisa mewakili berbeda dari area tersebut
tergantung tingkat ketelitian yang dikehendaki.
• Merencanakan jaringan penakar hujan sesuai manfaat. Di
daerah padat atau ada proyek strategis perlu akurasi data
hujan yang tinggi
26. • Sifat fisis air :
– 1 g air perlu 1 kal utk 0 ºC 1 ºC
– 1 g air (100 ºC) uap air perlu energi panas 540 kal.
– Panas laten
27. • Evaporasi :
– Perubahan wujud cair gas dan bergerak dari
permukaan tanah/air ke atmosfer.
• Transpirasi :
– Penguapan dari pori tanaman secara fisiologis
• Evapotranspirasi : banyaknya air menguap dari lahan
dan tanaman dari suatu petakan karena penyinaran
matahari (Asdak, 1995).
Evapotranspirasi
(kebutuhan air tanaman)
Evaporasi
(permukaan
tanah)
Transpirasi
(tanaman)
28. Pentingnya Evapotranspirasi
Perhitungan evapotranspirasi penting untuk :
1. Perencanaan irigasi
2. Prakiraan produksi tanaman
3. Pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai)
4. Perencanaan pemakaian Sumber Daya Air
dan Tanah (air atau uap air yang hilang)
30. Evapotranspirasi :
1. Evapotranspirasi (ET) : evaporasi total :
evaporasi + transpirasi
2. Evapotranspirasi potensial (ETp) : laju
evapotranspirasi asumsi : air + RH tanah
cukup. Batas atas ETa (aktual)
3. Evapotranspirasi rujukan (acuan) (ETo) :
evapotranspirasi pada rumput hijau (8-15
cm), albedo = 0,23 tidak kurang air.
32. Evapotranspirasi :
4. Evapotranspirasi tanaman (ETc) (kebutuhan air
tanaman) : tinggi air utk evapotranspirasi suatu
tanaman/ kebutuhan optimum tanaman.
ETc = Kc x ETo
(Kc = koefisien tanaman [tergantung jenis & fase
perkembangan tanaman)
5. Evapotranspirasi aktual (ETa) : evapotranspirasi
terjadi sesungguhnya (air + RH tanah tersedia).
ETa = ETo (keadaan optimal) atau ETa < ETo
33. Pengukuran Evapotranspirasi :
1. Dengan alat :
A. Lysimeter
B. Panci Penguapan
C. Piche evaporimeter
2. Dengan rumus empiris
3. Dengan metode aerodinamik
4. Dengan satelit
35. Bagian dari Lysimeter
Keterangan :
1. Pipa
2. Rumput atau tanaman
(vegetasi)
3. Pipa untuk memasukkan
pompa penghisap
4. Dinding Lysimeter
5. Kasa plastik atau kawat
6. Batu kerikil berdiameter
2,5 - 3 cm.
36. Prinsip Lysimeter :
Keterangan :
Dimana :
C = curah hujan
S = air siraman
E = evapotranspirasi
Pk = air perkolasi
P = jumlah air untuk
penjenuhan tanah sampai
kapasitas lapang
38. Panci penguapan terbagi 2 :
• Panci persegi (Sunken Colorado)
• Panci kelas A
(ada di Banjarbaru)
39. Panci Penguapan (Open Pan) Kelas A
Keterangan :
Kp = Koefisien Panci (0,7-0,8)
Eo = Evaporasi Panci
(Dorenbos & Pruit, 1977)
Prinsip :
Menghitung Evaporasi permukaan
air bebas secara langsung.
Mencatat pengurangan tinggi
muka air dalam panci.
Cara paling mudah menentukan
nilai Evapotranspirasi
ETp = Kp x Eo
40. Faktor yang mempengaruhi pada panci
penguapan
• Efek gabungan :
suhu, RH,
kecepatan angin
dan penyinaran
matahari thd ETo
41. • Pengamatan 3 x di
Banjarbaru (07.51,
13.51 dan 17.51)
• Air kurang
ditambahkan (atas)
• Air banyak (karena
CH) dikurangi (bawah)
• Tinggi air sebelum
dan sesudah dicatat
42. Cara perhitungan panci penguapan :
Tanggal 1 Juni 2018
1. Bila tak ada hujan pembacaan tinggi air :
jam 07.51 : 50,3 mm,
jam 13.51 : 48,2 mm,
Penguapan (evaporasi)
= 50,3-48,2 = 2,1 mm.
43. 2. Bila ada hujan tidak lebat tinggi air :
jam 13.51 : 40,5 mm
jam 17.51 : 39,0 mm
CH (13.51-17.51) : 1,0 mm.
Penguapan (evaporasi)
= (40,5-39,0)+1,0
= 1,5+1,0= 2,5 mm.
Cara perhitungan panci penguapan :
44. Tanggal 2 Juni 2018
3. Bila ada hujan lebat tinggi air :
jam 17.51 : 40,5 mm
jam 07.51 : 39,0 mm
CH jam 17.51-07.51: 1,0 mm.
Penguapan (evaporasi)
jam 13.30-17.30 = (40,5-39,0)+1,0
= 1,5+1,0= 2,5 mm.
Cara perhitungan panci penguapan :
45. • Perhitungan Evaporasi 2 Juni 2018
Eo = 2,1 + 2,5 + 2,5 = 7,1 mm
Perhitungan evapotranspirasi 2 Juni 2018
ETp = Eo x Kp = 7,1 x 0,75 = 5,3 mm
46. Piche evaporimeter
• Piche evaporimeter : pengukur rata-rata
evaporasi dari pipa gelas yang ditutup kertas filter
47. Rumus Empiris
Blaney Criddle
Keterangan :
c = Koefisien tanaman bulanan ;
P = Presentase Bulanan jam-jam
T = Suhu udara (°C) (Chiew et al., 1995)
Thornwaite
Keterangan :
T = Suhu rata-rata bulanan ;
I = Indeks Panas Tahunan
49. Penman Modifikasi
Metode Penman Modifikasi (FAO- ID No.56)
menghitung evapotranspirasi dari data meteorologi :
Suhu, kelembapan udara, radiasi matahari dan
kecepatan angin.
Perhitungan evapotranspirasi potensial (ETo) dapat
dilakukan dengan aplikasi
Cropwat 8.0 atau ETo Calculator (AquaCrop)
50. Terima Kasih
TELP.(0511) 4787229
FAX. (0511) 4787159
klimatologibanjarbaru@yahoo.com
klimatologibanjarbaru@gmail.com
staklim.banjarbaru@bmkg.go.id
Staklim.banjarbaru
Stasiun Klimatologi Banjarbaru
BADAN METEOROLOGI
KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I
BANJARBARU
JALAN TRIKORA, BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN – TELP.(0511) 4787229
FAX. (0511) 4787159
WHATSSAP : 08115127290
@BMKG_kalsel
Datin staklim Banjarbaru
iklim.kalsel.bmkg.go.id