Dokumen ini membahas tentang ilmu farmasi yang mempelajari cara pembuatan, pengidentifikasian, dan penstandaran obat serta cabang-cabangnya seperti farmakognosi, farmakodinamik, farmakokinetik, dan farmasetika. Juga dijelaskan tentang ketentuan umum seperti tata nama, kelarutan, pernyataan persen, wadah, dan suhu penyimpanan obat.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat formulasi kapsul yang mengandung ekstrak jambu biji dan mengevaluasi kapsul tersebut. Mahasiswa membuat 25 kapsul dengan kadar kuersetin 5 mg/kapsul dengan menambahkan bahan tambahan. Kapsul dievaluasi melalui penentuan keseragaman bobot dan penetapan kadar kuersetin menggunakan KLT densitometri.
Teknologi sediaan Farmasi produksi suspensi paracetamol yang baik dengan membandingkan dari 3 formula sehingga memilih formula yang baik. suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Zat yang didispersikan harus halus dan tidak cepat mengendap. Jika endapan diguncang perlahan, harus segera disebarkan kembali, dapat mengandung zat tambahan untuk memastikan stabilitas suspensi. Salah satu alasan untuk menyiapkan suspensi oral adalah bahwa obat-obatan tertentu secara kimiawi tidak stabil dalam bentuk terlarut tetapi stabil dalam bentuk ditangguhkan. Tujuan menyiapkan sediaan suspensi adalah agar mudah diminum, dosis yang relatif besar dapat lebih mudah diberikan, dan dapat dengan mudah diterapkan pada anak-anak. Contoh suspensi adalah air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, dan campuran air dengan minyak, kombinasi kopi dengan air, lumpur serta tanah liat yang tersuspensi dalam air, suspensi debu serta udara, kabut ialah sistem air tersuspensi di udara, serta sirup obat batuk.
Dokumen tersebut membahas tentang kapsul sebagai sediaan farmasi. Kapsul dapat berbentuk keras atau lunak yang terdiri dari zat aktif, cangkang, dan zat tambahan. Kapsul diproduksi secara massal menggunakan mesin atau secara manual, kemudian dikemas dan diberi label sesuai persyaratan. Kapsul memiliki keuntungan seperti mudah ditelan namun juga memiliki kerugian sepertu tidak sesuai untuk zat
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari bahan obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Kapsul harus memenuhi syarat keseragaman bobot dan kandungan serta disolusi. Kapsul dapat diberikan secara peroral, per rektal, per vaginal, atau topikal tergantung tujuan pemberiannya.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat formulasi kapsul yang mengandung ekstrak jambu biji dan mengevaluasi kapsul tersebut. Mahasiswa membuat 25 kapsul dengan kadar kuersetin 5 mg/kapsul dengan menambahkan bahan tambahan. Kapsul dievaluasi melalui penentuan keseragaman bobot dan penetapan kadar kuersetin menggunakan KLT densitometri.
Teknologi sediaan Farmasi produksi suspensi paracetamol yang baik dengan membandingkan dari 3 formula sehingga memilih formula yang baik. suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Zat yang didispersikan harus halus dan tidak cepat mengendap. Jika endapan diguncang perlahan, harus segera disebarkan kembali, dapat mengandung zat tambahan untuk memastikan stabilitas suspensi. Salah satu alasan untuk menyiapkan suspensi oral adalah bahwa obat-obatan tertentu secara kimiawi tidak stabil dalam bentuk terlarut tetapi stabil dalam bentuk ditangguhkan. Tujuan menyiapkan sediaan suspensi adalah agar mudah diminum, dosis yang relatif besar dapat lebih mudah diberikan, dan dapat dengan mudah diterapkan pada anak-anak. Contoh suspensi adalah air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, dan campuran air dengan minyak, kombinasi kopi dengan air, lumpur serta tanah liat yang tersuspensi dalam air, suspensi debu serta udara, kabut ialah sistem air tersuspensi di udara, serta sirup obat batuk.
Dokumen tersebut membahas tentang kapsul sebagai sediaan farmasi. Kapsul dapat berbentuk keras atau lunak yang terdiri dari zat aktif, cangkang, dan zat tambahan. Kapsul diproduksi secara massal menggunakan mesin atau secara manual, kemudian dikemas dan diberi label sesuai persyaratan. Kapsul memiliki keuntungan seperti mudah ditelan namun juga memiliki kerugian sepertu tidak sesuai untuk zat
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari bahan obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Kapsul harus memenuhi syarat keseragaman bobot dan kandungan serta disolusi. Kapsul dapat diberikan secara peroral, per rektal, per vaginal, atau topikal tergantung tujuan pemberiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi dan pembuatan suspensi cair dan semi padat. Terdapat informasi mengenai tujuan pembuatan suspensi, jenis-jenisnya, komponen penting yang harus ada dalam suspensi seperti zat aktif, bahan pensuspensi, dan lainnya. Juga dijelaskan tahapan pembuatan suspensi mulai dari persiapan bahan sampai evaluasi stabilitas fisiknya.
Percobaan ini melibatkan pengukuran pH tanah dan air serta penghitungan massa jenis zat. pH digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman atau kebasaan, sedangkan massa jenis untuk mengetahui kerapatan suatu zat. Berbagai sampel diuji menggunakan indikator pH dan dibandingkan dengan petunjuk warna untuk menentukan nilai pHnya.
Laporan praktikum membuat suspensi kering menggunakan metode granulasi. Tujuannya adalah membuat dan mengevaluasi suspensi kering serta mengetahui pengaruh penambahan bahan eksipien terhadap karakteristik sediaan. Paracetamol dan laktosa digunakan sebagai bahan aktif dan bahan tambahan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk sediaan obat padat seperti serbuk, pulveres, kapsul, dan tablet serta cara pembuatannya. Dokumen juga menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat dan menggunakan berbagai bentuk sediaan obat tersebut seperti derajat halus serbuk, cara membuat dan menyimpan pulveres, jenis kapsul, serta komposisi tablet.
Laporan ini membahas formulasi dan evaluasi tablet vitamin C yang dibuat oleh kelompok mahasiswa farmasi. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dan dievaluasi ukuran partikel, bobot, dan waktu hancur tabletnya."
Makalah ini membahas tentang kapsul, termasuk definisi kapsul, jenis kapsul (keras dan lunak), cara pembuatan kapsul gelatin keras dan lunak, serta sifat-sifat kapsul.
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2fahri mey
Dokumen tersebut membahas standar mikrobiologi dan uji mikrobiologi untuk bahan dan produk farmasi. Termasuk kategori bahan baku alam, mikroorganisme kontaminan, persyaratan kualitas mikrobiologi untuk produk farmasi steril dan non-steril, serta uji-uji mikrobiologi yang tercantum dalam Farmakope Indonesia seperti uji batas mikroba, uji efektivitas pengawet, uji sterilitas, dan penetapan k
Buku pedoman ini membahas tentang teknik pencampuran obat suntik dan penanganan sediaan sitostatika secara aseptis di instalasi farmasi rumah sakit. Terdapat informasi mengenai persiapan pencampuran, teknik pencampuran obat dari ampul dan vial, ketidakcampuran beberapa obat suntik, serta penanganan kecelakaan selama proses pencampuran.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Dokumen tersebut membahas tentang materi farmasi dasar yang mencakup definisi farmasi, profesi farmasi, apotek, resep, penulis resep, dan ketentuan umum penimbangan zat serta penyimpanan obat."
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi dan pembuatan suspensi cair dan semi padat. Terdapat informasi mengenai tujuan pembuatan suspensi, jenis-jenisnya, komponen penting yang harus ada dalam suspensi seperti zat aktif, bahan pensuspensi, dan lainnya. Juga dijelaskan tahapan pembuatan suspensi mulai dari persiapan bahan sampai evaluasi stabilitas fisiknya.
Percobaan ini melibatkan pengukuran pH tanah dan air serta penghitungan massa jenis zat. pH digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman atau kebasaan, sedangkan massa jenis untuk mengetahui kerapatan suatu zat. Berbagai sampel diuji menggunakan indikator pH dan dibandingkan dengan petunjuk warna untuk menentukan nilai pHnya.
Laporan praktikum membuat suspensi kering menggunakan metode granulasi. Tujuannya adalah membuat dan mengevaluasi suspensi kering serta mengetahui pengaruh penambahan bahan eksipien terhadap karakteristik sediaan. Paracetamol dan laktosa digunakan sebagai bahan aktif dan bahan tambahan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk sediaan obat padat seperti serbuk, pulveres, kapsul, dan tablet serta cara pembuatannya. Dokumen juga menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat dan menggunakan berbagai bentuk sediaan obat tersebut seperti derajat halus serbuk, cara membuat dan menyimpan pulveres, jenis kapsul, serta komposisi tablet.
Laporan ini membahas formulasi dan evaluasi tablet vitamin C yang dibuat oleh kelompok mahasiswa farmasi. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dan dievaluasi ukuran partikel, bobot, dan waktu hancur tabletnya."
Makalah ini membahas tentang kapsul, termasuk definisi kapsul, jenis kapsul (keras dan lunak), cara pembuatan kapsul gelatin keras dan lunak, serta sifat-sifat kapsul.
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2fahri mey
Dokumen tersebut membahas standar mikrobiologi dan uji mikrobiologi untuk bahan dan produk farmasi. Termasuk kategori bahan baku alam, mikroorganisme kontaminan, persyaratan kualitas mikrobiologi untuk produk farmasi steril dan non-steril, serta uji-uji mikrobiologi yang tercantum dalam Farmakope Indonesia seperti uji batas mikroba, uji efektivitas pengawet, uji sterilitas, dan penetapan k
Buku pedoman ini membahas tentang teknik pencampuran obat suntik dan penanganan sediaan sitostatika secara aseptis di instalasi farmasi rumah sakit. Terdapat informasi mengenai persiapan pencampuran, teknik pencampuran obat dari ampul dan vial, ketidakcampuran beberapa obat suntik, serta penanganan kecelakaan selama proses pencampuran.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Dokumen tersebut membahas tentang materi farmasi dasar yang mencakup definisi farmasi, profesi farmasi, apotek, resep, penulis resep, dan ketentuan umum penimbangan zat serta penyimpanan obat."
Makalah ini membahas tentang cara pemberian obat yang benar dan aman, dengan menjelaskan pengertian obat, prinsip-prinsip pemberian obat, dan cara-cara pemberian obat seperti pemberian obat secara oral, topikal pada kulit dan mata.
Makalah ini membahas tentang cara pemberian obat yang benar dan aman, dengan menjelaskan pengertian obat, prinsip-prinsip pemberian obat, dan cara-cara pemberian obat secara oral dan topikal pada kulit dan mata.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian medikasi dalam keperawatan. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) pengertian medikasi dan istilah obat, (2) aspek hukum dan undang-undang standar obat, dan (3) proses keperawatan dalam pemberian medikasi. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai aspek terkait medikasi seperti klasifikasi, bentuk, dan prinsip-prinsip pemberian obat yang benar.
Pemusnahan dan penarikan obat dilakukan untuk obat yang tidak layak edar karena kadaluwarsa, rusak, atau tidak memenuhi standar mutu. Pemusnahan obat dilakukan dengan berbagai teknik seperti pengenceran, penimbunan, enkapsulasi, inersiasi, dan insinerasi dengan memperhatikan jenis dan bentuk sediaan obat. Penarikan obat dibedakan menjadi penarikan wajib, sukarela, dan dikel
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan alat-alat laboratorium yang digunakan dalam praktikum bahan pakan dan formulasi ransum. Pengenalan alat-alat laboratorium dijelaskan penting untuk keselamatan dan kelancaran praktikum. Berbagai jenis alat laboratorium dan cara penggunaannya juga diuraikan secara singkat.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar perhitungan dosis obat, termasuk faktor yang mempengaruhi perhitungan dosis, cara menghitung dosis untuk bayi dan anak, serta istilah-istilah yang sering digunakan dalam perhitungan dosis obat.
Perawat harus memperhatikan prinsip enam benar dalam pemberian obat, yakni pasien, obat, dosis, cara, waktu, dan dokumentasi. Perawat juga perlu mengetahui kebijakan rumah sakit, riwayat alergi pasien, dan efek samping obat sebelum memberikannya. Komunikasi yang efektif diperlukan antara perawat dan pasien dalam proses pemberian obat.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
2. Pengertian Ilmu Farmasi
• Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara
membuat, mencampur, meracik, memformulasi,
mengidentifikasi, mengkombinasi, menganalisis
serta menstandarkan obat dan pengobatan juga
sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan
penggunaannya secara aman.
Copyright@rcp_akafarma2018
2
3. Cabang Ilmu Farmasi
• Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang
sumber bahan obat dari alam, terutama dari tumbuh-
tumbuhan.
• Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari
pengaruh obat terhadap sel hidup atau terhadap
organisme hidup, terutama reaksi fisologis yang
ditimbulkannya.
• Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari absorpsi,
distribusi, metabolisme (biotransformasi) dan ekskresi
obat (ADME).
Copyright@rcp_akafarma2018
3
4. Lanjutan…
• Farmakoterapi adalah ilmu yang mempelajari tentang
penggunaan obat dalam pengobatan penyakit
• Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang zat-zat
racun dengan khasiatnya serta cara-cara untuk
menganal/mengidentifikasi dan melawan efeknya.
• Kimia farmasi analisis adalah ilmu yang mempelajari
tentang analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa-
senyawa kimia, yang berhubungan dengan khasiat dan
penggunaanya sebagai obat.
Copyright@rcp_akafarma2018
4
5. Lanjutan…
• Farmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara
penyediaan obat, yang meliputi pengumpulan,
pengenalan, pengawetan dan pembakuan bahan obat-
obatan; seni peracikan obat; serta pembuatan sediaan
farmasi menjadi bentuk tertentu sehingga siap
digunakan sebagai obat.
• Teknologi farmasi adalah ilmu yang membahas tentang
teknik dan prosedur pembuatan sediaan farmasi dalam
skla industri farmasi termasuk prinsip kerja serta
perawatan/pemeliharaan alat-lat produksi dan
penunjangnya sesuai ketentuan Cara Pembuatan Obat
yang Baik (CPOB)
Copyright@rcp_akafarma2018
5
6. Lanjutan…
• Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari pengaruh
formulasi terhadap aktivitas terapi dan produk obat
• Farmasi klinik meliputi kegiatan memonitor penggunaan
obat, memonitor efek samping obat dan pemberian
informasi obat bagi yang membutuhkannya.
• Manajemen farmasi adalah ilmu yang mempelajari
tentang administrasi, manajemen, dan pemasaran yang
berhubungan dengan kewirausahaan farmasi beserta
aspek-aspek kewirausahaannya.
Copyright@rcp_akafarma2018
6
7. Ketentuan Umum
• Tata Nama
• Kelarutan
• Pernyataan Persen
• Wadah
• Penyimpanan Obat
• Suhu
Copyright@rcp_akafarma2018
7
8. Tata Nama
• Tata nama digunakan dalam bahasa Latin, nama
lazimnya, dan nama Indonesia.
• Nama sediaan ditulis dengan menyebutkan nama zat
khasiat dalam bentuk genetif, diikuti nama bentuk
sediaan. Contoh : Chlorpheniramini Sirupi.
• Sediaan larut air, nama pelarutnya tidak disebut. Sedang
sediaan yang dilarutkan dengan pelarut lain, harus
disebut. Contoh : Champorae Solutio Spirituosa.
Copyright@rcp_akafarma2018
8
9. Kelarutan
No Istilah Kelarutan Angka kelarutan
1 Sangat Mudah Larut < 1
2 Mudah larut 1 – 10
3 Larut 10 – 30
4 Agak Sukar Larut 30 – 100
5 Sukar Larut 100 – 1000
6 Sangat Sukar Larut 1000 – 10.000
7 Praktis Tidak Larut > 10.000
Copyright@rcp_akafarma2018
9
10. Pernyataan Persen (%)
Persen dinyatakan dalam 4 cara :
• b/b % : persen bobot per bobot, yaitu jumlah gram zat dalam
100g bahan atau hasil akhir (larutan atau campuran).
• b/v % : persen bobot per volume, yaitu jumlah gram zat dalam
100 ml bahan atau hasil akhir (air atau pelarut lain).
• v/v % : persen volume per volume, yaitu jumlah ml zat dalam
100 ml bahan atau hasil akhir (larutan).
• v/b % : persen volume per bobot, yaitu jumlah ml zat dalam
100 g bahan atau hasil akhir.
Apabila tidak dijelaskan, berarti % adalah bobot per bobot.
Copyright@rcp_akafarma2018
10
11. Lanjutan…
Pernyataan persen untuk :
• Campuran zat padat atau setengah padat adalah b/b
• Larutan dan suspensi adalah b/v
• Larutan cairan dalam cairan adalah v/v
• Larutan gas dalam cairan adalah b/v
Copyright@rcp_akafarma2018
11
12. Wadah
Tiga kategori kualitas wadah :
• Wadah tertutup baik, harus melindungi isi terhadap
pemasukan bahan padat dari luar dan mencegah kehilangan
isi waktu proses pengerjaan, pengangkutan, penyimpanan,
dan penjualan dalam kondisi normal.
• Wadah tertutup rapat, harus melindungi isi terhadap
masuknya bahan padat, lengas dari luar dan mencegah
kehilangan, pelapukan, pencairan dan penguapan saat proses
pengerjaan, pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan
dalam kondisi normal.
• Wadah tertutup kedap, harus mecegah masuknya udara atau
gas saat pengerjaan, pengangkutan, penyimpanan, dan
penjualan dalam kondisi normal.
Copyright@rcp_akafarma2018
12
13. Jenis-jenis Wadah
• Wadah satuan tunggal, harus tertutup sehingga isinya tidak
dapat dipindahkan tanpa merusak tutup wadah. Wadah
satuan tunggal untuk injeksi disebut wadah dosis tunggal
• Wadah dosis satuan adalah wadah satuan tunggal untuk
bahan yang digunakan bukan secara parenteral dalam dosis
tunggal langsung dari wadah.
• Wadah satuan ganda adalah wadah yang memungkinkan
isinya dapat diambil beberapa kali tanpa mengakibatkan
perubahan kekuatan, mutu, atau kemurnian sisa zat dalam
wadah tersebut. Contoh : obat tetes mata
Copyright@rcp_akafarma2018
13
14. Suhu Penyimpanan
No Kategori Suhu (0C)
1 Dingin 8
a. Lemari Pendingin 2 – 8
b. Lemari Pembeku (-20) – (-10 )
2 Sejuk (bila perlu simpan di lemari
pendingin)
8 – 15
3 Suhu Kamar 15 – 30
4 Hangat 30 – 40
5 Panas Berlebih > 40
Copyright@rcp_akafarma2018
14
15. Singkatan Bahasa Latin
• a,aa = ana = tiap – tiap
• Add = adde = tambahkan
• Ad us.ext. = ad usum externum
=dalam pemakaian luar
• Ad us.int. = dalam pemakaian
dalam
• a.c. = ante coenam = sebelum
makan
• b = bis = dua kali
• bdd = bis de die = sehari dua kali
• c = cochlear = sendok makan (15
ml)
• cp = cochlear pultis = sendok
bubur (8 ml)
• cth = cochlear these = sendok
teh (5 ml)
• cito = segera
• d.d. = de die = sehari
• d.t.d = da tales doses = berilah
sekian takaran
• det = detur = serahkan
• gtt = guttae = tetes
• m.f. = misce fac = campur,
buatlah
• p.c. = post coenam = setelah
makan
• q.s. = quantum sufficit/satis =
secukupnya
Copyright@rcp_akafarma2018
15
16. Lanjutan…
• R, R/ = recipe = ambillah
• S = signa = tandai
• t = ter = tiga kali
• t.d.d.= ter de die = tiga kali sehari
• s.n.s. = si necesse sit = jika perlu
• s.u.n. = signa usus notus = tahu
pakai
• s.u.c. = signa usus cognitus = tahu
pakai
• s.m. = signa mane = tandai pagi
• s.v. = signa vespere = tandai sore
• s.n. = signa nocte = tandai malam
• u.c. = usus cognitus = pemakaian
tahu
• u.e. = usus externus = di pakai
untuk luar
• u.i. = usus internus = di pakai
untuk dalam
• u.n. = usus notus = pemakaian
tahu
• pulv. = pulvis, pulveratus =
serbuk, dibuat serbuk
• pulv.adspersorius = serbuk tabur
• cap. = capsula = kapsul
• unguentum = salep
• oculent = oculentum = salep mata
Copyright@rcp_akafarma2018
16