SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
ANATOMI IKAN NILEM ( Osteochilus vittatus )
DAN IKAN LELE ( Clarias gariepinus )
Oleh :
Nama : Monika
NIM : B1A015017
Rombongan : 1
Kelompok : 4
Asisten : Iis Islamiyah
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan merupakan organisme akuatik yang banyak terdapat di perairan Indonesia.
Ikan memiliki organ yang kompleks dan terdiri dari sistem-sistem organ yang saling
bekerja sama untuk melakukan aktivitas hidup. Tubuh ikan terdiri dari kepala (caput),
badan (truncus), ekor (cauda). Ikan merupakan makhluk hidup yang memiliki habitat di
air dan bernafas dengan menggunakan insang yang berada di bagian kanan dan kiri dari
kepalanya. Ekosistem ikan ada dua, yaitu perairan tawar dan perairan laut. Ikan yang
hidup di perairan laut lebih banyak mengeksrsikan urine dibandingkan dengan ikan
yang hidup do perairan tawar ( Djuhanda, 1981 ).
Ikan nilem (Osteochilus vittatus) bertulang sejati dan tubuhnya ditutupi oleh
sisik sebagai kerangka luar. Kulit ikan nilem mengandung lendir untuk melicinkan
tubuhnya agar mudah bergerak di air. Tubuh ikan nilem dilengkapi dengan beberapa
sirip dan terdapat gurat sisik sebagai alat keseimbangan untuk mengetahui perubahan
tekanan air dihabitatnya ( Radiopoetro,1977 ).
Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan yang badannya
tidak diselubungi dengan sisik, melainkan licin pada permukaan tubuhnya dan sedikit
berlendir. Kepala ikan lele (Clarias gariepinus) berbentuk pipih simetris,dan dari kepala
sampai punggung berwarna coklat kehitaman, mulut lebar dan tidak bergigi, bagian
badan membulat dan memipih kearah ekor dan memiliki patil. Patil ikan lele merupakan
senjata ampuh dan berbisa yang terdapat pada pinna pectoral ikan lele untuk melindungi
diri dari musuh di sekitarnya ( Prawirohartono, 2000 ).
Ikan nilem (Osteochilus vittatus) dan ikan lele (Clarias gariepinus) digunakan
dalam praktikum ini untuk mewakili spesies dari class pisces karena ikan nilem
memiliki susunan morfologi dan anatomi yang sederhana. Selain itu ikan nilem
memiliki organ yang jelas dan juga sederhana sehingga praktikan dapat mudah
melakukan pengamatan baik anatomi maupun morfologi ikan nilem dan ikan lele.
A. Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengamati anatomi
dan morfologi ikan nilem (Osteochilus vittatus) dan anatomi ikan lele (Clarias
gariepinus).
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat – alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah bak preparat,
pinset, unting bedah, dan lap kain.
Bahan yang digunakan adalah ikan nilem (Osteochilus vittatus), ikan lele
(Clarias gariepinus ).
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Ikan nilem dibius dengan menggunkan kloroform atai dimatikan dengan jarum
penusuk sedangkan ikan lele di matikan dengan cara menusuk bagian kepala
dengan gunting atau mematahkannya pada bagian kepala.
2. Ikan digunting mulai dari anus sepanjang garis medioventral tubuh kearah depan
sampai dekat dengan sirip dada.
3. Bagian belahan daging sebelah atas dibuka dengan menggunakan pinset.
4. Penggutingan dilanjutkan dari anus kearah tubuh bagian dorsal yang dilanjutkan
kearah anterior sampai ketutup insang ( dilakukan dengan hati – hati sehingga
tidak mengenai organ – organ yanf ada didalamnya ).
5. Khusus pada ikan lele, pengguntingan atau pembedahan dilakukan dari rahang
bawah sampai kebagian kloaka.
B. Pembahasan
1. Ikan Nilem ( Osteochilus vittatus )
Hasil pengamatan dari anatomi ikan nilem atau yang juga dikenal dengan
Silver Shark Minnow mempunyai ciri morfologi diantaranya yaitu bentuk tubuh
yang hampir sama dengan ikan mas. Bedanya kepala ikan nilem relatif lebih kecil di
bandingkan ikan mas. Tubuh ikan nilem dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
kepala (caput), badan ( truncus ), dan ekor ( cauda ). Ketiga bagian tubuh tersebut
tidak memiliki batas yang nyata. Pada sudut-sudut keras mulut ikan nilem terdapat
dua pasang sungut peraba. Ikan nilem mempunyai organ-organ penyusun diantaranya
yaitu vasica urinaria, nephros, pronephros, gonad, porus urogenitalis, cor, dan usus (
Kriswantoro, 1986 ).
Ikan nilem ( Osteochilus vittatus ) tergolong dalam family cyprinidae seperti
ikan tawes dan ikan mass. Ikan nilem tersebar di beberapa wilayah yaitu Jawa,
Sumatera, Malaysia dan Thailand. Pada umumnya, ikan nilem dipelihara pada daerah
dengan ketinggian berkisar 150 m dpl sampai pada ketinggian 800 m dpl. Ikan nilem
mempunyai tubuh yang ditutupi dengan sisik yang berwarna hijau keabu-abuan,
coklat atau hijau kehitaman ataupun merah. Pada kiri dan kanan badan terdapat linea
lateralis atau gurat sisi yang memanjang ke belakang tutup insang sampai ke ekor.
Gurat sisi ini berfungsi untuk mengetahui besar atau kecilnya arus dalam air dan
sebagai alat keseimbangan. Kedua sudut mult ikan nilem terpasang dua pasang
kumis atau barbel. Mulut ikan nilem relatif lebar dan gigi berkerut-kerut sebagai
tanda pemakan tumbuhan-tumbuhan seperti ganggang penempel. Sisik ikan nilem
berbentuk garis-garis melingkar dan garis-garis radier yang disebut cycloid. Tipe
ekor ikan nilem adalah homocerk yaitu terlihat simetri dorsoventral dari luar
sedangkan dilihat dari dalam tulang-tulang penyusunnya berbentuk asimetris. Tipe
ekor homocerk terjadi apabila columna vertebralis tidak berakhir persis diujung ekor,
tapi agak sedikit membelok, tepi ujung ekor membagi dua bagian yang sama ( Jasin,
1989 ).
Sirip adalah suatu pelurusan integumen yang tipis dan disokong oleh jari-jari
sirip. Sirip pada ikan umumnya ada yang berpasangan dan ada yang tidak. Fungsi
dari sirip adalah untuk menjaga keseimbangan air dan juga untuk berenang. Ikan
nilem mempunyai sirip yang berpasangan yaitu sirip dada ( pinna pectoralis ) dan
sirip perut (pinna abdominalis ), ikan nilem juga mempunyai sirip yang tidak
berpasangan atau sirip tunggal yaitu sirip anus (pinnae analis), sirip punggung
(pinnae dorsalis) dan sirip ekor (pinnae caudali ) (Storer and Usinger, 1957).
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makan baik secara fisik maupun
kimiawi sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus,
kemudian sari-sari makanan diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem
peredaran darah. Organ-organ saluran pencernaan terdiri dari (dari arah
depan/anterior ke arah belakang/posterior) berturut-turut : hati, empedu, pankreas,
lambung, esofagus, mulut/rongga mulut, usus (pilorus dan pilorik saeka). Pada
saluran pencenaan terhadap organ-organ tumbuhan berupa kelenjar hati, kelenjar
empedu, dan kelenjar pankreas. Serta organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis
insang (Djuhanda, 1984).
Ikan nilem memiliki alat pernapasan berupa insang. Insang pada ikan nilem
terdiri atas lengkung insang, filamen insang, dan tapis insang pernyataan ini sesuai
dengan pernyataan Prawirohartono (2000). Pasangan rigi-rigi (tapis insang) berfungsi
menyaring air untuk pernapasan tubuh pada lengkung insang. Lembaran insang
(filamen insang) berwarna merah karena memiliki banyak pembuluh kapiler darah
dari arteri insang, melalui lembaran ini pertukaran CO2 da O2 dapat berlangsung.
Sistem reproduksi pada ikan nilem jantan dengan testis dan ikan nilem betina
dengan ovarium. Ikan nilem jantan dan betina dapat dibedakan dengan cara memijit
bagian perut ikan ke arah anus. Ikan jantan akan mengeluarkan cairan yang berwarna
putih susu dari lubang genitalianya. Sedaangkan ikan nilem betina yang sudah
matang telurnya mempunyai ciri-ciri perut yang relatif besar dan tersa lunak apabila
diraba (Moment, 1967). Ikan nilem mempunyai gelembung renang (vesica metatoria)
yang berfungsi sebagai alat keseimbangan naik turun dalam air. Ginjal berfungsi
sebagai tempat untuk penyarinngan urin. Ureter untuk menyalurkan urin dari ginjal
ke vasica urinaria. Sistem ekskresi pada ikan nilem terdiri dari ren, ureter, vasica
urinaria dan berakhir pada porus urogenetalia.
2. Ikan lele ( clarias gariepinus )
Hasil pengamatan dalam praktikum anatomi ikan lele didapat bahwa bagian
tubuh ikan lele terbagi tiga yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda).
Pada bagian kepala ikan lele terdapat bagian-bagian yaitu organon visus (mata),
cavum oris , lekuk hidung dan empat pasang sungut atau barbels yaitu barbels
inferior dan barbels superior yang berfungsi sebagai indera peraba pada saat terdapat
rangsangan dan pada saat mencari makanan. Kepala ikan lele berbentuk pipih dan
simetris, dari kepala sampai punggung berwarna coklat kehitaman, mulut lebar dan
tidak bergigi, bagian badan bulat memiliki alat pernapasan tambahan yaitu organ
arborescent yang berupa kulit tipis menyerupai spons. Dengan adanya pernapasan
tambahan ini ikan lele dapat hidup pada air dengan kondisi kadar oksigen rendah.
Tubuh ikan lele tidak memiliki sisik, memiliki kulit berlendir, mempunyai pigmen
hitam yang dapat berubah menjadi pucat apabila terkena cahaya matahari, tampak
pula alat keseimbangan yang berupa gurat sisi dibagian tengah sisi trunchusnya. Ikan
lele mempunyai sirip punggung dan sirip dubur yang memanjang sampai pangkal
ekor namun tidak menyatu dengan sirip ekor, mempunyai senjata berupa patil atau
taji untuk melindung dirinya dari serangan musuh di sekitarnya, panjang maksimum
mencapai 400 mm. Ikan lele mempunyai sirip punggung (dorsal fin), sirip anus (anal
fin) dan sirip ekor (caudal fin) yag disebut ekor tidak berpasangan. Sirip dada
(pectoral fin) dan sirip perut (abdominal fin) di sebut sirip berpasangan. Ikan lele
tidak mempunyai gelembung renang (vesica metatoria) yang merupakan alat
keseimbangan naik turun dalam air, hal ini dikarenakan ikan lele lebih sering berada
di dasar perairan (lumpur) (Jasin, 1989).
Sistem pencernaan pada ikan lele (Clarias gariepinus) di mulai dari mulut,
rongga mulut, faring, oesophagus, pilorus, usus, rectum dan anus. Struktur anatomi
mulut ikan lele erat kaitannya dengan bagaimana caranya ikan lele mendapatkan
makanan. Sungut terdapat di sekitar mulut lele yang berperan sebagai alat peraba
atau pendeteksi makanan dan ini terdapat pada ikan yang aktif mencari makanan
pada malam hari (noktrnal). Rongga mulut pada ikan lele diselaputi oleh sel-sel
penghasil lendir yang mempermudah jalannya makanan ke segmen berikutnya.
Rongga mulut ikan lele juga terdapat organ pengecap yang berfungsi untuk
menyeleksi makanan. Faring pada ikan lele berfungsi untuk menyaring makanan
yang masuk, karena insang mengarah pada faring maka material bukan makanan
yang akan dibuang melalui celah insang (Djuhanda, 1984).
Alat pernapasan paa ikan lele berupa insang dan juga alat pernapasan
tambahan yaitu arborescent. Insang pada ikan lele memiliki bagian-bagian dan
mekanisme pernapasan mirp dengan ikan nilem. Ikan lele dapat hidup di dalam
lumpur atau di dalam air yang memiliki kadar oksigen yang minim karena memiliki
alat pernapasan tambahan yang mempermudah ikan lele dapat bertahan hidup di luar
air dalam beberapa jam jika keadaan udara disekira lembab. Arborescent merupakan
membran yang berlipat-lipat dan penuh dengan kapiler-kapiler darah. Kapiler darah
ini terletak di bagian atas lengkung insang kedua dan ketiga. Arborescent memiliki
bentuk mirip dengan bunga karang ( Kriswantoro, 1986 ).
Terdapat perbedaan antara sistem reproduksi ikan lele jantan dan ikan lele
betina. Pada lele jantan terdapat sepasang testis dan pada bagian luar tampak klasper
yang bentuk meruncing berwara merah yang merupakan alat kelamin yang berfungsi
untuk menyalurkan sperma keluar tubuh. Sistem reproduksi ikan lele betina terddiri
dari ovarium yang berisi buturan-bitiran telur yang akan dikeluarkan pada saat
waktunya untuk bereproduksi. Ikan lele melakukan fertilisasi eksternal yaitu
pembuahan antara ovarium dean sperma terjadi di luar tubuh induk. Perbedaan alat
reproduksi ikan lele jantan dan betina yaotu pada ikan lele jantan terdapat alat
kelamin yang terletak di dekat anusnya, berwarna cerah dan meruncing (klasper),
sedangkan alat kelamin betina tampak membulat ( Kriswantoro, 1986 ).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bagian tubuh Ikan Nilem (Osteochilus vittstus) dan Ikan Lele (Clarias geriepinus)
dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (trunchus), dan ekor
(cauda).
2. Tubuh ikan nilem diselmuti dengan sisik yang disebut cycloid, yang juga
memiliki kelenjar yang dapat menghasilkan lendir dan memudahkannya untuk
beranang di air.
3. Alat reproduksi atau gonad pada ikan nilem jantan berwarna putih yaitu testis,
sedangkan pada ikan nilem betina berwarna kuning seperti kumpulan butiran-
butiran kecil yaitu ovarium.
4. Sistem pernapasan pada ikan nilem terdiri dari insang dan vesica metatoria,
sedangkan pada ikan lele sistem pernapasannya terdiri dari insang dan memiliki
alat tambahan yang disebut arborescent.
5. Ikan nilem dan ikan lele memiliki gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui
besar kecilnya arus yang ada di dalam air
B. Saran
Ada baiknya jika dalam praktikum alat dan bahan yang akan dipakai lengkap.
Dan semoga ilmu yang di peroleh setelat praktikum dapat bermanaat baik untuk
penulis maupun pembaca dan nantinya kita dapat terus menambah ilmu pengetahuan,
khususnya mata kuliah Struktur Hewan.
DAFTAR REFERENSI
Djuhanda, T. 1981. Anatomi Empat Spesies Vertebrata. Americo, Bandung.
Djuhanda,T. 1984 . Analisa Struktur Vertebratae Jilid I. Americo, Bandung.
Jasin, 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sinar Wijaya,
Surabaya.
Kriswantoro, M. 1986. Mengenal Ikan Air Tawar. Karya Bani, Jakarta.
Moment, G. B. 1967. General Zoology. Bentley Glass, Boston.
Prawirohartono, S. 2000. Sains Biologi. Bumi Aksara, Jakarta.
Radiopoetro. 1977. Zoology. Erlangga, Jakarta.
Storer, T.I., and Usinger, R.L. 1957. General Zoology. Mc Graw-Hill, New York.

More Related Content

What's hot

Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanLaporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanmusa alfatah
 
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan pigmentasi larva ikan
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan pigmentasi larva ikanfisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan pigmentasi larva ikan
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan pigmentasi larva ikanPutra putra
 
Ikhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanIkhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanmuhammad halim
 
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUT
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUTMACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUT
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUTAwanda Gita
 
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGMAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGFirdika Arini
 
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi SelMakalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi SelAngga Oktyashari
 

What's hot (20)

Makalah budidaya ikan nila
Makalah budidaya ikan nilaMakalah budidaya ikan nila
Makalah budidaya ikan nila
 
Amfibi
AmfibiAmfibi
Amfibi
 
88000176 laporan-biologi-perikanan-hipofisasi
88000176 laporan-biologi-perikanan-hipofisasi88000176 laporan-biologi-perikanan-hipofisasi
88000176 laporan-biologi-perikanan-hipofisasi
 
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
 
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanLaporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
 
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan pigmentasi larva ikan
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan pigmentasi larva ikanfisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan pigmentasi larva ikan
fisiologi tingkah laku larva ikan sub bahasan pigmentasi larva ikan
 
Sistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewanSistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewan
 
Ikhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanIkhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikan
 
Sistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikanSistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikan
 
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUT
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUTMACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUT
MACAM-MACAM IKAN HIAS AIR TAWAR dan AIR LAUT
 
Buku Vertebrata
Buku VertebrataBuku Vertebrata
Buku Vertebrata
 
Ikhtiologi riska
Ikhtiologi riskaIkhtiologi riska
Ikhtiologi riska
 
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONGMAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
MAKALAH PENELITIAN TENTANG FERMENTASI PADA TAPE SINGKONG
 
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
 
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
 
Laporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan airLaporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan air
 
Makalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan leleMakalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan lele
 
Sistem otot ikan
Sistem otot ikanSistem otot ikan
Sistem otot ikan
 
Gillnet(jaring insang)
Gillnet(jaring insang)Gillnet(jaring insang)
Gillnet(jaring insang)
 
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi SelMakalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
 

Viewers also liked

Pembenihan ikan-lele
Pembenihan ikan-lelePembenihan ikan-lele
Pembenihan ikan-leleMade Arta
 
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanEndokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanPutra putra
 
8. rpp pengolahan hasil perikanan
8. rpp pengolahan hasil perikanan8. rpp pengolahan hasil perikanan
8. rpp pengolahan hasil perikananM Nur Hidayat
 
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...Didi Sadili
 
Bab 11. Ringkasan mamalia nana
Bab 11. Ringkasan mamalia nanaBab 11. Ringkasan mamalia nana
Bab 11. Ringkasan mamalia nanaNana Citra
 

Viewers also liked (7)

Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
Pembenihan ikan-lele
Pembenihan ikan-lelePembenihan ikan-lele
Pembenihan ikan-lele
 
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanEndokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
 
8. rpp pengolahan hasil perikanan
8. rpp pengolahan hasil perikanan8. rpp pengolahan hasil perikanan
8. rpp pengolahan hasil perikanan
 
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Bab 11. Ringkasan mamalia nana
Bab 11. Ringkasan mamalia nanaBab 11. Ringkasan mamalia nana
Bab 11. Ringkasan mamalia nana
 

Similar to Anatomi Ikan

Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanAzizah Kuswardini
 
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxKELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxbungaihdaNorra
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesBiologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesFauzan Ardana
 
Makalah ikhtiologi ikan nilem
Makalah ikhtiologi ikan nilemMakalah ikhtiologi ikan nilem
Makalah ikhtiologi ikan nilemRatih Sulistyo
 
Bahan ajar Vertebrata
Bahan ajar VertebrataBahan ajar Vertebrata
Bahan ajar VertebrataEra Tarigan
 
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATA
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATACIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATA
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATAsitidahliasiregar
 
klasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropodaklasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropodaAlex Susanto
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustaceanhecha
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataSeptian Muna Barakati
 
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)akmallala
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........Septian Muna Barakati
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationAdam Hars
 

Similar to Anatomi Ikan (20)

Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
 
Acara 2 morfologi ikan
Acara 2 morfologi ikanAcara 2 morfologi ikan
Acara 2 morfologi ikan
 
PISCES PPT
PISCES PPTPISCES PPT
PISCES PPT
 
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxKELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 PiscesBiologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Pisces
 
Makalah ikhtiologi ikan nilem
Makalah ikhtiologi ikan nilemMakalah ikhtiologi ikan nilem
Makalah ikhtiologi ikan nilem
 
Bahan ajar Vertebrata
Bahan ajar VertebrataBahan ajar Vertebrata
Bahan ajar Vertebrata
 
Morfologi ikan
Morfologi ikanMorfologi ikan
Morfologi ikan
 
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATA
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATACIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATA
CIRI-CIRI HEWAN VERTEBRATA PADA COORDATA
 
Presentation_1368605276197
Presentation_1368605276197Presentation_1368605276197
Presentation_1368605276197
 
Pisces
PiscesPisces
Pisces
 
klasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropodaklasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropoda
 
Pisces
PiscesPisces
Pisces
 
Ppt molusca
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca
 
Pisces Class
Pisces Class Pisces Class
Pisces Class
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
 
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
kelas Chondrichthyes (Smk Duta Pratama Indonesia)
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian Presentation
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Anatomi Ikan

  • 1. ANATOMI IKAN NILEM ( Osteochilus vittatus ) DAN IKAN LELE ( Clarias gariepinus ) Oleh : Nama : Monika NIM : B1A015017 Rombongan : 1 Kelompok : 4 Asisten : Iis Islamiyah LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2016
  • 2. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan organisme akuatik yang banyak terdapat di perairan Indonesia. Ikan memiliki organ yang kompleks dan terdiri dari sistem-sistem organ yang saling bekerja sama untuk melakukan aktivitas hidup. Tubuh ikan terdiri dari kepala (caput), badan (truncus), ekor (cauda). Ikan merupakan makhluk hidup yang memiliki habitat di air dan bernafas dengan menggunakan insang yang berada di bagian kanan dan kiri dari kepalanya. Ekosistem ikan ada dua, yaitu perairan tawar dan perairan laut. Ikan yang hidup di perairan laut lebih banyak mengeksrsikan urine dibandingkan dengan ikan yang hidup do perairan tawar ( Djuhanda, 1981 ). Ikan nilem (Osteochilus vittatus) bertulang sejati dan tubuhnya ditutupi oleh sisik sebagai kerangka luar. Kulit ikan nilem mengandung lendir untuk melicinkan tubuhnya agar mudah bergerak di air. Tubuh ikan nilem dilengkapi dengan beberapa sirip dan terdapat gurat sisik sebagai alat keseimbangan untuk mengetahui perubahan tekanan air dihabitatnya ( Radiopoetro,1977 ). Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan yang badannya tidak diselubungi dengan sisik, melainkan licin pada permukaan tubuhnya dan sedikit berlendir. Kepala ikan lele (Clarias gariepinus) berbentuk pipih simetris,dan dari kepala sampai punggung berwarna coklat kehitaman, mulut lebar dan tidak bergigi, bagian badan membulat dan memipih kearah ekor dan memiliki patil. Patil ikan lele merupakan senjata ampuh dan berbisa yang terdapat pada pinna pectoral ikan lele untuk melindungi diri dari musuh di sekitarnya ( Prawirohartono, 2000 ). Ikan nilem (Osteochilus vittatus) dan ikan lele (Clarias gariepinus) digunakan dalam praktikum ini untuk mewakili spesies dari class pisces karena ikan nilem memiliki susunan morfologi dan anatomi yang sederhana. Selain itu ikan nilem memiliki organ yang jelas dan juga sederhana sehingga praktikan dapat mudah melakukan pengamatan baik anatomi maupun morfologi ikan nilem dan ikan lele. A. Tujuan
  • 3. Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengamati anatomi dan morfologi ikan nilem (Osteochilus vittatus) dan anatomi ikan lele (Clarias gariepinus). II. MATERI DAN METODE A. Materi Alat – alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah bak preparat, pinset, unting bedah, dan lap kain. Bahan yang digunakan adalah ikan nilem (Osteochilus vittatus), ikan lele (Clarias gariepinus ). B. Metode Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Ikan nilem dibius dengan menggunkan kloroform atai dimatikan dengan jarum penusuk sedangkan ikan lele di matikan dengan cara menusuk bagian kepala dengan gunting atau mematahkannya pada bagian kepala. 2. Ikan digunting mulai dari anus sepanjang garis medioventral tubuh kearah depan sampai dekat dengan sirip dada. 3. Bagian belahan daging sebelah atas dibuka dengan menggunakan pinset. 4. Penggutingan dilanjutkan dari anus kearah tubuh bagian dorsal yang dilanjutkan kearah anterior sampai ketutup insang ( dilakukan dengan hati – hati sehingga tidak mengenai organ – organ yanf ada didalamnya ). 5. Khusus pada ikan lele, pengguntingan atau pembedahan dilakukan dari rahang bawah sampai kebagian kloaka.
  • 4. B. Pembahasan 1. Ikan Nilem ( Osteochilus vittatus ) Hasil pengamatan dari anatomi ikan nilem atau yang juga dikenal dengan Silver Shark Minnow mempunyai ciri morfologi diantaranya yaitu bentuk tubuh yang hampir sama dengan ikan mas. Bedanya kepala ikan nilem relatif lebih kecil di bandingkan ikan mas. Tubuh ikan nilem dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu kepala (caput), badan ( truncus ), dan ekor ( cauda ). Ketiga bagian tubuh tersebut tidak memiliki batas yang nyata. Pada sudut-sudut keras mulut ikan nilem terdapat dua pasang sungut peraba. Ikan nilem mempunyai organ-organ penyusun diantaranya yaitu vasica urinaria, nephros, pronephros, gonad, porus urogenitalis, cor, dan usus ( Kriswantoro, 1986 ). Ikan nilem ( Osteochilus vittatus ) tergolong dalam family cyprinidae seperti ikan tawes dan ikan mass. Ikan nilem tersebar di beberapa wilayah yaitu Jawa, Sumatera, Malaysia dan Thailand. Pada umumnya, ikan nilem dipelihara pada daerah dengan ketinggian berkisar 150 m dpl sampai pada ketinggian 800 m dpl. Ikan nilem mempunyai tubuh yang ditutupi dengan sisik yang berwarna hijau keabu-abuan, coklat atau hijau kehitaman ataupun merah. Pada kiri dan kanan badan terdapat linea lateralis atau gurat sisi yang memanjang ke belakang tutup insang sampai ke ekor. Gurat sisi ini berfungsi untuk mengetahui besar atau kecilnya arus dalam air dan sebagai alat keseimbangan. Kedua sudut mult ikan nilem terpasang dua pasang kumis atau barbel. Mulut ikan nilem relatif lebar dan gigi berkerut-kerut sebagai tanda pemakan tumbuhan-tumbuhan seperti ganggang penempel. Sisik ikan nilem berbentuk garis-garis melingkar dan garis-garis radier yang disebut cycloid. Tipe ekor ikan nilem adalah homocerk yaitu terlihat simetri dorsoventral dari luar sedangkan dilihat dari dalam tulang-tulang penyusunnya berbentuk asimetris. Tipe ekor homocerk terjadi apabila columna vertebralis tidak berakhir persis diujung ekor, tapi agak sedikit membelok, tepi ujung ekor membagi dua bagian yang sama ( Jasin, 1989 ). Sirip adalah suatu pelurusan integumen yang tipis dan disokong oleh jari-jari sirip. Sirip pada ikan umumnya ada yang berpasangan dan ada yang tidak. Fungsi
  • 5. dari sirip adalah untuk menjaga keseimbangan air dan juga untuk berenang. Ikan nilem mempunyai sirip yang berpasangan yaitu sirip dada ( pinna pectoralis ) dan sirip perut (pinna abdominalis ), ikan nilem juga mempunyai sirip yang tidak berpasangan atau sirip tunggal yaitu sirip anus (pinnae analis), sirip punggung (pinnae dorsalis) dan sirip ekor (pinnae caudali ) (Storer and Usinger, 1957). Pencernaan adalah proses penyederhanaan makan baik secara fisik maupun kimiawi sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian sari-sari makanan diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah. Organ-organ saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior) berturut-turut : hati, empedu, pankreas, lambung, esofagus, mulut/rongga mulut, usus (pilorus dan pilorik saeka). Pada saluran pencenaan terhadap organ-organ tumbuhan berupa kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pankreas. Serta organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis insang (Djuhanda, 1984). Ikan nilem memiliki alat pernapasan berupa insang. Insang pada ikan nilem terdiri atas lengkung insang, filamen insang, dan tapis insang pernyataan ini sesuai dengan pernyataan Prawirohartono (2000). Pasangan rigi-rigi (tapis insang) berfungsi menyaring air untuk pernapasan tubuh pada lengkung insang. Lembaran insang (filamen insang) berwarna merah karena memiliki banyak pembuluh kapiler darah dari arteri insang, melalui lembaran ini pertukaran CO2 da O2 dapat berlangsung. Sistem reproduksi pada ikan nilem jantan dengan testis dan ikan nilem betina dengan ovarium. Ikan nilem jantan dan betina dapat dibedakan dengan cara memijit bagian perut ikan ke arah anus. Ikan jantan akan mengeluarkan cairan yang berwarna putih susu dari lubang genitalianya. Sedaangkan ikan nilem betina yang sudah matang telurnya mempunyai ciri-ciri perut yang relatif besar dan tersa lunak apabila diraba (Moment, 1967). Ikan nilem mempunyai gelembung renang (vesica metatoria) yang berfungsi sebagai alat keseimbangan naik turun dalam air. Ginjal berfungsi sebagai tempat untuk penyarinngan urin. Ureter untuk menyalurkan urin dari ginjal ke vasica urinaria. Sistem ekskresi pada ikan nilem terdiri dari ren, ureter, vasica urinaria dan berakhir pada porus urogenetalia. 2. Ikan lele ( clarias gariepinus ) Hasil pengamatan dalam praktikum anatomi ikan lele didapat bahwa bagian tubuh ikan lele terbagi tiga yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda). Pada bagian kepala ikan lele terdapat bagian-bagian yaitu organon visus (mata),
  • 6. cavum oris , lekuk hidung dan empat pasang sungut atau barbels yaitu barbels inferior dan barbels superior yang berfungsi sebagai indera peraba pada saat terdapat rangsangan dan pada saat mencari makanan. Kepala ikan lele berbentuk pipih dan simetris, dari kepala sampai punggung berwarna coklat kehitaman, mulut lebar dan tidak bergigi, bagian badan bulat memiliki alat pernapasan tambahan yaitu organ arborescent yang berupa kulit tipis menyerupai spons. Dengan adanya pernapasan tambahan ini ikan lele dapat hidup pada air dengan kondisi kadar oksigen rendah. Tubuh ikan lele tidak memiliki sisik, memiliki kulit berlendir, mempunyai pigmen hitam yang dapat berubah menjadi pucat apabila terkena cahaya matahari, tampak pula alat keseimbangan yang berupa gurat sisi dibagian tengah sisi trunchusnya. Ikan lele mempunyai sirip punggung dan sirip dubur yang memanjang sampai pangkal ekor namun tidak menyatu dengan sirip ekor, mempunyai senjata berupa patil atau taji untuk melindung dirinya dari serangan musuh di sekitarnya, panjang maksimum mencapai 400 mm. Ikan lele mempunyai sirip punggung (dorsal fin), sirip anus (anal fin) dan sirip ekor (caudal fin) yag disebut ekor tidak berpasangan. Sirip dada (pectoral fin) dan sirip perut (abdominal fin) di sebut sirip berpasangan. Ikan lele tidak mempunyai gelembung renang (vesica metatoria) yang merupakan alat keseimbangan naik turun dalam air, hal ini dikarenakan ikan lele lebih sering berada di dasar perairan (lumpur) (Jasin, 1989). Sistem pencernaan pada ikan lele (Clarias gariepinus) di mulai dari mulut, rongga mulut, faring, oesophagus, pilorus, usus, rectum dan anus. Struktur anatomi mulut ikan lele erat kaitannya dengan bagaimana caranya ikan lele mendapatkan makanan. Sungut terdapat di sekitar mulut lele yang berperan sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan dan ini terdapat pada ikan yang aktif mencari makanan pada malam hari (noktrnal). Rongga mulut pada ikan lele diselaputi oleh sel-sel penghasil lendir yang mempermudah jalannya makanan ke segmen berikutnya. Rongga mulut ikan lele juga terdapat organ pengecap yang berfungsi untuk menyeleksi makanan. Faring pada ikan lele berfungsi untuk menyaring makanan yang masuk, karena insang mengarah pada faring maka material bukan makanan yang akan dibuang melalui celah insang (Djuhanda, 1984). Alat pernapasan paa ikan lele berupa insang dan juga alat pernapasan tambahan yaitu arborescent. Insang pada ikan lele memiliki bagian-bagian dan mekanisme pernapasan mirp dengan ikan nilem. Ikan lele dapat hidup di dalam lumpur atau di dalam air yang memiliki kadar oksigen yang minim karena memiliki
  • 7. alat pernapasan tambahan yang mempermudah ikan lele dapat bertahan hidup di luar air dalam beberapa jam jika keadaan udara disekira lembab. Arborescent merupakan membran yang berlipat-lipat dan penuh dengan kapiler-kapiler darah. Kapiler darah ini terletak di bagian atas lengkung insang kedua dan ketiga. Arborescent memiliki bentuk mirip dengan bunga karang ( Kriswantoro, 1986 ). Terdapat perbedaan antara sistem reproduksi ikan lele jantan dan ikan lele betina. Pada lele jantan terdapat sepasang testis dan pada bagian luar tampak klasper yang bentuk meruncing berwara merah yang merupakan alat kelamin yang berfungsi untuk menyalurkan sperma keluar tubuh. Sistem reproduksi ikan lele betina terddiri dari ovarium yang berisi buturan-bitiran telur yang akan dikeluarkan pada saat waktunya untuk bereproduksi. Ikan lele melakukan fertilisasi eksternal yaitu pembuahan antara ovarium dean sperma terjadi di luar tubuh induk. Perbedaan alat reproduksi ikan lele jantan dan betina yaotu pada ikan lele jantan terdapat alat kelamin yang terletak di dekat anusnya, berwarna cerah dan meruncing (klasper), sedangkan alat kelamin betina tampak membulat ( Kriswantoro, 1986 ).
  • 8. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bagian tubuh Ikan Nilem (Osteochilus vittstus) dan Ikan Lele (Clarias geriepinus) dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (trunchus), dan ekor (cauda). 2. Tubuh ikan nilem diselmuti dengan sisik yang disebut cycloid, yang juga memiliki kelenjar yang dapat menghasilkan lendir dan memudahkannya untuk beranang di air. 3. Alat reproduksi atau gonad pada ikan nilem jantan berwarna putih yaitu testis, sedangkan pada ikan nilem betina berwarna kuning seperti kumpulan butiran- butiran kecil yaitu ovarium. 4. Sistem pernapasan pada ikan nilem terdiri dari insang dan vesica metatoria, sedangkan pada ikan lele sistem pernapasannya terdiri dari insang dan memiliki alat tambahan yang disebut arborescent. 5. Ikan nilem dan ikan lele memiliki gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui besar kecilnya arus yang ada di dalam air B. Saran Ada baiknya jika dalam praktikum alat dan bahan yang akan dipakai lengkap. Dan semoga ilmu yang di peroleh setelat praktikum dapat bermanaat baik untuk penulis maupun pembaca dan nantinya kita dapat terus menambah ilmu pengetahuan, khususnya mata kuliah Struktur Hewan.
  • 9. DAFTAR REFERENSI Djuhanda, T. 1981. Anatomi Empat Spesies Vertebrata. Americo, Bandung. Djuhanda,T. 1984 . Analisa Struktur Vertebratae Jilid I. Americo, Bandung. Jasin, 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sinar Wijaya, Surabaya. Kriswantoro, M. 1986. Mengenal Ikan Air Tawar. Karya Bani, Jakarta. Moment, G. B. 1967. General Zoology. Bentley Glass, Boston. Prawirohartono, S. 2000. Sains Biologi. Bumi Aksara, Jakarta. Radiopoetro. 1977. Zoology. Erlangga, Jakarta. Storer, T.I., and Usinger, R.L. 1957. General Zoology. Mc Graw-Hill, New York.