Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) khususnya di wilayah pelabuhan memerlukan perhatian yang lebih intensif guna meminimalisir terjadinya kecelekaan kerja yang terjadi.
Tujuan jangka panjang dari penerapan K3 agar karyawan tetap tenang dalam melakukan pekerjaannya sekaligus mampu meningkatkan produktivitas. Sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman, sehat, sejahtera, dan bebas dari kecelakaan kerja menuju peningkatan produktivitas.
Port State Control (PSC) adalah suatu badan hukum dengan sistem dimana setiap Negara-negara anggota wajib melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal berbendera asing yang mengunjungi pelabuhannya. PSC melakukan pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa kapal-kapal asing yang melakukan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan mereka memenuhi standard yang diterima secara internasional, dan kapalnya diawaki oleh ABK/Perwira yang cakap dalam mengoperasikan kapal-kapal tersebut sesuai STCW 95 dan MANILA AMENDMENTS 2010.
keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu
SOPEP ADALAH SHIPBOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN
BERUPA MANUAL, PETUNJUK UNTUK PARA NAKHODA, CHIEF ENGINEER DAN PERWIRA SERTA SEMUA ABK UNTUK TUJUAN PENANGGULANGAN TUMPAHAN MINYAK DILAUT, YANG DIBUAT OLEH IMO.
MARPOL 73/78 ANNEX I, REG. 37 SHIPBOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN BERLAKU BAGI: • EVERY OIL TANKER OF 150 GROSS TONNAGE AND ABOVE, setiap kapal tanker berukuran 150gros ton dan lebih • EVERY SHIP OTHER THAN OIL TANKER OF 400 GROSS TONNAGE AND ABOVE, setiap jenis kapal selain dari kapal tanker berukuran 400gros ton dan lebih • ALL SHIP MENTION ABOVE SHALL CARRY ON BOARD A “SHIP BOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN WHICH SHOULD BE INSPECTED AND APPROVED BY THE ADMINISTRATION”. Semua kapal2 yang disebutkan diatas wajib membawa buku petunjuk SOPEP yang telah diperiksa dan disyahkan oleh Administrator. 9/15/2017 Capt. Persobi Waldemar.M 2 Resolution MEPC.54(32) as amended by Resolution MEPC.86(44)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) khususnya di wilayah pelabuhan memerlukan perhatian yang lebih intensif guna meminimalisir terjadinya kecelekaan kerja yang terjadi.
Tujuan jangka panjang dari penerapan K3 agar karyawan tetap tenang dalam melakukan pekerjaannya sekaligus mampu meningkatkan produktivitas. Sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman, sehat, sejahtera, dan bebas dari kecelakaan kerja menuju peningkatan produktivitas.
Port State Control (PSC) adalah suatu badan hukum dengan sistem dimana setiap Negara-negara anggota wajib melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal berbendera asing yang mengunjungi pelabuhannya. PSC melakukan pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa kapal-kapal asing yang melakukan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan mereka memenuhi standard yang diterima secara internasional, dan kapalnya diawaki oleh ABK/Perwira yang cakap dalam mengoperasikan kapal-kapal tersebut sesuai STCW 95 dan MANILA AMENDMENTS 2010.
keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu
SOPEP ADALAH SHIPBOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN
BERUPA MANUAL, PETUNJUK UNTUK PARA NAKHODA, CHIEF ENGINEER DAN PERWIRA SERTA SEMUA ABK UNTUK TUJUAN PENANGGULANGAN TUMPAHAN MINYAK DILAUT, YANG DIBUAT OLEH IMO.
MARPOL 73/78 ANNEX I, REG. 37 SHIPBOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN BERLAKU BAGI: • EVERY OIL TANKER OF 150 GROSS TONNAGE AND ABOVE, setiap kapal tanker berukuran 150gros ton dan lebih • EVERY SHIP OTHER THAN OIL TANKER OF 400 GROSS TONNAGE AND ABOVE, setiap jenis kapal selain dari kapal tanker berukuran 400gros ton dan lebih • ALL SHIP MENTION ABOVE SHALL CARRY ON BOARD A “SHIP BOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN WHICH SHOULD BE INSPECTED AND APPROVED BY THE ADMINISTRATION”. Semua kapal2 yang disebutkan diatas wajib membawa buku petunjuk SOPEP yang telah diperiksa dan disyahkan oleh Administrator. 9/15/2017 Capt. Persobi Waldemar.M 2 Resolution MEPC.54(32) as amended by Resolution MEPC.86(44)
Pengertian Kargo, Jenis dan Syaratnya (Pembahasan Lengkap) – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Cargo. Yang meliputi pengertian, jenis-jenis dan syarat penerimaan cargo dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami.
www.cargomurah.id
www.dimensilogistic.co.id
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
3. *
mampu memahami dan melaksanakan
azaz-azas pemuatan atau pemadatan
dan diterapkan dalam kelancaran
pelaksanaan tugas sehari-hari serta
dalam menjaga keamanan kapal yang
pada akhirnya dapat menunjang
keselamatan pelayaran.
4. *
*Memahami Prinsip penanganan dan
pengaturan muatan
*Memahami Persiapan ruang muat
*Dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan
Jenis-jenis muatan
*Dapat melakukan kegiatan Bongkar muat
*Dapat Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan
Muatan berbahaya
5. Penanganan dan pengaturan muatan
Prinsip Penanganan dan pengaturan muatan
Pada prinsipnya pemuatan atau pemadatan itu meliputi
berbagai faktor yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Melindungi kapal ( to protect the ship )
b. Melindungi Muatan ( to protect the cargo )
c. Keselamatan buruh dan ABK ( Safety of crew and
longshore men )
d. Melaksanakan pemuatan/pemadatan secara sistimatis
( to obtain rapid systematic loading and discharging )
e. Memenuhi ruang muatan sepenuh mungkin sesuai
dengan daya tampungnya ( to obtain the maximum use
of available cubic of the ship ).
6. Untuk melindungi kapal maka pembagian muatan
diatur :
- Secara tegak (vertical)
- Secara melintang (Transversal)
- Secara Membujur (longitudinal)
- Secara khusus pada TD(tween deck)
7. 2. Melindungi Muatan (to protect the cargo)
Hal yang dilakukan untuk
mencegah kerusakan muatan:
*Penggunaan Penerapan
(dunnage)
*Pengikatan dan pengamanan
(Lashing & securing)
*Pemberian Ventilasi
*Pemisahan muatan
*Perencanaan yang prima.
8. Melindungi ABK dan Buruh adalah
menyangkut atas keselamatan jiwa ABK dan
Buruh, bahwa selama ABK dan buruh
melaksanakan kegiatannya senantiasa
selalu terhindar dari segala bentuk resiko-
resiko yang mungkin atau dapat terjadi
yang berasal / akibat dari pelaksanaan
bongkar muat.
9. Yang dimaksud dengan Pemanfaatan ruang muat semaksimal
mungkin adalah menyangkut penguasaan ruang rugi (Broken
stowage)
Broken stowage adalah besarnya persentase (%) jumlah
ruangan yang hilang atau ruang yang tidak terpakai/ruang rugi
pada pengaturan muatan dalam suatu palka
Broken Stowage =(Volume Palka - Volume Muatan) x 100%
Volume Palka
10. *Adanya rencana pemuatan & bongkar (stowage plan)
menggunakan ruang muat semaksimal mungkin.
*Untuk mencapai hal yang maksimal dalam proses bongkar
muat maka hal-hal yang harus dihindari/dicegah adalah
terjadinya: Long Hatch, Over Stowage, Over Carriage.
*Long Hatch: Penumpukan suatu jenis muatan dengan jumlah
banyak pada satu palka untuk satu pelabuhan tertentu.
*Over Stowage: Muatan yang seharusnya dibongkar di suatu
pelabuhan tujuan terhalang oleh muatan lain yang berada
diatasnya.
*Over Carriage: Muatan yang seharusnya dibongkar di suatu
pelabuhan tujuan terbawa ke pelabuhan berikutnya.
11. *
* Pembersihan Ruang Muat.
Pembersihan ruang muat adalah menjadi tanggung jawab Mualim-I, oleh karena
itu, maka pelaksanaan pembersihan langsung dibawah pengawasan Mualim-I
atau seorang Perwira kapal yang ditugaskan untuk itu
* Pemeriksaan Ruang Muat.
Pemeriksaan ruang muat dilakukan oleh Mualim-I dan jika perlu dengan seorang
Surveyor.
* Cargo Hold
* Permanent Dunnage
* Drainage system
* Penerangan ruang muat.
* Tangga/Jalan masuk ke ruang muat
* Alat penemu asap (Smoke detector)
* Sistem pemadam kebakaran CO2
* Lubang lalu orang (Man holes).
* Sistem Peranginan (Ventilation system).
* Penutup palka (Hatch cover).
12. *
Jenis-jenis muatan dapat digolongkan dalam 3 kelompok yaitu :
1. Ditinjau dari cara memuat.
2. Ditinjau dari sifat atau mutu.
3. Ditinjau dari perhitungan biaya angkut.
15. 3. Jenis Muatan ditinjau dari
Perhitungan Biaya Angkut
*Muatan Berat (Heavy cargo)
*Muatan Ringan (Light
cargo)
*Muatan Standart
(Measurement cargo)
16. Jumlah ruangan (m³) yang dibutuhkan untuk
memuat muatan seberat 1(satu) ton.
Stowage Factor (SF) =
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕
17. Ruang Lingkup Pelaksanaan Bongkar Muat
Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke
dermaga/tongkang/truk
Cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali/jala-jala
(extackle) di dermaga dan mengangkut dari dermaga ke
gudang/lapangan
Receiving/delivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari
timbunan/tempat penumpukan di gudang/lapangan penumpukan