Geladak adalah permukaan datar di atas ruangan kapal yang berfungsi untuk menjaga kekedapan, menempatkan kargo dan awak kapal, serta menambah kekuatan kapal. Konstruksi geladak terdiri dari balok, penumpu, dan pelat geladak yang disatukan. Ada beberapa jenis geladak seperti utama, antara, dan kekuatan, yang dibedakan berdasarkan letaknya.
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Yogga Haw
Dokumen tersebut merupakan bagian dari tugas merancang kapal container 7000 DWT yang membahas latar belakang, tujuan, batasan, prinsip perancangan, dan karakteristik kapal yang akan dirancang. Kapal container ini akan mengangkut muatan dalam bentuk peti kemas sepanjang rute pelayaran Tg. Priok - Tenau.
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)Yogga Haw
Dokumen tersebut membahas perhitungan beban konstruksi kapal untuk full container ship dengan kapasitas 504 TEUs. Terdapat perhitungan beban geladak cuaca, beban sisi kapal di bawah dan di atas garis air dengan mempertimbangkan lokasi daerah buritan, tengah, dan haluan kapal berdasarkan rumus-rumus yang ditetapkan.
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMYogga Haw
Dokumen tersebut membahas perhitungan stabilitas kapal untuk kapal kontainer 504 TEU. Terdapat penjelasan mengenai pengertian stabilitas kapal, tujuan perhitungan, batasan masalah, data awal kapal, dan langkah-langkah pembuatan kurva silang untuk menentukan stabilitas kapal dalam empat kondisi berbeda.
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerHaqiqi Muchammad
Laporan ini membahas perancangan rencana garis untuk sebuah kapal. Dijelaskan definisi-definisi penting seperti panjang kapal, lebar, dan tinggi. Juga dijelaskan potongan-potongan badan kapal yang diperlukan dalam perancangan rencana garis. Langkah-langkah perhitungan dan penggambaran rencana garis akan dilakukan, termasuk perhitungan kurva luas potongan dan garis air.
Geladak adalah permukaan datar di atas ruangan kapal yang berfungsi untuk menjaga kekedapan, menempatkan kargo dan awak kapal, serta menambah kekuatan kapal. Konstruksi geladak terdiri dari balok, penumpu, dan pelat geladak yang disatukan. Ada beberapa jenis geladak seperti utama, antara, dan kekuatan, yang dibedakan berdasarkan letaknya.
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Yogga Haw
Dokumen tersebut merupakan bagian dari tugas merancang kapal container 7000 DWT yang membahas latar belakang, tujuan, batasan, prinsip perancangan, dan karakteristik kapal yang akan dirancang. Kapal container ini akan mengangkut muatan dalam bentuk peti kemas sepanjang rute pelayaran Tg. Priok - Tenau.
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)Yogga Haw
Dokumen tersebut membahas perhitungan beban konstruksi kapal untuk full container ship dengan kapasitas 504 TEUs. Terdapat perhitungan beban geladak cuaca, beban sisi kapal di bawah dan di atas garis air dengan mempertimbangkan lokasi daerah buritan, tengah, dan haluan kapal berdasarkan rumus-rumus yang ditetapkan.
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMYogga Haw
Dokumen tersebut membahas perhitungan stabilitas kapal untuk kapal kontainer 504 TEU. Terdapat penjelasan mengenai pengertian stabilitas kapal, tujuan perhitungan, batasan masalah, data awal kapal, dan langkah-langkah pembuatan kurva silang untuk menentukan stabilitas kapal dalam empat kondisi berbeda.
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerHaqiqi Muchammad
Laporan ini membahas perancangan rencana garis untuk sebuah kapal. Dijelaskan definisi-definisi penting seperti panjang kapal, lebar, dan tinggi. Juga dijelaskan potongan-potongan badan kapal yang diperlukan dalam perancangan rencana garis. Langkah-langkah perhitungan dan penggambaran rencana garis akan dilakukan, termasuk perhitungan kurva luas potongan dan garis air.
Dokumen tersebut menjelaskan perhitungan beban pada kapal yang terdiri dari beban geladak, sisi, alas, dan alas dalam. Beban geladak dihitung dengan mempertimbangkan koefisien blok, jarak pusat beban dari garis dasar, sarat, dan tinggi kapal. Beban sisi dihitung dengan mempertimbangkan jarak pusat beban dari garis dasar, koefisien, dan apakah berada di atas atau di bawah garis
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan gambar rencana garis kapal, meliputi penentuan koefisien kapal, perencanaan kurva luas penampang, penggambaran garis air, shape control, body plan, dan proyeksi ke rencana lainnya. Langkah-langkahnya diawali dengan menentukan data kapal, menghitung koefisien, melukis kurva dan garis, serta melakukan koreksi sampai memenuhi toleransi.
Laporan ini membahas sistem tutup palka jenis Hinging and Folding Hatch Cover pada kapal, yang terdiri dari beberapa panel tutup palka yang terhubung dengan engsel dan dilengkapi roda serta rel untuk membuka dan menutup dengan cara dilipat. Laporan ini juga menjelaskan bagian-bagian, sistem kerja, keuntungan dan kekurangannya, serta jenis-jenis sistem kekedapan yang digunakan.
1. Dokumen menjelaskan tentang konstruksi bagian belakang kapal (buritan) yang meliputi linggi buritan, sekat ceruk buritan, dan ceruk buritan.
2. Linggi buritan merupakan kelanjutan lunas kapal dan harus diperkuat untuk mendukung poros baling-baling. Bahan yang digunakan antara lain baja tuang dan pelat.
3. Sekat ceruk buritan berfungsi sebagai pembatas ceruk buritan dan tumpuan ujung poros baling
Dokumen ini membahas tentang dasar teori perhitungan kekuatan memanjang kapal, yang mencakup penjelasan tentang beban-beban yang bekerja pada kapal, sifat respon konstruksi kapal terhadap beban, dan pembebanan pada tahap pembuatan dan uji kapal. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar perhitungan momen lengkung, gaya lintang, dan puntiran pada kapal."
Dokumen ini menjelaskan perhitungan tebal minimum plat kulit (shell plating) untuk berbagai bagian kapal seperti plat alas, bilga, lunas datar, dan sisi sesuai dengan SNI 06-1747-2002. Perhitungan mempertimbangkan faktor beban, jarak antar rangka (frame space), panjang kapal, dan faktor material dan korosi. Tebal minimum ditentukan berdasarkan rumus yang melibatkan beban alas dan faktor-faktor tersebut.
Dokumen tersebut membahas rencana umum untuk kapal full container dengan kapasitas 504 TEUs. Mencakup penentuan letak ruang-ruang seperti ruang muat, mesin, dan akomodasi awak kapal, serta peralatan keselamatan. Juga membahas perhitungan bobot kapal, spesifikasi mesin, dan perencanaan jumlah dan letak sekat kedap air.
Dokumen tersebut membahas prosedur darurat di kapal, termasuk organisasi darurat, isyarat bahaya, rencana evakuasi, nomor kontak darurat, dan manfaat rencana penanggulangan darurat."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang peralatan keselamatan yang wajib ada di kapal sesuai dengan peraturan SOLAS dan LSA Code, termasuk daftar peralatan, cara penggunaannya, dan inspeksi berkala. Peralatan tersebut meliputi rakit penyelamat, sekoci penyelamat, pelampung, jaket pengaman, pakaian celup, alat bantu keselamatan pribadi, piroteknik, dan peralatan pelemparan tali.
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan midship section untuk beberapa jenis kapal seperti tanker, bulk carrier, general cargo, container ship, dan RO-RO ship menurut peraturan BKI tahun 2013. Dokumen tersebut juga membahas tentang wing tank, double bottom, double skin, bulkhead, dan corrugated bulkhead untuk beberapa jenis kapal.
Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang PelayaranPenataan Ruang
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran mengatur sistem pelayaran nasional yang terdiri atas angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim. Undang-undang ini mendefinisikan berbagai istilah terkait pelayaran dan mengatur pengaturan ruang pelabuhan, keselamatan kapal, awak kapal, serta tanggung jawab masing-masing unsur dalam sistem pelayaran
Dokumen tersebut membahas konstruksi lambung kapal yang terdiri dari dua sistem, yaitu sistem konstruksi melintang dan sistem konstruksi memanjang. Sistem konstruksi melintang menggunakan gading-gading vertikal untuk memperkuat plat lambung, sedangkan sistem konstruksi memanjang menggunakan pembujur sisi horisontal yang ditumpu oleh pelintang sisi. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen pembentuk konstruksi lambung
Dokumen tersebut menjelaskan perhitungan beban pada kapal yang terdiri dari beban geladak, sisi, alas, dan alas dalam. Beban geladak dihitung dengan mempertimbangkan koefisien blok, jarak pusat beban dari garis dasar, sarat, dan tinggi kapal. Beban sisi dihitung dengan mempertimbangkan jarak pusat beban dari garis dasar, koefisien, dan apakah berada di atas atau di bawah garis
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan gambar rencana garis kapal, meliputi penentuan koefisien kapal, perencanaan kurva luas penampang, penggambaran garis air, shape control, body plan, dan proyeksi ke rencana lainnya. Langkah-langkahnya diawali dengan menentukan data kapal, menghitung koefisien, melukis kurva dan garis, serta melakukan koreksi sampai memenuhi toleransi.
Laporan ini membahas sistem tutup palka jenis Hinging and Folding Hatch Cover pada kapal, yang terdiri dari beberapa panel tutup palka yang terhubung dengan engsel dan dilengkapi roda serta rel untuk membuka dan menutup dengan cara dilipat. Laporan ini juga menjelaskan bagian-bagian, sistem kerja, keuntungan dan kekurangannya, serta jenis-jenis sistem kekedapan yang digunakan.
1. Dokumen menjelaskan tentang konstruksi bagian belakang kapal (buritan) yang meliputi linggi buritan, sekat ceruk buritan, dan ceruk buritan.
2. Linggi buritan merupakan kelanjutan lunas kapal dan harus diperkuat untuk mendukung poros baling-baling. Bahan yang digunakan antara lain baja tuang dan pelat.
3. Sekat ceruk buritan berfungsi sebagai pembatas ceruk buritan dan tumpuan ujung poros baling
Dokumen ini membahas tentang dasar teori perhitungan kekuatan memanjang kapal, yang mencakup penjelasan tentang beban-beban yang bekerja pada kapal, sifat respon konstruksi kapal terhadap beban, dan pembebanan pada tahap pembuatan dan uji kapal. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar perhitungan momen lengkung, gaya lintang, dan puntiran pada kapal."
Dokumen ini menjelaskan perhitungan tebal minimum plat kulit (shell plating) untuk berbagai bagian kapal seperti plat alas, bilga, lunas datar, dan sisi sesuai dengan SNI 06-1747-2002. Perhitungan mempertimbangkan faktor beban, jarak antar rangka (frame space), panjang kapal, dan faktor material dan korosi. Tebal minimum ditentukan berdasarkan rumus yang melibatkan beban alas dan faktor-faktor tersebut.
Dokumen tersebut membahas rencana umum untuk kapal full container dengan kapasitas 504 TEUs. Mencakup penentuan letak ruang-ruang seperti ruang muat, mesin, dan akomodasi awak kapal, serta peralatan keselamatan. Juga membahas perhitungan bobot kapal, spesifikasi mesin, dan perencanaan jumlah dan letak sekat kedap air.
Dokumen tersebut membahas prosedur darurat di kapal, termasuk organisasi darurat, isyarat bahaya, rencana evakuasi, nomor kontak darurat, dan manfaat rencana penanggulangan darurat."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang peralatan keselamatan yang wajib ada di kapal sesuai dengan peraturan SOLAS dan LSA Code, termasuk daftar peralatan, cara penggunaannya, dan inspeksi berkala. Peralatan tersebut meliputi rakit penyelamat, sekoci penyelamat, pelampung, jaket pengaman, pakaian celup, alat bantu keselamatan pribadi, piroteknik, dan peralatan pelemparan tali.
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan midship section untuk beberapa jenis kapal seperti tanker, bulk carrier, general cargo, container ship, dan RO-RO ship menurut peraturan BKI tahun 2013. Dokumen tersebut juga membahas tentang wing tank, double bottom, double skin, bulkhead, dan corrugated bulkhead untuk beberapa jenis kapal.
Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang PelayaranPenataan Ruang
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran mengatur sistem pelayaran nasional yang terdiri atas angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim. Undang-undang ini mendefinisikan berbagai istilah terkait pelayaran dan mengatur pengaturan ruang pelabuhan, keselamatan kapal, awak kapal, serta tanggung jawab masing-masing unsur dalam sistem pelayaran
Dokumen tersebut membahas konstruksi lambung kapal yang terdiri dari dua sistem, yaitu sistem konstruksi melintang dan sistem konstruksi memanjang. Sistem konstruksi melintang menggunakan gading-gading vertikal untuk memperkuat plat lambung, sedangkan sistem konstruksi memanjang menggunakan pembujur sisi horisontal yang ditumpu oleh pelintang sisi. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen pembentuk konstruksi lambung
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bentuk haluan dan kemudi kapal serta menjelaskan ukuran-ukuran penting sebuah kapal seperti panjang, lebar, dalam, sarat, dan berbagai jenis tonase."
Dokumen menjelaskan tentang fender dan alat penambat yang digunakan untuk mengurangi benturan kapal saat merapat di dermaga. Fender terbuat dari kayu, karet, atau grafitasi, sedangkan alat penambat terdiri dari bolder, dolphin, dan pelampung penambat. Perencanaan fender mempertimbangkan kecepatan kapal, massa, dan gaya yang diserap.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan zona angkur pada struktur beton prategang, baik zona angkur lokal maupun global.
2. Metode yang dibahas untuk merencanakan zona angkur adalah analisis elastis linier, model strut and tie, dan pendekatan.
3. Tulangan pengekang diperlukan di seluruh zona angkur untuk mencegah retak dan kegagalan akib
Teks tersebut membahas tentang pondasi tiang pancang. Definisi pondasi tiang pancang adalah konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya pada sumbu tiang dengan menyerap lenturan. Tiang pancang dapat terbuat dari kayu, beton biasa atau prategang, dan baja. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang pelat satu arah, yaitu pelat beton yang hanya ditumpu di dua sisinya sehingga beban hanya didistribusikan ke arah tumpuan. Pelat satu arah harus memenuhi persyaratan ketebalan minimum, luas penulangan minimum, dan batasan lendutan maksimum. Contoh soal merencanakan penulangan pelat satu arah dengan menghitung momen lentur, kebutuhan penulangan, dan jarak penulangan.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Dokumen tersebut membahas tentang kolom, balok, dan dinding yang digunakan pada bangunan berlantai dua atau lebih. Kolom berfungsi menopang beban dari atap dan meneruskannya ke pondasi, sedangkan balok dan dinding digunakan untuk menopang lantai. Dokumen ini juga menjelaskan jenis, perhitungan, dan proses pembangunan kolom, balok, dan dinding.
Sistem permesinan yang digunakan kapalpdfbayucp081
Dokumen ini membahas sistem permesinan kapal, termasuk bagian-bagian linggi buritan, tabung poros baling-baling, penyangga poros baling-baling, dan kemudi. Dijelaskan pula macam-macam bagian tersebut dan fungsinya dalam sistem permesinan kapal.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen penting dalam konstruksi jaringan distribusi tegangan menengah (JTM) milik PT PLN seperti tiang, isolator, penghantar, kabel, dan travers/cross arm. Dibahas pula spesifikasi dan keuntungan masing-masing komponen tersebut dalam membangun infrastruktur listrik tegangan menengah.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan waktu dan jaringan kerja dalam pengelolaan proyek, dimulai dari penjelasan mengenai metode bagan balok dan analisis jaringan kerja. Kemudian dijelaskan sistematika lengkap dalam menyusun jaringan kerja mulai dari mengidentifikasi dan menguraikan lingkup proyek hingga terminologi dan perhitungan yang digunakan."
1. Makalah ini membahas cacat-cacat yang sering terjadi pada las pelat sisi kapal beserta penyebab dan cara penanggulangannya. Termasuk retak las, penembusan las kurang baik, pengerukan, dan keropos.
2. Faktor penyebab cacat las antara lain pilihan elektroda dan kecepatan las yang salah, serta pendinginan yang terlalu cepat.
3. Cara menanggulangi meliputi penyetelan arus dan kecepatan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dasar mekanika fluida, termasuk definisi fluida, sifat-sifatnya seperti kerapatan, viskositas, tegangan permukaan, tekanan uap, perbedaan tekanan, berat jenis, dan gravitasi jenis. Konsep-konsep tersebut digunakan dalam analisis perilaku dan aliran fluida.
Buku ini membahas tentang teknik pengelasan kapal untuk siswa SMK. Buku ini membahas proses-proses pengelasan pada kapal secara umum dan teknis, mulai dari pengertian dasar logam, peralatan ukur, pemotongan, kualifikasi pengelasan, proses pengelasan, teknik-teknik pengelasan khususnya pada konstruksi kapal.
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Bahan Teknik. Secara umum membahas tentang pengertian ilmu bahan, klasifikasi bahan teknik, pemilihan bahan, dan sifat-sifat mekanik bahan seperti kekuatan, kekerasan, kekakuan dan elastisitas."
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. KONSTRUKSI LAMBUNG (HULL CONSTRUCTION)
1.Konstruksi lambung pada sistem konstruksi melintang.
Konstruksi lambung merupakan bagian dari sistem rangka
konstruksi kapal secara keseluruhan sebagai dinding sisi
kapal yang berfungsi :
- Menahan gaya tekan air laut dari samping
- Bersama alas dan geladak merupakan kekuatan
memanjang kapal
- Menahan beban setempat, antara lain beban pada
waktu peluncuran, benturan dengan kapal atau
benda-benda lain
- Sebagai penerus gaya-gaya yang diterima geladak untuk
disalurkan kekonstruksi alas, terutama pada konstruksi
kerangka melintang
2. Oleh karena itu plat lambung diperkuat dengan
penegar-penegar vertikal yang disebut gading-gading.
Gading-gading ini dinamai/ disebut sesuai dengan
letaknya.
- Dibagian tengah kapal dibawah geladak utama
disebut gading utama
- Didaerah ceruk (ceruk buritan dan ceruk
haluan) disebut gading-gading ceruk
Gading-gading dan gading besar
Pada lambung gading-gading dipasang pada setiap
jarak gading, tetapi pada jarak tertentu (3 ~ 5 jarak
gading) dipasang gading besar.
3. Aturan pemasangan gading besar sesuai dengan
pemasangan wrang alas penuh pada alas ganda.
Jarak antara gading merupakan salah satu faktor
terpenting dalam menentukan ukuran-ukuran
konstruksi kapal.
Jarak gading standard (ao) dari sekat ceruk
buritan hingga 0,2 L dari ujung haluan kapal
dihitung dengan rumus :
ao = L/500 + 0,48 (m)
ao max = 1 m
4. Pada daerah ceruk buritan dan ceruk haluan
jarak gading diperpendek, yaitu tidak boleh
lebih dari 600 mm, karena pada daerah ceruk
haluan menahan beban yang besar dari
pukulan ombak (gelombang). Sedangkan pada
ceruk buritan menahan getaran mesin dan
putaran poros propeller (baling-baling).
Pada bagian atas gading-gading dihubungkan
dengan balok geladak, sedangkan bagian
bawah dihubungkan dengan plat alas dalam
dan untuk mengikatnya diberi plat lutut
(bracket).
5. Hubungan antara gading-gading dengan balok
geladak melintang diperlihatkan pada Gambar 1
Gambar 1
1.Balok geladak (deck beam)
2. Pelat lutut (bracket)
3. Gading utama (main frame)
6. Hubungan gading-gading dengan pelat alas
dalam ditunjukkan pada gambar 2
1. Gading
2. Pelat Alas dalam
3. Plat lutut
4 4. Wrang
4
Gambar 2
7. 1. Gading dilas overlap dengan plat lutut bilga
2. Gading dilas overlap dengan plat bracket dan bracket dilas
dengan plat alas dalam
9. Senta sisi (side stringer)
Senta sisi dipasang secara memanjang pada
lambung kapal, sedangkan jumlah pemasangan
senta sisi bergantung pada ukuran tinggi kapal.
-Jika tinggi dari alas ganda kesisi geladak
kurang dari 4,5 m tidak diharuskan memasang
senta sisi.
-Jika tinggi ukuran tersebut ≤ 6 m dipasang 1
senta sisi
-Jika tinggi ukuran tersebut ≤ 9m dipasang 2
senta sisi
10. 2.Konstruksi lambung pada sistem konstruksi
memanjang.
Dalam sistem ini gading-gading utama tidak dipasang
vertikal, tetapi dipasang horisontalmemanjang/membu-
jur pada sisi kapal dengan jarak antara 500 mm-1000mm
, gading-gading ini (pada sisi) dinamakan pembujur sisi
(side longitudinal).
Pembujur sisi ini pada ujung-ujungnya ditumpu oleh
sekat kedap melintang dan diantara dua dinding sekat
kedap, pembujur-pembujur sisi ditumpu oleh gading-
gading melintang yang besar yang disebut pelintang sisi
yang masing-masing berjarak antara 3 ~ 5 jarak gading
melintang.
11. Pada kapal tanker yang mempunyai dinding
rangkap pada kedua sisinya (double hull/double
skin), kadang-kadang pelintang sisi tidak
menggunakan profil T, tetapi menggunakan plat.
Pembujur-pembujur sisi menerus / menembus
pelintang sisi dan dilas pada pelintang sisi terse-
but. Sedangkan pada sekat kedap melintang
pembujur-pembujur sisi terputus dan diikat/dilas
dengan bracket. Jarak antara pembujur sisi
dilaksanakan sama dengan jarak gading melin-
tang, dimana jaraknya tidak boleh lebih dari
1000 mm
12. 1. Pembujur sisi (side longitudinal) 5. pelat lutut (bracket)
2a. Pelintang sisi (side transvers) profil T 6a. Jarak pembujur sisi
2b. Pelintang sisi (pelat) 6b. Jarak pelintang sisi
3. Pelat sisi (side plate) 7. lubang peringan
4. Pelat sekat 8. lubang lalu orang
13. Seperti halnya pada sistem konstruksi melin -
tang, senta sisi (side stringer) dapat juga di -
pasang pada lambung sistem konstruksi me -
manjang, dan aturan pemasangan senta sisi ini
sama dengan pada sistem konstruksi
melintang.
C. Konstruksi lambung pada sistem konstruksi
Campuran/ kombinasi.
Pada sisitem ini dilakukan sama dengan pada
konstruksi melintang