Kutai
MENGAPA DINAMAKAN KUTAI?
Nama Kutai diambil dari nama daerah tempat ditemukannya prasasti Kutai. Wujud prasastinya berupa tujuh buah tugu batu besar yang disebut yupa. Ketujuh yupa ini merupakan sumber sejarah Kutai. Fungsi yupa sesungguhnya adalah tugu batu untuk menambatkan lembu kurban. Aksara yang dipahatkan pada yupa berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh penguasa Kutai bernama Mulawarman. Mulawarman adalah orang Indonesia asli. Kakeknya, Kudungga, masih menggunakan nama asli Indonesia.
KUTAI
Kutai merupakan kerajaan tertua yang saat ini ditemukan di indonesia. Kerajaaan Kutai dibagi menjadi 2 bentuk kekuasaan berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya, yakni:
1. Kutai Martadipura
Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.
Keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti
2. Kutai Kertanegara
Pada awal abad ke-13, berdirilah sebuah kerajaan baru di Tepian Batu atau Kutai Lama yang bernama Kerajaan Kutai Kartanegara dengan rajanya yang pertama, Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325)
Dengan adanya dua kerajaan di kawasan Sungai Mahakam ini tentunya menimbulkan friksi diantara keduanya. Pada abad 16 terjadilah peperangan diantara kedua kerajaan Kutai ini. Kerajaan Kutai Kartanegara dibawah rajanya Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa akhirnya berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai Martadipura. Raja kemudian menamakan kerajaannya menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura
LETAK KERAJAAN
Letak dari Kutai yang berada disekitar aliran Sungai Mahakam merupakan potensi yang besar bagi penduduk Kutai untuk melakukan kegiatan bertani.
Secara geografis, Kerajaan Kutai yang berada menjorok ke daerah pedalaman, menyebabkan Kutai menjadi tempat yang menarik sebagai persinggahan bagi para pedagang dari Cina dan India. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh Hindu masuk ke Kutai, serta membuat kegiatan perdagangan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai.
KEHIDUPAN?
SOSIAL DAN EKONOMI
Tidak banyak yang kita ketahui tentang kehidupan ekonomi masyarakat Kutai, namun dari banyaknya persembahan yang diberikan raja dapat disimpulkan bahwa ekonomi negara Kutai cukup baik. Hal ini ditunjang letaknya di tepi sungai dan kemampuan dagang serta pelayaran.
Kondisi sosial masyarakat Kutai pada abad ke-5 sudah teratur dan telah berbentuk sebuah kerajaan besar. Ini mengubah kebiasaan berorganisasi masyarakat pada saat itu yang semula bersifat kesukuan menjadi kerajaan. Artinya, kehidupan sosial masyarakat Kutai sudah berkembang dan dinamis.
BUDAYA
EKONOMI
selengkapnya silahkan lihat fia pptnya
2. Nama Kutai diambil dari nama daerah tempat
ditemukannya prasasti Kutai. Wujud prasastinya
berupa tujuh buah tugu batu besar yang disebut
yupa. Ketujuh yupa ini merupakan sumber sejarah
Kutai. Fungsi yupa sesungguhnya adalah tugu batu
untuk menambatkan lembu kurban. Aksara yang
MENGAPA
DINAMAKAN
dipahatkan pada yupa berhuruf Pallawa dan
berbahasa Sanskerta. Prasasti tersebut
dikeluarkan oleh penguasa Kutai bernama
KUTAI?
Mulawarman. Mulawarman adalah orang Indonesia
asli. Kakeknya, Kudungga, masih menggunakan nama
asli Indonesia.
3. Kutai
Kutai Martadipura adalah kerajaan
bercorak Hindu di Nusantara yang
memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri
sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak
di Muara Kaman, Kalimantan Timur,
tepatnya di hulu sungai Mahakam.
Keberadaan kerajaan tersebut diketahui
Pada awal abad ke-13, berdirilah sebuah
kerajaan baru di Tepian Batu atau Kutai
Lama yang bernama Kerajaan Kutai
Dengan adanya dua kerajaan di kawasan Sungai
Mahakam ini tentunya menimbulkan friksi
diantara Kutai merupakan keduanya. kerajaan Pada abad tertua 16 yang terjadilah
saat ini
peperangan ditemukan di diantara indonesia. kedua Kerajaaan kerajaan Kutai Kutai dibagi
ini.
Kartanegara menjadi dengan rajanya Kerajaan Kutai 2 bentuk Kartanegara kekuasaan dibawah berdasarkan
yang
rajanya Aji
Pangeran pertama, kepercayaan Sinum Aji yang Panji Batara dianut Mendapa Agung oleh akhirnya masyarakatnya
Dewa Sakti
berhasil
menaklukkan Kerajaan Kutai Martadipura. Raja
(1300-1325)
berdasarkan sumber berita yang
ditemukan yaitu berupa prasasti
kemudian menamakan kerajaannya menjadi
Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura
Kutai Martadipura Kutai Kertanegara
4. Letak dari Kutai yang berada disekitar aliran
Sungai Mahakam merupakan potensi yang besar bagi
penduduk Kutai untuk melakukan kegiatan bertani.
Secara geografis, Kerajaan Kutai yang berada
menjorok ke daerah pedalaman, menyebabkan Kutai
menjadi tempat LETAK yang menarik KERAJAAN
sebagai persinggahan
bagi para pedagang dari Cina dan India. Hal inilah
yang menyebabkan pengaruh Hindu masuk ke Kutai,
serta membuat kegiatan perdagangan menjadi bagian
dari kehidupan masyarakat Kutai.
6. Tidak banyak yang kita ketahui
SOSIAL DAN EKONOMI
tentang kehidupan ekonomi masyarakat
Kutai, namun dari banyaknya
persembahan yang diberikan raja dapat
disimpulkan bahwa ekonomi negara Kutai
cukup baik. Hal ini ditunjang letaknya di
tepi sungai dan kemampuan dagang serta
pelayaran.
Kondisi sosial masyarakat Kutai pada
abad ke-5 sudah teratur dan telah
berbentuk sebuah kerajaan besar. Ini
mengubah kebiasaan berorganisasi
masyarakat pada saat itu yang semula
bersifat kesukuan menjadi kerajaan.
Artinya, kehidupan sosial masyarakat
Kutai sudah berkembang dan dinamis.
7. Dalam kehidupan budaya dapat dikatakan
BUDAYA
kerajaan Kutai sudah maju. Hal ini dibuktikan melalui
upacara penghinduan (pemberkatan memeluk agama
Hindu) atau disebut upacara Vratyastoma.
Upacara Vratyastoma dilaksanakan sejak
pemerintahan Aswawarman karena Kudungga masih
mempertahankan ciri-ciri keIndonesiaannya sedangkan
yang memimpin upacara tersebut, menurut para ahli
dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari India.
Tetapi pada masa Mulawarman kemungkinan
sekali upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh
pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli.
Dengan adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia
membuktikan bahwa kemampuan intelektualnya tinggi,
terutama dalam hal penguasaan terhadap bahasa
Sansekerta pada dasarnya bukanlah bahasa rakyat
India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa
resmi kaum Brahmana untuk masalah keagamaan.
8. AGAMA
Berdasarkan silsilahnya, dapat dipastikan bahwa
Kudungga belum menganut Hindu dan masih
mempertahankan budaya asli Indonesia. Adapun
Aswawarman telah mulai mengenal Hindu, dapat dilihat
dari namanya. Ia dianggap sebagai Wamsakarta (pendiri
keluarga raja). Budaya Hindu ini diperoleh dari India.
Pada zaman Aswawarman dikenal upacara Vratyastoma,
yaitu upacara pencucian diri (pemberian kasta) yang
diadakan setiap kali ada orang Indonesia masuk agama
Hindu. Pentingnya pengaruh brahmana di Kutai
menunjukkan dominasi pengaruh agama Syiwa yang
tampak dalam upacara kurban.
9. Kalung Uncal yang
merupakan atribut dari
Kutai Martadipura
Ada tujuh buah yupa
yang menjadi sumber
utama (Mulawarman) bagi para ini
ahli
digunakan dalam
oleh Sultan
Kutai Kartanegara
setelah Kutai
Martadipura berhasil
menginterpretasikan
sejarah Merupakan
Kerajaan Kutai.
barang/Yupa adalah perhiasan tugu dari
batu
yang emas ditaklukkan berfungsi dan intan dan
sebagai
yang
tiang dipersatukan digunakan untuk menambat
untuk
dengan
memperistri sang putri.
hewan Kerajaan yang Kutai
akan
dikorbankan. Prasasti
Kartanegara. Terbuat
dari Yupa emas tersebut
18 karat
dengan berat 170 gram.
menggunakan huruf
Pallawa dan bahasa
Kalung ini dihiasi
dengan sansekerta
relief cerita
PENINGGALAN SEJARAH
Yupa
Kalung
Ciwa
Kura-kura
Mas
Kalung
Uncal
Kalung Siwa yang
terbuat dari emas ini
ditemukan penduduk di
sekitar danau Lipan,
Kecamatan Muara
Kaman pada masa
pemerintahan Aji Sultan
Muhammad Sulaiman
(1850-1899). Kalung itu
kemudian diserahkan
kepada sultan yang
dikenakan pada pesta
adat dan pelantikan
sultan baru