Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
1
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, siswa diberikan pilihan-pilihan yang bervariasi dalam hal materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR
MURID MELALUI PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
Oleh :
Basuki Eryanto
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
Fasilitator :
Ibu Purnama Sari Mendrofa
Pengajar Praktik :
Bapak Hartono
2. Pembelajaran Berdiferensiasi (Differentiated Instruction/ DI) merupakan salah satu
pengejawantahan dari filosofi Pendidikan KH. Dewantara.
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
Filosofi Pendidikan
KH. Dewantara
Kodrat Alam
Kodrat Zaman
Pembelajaran
Berdiferensiasi
Visi dan Rencana Prakarsa Perubahan :
Perencanaan Pembelajaran Mandiri
3. Menurut Ki Hadjar Dewantara tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Oleh sebab itu, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat anak.
Pendidik harus mempunyai pemikian bahwa pendidikan anak sejatinya
menuntun anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman.
Pendidik hanya menuntun murid, bukan memaksa menjadi apa yang diinginkan pendidik (guru).
“Menuntun”, berarti memberi anak kebebasan dan pendidik berperan sebagai ‘pamong’
dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.
Seorang ‘pamong’ itu memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan
kemerdekaannya dalam belajar.
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan solusi
untuk memujudkan merdeka belajar bagi siswa
Visi dan Rencana Prakarsa Perubahan :
Perencanaan Pembelajaran Mandiri
4. 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
Pengimplementasian Visi dan Rencana Prakarsa Perubahan yang telah disusun
(Mengembangkan Perencanaan Pembelajaran Mandiri), adalah dengan menerapkan
Pembelajaran Berdiferensiasi.
Yang mendasari pemikiran tentang pembelajaran berdiferensiasi
adalah bahwa setiap siswa mempunyai keunikan sendiri-sendiri.
Seperti sidik jari, mereka mempunyai ciri khas tersendiri, karakteristik
yang berbeda. Karakteristik tersebut meliputi perkembangan kognitif,
bakat, minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kecerdasan,
latar belakang keluarga, budaya, suku, agama, dan lain-lain.
Perbedaan karakteristik ini yang harus diperhatikan guru sebagai pendidik.
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah sebuah proses untuk meningkatkan belajar siswa
dengan cara menyesuaikan karakteristik siswa dengan pembelajaran dan penilaian,
yang tidak hanya menggunakan satu strategi melainkan menggabungkan beberapa strategi
5. Dengan demikian, Pembelajaran Berdiferensiasi dapat diibaratkan seperti resep dari dokter.
Dokter akan memberikan resep kepada pasien sesuai dengan dosis
yang diperlukan oleh pasien. Dosis yang sesuai akan dapat
menyembuhkan pasien dari penyakit yang dideritanya.
Dengan kata lain, Pembelajaran Berdiferensiasi dirancang agar semua siswa dapat
belajar dengan cara yang mereka inginkan.
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
Namun demikian, Pembelajaran Berdiferensiasi bukanlah :
• pembelajaran individu
• proses pembelajaran yang kecau (chaotic)
• pembelajaran berbasis kelompok yang homogen
• ibarat menjahit pakaian dengan ukuran yang sama, melainkan harus disesuaikan
6. 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
Bagaimana merancang Pembelajaran Berdiferensiasi ?
Identifikasi Kebutuhan
Belajar Siswa
Strategi Pembelajaran
1. Kesiapan belajar
2. Minat murid
3. Profil belajar murid
1. Berdiferensiasi Konten
2. Berdiferensiasi Proses
3. Berdiferensiasi Produk
Penerapan
1. Penilaian Terus menerus
2. Pemetaan kebutuhan belajar
3. Guru merespon perbedaan siswa
4. Fleksibel dalam kelompok
5. Berdiferensiasi proaktif bukan reaktif
7. 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
Bagaimana cara
mengindentifikasi
kebutuhan
belajar siswa ?
Mengamati perilaku murid
Mengidentifikasi pengetahuan awal
( Asesmen awal – Asesmen Formatif)
Berbicara dengan guru murid
sebelumnya
Membaca raport murid di
kelas sebelumnya
Mereview dan merefleksi
praktik pengajaran
8. 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
Bagaimana mendiferensiasi Pembelajaran ?
KONTEN PROSES PRODUK
Berhubungan dengan Materi Pengetahuan,
konsep, dan keterampilan yang perlu
dipelajari murid
Yang dilakukan guru adalah : menyesuaikan
cara bagaimana murid bisa mengakses konten
tersebut sesuai dengan kebutuhan belajar
mereka namun bukan mengubah atau
menurunkan standar kurikulum.
Dapat dilakukan dengan :
• Menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam
format buku, poster, video, audio dsb
• Memberikan teks yang lebih mudah dibaca
• Memecah materi menjadi banyak bagian kecil
• Membuat kosa kata kunci dan definisinya
• Memberikan teks bacaan dengan beragam topik
Berhubungan dengan kegiatan yang memungkinkan
murid berlatih dan memahami atau memaknai konten.
Yang dilakukan guru : membuat kegiatan yang
memungkinkan murid untuk memaknai lewat beragam
cara atau moda, dalam berbagai tingkat kesulitan,
waktu, dan tingkat dukungan yang berbeda
Dapat dilakukan dengan :
• Memberi pendampingan
• Membuat kelompok belajar tambahan
• Memberikan kesempatan untuk memilih
cara membaca materi
• Memberikan pilihan berdasarkan minat,
cara bekerja dll
Berhubungan dengan bukti yang menunjukkan
apa yang murid telah pahami.
Siswa membedakan dan memodifikasi produk
sebagai hasil belajar, hasil latihan, penerapan,
dan pengembangan yang telah dipelajari.
Yang dilakukan guru :
• Membimbing murid untuk menjawab pertanyaan
mengenai konten inti materi, yang cukup mahir
dapat membuat presentasi yang menjelaskan
penyelesaian masalah, yang sangat mahir
dapat membuat inovasi
• Memberi pilihan moda untuk menunjukkan
pemahaman
9. 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense)
yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.
Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan :
1. Kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.
2. Guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya.
3. Menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras
4. Manajemen kelas yang efektif.
5. Penilaian berkelanjutan.