Dokumen ini membahas bantuan kemitraan dan Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui program penelitian/publikasi, penyelesaian studi, kemitraan, dan moderasi agama. Ada beberapa jenis bantuan yang diberikan seperti bantuan penelitian dan publikasi ilmiah, kemitraan dengan asosiasi dosen, kemahasiswaan dalam penguatan pemahaman keagamaan, serta penghargaan penulisan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian negara dan bangsa, wawasan kebangsaan, integrasi nasional, character building, dan ketahanan nasional. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa negara adalah organisasi politik yang berdaulat atas suatu wilayah dan bangsa, wawasan kebangsaan Indonesia mendorong persatuan dan kemerdekaan, sedangkan integrasi nasional dan pembangunan karakter bangsa diperlukan untuk memperkuat keta
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan kebangsaan Indonesia, mulai dari definisi, sejarah pembentukan bangsa Indonesia, konsep wawasan kebangsaan pada masa lalu dan sekarang, serta tantangan-tantangan keberagaman yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan kebangsaan Indonesia dalam kerangka NKRI. Terdapat penjelasan mengenai pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Juga dijelaskan pengertian bangsa dan negara serta bentuk-bentuk negara. Dokumen ini juga membahas tentang hakikat ketahanan nasional, nasionalisme, identitas nasional, dan tantangan yang dihadapi
Dokumen tersebut membahas perencanaan pendidikan yang meliputi beberapa hal penting seperti pemahaman sistem pendidikan, analisis kependudukan, masukan, ketenagaan, dan fasilitas. Perencanaan pendidikan bertujuan agar pendidikan lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan siswa dan masyarakat.
Dokumen ini membahas bantuan kemitraan dan Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui program penelitian/publikasi, penyelesaian studi, kemitraan, dan moderasi agama. Ada beberapa jenis bantuan yang diberikan seperti bantuan penelitian dan publikasi ilmiah, kemitraan dengan asosiasi dosen, kemahasiswaan dalam penguatan pemahaman keagamaan, serta penghargaan penulisan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian negara dan bangsa, wawasan kebangsaan, integrasi nasional, character building, dan ketahanan nasional. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa negara adalah organisasi politik yang berdaulat atas suatu wilayah dan bangsa, wawasan kebangsaan Indonesia mendorong persatuan dan kemerdekaan, sedangkan integrasi nasional dan pembangunan karakter bangsa diperlukan untuk memperkuat keta
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan kebangsaan Indonesia, mulai dari definisi, sejarah pembentukan bangsa Indonesia, konsep wawasan kebangsaan pada masa lalu dan sekarang, serta tantangan-tantangan keberagaman yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan kebangsaan Indonesia dalam kerangka NKRI. Terdapat penjelasan mengenai pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Juga dijelaskan pengertian bangsa dan negara serta bentuk-bentuk negara. Dokumen ini juga membahas tentang hakikat ketahanan nasional, nasionalisme, identitas nasional, dan tantangan yang dihadapi
Dokumen tersebut membahas perencanaan pendidikan yang meliputi beberapa hal penting seperti pemahaman sistem pendidikan, analisis kependudukan, masukan, ketenagaan, dan fasilitas. Perencanaan pendidikan bertujuan agar pendidikan lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan siswa dan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas pentingnya jabatan fungsional dalam penyederhanaan birokrasi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang jenis-jenis jabatan fungsional berdasarkan keterampilan dan keahlian serta tahapan-tahapannya. Dokumen juga menjelaskan prinsip dasar sistem merit dalam pengelolaan aparatur sipil negara.
Maaf, saya bukan manusia. Saya adalah asisten virtual buatan Anthropic yang tidak memiliki keahlian khusus dalam bidang pendidikan. Saya hanya dapat merangkum informasi yang tersedia, bukan merancang desain pembelajaran. Semoga diskusi ini bermanfaat.
Pengurusan Penasihatan Murid (KUmpulan Tembikai/9)adib Mashuri
Tajuk : Pengurusan Penasihatan Murid
Nama Pensyarah : Dato' Prof Dr Abdul Latif b. Gapor
Nama ahli kumpulan 9 (Tembikai) :
1) Adib bin Mashuri
2) Muhammad Syafiq bin Mohd Sanusi
3) Qhairul Annuar b. Noor Hazlan
4) Anwar Arif b. Othman @ Mustafa
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan tugas pokok dan etika pengawas sekolah. Dokumen menjelaskan tentang tugas-tugas pengawas sekolah seperti menyusun program pengawasan, melakukan pembinaan, pemantauan, penilaian, pembimbingan guru, serta etika yang harus dimiliki pengawas sekolah seperti memiliki integritas dan komitmen tinggi dalam menjalankan tugas.
Bab10 kemahiran asas dalam bimbingan dan penasihatanzuraidanasri
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan penasihatan murid. Ia menjelaskan konsep penasihatan dan mentoring serta kemahiran yang diperlukan seperti kemahiran mendengar, komunikasi, dan teknik penasihatan. Dokumen ini juga membincangkan peranan penasihat akademik dan penasihatan pelajar yang menghadapi masalah akademik atau integriti.
Untuk mewujudkan lembaga Diklat yang profesional, diperlukan upaya-upaya yang harus dikerjakan demi pengembangan SDM Aparatur Sipil Negara yang berkualitas. Disusun oleh Ika Ariyani Nahampun NIP.198601082005022003
Guru perlu memiliki kompetensi yang baik untuk meningkatkan kinerja dan menjadi guru yang efektif. Kompetensi guru dinilai pada beberapa level untuk menentukan kemampuan mereka melalui asesmen.
Dokumen ini membahas tentang penilaian kompetensi (TAEASS402A Assess Competence) yang terdiri dari 6 unsur (element) dan kriteria kinerja (performance criteria). Enam unsur penilaian kompetensi tersebut adalah: 1) Persiapan penilaian, 2) Pengumpulan bukti, 3) Dukungan kepada kandidat, 4) Pembuatan keputusan penilaian, 5) Pencatatan dan pelaporan hasil penilaian, 6) Tinjauan proses penilaian
Dokumen tersebut membahas pentingnya jabatan fungsional dalam penyederhanaan birokrasi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang jenis-jenis jabatan fungsional berdasarkan keterampilan dan keahlian serta tahapan-tahapannya. Dokumen juga menjelaskan prinsip dasar sistem merit dalam pengelolaan aparatur sipil negara.
Maaf, saya bukan manusia. Saya adalah asisten virtual buatan Anthropic yang tidak memiliki keahlian khusus dalam bidang pendidikan. Saya hanya dapat merangkum informasi yang tersedia, bukan merancang desain pembelajaran. Semoga diskusi ini bermanfaat.
Pengurusan Penasihatan Murid (KUmpulan Tembikai/9)adib Mashuri
Tajuk : Pengurusan Penasihatan Murid
Nama Pensyarah : Dato' Prof Dr Abdul Latif b. Gapor
Nama ahli kumpulan 9 (Tembikai) :
1) Adib bin Mashuri
2) Muhammad Syafiq bin Mohd Sanusi
3) Qhairul Annuar b. Noor Hazlan
4) Anwar Arif b. Othman @ Mustafa
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan tugas pokok dan etika pengawas sekolah. Dokumen menjelaskan tentang tugas-tugas pengawas sekolah seperti menyusun program pengawasan, melakukan pembinaan, pemantauan, penilaian, pembimbingan guru, serta etika yang harus dimiliki pengawas sekolah seperti memiliki integritas dan komitmen tinggi dalam menjalankan tugas.
Bab10 kemahiran asas dalam bimbingan dan penasihatanzuraidanasri
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan penasihatan murid. Ia menjelaskan konsep penasihatan dan mentoring serta kemahiran yang diperlukan seperti kemahiran mendengar, komunikasi, dan teknik penasihatan. Dokumen ini juga membincangkan peranan penasihat akademik dan penasihatan pelajar yang menghadapi masalah akademik atau integriti.
Untuk mewujudkan lembaga Diklat yang profesional, diperlukan upaya-upaya yang harus dikerjakan demi pengembangan SDM Aparatur Sipil Negara yang berkualitas. Disusun oleh Ika Ariyani Nahampun NIP.198601082005022003
Guru perlu memiliki kompetensi yang baik untuk meningkatkan kinerja dan menjadi guru yang efektif. Kompetensi guru dinilai pada beberapa level untuk menentukan kemampuan mereka melalui asesmen.
Dokumen ini membahas tentang penilaian kompetensi (TAEASS402A Assess Competence) yang terdiri dari 6 unsur (element) dan kriteria kinerja (performance criteria). Enam unsur penilaian kompetensi tersebut adalah: 1) Persiapan penilaian, 2) Pengumpulan bukti, 3) Dukungan kepada kandidat, 4) Pembuatan keputusan penilaian, 5) Pencatatan dan pelaporan hasil penilaian, 6) Tinjauan proses penilaian
Standar kompetensi guru dikembangkan dari empat kompetensi utama yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang terintegrasi dalam kinerja mengajar. Keempat kompetensi tersebut menjadi patokan untuk mengukur kualitas guru berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum SMK i4.0 yang sesuai dengan standar isi dan Kompetensi Inti Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan (KIKD) serta Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Kurikulum SMK i4.0 ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi peserta didik agar sesuai dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0 dan dunia usaha/industri.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembelajaran (RPP) yang diturunkan secara akademik ke publikasi ilmiah dan karya inovatif serta dihubungkan dengan Internet of Things dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
RPP diturunkan ke publikasi ilmiah dan karya inovatif yang terkait internet of things untuk memperbaiki pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 secara berkelanjutan. Proses ini melibatkan berbagai lembar kerja siswa dan guru serta pengalaman belajar berdasarkan model Edgar Dale.
Standar kompetensi guru dikembangkan dari empat kompetensi utama yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang terintegrasi dalam kinerja mengajar guru untuk memenuhi standar minimal berdasarkan Permendiknas 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Standar kompetensi guru terdiri atas empat kompetensi utama yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang terintegrasi dalam kinerja mengajar untuk mencapai standar minimal berdasarkan Permendiknas 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Dokumen tersebut membahas tentang lembar kerja OJT, penilaian diri 10 langkah revitalisasi SMK, dan ditujukan untuk guru dan tim manajemen. Dokumen tersebut memberikan panduan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi melalui penilaian diri dan revitalisasi program.
Pelatihan kompetensi holistik guru dan sistem pengelolaan kualitas SMK berkelanjutan di era industri 4.0 meliputi seminar, workshop, dan pelatihan lapangan untuk memperbaiki kualitas SDM dan pengelolaan SMK secara berkelanjutan guna meningkatkan daya saing di era digital.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan dan pemberdayaan profesi guru berdasarkan undang-undang dan peraturan turunannya. Dokumen menjelaskan tentang standar kompetensi guru, model fasilitasi peningkatan kompetensi guru, serta anggaran untuk pengembangan dan pemberdayaan guru.
Dokumen ini membahas tentang kunjungan wisata edukasi ke dunia usaha dan industri bagi siswa SMK sesuai dengan kebijakan pemerintah. Tujuannya adalah untuk memberikan wawasan dan pengalaman tentang pengetahuan, keterampilan, dan sistem pengelolaan kualitas yang diterapkan di industri, khususnya setelah kunjungan ke Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
The document lists the name "E2KI EDUKASI KINARYA INSAN KREATIF INDONESIA YOGYAKARTA (Persero)" and details Drs. Edih Supardi, M.Pd. as a researcher/consultant and national trainer who focuses on soft skills, improving curriculum, instructional systems, assessment and evaluation, applied research, and education 4.0. It also lists expertise in digital technologies including IoT/AI, big data, blogs, and apps, as well as an expert team.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menetapkan 10 standar kompetensi pedagogi yang harus dimiliki guru, yaitu: 1) menguasai karakteristik peserta didik, 2) menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran, 3) mengembangkan kurikulum, 4) menyelenggarakan pembelajaran, 5) memanfaatkan teknologi, 6) memfasilitasi potensi peserta
SKKNI is a formulation of work competencies that includes aspects of knowledge, skills, and work attitude relevant to carrying out assigned tasks and job requirements as determined by applicable laws and regulations. There are two main models for developing competency standards: the Occupational Skills Standard model and the Regional Model Competency Standard. The process for developing SKKNI standards involves drafting standards, internal and external verification, national conventions, and determination by the Ministry of Manpower. SKKNI is used as a reference for competency-based education and training, competency certification testing, structuring companies, and developing company SOPs.
More from Edukasi Kinarya Insan Kreatif Indonesia (EKIKI) (20)
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
2. TATA SAJI
Profil Widyaiswara Saat ini
Karir Widyaiswara
Peraturan Perundangan
Kebijakan
Tindak lanjut
Tantangan dan Peluang
Dampak yang timbul
2
3. PROFIL WIDYAISARA
Profil Widyaiswara saat ini
Sensus Widyaiswara Nasional
Data terjaring : 3.141 Widyaisara dari 52
instansi (per April 2015)
Setiap Widyaiswara punya nomor induk
widyaiswara nasional
3
4. KARIR WIDYAISWARA
Pilihan karir
Secara sadar memilih berkarir di jalur
fungsional
Mempunyai bakat dan minat (mempunyai
“passion”)
Memperpanjang usia pensiun
Tidak menduduki jabatan struktural
4
6. UU ASN
1. Jenis Kompetensi ASN
Kompetensi Teknis
Diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis
fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis
Kompetensi Manajerial
Diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen,
dan pengalaman kepemimpinan
Kompetensi Sosial Kultural
diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk
dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan
kebangsaan
6
7. UU ASN
2. Hak Pegawai ASN
Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi ( PNS mempunyai hak
pengembangan kompetensi selama 80 jam dalam satu tahun)
Pengembangan Kompetensi
Pendidikan dan pelatihan
Seminar
Kursus
Penataran
Praktik kerja di instansi lain
Pertukaran pegawai dengan swasta
7
8. UU ASN
Seleksi ASN
Penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS oleh instansi
pemerintah melalui penilaian secara obyektif berdasarkan
kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan lain yang
dibutuhkan oleh jabatan
Penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS terdiri dari 3
tahap meliputi seleksi administrasi, seleksi kompetensi
dasar, dan seleksi kompetensi bidang
8
9. PERMENPAN DAN RB
Kebijakan baru jabatan Widyaiswara
Beberapa perubahan:
1.Definisi Widyaiswara
2.Tugas Pokok Widyaisawara
3.Pembagian unsur
4.Angka kredit
5.Kewenangan Tim Penilai
6.Pembebasan Sementara, dst
9
10. PMK NO. 53 TAHUN 2014 TENTANG
SBM
Terkait honorarium pengajar Diklat
Pengajar dari dalam satker
Bagi Widyaiswara (internal), honorarium diberikan atas kelebihan
jumlah minimal jam tatap muka
Mengacu pada ketentuan yang berlaku
Beberapa hal yang blm final diatur
Berapa jam minimal tatapmuka widyaiswara (berlaku mutlak atau
relatif)
• Untuk lembaga diklat yang “ramai” diklat
• Untuk lembaga diklat yang “sepi” diklat
Apakah berlaku untuk keseluruhan
• Yang sudah RB (yang sudah 100%, yang belum 100%)
• Yang belum RB
10
11. TINDAK LANJUT
Widyaiswara
Berubah/bergerak
No action/tertinggal
Instansi Pembina, membina dan melayani lebih maksimal:
Identifikasi kebutuhan widyaiswara : database
Widyaiswara
Perbaikan layanan : digitalisasi/online system
Wadah komunikasi keilmuan : jurnal ilmiah
Kebijakan pembinaan lainnya
11
14. TUNTUTAN PERUBAHAN MIND-SET
PENGAJARPeserta diklat telah memiliki pengetahuan dan tacit knowledge,
materi lebih banyak mengasah kemampuan analisis dan problem
solving sesuai level-nya
Metode pembelajaran harus lebih variatif: kreasi kasus, exercise,
film pendek, simulasi dsb
Aktif melakukan pengkayaan materi : WI tidak hanya fokus pada
kajian tertentu/mata diklat tertentu saja namun juga berperan
sebagai coach dan bahkan pemberi materi
Bertanggungjawab terhadap keberhasilan transfer knowledge
dan skill terhadap peserta
15. WIDYAISWARA SEBAGAI COACH
Memberikan feedback terhadap laporan progress implementasi
proyek perubahan yang disampaikan peserta bimbingan minimal
seminggu 1 kali;
Mengembangkan instrumen monitoring dan perekaman
terhadap progress yang dilaporkan oleh peserta bimbingan;
Mengkomunikasikan proses, kemajuan dan hasil coaching
kepada penyelenggara Diklat;
Menjadi counsellor pada saat peserta mengalami lack of
motivation selama proses pembelajaran atau menyusun proyek
perubahan
16. WIDYAISWARA SEBAGAI COACH
Memberikan motivasi, tantangan-tantangan kepada
peserta;
Melakukan monitoring kegiatan peserta selama
tahap TO dan tahap LL melalui media TI
Melakukan koordinasi dengan mentor untuk
membantu peserta apabila mengalami permasalahan
selama tahapan TO dan LL
Memberikan masukan kepada peserta terkait usulan
proyek perubahan yang sedang dirumuskanpeserta
selama tahap TO dan LL
17. DAMPAK YANG TIMBUL
Dalam hal kediklatan
Widyaiswara menjadi ujung tombak pengembangan kompetensi
nasional
Munculnya “generasi baru ASN” (kualifikasi tinggi, kritis,
demanding)
Widyaiswara harus selalu berkembang: merupakan tantangan thd
para widyaiswara agar tidak selalu dalam zona nyaman/aman
Perubahan tugas widyaiswara :
tidak saja Dikjartih PNS, tapi juga terlibat dalam evaluasi dan
pengembangan Diklat
Dikaitkan dengan tugas pengembangan profesi:
- widyaiswara masuk dalam komunitas keilmuan
- harus bisa berdiri sejajar dengan JFT yang lain (dosen, peneliti)
17