Materi terkait :
1. pengertian korupsi
2. Pandangan islam tentang korpsi (ghulul)
3. Ayat-ayat Al-Quran tentang korupsi
4. Pranta Sosial untuk mencegah Korupsi
5. Penggunaan IPTEK dalam penanggulangan korupsi
2. Korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan atau
kewenangan oleh pejabat pemerintahan yang
bertujuan untuk keperluan pribadi dan memperkaya
diri, meliputi memberi atau menerima hadiah atau janji
(penyuapan), penggelapan dalam jabatan, pemerasan
dalam jabatan, dan ikut serta dalam pengadaan (bagi
pegawai negeri atau penyelenggara negara).
3. “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) hartamu it kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari pada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 188).
4. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan.” (QS. Ali – Imran: 130)
5. “Barangsiapa di antara kalian yang
kami tugaskan untuk suatu pekerjaan
(urusan), lalu dia menyembunyikan
dari kami sebatang jarum atau lebih
dari itu, maka itu adalah ghulul
(belenggu, harta korupsi) yang akan
dia bawa pada hari kiamat”
(HR. Bukhari dan Muslim)
7. Agama Islam sendiri juga membagi istilah korupsi
:
○risywah atau suap, perbuatan yang tercela dan
juga menjadi dosa besar dan Allah sendiri juga
melaknatnya
○saraqah atau pencurian, dilihat dari etimologinya
memiliki arti melakukan sebuah tindakan pada
orang lain dengan cara sembunyi
○al-gasysy atau penipuan
○khianat atau penghianatan.
8. Ada beberapa faktor seseorang melakukan korupsi, seperti
kurangnya keimanan serta rasa syukur dan cinta kepada Allah
SWT, kurang tegasnya hukuman bagi para koruptor di Indonesia
sehingga memicu seseorang untuk melakukan korupsi dengan
jumlah besar.
9. Dalam pandangan Islam, korupsi merupakan
kejahatan multi komplek, walaupun terkesan hanya
terkait dengan persoalan maliyah (harta benda) atau
biasa disebut dengan sebutan ghulul (penyelewengan
atau pengkhianatan harta). Sebagaimana dinyatakan
oleh Allah Swt. dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran/3 ayat
161:
اَم َوَََانكَيِبَنِلَنَأَلُغَيََۚنَم َوَلُلغَيَِتأَياَمِبََلغََموَيَِقالََِِماَيََۚمُث
َىف َوُتَلُكَسَفناَمَتَبَسَكََوَُمُهََلََونُمَلُظي
Artinya:
“Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam
urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang
berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka
pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang
dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan
diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan
dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak
dianiaya.”
10. Korupsi tidak bisa disamakan
dengan kejahatan pencurian atau
perampokan yang dijatuhi sanksi
hudud. Sanksi korupsi sebatas
ta’zir, yaitu bentuk dan
mekanismenya diserahkan kepada
Hakim (penguasa) asal dengan
sanksi itu pelakunya menjadi jera.
11.
12. Pranata keluarga
○ Pranata keluarga ialah suatu bagian dari pranata sosial yang
wilayah berlakunya meliputi sebuah lingkungan keluarga dan
kerabat. Pranata keluarga sangat berpengaruh dalam pencegahan
tindak kejahatan korupsi.
13. Pranata Agama
○ yaitu sebuah pranata yang memiliki andil penting dalam menuntun serta
mengatur jalan hidup manusia. Agama yaitu sebuah kepercayaan kepada
Tuhan yang maha esa, sisitem budaya, serta pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatanan dari kehidupan dengan berbagai
ajaran, larangan, anjuran dan kewajiban yang mengikat bagi umatnya.
14. Pranata Pendidikan
○ Pendidikan adalah suatu proses yang terjadi karena proses interaksi berbagai
faktor yang menghasilkan penyadaran diri dan penyadaran lingkungan
sehingga menampilkan rasa percaya akan lingkungan. Tentu saja pendidikan
sangat mendukung pencegahan tidak kejahatan korupsi.
15. Nilai yang harus di tanamkan untuk mencegah perilaku
korupsi :
• Kejujuran
• Kesederhanaan
• Rasa Tanggung jawab
• Keadilan
• Kepedulian
16. Upaya Mengubah Kebiasaan Buruk tersebut :
• Mencari waktu yang baik untuk mengubah kebiasaan itu untuk
mewujudkan niat dan tekad semula
• Menghindarkan diri dari segala yang dapat menyebabkan kebiasaan
itu terjadi
• Memilih teman bergaul yang baik
• Menjaga dan memelihara baik baik kekuatan penolak kemaksiatan
dalam jiwa
17.
18. ○ E-Procurement (Electronic Procurement) merupakan
proses pengadaan barang dan jasa yang meliputi
pengumuman pelelangan, permintaan spesifikasi barang
dan jasa beserta harga, negosiasi atau tawar menawar
harga, lelang, pemesanan barang dan jasa (terbentuknya
purchase order), dan keterangan status pengiriman b rang
dan jasa, yang dilakukan secara online menggunakan
teknologi internet.
19. meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
pengadaan barang dan jasa pemerintah
menjamin persamaan kesempatan, akses dan hak
yang sama bagi para pihak pelaku pengadaan
barang dan jasa
menciptakan situasi yang kondusif agar terjadi
persaingan yang sehat antar penyedia barang dan
jasa
menciptakan situasi yang kondusif bagi aparatur
pemerintah dan menjamin terselenggaranya
komunikasi online
memberi keadilan bagi seluruh peserta
lelang, baik peserta dari penyedia barang
dan jasa dengan kualifikasi kecil atau non
kecil
memudahkan bagi peserta lelang untuk
mengikuti semua tahapan lelang sesuai
regulasi yang ada dengan pemanfaatan
teknologi informasi (internet)
mengurangi dan menekan biaya dari kedua
belah pihak.