SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
KAJIAN NERACA SUMBER
DAYA AIR KOTA DEPOK
DISUSUN OLEH:
PT ESHAN AFFARI DEBAN
PENDAHULUAN
Maksud dan Tujuan
Maksud dari Penyusunan Kajian Neraca Sumber Daya Air di Kota Depok adalah
menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan Kota Depok yang
berkelanjutan terutama dari pemeliharaan sumber daya dan lingkungan hidup
Adapun yang menjadi Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Menyusun perhitungan pemanfaatan sumber daya Air permukaan
2. Menghitung kecepatan pemulihan sumber daya air permukaan
3. Menghitung neraca sumber daya yang terdiri dari neraca fisik, neraca moneter
dan neraca spasial sumeber daya air permukaan
4. Merekomendasikan kebijakan dalam pemanfaatan sumber daya air permukaan
di Kota Depok
METODE ANALISIS
Inventarisasi Data Sumber Daya Air Kota Depok
Proyeksi pertumbuhan penduduk Kota Depok sampai 10
Tahun kedepan (Tahun 2033)
Metode:
- Aritmatika
- Geometri
- Bunga berbunga
Proyeksi kebutuhan air bersih penduduk Kota Depok sampai
10 Tahun kedepan (Tahun 2031)
- Asumsi pemakaian air bersih (L/Orang/Hari)
- Kebutuhan Air Domestik
- Kebutuhan Air Non-Domestik (20% dari Kebutuhan Air
Domestik
Mengidentifikasi potensi Sumber Air
- Kapasitas Sungai, Embung, Situ dan tampungan air lainnya
- Volume Sungai, Embung, Situ dan tampungan air lainnya
Mengidentifikasi titik –titik calon potensi Sumber Air
- Mencari sumber air dan menginvestigasi ketersediaan airnya
(jarak dengan sumber air, kesesuaian/ketersediaan dan
hidrotopografi lahan serta status kepemilikan lahan)
METODE ANALISIS
Data yang di analisis dan diolah adalah data curah hujan 10 tahun
terakhir dari Stasiun Metereologi Kota Depok
Analisis Hidrologi
Perhitungan Hujan Rencana Penentuan Periode Ulang Hujan Debit banjir rencana
- Distribusi Normal
- Distribusi Log Normal
- Distribusi Log Person III
- Distribusi Gumbel
- Metode Talbot
- Metode Sherman
- Metode Ishiguro
Rumus Rasional
Q= 1/360xCxIxA
METODE ANALISIS
Analisis Overlay
Overlay yaitu kemampuan untuk
menempatkan grafis satu peta diatas
grafis peta yang lain dan menampilkan
hasilnya di layar komputer atau pada
plot. Secara singkatnya, overlay
menampalkan suatu peta digital pada
peta digital yang lain beserta atribut-
atributnya dan menghasilkan peta
gabungan keduanya yang memiliki
informasi atribut dari kedua peta
tersebut.
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Metode Aritmatika
Metode Geometrik
Metode Bunga-Berbunga
Proyeksi pertumbuhan penduduk menggunakan 3 metode
yaitu Aritmatika, Geometrik dan Bunga-berbunga.
Dari ketiga metode ini dipilih yang standar deviasi paling
kecil, yakni metode Geometrik
Tahun Jumlah Penduduk (Po) n Ka Pn Pn-Po (Pn-Po)2
2013 1962160 0 1962160 0 0
2014 2033508 1 71348 1980071 -53437 2855501094
2015 2106100 2 72592 1997982 -108118 11689453872
2016 2179813 3 73713 2015893 -163920 26869657120
2017 2254513 4 74700 2033804 -220709 48712266495
2018 2330333 5 75820 2051716 -278617 77627680349
2019 2406826 6 76493 2069627 -337199 113703390400
2020 2056335 7 -350491 2087538 31203 973613341
2021 2085935 8 29600 2105449 19514 380791860
2022 2123360 9 37425 2123360 0 0
Total 161200 282812354531
Rata-rata 17911.1
Standar Deviasi 177267.02
Tahun Jumlah Penduduk (Po) n ln Po Kg ln Pn Pn Pn-Po (Pn-Po)2
2013 1962160 0 14.4896 14.490 1962160 0 0
2014 2033508 1 14.5253 0.036 14.498 1979449 -54059 2922368599
2015 2106100 2 14.5603 0.035 14.507 1996890 -109210 11926722447
2016 2179813 3 14.5947 0.034 14.516 2014486 -165327 27333166536
2017 2254513 4 14.6284 0.034 14.525 2032236 -222277 49407214020
2018 2330333 5 14.6615 0.033 14.533 2050142 -280191 78506894849
2019 2406826 6 14.6938 0.032 14.542 2068206 -338620 114663181238
2020 2056335 7 14.5364 -0.157 14.551 2086430 30095 905705524
2021 2085935 8 14.5507 0.014 14.560 2104814 18879 356415804
2022 2123360 9 14.5685 0.018 14.569 2123360 0 0
Total 0.079 286021669018
Rata-rata 0.009
Standar Deviasi 178269.98
Tahun Jumlah Penduduk (Po) n r Pn Pn-Po (Pn-Po)2
2013 1962160 0 1962160 0 0
2014 2033508 1 3.64% 1982762 -50746 2575169685
2015 2106100 2 3.57% 2003580 -102520 10510339814
2016 2179813 3 3.50% 2024617 -155196 24085855738
2017 2254513 4 3.43% 2045874 -208639 43530041894
2018 2330333 5 3.36% 2067355 -262978 69157273934
2019 2406826 6 3.28% 2089062 -317764 100974168616
2020 2056335 7 -14.56% 2110996 54661 2987820186
2021 2085935 8 1.44% 2133161 47226 2230251917
2022 2123360 9 1.79% 2155558 32198 1036701444
Total 9.45% 257087623229
Rata-rata 0.010
Standar Deviasi 169012.70
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik Pertumbuhan Penduduk Kota Depok 10 Tahun Terakhir
-
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah Penduduk (jiwa)
Jumlah Penduduk (jiwa)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik Proyeksi Pertumbuhan Penduduk dengan metode Bunga-berbunga
2,050,000
2,100,000
2,150,000
2,200,000
2,250,000
2,300,000
2,350,000
2,400,000
2,450,000
2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
Proyeksi Jumlah Penduduk (Jiwa)
Series1
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
• Proyeksi pertumbuhan penduduk Kel Sawangan sampai tahun 2033 adalah sebesar 215.040 jiwa
• Dengan asumsi konsumsi pemakaian air 120 L/org/hari, Maka kebutuhan air domestik Kel. Ssawangan pada tahun 2033 adalah sebesar 298.67 L/det
• Kebutuhan air non domestik Kel. Sawangan pada tahun 2033 adalah 20% dari kebutuhan domestik yaitu sebesar 59,73 L/det
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
1 Sawangan 191,700 193,713 195,747 197,802 199,879 201,977 204,098 206,241 208,406 210,595 212,806 215,040
Kecamatan
No
Jumlah Penduduk Tahun (jiwa)
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
1 Sawangan 120 266.25 269.05 271.87 274.72 277.61 280.52 283.47 286.45 289.45 292.49 295.56 298.67
Kebutuhan Air Domestik Per Tahun (L/det)
Kecamatan
No
Konsumsi Air
(L/org/hari)
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
1 Sawangan 20% 53.25 53.81 54.37 54.94 55.52 56.10 56.69 57.29 57.89 58.50 59.11 59.73
Kebutuhan Air Non-Domestik Per Tahun (L/det)
% Kebutuhan
Non
Domestik
Kecamatan
No
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara
umum didefinisikan sebagai suatu
hamparan wilayah/kawasan yang
dibatasi oleh pembatas topografi
(punggung bukit) yang berfungsi
untuk menerima, mengumpulkan air
hujan, sedimen, dan unsur hara
serta mengalirkannya melalui anak-
anak sungai dan keluar pada satu
titik (outlet).
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
• Berdasarkan hasil survey dan
analisis, inventarisasi sumber daya
air di Kota Depok dibagi menjadi 5
wilayah DAS (Daerah Aliran Sungai),
yaitu DAS Ciliwung, DAS Kali Angke,
DAS Kali Bekasi, DAS Kali Cakung,
DAS Kali Krukut dan DAS Kali Sunter
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
NO Pembagian Wilayah DAS Kecamatan
I. DAS Kali Angke 1. Kelurahan Pondok Petir
2. Kelurahan Serua
3. Kelurahan Kedaung
4. Kelurahan Cinangka
5. Kelurahan Curug
6. Kelurahan Bojongsari Baru
7. Kelurahan Bojongsari
8. Kelurahan Sawangan
9. Kelurahan Sawangan Baru
10. Kelurahan Duren Mekar
11. Kelurahan Pengasinan
12. Kelurahan Bedahan
13. Kelurahan Pasir Putih
14. Kelurahan Duren Seribu
15. Kelurahan Cipayung Jaya
16. Kelurahan Cipayung
II. DAS Kali Krukut 1. Kelurahan Pangkalan Jati
2. Kelurahan Pangkalan Jati Baru
3. Kelurahan Gandul
4. Kelurahan Limo
5. KelurahanKrukut
6. Kelurahan Grogol
7. Kelurahan Maruyung
8. Kelurahan Tanah Baru
9. Kelurahan Kukusan
10. Kelurahan Beji
11. Kelurahan Depok Jaya
12. Kelurahan Mampang
13. Kelurahan Rangkapan Jaya
14. Kelurahan Rangkapan Jaya Baru
15. Kelurahan Pancoran Mas
16. Kelurahan Ratu Jaya
17. Kelurahan Bojong Pondok Terong
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
III. DAS Ciliwung 1. Kelurahan Pasir Gunung Selatan
2. Kelurahan Tugu
3. Kelurahan Pondok Cina
4. Kelurahan Beji Timur
5. Kelurahan Kemiri Muka
6. Kelurahan Baktijaya
7. Kelurahan Cisalak
8. Kelurahan Depok
9. Kelurahan Mekar Jaya
10. Kelurahan abadi Jaya
11. Kelurahan Tirta Jaya
12. Kelurahan Sukmajaya
13. Kelurahan Sukamaju
14. Kelurahan Cilodong
15. Kelurahan Kalibaru
16. Kelurahan Kalimulya
17. Kelurahan jatimulya
18. Kelurahan Pondok Jaya
IV DAS Kali Sunter 1. Kelurahan Mekarsari
2. Kelurahan Cisalak Pasar
3. Kelurahan Harjamukti
4. Kelurahan Sukatani
5. Kelurahan Sukamaju Baru
6. Kelurahan Tapos
7. Kelurahan jatijajar
8. Kelurahan Cilangkap
V DAS Kali Bekasi 1. Kelurahan Leuwinanggung
2. Kelurahan Cimpauen
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
No Nama Sungai
Estimasi
Panjang
(M)
Estimasi
Lebar
(M)
Kelurahan
1. Sungai Ciliwung 24863.137 20 Pondok Jaya, Kalimulya, Ratu
Jaya, Tirtajaya, Depok,
Mekarjaya, Kemiri Muka, Bakti
Jaya, Pondok Cina, Tugu,
Pasir Gunung Selatan
2. Sungai Cikumpa 9461.3 5 Jatimulya, Kalibaru,
Kalimulya, Tirtajaya,
Sukmajaya, Depok
3. Sungai Kalijati 2317.89 2 Jatimulya, Kalimulya
4. Sungai Kali Baru/
Saluran Cabang
Timur
12633.997 8 Cilangkap, Cilodong,
Sukamaju, Sukamaju Baru,
Cisalak, Tugu, Mekarsari
5. Sungai Kali Baru 2 4779.1 4 Depok, Kemiri Muka, Beji
Timur, Pondok Cina
6. Kali Sugutamu 10517.068 8 Pabuaran, Cilodong,
Sukamaju, Sukmajaya, Abadi
Jaya, Mekar Jaya, Bakti Jaya
7. Sungai Cijantung 4861.323 5 Sukamaju, Curug, Cisalak,
Bakti Jaya
8. Kali Suwuk 2287.17 2 Tugu
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
No Nama Sungai
Estimasi
Panjang
(M)
Estimasi
Lebar
(M)
Kelurahan
1. Kali Sunter 12592.472 5 Cimpaeun, Cilangkap, Tapos,
Sukatani, Harjamukti
2. Sungai Cimanggis 3703.96 2 Sukatani, Harjamukti
3. Sungai Cipinang 13486.228 3 Cilangkap, Jatijajar, Sukamaju
Baru, Sukatani, Curug,
Cisalak Pasar, Harjamukti,
Mekarsari
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
No Nama Sungai
Estimasi
Panjang
(M)
Estimasi
Lebar
(M)
Kelurahan
1. Sungai Cikeas 18823.839 12 Cimpaeun, Tapos,
Leuwinanggung
2. Sungai Cibogo 2113.35 2 Cimpaeun
3. Sungai Citatah 2182.32 2 Cimpaeun
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penentuan Potensi Embung/Situ Untuk Air Baku, meliputi:
1) Lokasi harus mengacu kepada rencana tata ruang
2) Berfungsi menampung air hujan pada musim penghujan dan
memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat sekitar
3) Penentuan pengembangan, lokasi dengan tampungan volume dan
kapasitas paling besar
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Volume Tampungan Embung/Situ.
Untuk menghitung volume tampungan embung, dapat digunakan
pendekatan sebagai berikut
1) Volume Tampungan embung berdasarkan ketersediaan air.
Air mengalir kedalam embung terdiri atas 2 kelompok, yaitu air permukaan
dari seluruh daerah tadah hujan (catchment area) dan air hujan yang jauh
langsung diatas permukaan kolam embung.
Data curah hujan bulanan yang akan digunakan untuk menghitung volume
tampungan embung adalah data curah hujan pada musim hujan yaitu pada
bulan September – Desember tahun 2022 dan bulan Januari – Februari 2023.
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Luas dan Catchment Situ Sawangan
1) Situ Sawangan, Luas 27,10 Ha, CA
232,75 Ha
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dimana:
Vh = volume air yang dapat mengisi embung selama
musim hujan (m3)
Vj = aliran bulanan pada musim hujan (m3/bulan)
∑Vj = jumlah aliran total selama musim hujan (m3)
Rj = curah hujan bulanan pada bulan (mm/bulan)
∑Rj = curah hujan total selama musim hujan
Akt = luas permukaan embung
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Aliran masuk kolam embung (inflow = Vj) adalah
Dimana:
Cj = koefisien pengaliran
Hujan efektif (Ve), yaitu hujan yang jatuh
langsung di kolam embung
Volume Tampungan Embung =
Aliran bulanan + Volume Hujan Efektif
= 2042407.575 + 365850= 24082558 M3
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Volume Tampungan Embung/Situ.
Untuk menghitung volume tampungan embung, dapat digunakan pendekatan
sebagai berikut
2) Volume Tampungan embung berdasarkan kondisi topografi
Keadaan topografi akan menentukan daya tampung embung dalam menampung
air,yang nantinya menjadi volume maksimum kolam embung yang terbentuk
karena adanya pembangunan. Volume tampungan ini di hitung berdasarkan peta
hasil pengukuran di lapangan.
Cara perhitungan kapasitas tampungan embung berdasarkan kondisi topografi
adalah dengan menghitung luasan garis kontur dari tinggi muka air maksimum
kondisi lapangan sampai dasar embung yang terbagi menjadi beberapa garis
kontur. Seterusnya luasan bidang sesuai garis kontur dikalikan dengan kedalaman
air sesuai beda tinggi garis kontur,yang dihitung berdasarkan analisa beberapa
potongan melintang hasil pengukuran di lapangan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung/Situ.
Perhitungan kapasitas tampung embung/Situ yang dibutuhkan harus
dapat memenuhi kebutuhan air bersih dan juga mempertimbangkan
kehilangan air oleh penguapan dan resapan di dasar dan dinding kolam,
serta menyediakan ruangan untuk sedimen. Kapasitas tampung yang
diperlukan untuk sebuah embung adalah sebagai berikut:
Dimana:
Vn = kapasitas tampungan total (m3)
Vu = kebutuhan air bersih (m3)
Ve = jumlah penguapan dari kolam selama musim kemarau (m3)
Vi = jumlah resapan melalui dasar, dinding, dan tubuh embung selama
musim kemarau (m3)
Vs = ruangan yang disediakan untuk sedimen (m3)
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung/Situ.
1) Ketersediaan Air
2) Kebutuhan Air
3) Ruang Sedimen
4) Jumlah Penguapan
5) Jumlah resapan
Untuk menentukan kapasitas tampungan dapat menggunakan persamaan sebagai
berikut
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung.
Untuk mendapatkan Estimasi Kapasitas Situ, maka Volume
Kapasitas Tampungan dibagi dengan jumlah hari pada musim
kemarau. dalam hal ini ditentukan musim kemarau selama 8
bulan atau 240 hari.
Ruang Sedimen:
Jumlah Penguapan:
Dimana:
Vu = volume kebutuhan air (m3)
Vs = ruangan untuk sedimen (m3)
Dimana:
Ve = jumlah penguapan dari kolam selama musim kemarau (m3)
Akt = luas permukaan kolam embung
Ekj = penguapan bulanan di musim kemarau pada bulan ke-j (mm/bulan).
Didapat dengan mengalikan besaran penguapan panic A dengan
Koefisien embung 0,70
Jumlah penguapan bulanan di musim kemarau adalah 1049 mm/bulan (diambil
dari data penguapan bulanan di musim kemarau provinsi NTT)
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung.
Untuk mendapatkan Estimasi Kapasitas Situ, maka Volume
Kapasitas Tampungan dibagi dengan jumlah hari pada musim
kemarau. dalam hal ini ditentukan musim kemarau selama 8
bulan atau 240 hari.
Jumlah Resapan
Dimana:
Vi = jumlah resapan tahunan (m3)
Vu = jumlah kebutuhan air (m3)
K = faktor yang nilainya tergantung dari sifat lulus air material dasar dan
Dinding kolam embung
Nilai K = 10% bila dasar dan dindin kolam embung praktis rapat air, termasuk
penggunaan lapisan buatan (selimut lempung, geomembrane, semen-tanah),
nilai K = 25% bila dasar dan dinding kolam embung bersifat semi lulus air.
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung.
Untuk mendapatkan Estimasi Kapasitas Situ, maka Volume
Kapasitas Tampungan dibagi dengan jumlah hari pada musim
kemarau. dalam hal ini ditentukan musim kemarau selama 8
bulan atau 240 hari.
Maka kapasitas tampungan:
Vu = 2,408,257.58 – 120,412.88 – 284,279.00 – 602,064.39
= 1,401,501.30 M3
Q = 1,401,501.30 /240
= 5,839.59 M3/hari
= 67.59 L/det
Estimasi Volume Vs E Ve Vi Vu
M3 m3 mm/bulan m3 m3 m3
2,408,257.58 120,412.88 1049 284,279.00 25% 602,064.39 1,401,501.30
K
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air di suatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat
digunakan untuk mengetahui jumlah air tersebut kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Kegunaan mengetahui kondisi
air pada keadaan surplus atau defisit dapat mengantisipasi bencana yang kemungkinan terjadi, serta dapat mendayagunakan air
dengan sebaik-baiknya
Perhitungan neraca air ini menggunakan potensi air yang sudah dihitung volume tampungan dan debitnya, yaitu DAS dan Sumber
Air lainnya dan dibandingkan dengan proyeksi kebutuhan air Kota Depok pada tahun 2033
Potensi
DAS
Potensi
Sumber Air
Lainnya
Jumlah Domestik
Non-
Domestik
Jumlah
1 Sawangan 67.59 67.59 298.67 59.73 358.40 (290.81) Tidak Cukup
Ketersediaan Air (L/det) Kebutuhan Air (L/det)
Hasil
No Kelurahan Selisih
KESIMPULAN
• Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa proyeksi jumlah penduduk Kota Depok pada Tahun
2033 adalah sebesar 2.381.887 Jiwa dengan Kebutuhan Air Domestik sampai tahun 2033 adalah
sebesar 3.308,18 L/det dan Kebutuhan Air Non Domestik sampai tahun 2033 adalah sebesar
661.64 L/det.
• estimasi volume Situ Sawangan sebesar 2,408,257.58 M3, kemudian dihitung nilai penguapan (Ve),
nilai jumlah resapan (Vi) dan nilai ruang sedimen (Vs). Maka nilai volume potensial tampungan air
yang tersedia (Vu) adalah sebesar:1,401,501.30 M3
• estimasi nilai kapasitas tampungan (Q) Situ Sawangan adalah sama dengan nilai volume
tampungan air yang tersedia (Vu) dibagi dengan jumlah hari pada musim kemarau selama 8 bulan
(240 hari): 67.59 L/det
REKOMENDASI
• Perlu dilakukan survey dan pengukuran untuk mengetahui volume
dan kapasitas Sumber Air di Kota Depok
• Survey dan pengukuran harus dilakukan secara berkala sesuai dengan
kebutuhan
• Survey dan pengukuran harus dilakukan sesuai dengan metode atau
standar yang berlaku (misal SNI 8066:2015 Tentang Tata Cara
Pengukuran Debit Aliran Sungai dan Saluran Terbuka Menggunakan
Alat Ukur dan Pelampung)
• Perlu dilakukan sampling secara berkala untuk mengetahui kualitas
sumber air baku. Persediaan Air Baku juga harus memenuhi standar
serta tidak membahayakan Kesehatan manusia

More Related Content

Similar to OPTIMALKAN NERACA AIR

PPT SEMINAR MA1111.ppt
PPT SEMINAR MA1111.pptPPT SEMINAR MA1111.ppt
PPT SEMINAR MA1111.pptprio39230
 
PRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.pptPRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.pptRizalFariid
 
EXPOSE PENDAHULUAN.pdf
EXPOSE PENDAHULUAN.pdfEXPOSE PENDAHULUAN.pdf
EXPOSE PENDAHULUAN.pdfsyahrul891
 
Penyusunan KSCT Kabupaten Pamekasan
Penyusunan KSCT Kabupaten PamekasanPenyusunan KSCT Kabupaten Pamekasan
Penyusunan KSCT Kabupaten PamekasanVorata Alvorata
 
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarLap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarRIYANNUGRAHA7
 
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013Mercu Buana University
 
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi SungaiPPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi SungaiWahyuSetiyono8
 
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptx
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptxPPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptx
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptxMeyrianaPrabowo
 
Beny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseBeny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseEko Prihartanto
 
5. Rencana Penataan Jaringan Perpipaan
5. Rencana Penataan Jaringan Perpipaan5. Rencana Penataan Jaringan Perpipaan
5. Rencana Penataan Jaringan Perpipaanjanuari pane
 
Buku Saku Indikator Makro Kabupaten Sumedang Edisi Desember 2023.pdf
Buku Saku Indikator Makro Kabupaten Sumedang Edisi Desember 2023.pdfBuku Saku Indikator Makro Kabupaten Sumedang Edisi Desember 2023.pdf
Buku Saku Indikator Makro Kabupaten Sumedang Edisi Desember 2023.pdfssuser1fe126
 
Presentase Evaluasi Renstra.pptx
Presentase Evaluasi Renstra.pptxPresentase Evaluasi Renstra.pptx
Presentase Evaluasi Renstra.pptxAsrulUl
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Bab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolBab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolKotjo Negoro
 
Capaian pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Kab. Agam 2007 2014
Capaian pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Kab. Agam 2007  2014Capaian pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Kab. Agam 2007  2014
Capaian pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Kab. Agam 2007 2014villa erdi
 
Kebjiakan AN - 19 Agustus 2023.pdf
Kebjiakan AN - 19 Agustus 2023.pdfKebjiakan AN - 19 Agustus 2023.pdf
Kebjiakan AN - 19 Agustus 2023.pdfDimasRiady1
 
Pengolahan Limbah di Kota Semarang_DLH_29 Sept 2023.pptx
Pengolahan Limbah di Kota Semarang_DLH_29 Sept 2023.pptxPengolahan Limbah di Kota Semarang_DLH_29 Sept 2023.pptx
Pengolahan Limbah di Kota Semarang_DLH_29 Sept 2023.pptxbpplcsemarang
 
POA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGPOA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGtaufans32
 
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013Kasih Kisah
 

Similar to OPTIMALKAN NERACA AIR (20)

PPT SEMINAR MA1111.ppt
PPT SEMINAR MA1111.pptPPT SEMINAR MA1111.ppt
PPT SEMINAR MA1111.ppt
 
PRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.pptPRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.ppt
 
EXPOSE PENDAHULUAN.pdf
EXPOSE PENDAHULUAN.pdfEXPOSE PENDAHULUAN.pdf
EXPOSE PENDAHULUAN.pdf
 
Penyusunan KSCT Kabupaten Pamekasan
Penyusunan KSCT Kabupaten PamekasanPenyusunan KSCT Kabupaten Pamekasan
Penyusunan KSCT Kabupaten Pamekasan
 
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarLap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
 
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
 
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi SungaiPPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
 
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptx
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptxPPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptx
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptx
 
Beny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseBeny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainase
 
EXPOSE PENDAHULUAN.pptx
EXPOSE PENDAHULUAN.pptxEXPOSE PENDAHULUAN.pptx
EXPOSE PENDAHULUAN.pptx
 
5. Rencana Penataan Jaringan Perpipaan
5. Rencana Penataan Jaringan Perpipaan5. Rencana Penataan Jaringan Perpipaan
5. Rencana Penataan Jaringan Perpipaan
 
Buku Saku Indikator Makro Kabupaten Sumedang Edisi Desember 2023.pdf
Buku Saku Indikator Makro Kabupaten Sumedang Edisi Desember 2023.pdfBuku Saku Indikator Makro Kabupaten Sumedang Edisi Desember 2023.pdf
Buku Saku Indikator Makro Kabupaten Sumedang Edisi Desember 2023.pdf
 
Presentase Evaluasi Renstra.pptx
Presentase Evaluasi Renstra.pptxPresentase Evaluasi Renstra.pptx
Presentase Evaluasi Renstra.pptx
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Bab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolBab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tol
 
Capaian pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Kab. Agam 2007 2014
Capaian pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Kab. Agam 2007  2014Capaian pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Kab. Agam 2007  2014
Capaian pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Kab. Agam 2007 2014
 
Kebjiakan AN - 19 Agustus 2023.pdf
Kebjiakan AN - 19 Agustus 2023.pdfKebjiakan AN - 19 Agustus 2023.pdf
Kebjiakan AN - 19 Agustus 2023.pdf
 
Pengolahan Limbah di Kota Semarang_DLH_29 Sept 2023.pptx
Pengolahan Limbah di Kota Semarang_DLH_29 Sept 2023.pptxPengolahan Limbah di Kota Semarang_DLH_29 Sept 2023.pptx
Pengolahan Limbah di Kota Semarang_DLH_29 Sept 2023.pptx
 
POA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGPOA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANG
 
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013
Rencana Induk RHL Citarum Hulu Tahun 2010-2013
 

OPTIMALKAN NERACA AIR

  • 1. KAJIAN NERACA SUMBER DAYA AIR KOTA DEPOK DISUSUN OLEH: PT ESHAN AFFARI DEBAN
  • 2. PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Maksud dari Penyusunan Kajian Neraca Sumber Daya Air di Kota Depok adalah menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan Kota Depok yang berkelanjutan terutama dari pemeliharaan sumber daya dan lingkungan hidup Adapun yang menjadi Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Menyusun perhitungan pemanfaatan sumber daya Air permukaan 2. Menghitung kecepatan pemulihan sumber daya air permukaan 3. Menghitung neraca sumber daya yang terdiri dari neraca fisik, neraca moneter dan neraca spasial sumeber daya air permukaan 4. Merekomendasikan kebijakan dalam pemanfaatan sumber daya air permukaan di Kota Depok
  • 3. METODE ANALISIS Inventarisasi Data Sumber Daya Air Kota Depok Proyeksi pertumbuhan penduduk Kota Depok sampai 10 Tahun kedepan (Tahun 2033) Metode: - Aritmatika - Geometri - Bunga berbunga Proyeksi kebutuhan air bersih penduduk Kota Depok sampai 10 Tahun kedepan (Tahun 2031) - Asumsi pemakaian air bersih (L/Orang/Hari) - Kebutuhan Air Domestik - Kebutuhan Air Non-Domestik (20% dari Kebutuhan Air Domestik Mengidentifikasi potensi Sumber Air - Kapasitas Sungai, Embung, Situ dan tampungan air lainnya - Volume Sungai, Embung, Situ dan tampungan air lainnya Mengidentifikasi titik –titik calon potensi Sumber Air - Mencari sumber air dan menginvestigasi ketersediaan airnya (jarak dengan sumber air, kesesuaian/ketersediaan dan hidrotopografi lahan serta status kepemilikan lahan)
  • 4. METODE ANALISIS Data yang di analisis dan diolah adalah data curah hujan 10 tahun terakhir dari Stasiun Metereologi Kota Depok Analisis Hidrologi Perhitungan Hujan Rencana Penentuan Periode Ulang Hujan Debit banjir rencana - Distribusi Normal - Distribusi Log Normal - Distribusi Log Person III - Distribusi Gumbel - Metode Talbot - Metode Sherman - Metode Ishiguro Rumus Rasional Q= 1/360xCxIxA
  • 5. METODE ANALISIS Analisis Overlay Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot. Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta atribut- atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut.
  • 6. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Metode Aritmatika Metode Geometrik Metode Bunga-Berbunga Proyeksi pertumbuhan penduduk menggunakan 3 metode yaitu Aritmatika, Geometrik dan Bunga-berbunga. Dari ketiga metode ini dipilih yang standar deviasi paling kecil, yakni metode Geometrik Tahun Jumlah Penduduk (Po) n Ka Pn Pn-Po (Pn-Po)2 2013 1962160 0 1962160 0 0 2014 2033508 1 71348 1980071 -53437 2855501094 2015 2106100 2 72592 1997982 -108118 11689453872 2016 2179813 3 73713 2015893 -163920 26869657120 2017 2254513 4 74700 2033804 -220709 48712266495 2018 2330333 5 75820 2051716 -278617 77627680349 2019 2406826 6 76493 2069627 -337199 113703390400 2020 2056335 7 -350491 2087538 31203 973613341 2021 2085935 8 29600 2105449 19514 380791860 2022 2123360 9 37425 2123360 0 0 Total 161200 282812354531 Rata-rata 17911.1 Standar Deviasi 177267.02 Tahun Jumlah Penduduk (Po) n ln Po Kg ln Pn Pn Pn-Po (Pn-Po)2 2013 1962160 0 14.4896 14.490 1962160 0 0 2014 2033508 1 14.5253 0.036 14.498 1979449 -54059 2922368599 2015 2106100 2 14.5603 0.035 14.507 1996890 -109210 11926722447 2016 2179813 3 14.5947 0.034 14.516 2014486 -165327 27333166536 2017 2254513 4 14.6284 0.034 14.525 2032236 -222277 49407214020 2018 2330333 5 14.6615 0.033 14.533 2050142 -280191 78506894849 2019 2406826 6 14.6938 0.032 14.542 2068206 -338620 114663181238 2020 2056335 7 14.5364 -0.157 14.551 2086430 30095 905705524 2021 2085935 8 14.5507 0.014 14.560 2104814 18879 356415804 2022 2123360 9 14.5685 0.018 14.569 2123360 0 0 Total 0.079 286021669018 Rata-rata 0.009 Standar Deviasi 178269.98 Tahun Jumlah Penduduk (Po) n r Pn Pn-Po (Pn-Po)2 2013 1962160 0 1962160 0 0 2014 2033508 1 3.64% 1982762 -50746 2575169685 2015 2106100 2 3.57% 2003580 -102520 10510339814 2016 2179813 3 3.50% 2024617 -155196 24085855738 2017 2254513 4 3.43% 2045874 -208639 43530041894 2018 2330333 5 3.36% 2067355 -262978 69157273934 2019 2406826 6 3.28% 2089062 -317764 100974168616 2020 2056335 7 -14.56% 2110996 54661 2987820186 2021 2085935 8 1.44% 2133161 47226 2230251917 2022 2123360 9 1.79% 2155558 32198 1036701444 Total 9.45% 257087623229 Rata-rata 0.010 Standar Deviasi 169012.70
  • 7. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Grafik Pertumbuhan Penduduk Kota Depok 10 Tahun Terakhir - 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah Penduduk (jiwa)
  • 8. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Grafik Proyeksi Pertumbuhan Penduduk dengan metode Bunga-berbunga 2,050,000 2,100,000 2,150,000 2,200,000 2,250,000 2,300,000 2,350,000 2,400,000 2,450,000 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 Proyeksi Jumlah Penduduk (Jiwa) Series1
  • 9. ANALISIS DAN PEMBAHASAN • Proyeksi pertumbuhan penduduk Kel Sawangan sampai tahun 2033 adalah sebesar 215.040 jiwa • Dengan asumsi konsumsi pemakaian air 120 L/org/hari, Maka kebutuhan air domestik Kel. Ssawangan pada tahun 2033 adalah sebesar 298.67 L/det • Kebutuhan air non domestik Kel. Sawangan pada tahun 2033 adalah 20% dari kebutuhan domestik yaitu sebesar 59,73 L/det 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 1 Sawangan 191,700 193,713 195,747 197,802 199,879 201,977 204,098 206,241 208,406 210,595 212,806 215,040 Kecamatan No Jumlah Penduduk Tahun (jiwa) 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 1 Sawangan 120 266.25 269.05 271.87 274.72 277.61 280.52 283.47 286.45 289.45 292.49 295.56 298.67 Kebutuhan Air Domestik Per Tahun (L/det) Kecamatan No Konsumsi Air (L/org/hari) 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 1 Sawangan 20% 53.25 53.81 54.37 54.94 55.52 56.10 56.69 57.29 57.89 58.50 59.11 59.73 Kebutuhan Air Non-Domestik Per Tahun (L/det) % Kebutuhan Non Domestik Kecamatan No
  • 10. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang berfungsi untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak- anak sungai dan keluar pada satu titik (outlet).
  • 11. ANALISIS DAN PEMBAHASAN • Berdasarkan hasil survey dan analisis, inventarisasi sumber daya air di Kota Depok dibagi menjadi 5 wilayah DAS (Daerah Aliran Sungai), yaitu DAS Ciliwung, DAS Kali Angke, DAS Kali Bekasi, DAS Kali Cakung, DAS Kali Krukut dan DAS Kali Sunter
  • 12. ANALISIS DAN PEMBAHASAN NO Pembagian Wilayah DAS Kecamatan I. DAS Kali Angke 1. Kelurahan Pondok Petir 2. Kelurahan Serua 3. Kelurahan Kedaung 4. Kelurahan Cinangka 5. Kelurahan Curug 6. Kelurahan Bojongsari Baru 7. Kelurahan Bojongsari 8. Kelurahan Sawangan 9. Kelurahan Sawangan Baru 10. Kelurahan Duren Mekar 11. Kelurahan Pengasinan 12. Kelurahan Bedahan 13. Kelurahan Pasir Putih 14. Kelurahan Duren Seribu 15. Kelurahan Cipayung Jaya 16. Kelurahan Cipayung II. DAS Kali Krukut 1. Kelurahan Pangkalan Jati 2. Kelurahan Pangkalan Jati Baru 3. Kelurahan Gandul 4. Kelurahan Limo 5. KelurahanKrukut 6. Kelurahan Grogol 7. Kelurahan Maruyung 8. Kelurahan Tanah Baru 9. Kelurahan Kukusan 10. Kelurahan Beji 11. Kelurahan Depok Jaya 12. Kelurahan Mampang 13. Kelurahan Rangkapan Jaya 14. Kelurahan Rangkapan Jaya Baru 15. Kelurahan Pancoran Mas 16. Kelurahan Ratu Jaya 17. Kelurahan Bojong Pondok Terong
  • 13. ANALISIS DAN PEMBAHASAN III. DAS Ciliwung 1. Kelurahan Pasir Gunung Selatan 2. Kelurahan Tugu 3. Kelurahan Pondok Cina 4. Kelurahan Beji Timur 5. Kelurahan Kemiri Muka 6. Kelurahan Baktijaya 7. Kelurahan Cisalak 8. Kelurahan Depok 9. Kelurahan Mekar Jaya 10. Kelurahan abadi Jaya 11. Kelurahan Tirta Jaya 12. Kelurahan Sukmajaya 13. Kelurahan Sukamaju 14. Kelurahan Cilodong 15. Kelurahan Kalibaru 16. Kelurahan Kalimulya 17. Kelurahan jatimulya 18. Kelurahan Pondok Jaya IV DAS Kali Sunter 1. Kelurahan Mekarsari 2. Kelurahan Cisalak Pasar 3. Kelurahan Harjamukti 4. Kelurahan Sukatani 5. Kelurahan Sukamaju Baru 6. Kelurahan Tapos 7. Kelurahan jatijajar 8. Kelurahan Cilangkap V DAS Kali Bekasi 1. Kelurahan Leuwinanggung 2. Kelurahan Cimpauen
  • 14. ANALISIS DAN PEMBAHASAN No Nama Sungai Estimasi Panjang (M) Estimasi Lebar (M) Kelurahan 1. Sungai Ciliwung 24863.137 20 Pondok Jaya, Kalimulya, Ratu Jaya, Tirtajaya, Depok, Mekarjaya, Kemiri Muka, Bakti Jaya, Pondok Cina, Tugu, Pasir Gunung Selatan 2. Sungai Cikumpa 9461.3 5 Jatimulya, Kalibaru, Kalimulya, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok 3. Sungai Kalijati 2317.89 2 Jatimulya, Kalimulya 4. Sungai Kali Baru/ Saluran Cabang Timur 12633.997 8 Cilangkap, Cilodong, Sukamaju, Sukamaju Baru, Cisalak, Tugu, Mekarsari 5. Sungai Kali Baru 2 4779.1 4 Depok, Kemiri Muka, Beji Timur, Pondok Cina 6. Kali Sugutamu 10517.068 8 Pabuaran, Cilodong, Sukamaju, Sukmajaya, Abadi Jaya, Mekar Jaya, Bakti Jaya 7. Sungai Cijantung 4861.323 5 Sukamaju, Curug, Cisalak, Bakti Jaya 8. Kali Suwuk 2287.17 2 Tugu
  • 15. ANALISIS DAN PEMBAHASAN No Nama Sungai Estimasi Panjang (M) Estimasi Lebar (M) Kelurahan 1. Kali Sunter 12592.472 5 Cimpaeun, Cilangkap, Tapos, Sukatani, Harjamukti 2. Sungai Cimanggis 3703.96 2 Sukatani, Harjamukti 3. Sungai Cipinang 13486.228 3 Cilangkap, Jatijajar, Sukamaju Baru, Sukatani, Curug, Cisalak Pasar, Harjamukti, Mekarsari
  • 16. ANALISIS DAN PEMBAHASAN No Nama Sungai Estimasi Panjang (M) Estimasi Lebar (M) Kelurahan 1. Sungai Cikeas 18823.839 12 Cimpaeun, Tapos, Leuwinanggung 2. Sungai Cibogo 2113.35 2 Cimpaeun 3. Sungai Citatah 2182.32 2 Cimpaeun
  • 17. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penentuan Potensi Embung/Situ Untuk Air Baku, meliputi: 1) Lokasi harus mengacu kepada rencana tata ruang 2) Berfungsi menampung air hujan pada musim penghujan dan memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat sekitar 3) Penentuan pengembangan, lokasi dengan tampungan volume dan kapasitas paling besar
  • 18. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perhitungan Volume Tampungan Embung/Situ. Untuk menghitung volume tampungan embung, dapat digunakan pendekatan sebagai berikut 1) Volume Tampungan embung berdasarkan ketersediaan air. Air mengalir kedalam embung terdiri atas 2 kelompok, yaitu air permukaan dari seluruh daerah tadah hujan (catchment area) dan air hujan yang jauh langsung diatas permukaan kolam embung. Data curah hujan bulanan yang akan digunakan untuk menghitung volume tampungan embung adalah data curah hujan pada musim hujan yaitu pada bulan September – Desember tahun 2022 dan bulan Januari – Februari 2023.
  • 19. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Luas dan Catchment Situ Sawangan 1) Situ Sawangan, Luas 27,10 Ha, CA 232,75 Ha
  • 20. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dapat dinyatakan sebagai berikut: Dimana: Vh = volume air yang dapat mengisi embung selama musim hujan (m3) Vj = aliran bulanan pada musim hujan (m3/bulan) ∑Vj = jumlah aliran total selama musim hujan (m3) Rj = curah hujan bulanan pada bulan (mm/bulan) ∑Rj = curah hujan total selama musim hujan Akt = luas permukaan embung
  • 21. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Aliran masuk kolam embung (inflow = Vj) adalah Dimana: Cj = koefisien pengaliran Hujan efektif (Ve), yaitu hujan yang jatuh langsung di kolam embung Volume Tampungan Embung = Aliran bulanan + Volume Hujan Efektif = 2042407.575 + 365850= 24082558 M3
  • 22. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perhitungan Volume Tampungan Embung/Situ. Untuk menghitung volume tampungan embung, dapat digunakan pendekatan sebagai berikut 2) Volume Tampungan embung berdasarkan kondisi topografi Keadaan topografi akan menentukan daya tampung embung dalam menampung air,yang nantinya menjadi volume maksimum kolam embung yang terbentuk karena adanya pembangunan. Volume tampungan ini di hitung berdasarkan peta hasil pengukuran di lapangan. Cara perhitungan kapasitas tampungan embung berdasarkan kondisi topografi adalah dengan menghitung luasan garis kontur dari tinggi muka air maksimum kondisi lapangan sampai dasar embung yang terbagi menjadi beberapa garis kontur. Seterusnya luasan bidang sesuai garis kontur dikalikan dengan kedalaman air sesuai beda tinggi garis kontur,yang dihitung berdasarkan analisa beberapa potongan melintang hasil pengukuran di lapangan.
  • 23. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung/Situ. Perhitungan kapasitas tampung embung/Situ yang dibutuhkan harus dapat memenuhi kebutuhan air bersih dan juga mempertimbangkan kehilangan air oleh penguapan dan resapan di dasar dan dinding kolam, serta menyediakan ruangan untuk sedimen. Kapasitas tampung yang diperlukan untuk sebuah embung adalah sebagai berikut: Dimana: Vn = kapasitas tampungan total (m3) Vu = kebutuhan air bersih (m3) Ve = jumlah penguapan dari kolam selama musim kemarau (m3) Vi = jumlah resapan melalui dasar, dinding, dan tubuh embung selama musim kemarau (m3) Vs = ruangan yang disediakan untuk sedimen (m3)
  • 24. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung/Situ. 1) Ketersediaan Air 2) Kebutuhan Air 3) Ruang Sedimen 4) Jumlah Penguapan 5) Jumlah resapan Untuk menentukan kapasitas tampungan dapat menggunakan persamaan sebagai berikut
  • 25. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung. Untuk mendapatkan Estimasi Kapasitas Situ, maka Volume Kapasitas Tampungan dibagi dengan jumlah hari pada musim kemarau. dalam hal ini ditentukan musim kemarau selama 8 bulan atau 240 hari. Ruang Sedimen: Jumlah Penguapan: Dimana: Vu = volume kebutuhan air (m3) Vs = ruangan untuk sedimen (m3) Dimana: Ve = jumlah penguapan dari kolam selama musim kemarau (m3) Akt = luas permukaan kolam embung Ekj = penguapan bulanan di musim kemarau pada bulan ke-j (mm/bulan). Didapat dengan mengalikan besaran penguapan panic A dengan Koefisien embung 0,70 Jumlah penguapan bulanan di musim kemarau adalah 1049 mm/bulan (diambil dari data penguapan bulanan di musim kemarau provinsi NTT)
  • 26. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung. Untuk mendapatkan Estimasi Kapasitas Situ, maka Volume Kapasitas Tampungan dibagi dengan jumlah hari pada musim kemarau. dalam hal ini ditentukan musim kemarau selama 8 bulan atau 240 hari. Jumlah Resapan Dimana: Vi = jumlah resapan tahunan (m3) Vu = jumlah kebutuhan air (m3) K = faktor yang nilainya tergantung dari sifat lulus air material dasar dan Dinding kolam embung Nilai K = 10% bila dasar dan dindin kolam embung praktis rapat air, termasuk penggunaan lapisan buatan (selimut lempung, geomembrane, semen-tanah), nilai K = 25% bila dasar dan dinding kolam embung bersifat semi lulus air.
  • 27. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perhitungan Kapasitas Tampungan Embung. Untuk mendapatkan Estimasi Kapasitas Situ, maka Volume Kapasitas Tampungan dibagi dengan jumlah hari pada musim kemarau. dalam hal ini ditentukan musim kemarau selama 8 bulan atau 240 hari. Maka kapasitas tampungan: Vu = 2,408,257.58 – 120,412.88 – 284,279.00 – 602,064.39 = 1,401,501.30 M3 Q = 1,401,501.30 /240 = 5,839.59 M3/hari = 67.59 L/det Estimasi Volume Vs E Ve Vi Vu M3 m3 mm/bulan m3 m3 m3 2,408,257.58 120,412.88 1049 284,279.00 25% 602,064.39 1,401,501.30 K
  • 28. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air di suatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui jumlah air tersebut kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Kegunaan mengetahui kondisi air pada keadaan surplus atau defisit dapat mengantisipasi bencana yang kemungkinan terjadi, serta dapat mendayagunakan air dengan sebaik-baiknya Perhitungan neraca air ini menggunakan potensi air yang sudah dihitung volume tampungan dan debitnya, yaitu DAS dan Sumber Air lainnya dan dibandingkan dengan proyeksi kebutuhan air Kota Depok pada tahun 2033 Potensi DAS Potensi Sumber Air Lainnya Jumlah Domestik Non- Domestik Jumlah 1 Sawangan 67.59 67.59 298.67 59.73 358.40 (290.81) Tidak Cukup Ketersediaan Air (L/det) Kebutuhan Air (L/det) Hasil No Kelurahan Selisih
  • 29. KESIMPULAN • Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa proyeksi jumlah penduduk Kota Depok pada Tahun 2033 adalah sebesar 2.381.887 Jiwa dengan Kebutuhan Air Domestik sampai tahun 2033 adalah sebesar 3.308,18 L/det dan Kebutuhan Air Non Domestik sampai tahun 2033 adalah sebesar 661.64 L/det. • estimasi volume Situ Sawangan sebesar 2,408,257.58 M3, kemudian dihitung nilai penguapan (Ve), nilai jumlah resapan (Vi) dan nilai ruang sedimen (Vs). Maka nilai volume potensial tampungan air yang tersedia (Vu) adalah sebesar:1,401,501.30 M3 • estimasi nilai kapasitas tampungan (Q) Situ Sawangan adalah sama dengan nilai volume tampungan air yang tersedia (Vu) dibagi dengan jumlah hari pada musim kemarau selama 8 bulan (240 hari): 67.59 L/det
  • 30. REKOMENDASI • Perlu dilakukan survey dan pengukuran untuk mengetahui volume dan kapasitas Sumber Air di Kota Depok • Survey dan pengukuran harus dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan • Survey dan pengukuran harus dilakukan sesuai dengan metode atau standar yang berlaku (misal SNI 8066:2015 Tentang Tata Cara Pengukuran Debit Aliran Sungai dan Saluran Terbuka Menggunakan Alat Ukur dan Pelampung) • Perlu dilakukan sampling secara berkala untuk mengetahui kualitas sumber air baku. Persediaan Air Baku juga harus memenuhi standar serta tidak membahayakan Kesehatan manusia