Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Kutai, mulai dari pendirinya yaitu Raja Kudungga, raja-raja terkenal seperti Aswawarman dan Mulawarman yang membawa Kutai menjadi jaya, hingga penyebab kemunduran Kutai akibat peperangan melawan Kerajaan Kutai Kartanegara. Dokumen juga menyinggung beberapa peninggalan bersejarah Kutai seperti Prasasti Yupa, Kalung Ciwa, dan Singgasana Sultan
4. Aswawarman adalah Anak Raja Kudungga.Ia juga
diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai
sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya
pembentuk keluarga. Aswawarman memiliki 3 orang
putera, dan salah satunya adalah Mulawarman.Putra
Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa
diketahui bahwa pada masa pemerintahan
Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa
keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir
seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai
hidup sejahtera dan makmur.Kerajaan Kutai seakan-
akan tak tampak lagi oleh dunia luar karena
kurangnya komunikasi dengan pihak asing, hingga
sangat sedikit yang mendengar namanya.
Pendiri kerajaan kutai
5. Raja Kudungga adalah raja pertama dari
Kerajaan Kutai. Jika dilihat dari namanya
yang masih menggunakan nama
Indonesia, para ahli berpendapat bahwa
pada masa pemerintahan Kudungga
pengaruh Agama Hindu belum terlalu kuat.
Hal ini dikarenakan para raja kerajaan
Hindu pada zaman dulu selalu
menggunakan nama-nama India. Para ahli
juga memperkirakan bahwa Kudungga
pada awalnya adalah seorang kepala suku.
Namun setelah masuknya pengaruh Hindu
dari India, maka berubahlah sistem
pemerintahan dari kepala suku menjadi
kerajaan. Kudungga lalu mendeklarasikan
dirinya sebagai raja dan memutuskan
bahwa pergantian kekuasaan harus
dilakukan secara turun temurun
sebagaimana sistem kerajaan pada
umumnya..
Raja Kudungga
Raja Raja terkenal
6. 2. Asawarman : disebut sebagai wamsakerta
(pembentuk keluarga).
Raja Aswawarman. Aswawarman adalah
putra dari Kudungga. Aswawarman disebut
sebagai seorang raja yang cakap dan kuat.
Aswawarman pulalah yang memiliki jasa
paling besar atas perluasan wiayah Kerajaan
Kutai. Perluasan wilayah diakukan oleh
Aswawarman dengan cara melakukan
upacara Asmawedha, yaitu upacara
pelepasan kuda untuk menentukan batas
wilayah kerajaan. Kuda-kuda yang
dilepaskan ini akan diikuti oleh prajurit
kerajaan yang akan menentukan wilayah
kerajaan sesuai dengan sejauh mana jejak
telapak kaki kuda dapat ditemukan.
Asmawarman
7. 3. Mulawarman : pada masa pemerintahannya kerajaan
Kutai mengalami jaman keemasan.
Raja Mulawarman. Merupakan putra Aswawarman
sekaligus raja terbesar Kerajaan Kutai yang membawa
Kutai mencapai puncak kejayaannya. Dibawah
pemerintahannya, rakyat Kutai dapat hidup aman dan
sejahtera. Pada prasasti Yupa, Mulawarman disebut
sebagai seorang raja yang sangat dermawan karena telah
memberikan sedekah berupa 20.000 ekor sapi kepada
8. Kerajaan Kutai berakhir saat
Raja Kutai yang bernama
Maharaja Dharma Setia tewas
dalam peperangan melawan Aji
Pangeran Sinum Panji yang
merupakan Raja dari Kerajaan
Kutai Kartanegara. Kerajaan
Kutai dan Kerajaan Kutai
Kartanegara merupakan dua buah
kerajaan yang berbeda. Kerajaan
Kutai Kartanegara berdiri pada
abad ke-13 di Kutai Lama.
Terdapatnya dua kerajaan yang
berada di sungai Mahakam
tersebut menimbulkan friksi
diantara keduanya. Pada abad ke-
16 terjadi peperangan diantara
kedua Kerajaan tersebut.
Raja yang
menjadi
penyebab
kerajaan kutai
mengalami
kemunduran
9. Peninggalan peninggalan
Prasasti ini merupakan salah satu
peninggalan dari Kerajaan Kutai tang tertua
dan benda ini telah menjadi bukti sejarah
dari kerajaan bercorak Hindu di Kalimantan
tersebut. Sebenarnya ada 7 prasasti Yupa
yang masih bisa kita lihat saat ini.Yupa
merupakan tiang batu yang digunakan
untuk mengikat kurban hewan maupun
manusia yang dipersembahkan untuk para
Dewa dan tiang batu tersebut terdapat
sebuah tulisan yang dipahat. Berbagai
tulisan yang terdapat pada tiang tersebut
ternyata menggunakan bahasa Sansekerta
atau huruf Pallawa. Akan tetapi dari ketujuh
prasasti Yupa tersebut tidak ada yang
disertai dengan tahun pembuatannya.
Yupa
10. Kalung Ciwa merupakan peninggalan sejarah
dari Kerajaan Kutai yang berhasil ditemukan di
masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad
pada tahun 1890 oleh beberapa penduduk
yang tinggal di daerah Danau Lipan, Muara
Kaman. Sampai saat ini Kalung Ciwa masih
digunakan untuk perhiasan kerajaan dan
11. Kalung Uncal adalah sebuah kalung
emas yang memiliki berat 170
gram yang dihiasi sebuah liontin
yang berelief cerita ramayana.
Benda peninggalan ini menjadi
atribut dari Kerajaan Kutai
Martadipura dan juga mulai
digunakan oleh Sultan Kutai
Kertanegara saat Kutai
Martadipura berhasil ditaklukan.
Berdasarkan beberapa penelitian
menyebutkan bahwa Kalung Uncal
berasal dari India (Unchele).
Kalung ucal
12. Singgasana Sultan merupakan salah
satu peninggalan bersejarah dari
Kerajaan Kutai yang sampai
sekarang ini masih ada. Hingga kini
peninggalan tersebut dapat kita
jumpai di Museum Mulawarman.
Pada zaman dahulu singgasana
tersebut digunakan oleh Sultan Aju
Muhammad Sulaiman, Sultan Aji
Muhammad Parikesit dan juga
beberapa raja Kutai yang lainnya.
Ternyata singgasana ini dilengkapi
dengan payung, umbul-umbul dan
peraduan pengantin Kutai Keraton.
13. Dari sekian banyak peninggalan dari Kerajaan Kutai, ternyata
ada juga beberapa benda bersejarah yang dipercaya memiliki
kekuatan magis oleh para masyarakat adat Kutai hingga sampai
sekarang ini. Benda-benda tersebut ditempatkan dalam suatu
tempat bernama Kelambu Kuning, dengan bertujuan agar
menghindari tuah dan bala yang bisa ditimbulkan. Beberapa
benda peninggalan sejarah tersebut antara lain adalah
Kelengkang Besi, Tajau, Gong Raden Galuh, Gong Bende,
Sangkoh Piatu dan Keliau Aji Siti Berawan.