Kajian ini bertujuan untuk menganalisis sumber daya air di Kota Depok dengan melakukan inventarisasi data, proyeksi pertumbuhan penduduk, dan mengidentifikasi potensi sumber air. Hasilnya digunakan untuk merekomendasikan kebijakan pemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan."
2. PENDAHULUAN
Maksud dan Tujuan
Maksud dari Penyusunan Kajian Neraca Sumber Daya Air di Kota Depok adalah
menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan Kota Depok yang
berkelanjutan terutama dari pemeliharaan sumber daya dan lingkungan hidup
Adapun yang menjadi Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Menyusun perhitungan pemanfaatan sumber daya Air permukaan
2. Menghitung kecepatan pemulihan sumber daya air permukaan
3. Menghitung neraca sumber daya yang terdiri dari neraca fisik, neraca moneter
dan neraca spasial sumeber daya air permukaan
4. Merekomendasikan kebijakan dalam pemanfaatan sumber daya air permukaan
di Kota Depok
3. METODE ANALISIS
Inventarisasi Data Sumber Daya Air Kota Depok
Proyeksi pertumbuhan penduduk Kota Depok sampai 10
Tahun kedepan (Tahun 2033)
Metode:
- Aritmatika
- Geometri
- Bunga berbunga
Proyeksi kebutuhan air bersih penduduk Kota Depok sampai
10 Tahun kedepan (Tahun 2031)
- Asumsi pemakaian air bersih (L/Orang/Hari)
- Kebutuhan Air Domestik
- Kebutuhan Air Non-Domestik (20% dari Kebutuhan Air
Domestik
Mengidentifikasi potensi Sumber Air
- Kapasitas Sungai, Embung, Situ dan tampungan air lainnya
- Volume Sungai, Embung, Situ dan tampungan air lainnya
Mengidentifikasi titik –titik calon potensi Sumber Air
- Mencari sumber air dan menginvestigasi ketersediaan airnya
(jarak dengan sumber air, kesesuaian/ketersediaan dan
hidrotopografi lahan serta status kepemilikan lahan)
4. METODE ANALISIS
Data yang di analisis dan diolah adalah data curah hujan 10 tahun
terakhir dari Stasiun Metereologi Kota Depok
Analisis Hidrologi
Perhitungan Hujan Rencana Penentuan Periode Ulang Hujan Debit banjir rencana
- Distribusi Normal
- Distribusi Log Normal
- Distribusi Log Person III
- Distribusi Gumbel
- Metode Talbot
- Metode Sherman
- Metode Ishiguro
Rumus Rasional
Q= 1/360xCxIxA
5. METODE ANALISIS
Analisis Overlay
Overlay yaitu kemampuan untuk
menempatkan grafis satu peta diatas
grafis peta yang lain dan menampilkan
hasilnya di layar komputer atau pada
plot. Secara singkatnya, overlay
menampalkan suatu peta digital pada
peta digital yang lain beserta atribut-
atributnya dan menghasilkan peta
gabungan keduanya yang memiliki
informasi atribut dari kedua peta
tersebut.
6. ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Metode Aritmatika
Metode Geometrik
Metode Bunga-Berbunga
Proyeksi pertumbuhan penduduk menggunakan 3 metode
yaitu Aritmatika, Geometrik dan Bunga-berbunga.
Dari ketiga metode ini dipilih yang standar deviasi paling
kecil, yakni metode Geometrik
Tahun Jumlah Penduduk (Po) n Ka Pn Pn-Po (Pn-Po)2
2013 1962160 0 1962160 0 0
2014 2033508 1 71348 1980071 -53437 2855501094
2015 2106100 2 72592 1997982 -108118 11689453872
2016 2179813 3 73713 2015893 -163920 26869657120
2017 2254513 4 74700 2033804 -220709 48712266495
2018 2330333 5 75820 2051716 -278617 77627680349
2019 2406826 6 76493 2069627 -337199 113703390400
2020 2056335 7 -350491 2087538 31203 973613341
2021 2085935 8 29600 2105449 19514 380791860
2022 2123360 9 37425 2123360 0 0
Total 161200 282812354531
Rata-rata 17911.1
Standar Deviasi 177267.02
Tahun Jumlah Penduduk (Po) n ln Po Kg ln Pn Pn Pn-Po (Pn-Po)2
2013 1962160 0 14.4896 14.490 1962160 0 0
2014 2033508 1 14.5253 0.036 14.498 1979449 -54059 2922368599
2015 2106100 2 14.5603 0.035 14.507 1996890 -109210 11926722447
2016 2179813 3 14.5947 0.034 14.516 2014486 -165327 27333166536
2017 2254513 4 14.6284 0.034 14.525 2032236 -222277 49407214020
2018 2330333 5 14.6615 0.033 14.533 2050142 -280191 78506894849
2019 2406826 6 14.6938 0.032 14.542 2068206 -338620 114663181238
2020 2056335 7 14.5364 -0.157 14.551 2086430 30095 905705524
2021 2085935 8 14.5507 0.014 14.560 2104814 18879 356415804
2022 2123360 9 14.5685 0.018 14.569 2123360 0 0
Total 0.079 286021669018
Rata-rata 0.009
Standar Deviasi 178269.98
Tahun Jumlah Penduduk (Po) n r Pn Pn-Po (Pn-Po)2
2013 1962160 0 1962160 0 0
2014 2033508 1 3.64% 1982762 -50746 2575169685
2015 2106100 2 3.57% 2003580 -102520 10510339814
2016 2179813 3 3.50% 2024617 -155196 24085855738
2017 2254513 4 3.43% 2045874 -208639 43530041894
2018 2330333 5 3.36% 2067355 -262978 69157273934
2019 2406826 6 3.28% 2089062 -317764 100974168616
2020 2056335 7 -14.56% 2110996 54661 2987820186
2021 2085935 8 1.44% 2133161 47226 2230251917
2022 2123360 9 1.79% 2155558 32198 1036701444
Total 9.45% 257087623229
Rata-rata 0.010
Standar Deviasi 169012.70
7. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik Pertumbuhan Penduduk Kota Depok 10 Tahun Terakhir
-
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah Penduduk (jiwa)
Jumlah Penduduk (jiwa)
8. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik Proyeksi Pertumbuhan Penduduk dengan metode Bunga-berbunga
2,050,000
2,100,000
2,150,000
2,200,000
2,250,000
2,300,000
2,350,000
2,400,000
2,450,000
2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
Proyeksi Jumlah Penduduk (Jiwa)
Series1
9. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
• Proyeksi pertumbuhan penduduk Kel Sawangan sampai tahun 2033 adalah sebesar 215.040 jiwa
• Dengan asumsi konsumsi pemakaian air 120 L/org/hari, Maka kebutuhan air domestik Kel. Ssawangan pada tahun 2033 adalah sebesar 298.67 L/det
• Kebutuhan air non domestik Kel. Sawangan pada tahun 2033 adalah 20% dari kebutuhan domestik yaitu sebesar 59,73 L/det
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
1 Sawangan 191,700 193,713 195,747 197,802 199,879 201,977 204,098 206,241 208,406 210,595 212,806 215,040
Kecamatan
No
Jumlah Penduduk Tahun (jiwa)
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
1 Sawangan 120 266.25 269.05 271.87 274.72 277.61 280.52 283.47 286.45 289.45 292.49 295.56 298.67
Kebutuhan Air Domestik Per Tahun (L/det)
Kecamatan
No
Konsumsi Air
(L/org/hari)
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
1 Sawangan 20% 53.25 53.81 54.37 54.94 55.52 56.10 56.69 57.29 57.89 58.50 59.11 59.73
Kebutuhan Air Non-Domestik Per Tahun (L/det)
% Kebutuhan
Non
Domestik
Kecamatan
No
10. ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara
umum didefinisikan sebagai suatu
hamparan wilayah/kawasan yang
dibatasi oleh pembatas topografi
(punggung bukit) yang berfungsi
untuk menerima, mengumpulkan air
hujan, sedimen, dan unsur hara
serta mengalirkannya melalui anak-
anak sungai dan keluar pada satu
titik (outlet).
11. ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
• Berdasarkan hasil survey dan
analisis, inventarisasi sumber daya
air di Kota Depok dibagi menjadi 5
wilayah DAS (Daerah Aliran Sungai),
yaitu DAS Ciliwung, DAS Kali Angke,
DAS Kali Bekasi, DAS Kali Cakung,
DAS Kali Krukut dan DAS Kali Sunter
12. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
NO Pembagian Wilayah DAS Kecamatan
I. DAS Kali Angke 1. Kelurahan Pondok Petir
2. Kelurahan Serua
3. Kelurahan Kedaung
4. Kelurahan Cinangka
5. Kelurahan Curug
6. Kelurahan Bojongsari Baru
7. Kelurahan Bojongsari
8. Kelurahan Sawangan
9. Kelurahan Sawangan Baru
10. Kelurahan Duren Mekar
11. Kelurahan Pengasinan
12. Kelurahan Bedahan
13. Kelurahan Pasir Putih
14. Kelurahan Duren Seribu
15. Kelurahan Cipayung Jaya
16. Kelurahan Cipayung
II. DAS Kali Krukut 1. Kelurahan Pangkalan Jati
2. Kelurahan Pangkalan Jati Baru
3. Kelurahan Gandul
4. Kelurahan Limo
5. KelurahanKrukut
6. Kelurahan Grogol
7. Kelurahan Maruyung
8. Kelurahan Tanah Baru
9. Kelurahan Kukusan
10. Kelurahan Beji
11. Kelurahan Depok Jaya
12. Kelurahan Mampang
13. Kelurahan Rangkapan Jaya
14. Kelurahan Rangkapan Jaya Baru
15. Kelurahan Pancoran Mas
16. Kelurahan Ratu Jaya
17. Kelurahan Bojong Pondok Terong
13. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
III. DAS Ciliwung 1. Kelurahan Pasir Gunung Selatan
2. Kelurahan Tugu
3. Kelurahan Pondok Cina
4. Kelurahan Beji Timur
5. Kelurahan Kemiri Muka
6. Kelurahan Baktijaya
7. Kelurahan Cisalak
8. Kelurahan Depok
9. Kelurahan Mekar Jaya
10. Kelurahan abadi Jaya
11. Kelurahan Tirta Jaya
12. Kelurahan Sukmajaya
13. Kelurahan Sukamaju
14. Kelurahan Cilodong
15. Kelurahan Kalibaru
16. Kelurahan Kalimulya
17. Kelurahan jatimulya
18. Kelurahan Pondok Jaya
IV DAS Kali Sunter 1. Kelurahan Mekarsari
2. Kelurahan Cisalak Pasar
3. Kelurahan Harjamukti
4. Kelurahan Sukatani
5. Kelurahan Sukamaju Baru
6. Kelurahan Tapos
7. Kelurahan jatijajar
8. Kelurahan Cilangkap
V DAS Kali Bekasi 1. Kelurahan Leuwinanggung
2. Kelurahan Cimpauen
14. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
No Nama Sungai
Estimasi
Panjang
(M)
Estimasi
Lebar
(M)
Kelurahan
1. Sungai Ciliwung 24863.137 20 Pondok Jaya, Kalimulya, Ratu
Jaya, Tirtajaya, Depok,
Mekarjaya, Kemiri Muka, Bakti
Jaya, Pondok Cina, Tugu,
Pasir Gunung Selatan
2. Sungai Cikumpa 9461.3 5 Jatimulya, Kalibaru,
Kalimulya, Tirtajaya,
Sukmajaya, Depok
3. Sungai Kalijati 2317.89 2 Jatimulya, Kalimulya
4. Sungai Kali Baru/
Saluran Cabang
Timur
12633.997 8 Cilangkap, Cilodong,
Sukamaju, Sukamaju Baru,
Cisalak, Tugu, Mekarsari
5. Sungai Kali Baru 2 4779.1 4 Depok, Kemiri Muka, Beji
Timur, Pondok Cina
6. Kali Sugutamu 10517.068 8 Pabuaran, Cilodong,
Sukamaju, Sukmajaya, Abadi
Jaya, Mekar Jaya, Bakti Jaya
7. Sungai Cijantung 4861.323 5 Sukamaju, Curug, Cisalak,
Bakti Jaya
8. Kali Suwuk 2287.17 2 Tugu
15. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
No Nama Sungai
Estimasi
Panjang
(M)
Estimasi
Lebar
(M)
Kelurahan
1. Kali Sunter 12592.472 5 Cimpaeun, Cilangkap, Tapos,
Sukatani, Harjamukti
2. Sungai Cimanggis 3703.96 2 Sukatani, Harjamukti
3. Sungai Cipinang 13486.228 3 Cilangkap, Jatijajar, Sukamaju
Baru, Sukatani, Curug,
Cisalak Pasar, Harjamukti,
Mekarsari
16. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
No Nama Sungai
Estimasi
Panjang
(M)
Estimasi
Lebar
(M)
Kelurahan
1. Sungai Cikeas 18823.839 12 Cimpaeun, Tapos,
Leuwinanggung
2. Sungai Cibogo 2113.35 2 Cimpaeun
3. Sungai Citatah 2182.32 2 Cimpaeun
17. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penentuan Potensi Embung/Situ Untuk Air Baku, meliputi:
1) Lokasi harus mengacu kepada rencana tata ruang
2) Berfungsi menampung air hujan pada musim penghujan dan
memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat sekitar
3) Penentuan pengembangan, lokasi dengan tampungan volume dan
kapasitas paling besar
18. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Volume Tampungan Embung/Situ.
Untuk menghitung volume tampungan embung, dapat digunakan
pendekatan sebagai berikut
1) Volume Tampungan embung berdasarkan ketersediaan air.
Air mengalir kedalam embung terdiri atas 2 kelompok, yaitu air permukaan
dari seluruh daerah tadah hujan (catchment area) dan air hujan yang jauh
langsung diatas permukaan kolam embung.
Data curah hujan bulanan yang akan digunakan untuk menghitung volume
tampungan embung adalah data curah hujan pada musim hujan yaitu pada
bulan September – Desember tahun 2022 dan bulan Januari – Februari 2023.
20. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dimana:
Vh = volume air yang dapat mengisi embung selama
musim hujan (m3)
Vj = aliran bulanan pada musim hujan (m3/bulan)
∑Vj = jumlah aliran total selama musim hujan (m3)
Rj = curah hujan bulanan pada bulan (mm/bulan)
∑Rj = curah hujan total selama musim hujan
Akt = luas permukaan embung
21. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Aliran masuk kolam embung (inflow = Vj) adalah
Dimana:
Cj = koefisien pengaliran
Hujan efektif (Ve), yaitu hujan yang jatuh
langsung di kolam embung
Volume Tampungan Embung =
Aliran bulanan + Volume Hujan Efektif
= 2042407.575 + 365850= 24082558 M3
22. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Volume Tampungan Embung/Situ.
Untuk menghitung volume tampungan embung, dapat digunakan pendekatan
sebagai berikut
2) Volume Tampungan embung berdasarkan kondisi topografi
Keadaan topografi akan menentukan daya tampung embung dalam menampung
air,yang nantinya menjadi volume maksimum kolam embung yang terbentuk
karena adanya pembangunan. Volume tampungan ini di hitung berdasarkan peta
hasil pengukuran di lapangan.
Cara perhitungan kapasitas tampungan embung berdasarkan kondisi topografi
adalah dengan menghitung luasan garis kontur dari tinggi muka air maksimum
kondisi lapangan sampai dasar embung yang terbagi menjadi beberapa garis
kontur. Seterusnya luasan bidang sesuai garis kontur dikalikan dengan kedalaman
air sesuai beda tinggi garis kontur,yang dihitung berdasarkan analisa beberapa
potongan melintang hasil pengukuran di lapangan.
23. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung/Situ.
Perhitungan kapasitas tampung embung/Situ yang dibutuhkan harus
dapat memenuhi kebutuhan air bersih dan juga mempertimbangkan
kehilangan air oleh penguapan dan resapan di dasar dan dinding kolam,
serta menyediakan ruangan untuk sedimen. Kapasitas tampung yang
diperlukan untuk sebuah embung adalah sebagai berikut:
Dimana:
Vn = kapasitas tampungan total (m3)
Vu = kebutuhan air bersih (m3)
Ve = jumlah penguapan dari kolam selama musim kemarau (m3)
Vi = jumlah resapan melalui dasar, dinding, dan tubuh embung selama
musim kemarau (m3)
Vs = ruangan yang disediakan untuk sedimen (m3)
24. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung/Situ.
1) Ketersediaan Air
2) Kebutuhan Air
3) Ruang Sedimen
4) Jumlah Penguapan
5) Jumlah resapan
Untuk menentukan kapasitas tampungan dapat menggunakan persamaan sebagai
berikut
25. ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung.
Untuk mendapatkan Estimasi Kapasitas Situ, maka Volume
Kapasitas Tampungan dibagi dengan jumlah hari pada musim
kemarau. dalam hal ini ditentukan musim kemarau selama 8
bulan atau 240 hari.
Ruang Sedimen:
Jumlah Penguapan:
Dimana:
Vu = volume kebutuhan air (m3)
Vs = ruangan untuk sedimen (m3)
Dimana:
Ve = jumlah penguapan dari kolam selama musim kemarau (m3)
Akt = luas permukaan kolam embung
Ekj = penguapan bulanan di musim kemarau pada bulan ke-j (mm/bulan).
Didapat dengan mengalikan besaran penguapan panic A dengan
Koefisien embung 0,70
Jumlah penguapan bulanan di musim kemarau adalah 1049 mm/bulan (diambil
dari data penguapan bulanan di musim kemarau provinsi NTT)
26. ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung.
Untuk mendapatkan Estimasi Kapasitas Situ, maka Volume
Kapasitas Tampungan dibagi dengan jumlah hari pada musim
kemarau. dalam hal ini ditentukan musim kemarau selama 8
bulan atau 240 hari.
Jumlah Resapan
Dimana:
Vi = jumlah resapan tahunan (m3)
Vu = jumlah kebutuhan air (m3)
K = faktor yang nilainya tergantung dari sifat lulus air material dasar dan
Dinding kolam embung
Nilai K = 10% bila dasar dan dindin kolam embung praktis rapat air, termasuk
penggunaan lapisan buatan (selimut lempung, geomembrane, semen-tanah),
nilai K = 25% bila dasar dan dinding kolam embung bersifat semi lulus air.
27. ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung.
Untuk mendapatkan Estimasi Kapasitas Situ, maka Volume
Kapasitas Tampungan dibagi dengan jumlah hari pada musim
kemarau. dalam hal ini ditentukan musim kemarau selama 8
bulan atau 240 hari.
Maka kapasitas tampungan:
Vu = 2,408,257.58 – 120,412.88 – 284,279.00 – 602,064.39
= 1,401,501.30 M3
Q = 1,401,501.30 /240
= 5,839.59 M3/hari
= 67.59 L/det
Estimasi Volume Vs E Ve Vi Vu
M3 m3 mm/bulan m3 m3 m3
2,408,257.58 120,412.88 1049 284,279.00 25% 602,064.39 1,401,501.30
K
28. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air di suatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat
digunakan untuk mengetahui jumlah air tersebut kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Kegunaan mengetahui kondisi
air pada keadaan surplus atau defisit dapat mengantisipasi bencana yang kemungkinan terjadi, serta dapat mendayagunakan air
dengan sebaik-baiknya
Perhitungan neraca air ini menggunakan potensi air yang sudah dihitung volume tampungan dan debitnya, yaitu DAS dan Sumber
Air lainnya dan dibandingkan dengan proyeksi kebutuhan air Kota Depok pada tahun 2033
Potensi
DAS
Potensi
Sumber Air
Lainnya
Jumlah Domestik
Non-
Domestik
Jumlah
1 Sawangan 67.59 67.59 298.67 59.73 358.40 (290.81) Tidak Cukup
Ketersediaan Air (L/det) Kebutuhan Air (L/det)
Hasil
No Kelurahan Selisih
29. KESIMPULAN
• Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa proyeksi jumlah penduduk Kota Depok pada Tahun
2033 adalah sebesar 2.381.887 Jiwa dengan Kebutuhan Air Domestik sampai tahun 2033 adalah
sebesar 3.308,18 L/det dan Kebutuhan Air Non Domestik sampai tahun 2033 adalah sebesar
661.64 L/det.
• estimasi volume Situ Sawangan sebesar 2,408,257.58 M3, kemudian dihitung nilai penguapan (Ve),
nilai jumlah resapan (Vi) dan nilai ruang sedimen (Vs). Maka nilai volume potensial tampungan air
yang tersedia (Vu) adalah sebesar:1,401,501.30 M3
• estimasi nilai kapasitas tampungan (Q) Situ Sawangan adalah sama dengan nilai volume
tampungan air yang tersedia (Vu) dibagi dengan jumlah hari pada musim kemarau selama 8 bulan
(240 hari): 67.59 L/det
30. REKOMENDASI
• Perlu dilakukan survey dan pengukuran untuk mengetahui volume
dan kapasitas Sumber Air di Kota Depok
• Survey dan pengukuran harus dilakukan secara berkala sesuai dengan
kebutuhan
• Survey dan pengukuran harus dilakukan sesuai dengan metode atau
standar yang berlaku (misal SNI 8066:2015 Tentang Tata Cara
Pengukuran Debit Aliran Sungai dan Saluran Terbuka Menggunakan
Alat Ukur dan Pelampung)
• Perlu dilakukan sampling secara berkala untuk mengetahui kualitas
sumber air baku. Persediaan Air Baku juga harus memenuhi standar
serta tidak membahayakan Kesehatan manusia