Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
Hukum Kirchoff menyatakan dua prinsip dasar dalam aliran listrik di rangkaian sirkuit: (1) Jumlah arus masuk sama dengan jumlah arus keluar di setiap cabang, dan (2) Jumlah gaya gerak listrik setara dengan jumlah penurunan tegangan di setiap lintasan tertutup. Contoh soal mendemonstrasikan penerapan hukum-hukum ini untuk menghitung besaran arus dan beda potensial dengan menentukan arah al
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar listrik, yaitu Hukum Kirchhoff dan aturan-aturan terkait arus dan tegangan dalam rangkaian listrik tertutup. Di antaranya adalah hukum kekekalan muatan, hukum kekekalan energi, aturan pembagian tegangan dan pembagian arus. Contoh soal juga diberikan untuk mendemonstrasikan penerapan hukum-hukum tersebut dalam menentukan arus listrik d
Laporan ini menjelaskan tentang praktikum IPA 3 yang menguji hukum Kirchoff I dan hukum Ohm. Laporan ini menjelaskan tujuan praktikum, dasar teori hukum Kirchoff I dan II serta hukum Ohm, dan penerapannya pada rangkaian listrik untuk menentukan arus listrik.
Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar : Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Indikator : Menjelaskan konsep arus listrik Mejelaskan konsep Hukum Ohm Menjelaskan konsep hambatan pada penghantar Menghitung nilai hambatan pengganti Menhitung nilai kuat arus percabangan Menghitung nilai kuat arus pada rangkaian tertutup SKL : Menentukan besaran fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik
Gaya gerak listrik (GGL) dan hukum Kirchhoff dibahas secara singkat dalam dokumen ini. Beberapa poin pentingnya adalah: (1) Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah arus masuk sama dengan keluar pada suatu titik cabang, (2) Hukum II Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah perubahan potensial di sebuah loop tertutup harus sama dengan nol. (3) Contoh soal mendemonstrasikan penerap
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
Hukum Kirchoff menyatakan dua prinsip dasar dalam aliran listrik di rangkaian sirkuit: (1) Jumlah arus masuk sama dengan jumlah arus keluar di setiap cabang, dan (2) Jumlah gaya gerak listrik setara dengan jumlah penurunan tegangan di setiap lintasan tertutup. Contoh soal mendemonstrasikan penerapan hukum-hukum ini untuk menghitung besaran arus dan beda potensial dengan menentukan arah al
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar listrik, yaitu Hukum Kirchhoff dan aturan-aturan terkait arus dan tegangan dalam rangkaian listrik tertutup. Di antaranya adalah hukum kekekalan muatan, hukum kekekalan energi, aturan pembagian tegangan dan pembagian arus. Contoh soal juga diberikan untuk mendemonstrasikan penerapan hukum-hukum tersebut dalam menentukan arus listrik d
Laporan ini menjelaskan tentang praktikum IPA 3 yang menguji hukum Kirchoff I dan hukum Ohm. Laporan ini menjelaskan tujuan praktikum, dasar teori hukum Kirchoff I dan II serta hukum Ohm, dan penerapannya pada rangkaian listrik untuk menentukan arus listrik.
Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar : Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Indikator : Menjelaskan konsep arus listrik Mejelaskan konsep Hukum Ohm Menjelaskan konsep hambatan pada penghantar Menghitung nilai hambatan pengganti Menhitung nilai kuat arus percabangan Menghitung nilai kuat arus pada rangkaian tertutup SKL : Menentukan besaran fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik
Gaya gerak listrik (GGL) dan hukum Kirchhoff dibahas secara singkat dalam dokumen ini. Beberapa poin pentingnya adalah: (1) Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah arus masuk sama dengan keluar pada suatu titik cabang, (2) Hukum II Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah perubahan potensial di sebuah loop tertutup harus sama dengan nol. (3) Contoh soal mendemonstrasikan penerap
Dokumen tersebut membahas tentang arus listrik, hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, serta alat ukur listrik. Dibahas pula hubungan antara tegangan dengan kuat arus, hambatan jenis bahan, serta susunan seri dan paralel pada rangkaian listrik.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar listrik seperti voltan, arus, rintangan, hukum Ohm, rumus-rumus penting, dan jenis-jenis sambungan litar elektrik seperti sesiri, selari, dan kombinasi keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum Ohm, yang menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui suatu komponen berbanding lurus dengan tegangan yang dikenakan dan berbanding terbalik dengan hambatan komponen tersebut. Hukum ini penting dalam teori listrik untuk menentukan arus, tegangan, dan hambatan dalam suatu sirkuit. Dokumen ini juga menjelaskan konsep litar seri, paralel, dan campuran serta rumus-rumus
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Laporan praktikum menguji Hukum Kirchoff menggunakan dua sumber tegangan dan tiga resistor;
(2) Hasil percobaan menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus sesuai Hukum Ohm;
(3) Kesalahan terjadi pada amperemeter sehingga nilai arus tidak sesuai perhitungan.
Dokumen tersebut merupakan materi mata kuliah Rangkaian Listrik yang membahas tentang tujuan dan kompetensi mata kuliah, materi pembelajaran seperti konsep dasar rangkaian listrik, rangkaian RLC, analisis rangkaian, dan rangkaian tiga fasa. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memahami konsep rangkaian listrik dan mampu menyelesaikan masalah rangkaian menggunakan hukum-hukum kelistrikan.
Dokumen tersebut membahas tiga metode analisis rangkaian listrik yaitu analisis node, analisis mesh, dan analisis arus cabang. Metode-metode tersebut digunakan untuk menentukan parameter seperti arus, tegangan dalam suatu rangkaian listrik.
Modul 3 membahas tentang litar elektrik, termasuk hukum Ohm dan Kirchhoff, jenis-jenis litar seperti siri, selari, dan siri selari, serta konsep arus, voltan, rintangan, dan kuasa. Modul ini juga mengajarkan cara menghitung nilai-nilai tersebut menggunakan rumus dan hukum yang relevan.
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)kiplaywibley
Buku ini membahas analisis transien pada rangkaian listrik orde-1 dan orde-2 dengan menggunakan transformasi Laplace, Fourier, dan model sistem. Pembahasan dimulai dari konsep dasar analisis transien, contoh rangkaian orde-1 dan orde-2, hingga metode analisis menggunakan transformasi Laplace, Fourier, dan pendekatan model sistem."
Dokumen tersebut membahas tentang listrik dinamis dan komponen-komponennya, termasuk arus listrik, sumber arus listrik, hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, serta analisis rangkaian listrik seperti rangkaian seri, paralel, dan campuran.
Dokumen tersebut berisi soal-soal dan jawaban mengenai arus, tegangan, energi dan daya serta hukum-hukum rangkaian, metode analisis rangkaian dan teorema rangkaian. Soal-soal tersebut merupakan catatan mata kuliah Rangkaian Listrik I di Politeknik Negeri Samarinda.
Dokumen tersebut membahas tentang teorema-teorema yang digunakan dalam menyelesaikan masalah rangkaian listrik, termasuk teorema superposisi, substitusi, Thevenin, dan Norton. Teorema-teorema tersebut memungkinkan penyederhanaan dan analisis rangkaian listrik dengan lebih mudah.
Rangkaian listrik adalah jalur yang dilalui arus listrik dan dibagi menjadi rangkaian terbuka dan tertutup. Rangkaian terbuka tidak ada aliran arus sedangkan rangkaian tertutup ada aliran arus. Dokumen ini juga menjelaskan simbol-simbol komponen listrik dan hukum Kirchoff serta contoh soal tentang rangkaian seri, paralel dan seri-paralel.
Financil Contracts (FCs) specify rights and obligations that parties are legally
bind.Hence effective management of FCs is vital.Domain Specific Language (DSL)
approach provides a method of defining rights and obligations of contracts using fixed
and precisely defined set of combinators and observables.As a result, any contract can
be composed using fixed set of symbols, the contract management becomes efficient and effective.The Haskell Contract Combinator Library (HCCL) is the driving forcebehind the DSL approach in finance sector
1. Dokumen ini membahas tentang pembentukan persekutuan sebagai gabungan dua individu atau lebih untuk memiliki usaha bersama dan memperoleh laba.
2. Persekutuan membutuhkan setoran modal berupa uang tunai, aset tidak berwujud, dan aset tetap untuk pendirian perusahaan.
3. Ada beberapa jenis persekutuan seperti firma umum, komanditer, perdagangan, jasa, terbatas, dan saham.
Dokumen tersebut membahas tentang arus listrik, hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, serta alat ukur listrik. Dibahas pula hubungan antara tegangan dengan kuat arus, hambatan jenis bahan, serta susunan seri dan paralel pada rangkaian listrik.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar listrik seperti voltan, arus, rintangan, hukum Ohm, rumus-rumus penting, dan jenis-jenis sambungan litar elektrik seperti sesiri, selari, dan kombinasi keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum Ohm, yang menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui suatu komponen berbanding lurus dengan tegangan yang dikenakan dan berbanding terbalik dengan hambatan komponen tersebut. Hukum ini penting dalam teori listrik untuk menentukan arus, tegangan, dan hambatan dalam suatu sirkuit. Dokumen ini juga menjelaskan konsep litar seri, paralel, dan campuran serta rumus-rumus
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Laporan praktikum menguji Hukum Kirchoff menggunakan dua sumber tegangan dan tiga resistor;
(2) Hasil percobaan menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus sesuai Hukum Ohm;
(3) Kesalahan terjadi pada amperemeter sehingga nilai arus tidak sesuai perhitungan.
Dokumen tersebut merupakan materi mata kuliah Rangkaian Listrik yang membahas tentang tujuan dan kompetensi mata kuliah, materi pembelajaran seperti konsep dasar rangkaian listrik, rangkaian RLC, analisis rangkaian, dan rangkaian tiga fasa. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memahami konsep rangkaian listrik dan mampu menyelesaikan masalah rangkaian menggunakan hukum-hukum kelistrikan.
Dokumen tersebut membahas tiga metode analisis rangkaian listrik yaitu analisis node, analisis mesh, dan analisis arus cabang. Metode-metode tersebut digunakan untuk menentukan parameter seperti arus, tegangan dalam suatu rangkaian listrik.
Modul 3 membahas tentang litar elektrik, termasuk hukum Ohm dan Kirchhoff, jenis-jenis litar seperti siri, selari, dan siri selari, serta konsep arus, voltan, rintangan, dan kuasa. Modul ini juga mengajarkan cara menghitung nilai-nilai tersebut menggunakan rumus dan hukum yang relevan.
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)kiplaywibley
Buku ini membahas analisis transien pada rangkaian listrik orde-1 dan orde-2 dengan menggunakan transformasi Laplace, Fourier, dan model sistem. Pembahasan dimulai dari konsep dasar analisis transien, contoh rangkaian orde-1 dan orde-2, hingga metode analisis menggunakan transformasi Laplace, Fourier, dan pendekatan model sistem."
Dokumen tersebut membahas tentang listrik dinamis dan komponen-komponennya, termasuk arus listrik, sumber arus listrik, hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, serta analisis rangkaian listrik seperti rangkaian seri, paralel, dan campuran.
Dokumen tersebut berisi soal-soal dan jawaban mengenai arus, tegangan, energi dan daya serta hukum-hukum rangkaian, metode analisis rangkaian dan teorema rangkaian. Soal-soal tersebut merupakan catatan mata kuliah Rangkaian Listrik I di Politeknik Negeri Samarinda.
Dokumen tersebut membahas tentang teorema-teorema yang digunakan dalam menyelesaikan masalah rangkaian listrik, termasuk teorema superposisi, substitusi, Thevenin, dan Norton. Teorema-teorema tersebut memungkinkan penyederhanaan dan analisis rangkaian listrik dengan lebih mudah.
Rangkaian listrik adalah jalur yang dilalui arus listrik dan dibagi menjadi rangkaian terbuka dan tertutup. Rangkaian terbuka tidak ada aliran arus sedangkan rangkaian tertutup ada aliran arus. Dokumen ini juga menjelaskan simbol-simbol komponen listrik dan hukum Kirchoff serta contoh soal tentang rangkaian seri, paralel dan seri-paralel.
Financil Contracts (FCs) specify rights and obligations that parties are legally
bind.Hence effective management of FCs is vital.Domain Specific Language (DSL)
approach provides a method of defining rights and obligations of contracts using fixed
and precisely defined set of combinators and observables.As a result, any contract can
be composed using fixed set of symbols, the contract management becomes efficient and effective.The Haskell Contract Combinator Library (HCCL) is the driving forcebehind the DSL approach in finance sector
1. Dokumen ini membahas tentang pembentukan persekutuan sebagai gabungan dua individu atau lebih untuk memiliki usaha bersama dan memperoleh laba.
2. Persekutuan membutuhkan setoran modal berupa uang tunai, aset tidak berwujud, dan aset tetap untuk pendirian perusahaan.
3. Ada beberapa jenis persekutuan seperti firma umum, komanditer, perdagangan, jasa, terbatas, dan saham.
This document describes a magnetic sketching system that uses the ferromagnetism of ballpoint pens. It has functions for line and circle drawing. A demonstration is provided of magnetic tangible controllers for children called DingDong.
Exploring percussive gesture on i pads with ensemble又瑋 賴
This document discusses two projects exploring new musical interfaces using iPad and gesture-based technologies. The first examines an ensemble that incorporates iPad-based instruments into free improvisation percussion performances. The apps emphasize rhythmic playing and structuring improvisations. The second project, called the BoomRoom, allows direct manipulation of virtual sound sources in mid-air using wave field synthesis and optical tracking for a new interactive musical experience.
MANAGEMENT OF SUBSTANCE RELATED PSYCHIATRIC DISORDERSEDATIVE, HYPNOTIC AND A...Dr Slayer
SEDATIVE, HYPNOTIC AND ANXIOLYTIC - 3 groups of drugs associated with this class of substance-related disorders
Associated with physical and psychological dependence also withdrawal symptoms
The document discusses different types of kitchen cabinet doors, including painted doors which offer a classic look in various colors, laminated thermoplastic shutters which add character with sleek contemporary designs, and wooden shutters made of high quality wood with a rich finished look after careful glazing. Contact and website information is provided for more details.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan akuntansi joint venture. Joint venture adalah kerja sama beberapa pihak untuk menjalankan usaha bersama dalam jangka waktu tertentu. Ada dua metode akuntansi joint venture, yaitu metode akuntansi terpisah dimana setiap sekutu mencatat investasinya sendiri, dan metode akuntansi tidak terpisah dimana managing partner mencatat seluruh transaksi joint venture.
An acute fibrile illness syndrome caused by arboviruses that characterized by biphasic fever, myalgia, arthralgia, leukopenia, rash & lymphadenopathy.A.k.a dengue / breakbone fever
Only 1/3 of DHF patient develop shock and circulatory failure ( outpatient Tx is enough , bring back when there are alarming signs) .Early plasma, fluid & electrolyte replacement proved to have favourable outcome( maintain circulation). In DHF/DSS case, great care taken to reduce invasive procedures while managing shock
Healey sdal social dynamics in living systems from microbe to metropolis kimlyman
This document summarizes research on applying concepts from social science and game theory to better understand living systems across scales, from microbes to human populations. It discusses how phenotypic noise in yeast cells can arise from an evolutionary game of chicken, and how the density of cooperative interactions within microbial and human populations can impact their resilience to environmental shocks. It proposes that analyzing cell phone call data could provide insights into human social connectivity and its relationship to community resilience.
SDAL addresses social science in new ways that will transform how we understand the world. Among our goals: creating smart and resilient cities, combatting homelessness, understanding the spread of disease and developing effective public health responses, identifying innovation drivers, and meeting the demand for educated graduates in the field.
Psychological disorder: what makes a behavior “abnormal”?
Abnormal psychology studies mental disorders to understand and treat them. People with psychological disorders experience significant distress due to dysfunctional patterns of thought, emotion, and behavior that are considered deviant in their culture. Psychological disorders are out of a patient's control and may be treated with drugs or therapy, like other medical disorders. They have both biological and environmental influences, reflecting the bio-psycho-social model of illness.
Det sies at man skal gi råd i kun to situasjoner: 1. Når det er snakk om liv og død - 2. Når de blir etterspurt.
Situasjon 1 oppstår heldigvis svært sjelden. Situasjon 2 oppstår dessverre også ganske sjelden.
Jeg er neppe den hvasseste gründeren i landet, selv om jeg har startet fire selskap på fire år. Men mine 20+ år i arbeidslivet har allikevel hele tiden dreid seg om oppbygging av avdelinger, divisjoner og selskaper.Jeg tar sjansen på å dele essensen av opp- og nedturer med dere her.
Financil Contracts (FCs) specify rights and obligations that parties are legally
bind.Hence effective management of FCs is vital.Domain Specific Language (DSL)
approach provides a method of defining rights and obligations of contracts using fixed
and precisely defined set of combinators and observables.As a result, any contract can
be composed using fixed set of symbols, the contract management becomes efficient and effective.The Haskell Contract Combinator Library (HCCL) is the driving forcebehind the DSL approach in finance sector
Dokumen tersebut memberikan ringkasan analisis kebangkrutan pada perusahaan perkebunan di Indonesia untuk periode 2009-2011 menggunakan tiga model, yaitu model Springate, model Zmijewski, dan model Altman Z-Score. Hasil analisis menunjukkan prediksi kondisi perusahaan antara sehat, grey area, atau bangkrut untuk setiap tahun berdasarkan ketiga model.
Entry to Young Glory, September. Reclaim the fat. How to tackle obesity from the perspective of the collective, not pointing the finger at the individual.
TanPro-Kit is a new tangible programming tool designed for children aged 5 to 9. It uses an LED pad and programming blocks to allow children to program a maze game by arranging the blocks, which will then play visual and audio animations on the pad according to the programmed sequence. The tool aims to make programming concepts more accessible and engaging for young children in a hands-on way.
Software para el Diseno de Sistemas de Ultrafiltracion / Software for Ultrafi...Alfonso José García Laguna
El documento presenta un programa para el prediseño de plantas de ultrafiltración. El programa permite configurar procesos discontinuos (modo batch) u continuos (modo feed-and-bleed), seleccionando entre módulos de una base de datos y ajustando datos experimentales. Se incluye un caso práctico donde se evalúan cuatro configuraciones para concentrar el efluente de una fundición, eligiendo la opción más barata.
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )Dody Swastiko
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum dasar listrik dinamis, yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff. Hukum Ohm menyatakan bahwa besar kuat arus yang mengalir sebanding dengan beda potensial dan terbalik sebanding dengan hambatan penghantar. Hukum Kirchhoff membahas konservasi arus listrik di titik cabang dan kesamaan total gaya gerak listrik dan penurunan potensial dalam suatu rangkaian tertutup. Diber
Dokumen tersebut membahas tentang listrik dinamis, termasuk prinsip kerjanya, komponen rangkaian listrik seperti sumber daya dan resistor, hukum-hukum yang berlaku seperti hukum Ohm dan hukum Kirchoff, serta pengukuran kuat arus dan tegangan menggunakan amperemeter dan voltmeter.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian arus searah, yang meliputi:
1. Hukum Ohm yang menjelaskan hubungan antara arus, tegangan dan resistansi
2. Rangkaian seri, paralel dan kombinasi (seri-paralel) beserta perhitungan arus dan tegangannya
3. Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk menyelesaikan rangkaian listrik yang lebih kompleks
Laporan hukum ohm praktikum elektronika analogwahyuadnyana_dw
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara hambatan dengan arus dan tegangan sesuai hukum Ohm. Praktikan mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan dengan menggunakan rangkaian pembagi arus dan tegangan. Data yang diukur kemudian dianalisis untuk membuktikan bahwa arus berbanding terbalik dan tegangan berbanding lurus dengan hambatan.
Dokumen tersebut membahas tentang listrik arus searah (DC) dan komponen-komponennya. Di antaranya membahas tentang hambatan listrik, alat ukur listrik, hukum Kirchoff, rangkaian komponen elektronika, arus dan tegangan pada rangkaian, energi dan daya listrik, serta potensial listrik.
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)Bung Abdibayor
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan rangkaian listrik tertutup. Terdapat dua jenis rangkaian yang diuji, yaitu rangkaian tanpa silang dan rangkaian dengan silang. Hasilnya menunjukkan bahwa tegangan pada titik yang menerima sumber tegangan lebih besar dibanding titik lainnya. Perbedaan tegangan antar titik pada rangkaian tanpa silang lebih besar dibanding rangkaian dengan silang.
Dokumen tersebut membahas tentang listrik dinamis dan hukum-hukum dasar listrik. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa arus listrik dapat mengalir jika terdapat rangkaian tertutup dengan beda potensial, serta arus listrik dan elektron berlawanan arah. Dokumen juga menjelaskan hukum Kirchhoff dan Ohm serta faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan kawat.
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum dasar elektronika seperti hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian listrik seri, paralel dan kombinasinya, serta teorema Thevenin untuk menyederhanakan rangkaian rumit menjadi rangkaian setara."
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. 1
Sistem listrik Industri
1. Review dasararangkaian(Analisis loop; superposisi;).
2. Sistemsatu fase;nilai maksimum; nilai efektif.
3. Rangkaiansatufase beban resistif, kapasitifdan induktif .
4. diagram fase ; daya aktif; daya reaktif.
5. transformer, autotrafo (satu fasa), sistemtiga fase (motor hubungan bintang).
6. Dasarelektromekanik,stator, rotor, motor, motor induksi; motor induksi satu
fase;hubungan bintang pada motor tiga fase,
7. pencahayaan;sumber cahaya dari konversi energilistrik
4. 4
um Kirchoff dan Contoh Soal
Friday, September 12th 2014. | rumus fisika
RumusHitung.com – Sobat kali ini kita akan belajar tentang hukum kirchoff, baik hukum
hukum kirchoff I maupun yang kedua. Hukum Kirchoff ditemukan oleh fisikawan termuka
asal Jerman bernama Gustav Robert Kirchoff. Imuwan kelahiran tahun 1824 ini berhasil
menemukan konsep dalam teori rangkaian listrik yang kemudian disebut Hukum Kirchoff.
Hukum Kirchoff I
Hukum ini memberikan penjelasan tentang hubungan arus listrik yang masuk dan arus listrik
yang keluar pada suatu percabangan rangkaian. Hukum kirchoff I berbunyi
“Jumlah arus listrik yang masuk ke suatu titik
percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar
dari titik percabangan tersebut.”
Secara matematis hukum kirchoff I dirumuskan
ΣImasuk = ΣIkeluar
Coba sobat hitung perhatikan gambar di bawah ini. Ada sebuah percabangan arus listrik
dari gambar di atas terlihat arus yang masuk terdapat 2 sumber I1 dan I2 dan arus yang keluar ada tiga
masing-masing I3, I4, dan I5. Jadi persamaan hukum kirchoff I yang bisa kita tulis
I1 + I2 = I3 + I4 + I5
5. 5
Contoh Soal
Perhatikan gambar di atas, pada titik P dari sebuah rangkaian listrik ada 4 cabang, 2 cabang masuk
dan 2 cabang keluar. Jika diketahui besarnya I1 = 6 A, I2 = 3 A, dan I3 = 7 A, tentukan berapa besar
nilai dari I4?
Jawab
Diketahui
I1 = 6A
I2 = 3 A
I3 = 7 A
Ditanya I4 = …?
Hukum Kirchoff I
ΣImasuk = ΣIkeluar
I1 + I2 = I3 + I4
6 + 3 = 7 + I4
9 = 7 + I4
I4 = 9-7 = 2A
Hukum Kirchoff II
Jika hukum kirchoff pertama mengulas tentang arus listrik (pada percabangan) maka hukum kedua
mengulas tentang hubungan tegangan dalam sebuah rangkaian tertutup kemudian disebut dengan
“loop“. Hukum Kirchoff II berbunyi
“Di dalam suatu rangkaian tertutup (loop) jumlah
aljabar dari gaya gerak listrik dengan besarnya
penurunan tegangan adalah sama dengan nol”
Secara matematis hukum di atas ditulis
Σε + ΣI. R = 0
6. 6
Jumlah rangkaian tetutup (loop) dalam satu rangkaian listrik bisa satu atau lebih. Dalam pemakaian
hukum kirchoff II pada rangkaian tertutup ada beberapa aturan yang perlu sobat perhatikan:
1. Pilih loop untuk masing-masing lintasan tertutup dengan arah tertentu bisa bebas tapi sobat
usahakan untuk searah dengan arus listrik yang mengalir.
2. Kuat arus bertangda positif (+) jika searah dengan arah loop yang ditentukan dan bertanda
negatif (-) jika berlawanan dengan arah loop yang sudah sobat tentukan di angka 1.
3. Apabila saat mengikuti arah loop, kutub positif (+) sumber tegangan dijumpai lebih dahulu
dari pada kutub negatifnya (-) maka GGL (ε) bertanda positif. Sebaiknya, apabila kutub
negatif dijumpai lebih dahulu dari kutub posifit maka nilai GGL (ε) negatif. Kutub positif
disimbolkan dengan garis panjang dan kutub negatif garis pendek
a. Rangkaian Dengan Satu Loop
dalam rangkaian dengan satu loop, kuat arus yang mengalir adalah sama yaitu sebesar I. Jika
rangkaian di atas sobat buat loop a-b-c-d maka sesuai hukum kirchoff II berlaku persamaan
Σε + ΣI. R = 0
(ε1 – ε2) + I (R4 + r2 + R3 + r1) = 0
Contoh soal
Coba sobat perhatikan gambar di
samping. Kemudian tentukan:
1. Kuat arus yang mengalir melalui
rangkaian
2. Tegangan antara ab
Jawab:
Misal kita ambil arah loop seperti gambar di bawah ini
7. 7
a. Misalkan arah kuat arus kita anggap dulu berlawanan dengan arah loop
Σε + ΣI. R = 0
ε3 – ε2 + ε1 – I (R1 + R2 + R3) = 0
4 – 2 + 4 – I (15 + 5 + 10) = 0
6 – 30I = 0
30I = 6
I = 6/30 = 1/5 = 0,2 A
b. Tegangan antar a dan b (Vab)
Jika melalui jaluar adcb (panjang)
Vab = ε3 – ε2 – I (R3 + R2) (I negatif karena berlawanan dengan arah I total)
Vab = 4-2 – 0,2 (10 + 5)
Vab = 2 – 0,2 (15)
Vab = 2 – 3 = -1 V
Jika melalui jalur ab (pendek)
Vab = -ε1 + I R1 ( I positif karena searah dengan I total)
Vab = – 4 + 0,2 (15)
Vab = -4 + 3 = -1 V
Jadi tegangan antara titi a dan b (Vab) = -1 V
2. Rangkaian dengan Dua Loop atau Lebih
Pada rangkaian dengan dua loop atau lebih secara prinsip dapat depecahkan seperti pada rangkaian
satu loop, hanya perlu sobat perhatikan kuat arus pada setiap percabangannya. Berikut langkah-
langkah yang bisa ditempuh:
1. Tentukan kuat arus (simbol dan arahnya) pada setiap percabangan yang dianggap perlu
2. Sederhanakanlah susunan seri-pararel resisteor jika memungkinkan.
3. Tentaukan arah masing-masing loop
4. Tulislah persamaan setiap loop dengan menggunakan hukum II Kirchoff.
5. Tulislah persamaan arus untuk tiap titik percabangan dengan menggunakan hukum Kirchoff.
Perhatikan gambar di bawah ini
8. 8
Tantukan Arah dan Simbol Kuat Arus
pada b-a-d-e → I
pada e-f-c-b → I2
pada eb → I1
Kita lihat dititik b atau c (silahkan dipilh)
dengah hukum kirchoff I
I = I1 + I2
Kita lihat masing-masing loop
dengan hukum kirchoff II
Loop I
-ε1 + I(r1+R1) + I1(R2) = 0 (ada dua arus pada loop I)
Loop II
ε2 – I1.R2 + I2 (R3 + r2) = 0 (ada dua arus pada loop 2, I1 berlawanan dengan arah loop)
Heheheh supaya tidak bingung langsung saja kita coba kerjakan contoh soal di bawah ini
Contoh Soal
Perhatikan Gambar di atas, Diketahui
9. 9
ε1 = 16 V
ε2 = 8 V
ε3 = 10 V
R1 = 12 ohm
R2 = 6 ohm
R3 = 6 ohm
Jika hambatan dalam sumber tegangan diabaikan, berapa kuat arus yang melalui R2?
Kita buah arah loop dan arus seperti tampak gambar di bawah ini
Loop I:
-ε1 – ε2 + I1.R2 + I.R1 = 0
-16 – 8 + I1.6 + I. 12 = 0
-24 + 6I1 + 12 I = 0
6I1 + 12I = 24
I1 + 2I = 4 …… (ketemupersamaanI)
Loop II
ε2 + ε3 -I1.R2 + I2.R3 = 0
8 + 10 – I1.6 + I2.6 = 0
18 – 6I1+ 6I2 = 0
-6I1+ 6I2 = – 18
-6(I1- I2) = 18
I1- I2 = 3
I1 = 3 +I2…..(ketemupersamaanII)
Kita kombinasikan persamaan I dan II
I1 + 2I = 4
I1 + 2(I1 +I2) = 4
3I1 + 2I2 = 4 –> kita masukkan persamaan II
3(3 +I2) + 2I2 = 4
9 + 3I2 + 2I2 = 4
5I2 = -5
I2 = -1 A
I1 = 3 + I2 = 3 + (-1) = 2 A
10. 10
Jadi dengan menggunakan hukum kirchoff I dan hukum kirchoff II kita bisa menemukan kuat arus
yang melalui R2 adalah 2 Ampere.
Diatas adalah dari : http://rumushitung.com/2014/09/12/hukum-
kirchoff-dan-contoh-soal/
Kerjakan soal bila Loop di ubah arahnya menjadi searah jarum jam,
perhatikan tanda panah warna hitam (nilai r dan voltagenya tetap
sama)
Kerjakan bila hanya Koo kedua saja yang berwarna hitam
11. 11
2. Sistem satu fase; nilai maksimum; nilai efektif
Nilai efektif adalah nilai yang ditunjukkan oleh voltmeter/amperemeter. Sedangkan Nilai
maksimum adakah nilai yang ditunjukkan oleh osiloskop. hubungan ketiga jenis nilai tersebut
sebagai berikut :
Keterangan :
Vm = tegangan maksimal (V)
Vef = tegangan efektif (V)
Im = arus maksimal (A)
Ief = arus efektif (A)
Vr = tegangan rata-rata (V)
Ir = arus rata-rata (A)
12. 12
3. Rangkaian satu fase beban resistif, kapasitif dan induktif
a. Rangkaian Resesif Murni (R)
Pada rangkaian resesif murni arus dan tegangan sefase, artinya dalam waktu yang sama besar sudut
fasenya sama.
13. 13
Persamaan tegangan dan arus sesaatnya adalah :
dan hubungan antara Vm dan Im :
Keterangan :
V = tegangan sesaat/pada waktu tertentu (V)
I = arus sesaat (A)
R = hambatan (ohm)
15. 15
yang termasuk rangkaian resesif adalah rangkaian resesif murni (R) dan rangkaian RLC saat nilai
XL=XC (saat terjadi resonansi).
c. Rangkaian Kapasitif Murni (C)
Pada rangkaian Kapasitif murni arus mendahului 900 dari tegangan atau tegangan terlambat 900 dari
arusnya.
jika persamaan arus sesaat :
maka persamaan tegangan sesaatnya :
atau
Jika persamaan tegangan sesaatnya :
16. 16
maka persamaan arus sesaat :
dan hubungan antara Vm dan Im :
Keterangan :
XL = reaktansi kapasitif (ohm)
C = kapasitas kapasitor (C)
17. 17
c. Grafik rangkaian Kapasitif
terjadi dalam rankaian LC atau RLC saat XL<XC. Tegangan (V) terlambat terhadap arus (I) maka
grafik V bergeser ke kanan :
18. 18
atau dengan kata lain arus (I) mendahului tegangan (V) maka grafik I bergeser ke kiri :
b. Rangkaian Induktif Murni (L)
Pada rangkaian Induktif murni arus terlambat 900 dari tegangan atau tegangan mendahului 900 dari
arusnya.
19. 19
jika persamaan arus sesaat :
maka persamaan tegangan sesaatnya :
atau
Jika persamaan tegangan sesaatnya :
maka persamaan arus sesaat :
dan hubungan antara Vm dan Im :
21. 21
b. Grafik rangkaian Induktif
terjadi dalam rankaian LC atau RLC saat XL>XC. Tegangan (V) mendahului arus (I) maka grafik V
bergeser ke kiri :
atau dengan kata lain arus (I) terlambat terhadap tegangan (V) maka grafik I bergeser ke kanan :
4. diagram fase ; daya aktif; daya reaktif.
30. 30
5. Transformer, autotrafo (satu fasa), sistem tiga fase (motor hubungan
bintang)
Hubungan bintang dan delta pada motor induksi tiga fasa.
Pada nameplate sebuah motr sudah diinformasikan, bagaimana hubungan dan tegangan yang
harus dipasang. Motor tiga fase memiliki enam terminal. Bagaimana kondisi liitan dalam motr
tersebut dapat digambarkan sbb.:
Karena itu untuk mendapatkan hubungan bintang pada motor induksi, terminal X, Y dan Z
disatukan menjadi netralnya dan terminal UVW dihubungkan kawat fasa dari sumber listriknya.
Utuk membentuk hubungan delta, maka titik U dihubungkan dengan titik X; titik V
dihubungkan dengan titik Y dan titik W dihubungkan dengan titik Z.
Pada gambar di bawah adalah hubungan generatornya nampak bahwa UVW megneluarkan
tengahn listrik 3 fasa pada hbubungan bintang
31. 31
Untuk memahami listrik 3-phase, ternyata kita harus kembali ke teori pembangkitan listrik 1-phase
dimana lilitan kumparan diputar memotong medan magnet.
Tetapi karena generator di dunia ini menggunakan putaran untuk memotong medan magnet maka
gelombang sinusoidal akan menjadi dasar evaluasi langkah berikutnya.
Single Phase Electrical Wave Form:
Electricity yang dibangkitkan membentuk gelombang sinusoidal. Kadang voltage penuh dan kadang
nol. Seperti listrik di rumah kita yang tegangannya berkedip dengan frekuensi 50 Hz. 50 kali
membentuk gelombang sempurna dalam satu detik sehingga sangat cepat dan tidak terdeteksi oleh
mata. Untuk menghasilkan electricity yang lebih stabil (tak pernah 0) dengan voltage yang lebih tinggi
maka dibuat listrik 3-phase.
3-Phase Electrical Wave Form:
Listrik 3-phase merupakan gabungan dari 3 gelombang listrik satu phase dengan jarak antar phase 120
degree. Sehingga resultan voltage listriknya setiap titik tidak pernah menyentuh 0. Perhatikan garis
MERAH, sebelum gelombang listrik garis merah mencapai nol maka gelombang HITAM sudah naik
voltage-nyaRangkaian Star : L1,L2,L3 + Netral + Ground
32. 32
Listrik 3-phase adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3 penghantar yang
mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120 degree. Ada 2 macam
hubungan dalam koneksi 3 penghantar tadi : hubungan bintang (“Y” atau star) dan hubungan delta.
Sesuai bentuknya, yang satu seperti huruf “Y” dan satu lagi seperti simbol “delta”. Tetapi untuk
bahasan ini kita akan lebih banyak membicarakan mengenai hubungan bintang saja.
Sistem 3-Phase Hubungan Bintang dengan tegangan 380/220V
Gambar disamping adalah contoh sistem 3-phase yang dihubung bintang. Titik pertemuan dari
masing-masing phase disebut dengan titik netral. Titik netral ini merupakan common dan tidak
bertegangan.
Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3-phase ini : Tegangan antar phase (Vpp :
voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line) dan tegangan
phase ke netral (Vpn : Voltage phase to netral atau Voltage line to netral).
Pada istilah umum di Indonesia, sistem 3-phase ini lebih familiar dengan nama sistem R-S-T. karena
memang umumnya menggunakan simbol “R”, “S” , “T” untuk tiap penghantar phasenya serta simbol
“N” untuk penghantar netral.
Kita langsung saja pada sistem yang dipakai PLN. Seperti pada gambar tersebut, di dalam sistem JTR
yang langsung ke perumahan, PLN menggunakan tegangan antar phase 380V dan tegangan phase ke
netral sebesar 220V. Rumusnya seperti ini :
Vpn = Vpp/√3 –> 220V = 380/√3
Instalasi listrik rumah akan disambungkan dengan salah satu kabel phase dan netral, maka pelanggan
menerima tegangan listrik 220V. Perhatikan pada gambar dibawah ini :
33. 33
Sistem Listrik 3-Phase PLN 380/220V pada Jaringan Distribusi Perumahan
R = di kabel PLN tanda garis 1/merah
S = di kabel PLN tanda garis 2/kuning
T = di kabel PLN tanda garis 3/biru
Menurut Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) th 2000 atau yang dahulunya disebut dengan
Peraturan Umum Instalasi Listrik,
disitu disebutkan bahwa kode warna kabel untuk instalasi listrik tegangan rendah 3 fasa adalah
sebagai berikut :
R = Merah
S = Kuning
T = Hitam
0 = Biru (warna biru hanya diperbolehkan untuk nol / netral )
GND = Warna majemuk (biasanya dipasaran ditemui dengan warna kuning strip hijau).
nur rochman:
--- Quote from: Ki Demang on January 15, 2013, 08:20:18 pm ---
--- Quote from: nur rochman on January 15, 2013, 07:47:11 pm ---
--- Quote from: Phoenix on December 11, 2012, 07:27:47 am ---adakah teman2 yang tau cara
untuk
mengetahui urutan
R S T pada listrik 3
fasa.. Apakah bisa di ukur pakai multi meter
--- End quote ---
R = di kabel pln tanda garis 1/merah
S = di kabel pln tanda garis 2/kuning
T = di kabel pln tanda garis 3/biru
--- End quote ---
Maaf, bukan menggurui petugas PLN, tetapi dari yang saya ketahui / baca :
Menurut Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) th 2000 atau yang dahulunya disebut dengan
34. 34
Peraturan Umum Instalasi Listrik,
disitu disebutkan bahwa kode warna kabel untuk instalasi listrik tegangan rendah 3 fasa adalah
sebagai berikut :
R = Merah
S = Kuning
T = Hitam
0 = Biru (warna biru hanya diperbolehkan untuk nol / netral )
GND = Warna majemuk (biasanya dipasaran ditemui dengan warna kuning strip hijau).
36. 36
Sistem instalasi dan Pencahayaan.
Pencahaayan
Satuan=satuan ruang
Bila pangjang busur sebesar r, maka sudut yang dibentuk oleh busur tesebut disebut 1 radian
1 radian = 360/2π = 57,3 o
Bila sebuah titik dilingkupi oleh sebuah bola pada jarak r, maka luas permuakan bola sebesar r2
disebut satuan luas sebesar 1 steradian. Karenaluas permuakana bola aalah sebesar L = 4 π r2 Krena
itu luas steradian dalam sebuah bola sebanyak 4 π = 12,57 buah
Gabmar bidang satu steradian
37. 37
Pengertian satuan cahaya dn penerangan
Jumlah energi radiasiyang dipancarkan sebagai cahaya ke suatujurusan ternteutu disebut
intensitas cahaya, dinyatakandalam satuan candela (cd); kandela (beraal dari kata “candle” (lilin).
Penentuan besarnya intentistas cahaya satu lilin didasarkan atas cahaya platina cair pada temperatu
2046 oK, yagn seluruh cahayanya dilewatkanlubang sempit. Cahaya ini distandartkna menjadi sebesar
60 lilin.
Gambar alat yang memproduksi cahaya 60 lilin.
Ingat : satuan lilin berkaitan dengan Sumber cahaya bukan bidang yang dikenai cahaya.
38. 38
Bila intentisars sumber cahaya sebesar 1 lilin (1 kandela) mengenai bidang satu satuan sudut
ruang ( 1 steradian) maka pada bidang itu jatuh fluks (garis-garis medan) cahaya sebesar 1 lumen.
Terdapat bebrapa istilah yang perlu dijelaskan.
Aliran cahaya adalah energi cahaya yang tiap detik dipancarkan pada sutau jurusan
terntutn. satuan aliran cahaya adlaah Joule/detik atau kalopri/detik, tetapi
karena msih harus disesuaikan dengan jurusan tertntu, maka didfinisikan
sebuah istilah baru yang disebut kuat cahaya
kuat cahaya, disenbut juga intentistas cahaya, ialah aliran cahaya yang dihitung dalam
satu satuan sudut ruang.
Ingat : satuan lumen adalah berkaitan dengan bidang yang dikenai cahaya.
Andai terdapat sebuah titik cahaya yang mengeluarkan cahaya, seheingga pada bidang bol;a
seluas 1 m2 pada wilayah sejauh 1 mdari titik cahaya (ini berarti 1 steradian) jumlah fluks cahayanya
sebesar e lumen, maka titik sumbercahaya tersebut memproduksi cahaya dengan kuat cahaya sebesar
e lilin.
Perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai “lilin” bukan menunjukkan suatu nilai total kuat
cahaya, tetapi kuat cahaya yang diperhitungkan pada suatu besran sudut ruang. Sehingga perlu
diingat bahwa bila r semakin besar, maka bidang steradianakan semakin besar, karena jumlah
fluksnya tetap sebesar e lumen maka kerapatan fluksnya semakin jarang, akibatnya kuat
penerangannya (bukan kuat cahaya-nya) juga semakin lemah.
Karena satuan lumen dikeitkan dngan letak sumber cahaya dalam satuan steradian, maka
diperlukan satuan yang lebih opersional, lalu didefiniskan kuat peenrangan, atau intensitas
penerangan,yakni fluks (semacam garis-garis medan) cahaya yang jatuh pda bidang seluas 1 m2.
Saatuan kuat penerangan adalah “lux”. Jadi :
1 lux = 1 lumen /m2
Karena jarak sagat tertantung r dan luas bidng ditentukan dengan r2 maka kuat penerangan atau
intentistas penerangan berkurang dengan kuadrat jarak antara sumber dengan bidang.
Cahaya putih (matahari misalnya) terdiri dari spektrum yang bereilayah ultara ungu, cahaya
tampak dan infra merah. Disribusi antara enerti dengan panjang elombang cahaya daaat dilihat pada
gambar sbb.
39. 39
Selain memiliki warna tertentu,s etia[ panjang gelombang memberi kesan intentsitas tertentu.
Mata manusoia paling peka pada panjang gelombang 555 mμ, cahaya berwarna kunign-hijau.
Berdasarkan pada panjang gelombang tersebut, ditentukan standar bahwa 1 watt cahaya = suatu
sumber cahaya memancarkan energi 1 watt dengan panjang gelombang 555 mμ. Bila diukur adalah
sebesar 680 lumen
Ttapi perlu diketahui, bahwa lampu 100 watt hanya memancarkan kira-kira 8 watt saja sebagai
cahaya tampak. Sisanyahilang sebagai panas. Dari sejumlah 8 Watt ini setelah dikalikan dengan faktor
kepekaan mata, hanya bersisa 2,25 watt cahaya. Jadi, fluks cahayalampu 100 wat tersebut sama
dengan 2,25 x 680 lumen = 1630 lumen. Dari angka-angka ini dapat diketahui bahwa lampu
memproduksi fluks 1630 lumen/100 watt. (16,3 lm/watt)
Di bawahini bebrapa data :
Sebagai bahan perbandingan dapat dilihat efisiensi kuat cahaya yang dihasilkan lampu pijar
Untuk filamen karbon 3 lumen/watt
tungseten vacum 10 lummen/watt (pembahasan lalu diperoleh 16,3 lm/watt)
gas 20 lumen/watt
halogen 22-30 lumen/watt
Untuk lampu flourescent dengan warna
white 44 lumen/watt
daylight 49 lumen/watt
generasi terbaru 80 lumen/watt
(Sumber : Lutfi dan parwoto, 1979. Disain Rumah Hemat enrgi. Mkalah Lokakarya Konservasi
Energi. Departemen Pertambangan dan Energi Dirjen Ketenagaan. Jakarta.)
Disamping satuan-satuan tesebut terdapat satuan luminasi, yakni ukuran terang suatu benda atau
sumber cahaya. Didefinisikan sebagai intensitas cahaya dibagi dengan luas semu ermukaan satuannya
misal lilin/m2. Yang disebut luas semua adalah luas haril proyksi pada bidang rata yang tegak lurus
pada arah pandang. luminasi tidak hanya diperuntukkan untuk sumber cahaya. Sebuah buku yang
dikenai cahaya dan kemudian memantulkannya, dia juga dadpat diketahui berapaluminasinya.
Perlu diperhatikan, satuan lilin biasanya lebih sering digunakn untuk sumber cahaya. Bidang
yagn dikenai cahaya menggunakan satuan fluks atau lumen.
Beberapa contohpraktis penggunaan sehari-jhari dalam konteks pencahayaan
40. 40
Keterngan pada daftar diatas,
A. lampu pijar sepeda jarak 1 m. pada luas bidang bola 1 m2 terdapat fluks 10 lux, kuat cahaya sumber 10 lilin
B. lebh terang lampu pijar 150 watt yang memiliki kuat cahaya 2100 lilin
C. ruangan kantor 800 lux adalah bidang pada meja kantor seluas 1 m2 dikenai fluks cahaya sebesar800 lumen,
berarti pada jarak 1 m dari bedang meja (seandainaya meja dianggap bidang bola), maka ada sumber cahaya
sebesar800 lilin.
D. dop (lampu) pijar sepeda yang berreflektor memiliki kuat cahaya 250 lilin, identik dengan keterangan A
E. Sebuah meja berwarna putih seluas 1 m2 yang dikenai cahaya 250 lumen akan bersikap sebagaisumber cahaya
dengan luminiasi 0.05 lilin/cm2, berbeda dengan meja coklat yang akan bersikap sebagai sumber dnegan
kuat cahaya 0.01 lilin/cm2
Dibawahini terdapat tabel tentang intensitas penerangan yang dibutuhkan.
41. 41
Beberapa tinjauan ulang :
* Berdasarkan bidang yang dikenai cahaya :
Satuan kuat pnerangan bidang : lux, disingkat lx. Yakni besarnya kuat cahaya pada suatu bidang 1
m2 yang dikenai aliran cahaya sebesar 1 lm.
Maka : p lx= p lm/m2.
Satuan tersebut berkaitan dengan aliran cahaya. (cahaya yang jatuh pada bidang sebesar A
lm, pada bidang seluas B m2, maka kuat penerangan bidang itu E = A/B lm/m2 = A/B lx).
Bila kuat penerangan dihubungkan dengan kuat cahaya, maka p lx adalah kuat penerangan yang
berasal dari sumber dengan kuat cahaya p lilin berjarak 1 meter yang menyinari pada
bidang tegak lurus seluas 1 m2. karena itu satuan Lux (lx) juga disebut lilin-meter,
* Berdasarkan kondisi cumber cahaya :
Ada sumber yang memberikan kuat penerangan yang sama tetapi bila dilihat pada sumbercahaya
(misallampu oija r dan nyala gas) nampak bahwa lampu pijar lebih terang, ini disebabkan
42. 42
permukaan pancar sumber lampu pijar lebih kecil. Dari sini ditentukan : terang permukaan
sumber cahaya (luminasi).
Kuat penerangan bidang dapat ditentukan dengan sebuahalat yang disebut luxmeter. Terdapat bebrapa
data yang amenunjukkan kebutuhan kuat penerangan bidang dalam satuan Ft-c (satuan british). Lihat
: keternagan diatas tetang lux yang disebut lilin-meter; bandingkan dengan ft-c.
Dibawah ini terdapat data (sumber Gerrits dan Soemani)
Gang-gang : 10-20 lux (lilin meter)
Rumah : 25-50 lux
Ruang (sekolah) : 40-50 lux
Meja tulis : 50–80 lux
Rang gambar : 75-100 lux
Untuk menghitung berapa arus cayahaya yang diperlukan, terdapat rumus pendekatan. (Bila ingin
lebih teliti rumus ini harus dimodifikasi dengan jumlah titik lampu, jarak titik lampu, jarak lampu
dengan bidang akerja, warna dinding, lantai dan langit-langit, dsb. Kuat penerangan kamar dekat
cendela pada siang hari bisa berada diatas 1000 lux, sumber : Geriits-soemani )
C = F x E / n
dimana : C = jumlah arus cahaya yang diperlukan oleh ruang tersebut (dalam satuan lumen)
F = luas bidang yang diterangi, didekati denganluas lantai ( dalam satuan m2)
E = Kuat penerangan (lumen per m2 atau lux yang diminta di ruangana tersebut. Umumnya
kuat penerangan ini adalah bidang kerja yang tingginya 0,85 m sampai 1 m dari lantai
n = rendeman sistem penerangan, nilai ini dapat diambilberkisar 0,3- 0,5
Contoh : sebuah ruangan kelas, luasnya 6 x 8 m., dibutuhkan kuat apenerangan sebesar 40 lux, berapa
jumalh lampu gas (neon, tl) yang dipakai, bila setiap lampu berkekuatan 20 watt.
C = (48 x 40) / 0,4 = 4800 lumen ;
untuk lampu gas, kuat cahaya yang dipancarkan : 20 lumen/watt (hand out halaman 51)
, sehingga dibutuhkan lampu gas sebesar G = 4800/20 = 240 watt.
Macam sumber cahaya
52. 52
Perhitungan rekening listrik (sebagai contoh)
4.1 Tanya Jawab
4.1.1 Bagaimanakah caramenghitung rekening listrik?Jelaskan!
Jawab :
Rekening listrik, seperti diketahui, merupakan biaya yang wajib dibayar pelanggan setiap
53. 53
bulan.Ada beberapa komponendalam menghitung rekening listrik:
1. Biaya Beban:
Adalah biaya yang besarnya tetap, dihitung berdasarkan daya kontrak (lihat Tabel3.2,
hal.12).KhususnyauntukgolongantarifH-3,I-4untuktanurbusurdanI-5BiayaBeban dihitung
berdasarkanpembacaankVAMax.
2. Biaya Pemakaian (kWH):
Adalah biaya pemakaian energi, dihitung berdasarkan jumlah pemakaian energi yang
diukurdalamkWh(lihatjugaTabel3.2,hal.12).Untukgolongantariftertentu,pemakaian
energiinidipilihmenjadi duabagianyaitu:
1. PemakaianWBPdan pemakaianLWBP(lihatjugaTabel3.2,hal.12)
2. UntukgolongantarifR-2BiayaPemakaiandihitungberdasarkansistemblok(lihat
hal10).
3. Biaya Kelebihan kVARh:
Adalahbiayayangdikenakanuntukpelanggan-pelangganGolonganTarifS-4,SS-4,U-3,
H-2,H-3,I-3,I-4,I-5danG-2,jikafaktordayarata-ratabulananpelanggankurangdari
0,85 induktif. BesarnyaBiayaKelebihankVARh ini jugadapatdilihat padaTabel3.2
4. Biaya PemakaianTrafo/SewaTrafo:
Adalah biaya yang dikenakan untuk pelanggan tertentu, yang tidak dapat menyediakan
trafosendiri.
5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ):
Adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah (Pemda) berdasarkan Peraturan
Daerah(Perda).BesarnyapajakjugaditentukanolehPerda.Komponeninidisetorkanke
KasPemda,dan masuk sebagai PendapatanAsli Daerah (PAD).
6. Biaya Materai:
Besarnyasesuai denganperaturanyang berlaku.
54. 54
Tabel 3.2TarifDasarListrik1994
No.
Golon
gan
Tarif
Penjelasan
Golongan
Tarif
Sambung
an
TR/TM/T
T
Bata
Daya
Biaya
Beban
(Rp/kVA
)
Biaya
Pemakai
an
(Rp/kW
H)
Kelebihan
Pem.
kVARH
(Rp/kVAR
H) *5)
BP
(RP/VA
)
UJL
(RP/VA)
1. S - 1
Pemakai
Sangat Kecil
TR
s/d 200
VA
*) - - *6) *9)
2. S - 2
Badan Sosial
Kecil
TR
250VA
s/d 2.200
Va
3.360,00 56,00 - 150,00 31,00
3. S - 3
Badan Sosial
Sedang
TR
2.201VA
s/d
200kVA
4.640,00 76,00 - 200,00 43,00
4. S - $
Badan Sosial
Besar
TM
201 kVA
keatas
5.020,00
WBP=15
8,50
LWBP=
117,50
124,50 125,005 47,00
5. SS - 4
Badan Sosial
Besar,
Dikelola
Swasta,
Untuk
Komersial
TM
201 kVA
keatas
6.060,00
WBP=19
4,50
LWBP=1
44,00
149,00 125,00 58,00
6. R - 1
Rumah
Tangga
Kecil
TR
250VA
s/d
500VA
3.980,00 *2) - 150,00 45,00
7. R - 2
Rumah
Tangga
Sedang
TR
501VA
s/d
2.200VA
4.020,00 *3) - 150,00 56,00
8. R - 3
Rumah
Tangga
Menengah
TR
2.201VA
s/d 6.600
VA
8.080,00 227,00 - 200,00 78,00
9. R - 4
Rumah
Tangga
Besar
TR
6601VA
keatas
8.760,00 309,00 - 200,00 105,00
10. U- 1 UsahaKecil TR
250VA
s/d 2.200
VA
6.260,00 179,50 - 150,00 66,00
11. U- 2
Usaha
Sedang
TR
2.201VA
s/d 200
kVA
7.320,00 239,50 - 200,00 77,00
12. U- 3 UsahaBesar TM
201 kVA
keatas
5.180,00
WBP=24
0,50
LWBP=
178,00
187,00 125,00 59,00
13. U- 4
Sambungan
Sementara
TR - - 622,00 - - -
55. 55
No
Gol
Tarif
Batas
Daya
Harga
Langganan
Rp.Per
Bulan
1 S-1*)
60
75
100
125
150
175
200
2.150,00
2.750,00
3.550,00
4.500,00
5.300,00
6.100,00
6.750,00
14. H- 1
Perhotelan
Kecil
TR
250VA
s/d 99
kVA
4.600,00 118,00 - *7) 46,00
15. H- 2
Perhotelan
Sedang
TR
100 kVA
s/d 200
kVA
6.220,00 171,00 171,00 200,00 62,00
16. H- 3
Perhotelan
Besar
TM
201 kVA
keatas
5.400,00
WBP=21
2,00
LWBP=
157,00
164,00 125,005 48,00
17. I - 1
Industri
Rumah
Tangga
TR
450VA
s/d 2.200
VA
4.080,00 80,50 - 150,00 21,00
18. I - 2
Industri
Kecil
TR
2.201VA
s/d 13,9
kVA
4.760,00 93,50 - 200,00 25,00
19. I - 3
Industri
Sedang
TR
14 kVA
s/d 200
kVA
5.760,00
WBP=16
9,50
LWBP
=125,50
132,00 200,00 43,00
20. I - 4
Industri
Menengah
TM
201 kVA
keatas
5.060,00 *4) 122,50 125,00 41,00
21. I - 5
Industri
Besar
TT
30.000
kVAke
atas
4.780,00 109,50 114,00 100,00 39,00
22. G- 1
Gedung
Kantor
Pemerintah
TR
250VA
s/d 200
kVA
8.500,00 188,50 - *7) 70,00
23. G- 2
Gedung
Kantor
Pemerintah
Besar
TM
201 kVA
keatas
4.560,00
WBP=17
6,50
LWBP=
130,50
134,00 125,00 41,00
24. J
Peneranga
Jalan Umum
TR - - 165,00 - *8) *9)
KETERANGAN:
*2) s/d 60 jam nyala per bulan = Rp. 81,00/kWh
>60 jam nyala per bulan = Rp. 109,50/kWh
*3) s/d 60 jam nyala per bulan = Rp. 96,50/kWh
>60 jam nyala per bulan = Rp. 147,00/kWh
*4) Untuk pemakaian < 350 jam nyala per bulan :
- Pada WBP = Rp. 142,00/kWh
- Pada LWBP = Rp. 117,50/kWh
Untuk pemakaian > 350 jam nyala per bulan :
WBP = LWBP = Rp.. 117,50/kWh
*5) Dengan faktor daya kurang dari 0,85 (rata-rata per bulan )
WBP:WaktuBeban Puncak(Pukul22.00-18.00WIB)
LWBP: LuarWaktuBeban Puncak(Pukul18.00 -22.00) BP:
BiayaPenyambungan
UJL: Uang Jaminan Langganan
TR :Tegangan Rendah (220V/380V)
56. 56
TM:TeganganMenengah (20kV)
TT:TeganganTinggi(150 kV)
4.1.2 Sebutkangolongan pelangganmenurut PT.PLN(PERSERO)?
Jawab :
BerdasarkanGolonganTarifTenaga Listrik itu,makakita mengenalada 24 golongan
pelanggan PT.PLN(PERSER). Secara lengkap, 24 golonganpelangganPT. PLN
(PERSERO) itudapatdilihat padaTabel 3.1 dibawah ini.
NO
GOLONGAN
TARIF
PENJELASAN
SISTEM
TEGANGAN
BATAS DAYA
1. S - 1 PEMAKAI SANGATKECIL TR S/D200VA
2. S - 2 BADANSOSIALKECIL TR 250VAS/D2200VA
3. S - 3 BADANSOSIALSEDANG TR 201 kVAKEATAS
4. S - 4 BADANSOSIALBESAR TM 201 kVAKEATAS
5. SS - 4
BADANSOSIALBESAR
DIKELOLASWASTAUNTUK
KOMERSIAL
TM 201 kVAKEATAS
6. R - 1 RUMAHTANGGAKECIL TR 250VAS/D200VA
7. R - 2 RUMAHTANGGASEDANG TR 501VAS/D2200VA
8. R - 3
RUMAHTANGGA
MENENGAH
TR 2201VAS/D6600VA
9. R - 4 RUMAHTANGGABESAR TR 6601VAKEATAS
10. U- 1 USAHAKECIL TR 250VAS/D2200VA
11. U- 2 USAHASEDANG TR 2201VAS/D200 kVA
12. U- 3 USAHABESAR TM 201 kVAKEATAS
13. U- 4 SAMBUNGANSEMENTARA TR
14. H- 1 PERHOTELAN KECIL TR 250VAS/D99kVA
15. H- 2 PERHOTELANSEDANG TR 100kVAS/D200 kVA
16. H- 3 PERHOTELANBESAR TM 201 kVAKEATAS
17. I - 1 INDUSTRI RUMAHTANGGA TR 450VAS/D2200VA
18. I - 2 INDUSTRI KECIL TR 2201VAS/D13.9 kVA
19. I - 3 INDUSTRI SEDANG TR 14 kVAS/D200 kVA
20. I - 4 INDUSTRI MENENGAH TM 201 kVAKEATAS
21. I - 5 INDUSTRI BESAR TT 30,000 kVAKEATAS
22. G- 1
GEDUNGPEMERINTAH
KECIL/SEDANG
TR 250VAS/D200 kVA
23. G- 2
GEDUNGPEMERINTAH
BESAR
TM 201 KVAKEATAS
24. J PENERANGANJALANUMUM TR
4.1.3Tuan Singgodimedjo pelanggantarifR2 dengan dayatersambung2200VA. StandkWh -
57. 57
MeteryangdicatatpadaakhirPebruari93adalah070016,danyangdicatatbulansebelumnya
adalah069325. Beraparekening listrik yangharusdibayar untukperiodetersebut?
Jawab :
PemakaianKwh =Stand meter akhir- Stand meter yanglalu
= 70016 - 69325
= 691 kWh
1. Biaya Beban = 2200 VA x Rp. 4.020,-/kVA
= 2,2 kVA x Rp. 4.020,-/kVA
= Rp. 8.844, dibulatkan = Rp. 8.845,-
2. Biaya Pemakaian Blok I = 60 jam x 2,2 x Rp. 96,50
= 132 x Rp. 96,50
= Rp. 12.738,- dibulatkan = Rp. 12.740,-
3. Biaya Pemakaian Blok II=(Pemakaian Total - pemakaian Blok I) x Rp.147,-
= (691 - 132) x Rp.147,-
= Rp. 82.173,- dibulatkan = Rp. 82.175,-
Biaya Beban = Biaya Pemakaian = Rp. 103.760,-
4. Pajak Penerangan Jalan = 3 % x Rp. 103.760,- = Rp. 3.115,-
5. Biaya Materai = Rp. 5.00,-
Total rekening yang harus dibayar = Rp. 107.375,-
Rekening Listrik PelangganTarif R-2 milikTuanSinggodimejo