Dokumen tersebut membahas tentang korupsi dan upaya pemberantasannya dari perspektif Islam. Korupsi didefinisikan sebagai perbuatan curang yang merugikan orang lain, dan dalam Islam dapat dihukumi mati. Motif korupsi antara lain keserakahan dan sistem yang lemah. Bahaya korupsi meliputi merusak individu, generasi muda, dan perekonomian. Upaya yang ditekankan adalah budaya jujur dan menjunjung aman
2. A. KORUPSI: PENGERTIAN, RAGAM
DAN HUKUMNYA
1. Pengertian Korupsi
KORUPSI
CORRUMPERE
CORRUPTIO
CORRUPTUS
(LATIN)
CORRUPT, CORRUPTION (INGGRIS)
CORRUPTION (PERANCIS)
KORRUPTIE (BELANDA)
KORUPSI
MENURUT KBBI, KORUPSI BERARTI
PERBUATAN BUSUK SEPERTI
PENGGELAPAN UANG,
PENERIMAAN UANG SOGOKAN
DAN LAIN SEBAGAINYA
CURANG, JAHAT
4. 3. Hukum Korupsi dalam pandangan
Islam
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah.
Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Al-Nur:38)
Hukuman bagi Koruptor yang diterrapkan di Indonesia:
1. Dipenjara
2. Memecatnya dari jabatan dan memasukkannya dalam daftar orang tercela
3. Penyitaan harta untuk negara
4. Hukuman mati
5. B. Motif-motif Korupsi
Motif internal:
a. Sikap terlalu mencintai harta
b. Sikap tamak dan serakah
c. Sikap hidup konsumtif dan hedoonis
d. Pemahaman agama yang dangkal
e. Hilangnya nilai kejujuran
Motif eksternal:
a. Adanya kesempatan dan sistem yang rapuh
b. Faktor budaya
c. Faktor kebiasaan dan kebersamaan
d. Penegak hukum yang lemah
6. C. Bahaya Korupsi Bagi Kehidupan
Bagi Individu: dapat menghancurkan dirinya, merusak ibadahnya, mempermainkan
do’anya dan menghancurkan keluarga serta keturunannya.
Bagi Generasi Muda: jika korupsi sudah menjadi budaya, anak-anak tumbuh meenjadi
pribadi antisosialsehingga pribadi mereka menjadi terbiasa dengan sifat tidak jujur
dan tidak bertanggungg jawab (Alatas, 1999:62)
Bagi Masyarakat: setiap individu dalam masyarakat akan mementingkan dirinya
sendiri (egois), tidak akan ada kerjasama dan persaudaraan yang tulus, adanya
perbedaan yang tajam diantara kelompok sosial dan individu baik dalam
pendapatan, prestis, kekuasaan dan lain-lain
Bagi sistem Politik: masyarakat tidak akan percaya terhadap pemerintah dan
pemimpinnya, sehingga mereka tidak akan patuh dan tunduk pada otoritas mereka
Bagi Sistem Birokrasi Administrasi: kualitas layanan jelek dan mengecewakan
publik, meluasnya keresahan sosial, ketidaksetaraan sosial dan kemarahan sosial
Bagi Sistem Perekonomian: berkurangnya investasi modal dalam negeri maupun luar
negeri, pertumbuhan ekonomi rendah
7. D. Upaya Menumbuhkan Budaya Anti
Korupsi
1. Budaya Anti Mencoontek, Plagiasi dan Titip
Absen
“Sesungguhnya jujur itu membawa kebaikan, dan Kebaikan akan menuunjukkan
pada surga. Seseorang yang senantiasa berperilaku jujur, sehingga (layak) dia
disebut orang yang jujur. Sementara kedustaan itu akan membawa keppada
keburukan dan keburukan akan mengantarkan kepada api neraka. Seseorang yang
senantiasa bberperilaku dusta sehingga (pantas) dia disebut orang yang ppendusta
(HR. Bukhari)
PROSES PEMBIASAAN
JUJUR
PROSES
KETELADANAN
8. 2. Memegang Teguh Amanah
MANUSIA TERHADAP TUHAN
AMANAH
MANUSIA KEPADA ORANG LAIN
MANUSIA TERHHADAP DIRI SENDIRI
HAL INI MENANDAKAN BAHWA
MANUSIA HARUS LEBIH
MENGUTAMAKAN KEWAJIBANNYA DARI
PADA MENUNTUT HAKNYA