Distilasi merupakan suatu teknik pemisahan campuran dalam fase cair yang homogen dengan cara penguapan dan pengembunan, sehingga diperoleh destilat (produk Distilasi) yang relatif lebih banyak mengandung komponen yang lebih volatil (mudah menguap) dibanding larutan semula yang lebih sukar menguap. Campuran dari masing-masing komponen dapat terpisahkan karena adanya perbedaan titik didih diantara zat-zatnya (Wiratma,dkk, 2003).
Distilasi merupakan suatu teknik pemisahan campuran dalam fase cair yang homogen dengan cara penguapan dan pengembunan, sehingga diperoleh destilat (produk Distilasi) yang relatif lebih banyak mengandung komponen yang lebih volatil (mudah menguap) dibanding larutan semula yang lebih sukar menguap. Campuran dari masing-masing komponen dapat terpisahkan karena adanya perbedaan titik didih diantara zat-zatnya (Wiratma,dkk, 2003).
Kimia - Redoks - Bagian 5 - Sel Volta Bagian 2
Semoga bisa membantu. Thanks to my friends for creating this great presentation :). Enjoy!!
Other link --> http://www.mediafire.com/download/j57aow72gn2d7vi/5._Kel_9_-_Sel_Volta_II.pptx
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Laporan elektrolisis (merangkai sel volta atau sel galvani)
1. KIMIA INDUSTRI LABORATORY
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CERME
Bidang studi keahlian Teknologi & Rekayasa, Teknologi Informasi & Komunikasi
dan Seni, Kerajinan & Pariwisata
Jl. Jurit Kec. Cerme Telp. (031) 7992471 Fax. (031) 7994569 Gresik
e-mail : smkn1cermegresik@yahoo.co.id; Web site : http//smkn1cermegresik.com
JUDUL : Merangkai Sel Volta atau Sel Galvani
TUJUAN :
Siswa dapat mengidentifikasi bahaya dari proses perangkaian sel volta
Siswa dapat mengetahui tata cara merangkai sel volta
Siswa dapat merangkai dan mempelajari sel volta
Siswa dapat mengukur sel E0 sel
Siswa dapat membandingkan E0 sel hasil percobaan dengan E0 sel hasil teori
Siswa diharapkan dapat belajar mandiri dalam melakukan praktikum perangkaian sel
volta
TEORI DASAR :
Luigi Galvani dan Alexandro Volta menemukan prinsip pembentukan energi listrik
dari reaksi kimia yang terjadi dalam suatu alat yang kini dikenal sebagai sel Galvani atau
sel Volta dimana terjadi reaksi oksidasi dan reduksi yang menghasilkan arus listrik.
Katoda (+) : reduksi
Anoda (-) : oksidasi
Perlu diingat bahwa:
1. Anode adalah electrode tempat terjadinya reaksi oksidasi.
2. Katode adalah electrode tempat terjadinya reaksi reduksi.
3. Katode positif, Anode negative (KPAN)
4. Arah gerak arus electron adalah dari anode menuju katode.
5. Arah gerak arus listrik adalah dari katode menuju anode.
Sel volta merupakan suatu sel elektrokimia yang dirancang untuk menjadikan suatu
reaksi redoks spontan menghasilkan energi listrik. Dalam sel volta reduktor dan
oksidatornya dipisahkan sehingga pemindahan tidak terjadi secara langsung tetapi
melalui kawat penghantar. Zink, tembaga, dan magnesium merupakan elektroda.
Terdapat 2 jenis elektroda yaitu Katode(+) tempat terjadinya reduksi sedangkan pada
anode(-) tempat terjadinya oksidasi.
Name : Fatmawati Date : 24 Oktober 2013
Education Program : MPEL Time : 4 x 45 Minute
2. Potensial listrik yang dihasilkan oleh suatu sel volta disebut potensial sel (E0 sel),
yang merupakan selisih E0 kedua elektrode. Potensial elektode sel dapat ditentukan
melalui persamaan :
E0
Sel = E0
Reduksi - E0
Oksidasi
E0
Sel = E0
Katode – E0
Anode
E0
Sel = E0
Besar - E0
Kecil
Proses terbentuknya arus listrik pada sel Volta atau sel Galvani :
1. Anoda :
Elektron akan dilepaskan oleh logam Zn2+ dan membentuk Zn 2+ yang bergabung
dalam larutan Zn(NO3)2 sehingga terjadi kenaikan jumlah ion Cu2+ dan ion NO3-
dari jembatan garam akan masuk di larutan.
2. Katoda :
Ion Ag+ dalam larutan Cu(NO3)2menerima elektron dan membentuk endapan Cu
yang melapisi permukaan elektrode tembaga, reaksinya :
Cu2++ 2e Cu
Sehingga dalam larutan terjadi penurunan jumlah ion Cu2+ agar jumlah ion NO3
dan Cu2+ setara, maka ion NO3 yang masuk ke jembatan garam menggantikan ion
NO3 yang masuk ke dalam Cu(NO3)2
ALAT :
BAHAN :
NO NAMA JUMLAH
1. Larutan CuSO4 50 ml
2. Larutan ZnSO4 50 ml
3. Agar-agar seperlunya
4. NaCl seperlunya
BAHAYA :
NO NAMA JUMLAH
1. Gelas kimia 50 ml 2 buah
2. Pipa U 1 buah
3. Voltmeter 1 buah
4. Amplas 1 buah
5. Kabel 50 cm 1 buah
6. Statif dan klem 1 buah
7. Botol semprot 1 buah
8. Elektroda Cu 1 buah
9. Elektroda Zn 1 buah
3. ALAT PELINDUNG DIRI :
Jas laboratorium
Sarung tangan
PROSEDUR :
1.Masukkan 50 ml larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia 1 dan 50 ml larutan
ZnSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia 2
2.Celupkan lempeng logam tembaga ke dalam gelas kimia 1 dan lempeng logam
seng ke dalam gelas kimia 2
3.Hubungkan kedua larutan tersebut dengan menggunakan jembatan garam
4.Pasang voltmeter antara kedua lempeng logam tersebut
5.Amati dan catat hasil pengukuran pada voltmeter dengan hasil perhitungan
ANALISIS :
Dari hasil praktikum yang kami lakukan dapat diperoleh data analisis sebagai
berikut :
1. Massa elektroda
Elektroda Sebelum
percobaan
Setelah
percobaan
E sel
Tembaga (Cu) 1,0009 gr 1,0005 gr +0,34
Seng (Zn) 3, 3804 gr 3,3825 gr -0,76
2. Reaksi pada katoda : Cu2+ + 2e Cu
3. Reaksi pada anoda : Zn Zn2+ +2e
4. Reaksi secara keseluruhan :Zn + Pb2+ Zn2+ + Pb
Sehingga dapat dibuat diagram sel :
Zn Zn2+ Cu2+ Cu
Dapat dibandingkan hasil perhitungan E0 sel secara teori dan E0 sel hasil praktikum
kami:
1. E0 sel hasil teori
Diketahui : E0 Zn = - 0,76 V
E0 Cu = + 0,34 V
Perhitungan :E0 sel = E0 sel reduksi – E0 sel oksidasi
= + 0,34 – (- 0,76)
= + 1,1 V (Berlangsung spontan)
2. E0 sel hasil praktikum : + 0,822 V (Berlangsung spontan)
Sehingga E0 sel hasil teori lebih besar dari E0 sel hasil praktikum
KESIMPULAN :
Dari praktikum yang kami lakukan dapat kami kami simpulkan bahwa :
1. Zn berfungsi sebagai anoda (tempat berlangsungnya reaksi oksidasi) dan Cu
sebagai katoda (tempat berlangsungnya reaksi reduksi). Serta agar-agar + larutan
4. NaCl dalam pipa U berfungsi sebagai jembatan garam untuk menjaga kenetralan
listrik dari kedua larutan.
2. E0 sel hasil praktikum kami lebih kecil dari E0 sel hasil teori yaitu 0,822 V
dengan 1,1 V.
3. Kebersihan peralatan, penimbangan bahan, dan proses pembuatan larutan
elektrolit harus sangat diperhatikan. Karena larutan elektrolit yang digunakan
sangat berpengaruh pada hasil E0 sel praktikum. Perbedaan hasil E0 sel
dikarenakan pengaruh jenis bahan elektroda, konsentrasi, dan temperatur larutan
elektrolit. Dengan berbagai kombinasi elektroda dapat menghasilkan nilai E0 sel
yang sangat bervariasi. Sehingga dapat disimpulkan perangkaian sel volta dengan
menggunakan elektroda Cu dan Zn menghasilkan E0 sel lebih kecil dari E0 sel
hasil teori, berarti energi listrik yang dihasilkan sangat kecil.
4. Berat Cu berkurang karena mengalami reduksi, dan berat Zn bertambah karena
mengalami oksidasi.