Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas tentang visi guru penggerak dalam membentuk profil pelajar Pancasila di masa depan. Terdapat penjelasan mengenai pentingnya memiliki visi, konsep inkuiri apresiatif sebagai pendekatan manajemen perubahan, serta model BAGJA untuk merencanakan dan menjalankan prakarsa perubahan secara positif guna mencapai visi yang telah ditetapkan. Modul ini membantu calon guru penggerak dalam merumuskan
Lokakarya ini bertujuan untuk membantu calon guru penggerak menetapkan visi perubahan lingkungan belajar dan rencana implementasinya, melalui presentasi, diskusi kelompok, dan umpan balik antar peserta. Aktivitasnya meliputi pembukaan, presentasi visi perubahan level diri, dan pelaporan hasil observasi.
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptxRinaNugrahennySunard
Dokumen ini membahas tentang visi sekolah SMK Negeri 1 Kota Serang. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi visi sekolah, visi pendidikan nasional Indonesia, visi SMK Negeri 1 Kota Serang saat ini, serta pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk merumuskan visi baru yang lebih berpihak pada murid beserta program-program yang dapat dikembangkan.
Diagram Frayer adalah diagram yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian informasi kosakata. Diagram ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk menganalisis kosakata baru dengan mengaktifkan pengetahuan sebelumnya. Guru dapat memanfaatkan diagram Frayer untuk mengajak siswa menganalisis permasalahan, memperbanyak kosa kata, dan melihat pemahaman siswa terhadap masalah.
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfIrman Ramly
Modul ini membahas tentang visi guru penggerak dalam membentuk profil pelajar Pancasila di masa depan. Terdapat penjelasan mengenai pentingnya memiliki visi, konsep inkuiri apresiatif sebagai pendekatan manajemen perubahan, serta model BAGJA untuk merencanakan dan menjalankan prakarsa perubahan secara positif guna mencapai visi yang telah ditetapkan. Modul ini membantu calon guru penggerak dalam merumuskan
Lokakarya ini bertujuan untuk membantu calon guru penggerak menetapkan visi perubahan lingkungan belajar dan rencana implementasinya, melalui presentasi, diskusi kelompok, dan umpan balik antar peserta. Aktivitasnya meliputi pembukaan, presentasi visi perubahan level diri, dan pelaporan hasil observasi.
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptxRinaNugrahennySunard
Dokumen ini membahas tentang visi sekolah SMK Negeri 1 Kota Serang. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi visi sekolah, visi pendidikan nasional Indonesia, visi SMK Negeri 1 Kota Serang saat ini, serta pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk merumuskan visi baru yang lebih berpihak pada murid beserta program-program yang dapat dikembangkan.
Diagram Frayer adalah diagram yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian informasi kosakata. Diagram ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk menganalisis kosakata baru dengan mengaktifkan pengetahuan sebelumnya. Guru dapat memanfaatkan diagram Frayer untuk mengajak siswa menganalisis permasalahan, memperbanyak kosa kata, dan melihat pemahaman siswa terhadap masalah.
Pendampingan individu bertujuan untuk membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya agar mampu mengembangkan diri dan guru lain, memiliki kematangan moral, dan merencanakan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Aktivitas pendampingan meliputi diskusi tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, refleksi capaian, dan pembuatan portofolio digital.
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
Tugas refleksi ini membahas tentang pengalaman belajar mengenai model refleksi 4P (peristiwa, perasaan, pembelajaran, penerapan ke depan) dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga 1.2. Melalui diskusi kelompok, penulis belajar bertukar pikiran dengan rekan dan mengendalikan emosi saat berbeda pendapat, serta mendapat wawasan baru untuk meningkatkan pembelajaran di sekolah. Penulis memaham
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas program "PEPELING" untuk membentuk karakter cinta lingkungan dan tanggung jawab siswa terhadap lingkungan di sekolah;
(2) Program tersebut mendorong siswa membawa tempat makan dan minum sendiri serta menanam satu pohon per siswa;
(3) Program ini diharapkan dapat mengurangi sampah plastik dan menghijaukan lingkungan sekolah.
Guru bernama Pak Dermawan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya. Dia melakukan asesmen awal untuk mengetahui pengetahuan awal dan minat murid, lalu menentukan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Pak Dermawan menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan bahan ajar, aktivitas, dan tugas yang disesuaikan dengan kesiapan set
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1YosiOktafianti1
Pembelajaran terdeferensiasi memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada hasil belajar tetapi juga pada proses dan materi pembelajaran, dengan menyesuaikan pendekatan, proses, dan hasil belajar untuk setiap siswa.
Proses pendampingan individu untuk guru penggerak dimulai dengan apresiasi atas upaya dan kemajuan guru penggerak, diikuti dengan refleksi implementasi tugas dan diskusi untuk menemukan solusi atas kendala, serta dilaporkan dalam coaching log. Pendampingan secara daring memerlukan strategi baru untuk melakukan refleksi, diskusi, dan penilaian secara online.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang nilai-nilai penting bagi guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, inovatif, berpihak pada murid, dan kolaboratif. Guru penggerak diharapkan dapat menjadi pemimpin belajar, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, serta mendorong kolaborasi antar guru.
PPT Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Angkatan 5_Sesi 1.pptxYusmantoYusmanto
Dokumen tersebut membahas tentang modul pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran, agenda, dan aktivitas diskusi kelompok untuk menganalisis skenario pembelajaran berdiferensiasi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pembelajaran modul 2.2 membahas pentingnya penerapan pembelajaran sosial dan emosional di sekolah yang meliputi lima kompetensi yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan bertanggung jawab serta dilaksanakan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
E 2 144 dian purnama sari -- 01.b._lembar_peta_aktivitas_p2Dian Sari
Lokakarya ini membahas pendampingan individu calon pengajar praktik. Tujuannya adalah mendiskusikan penerapan komunitas praktisi di sekolah dan merefleksikan penerapan disiplin positif di kelas. Aktivitas utamanya meliputi diskusi tindak lanjut komunitas praktisi, proses disiplin positif, dan rencana praktik mengenai disiplin positif serta komunitas praktisi. Pendamping memberikan masukan dan motivasi untuk terus menerapkan
Pendampingan individu bertujuan untuk membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya agar mampu mengembangkan diri dan guru lain, memiliki kematangan moral, dan merencanakan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Aktivitas pendampingan meliputi diskusi tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, refleksi capaian, dan pembuatan portofolio digital.
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
Tugas refleksi ini membahas tentang pengalaman belajar mengenai model refleksi 4P (peristiwa, perasaan, pembelajaran, penerapan ke depan) dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga 1.2. Melalui diskusi kelompok, penulis belajar bertukar pikiran dengan rekan dan mengendalikan emosi saat berbeda pendapat, serta mendapat wawasan baru untuk meningkatkan pembelajaran di sekolah. Penulis memaham
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas program "PEPELING" untuk membentuk karakter cinta lingkungan dan tanggung jawab siswa terhadap lingkungan di sekolah;
(2) Program tersebut mendorong siswa membawa tempat makan dan minum sendiri serta menanam satu pohon per siswa;
(3) Program ini diharapkan dapat mengurangi sampah plastik dan menghijaukan lingkungan sekolah.
Guru bernama Pak Dermawan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya. Dia melakukan asesmen awal untuk mengetahui pengetahuan awal dan minat murid, lalu menentukan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Pak Dermawan menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan bahan ajar, aktivitas, dan tugas yang disesuaikan dengan kesiapan set
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1YosiOktafianti1
Pembelajaran terdeferensiasi memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada hasil belajar tetapi juga pada proses dan materi pembelajaran, dengan menyesuaikan pendekatan, proses, dan hasil belajar untuk setiap siswa.
Proses pendampingan individu untuk guru penggerak dimulai dengan apresiasi atas upaya dan kemajuan guru penggerak, diikuti dengan refleksi implementasi tugas dan diskusi untuk menemukan solusi atas kendala, serta dilaporkan dalam coaching log. Pendampingan secara daring memerlukan strategi baru untuk melakukan refleksi, diskusi, dan penilaian secara online.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang nilai-nilai penting bagi guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, inovatif, berpihak pada murid, dan kolaboratif. Guru penggerak diharapkan dapat menjadi pemimpin belajar, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, serta mendorong kolaborasi antar guru.
PPT Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Angkatan 5_Sesi 1.pptxYusmantoYusmanto
Dokumen tersebut membahas tentang modul pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran, agenda, dan aktivitas diskusi kelompok untuk menganalisis skenario pembelajaran berdiferensiasi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pembelajaran modul 2.2 membahas pentingnya penerapan pembelajaran sosial dan emosional di sekolah yang meliputi lima kompetensi yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan bertanggung jawab serta dilaksanakan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
E 2 144 dian purnama sari -- 01.b._lembar_peta_aktivitas_p2Dian Sari
Lokakarya ini membahas pendampingan individu calon pengajar praktik. Tujuannya adalah mendiskusikan penerapan komunitas praktisi di sekolah dan merefleksikan penerapan disiplin positif di kelas. Aktivitas utamanya meliputi diskusi tindak lanjut komunitas praktisi, proses disiplin positif, dan rencana praktik mengenai disiplin positif serta komunitas praktisi. Pendamping memberikan masukan dan motivasi untuk terus menerapkan
Dokumen tersebut membahas transisi pelaksanaan Program Manajemen Operasional (PMO) tingkat sekolah untuk mempersiapkan tahun terakhir pendampingan Program Sekolah Penggerak khususnya angkatan pertama, serta membudayakan proses refleksi mandiri di setiap sekolah untuk mewujudkan kesinambungan program.
E 2 144 dian purnama sari -- peta konsep modul 2.3Dian Sari
1. Modul ini membahas tentang lokakaharya calon pengajar praktik program pendidikan guru penggerak. Modul ini membahas tentang konsep coaching, komunikasi yang memberdayakan, model TIRTA sebagai coaching, serta aktivitas calon guru penggerak dalam mempelajari dan menerapkan konsep coaching.
2. Terdapat delapan pembelajaran utama dalam modul ini, yaitu mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi ter
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut memberikan salam perkenalan dan mengajak untuk hadir secara utuh dalam pembelajaran virtual.
2) Terdapat jadwal pendampingan individu untuk calon guru penggerak selama seminggu sebelum lokakarya berikutnya.
3) Pendampingan akan membahas refleksi diri, rencana komunitas praktisi, dan komunikasi visi perubahan ke sekolah.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
LANGKAH – LANGKAH PI - 2.pptx
1. PENDAMPINGAN INDIVIDU – 2
DISKUSI PENYELARASAN VISI
DAN
PRAKARSA PERUBAHAN SEKOLAH
CALON GURU PENGGERAK
ANGKATAN 8 KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA
2. PI 2 : 11 -14,17,18,20 JULI ‘23
LOKA 2 : MINGGU, 23 JULI 2023
3. HAL – HAL YANG PERLU DISIAPKAN
DALAM DISKUSI PLENO
1. Papan Tulis / Kertas Plano
2. Kertas berupa Pertanyaan Kunci untuk diisi oleh peserta
3. Projektor dan Komputer
4. Visi Sekolah
5. Prakarsa Perubahan yang sudah dibuat
6. Peserta : Kepala Sekolah, Guru dan Tendik dalam posisi
nyaman ( posisi duduk boleh melingkar )
4. TUGAS PP DALAM DISKUSI ADALAH
Menyampaikan susunan acara pertemuan :
1. Pengantar tujuan diskusi
2. Merumuskan kalimat rumpang dan melihat visi sekolah
3. Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan visi
4. Mendiskusikan inisiatif perubahan yang dapat dilakukan
di sekolah
5. Penutup
5. LANGKAH – LANGKAH DISKUSI
PENDAMPINGAN INDIVIDU - 2
CGP meminta guru dan kepala sekolah untuk merumuskan
kalimat rumpang
CGP bisa meminta guru dan kepala sekolah mengisi terlebih
dahulu secara tertulis atau langsung memberikan pendapatnya
Pastikan cita- cita yang dirumuskan sesuai dan kontekstual
dengan kondisi di lingkungan sekolah
CGP kemudian menyimpulkan kalimat rumpang berdasarkan
diskusi. Pastikan hasil kesimpulan kalimat rumpang tercatat
dan terdokumentasikan dengan baik
6.
7. LANGKAH – LANGKAH DISKUSI
PI – 2 LANJUTAN
CGP selanjutnya mengajak guru dan kepala sekolah
memperhatikan visi yang ada di sekolah
Setelah melihat visi sekolah, kemudian CGP mengajukan
pertanyaan
1. Apakah visi sekolah kita selama ini sudah selaras dengan cita-
cita untuk murid ? ( selaras dengan cita-cita pada kesimpulan
kalimat rumpang tadi )
2. Adakah yang ingin disesuaikan atau ditambahkan dari visi
sekolah kita ? Jika iya, apa saja ? Tuliskan masukan-masukan
dari peserta diskusi kemudian susun bersama hingga menjadi
kalimat visi.
8. LANGKAH – LANGKAH DISKUSI
PI – 2 LANJUTAN
CGP kemudian menyimpulkan hasil diskusi terkait visi sekolah.
Tanyakan kembali apakah semua peserta diskusi setuju dengan
kalimat visi yang disimpulkan.
CGP mengajak peserta diskusi merincikan sikap dan perilaku
murid, guru, kepala sekolah, dan orang tua yang mencerminkan
visi yang dirumuskan tersebut
Contoh konkret :
Guru masuk tepat waktu, ramah kepada anak, mengajar dengan
menyenangkan; Orang tua yang mendampingi anak belajar; Murid
yang disiplin dan sopan terhadap guru; dan lainnya.
9. LANGKAH – LANGKAH DISKUSI
PI – 2 LANJUTAN
CGP kemudian menggali pendapat peserta terkait
inisiatif/prakarsa perubahan yang dapat dilakukan untuk
mewujudkan perilaku yang mencerminkan visi sekolah.
Dengan menggunakan beberapa pertanyaan berikut :
1. Apa inisiatif perubahan yang dapat dilakukan bersama
untuk mencapai visi sekolah ?
2.Apa saja kolaborasi yang dapat dilakukan guru, orang
tua, kepala sekolah untuk mewujudkan visi sekolah ?
10. LANGKAH – LANGKAH DISKUSI
PI – 2 LANJUTAN
3. Apa bentuk kegiatan yang dapat dilakukan guru,
orang tua, kepala sekolah agar visi sekolah dapat
tercapai ?
4. Apa saja langkah konkret yang akan dilakukan untuk
nmerealisasikan rancangan prakarsa perubahan ini ?
nBagaimana rancangan waktunya ?
5. Dan lainnya.
CGP menyimpulkan keseluruhan sesi diskusi dan
menyerahkan forum kepada PP
11. TAHAPAN SETELAH SELESAI DISKUSI
1. CGP menyebarkan, mengumpulkan dan menginput survei di LMS
tentang kompetensi guru penggerak (lembar umpan balik, lampiran 3)
2. Kegiatan ini dilakukan satu minggu sebelum pelaksanaan PI 3.
Yang harus dilakukan CGP antara lain :
Menyebarkan kuesioner survey Lembar Umpan Balik sesuai
peran dan jenjang yang diampu oleh CGP dengan responden
Kepala sekolah, rekan guru (5 orang), dan perwakilan murid CGP
(5 orang)
CGP mengisi Lembar Asesmen Mandiri Kompetensi Guru
Penggerak.
CGP membuat refleksi tertulis terkait umpan balik dari para
responden dan hasil asesmen mandiri. Refleksi ini diunggah di
LMS pada bagian Pendampingan Individu 3 (Lampiran 2)