SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
I. JUDUL 
Pemisahan 
II. Waktu / Tanggal Penelitian 
Pukul 07.00 WIB / 20 November 2014 
III. Waktu / tanggal selesai penelitian 
Pukul 09.30 WIB / 20 November 2014 
IV. TUJUAN 
1. Memisahkan zat padat dari zat padat 
2. Memisahkan zat padat dari zat cair 
3. Memisahkan zat cair dari zat cair 
V. TINJAUAN PUSTAKA 
Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan 
materi yang terdapat di alam berupa campuran. Untuk memperoleh materi murni dari suatu 
campuran, kita harus melakukan pemisahan. Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan 
untuk memisahkan campuran. Perusahaan air murni, memperoleh air jernih dari air sungai 
melalui penyaringan pasir dan arang. Air murni untuk keperluan laboratorium atau farmasi 
diperoleh melalui teknik pemisahan destilasi. Untuk memisahkan minyak bumi menjadi 
komponen-komponennya seperti elpigi, bensin, minyak tanah dilakukan melalui teknik 
pemisahan destilasi bertingkat. Logam aluminium dipisahkan dari bauksit melalui teknik 
pemisahan elektrolisis. Itulah beberapa contoh teknik pemisahan yang berguna untuk 
memperoleh materi yang lebih murni. Melalui teknik pemisahan, ternyata menghasilkan 
materi yang lebih penting dan lebih mahal nilainya. Pemisahan campuran merupakan suatu 
cara yang dilakukan untuk memisahkan campuran menjadi zat yang murni dengan 
menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan tergantung pada wujud zat yang 
akan dipisahkan. 
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. 
Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis 
atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi 
yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya 
operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat 
dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses 
pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Untuk pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung pada wujud 
zat yang akan dipisahkam dari campuran tersebut, yaitu : 
1. Pemisahan zat padat dari zat cair 
Pemisahan zat padat dalam zat cair dapat dilakukan berdasarkan larut atau tidak 
zat padat tersebut dalam zat cair. Untuk zat padat yang larut dalam zat cair dapat 
dilakukan dengan cara : 
a. Penguapan 
Penguapan adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair dengan 
spontan menjadi gas. Penguapan dilaksanakan dengan cara menguapkan 
sebagian dari pelarut ke titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair 
pekat yang konsentrasinya tinggi. 
b. Kristalisasi 
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang 
terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam 
suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi dapat dilakukan dengan 
dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Contohnya 
yaitu pembuatan gula pasir dan pembuatan garam dapur. 
c. Distilasi 
Distilasi (penyulingan) adalah proses penguapan yang diikuti dengan 
pengembunan. Dasar pemisahan titik beku berbeda; sedangkan apabila zat 
padat tersebut tidak larut dalam zat cair maka pemisahan dapat dilakukan 
dengan cara : 
· Dekantasi 
Dekantasi adalah pemisahan komponen dalam campuran dengan cara dituang 
secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair 
dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur / mempunyai 
endapan (suspensi). Contohnya pada pemisahan campuran air dan pasir 
· Penyaringan / Filtrasi 
Penyaringan adalah metode pemisahan yang memiliki ukuran partikel yang 
berbeda dengan menggunakan alat berpori (penyaringan/filter). Hasil penyaringan 
disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal di penyaringan disebut residu. 
Metode penyaringan dimanfaatkan untuk menghasilkan / membersihkan air dari 
sampah pada pengelolahan air menjernihkan preparat kimia di laboratorium. 
2. Pemisahan zat padat dari zat padat 
Untuk pemisahan zat padat dari zat padat dapat dilakukan dengan cara : 
a. Melarutkan dan menyaring 
Campuran dua jenis padatan juga dapat dipisahkan dengan melarutkannya 
dengan suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu komponen yang tidak 
larut kemudian dipisahkan dengan penyaringan. 
b. Kristalisasi bertingkat 
Menggunakan prinsip perbedaan kelarutan zat yang akan dimurnikan dengan 
kelarutan zat pengotornya. 
c. Sublimasi 
Metode yang digunakan untuk memisahkan padatan yang menyublim jika 
dipanaskan, zat yang dapat menyublim adalah : iodine, dry ice dan kapur 
barus. 
3. Pemisahan zat cair dan zat cair
Salah satu cara untuk memisahkan zat cair dari zat cair berdasarkan perbedaan 
titik didih kedua zat cair disebut “DISTILASI”. Pada proses ini terjadi perubahan 
wujud dari cair ke uap hasil pemanasan berdasarkan titik didihnya. Uap ini adalah 
zat yangakan dipisahkan , kemudian uap tersebut didinginkan dan terjadi proses 
pengembunan sehingga diperoleh cairan murni (disebut distilat) yang diharapkan.
VI. ALAT DAN BAHAN 
Alat-alat : 
-gelas kimia -termometer 
-pembakar -kasa 
-gelas ukur 50 ml -labu Erlenmeyer 100 ml 
-cawan penguap -klem dan statif 
-coromg -kompor listrik 
-kaca arloji -spatula 
-kertas saring -batu didih 
-labu distilasi 250 ml -pendingin 
Bahan : 
-CuSO4 
-kapur tulis 
-NaCl 
-pasir 
-kapur barus 
-AgNO3 0,1 M
1 Sendok Pasir Air 50 ml 
-Dicampurkan 
-Dimasukkan dalam gelas kimia 
-Diaduk sampai rata 
-Dituangkan larutan bagian atas setelah pasir mengendap 
VII. CARA KERJA 
1. Percobaan I (Dekantasi) 
-Diamati 
-Dimasukkan ke dalam gelas kimia 
-Diaduk sampai rata 
-Disaring menggunakan kertas saring 
2. Percobaan II (Filtrasi) 
-Diamati 
Larutan Pasir 
Filtrat Residu 
Bubuk Kapur Tulis 
(secukupnya) Air 20 ml 
Larutan Kapur 
Filtrat Residu
3. Percobaan III (pengkristalan) 
¼ Sdm Garam Dapur Air 10 ml 
-Dimasukkan ke dalam gelas kimia 
-Diaduk sampai rata 
Larutan Homogen 
-Disaring menggunakan kertas saring 
Filtrat Residu 
-Diuapkan sampai airnya habis 
4. Percobaan IV (Pengkristalan) 
-Dicampurkan 
-Diuapkan sampai volumenya habis 
--DDiiaddinugki nskaamnpai rata 
Hasil 
1 gram 
CuSO 
.5H 
4 
O 
2 
Air 10 ml 
Kristal
5. Percobaan V (Pengkristalan) 
1 Sendok 
Garam Dapur 
1 Sendok Pasir Air 50 ml 
-Dicampur dalam gelas kimia 
-Diaduk sampai menjadi larutan homogen 
Larutan Homogen 
-Disaring 
Filtrat Residu 
-Dicuci dengan air 3 ml sebanyak 2 kali 
-Dipanaskan 
-Dicampur 
Air Cucian 
Air Campuran I 
-Diuapkan dalam cawan penguapan 
Air Campuran II 
-Pembakar disisihkan 
-Air dibiarkan menguap sendiri 
Hasil
6. Percobaan VI (Pengkristalan) 
-Dipanaskan dalam cawan penguapan 
-Ditutup dengan kaca arloji berisi air 
-Dipanaskan perlahan-lahan 
-Didinginkan 
-Dikumpulkan 
-Dicampurkan 
-Dimasukkan dalam tabung distilasi (sebelumnya alat-alat sudah 
disusun seperti gambar) 
-Beberapa batu didih dimasukkan dalam tabung distilasi 
-Alat dijalankan melalui kondensor 
-Labu distilasi dipanaskan sampai mendidih dan diamati kenaikan 
temperatur 
-Distilasi dihentikan ketika temperatur telah konstan dan diperoleh 
distilat kira-kira 5 ml 
7. Percobaan VII (Distilasi) 
1 gram NaCl Air 100 ml 
Larutan Garam 
5 ml Distilat 
2 Butir Kapur 
Barus 
Pasir 
Secukupnya 
Kapur Barus Kotor 
Zat Padat/Kristal 
Kristal
8. Perbandingan distilat dengan larutan mula-mula 
5 ml Larutan 
Garam 5 ml Distilat 
-Ditambahkan 1 tetes 
AgNO3 0,1 M 
-Ditambahkan 1 tetes 
AgNO3 0,1 M 
-Diamati -Diamati 
Dibandingkan
VIII. HASIL PENGAMATAN 
No 
per 
c 
Prosedur percobaan Hasil pengamatan Dugaan/reaksi kesimpulan
-Dicampurkan 
-Dimasukkan dalam 
gelas kimia 
-Diaduk sampai rata 
-Dituangkan larutan bagian 
atas setelah pasir 
mengendap 
-Diamati 
-Dimasukkan ke 
dalam gelas kimia 
-Diaduk sampai rata 
-Disaring menggunakan 
kertas saring 
Bubuk Kapur 
Tulis 
(secukupnya 
-Diamati 
1 
2. 
Percobaan I (Dekantasi) 
Percobaan II (Filtrasi) 
Dimasukkan dalam 
tabung distilasi 
(sebelumnya disusun 
seperti gambar) 
Beberapa batu didih 
dimasukkan dalam 
tabung distilasi 
Alat dijalankan 
melalui kondensor 
Labu distilasi 
dipanaskan sampai 
mendidih Dipanaskan 
dan 
diamati dalam kenaikan 
cawan 
temperatur 
penguapan 
Distilasi Ditutup dihentikan 
kaca 
ketika arloji temperatur 
berisi air 
telah Dipanaskan 
konstan dan 
diperoleh perlahan-distilat lahan 
kira 
kira 5 ml 
Percobaan III (pengkristalan) 
Sebelum : 
Air : jernih tak 
berwarna 
Pasir: abu-abu 
Sesudah : 
Pasir+air: air 
berwarna coklat 
dan terdapat 
endapan pasir di 
dasar gelas kimia. 
Sebelum reaksi : 
Bubuk kapur tulis: 
putih 
Air: tidak berwarna 
Sesudah reaksi: 
Air+bubuk kapur 
tulis : air tidak 
berwarna keruh. 
Filtrat: air tidak 
berwarna dan keruh 
Residu: endapan 
kapur berwarna 
putih 
Sebelum reaksi : 
Air+pasir 
berwarna coklat 
dan terdapat 
endapan pasir di 
dasar gelas 
kimia. 
Sebelum reaksi: 
Bubuk kapur 
tulis: putih 
Air: tidak 
berwarna 
Sesudah reaksi: 
Air berwarna 
putih keruh dan 
terdapat endapan 
Sebelum reaksi: 
Pada percobaan 
1 metode yang 
digunakan 
untuk 
memisahkan 
campuran zat 
cair dan zat 
padat yang 
menghasilkan 
endapan dan 
larutan keruh 
disebut dengan 
metode 
pemisahan 
dekantasi. 
Percobaan 2 
metode yang 
digunakan 
untuk 
memisahkan 
bubuk kapur 
tulis dengan 
larutan adalah 
filtrasi, yaitu 
metode 
pemisahan 
dengan ukuran 
partikel yang 
berbeda dan 
menggunakan 
alat berpori 
yang disebut 
kertas saring. 
Hasilnya yaitu 
larutan jernih 
tak berwarna 
yang disebut 
filtrat. Dan sisa 
kapur yang 
tidak tersaring 
disebut residu. 
1 Sendok 
Pasir Air 50 ml 
Larutan Pasir 
Filtrat Residu 
¼ Sdm Garam 
Dapur Air 10 ml 
Larutan Homogen 
-Dicampur 
-Diuapkan 
Dicuci 
dengan air 
3 ml 
sebanyak 
2 ml Larutan homogen 
Filtrat Residu 
Dicampur dalam gelas 
kimia 
Aduk sampai menjadi 
larutan homogen 
Ditambahkan 1 
tetes AgNO3 
0,1 M 
DiamaZtai t padat/kri1s0ta0l ml air 
2 butir kapur 
barus 
1 sendok 
garam 
dapur 
- Disaring 
menggunakan kertras 
saring 
Dipanaskan 
disaring 
Diuapkan sampai airnya 
habis Air 10 ml 
Filtrat dikumpulkan 
Hasil 
Air 20 ml 
Larutan Kapur 
Filtrat Residu 
- Dimasukkan dalam 
gelas kimia 
Kapur barus 
Air kcoutcoiarn 2 
Didinginkan 
Pasir 
secukupnya 
krist-al Diaduk sampai rata hdaicsial5m mpul rdistilat 
5 ml larutan 
garam 
Larutan garam 
Ditambah 
kan 1 
tetes 
AgNO3 0,1 
M 
Air campuran 
1 
1 gram NaCl dibandingkan 
residuair 30 ml 
5 ml distilat kristal 
Adiric caumcipaunr 
1 sendok 
pasir 
sampai 
volumeny 
a habis 
-didinginkan 
Pembakar disisihkan 
Air dibiarkanmenguap 
1 gramCuSO4.H2O sendiri
IX. ANALISIS DATA 
Tujuan dari percobaan 1 yaitu untuk memisahkan antarara zat padat dengan zat cair 
. Hasil dari percobaan 1 terdapat filtrat berupa air berwarna keruh kecoklatan dan residu 
berupa pasir. Hal ini terjadi karena pasir tidak larut dalam air. 
Pasir dapat dengan mudah dipisahkan dari air sehingga pemisahan tersebut 
dilakukan dengan cara mencampurkan pasir dengan air, mengaduknya kemudian 
mengendapkan campuran tersebut lalu menuang air bagian atas. Dari percobaan ini dapat 
dianalisis bahwa metode yang digunakan adalah dekantasi, yaitu metode pemisahan 
campuran dengan cara pengendapan. 
Pada percobaan ke – 2 tujuannya yaitu untuk memisahkan campuran kapur atau 
CaCO3 dengan air, terdapat filrat berupa air keruh tak berwarna dan residu berupa bubuk 
kapur tulis yang menempel pada kertas saring. Hal tersebut terjadi karena bubuk kapur 
tulis tidak dapat larut dalam air. Namun bubuk kapur tulis yang memiliki ukuran partikel 
kecil harus dipisahkan dengan menggunakan kertas saring dan corong yang berfungsi 
menahan pertikel-partikel kecil tersebut. Sehingga dapat dianalisis bahwa metode yang 
digunakan adalah filtrasi, yaitu pemisahan zat padat dari suatu larutan berdasarkan 
ukuran partikel yang berbeda menggunakan kertas saring. 
Tujuan dari Pada percobaan 3 adalah untuk memisahkan zat padat yang terlarut 
dalam suatu larutan. Pada percobaan 3 melarutkan garam dapur dengan air sehingga 
terbentuk filrat berupa kristal garam berwarna putih. 
Hal tersebut terjadi karena garam dapat larut dalam air dan menjadi larutan 
homogen. Untuk memisahkan antara garam dengan air dilakukan dengan cara 
menguapkan larutan garam tersebut dengan menggunakan cawan penguapan sampai 
terbentuk kristal garam. Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa metode yang 
dilakukan adalah evaporasi. 
Tujuan dari percobaan 4 adalah untuk memisahkan zat padat yang terlarut dalam 
suatu larutan seperti pada percobaan 3. Pada percobaan 4 melarutkan CuSO4.5H2O 
dengan air, kemudian diuapkan sehingga dihasilkan endapan bewarna biru dan sedikit 
endapan berwarna hijau.
Hal tersebut terjadi karena CuSO4 . 5H2O dapat larut dalam air sehingga 
pemisahannya dilakukan dengan cara menguapkan larutan sampai volumenya hampir 
habis. Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa metode yang dilakukan adalah kristalisasi 
penguapan, yaitu pemisahan bahan padat berbetuk kristal dari suatu larutan atau lelehan. 
Percobaan ke – 5 merupakan gabungan dari metode percobaan 2 dan 3 yaitu 
mencampurkan pasir,garam dan air. Campuran tersebut kemudian dipanaskan dan disaring 
menggunakan kertas saring. Zat padat yang tertinggal di kertas saring dicuci dan air hasil 
cucian dicampur dengan air hasil saringan lalu diuapkan. Hasilnya berupa Kristal garam 
berwarna putih kekuningan. Pada percobaan 3 diperoleh filtrat berupa kristal garam 
dengan ukuran yang lebih besar dari kristal garam yang di peroleh pada percobaan 5. Hal 
ini disebabkan karena larutan garam yang di uapkan bercampur dengan endapan pada 
pasir. Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa metode yang dilakukan adalah filtrasi dan 
kristalisasi. 
Pada percobaan 6, mencampurkan kapur barus dengan pasir kemudian 
menguapkannya dengan ditutupkan gelas arloji yang berisi air diatas cawan penguapan. 
Hasilnya berupa kristal jarum tak berwarna dan residu berupa pasir dan kapur barus 
menyatu menjadi kristal yang menutup permukaan pasir pada cawan penguapan. Hal 
tersebut terjadi karena pasir tidak dapat menyublim sedangkan kapur barus adalah zat 
yang mudah menyublim. Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa metode yang 
digunakan adalah sublimasi, yaitu pemisahan komponen yang dapat menyublim dari 
komponen yang tidak dapat menyublim. 
Tujuan dari percobaan 7 adalah untuk memisahkan zat cair dari zat cair berdasarkan 
titik didih kedua zat cair tersebut. Dilakukan dengan memanaskan 100 mL larutan NaCl 
dalam labu distilasi. Kemudian memasukkan batu didih kedalam labu distilasi dan 
menjalankan air pada kondensor. Suhu larutan NaCl konstan pada temperatur yaitu 98°C. 
Pemanasan dihentikan jika sudah mendapatkan distilat sebanyak 5 ml. Untuk mengetahui 
tingkat kemurnian distilat, kami membandingkan larutan NaCl sebelum dan sesudah 
distilasi, yaitu dengan menambahkan 1 tetes larutan AgNO3 0,1 M kedalam 5mL larutan 
NaCl, hasilnya berupa larutan keruh dengan sedikit endapan(endapan AgCl). Kemudian 
mereaksikan 5 mL distilat dengan 1 tetes larutan AgNO3, hasilnya berupa larutan agak 
keruh.
X. PEMBAHASAN 
1. Pelarutan pasir dengan air dilakukan dengan cara memasukkan 1 sendok pasir kedalam 
gelas kimia lalu menambahkan air kemudian mengaduk dan membiarkan larutan tersebut 
mengendap sehingga menghasilkan larutan keruh dan endapan. Hal ini disebut dengan 
dekantasi yaitu proses yang dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat 
yang menghasilkan endapan dan larutan keruh. 
2. Pelarutan kapur dengan air dilakukan dengan cara memasaukkan bubuk kapur yang sudah 
dihaluskan kedalam gelas kimia yang berisi air kemudian mengaduk larutan tersebut dan 
menyaring dengan kertas saring dan corong sehingga menghasilkan larutan jernih tidak 
berwarna. Pada percobaan ini disebut dengan filtrasi yaitu metode pemisahan yang memiliki 
ukuran partikelyang berbeda dengan menggunakan alat berpori dan hasilnya yaitu filtrat dan 
residu. Pada percobaan ini larutan jernih tidak berwarna disebut filtrat sedangkan sisa kapur 
yang terdapat pada kertas saring disebut residu. 
3.Kristalisasi larutan garam dapur yaitu dengan prosedur memasukka garam dapur kedalam 
gelas kimia dan menambahkan air kemudian mengaduk larutan tersebut dan menyaringnya 
dengan kertas saring lalu memasukkannya kedalam cawan penguapan dan menguapkannya 
sampai air hampir habis sehingga menghasilkan kristal berwarna putih. Hal tersebut disebut 
proses penguapan yaitu proses perubahan molekul kedalam keadaan cair dengan spontan 
menjai gas. 
4. Kristalisasi larutan garam CuSO4.5H2O, dengan prosedur memasukan1gram garam 
CuSO4.H2O kedalam gelas kimia yang berisi 10 mL air lalu memanaskan larutan tersebut 
sampai air akan habis dan mendinginkannya sehingga menghasilkan kristal yang berwarna 
biru. Hal ini disebut proses penguapan sama seperti percobaan ketiga. 
5. Kristalisasi garam dapur yang ditambah pasir dengan air, dengan prosedur memasukan 
garam dapur dan pasir kegelas kimia yang berisi air yang diaduk hingga menjadi larutan 
homogen kemudian larutan tersebut dipanaskan dan disaring. Zat padat yang tertinggal pada 
kertas saring dicuci dengan 5 mL air 2-3 kali pencucian kemudian larutan hasil saringan dan 
cucian diuapkan dengan cawan penguapan hingga air hampir habis dan diperoleh Kristal 
garam warna putih kekuningan. Kristalisasi merupakan larutan pekat yang didinginkan 
sehingga zat terlalut mengkristal. Hal ini terjadi karena kelarutan berkurang karena suhu 
diturunkan. 
6. Kristalisasi larutan kapur barus, dengan prosedur memasukkan 1 gram kapur barus yang 
telah dikotori dengan pasir kedalam cawan penguapan lalu cawan tersebut ditutup dengan 
kaca arloji yang diberi air yang kemudian dipanaskan dan hasil yang diperoleh yaitu kristal 
jarum yang berwarna putih. 
7. Pada percobaan ke tujuh yaitu destilasi, yang merupakan cara untuk memisahkan zat cair 
dari zat cair berdasarkan perbedaan titik didih kedua zat cair tersebut. Hasilnya yaitu larutan 
jernih tidak berwarna yang disebut distilat. Pada saat melakukan percobaa hal yang petama
kami lakukan adalah mencuci alat-alat yang akan digunakan dengan menggunakan air kran 
kemudian dibilas dengan air aquades, lalu dikeringkan. Kemudian kami memasukkan batu 
didih ke dalam labu destilasi, dengan cara menggelindingkannya melalui diding labu 
destilasi. Hal ini bertujuan agar bagian bawah labu tidak retak ataupun pecah. Selanjutnya 
kami membuat larutan dengan mencampur 1 gram serbuk dengan 100 ml aquades dan diaduk 
hingga menjadi larutan yang homogen. Kemudian kami merangkai alat percobaan yang 
terdiri dari labu destilasi, kondensor (pendingin), kompor listrik, dan termometer. Larutan 
dimasukkan kedalam labu destilasi dengan mengalirkannya melalui spatula supaya larutan 
bisa sampai ke dasar labu dan tidak masuk ke saluran labu destilasi yang terhubung dengan 
kondensor. Pada tiap-tiap sambungan, yakni antara kondensor dengan labu destilasi dan 
antara labu destilasi dengan termometer, disumbat dengan plastisin. Hal ini bertujuan agar 
uap destilasi tidak keluar dari rangkaian. Kemudian air dialirkan melalui selang plastik yang 
dipasang pada kondensor dengan posisi aliran air berlawanan dengan aliran destilat. Setelah 
semua telah siap, pemanasan dilakukan dengan menggunakan kompor gas hingga suhu 
konstan dan destilat mulai terbentuk. 2 ml pertama dari distilat dibuang, dengan tujuan untuk 
membuang pengotor yang ada dalam aliran alat. Selanjutnya, proses distilasi dilanjutkan 
hingga didapat 5 ml distilat. Setelah mendapat 5 ml distilat, proses destilasi dihentikan. 
Kemudian dilakukan uji pembandingan, yaitu membandingkan antara 5 mL NaCl yang 
ditambah dengan AgNO3 0,1 M menghasilkan larutan yang keruh dan terdapat sedikit 
endapan, sedangkan pada 5 ml distilat yang ditambah dengan AgNO3 0,1 M menghasilkan 
larutan yang agak keruh. Dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa percobaan ini gagal 
karena seharusnya distilat yang ditambah dengan AgNO3 menghasilkan larutan jernih tidak 
berwarna. Hal ini disebabkan karena dalam dinding labu distilasi masih terdapat NaCl, 
sehingga distilat dikatakan tidak murni. 
XI. KESIMPULAN 
Berdasarkan dari percobaan diatas dan hasil yang telah didapatkan, maka 
dapat diambil kesimpulan yaitu: Pemisahan dan pemurnian zat dapat dilakukan 
dengan cara dekantasi, filtrasi, kristalisasi, sublimasi, dan distilasi. Prinsip pemisahan 
dan pemurnian didasarkan pada perbedaan ukuran partikel, titik didih dan titik beku. 
XII. PERTANYAAN 
Apa sebabnya aliran di dalam pendingin dibuat berlawanan arah dengan aliran 
distilat?
Jawab 
Supaya seluruh ruang di selang kondensor penuh terisi oleh air. Apabila air diisi 
searah dengan aliran destilat, ruangan di selang kondensor tidak akan terisi penuh 
karena air yang masuk bisa langsung keluar sebelum selang terisi penuh. Hal ini 
dimaksudkan agar suhu larutan menjadi tinggi dan tekanannya juga menjadi tinggi, 
sehingga uap yang dihasilkan banyak. Uap tersebut akan didinginkan dan berubah 
menjadi distilat, jika uap yang dihasilkan banyak maka jumlah distilat yang dihasilkan 
pun juga banyak. 
XIII. DAFTAR PUSTAKA 
Anonim(2011). Berbagai Macam Metode Pemisahan. http://www.adipedia.com. Diakses 
pada tanggal 15 November 2013, pukul 14:29 
Petrucci, Ralph.1987. Kimia Dasar. Bogor : Erlangga 
Tim Kimia Dasar 201. Petunjuk Praktikum Kimia Umum 
Putri alike, anes. 2012. PERCOBAAN PEMISAHAN CAMPURAN (online) 
http://anes-putri.blogspot.com/2012/05/percobaan-pemisahan-campuran.html 
diakses pd tanggal 19-11-2014
LAMPIRAN
LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN

More Related Content

What's hot

laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenawd_amaliah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiFransiska Puteri
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misellaporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis miselqlp
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VUniversitas Negeri Medan
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriFransiska Puteri
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiErnalia Rosita
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 

What's hot (20)

laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misellaporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum Destilasi
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
 
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 

Similar to LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN

lapres pemisahan kimia umum
lapres pemisahan kimia umumlapres pemisahan kimia umum
lapres pemisahan kimia umumTsabitamiaa
 
Makalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan CampuranMakalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan CampuranAi Roudatul
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKikiAdriani1
 
Laporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum KoloidLaporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum KoloidNita Kurniasih
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiMei Ancestor
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Dwi Mirda
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianErnalia Rosita
 
Pembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xPembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xAngga Hasmicho
 
Pembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xPembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xRizki Maneli
 
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptxSITIFATIMAH405294
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisAbulkhair Abdullah
 

Similar to LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN (20)

lapres pemisahan kimia umum
lapres pemisahan kimia umumlapres pemisahan kimia umum
lapres pemisahan kimia umum
 
Makalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan CampuranMakalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan Campuran
 
Metode Pemisahan Kimia
Metode Pemisahan KimiaMetode Pemisahan Kimia
Metode Pemisahan Kimia
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
 
Laporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum KoloidLaporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum Koloid
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Pemisahan campuran 1
Pemisahan campuran 1Pemisahan campuran 1
Pemisahan campuran 1
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
METODE_PEMISAHAN.pptx
METODE_PEMISAHAN.pptxMETODE_PEMISAHAN.pptx
METODE_PEMISAHAN.pptx
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Pembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xPembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok x
 
Pembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok xPembelajaran elektronik kelompok x
Pembelajaran elektronik kelompok x
 
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
 
Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10
 
Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10
 
Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10Pemb. elektronik kelompok 10
Pemb. elektronik kelompok 10
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananantrialamsyah
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptxZulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptxZulfatulAliyah
 

Recently uploaded (15)

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptxZulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
 

LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN

  • 1. I. JUDUL Pemisahan II. Waktu / Tanggal Penelitian Pukul 07.00 WIB / 20 November 2014 III. Waktu / tanggal selesai penelitian Pukul 09.30 WIB / 20 November 2014 IV. TUJUAN 1. Memisahkan zat padat dari zat padat 2. Memisahkan zat padat dari zat cair 3. Memisahkan zat cair dari zat cair V. TINJAUAN PUSTAKA Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran. Untuk memperoleh materi murni dari suatu campuran, kita harus melakukan pemisahan. Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran. Perusahaan air murni, memperoleh air jernih dari air sungai melalui penyaringan pasir dan arang. Air murni untuk keperluan laboratorium atau farmasi diperoleh melalui teknik pemisahan destilasi. Untuk memisahkan minyak bumi menjadi komponen-komponennya seperti elpigi, bensin, minyak tanah dilakukan melalui teknik pemisahan destilasi bertingkat. Logam aluminium dipisahkan dari bauksit melalui teknik pemisahan elektrolisis. Itulah beberapa contoh teknik pemisahan yang berguna untuk memperoleh materi yang lebih murni. Melalui teknik pemisahan, ternyata menghasilkan materi yang lebih penting dan lebih mahal nilainya. Pemisahan campuran merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memisahkan campuran menjadi zat yang murni dengan menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan tergantung pada wujud zat yang akan dipisahkan. Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.
  • 2. Untuk pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung pada wujud zat yang akan dipisahkam dari campuran tersebut, yaitu : 1. Pemisahan zat padat dari zat cair Pemisahan zat padat dalam zat cair dapat dilakukan berdasarkan larut atau tidak zat padat tersebut dalam zat cair. Untuk zat padat yang larut dalam zat cair dapat dilakukan dengan cara : a. Penguapan Penguapan adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair dengan spontan menjadi gas. Penguapan dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut ke titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya tinggi. b. Kristalisasi Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Contohnya yaitu pembuatan gula pasir dan pembuatan garam dapur. c. Distilasi Distilasi (penyulingan) adalah proses penguapan yang diikuti dengan pengembunan. Dasar pemisahan titik beku berbeda; sedangkan apabila zat padat tersebut tidak larut dalam zat cair maka pemisahan dapat dilakukan dengan cara : · Dekantasi Dekantasi adalah pemisahan komponen dalam campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur / mempunyai endapan (suspensi). Contohnya pada pemisahan campuran air dan pasir · Penyaringan / Filtrasi Penyaringan adalah metode pemisahan yang memiliki ukuran partikel yang berbeda dengan menggunakan alat berpori (penyaringan/filter). Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal di penyaringan disebut residu. Metode penyaringan dimanfaatkan untuk menghasilkan / membersihkan air dari sampah pada pengelolahan air menjernihkan preparat kimia di laboratorium. 2. Pemisahan zat padat dari zat padat Untuk pemisahan zat padat dari zat padat dapat dilakukan dengan cara : a. Melarutkan dan menyaring Campuran dua jenis padatan juga dapat dipisahkan dengan melarutkannya dengan suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu komponen yang tidak larut kemudian dipisahkan dengan penyaringan. b. Kristalisasi bertingkat Menggunakan prinsip perbedaan kelarutan zat yang akan dimurnikan dengan kelarutan zat pengotornya. c. Sublimasi Metode yang digunakan untuk memisahkan padatan yang menyublim jika dipanaskan, zat yang dapat menyublim adalah : iodine, dry ice dan kapur barus. 3. Pemisahan zat cair dan zat cair
  • 3. Salah satu cara untuk memisahkan zat cair dari zat cair berdasarkan perbedaan titik didih kedua zat cair disebut “DISTILASI”. Pada proses ini terjadi perubahan wujud dari cair ke uap hasil pemanasan berdasarkan titik didihnya. Uap ini adalah zat yangakan dipisahkan , kemudian uap tersebut didinginkan dan terjadi proses pengembunan sehingga diperoleh cairan murni (disebut distilat) yang diharapkan.
  • 4. VI. ALAT DAN BAHAN Alat-alat : -gelas kimia -termometer -pembakar -kasa -gelas ukur 50 ml -labu Erlenmeyer 100 ml -cawan penguap -klem dan statif -coromg -kompor listrik -kaca arloji -spatula -kertas saring -batu didih -labu distilasi 250 ml -pendingin Bahan : -CuSO4 -kapur tulis -NaCl -pasir -kapur barus -AgNO3 0,1 M
  • 5. 1 Sendok Pasir Air 50 ml -Dicampurkan -Dimasukkan dalam gelas kimia -Diaduk sampai rata -Dituangkan larutan bagian atas setelah pasir mengendap VII. CARA KERJA 1. Percobaan I (Dekantasi) -Diamati -Dimasukkan ke dalam gelas kimia -Diaduk sampai rata -Disaring menggunakan kertas saring 2. Percobaan II (Filtrasi) -Diamati Larutan Pasir Filtrat Residu Bubuk Kapur Tulis (secukupnya) Air 20 ml Larutan Kapur Filtrat Residu
  • 6. 3. Percobaan III (pengkristalan) ¼ Sdm Garam Dapur Air 10 ml -Dimasukkan ke dalam gelas kimia -Diaduk sampai rata Larutan Homogen -Disaring menggunakan kertas saring Filtrat Residu -Diuapkan sampai airnya habis 4. Percobaan IV (Pengkristalan) -Dicampurkan -Diuapkan sampai volumenya habis --DDiiaddinugki nskaamnpai rata Hasil 1 gram CuSO .5H 4 O 2 Air 10 ml Kristal
  • 7.
  • 8. 5. Percobaan V (Pengkristalan) 1 Sendok Garam Dapur 1 Sendok Pasir Air 50 ml -Dicampur dalam gelas kimia -Diaduk sampai menjadi larutan homogen Larutan Homogen -Disaring Filtrat Residu -Dicuci dengan air 3 ml sebanyak 2 kali -Dipanaskan -Dicampur Air Cucian Air Campuran I -Diuapkan dalam cawan penguapan Air Campuran II -Pembakar disisihkan -Air dibiarkan menguap sendiri Hasil
  • 9. 6. Percobaan VI (Pengkristalan) -Dipanaskan dalam cawan penguapan -Ditutup dengan kaca arloji berisi air -Dipanaskan perlahan-lahan -Didinginkan -Dikumpulkan -Dicampurkan -Dimasukkan dalam tabung distilasi (sebelumnya alat-alat sudah disusun seperti gambar) -Beberapa batu didih dimasukkan dalam tabung distilasi -Alat dijalankan melalui kondensor -Labu distilasi dipanaskan sampai mendidih dan diamati kenaikan temperatur -Distilasi dihentikan ketika temperatur telah konstan dan diperoleh distilat kira-kira 5 ml 7. Percobaan VII (Distilasi) 1 gram NaCl Air 100 ml Larutan Garam 5 ml Distilat 2 Butir Kapur Barus Pasir Secukupnya Kapur Barus Kotor Zat Padat/Kristal Kristal
  • 10. 8. Perbandingan distilat dengan larutan mula-mula 5 ml Larutan Garam 5 ml Distilat -Ditambahkan 1 tetes AgNO3 0,1 M -Ditambahkan 1 tetes AgNO3 0,1 M -Diamati -Diamati Dibandingkan
  • 11. VIII. HASIL PENGAMATAN No per c Prosedur percobaan Hasil pengamatan Dugaan/reaksi kesimpulan
  • 12. -Dicampurkan -Dimasukkan dalam gelas kimia -Diaduk sampai rata -Dituangkan larutan bagian atas setelah pasir mengendap -Diamati -Dimasukkan ke dalam gelas kimia -Diaduk sampai rata -Disaring menggunakan kertas saring Bubuk Kapur Tulis (secukupnya -Diamati 1 2. Percobaan I (Dekantasi) Percobaan II (Filtrasi) Dimasukkan dalam tabung distilasi (sebelumnya disusun seperti gambar) Beberapa batu didih dimasukkan dalam tabung distilasi Alat dijalankan melalui kondensor Labu distilasi dipanaskan sampai mendidih Dipanaskan dan diamati dalam kenaikan cawan temperatur penguapan Distilasi Ditutup dihentikan kaca ketika arloji temperatur berisi air telah Dipanaskan konstan dan diperoleh perlahan-distilat lahan kira kira 5 ml Percobaan III (pengkristalan) Sebelum : Air : jernih tak berwarna Pasir: abu-abu Sesudah : Pasir+air: air berwarna coklat dan terdapat endapan pasir di dasar gelas kimia. Sebelum reaksi : Bubuk kapur tulis: putih Air: tidak berwarna Sesudah reaksi: Air+bubuk kapur tulis : air tidak berwarna keruh. Filtrat: air tidak berwarna dan keruh Residu: endapan kapur berwarna putih Sebelum reaksi : Air+pasir berwarna coklat dan terdapat endapan pasir di dasar gelas kimia. Sebelum reaksi: Bubuk kapur tulis: putih Air: tidak berwarna Sesudah reaksi: Air berwarna putih keruh dan terdapat endapan Sebelum reaksi: Pada percobaan 1 metode yang digunakan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang menghasilkan endapan dan larutan keruh disebut dengan metode pemisahan dekantasi. Percobaan 2 metode yang digunakan untuk memisahkan bubuk kapur tulis dengan larutan adalah filtrasi, yaitu metode pemisahan dengan ukuran partikel yang berbeda dan menggunakan alat berpori yang disebut kertas saring. Hasilnya yaitu larutan jernih tak berwarna yang disebut filtrat. Dan sisa kapur yang tidak tersaring disebut residu. 1 Sendok Pasir Air 50 ml Larutan Pasir Filtrat Residu ¼ Sdm Garam Dapur Air 10 ml Larutan Homogen -Dicampur -Diuapkan Dicuci dengan air 3 ml sebanyak 2 ml Larutan homogen Filtrat Residu Dicampur dalam gelas kimia Aduk sampai menjadi larutan homogen Ditambahkan 1 tetes AgNO3 0,1 M DiamaZtai t padat/kri1s0ta0l ml air 2 butir kapur barus 1 sendok garam dapur - Disaring menggunakan kertras saring Dipanaskan disaring Diuapkan sampai airnya habis Air 10 ml Filtrat dikumpulkan Hasil Air 20 ml Larutan Kapur Filtrat Residu - Dimasukkan dalam gelas kimia Kapur barus Air kcoutcoiarn 2 Didinginkan Pasir secukupnya krist-al Diaduk sampai rata hdaicsial5m mpul rdistilat 5 ml larutan garam Larutan garam Ditambah kan 1 tetes AgNO3 0,1 M Air campuran 1 1 gram NaCl dibandingkan residuair 30 ml 5 ml distilat kristal Adiric caumcipaunr 1 sendok pasir sampai volumeny a habis -didinginkan Pembakar disisihkan Air dibiarkanmenguap 1 gramCuSO4.H2O sendiri
  • 13. IX. ANALISIS DATA Tujuan dari percobaan 1 yaitu untuk memisahkan antarara zat padat dengan zat cair . Hasil dari percobaan 1 terdapat filtrat berupa air berwarna keruh kecoklatan dan residu berupa pasir. Hal ini terjadi karena pasir tidak larut dalam air. Pasir dapat dengan mudah dipisahkan dari air sehingga pemisahan tersebut dilakukan dengan cara mencampurkan pasir dengan air, mengaduknya kemudian mengendapkan campuran tersebut lalu menuang air bagian atas. Dari percobaan ini dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan adalah dekantasi, yaitu metode pemisahan campuran dengan cara pengendapan. Pada percobaan ke – 2 tujuannya yaitu untuk memisahkan campuran kapur atau CaCO3 dengan air, terdapat filrat berupa air keruh tak berwarna dan residu berupa bubuk kapur tulis yang menempel pada kertas saring. Hal tersebut terjadi karena bubuk kapur tulis tidak dapat larut dalam air. Namun bubuk kapur tulis yang memiliki ukuran partikel kecil harus dipisahkan dengan menggunakan kertas saring dan corong yang berfungsi menahan pertikel-partikel kecil tersebut. Sehingga dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan adalah filtrasi, yaitu pemisahan zat padat dari suatu larutan berdasarkan ukuran partikel yang berbeda menggunakan kertas saring. Tujuan dari Pada percobaan 3 adalah untuk memisahkan zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Pada percobaan 3 melarutkan garam dapur dengan air sehingga terbentuk filrat berupa kristal garam berwarna putih. Hal tersebut terjadi karena garam dapat larut dalam air dan menjadi larutan homogen. Untuk memisahkan antara garam dengan air dilakukan dengan cara menguapkan larutan garam tersebut dengan menggunakan cawan penguapan sampai terbentuk kristal garam. Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa metode yang dilakukan adalah evaporasi. Tujuan dari percobaan 4 adalah untuk memisahkan zat padat yang terlarut dalam suatu larutan seperti pada percobaan 3. Pada percobaan 4 melarutkan CuSO4.5H2O dengan air, kemudian diuapkan sehingga dihasilkan endapan bewarna biru dan sedikit endapan berwarna hijau.
  • 14. Hal tersebut terjadi karena CuSO4 . 5H2O dapat larut dalam air sehingga pemisahannya dilakukan dengan cara menguapkan larutan sampai volumenya hampir habis. Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa metode yang dilakukan adalah kristalisasi penguapan, yaitu pemisahan bahan padat berbetuk kristal dari suatu larutan atau lelehan. Percobaan ke – 5 merupakan gabungan dari metode percobaan 2 dan 3 yaitu mencampurkan pasir,garam dan air. Campuran tersebut kemudian dipanaskan dan disaring menggunakan kertas saring. Zat padat yang tertinggal di kertas saring dicuci dan air hasil cucian dicampur dengan air hasil saringan lalu diuapkan. Hasilnya berupa Kristal garam berwarna putih kekuningan. Pada percobaan 3 diperoleh filtrat berupa kristal garam dengan ukuran yang lebih besar dari kristal garam yang di peroleh pada percobaan 5. Hal ini disebabkan karena larutan garam yang di uapkan bercampur dengan endapan pada pasir. Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa metode yang dilakukan adalah filtrasi dan kristalisasi. Pada percobaan 6, mencampurkan kapur barus dengan pasir kemudian menguapkannya dengan ditutupkan gelas arloji yang berisi air diatas cawan penguapan. Hasilnya berupa kristal jarum tak berwarna dan residu berupa pasir dan kapur barus menyatu menjadi kristal yang menutup permukaan pasir pada cawan penguapan. Hal tersebut terjadi karena pasir tidak dapat menyublim sedangkan kapur barus adalah zat yang mudah menyublim. Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa metode yang digunakan adalah sublimasi, yaitu pemisahan komponen yang dapat menyublim dari komponen yang tidak dapat menyublim. Tujuan dari percobaan 7 adalah untuk memisahkan zat cair dari zat cair berdasarkan titik didih kedua zat cair tersebut. Dilakukan dengan memanaskan 100 mL larutan NaCl dalam labu distilasi. Kemudian memasukkan batu didih kedalam labu distilasi dan menjalankan air pada kondensor. Suhu larutan NaCl konstan pada temperatur yaitu 98°C. Pemanasan dihentikan jika sudah mendapatkan distilat sebanyak 5 ml. Untuk mengetahui tingkat kemurnian distilat, kami membandingkan larutan NaCl sebelum dan sesudah distilasi, yaitu dengan menambahkan 1 tetes larutan AgNO3 0,1 M kedalam 5mL larutan NaCl, hasilnya berupa larutan keruh dengan sedikit endapan(endapan AgCl). Kemudian mereaksikan 5 mL distilat dengan 1 tetes larutan AgNO3, hasilnya berupa larutan agak keruh.
  • 15. X. PEMBAHASAN 1. Pelarutan pasir dengan air dilakukan dengan cara memasukkan 1 sendok pasir kedalam gelas kimia lalu menambahkan air kemudian mengaduk dan membiarkan larutan tersebut mengendap sehingga menghasilkan larutan keruh dan endapan. Hal ini disebut dengan dekantasi yaitu proses yang dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang menghasilkan endapan dan larutan keruh. 2. Pelarutan kapur dengan air dilakukan dengan cara memasaukkan bubuk kapur yang sudah dihaluskan kedalam gelas kimia yang berisi air kemudian mengaduk larutan tersebut dan menyaring dengan kertas saring dan corong sehingga menghasilkan larutan jernih tidak berwarna. Pada percobaan ini disebut dengan filtrasi yaitu metode pemisahan yang memiliki ukuran partikelyang berbeda dengan menggunakan alat berpori dan hasilnya yaitu filtrat dan residu. Pada percobaan ini larutan jernih tidak berwarna disebut filtrat sedangkan sisa kapur yang terdapat pada kertas saring disebut residu. 3.Kristalisasi larutan garam dapur yaitu dengan prosedur memasukka garam dapur kedalam gelas kimia dan menambahkan air kemudian mengaduk larutan tersebut dan menyaringnya dengan kertas saring lalu memasukkannya kedalam cawan penguapan dan menguapkannya sampai air hampir habis sehingga menghasilkan kristal berwarna putih. Hal tersebut disebut proses penguapan yaitu proses perubahan molekul kedalam keadaan cair dengan spontan menjai gas. 4. Kristalisasi larutan garam CuSO4.5H2O, dengan prosedur memasukan1gram garam CuSO4.H2O kedalam gelas kimia yang berisi 10 mL air lalu memanaskan larutan tersebut sampai air akan habis dan mendinginkannya sehingga menghasilkan kristal yang berwarna biru. Hal ini disebut proses penguapan sama seperti percobaan ketiga. 5. Kristalisasi garam dapur yang ditambah pasir dengan air, dengan prosedur memasukan garam dapur dan pasir kegelas kimia yang berisi air yang diaduk hingga menjadi larutan homogen kemudian larutan tersebut dipanaskan dan disaring. Zat padat yang tertinggal pada kertas saring dicuci dengan 5 mL air 2-3 kali pencucian kemudian larutan hasil saringan dan cucian diuapkan dengan cawan penguapan hingga air hampir habis dan diperoleh Kristal garam warna putih kekuningan. Kristalisasi merupakan larutan pekat yang didinginkan sehingga zat terlalut mengkristal. Hal ini terjadi karena kelarutan berkurang karena suhu diturunkan. 6. Kristalisasi larutan kapur barus, dengan prosedur memasukkan 1 gram kapur barus yang telah dikotori dengan pasir kedalam cawan penguapan lalu cawan tersebut ditutup dengan kaca arloji yang diberi air yang kemudian dipanaskan dan hasil yang diperoleh yaitu kristal jarum yang berwarna putih. 7. Pada percobaan ke tujuh yaitu destilasi, yang merupakan cara untuk memisahkan zat cair dari zat cair berdasarkan perbedaan titik didih kedua zat cair tersebut. Hasilnya yaitu larutan jernih tidak berwarna yang disebut distilat. Pada saat melakukan percobaa hal yang petama
  • 16. kami lakukan adalah mencuci alat-alat yang akan digunakan dengan menggunakan air kran kemudian dibilas dengan air aquades, lalu dikeringkan. Kemudian kami memasukkan batu didih ke dalam labu destilasi, dengan cara menggelindingkannya melalui diding labu destilasi. Hal ini bertujuan agar bagian bawah labu tidak retak ataupun pecah. Selanjutnya kami membuat larutan dengan mencampur 1 gram serbuk dengan 100 ml aquades dan diaduk hingga menjadi larutan yang homogen. Kemudian kami merangkai alat percobaan yang terdiri dari labu destilasi, kondensor (pendingin), kompor listrik, dan termometer. Larutan dimasukkan kedalam labu destilasi dengan mengalirkannya melalui spatula supaya larutan bisa sampai ke dasar labu dan tidak masuk ke saluran labu destilasi yang terhubung dengan kondensor. Pada tiap-tiap sambungan, yakni antara kondensor dengan labu destilasi dan antara labu destilasi dengan termometer, disumbat dengan plastisin. Hal ini bertujuan agar uap destilasi tidak keluar dari rangkaian. Kemudian air dialirkan melalui selang plastik yang dipasang pada kondensor dengan posisi aliran air berlawanan dengan aliran destilat. Setelah semua telah siap, pemanasan dilakukan dengan menggunakan kompor gas hingga suhu konstan dan destilat mulai terbentuk. 2 ml pertama dari distilat dibuang, dengan tujuan untuk membuang pengotor yang ada dalam aliran alat. Selanjutnya, proses distilasi dilanjutkan hingga didapat 5 ml distilat. Setelah mendapat 5 ml distilat, proses destilasi dihentikan. Kemudian dilakukan uji pembandingan, yaitu membandingkan antara 5 mL NaCl yang ditambah dengan AgNO3 0,1 M menghasilkan larutan yang keruh dan terdapat sedikit endapan, sedangkan pada 5 ml distilat yang ditambah dengan AgNO3 0,1 M menghasilkan larutan yang agak keruh. Dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa percobaan ini gagal karena seharusnya distilat yang ditambah dengan AgNO3 menghasilkan larutan jernih tidak berwarna. Hal ini disebabkan karena dalam dinding labu distilasi masih terdapat NaCl, sehingga distilat dikatakan tidak murni. XI. KESIMPULAN Berdasarkan dari percobaan diatas dan hasil yang telah didapatkan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu: Pemisahan dan pemurnian zat dapat dilakukan dengan cara dekantasi, filtrasi, kristalisasi, sublimasi, dan distilasi. Prinsip pemisahan dan pemurnian didasarkan pada perbedaan ukuran partikel, titik didih dan titik beku. XII. PERTANYAAN Apa sebabnya aliran di dalam pendingin dibuat berlawanan arah dengan aliran distilat?
  • 17. Jawab Supaya seluruh ruang di selang kondensor penuh terisi oleh air. Apabila air diisi searah dengan aliran destilat, ruangan di selang kondensor tidak akan terisi penuh karena air yang masuk bisa langsung keluar sebelum selang terisi penuh. Hal ini dimaksudkan agar suhu larutan menjadi tinggi dan tekanannya juga menjadi tinggi, sehingga uap yang dihasilkan banyak. Uap tersebut akan didinginkan dan berubah menjadi distilat, jika uap yang dihasilkan banyak maka jumlah distilat yang dihasilkan pun juga banyak. XIII. DAFTAR PUSTAKA Anonim(2011). Berbagai Macam Metode Pemisahan. http://www.adipedia.com. Diakses pada tanggal 15 November 2013, pukul 14:29 Petrucci, Ralph.1987. Kimia Dasar. Bogor : Erlangga Tim Kimia Dasar 201. Petunjuk Praktikum Kimia Umum Putri alike, anes. 2012. PERCOBAAN PEMISAHAN CAMPURAN (online) http://anes-putri.blogspot.com/2012/05/percobaan-pemisahan-campuran.html diakses pd tanggal 19-11-2014