SlideShare a Scribd company logo
HIDROSTATIKA
B A B I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Bumi yang sebagian besar terdiri dari lautan memberikan tantangan bagi
manusia untuk dapat melintasinya dan mencari tahu tentang adanya daratan yang
lain. Selain itu kekayaan alam yang terkandung di dalamnya juga merupakan
tantangan untuk dapat mengeksploitasinya dan memanfaatkannya sesuai dengan
kebutuhan manusia.
Sejak dahulu kala jasa transportasi laut sudah diketahui dan dimanfaatkan
oleh manusia. Terbukti dengan berhasilnya pelaut-pelaut kita dimasa lampau
untuk menjelajahi dunia dengan menggunakan perahu Pinisi yang fasilitasnya
sangat terbatas. Demikian pula untuk perkembangan di bidang perdagangan
penggunaan kapal laut juga sangat berperan karena selain lebih murah, kapasitas
muatannya juga lebih besar dan banyak kelebihan lainnya.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau
besar dan kecil sangat potensial dalam pengembangan bidang maritim. Kapal
laut misalnya,merupakan sarana yang paling penting dalam transportasi laut.
Sehingga laut bukan lagi jurang pemisah antara pulau yang satu dengan pulau
yang lain.
Jasa transportasi laut telah dimanfaatkan sejak dulu. Terbukti dengan
kemampuan pelaut-pelaut kita menjelajahi dunia dengan segala keterbatasan
perahu phinisi. Pengembangan perdagangan juga memanfaatkan jasa laut . Hal
ini disebabkan, karena penggunaan kapal laut jauh lebih murah dibandingkan
dengan jasa dirgantara, kapasitas muat yang lebih banyak dan lain-lain.
Pemenuhan kebutuhan akan kapal laut tidak bisa ditunda lagi. Semakin
ketatnya persaingan di bidang ekonomi, sosial, politik dan pertahanan
keamanan merupakan motivasi bagi kita untuk meningkatkan kemampuan
dalam mendesain suatu kapal yang direncanakan supaya dalam
HERI IMANUEL A.S 1
HIDROSTATIKA
pengoperasiannya layak teknis dan layak ekonomis,serta mampu bersaing
dengan negara-negara lain.
I.2. Maksud Dan Tujuan
1.2.1. Maksud
Tugas dalam mata kuliah “Hidrostatika” ini dimaksudkan agar mahasiswa
mengetahui perencanaan lines plan yang mempengaruhi bentuk kapal, stabilitas
dan pengaturan muatan . Dari lines plan dibuat lengkung-lengkung hidrostatik
dan bonjean sebagai pedoman dalam perencanaan, pembuatan dan operasional
kapal.
1.2.2. Tujuan
Adapun tujuan dari tugas ini adalah :
1. Mahasiswa memahami dasar-dasar perencanaan dalam pembuatan
kapal
2. Mahasiswa dapat merencanakan lines plan suatu kapal melalui
perhitungan sistematis agar terbentuk rencana garis yang baik.
3. Mahasiswa mengetahui titik-titik penting dalam bangunan kapal agar
memperhatikannya dalam pembuatan kapal untuk mencapai stabilitas
yang baik.
4. Mahasiswa mengerti fungsi lengkung-lengkung hidrostatik dan bonjean
HERI IMANUEL A.S 2
HIDROSTATIKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.Ukuran Utama dan koefisien Bentuk
1.Ukuran-ukuran utama kapal
a. Panjang Kapal
LOA (length over all) adalah panjang keseluruhan dari kapal yang diukur dari
ujung buritan sampai ujung haluan.
LBP ( length between perpendicular) adalah jarak antara garis tegak buritan
dan garis tegak haluan yang diukur pada garis air muat.
LWL (length on the waterline) adalah jarak garis muat, yang diukur dari titik
potong dengan linggi haluan sampai titik potong dengan linggi buritan diukur
pada bagian luar linggi depan dan linggi belakang.
b. Lebar Kapal
BWL (breadth at the waterline) adalah lebar terbesar kapal yang diukur
pada garis air muat.
B (breadth) adalah jarak mendatar
gading tengah kapal yang diukur
pada bagian luar gading.
HERI IMANUEL A.S 3
HIDROSTATIKA
c. Tinggi Geladak (H)
H (depth) adalah jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladak yang
terendah.
d. Sarat Air (T)
T (draught) adalah jarak tegak dari garis dasar sampai pada garis air muat.
2. Koefisien-koefisien Bentuk Kapal
a. Koefisien Garis Air (Cwl)
Cwl adalah perbandingan antara luas bidang garis air muat ( Awl ) dengan
luas sebuah empat persegi panjang dengan lebar B.
Cwl =
BxLwl
Awl
Dimana : Awl = Luas garis air.
Lwl = Panjang garis air.
B = Lebar kapal.
b. Koefisien Midship (Cm)
HERI IMANUEL A.S 4
HIDROSTATIKA
Cm adalah perbandingan antara luas penampang gading besar yang terendam air
dengan luas suatu penampang yang lebarnya = B dan tingginya = T.
Cm =
TxB
Am
Dimana : Am = Luas midship
B = Lebar kapal
T = Sarat kapal
Penampang gading besar ( midship ) yang besar terutama dijumpai pada
kapal sungai den kapal – kapal barang sesuai dengan keperluan ruangan muatan
yang besar. Sedang bentuk penampang gading besar yang tajam pada umumnya
didapatkan pada kapal tunda sedangkan yang terakhir di dapatkan pada kapal –
kapal pedalaman. Bentuk penampang melintang yang sama pada bagian tengah
dari panjang kapal dinamakan dengan Paralel Midle Body
c. Koefisien Blok (Cb)
Koefisien blok adalah merupakan perbandingan antara isi karene dengan
isi suatu balok dengan panjang = Lwl, lebar = B dan tinggi = T.
Cb =
TxBxLwl
V
Dimana : V = Volume kapal
L = Panjang garis air
B = Lebar kapal
HERI IMANUEL A.S 5
HIDROSTATIKA
T = Sarat kapal
Dari harga Cb dapat dilihat apakah badan kapal mempunyai bentuk yang
gemuk atau ramping. Pada umumnya kapal cepat mempunyai harga Cb yang
kecil dan sebaliknya kapal – kapal lambat mempunyai harga Cb yang besar.
d. Koefisien Prismatik Horizontal (Cph)
Koefisien prismatic memanjang dengan notasi Cp adalah perbandingan
antara volume badan kapal yang ada di bawah permukaan air ( Isi Karene )
dengan volume sebuah prisma dengan luas penampang midship ( Am ) dan
panjang Lwl.
Cph =
LwlxAm
CbxTxBxLwl
=
CmxTxB
CbxTxB
Cph =
Cm
Cb
Dimana : Am = Luas midship
Cb = Koefesien blok
Cm = Koefesien Midship
L = Panjang garis air
B = Lebar kapal
T = Sarat kapal
Jadi koefisien prismatik memanjang sama dengan koefisien balok dibagi
koefisien midship. Harga Cp pada umumnya menunjukkan kelangsingan bentuk
HERI IMANUEL A.S 6
HIDROSTATIKA
dari kapal. Harga Cp yang besar terutama menunjukkan adanya perubahan yang
kecil dari bentuk penampang melintang disepanjang panjang Lwl.
e. Koefisien Prismatik Vertikal (Cpv)
Koefisien Prismatik tegak dengan notasi Cpv adalah perbandingan antara
volume badan kapal yang ada dibawah permukaan air ( Isi Karene ) dengan
volume sebuah prisma yang berpenampang Awl dengan tinggi = T.
Cpv =
TxAw
CbxTxBxLwl
=
CmxBxLwl
CbxTxBxLwl
Cpv =
Cm
Cb
Dimana : Awl = Luas garis air
Cb = Koefesien blok
Cw = Koefesien waterline
V = Volume kapal
L = Panjang garis air
B = Lebar kapal
T = Sarat kapal
II.2. Carena,Displacemen dan Sectional Area Curve (SAC)
HERI IMANUEL A.S 7
HIDROSTATIKA
1. Carena
Carena adalah bentuk badan kapal yang ada di bawah permukaan air.
Dengan catatan bahwa tebal kulit,tebal lunas sayap, tebal daun kemudi,
propeller dan perlengkapan lainnya kapal yang terendam di bawah permukaan
air tidak termasuk Carena. Isi Carena adalah volume badan kapal yang ada di
bawah permukaan air (tidak termasuk kulit) dapat dirumuskan sebagai berikut:
V = L x B x T x Cb
Dimana :
V = isi karena
L = panjang karena
B = lebar karena
T = sarat kapal
Cb = koefisien blok
2. Displacement
Displacement adalah berat zat cair yang didesak atau yang dipindahkan
oleh badan kapal secara keseluruhan dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
∆ = V x γ
Δ = L x B x T x Cb x γ x C
Dimana:
γ = massa jenis air laut (1,025)
C = koefisien berat tambahan (1,00675-1,0075)
3. Sectional Area Curve (SAC)
S A C adalah curva yang menggambarkan luasan gading-gading untuk
masing-masing section. Pada dasarnya sectional itu adalah sebuah gading semu.
Dari kurva SAC ini dapat dilihat dari banyaknya gading semu yang bentuk dan
luasannya semu. Fungsi dari SAC adalah untuk mengetahui bentuk dan luasan
gading-gading juga digunakan untuk menghitung volume kapal, luasan garis air
melalui metode simpson dan metode lain dengan koreksi maksimal 0,05 %.
II.3. Rencana Garis Air
HERI IMANUEL A.S 8
HIDROSTATIKA
Rencana garis air (lines plan) adalah gambar rencana garis dari bentuk
sebuah kapal. Dengan gambar ini kita dapat mengetahui bentuk kapal yang
direncanakan. Lines plan atau rencana garis merupakan langkah selanjutnya
dalam proses merancang suatu kapal dengan berdasar pada data kapal yang
diperoleh dari perancangan.
Sebelum mulai menggambar rencana garis ( lines plan ) . Harus
mengetahui lebih dahulu ukuran besar kecilnya kapal, seperti panjang, lebar
maupun tinggi badan kapal. Ukuran kapal tersebut menggunakan singkatan –
singkatan yang mempunyai arti tertentu walaupun dalam istilah bahasa inggris
dan penggunaannya sudah standart. Apabila seseorang hendak membuat suatu
kapal digalangan, maka pertama–tama yang harus dikerjakan adalah
pemindahan gambar rencana garis dari kertas gambar kelantai (mould loft)
dengan ukuran yang sebenarnya atau skala 1 : 1 karena dari gambar rencana
garis inilah kita dapat membentuk kapal yang akan dibangun.
Dalam gambar rencana garis ini ada beberapa istilah atau pengertian
yang harus diketahui seperti yang diuraikan dibawah ini :
Garis Geladak Tepi ( Sheer Line ).
Dalam gambar rencana garis, garis geladak tepi adalah garis lengkung dari
tepi geladak yang di tarik melalui ujung atas dari balok geladak. Kalau kita
melihat garis geladak tepi dari gambar diatas, maka terlihat bahwa jalannya garis
sisi tersebut adalah menanjak naik dihaluan maupun di buritan.
1. Pembagian panjang kapal tersebut masing – masing : 1/6L dari AP, 1/3 L
dari AP, midship, 1/3 L dari FP dan 1/6 L dari FP.
2. Selanjutnya pada midship ukurkan tinggi kapal ( H ).
3. Kemudian pada ketinggian H ditarik garis datar sejajar dengan garis dasar
( base line ), sedemikia rupa hingga memotong garis tegak yang ditarik
melalui titik AP, 1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP midship, 1/3 L dari FP, 1/6 L
dari FP dan FP
HERI IMANUEL A.S 9
HIDROSTATIKA
4. Dari perpotongan antara garis datar yang ditarik sejajar dengan base line
setinggi H pada midship tadi dengan garis tegak yang ditarik melalui titik-
titik AP, diukurkan tinggi sheer standart sebagai berikut ( dalam mm ) :
AP = 25 (L/3 + 10)
1/6 L dari AP = 11,1 (L/3 + 10)
1/3 L dari AP = 2,8 (L/3 + 10)
Miship = 0
AP = 5,6 (L/3 + 10)
1/6 L dari AP = 22,2 (L/3 + 10)
1/3 L dari AP = 50 (L/3 + 10)
5. Kemudian dari titik-titik tersebut diatas dibentuk garis yang stream line,
menanjak naik kedepan dan kebelakang.
Garis Geladak Tengah ( Camber )
Tinggi 1/50 B dari garis geladak tepi diukur pada centre line dari kapal
disebut camber. Lengkungan dari camber kesisi kiri kanan lambung kapal dan
berhenti pada titik garis geladak tepi disebut garis lengkung geladak.
1. Pertama – tama kita menggambar garis geladak tepi sesuai dengan
petunjuk diatas.
2. Kemudian dari masing – masing titik pada garis geladak tepi sesuai
dengan pembagian AP, 1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP dan seterusnya kita
ukurkan keatas harga – harga dari 1/50 B ( B = adalah lebar kapal
setempat pada potongan AP, 1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP dan seterusnya).
3. Titik tersebut kita hubungkan satu sama lain sehingga terbentuk gambar
garis geladak tengah seperti pada gambar.
Potongan memanjang kapal secara horizontal yang disebut Water Line.
HERI IMANUEL A.S 10
HIDROSTATIKA
Misalkan suatu kapal dipotong secara memanjang dengan arah mendatar
atau horizontal.pada potongan ini terlihat dua dimensi yaitu dimensi panjang (L)
dan dimensi lebar (B)
Garis Tegak Potongan Memanjang ( Buttock Line ).
Diumpamakan suatu kapal dipotong – potong tegak memanjang kapal.
Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini disebut bidang garis tegak
potongan memanjang.
Garis Tegak Potongan Melintang ( Station Atau Ordinat )
Garis tegak potongan melintang adalah garis kalau diumpamakan suatu
kapal dipotong-potong tegak melintang. Penampang kapal yang terjadi karena
pemotongan ini disebut bidang garis tegak melintang.
1. Gading Ukur ( Ordinat atau Station )
Pada umumnya kalau seseorang merencanakan kapal, maka
panjang kapal ini dibagi 10 atau 20 bagian yang sama. Garis tegak yang
membatasi bagian ini disebut gading ukur atau station. Gading ukur diberi
nomer 1 sampai 10 atau 1 sampai 20 dimulai dari kiri Gading ukur dengan
nomer 0 adalah tepat pada garis tegak belakang atau after perpendicular
( AP ) sedangkan gading ukur dengan nomer 10 atau 20 adalah tepat pada
garis tegak haluan atau fore perpendicular ( FP ). Jumlah bagian dari
gading ukur biasanya genap agar memudahkan memperhitungkannya.
Dalam prakteknya pembagian 0 sampai 10 bagian ini umumnya masing-
masing bagian masih dibagi lagi menjadi bagian kecil. Terutama hal ini
dilakukan pada ujung haluan dan bentuk belakang kapal mengingat
bahwa bagian ini garis air kapal melengkung. Sehingga untuk membuat
lengkungan tersebut cukup selaras diperlukan beberapa titik yang cukup
berdekatan.
2. Gading nyata.
HERI IMANUEL A.S 11
HIDROSTATIKA
Gading nyata diperoleh dengan mengukur dari rencana garis yang
dibentuk melalui gading ukur. Dalam prakteknya biasanya gading nyata
diukur pada gambar rencana garis lalu hasilnya pengukuran digambar
langsung pada lantai gambar ( Mould loft ) dengan skala satu-satu ( 1 : 1 ).
Dari gambar dengan skala 1 : 1 ini dapat dibuat mal dari masing-masing
gading untuk kemudian dengan mal tersebut dapat membentuk gading
gading nyata dari kapal dibegkel. Pada mould loft semua potongan gading
harus digambarkan yaitu sesuai dengan banyaknya gading yang akan
dipasang ada kapal tersebut. Semua dari potongan gading nyata ini harus
dibuatkan malnya untuk dikerjakan.
Garis Sent ( Diagonal )
Garis sent adalah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik
yang ada pada garis tengah ( centre line ) membuat sudut dengan garis tengah.
Adapun kegunaan dari garis sent adalah utuk mengetahui kebenaran dari bentuk
gading ukur yang masih kurang baik atau kurang streamline, maka bentuk dari
garis sent ini juga kurang streamline.
Sheer Plan ( Pandangan Samping )
Sheer plan merupakan penampakan bentuk kapal jika kapal dipotong
kearah tegak sepanjang badan kapal. Pada kurva ini diperlihatkan bentuk haluan
dan buritan kapal, kanaikan deck dan pagar. Garis tegak yang memotong kapal
dapat diketahui apakah garis air yang direncanakan sudah cukup baik atau tidak.
Langkah Awal
1. Membuat garis dasar ( base line ) sepanjang kapal ( LOA )
2. Membagi panjang kapal ( LPP ) menjadi station-station AP, ¼, ½ , ¾ , 1…9
¾, FP
3. Membuat garis air ( WL 0, WL 1, WL 3 dan seterusnya )
4. Menentukan tinggi geladak ( D )
HERI IMANUEL A.S 12
HIDROSTATIKA
5. Membagi panjang kapal ( LPP ) menjadi 6 bagian sama panjang mulai dari
AP Sampai FP
6. Menentukan kelengkungan sheer berdasarkan rumus sheer standar
Pada daerah haluan
1. Menentukan garis forecastle deck diatas upper side line dengan
ketinggian sesuai ukuran yang telah ditentukan
2. Menentukan bulwark sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
3. Membuat kemiringan linggi haluan
4. Menentukan garis tengah geladak ( tinggi camber ) sesuai rumus yang
telah ditentukan
Pada daerah buritan
1. Menentukan poop deck side line ( garis geladak kimbul ) sesuai dengan
ketentuan yang telah diberikan.
2. Membuat bentuk linggi sesuai ukuran
3. Menentukan garis tengah geladak ( tinggi camber ) pada upper deck dan
poop deck sesuai rumus.
Mengecek / menggambar garis potongan memanjang ( buttock line )
Dengan memperhatikan potongan buttock line dengan gading ukur
( Station ) pada body plan dan potongan buttock line dengan waterline pada
gambar pandangan atas.
Body Plan ( Pandangan depan dan Belakang )
Body plan merupakan bagian dari rencana garis yang mempelihatkan
bentuk kapal jika kapal dipotong tegak melintang. Dari gambar terlihat
kelengkungan gading-gading (station-station). Kurva ini digambar satu sisi yang
biasanya sisi kiri dari kapal tersebut. Bagian belakang dari midship digambar d
isisi kiri dari centre line, bagian depan di sebelah kanan
Langkah pengerjaan :
1. Gambar body plan diletakan ditengah-tengah ( Midship ).
HERI IMANUEL A.S 13
HIDROSTATIKA
2. Membuat garis-garis WL sesuai kebutuhan
3. Menentukan lebar kapal sesuai ukuran utama kapal
4. Menentukan rise of floor ( Kemiringan dasar kapal )
5. Membuat garis BL ( Buttock Line )
6. Menggambar bentuk gading ukur ( Station ) sesuai tabel yang diberikan.
Half Breadth Plan ( Pandangan Atas )
Half breadth plan atau rencana dari setengah lebar bagian yang ditinjau
dari kapal, ini diperoleh jika kapal dipotong kearah mendatar sepanjang badan
kapal, dan gambar ini akan memperlihatkan bentuk garis air untuk setiap
kenaikan dari dasar (terutama kenaikan setiap sarat).
Langkah Pengerjaan :
1. Membuat garis centre line
2. Menentukan garis pembagian gading ukur ( Station )
3. Membuat buttock line dengan jarak tertentu
4. Membuat garis air ( WL ) di pandang dari atas dengan cara pemindahan
ukuran ukurannya dari body plan
5. Mengecek bentuk – bentuk gading ukur dengan membuat garis sent
( garis diagonal ).
Radius Bilga
Bilga adalah kelengkungan pada sisi kapal terhadap base line. Radius bilga
adalah jari-jari pada bilga. Radius bilga tanpa rise of floor dapat dihitung dengan
rumus :
R = {B x T x (1 – Cm)/0,4292}1/2
.
II.4. Metacentra dan Titik dalam Bangunan Kapal
1. Titik Berat (Centre of Gravity)
Setiap benda memiliki tittik berat. Titik berat inilah titik tangkap
dari sebuah gaya berat. Dari sebuah segitiga, titik beratnya adalah
perpotongan antara garis berat segitiga tersebut. Demikian pula dari
HERI IMANUEL A.S 14
HIDROSTATIKA
sebuah kubus yang homogen, titik berat kubus adalah titik potong antara
dua diagonal ruang kubus.
Kapal juga memiliki titik berat yaitu titik tangkap gaya berat dari
kapal. Titik berat kapal biasanya ditulis dengan huruf G dan titik G ini
merupakan gaya berat kapal W bekerja vertikal ke bawah. Jarak vertikal
terhadap titik berat G terhadap keel (lunas) ditulis KG. Kedudukan
memanjang dari titik berat G terhadap penampang tengah kapal
(midship) ditulis G. Di samping cara tertentu untuk menghitung letak titik
G, maka titik KG dan B dapat dihitung sebagai berikut:
Titik tangkap gaya berat kapal
KG =
∑
∑
W
Wh
W = berat komponen
h = jarak vertikal atau horizontal titik berat terhadap keel atau
midship
Wh = momen komponen berat
Titik berat G sangat tergantung pada konstruksi kapal itu sendiri.
Letak titik G tetap selama tidakada penambahan, pengurangan atau
pergeseran muatan.
HERI IMANUEL A.S 15
HIDROSTATIKA
2. Titik Tekan ( Centre of Buoyancy)
Pada sebuah benda yang terapungdi air, maka benda tersebut
akan mengalami gaya tekan ke atas. Demikian pada sebuah kapal yang
akan mengalami gaya tekan ke atas. Resultan gaya tekan ke atas oleh air
ke badan kapal pada bagian yang terendam air akan melalui titik berat
dari bagian kapal yang masuk ke dalam air. Titik Berat dari bagian kapal
yang berada di bawah permukaan air di sebut titik tekan. Untuk sebuah
ponton, titik tekannya adalah titik berat bagian yang tercelup ke dalam air
yang merupakan perpotongan diagonal dari bagian ponton yang tercelup.
Titik tekan ditulis dengan huruf B, titik tekan pada kedudukan
vertikal di tulis dengan KB dan pada kedudukan memanjang terhadap
midship ditulis B atau LCB.ϕ
Menurut hukum Archimedes besarnya gaya tekan ke atas adalah
volume kapal yang terendam air dikalikan dengan berat jenis zat cair.
Gaya tekan ke atas = γV
γ = Berat jenis zat cair
V = Volume kapal yang terendam air
Pada sebuah kapal yang terapung, tiitk tekan terletak pada satu
vertikal dengan titik berat kapal dan besar gaya berat kapal sama dengan
gaya tekan. Karena letak titik tekan tergantung dari bentuk bagian kapal
yang masuk ke dalam air, maka titik tekan kapal akan berubah letaknya
kalau kapaloleh gaya luarmengalami oleng atau trim.
HERI IMANUEL A.S 16
HIDROSTATIKA
Titik tekan kapal tegak
Titik tekan kapal oleng
B = Titik tekan Bφ = Titik tekan setelah kapal oleng
γV = Gaya tekan keatas ( ton ) Bθ = Titik tekan setelah kapal trim
G = Titik berat kapal W = Gaya berat kapal ( ton )
Titik tekan kapal tegak
Titik tekan kapal dalam kondisi Trim
3. Titik Berat Garis Air (Centre of Floatation)
Titik berat garis air adalah titik berat dari bidang garis air pada
sarat kapal dimanakapalsedang terapung. Kapal mengalami trim dimana
sumbunya melalui titik berat garis air. Titik berat garis air di tulis dengan
huruf F ini pada kedudukan memanjang terhadap penampang tengah
kapal (midship) ditulis dengan F.ϕ
HERI IMANUEL A.S 17
HIDROSTATIKA
F =ϕ momen statis bidang garis air terhadap midship/ luas garis air
F adalah titik berat garis air.
Momen inersia melintang adalah momen inersia terhadap sumbu
x. Harga I dalam m4
sedang V dalam m3
jadi satuan untuk BM adalah
meter. Karena I dan V selalu positif, maka harga BM juga selalu positif,
atau dengan perkataan lain letak titik M selalu di atas titik tekan B. Untuk
sebuah ponton yang terbentuk kotak dengan panjang L, lebar B dan sarat
T.
V = L x B x T
Momen inersia untuk garis air berbentuk empat persegi panjang
adalah:
I = 1/12 L x B3
BM = (1/12L x B3
)/LBT
BM = B2
/12 T
HERI IMANUEL A.S 18
HIDROSTATIKA
Momen Inersia melintang.
Jari-jari metacentra memanjang adalah jarak antara titik tekan B
pada kedudukan kapal tegak dengan metacentra memanjang ML. Jari-jari
metacentra memanjang ditulis BML.
BML = momen inersia memanjang dari garis air/ volume kapal sampai
garis air tersebut
BML = IL/V
BML = jari-jari metacentra memanjang
IL = momen inersia memanjang, yaitu momen inersia yang
bekerja pada sumbu yang melalui titik berat luas bidang garis air (F)
V = volume
Momen inersia memanjang adalah momen inersia terhadap
sumbu trim yang melalui titik berat luas bidang garis air pada tengah
kapal (midship). Setelah itu menghitung momen inersia memanjang
terhadap sumbu melintang yang melalui titik berat bidang garis air yaitu
momen inersia terhadap midship dikurangi hasil perkalian antara jarak
kuadrat kedua sumbu dengan luas bidang garis air.
IL = Ly-( F)ϕ 2
.A
Dimana,
IL = momen inersia memanjang terhadap sumbu melintang
yang melalui titik berat bidang garis air (F)
Fϕ = jarak sumbu
Ly = momen inersia terhadap midship (sumbu y)
A = luas bidang garis air
HERI IMANUEL A.S 19
HIDROSTATIKA
BM dalam meter, dan titik ML selalu di atas B. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tinggi metacentra melintang (M) terhadap B (centre
of buoyancy) adalah I/V atautinggi metacentra memanjang terhadapa B
(centre of buoyancy) adalah IL/V. Dengan demikian tinggi metacentra
melintang maupun memanjang terhadap lunas kapal (keel) dapat
dihitung yaitu:
KM = KB + BM
KML = KB + BML
KB = tinggi centre of buoyancy terhadap lunas.
Dengan mengetahui tinggi KM dan KML, apabila harga KG atau
tinggi berat kapal dari lunas (keel) diketahui, maka kita dapat menghitung
harga atu tinggi metacentra melintang maupun tinggi metacentra
memanjangnya.
MG = KM – KG atau MG = KB + BM – KG
MLG = KML – KG atau MLG = KB + BML – KG
Di dunia perkapalan yang perlu mendapat perhatian adalah harga
MG yaitu nilainya harus positif, dimana M harus terletak di atas G atau
KM harus lebih besar dari KG.
Benda yang melayang
Untuk benda yang melayang di dalam air, maka garis air benda
tidak ada. Jadi harga I dan IL adalah nol sehingga dengan demikianBM
dan BML adalah nol.
HERI IMANUEL A.S 20
HIDROSTATIKA
IL = 1/12L3
B
BML = (1/12L3
B)/LBT
BML = L2
/12T
4. Tinggi metacentra (Metacentric Height)
Metacentra merupakan titik maya dimana seolah-olah merupakan
titik pusat ayunan pada bandul atau pendulum. Tinggi metacentra ditulis
dengan MG. Kita mengenal tinggi metasentra melintang dan tinggi
metasentra memanjang.
Tinggi metacentra melintang adalah jarak antara titik berat kapal
G dengan metacentra M.
Tinggi metasentra GM
MG = KB + BM – KG
KB = KB + (I/V) –KG
KB = tinggi titik tekan di atas lunas (keel)
KG = tinggi titik berat kapal di atas lunas (keel)
I = momen inersia melintang garis air
V = volumekapal sampai sarat tersebut
Titik metacentra positif kalau titik M di atas G
Titik metacentra negatif kalau titik M di bawah G
Titik metacentra nol kalau titik M dan G berhimpit
Tinggi metacentra memanjang adalah jarak antara titik berat kapal
G dengan titik metacentra memanjang ML.
HERI IMANUEL A.S 21
HIDROSTATIKA
Tinggi metasentra GM
MG = KML – KG
MG = KB + BML – KG
KB = KB + (IL/V) –KG
KB = tinggi titik tekan di atas lunas (keel)
KG = tinggi titik berat kapal di atas lunas (keel)
I = momen inersia dari garis terhadap sumbu melintang
yang melalui titik berat garis air F
V = volume kapal sampai sarat tersebut
Karena harga IL besar, maka harga MLG selalu positif jadi titik ML
selalu di atas G.
II.5. Lengkung-Lengkung Hidrostatik
Sebuah kapal yang mengapung tegak, lengkungan (grafik hidrostatik)
digunakan untuk menunjukkan karakteristik (sifat-sifat) dari badan kapal
terutama di bawah garis air.
Pada gambar pertama digambarkan lengkungan hidrosatik dan gambar
kedua yaitu lengkung bonjean. Cara yang paling umum untuk menggambar
lengkung-lengkung hidrostatik adalah adalah dengan membuat dua buah sumbu
yang saling tegak lurus. Sumbu yang mendatar dipakai sebagai garis datar
sedangkan sumbu tegak menunjukkan sarat kapal dan dipakai sebagai tititk awal
pengukuran dari lengkung-lengkung hidrostatik.
Tetapi ada beberapa lengkung dimana titik awal pengukuran dimulai
pada sumbu tegak yang ditempatkanagak disebelah kanan gambar. Karena
ukuran-ukuran kapal yang digunakan untuk menghitung lengkung-lengkung
HERI IMANUEL A.S 22
HIDROSTATIKA
hidrostatik diambil dari gambar rencana garis, dimana pada gambar ini adalah
keadaan kapal tanpa kulit.
Maka didalam menentukan tinggi garis-garis air pada gambar hidrostatik
harus diperhitungkan tebal pelat lunas (keel). Garis-garis air di bagian bawah
dibuat lebih rapat untuk mendapatkan perhitungan yang teliti karena di bagian
ini terjadi perubahan bentuk kapal yang agak besar. Lengkung-lengkung
hidrosatik ini digambarkan sampai pada sarat air kapal dan berlaku untuk kapal
tanpa trim.
Lengkung Luas Garis air
Lengkungan ini menunjukkan luas bidang garis air dalam meter persegi
untuk tiap bidang garis sejajar dengan bidang dasar. Ditinjau dari bentuk alas dari
kapal, maka kita mengenal tiga macam kemungkinan bentuk lengkung luas garis
air:
1. Bentuk lengkung Aw untuk kapal dalam keadaan even keel dan
menjumpai kenaikan alas (rise of floor) sehingga pada garis 0, luas bidang
garis air tersebut adalah nol.
Lengkung luas garis air dalam keadaan even keel kenaikan alas.
2. Bentuk lengkung Aw untuk kapal dalam keadaan even keel dan dengan
alas rata (flat bottom) sehingga pada garis 0, lengkung luas garis air
mempunyai harga yaitu luas bidang alas rata tersebut.
HERI IMANUEL A.S 23
HIDROSTATIKA
Lengkung luas garis dalam keadaan even keel alas rata.
3. Bentuk lengkung Aw untuk kapal dengan alas miring, segingga pada garis
air 0, lengkung lunas garis air mempunyai besaran. Sedang tiitk awal dari
lengkung garis air dimana luas garis air adalah nol mulai dari A, titik
terdalam dari kapal.
Lengkung luas garis kapal dengan alas miring.
Lengkung Volume Karene (V), Dispalcement di air tawar (Df), displacement di
air laut (Ds)
Lengkungan-lengkungan ini menunjukkan volume bagian kapal yang
masuk dalam air tanpa kulit dalam m3
. Displacement kapal dengan kulit di dalam
air tawar (massa jenis = 1,000) dalam ton dan displacement kapal dengan dengan
kulit di dalam air laut (massa jenis = 1,025) dalam ton, untuk tiap-tiap sarat kapal.
HERI IMANUEL A.S 24
HIDROSTATIKA
Lengkung volume karene.
Gambar lengkung-lengkung hidrostatik untuk lengkung V, Df, Ds pada
sumbu tegak dapat dibaca sarat kapal dalam meter atau nomor garis air (WL).
Sedang pada sumbu mendatar di bawah menunjukkan panjang mendatar dalam
centimeter dimana kalau panjang mendatar dalamm centimeter diketahui,
kemudian dikalikan skala dari lengkung, maka dapat diketahui nilai V, Df, Ds.
Lengkung di atas merupakan volume dari bagian bawah kapal yang masuk
ke dalam air. Untuk kapal baja adalah volume kapal kulit yang dihitung dari
gambar rencana garis. Sedangkan unutk kapal kayu adalah volume dari badan
kapal sampai dengan kulit.
Lengkungan yang di tengah adalah lengkungan displacement dalam air
tawar (Df) dalam ton. Jadi kelengkungan Df adalah hasil penjumlahan volume
kapal tanpa kulit dengan volume kulit, dikalikan dengan massa jenis air tawar
(1,000).
Df = (V + Vol. Kulit) x 1,000
Lengkungan Ds menunjukkan displacement (ton) dalam air laut (massa jenis air)
Ds = Df x 1,025
HERI IMANUEL A.S 25
HIDROSTATIKA
Untuk perhitungan Df dan Ds secara lebih teliti, sering penambahan
volume kulit juga ditambahkan tonjolan-tonjolan seperti kemudi, baling-baling,
penyokong baling-baling, lunas bilga dan lain-lain.
Untuk sarat kapal yang sama displacement kapal dalam air tawar adalah
lebih kecil dari displacement kapal dalam air laut. Untuk displacement yang
sama, kapal di dalamair lautakan mempunyai sarat yang lebih kecil daripada
kapal berada di dalam air tawar.
Lengkung-lengkung ini dapat digunakan untuk menghitung V, Df,Ds kalau
sarat kapal diketahui, atau sebaliknya untuk menghitung sarat kapal kalau salah
satu dari V, Df, dan Ds diketahui. Untuk menghitung volume karene dapat
dihitung dengan dua cara:
1. Dengan menggunakan luas garis air; kalau lengkung luas garis air sampai
sarat tertentu misalnya T. Kita hitung luasnya, maka hasil yang di dapat
adalah volume karene sampai sarat T tersebut.
Luas garis air
2. Dengan menggunakan luas penampang lintang; lengkung penampang
merupakan suatu lengkung dari luas tiap-tiap station ( gading) pada garis
air tertentu. Jadi kalau luas bidang lengkung penampang melintang kita
hitung, maka akan terdapat volume karene sampai garis air yang
bersangkutan.
HERI IMANUEL A.S 26
HIDROSTATIKA
Bidang lengkung penampang lintang
Lengkung titik berat garis air terhadap penampang tengah kapal ( F)ϕ
Lengkung ini menunjukkan jarak titik berat garis air ϕF ( centre of
floatation) terhadapa penampang tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal. Bila
kapal mempunyai kenaikan alas, maka F untuk sarat nol adalah jarak titik tengah
keel ke penampang tengah kapal. Sedang untuk kapal dengan alas rata, F untuk
sarat nol adalah jarak titik berat dari bidang alas rata itu ke penampang tengah
kapal.
Lengkung titik berat garis air dengan alas rata
Lengkung ini tidak terhitung mulai dari garis dasar, tetapi mulai dari titik
terendah dari kapal dan besarnya adalah jarak titik terendah kapal ke
penampang tengah kapal.
HERI IMANUEL A.S 27
HIDROSTATIKA
Lengkung titik berat air dengan kenaikan alas.
Lengkung letak titik tekan terhadap penampang tengah kapal ( B)ϕ
Dengan berubahnya sarat kapal, bagian kapal yang masuk ke dalam air juga
berubah. Hal ini akan mengakibatkan berubahnya titik tekan (centre of
buoyancy) kapal.Lengkung B menunjukkan jarak titik tekan terhadap penampang
tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal.
Lengkung ϕB dan ϕF.
Karena biasanya skala B dan F dibuat sama, dan kedua lengkungan
memberikan harga jarak ke penampang tengah kapal, maka kedua lengkungan
ini mempunyai titik awal yang sama.
HERI IMANUEL A.S 28
HIDROSTATIKA
Lengkung titik tekan terhadap keel (KB)
Lengkung KB menunjukkan jarak titik tekan ( centre of buoyancy) ke
bagian bawah pelat keel untuk tiap-tiap sarat kapal. Skala lengkung KB ini
biasanya diambil sama dengan skala sarat kapal. Letak titik tekan keel (KB)
adalah sama dengan letak titik berat terhadap garis dasar dari bidang lengkung
garis air .
Lengkung KB.
Letak titik tekan sebenarnya (B)
Lengkung titik tekan sebenarnya menunjukkan kedudukan titik tekan B
terhadap penampang tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal. Lengkung ini
merupakan gabungan dari lengkung letak titik tekan terhadap keel (KB) dan
lengkung letak titik tekan terhadap penampang tengah kapal (OB)
HERI IMANUEL A.S 29
HIDROSTATIKA
Lengkung Letak titik tekan sebenarnya.
Untuk menggambar letak titik tekan sebenarnya dapat dilaksanakan
dengan urutan pengerjaan sebagai berikut.
a. buat garis bisectrive, yaitu garis yang memiliki sudut 450
dengan kedua salib sumbu.
b. Tarik garis mendatarpada suatu ketinggian sarat tertentu
misalnya pada ketinggian sarat T sehingga memotong
lengkung KB dititik A, garis bisectrive di titik B dan
lengkung B dititik C.
c. Buat seperempat lingakaran dengan pusat lingkaran di
titik B dan berjari-jari BA, sehingga terdapat sebuah titik D
yang terletak vertikal di bawah titik B .
d. Tarik garis mendatar dari titik D dan sebuah garis vertikal
dari titik C sehingga kedua garis ini berpotongan di titikE.
e. Titik E inilah yang menentukan letak titik tekan
sebenarnya dari kapal pada ketinggian sarat T tertentu.
Untuk kapal yang even keel pada sarat kapal sama dengan nol, letak titik
tekan sebenarnya adalah sama dengan letak B. Jadi kedua lengkungan ini
mempunyai titik awal yang sama dengan B. Demikian pula lengkung B dan OB
mempunyai garis singgung vertikal yang sama.
Lengkung momen inersia melintang garis air (I) dan lengkung momen inersia
memanjang garis air (IL)
HERI IMANUEL A.S 30
HIDROSTATIKA
Lengkung momen inersia melintang garis air dan lengkung momen inersia
memanjang garis air menunjukkan besarnya momen inersia melintang dan
momen inersia memanjang dari garis-garis air kapal pada tiap-tiap sarat kapal.
Lengkung momen inersia melintang.
Gambar menunjukkan bentuk momen inersia melintang untuk garis air
untuk kapal dalam keadaan even keel dan mempunyai kenaikan alas. Jadi pada
sarat kapal nol momen inersia melintang juga sama dengan nol.
Gambar di atas menunjukkan bentuk lengkung momen inersia
memanjang garis air untuk kapal dengan alas miring.
Lengkung metacentra melintang (KM)
HERI IMANUEL A.S 31
HIDROSTATIKA
Pada tiap karene yang dibatasi oleh sebuah garis air pada suatu
ketinggian sarat tertentu, akan mempunyai sebuah titik metacentra melintang
M. Letak metacentra melintang terhadap keel dapat dihitung sebagai berikut:
KM = KB + BM
= KB + I/V
Dimana,
I = momen inersia melintang garis air
V = volume karene
KB = jarak titik tekan terhadap keel
Lengkung letak metacentra melintang KM menunjukkan letak metacentra
melintang M terhadap keel untuk tiap-tiap sarat kapal.
Lengkung KB dan lengkung KM.
Lengkung letak metacentra memanjang (KML)
Pada tiap karene yang dibatasi oleh sebuah garis air pada suatu
ketinggian sarat tertentu akan mempunyai sebuah titik metacentra memanjang
ML. Letak metacebtra memanjang terhadap keel dapat dihitung sebagai berikut:
KML = KB + BML
= KB + IL/V
Dimana,
I = momen inersia memanjang garis air
V = volume karene
KB = jarak titik tekan terhadap keel
HERI IMANUEL A.S 32
HIDROSTATIKA
Lengkung letak metacentra memanjang KML menunjukkan letak
metacentra memanjang ML terhadap keel untuk tiap-tiap sarat kapal. Karena
harga KML besar, maka tidak mungkin bila skala KML sama dengan KB. Maka dari
itu skala KML diambil lebih kecil dari skala sarat.
Lengkung KML.
Lengkung koefisien garis air (Cw), lengkung koefisien blok (Cb), lengkung
koefisien midship (Cm) dan lengkung koefisien prismatik mendatar (Cp).
Ton per centimeter Immersion (TPC)
Bila sebuah kapal mengalami perubahandisplacement misalnya dengan
penambahan atau pengurangan muatan yang tidak seberapa besar, hal iniberarti
tidak terjadi penambahan atau pengurangan sarat yang besar. Maka untuk
menentukansarat kapal dengan cepat kita menentukan lengkung TPC ini.
Perubahan sarat kapal ditentukan dengan membagi perubahan
displacement dengan ton percentimeter immersion. Atau dapat dikatakan
bahwa ton percentimeter immersion adalah jumlah ton yang diperlukan untuk
mengadakan perubahan sarat kapal sebesar satu centimeter di dalam air laut.
Luas garis air Aw.
HERI IMANUEL A.S 33
HIDROSTATIKA
Bila kita menganggap tidak ada perubahan luas garis air pada perubahan
sarat sebesa satu centimeter atau dengan perkataanlain dapat dianggap, bahwa
pada perbedaan satu centimeter dinding kapal dianggap vertikal. Jadi kalau kapal
ditenggelamkan sebesar satu centimeter, maka penambahan volume adalah
hasil perkalian luas garis air dalam meter persegi (m2
) dengan tebal 0,01 m
V = Aw x 0,01
Berat = Aw x 0,01 x 1,025
TPC = Aw x 0,01 x 1,025
Karena harga TPC adalah untuk air laut, maka bila TPC digunakan untukair
tawar, TPC air tawar = Aw x 0,01 x 1,000
Karena TPC merupakan perkalian antara luas garis air dengan sesuatu
yang konstan, maka lengkung TPC ini mempunyai bentuk yang hampir sama
dengan lengkung luas garis air.
Perubahan displacement karena kapal mengalami trim 1 cm ( Displacement
Due to one cm change of trim by stern)(DDT)
Lengkung displacement yang terdapatdalam lengkung-lengkung
hidrostatik adalah betul untuk kapal yang tidak dalam keadaan trim. Jadi kalau
kapal mengalami trim,displacement kapal dengan trim tersebut mungkin lebih
besar atau kurang dari harga displacement, kecuali kalau titik berat garis air F
terletak tepat pada penamapng tengah kapal.
Kapal dalam keadaan even keel dengan garis W1L1 pada sarat T.
Displacement kapal pada sarat T dapat dibaca dari lengkung hidrostatik misalnya
D ton. Kalau kapal mengalami trim dengan garis air W2L2, maka untuk garis air
tersebut displacement kapal tidak sama dengan D.
Titik F belakang penampang tengah kapal.
HERI IMANUEL A.S 34
HIDROSTATIKA
Titik F pada penampang tengah kapal.
Titik F dimuka penampang tengah kapal.
Karena tidak diketahui, bahwa kalau kapal mengalami trim dengan tidak
ada perubahan displacement, maka garis air trim tersebut akan memotong garis
air even keel pada titik berat garis airF. Jadi garis air trim W2L2 adlah sama
dengan garis air mendatar W3L3, atau dengan perkataan lain: displacement
kapal dalam keadaan trim pada garis air W2L2 adalah D + (x Aw. 1,025)
Karena titik berat garis air F terletak tepat pada penampang tengah kapal,
maka displacement kapal pada saat trim dengan garis air W2L2 adalah sama
dengan displacement kapal pada saat even keel dengan garis air W1L1.
Titik berat garis air F terletak di depan penampang tengah Kapal. Jadi,
displacement kapal pada saat trim dengan garis air W2L2 sama dengan
displacement kapal pada saat even keel dengan sarat W3L3, atau dengan
perkataan lain, displacement kapal terletak dalam keadaan trim pada garis air
W2L2 = D- (x Aw. 1,025)
Dimana D = displacement kapal pada garis air W1L1 yang didapat dari
lengkung displacement.
HERI IMANUEL A.S 35
HIDROSTATIKA
Perubahan dispalacement karena trim buritan
F = titik berat garis air
W3L3 = garis air yang mempunyai displacement yang sama
dengan displacement pada saat kapal trim dengan garis air W2L2
x = jarak antaragaris-garis air yang sejajar W1L1 dan W3L3
t = trim
F` = jarak F ke penampang tengah kapal
Aw = luas garis air
DariAFB dan DCE didapat x = t F/LBP
Penambahan atau pengurangan displacement:
DDT = x . Aw . 1,025
= (t F/LBP). Aw. 1,025
Untuk trim 1 cm = 0,01 m
= (0,01 F/LBP). Aw. 1,025
= F x TPC
Karena trimnya kecil sekali, makaF dianggap adalah jarak titik berat garis
air W1L1 ke penampang tengah kapal,sedang Aw diambil luas air W1L1.
Untuk kapal berlayar di air tawar, DDT air tawar = 1,000/1,025 DDT
Lengkung DDT yang digambar pada ganbar lengkung hidrostatik adalah
DDT untuk kapal yang mengalami trim buritan (ke belakang). Jadi tanda DDt
apakah merupakan pengurangan atau penambahan untuk trim buritan
tergantung dari tanda F. Kalau misalnya titik F terletak di belakang penampang
tengah kapal maka F biasanya bertanda negatifsedangkan DDT bertanda positif.
HERI IMANUEL A.S 36
HIDROSTATIKA
Karena DDt merupakan penambahan sama halnya kalau titik F terletak di depan
penampang tengah kapal, maka F bertanda positif sedang DDT bertanda negatif,
karena DDT merupakan pengurangan. Jadi supaya tidak terjadi kesalahan tanda
maka sebaiknya rumus DDT ditulis: DDT = F . TPC.
Lengkung DDT.
Pada penggambaran lengkung ini harga DDT sama dengan nol. DDt yang
bertanda positif kita gambarkan di sebelah kanan sumbu tegak sedang yang
bertanda negatif akan terletak di sebelah kiri sumbu tegak.
Momen untuk mengubah trim sebesar 1 cm (momen to alter one cm) (MTC)
Lengkung MTC ini menunjukkan berapa besarnya momen untuk
mengubah kedudukan kapal dengan trimsebesar satu centimeter pada
bermacam-macam sarat.
Gambar di bawah menunjukkan sebuah kapal terapung pada garis air WL
dengan G dan B sebagai titik berat kapaldan titik tekan kapal. Sebuah beban p
ton yang sudah berada di atas geladak dipindahkan kebelakang dengan jarak xp
meter, perpindahan beban itu akan mengakibatkan kapal terapung dengan garis
air yang baru W1 dengan G1 dan B1 sebagai titik berat kapal dan titik tekan kapal
yang baru.
HERI IMANUEL A.S 37
HIDROSTATIKA
Momen mengubah trim.
Garis gaya tekan ke atas yang melalui B (sebelum beban pindah)dan garis
gaya tekanke atas yang melalui B1 ( sesudah beban dipindahkan) akan
berpotongan di ML yaitu metacentra memanjang.
Menurut hukum pergeseran, dimana titik berat kapal bergeser sejauh
GG1 dengan menganggap GG1 // xp, maka:
GG1 : xp = p : D
Dimana D displacement kapal dalam ton (termasuk beban p)
GG1.D = xp.p
GG1 = (p.xp)/D
Dari GG1 ML, GG1 = MLG tan θ
Dengan θ = sudut inklinasi (trim)
Tg θ = GG1/MLG
Tg θ = (p . xp)/ (D.MLG)
Gambar tA dan tF.
HERI IMANUEL A.S 38
HIDROSTATIKA
Bila t = trim total = tA + tF (meter
Bila t = trim total
= tA + tF
tA = trim belakang/ buritan
tF = trim depan/ haluan
LBP = panjang kapal
Tg θ = t/ LBP
t = p. Xp
p.p = t . D. MLG
momen p.xp ini yang menyebabkan trim. Untuk membuat trim
sebesar 1 cm maka, t = 1 cm = 0,01 m.
Momen trim (p.xp) 1 cm = D. MLG
Dari gambar diketahui bahwa BG adalah relatif kecil bila dibandingkan
dengan harga MLB. Sehingga tidak akan melakukan kesalahan yang besar jika
mengambil MLG = BML
Momen trim (p.xp) 1 cm = D. BML
Karena MLB = IL; IL = momen inersia memanjang dari garis air. Maka
momen trim (p.xp) 1cm = V. IL
MTC = IL
MTC = BML.D
Kalau D = γV , maka
Trim (p.p) 1 cm = D. MLG
= γV. MLG
Sering dianggap bahwa γMLG = BML, maka
Momen trim (p.p)1 cm = V. BML
II.6. Lengkung Bonjean
Lengkung bonjean (bonjean curve) adalah sarat yang menunjukkan luas
section sebagai fungsi dari sarat kapal. Bentuk lengkungan ini mula-mula
HERI IMANUEL A.S 39
HIDROSTATIKA
diperkenalkan pada permulaan abad ke 19 oleh seorang sarjana Perancis yang
bernama Bonjean. Kurva ini cukup digambarkan sampai geladak saja pada setiap
section sepanjang kapal. Untuk kapal baja luas section tidak memperhitungkan
kulit.
lengkung Bonjean.
Jadi untuk mengetahui luas dari tiap-tiap station sampai tinggi sarat (T)
tertentu dapat dibaca dari gambar lengkung bonjean pada ketinggian sarat (T)
yang sama, dengan menarik garis mendatar hingga memotong lengkung
Bonjean. Demikian pula untuk sarat-sarat kapal yang lain dapat dilakukan dengan
cara yang sama. Pada umumnya lengkung bonjean cukup digambar sampai
setinggi tepi kapai, pada setiap station sepanjang kapal.
Untuk menggambar lengkung bonjean terlebih dahulu harus menghitung
tiap-tiap station untuk beberapa macam tinggi sarat. Karena lengkung bonjen
digambar sampai garis geladak disamping kapal, maka harus menghitung luas
station sampai geladak disamping kapal. Untuk kapal kayu, ukuran yang dipakai
didalam perhitungan adalah dengan memperhitungkan tebal kulit. Sedang untuk
kapal baja ukuran yang diambil adalah tanpa memperhitungkan tebal kulit kapal.
Jadi gambar lengkung bonjean untuk kapal baja adalah tanpa kulit.
Gambar lengkung bonjean yang paling umum adalah yang digambar pada
potongan memanjang dari kapal
HERI IMANUEL A.S 40
HIDROSTATIKA
Untuk ini mula-mula kita gambarkan garis dasar, linggi haluan dan buritan
kapal, garis geladak ditepi kapal, letak station-station dan garis-garis air. Skala
sarat tidak perlu sama dengan skala panjang kapal. Pada tiap-tiap station kita
gambar lengkung bonjean. Gambar lengkung bonjean dilengkapi pula dengan
skala sarat di AP dan FP untuk mndapatkan gambar yang betul, maka ujung-
ujung lengkung bonjean pada garis geledak ditepi kapal perlu kita koreksi dengan
menarik garis yang laras.
Dengan gambar lengkung bonjean ini kita dapat menghitung volume
displacement tanpa kulit untuk kapal baja pada bermacam-macam keadaan
sarat, baik kapal itu dalam keadaan even keel (sarat rata) maupun kapal dalam
keadaan trim atau garis air berbentuk profil gelombang (wave profil).
Sedang untuk kapal kayu yang dihitung adalah volume displacement
dengan kulit. Letak titik tekan memanjang B pada bermacam-macam keadaan
seperti diatas juga dapat dihitung dari lengkung bonjean ini.
Untuk menghitung volume displacement dan titik tekan memanjang (B)
kalau sarat depan dan sarat belakang diketahui, maka mula-mula kita ukurkan
sarat depan di FP dan sarat belakang di AP. Bidang garis air pada kapal dalam
keadaan trim kita tarik sehingga memotong station AP, 1, 2….9, FP. Dari tiap titik
potong station dengan garis air itu kita tarik garis mendatar memotong lengkung
bonjean.Harga luas dari tiap-tiap station dapat dibaca pada garis horizontal itu.
Sehingga luas tiap-tiap station yang masuk ke dalam air dapat diketahui yaitu
HERI IMANUEL A.S 41
HIDROSTATIKA
AAP, A1, A2… A8, A9. Harga luas tiap-tiap station ini yang diperlukan untuk
menghitung volume displacement dan titik tekan memanjang (B).
Cara pemakaian lengkung bonjean dalam keadaan trim.
Untuk profil gelombang, maka profil gelombang digambar diatas gambar
lengkung bonjean, dan pada tiap perpotongan station dengan profil gelombang
ditarik garis horizontal sehingga memotong lengkung bonjean, untuk kemudian
luas bagian bagian yang masuk kedalaman dapat ditentukan.
Pemakaian lengkung bonjean, kapal di atas gelombang.
HERI IMANUEL A.S 42
HIDROSTATIKA
BAB III
PENYAJIAN DATA
• Type Kapal : GENERAL CARGO
• Data Utama Kapal
LWL : 77,9 m
LBP : 76 m
B : 12.20 m
H : 6.2 m
T : 5.26 m
V : 12,5 knot
• Koefisien-Koefisien Bentuk Kapal
Cb = 0. 70
Cm = 0. 98
Cwl = 0. 81
Cph = 0. 70
Cpv = 0.84
HERI IMANUEL A.S 43
HIDROSTATIKA
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1. Perhitungan Awl,Am,Volume dan Displacement
1.Awl(Luas Water Line)
Lwl = 1,025 x Lbp
= 1,025 x 76
= 77,9 m
Awl = Lwl x B x Cwl
= 77,9 x 12.2 x 0.81
= 769,8078 m2
2.Am (luas Midship)
Am = B x T x Cm
= 12,2 x 5.26 x 0.98
= 62,888 m2
3.Volume
V = Lwl x B x T x Cb + VPR
= 77,9 x 12,2 x 5,26 x 0,70 x 7,353
= 3498,39 m3
4.Displacement
∆ = Lwl x B x T x Cb + VPR x γ x c
= 77,9 x 12,2 x 5.26 x 0.70 + 7.353 x 1,025 x 1,0075
= 3607,89 ton
(Scheltema De Heere,1970:23)
HERI IMANUEL A.S 44
HIDROSTATIKA
IV.2. Perencanaan Buritan
1 Diameter propeller Kapal
DP= 2/3 x T
= 2/3 x 5.26
= 3.50 m
2 Diameter bos propeller
Dbp= 1/6 x DP
= 1/6 x 3.50
= 0.58 m
# Menghitung jarak antara propeller dan tinggi kemudi
1). = 0.01 x DP
= 0.035 m
2). = 0.09 x DP
= 0.315 m
3). = 0.17 x DP
= 0.595 m
4). = 0.15 x DP
= 0.525 m
5). = 0.18 x DP
= 0.63 m
6). = 0.4 x DP
= 1.4 m
# Perhitungan kemudi
1). Luas daun kemudi
A = ( (T x Lbp/100) + (25 (B /Lbp ) )
= 8,011 m
2). Tinggi maksimum daun kemudi
h maks = 2/3 x T
= 3,5 m
HERI IMANUEL A.S 45
HIDROSTATIKA
3). Lebar daun kemudi
= A / h maks
= 2.288 m
4). Perhitungan jarak minimum antara propeller dengan tinggi buritan
atau terhadap kemudi
a = 0.01 x DP
= 0.035 m
b = 0.09 x DP
= 0.315 m
c = 0.17 x DP
= 0.595 m
d = 0.15 x DP
= 0.525 m
e = 0.18 x DP
= 0.63 m
f = 0.4 x DP
= 1,4
5). Ukuran tinggi baling-baling
l = 5 x Lbp
= 380 mm
t = 2.4 x Lbp
= 182,4 mm
b = 3.6 x Lbp
= 273,6 mm
HERI IMANUEL A.S 46
HIDROSTATIKA
IV.3. Perhitungan Kenaikan Sheer
Untuk Buritan Kapal
Ap = 25 (LBP/3 + 10) = 883.333 mm = 0.883 m
1/3 Ap = 11.1 (LBP/3 + 10) = 392.2 mm = 0.392 m
1/6 Ap = 2.8 (LBP/3 +10) = 98.9333 mm = 0.099 m
Untuk Haluan Kapal
Fp = 50 (LBP/3 + 10) = 1766.667 mm = 1.767 m
1/3 Fp = 22.2 (LBP/3 + 10) = 784.4 mm = 0.784 m
1/6 Fp = 5.6 (LBP/3 + 10) = 197.8667 mm = 0.198 m
IV.4. Perhitungan Radius Bilga
R=BxTx(1-Cm)/0,4292
B = 12.2 m
T = 5.26 m
Cm = 0.98
R = 1,558 m
IV.5 Koreksi waterline 6, SAC, dan Gading-Gading
Water line = 6
LWL = 77.9 l = 3.800
Bwl = 12.19840724 L' = 2.850
Twl = 5.25931329 L" = 1.925
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3
* III = VIII
a 1.400 0.75 1.050 -10.50 -11.025 115.763 2.058
b 2.628 3 7.883 -10.25 -80.802 828.218 54.431
0 2.910 1.75 5.093 -10 -50.925 509.250 43.124
1 4.090 4 16.360 -9 -147.240 1325.160 273.672
2 4.870 2 9.740 -8 -77.920 623.360 231.003
3 5.300 4 21.200 -7 -148.400 1038.800 595.508
4 5.650 2 11.300 -6 -67.800 406.800 360.724
5 5.820 4 23.280 -5 -116.400 582.000 788.549
6 5.880 2 11.760 -4 -47.040 188.160 406.595
7 5.980 4 23.920 -3 -71.760 215.280 855.389
HERI IMANUEL A.S 47
HIDROSTATIKA
8 6.099 2 12.198 -2 -24.397 48.794 453.784
9 6.099 4 24.397 -1 -24.397 24.397 907.568
10 6.099 2 12.198 0 0.000 0.000 453.784
11 6.099 4 24.397 1 24.397 24.397 907.568
12 6.099 2 12.198 2 24.397 48.794 453.784
13 6.099 4 24.397 3 73.190 219.571 907.568
14 5.820 2 11.640 4 46.560 186.240 394.275
15 5.270 4 21.080 5 105.400 527.000 585.453
16 4.730 2 9.460 6 56.760 340.560 211.648
17 3.950 4 15.800 7 110.600 774.200 246.520
18 3.000 2 6.000 8 48.000 384.000 54.000
19 1.560 4 6.240 9 56.160 505.440 15.186
20 0.032 3.0267 0.097 10 0.966 9.655 0.003
c 0.0218 2.0267 0.044 10.507 0.464 4.877 0.001
d 0 0.5067 0.000 11.013 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 311.688 Σ2 = -321.212 8930.715 9202.194
AWL = 2. k. l. Σ1 = 789.60913 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -3.91611 m
Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 7770.742 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 326697.472 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 314588.084 m4
Koreksi Water Line
AWL Rancangan = 769.707
Koreksi =
= -0.046 %
Water line = 5.5
Lwl = 121.501 l = 3.800
Bwl = 12.220
l
' = 2.624
Twl = 4.821
l
" = 1.831
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI V * VI = VII
II3
* III =
VIII
a 0.000 0.69 0.000 -10.38 0.000 0.000 0.000
b 2.830 2.76 7.816 -9.69 -75.741 733.963 62.598
1 3.360 1.69 5.680 -9 -51.120 460.076 64.124
2 4.130 4 16.520 -8 -132.160 1057.280 281.780
HERI IMANUEL A.S 48
%100
)(
x
anAWLrancang
AWLanAWLrancang −
HIDROSTATIKA
3 4.880 2 9.760 -7 -68.320 478.240 232.429
4 5.270 4 21.080 -6 -126.480 758.880 585.453
5 5.570 2 11.140 -5 -55.700 278.500 345.617
6 5.760 4 23.040 -4 -92.160 368.640 764.412
7 6.100 2 12.200 -3 -36.600 109.800 453.962
8 6.110 4 24.440 -2 -48.880 97.760 912.397
9 6.110 2 12.220 -1 -12.220 12.220 456.198
10 6.110 4 24.440 0 0.000 0.000 912.397
11 6.110 2 12.220 1 12.220 12.220 456.198
12 6.110 4 24.440 2 48.880 97.760 912.397
13 6.110 2 12.220 3 36.660 109.980 456.198
14 5.690 4 22.760 4 91.040 364.160 736.880
15 5.060 2 10.120 5 50.600 253.000 259.108
16 4.560 4 18.240 6 109.440 656.640 379.275
17 3.690 2 7.380 7 51.660 361.620 100.487
18 2.730 4 10.920 8 87.360 698.880 81.386
19 1.300 1.48 1.926 9 17.337 156.034 3.256
c 0.730 1.93 1.407 9.48 13.340 126.483 0.750
d 0.000 0.48 0.000 9.96 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 289.969 Σ2 = -180.844 7192.136 8457.300
AWL = B382. k. l. Σ1 = 734.589 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -2.370 m
Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 7141.720 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 263097.923 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 258972.068 m4
Water line = 5
Lwl = 75.661 l = 3.8
Bwl = 12.198
l
' = 1.9
Twl = 4.383
l
" = 1.731
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI V * VI = VII
II3
* III =
VIII
a 0.000 0.50 0.000 -10.00 0.000 0.000 0.000
b 1.720 2.00 3.440 -9.50 -32.680 310.460 10.177
1 2.950 1.50 4.425 -9 -39.825 358.425 38.509
2 3.880 4 15.520 -8 -124.160 993.280 233.644
3 4.650 2 9.300 -7 -65.100 455.700 201.089
HERI IMANUEL A.S 49
HIDROSTATIKA
4 5.230 4 20.920 -6 -125.520 753.120 572.223
5 5.550 2 11.100 -5 -55.500 277.500 341.908
6 5.790 4 23.160 -4 -92.640 370.560 776.418
7 5.940 2 11.880 -3 -35.640 106.920 419.169
8 6.099 4 24.397 -2 -48.794 97.587 907.568
9 6.099 2 12.198 -1 -12.198 12.198 453.784
10 6.099 4 24.397 0 0.000 0.000 907.568
11 6.099 2 12.198 1 12.198 12.198 453.784
12 6.099 4 24.397 2 48.794 97.587 907.568
13 6.099 2 12.198 3 36.595 109.786 453.784
14 5.740 4 22.960 4 91.840 367.360 756.477
15 5.190 2 10.380 5 51.900 259.500 279.597
16 4.580 4 18.320 6 109.920 659.520 384.288
17 3.690 2 7.380 7 51.660 361.620 100.487
18 2.630 4 10.520 8 84.160 673.280 72.766
19 1.290 1.46 1.877 9 16.897 152.076 3.124
c 0.640 1.82 1.166 9.46 11.024 104.232 0.478
d 0.000 0.46 0.000 9.91 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 282.134 Σ2 = -117.069 6532.910 8274.410
AWL = 2. k. l. Σ1 = 714.739 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -1.57678 m
Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6987.280 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 238982.542 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 237205.541 m4
Water line = 4.5
Lwl = 118.843 l = 3.8
Bwl = 12.220 l' = 1.498
Twl = 3.944 l" = 1.623
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3
* III = VIII
a 0.000 0.39 0.000 -9.79 0.000 0.000 0.000
b 2.200 1.58 3.468 -9.39 -32.582 306.082 16.787
1 2.600 1.39 3.625 -9 -32.623 293.604 24.503
2 3.600 4 14.400 -8 -115.200 921.600 186.624
3 4.460 2 8.920 -7 -62.440 437.080 177.433
4 5.100 4 20.400 -6 -122.400 734.400 530.604
5 5.490 2 10.980 -5 -54.900 274.500 330.938
HERI IMANUEL A.S 50
HIDROSTATIKA
6 5.760 4 23.040 -4 -92.160 368.640 764.412
7 6.043 2 12.086 -3 -36.258 108.774 441.355
8 6.110 4 24.440 -2 -48.880 97.760 912.397
9 6.110 2 12.220 -1 -12.220 12.220 456.198
10 6.110 4 24.440 0 0.000 0.000 912.397
11 6.110 2 12.220 1 12.220 12.220 456.198
12 6.110 4 24.440 2 48.880 97.760 912.397
13 6.110 2 12.220 3 36.660 109.980 456.198
14 5.690 4 22.760 4 91.040 364.160 736.880
15 5.100 2 10.200 5 51.000 255.000 265.302
16 4.500 4 18.000 6 108.000 648.000 364.500
17 3.600 2 7.200 7 50.400 352.800 93.312
18 2.490 4 9.960 8 79.680 637.440 61.753
19 1.240 1.43 1.770 9 15.926 143.338 2.721
c 0.770 1.71 1.315 9.43 12.401 178.798 0.780
d 0.000 0.43 0.000 9.85 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 278.104 Σ2 = -103.455 6354.156 8103.688
AWL = B382. k. l. Σ1 = 704.531 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -1.414 m
Ix
= 1/3. 2. k. l.
Σ4 = 6843.115 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 232443.504 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 231035.653 m4
Water line = 4
Lwl = 74.04 l = 3.8
Bwl = 12.20
l
' = 1.316
Twl = 3.51
l
" = 1.5064
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI V * VI = VII
II3
* III =
VIII
a 0.000 0.35 0.000 -9.69 0.000 0.000 0.000
b 1.515 1.38 2.295 -9.35 -21.452 200.492 4.816
1 2.350 1.35 3.164 -9 -28.473 256.254 17.471
2 3.400 4 13.600 -8 -108.800 870.400 157.216
3 4.300 2 8.600 -7 -60.200 421.400 159.014
4 4.990 4 19.960 -6 -119.760 718.560 497.006
5 5.420 2 10.840 -5 -54.200 271.000 318.440
6 5.710 4 22.840 -4 -91.360 365.440 744.678
7 5.900 2 11.800 -3 -35.400 106.200 410.758
8 6.099 4 24.397 -2 -48.794 97.587 907.568
HERI IMANUEL A.S 51
HIDROSTATIKA
9 6.099 2 12.198 -1 -12.198 12.198 453.784
10 6.099 4 24.397 0 0.000 0.000 907.568
11 6.099 2 12.198 1 12.198 12.198 453.784
12 6.099 4 24.397 2 48.794 97.587 907.568
13 6.099 2 12.198 3 36.595 109.786 453.784
14 5.650 4 22.600 4 90.400 361.600 721.449
15 5.100 2 10.200 5 51.000 255.000 265.302
16 4.410 4 17.640 6 105.840 635.040 343.064
17 3.480 2 6.960 7 48.720 341.040 84.288
18 2.370 4 9.480 8 75.840 606.720 53.248
19 1.120 1.00 1.120 9 10.080 90.720 1.405
c 0.600 0.00 0.000 9.00 0.000 0.000 0.000
d 0.000 0.00 0.000 9.00 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 270.885 Σ2 = -101.169 5829.223 7862.213
AWL = 2. k. l. Σ1 = 686.241 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -1.419 m
Ix
= 1/3. 2. k. l.
Σ4 = 6639.202 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 213240.747 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 211858.547 m4
Water line = 3.5
Lwl = 118.769 l = 3.800
Bwl = 12.220
l
' = 1.239
Twl = 3.068
l
" = 1.379
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI V * VI = VII
II3
* III =
VIII
a 0.000 0.33 0.000 -9.65 0.000 0.000 0.000
b 1.510 1.30 1.969 -9.33 -18.359 171.211 4.489
1 2.110 1.33 2.798 -9 -25.179 226.613 12.456
2 3.230 4 12.920 -8 -103.360 826.880 134.793
3 4.180 2 8.360 -7 -58.520 409.640 146.069
4 4.900 4 19.600 -6 -117.600 705.600 470.596
5 5.340 2 10.680 -5 -53.400 267.000 304.547
6 5.690 4 22.760 -4 -91.040 364.160 736.880
7 6.000 2 12.000 -3 -36.000 108.000 432.000
8 6.110 4 24.440 -2 -48.880 97.760 912.397
9 6.110 2 12.220 -1 -12.220 12.220 456.198
10 6.110 4 24.440 0 0.000 0.000 912.397
11 6.110 2 12.220 1 12.220 12.220 456.198
HERI IMANUEL A.S 52
HIDROSTATIKA
12 6.110 4 24.440 2 48.880 97.760 912.397
13 6.110 2 12.220 3 36.660 109.980 456.198
14 5.690 4 22.760 4 91.040 364.160 736.880
15 5.020 2 10.040 5 50.200 251.000 253.012
16 4.310 4 17.240 6 103.440 620.640 320.252
17 3.400 2 6.800 7 47.600 333.200 78.608
18 2.270 4 9.080 8 72.640 581.120 46.788
19 1.040 1.36 1.417 9 12.756 114.801 1.533
c 0.700 1.45 1.016 9.36 9.511 89.048 0.498
d 0.000 0.36 0.000 9.73 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 269.419 Σ2 = -79.611 5763.014 7785.185
AWL = B382. k. l. Σ1 = 682.529 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -1.123 m
Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6574.156 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 210818.729 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 209958.170 m4
Water line = 3
Lwl = 73.282 l = 3.8
Bwl = 12.198
l
' = 1.204
Twl = 2.630
l
" = 1.2368
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI V * VI = VII
II3
* III =
VIII
a 0.000 0.32 0.000 -9.63 0.000 0.000 0.000
b 1.310 1.27 1.660 -9.32 -15.469 144.122 2.849
1 1.940 1.32 2.555 -9 -22.992 206.931 9.615
2 3.070 4 12.280 -8 -98.240 785.920 115.738
3 4.030 2 8.060 -7 -56.420 394.940 130.902
4 4.770 4 19.080 -6 -114.480 686.880 434.125
5 5.300 2 10.600 -5 -53.000 265.000 297.754
6 5.630 4 22.520 -4 -90.080 360.320 713.814
7 5.870 2 11.740 -3 -35.220 105.660 404.524
8 6.099 4 24.397 -2 -48.794 97.587 907.568
9 6.099 2 12.198 -1 -12.198 12.198 453.784
10 6.099 4 24.397 0 0.000 0.000 907.568
11 6.099 2 12.198 1 12.198 12.198 453.784
12 6.099 4 24.397 2 48.794 97.587 907.568
13 6.099 2 12.198 3 36.595 109.786 453.784
14 5.610 4 22.440 4 89.760 359.040 706.234
HERI IMANUEL A.S 53
HIDROSTATIKA
15 4.990 2 9.980 5 49.900 249.500 248.503
16 4.260 4 17.040 6 102.240 613.440 309.235
17 4.260 2 8.520 7 59.640 417.480 154.618
18 2.160 4 8.640 8 69.120 552.960 40.311
19 0.960 1.00 0.960 9 8.640 77.760 0.885
c 0.660 0.00 0.000 9.00 0.000 0.000 0.000
d 0.000 0.00 0.000 9.00 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 265.861 Σ2 = -70.006 5549.310 7653.164
AWL = 2. k. l. Σ1 = 673.514 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -1.001 m
Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6462.672 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 203001.153 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 202326.817 m4
Water line = 2.5
Lwl = 118.490 l = 3.800
Bwl = 12.280
l
' = 1.179
Twl = 2.191
l
" = 1.077
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI V * VI = VII
II3
* III =
VIII
a 0.000 0.31 0.000 -9.62 0.000 0.000 0.000
b 1.300 1.24 1.614 -9.31 -15.024 139.874 2.727
1 1.750 1.31 2.293 -9 -20.637 185.737 7.022
2 2.890 4 11.560 -8 -92.480 739.840 96.550
3 3.900 2 7.800 -7 -54.600 382.200 118.638
4 4.650 4 18.600 -6 -111.600 669.600 402.179
5 5.220 2 10.440 -5 -52.200 261.000 284.473
6 5.620 4 22.480 -4 -89.920 359.680 710.017
7 6.140 2 12.280 -3 -36.840 110.520 462.951
8 6.140 4 24.560 -2 -49.120 98.240 925.902
9 6.140 2 12.280 -1 -12.280 12.280 462.951
10 6.140 4 24.560 0 0.000 0.000 925.902
11 6.140 2 12.280 1 12.280 12.280 462.951
12 6.140 4 24.560 2 49.120 98.240 925.902
13 6.140 2 12.280 3 36.840 110.520 462.951
14 5.560 4 22.240 4 88.960 355.840 687.518
15 4.900 2 9.800 5 49.000 245.000 235.298
16 4.160 4 16.640 6 99.840 599.040 287.965
17 3.180 2 6.360 7 44.520 311.640 64.315
HERI IMANUEL A.S 54
HIDROSTATIKA
18 2.040 4 8.160 8 65.280 522.240 33.959
19 0.880 1.28 1.129 9 10.165 91.487 0.875
c 0.600 1.13 0.680 9.28 6.316 58.636 0.245
d 0.000 0.28 0.000 9.57 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 262.597 Σ2 = -72.380 5363.894 7561.293
AWL = B382. k. l. Σ1 = 665.245 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -1.047 m
Ix
= 1/3. 2. k. l.
Σ4 = 6385.091 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 196218.401 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 195488.603 m4
Water line = 2
Lwl = 72.481 l = 3.800
Bwl = 12.198
l
' = 1.144
Twl = 1.753
l
" = 0.896
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI V * VI = VII
II3
* III =
VIII
a 0.000 0.30 0.000 -9.60 0.000 0.000 0.000
b 1.013 1.20 1.220 -9.30 -11.346 105.528 1.251
1 1.610 1.30 2.095 -9 -18.853 169.681 5.430
2 2.750 4 11.000 -8 -88.000 704.000 83.188
3 3.720 2 7.440 -7 -52.080 364.560 102.958
4 4.530 4 18.120 -6 -108.720 652.320 371.839
5 5.130 2 10.260 -5 -51.300 256.500 270.011
6 5.550 4 22.200 -4 -88.800 355.200 683.816
7 5.860 2 11.720 -3 -35.160 105.480 402.460
8 6.099 4 24.397 -2 -48.794 97.587 907.568
9 6.099 2 12.198 -1 -12.198 12.198 453.784
10 6.099 4 24.397 0 0.000 0.000 907.568
11 6.099 2 12.198 1 12.198 12.198 453.784
12 6.099 4 24.397 2 48.794 97.587 907.568
13 6.099 2 12.198 3 36.595 109.786 453.784
14 5.560 4 22.240 4 88.960 355.840 687.518
15 4.900 2 9.800 5 49.000 245.000 235.298
16 4.070 4 16.280 6 97.680 586.080 269.677
17 3.020 2 6.040 7 42.280 295.960 55.087
18 1.900 4 7.600 8 60.800 486.400 27.436
19 0.750 1.24 0.927 9 8.342 75.079 0.521
c 0.400 0.94 0.377 9.24 3.486 32.192 0.060
HERI IMANUEL A.S 55
HIDROSTATIKA
d 0.000 0.24 0.000 9.47 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 257.105 Σ2 = -67.116 5119.177 7280.608
AWL = 2. k. l. Σ1 = 651.332 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -0.992 m
Ix
= 1/3. 2. k. l.
Σ4 = 6148.069 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 187266.306 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 186625.383 m4
Water line = 1.5
Lwl = 118.184 l = 3.800
Bwl = 12.220
l
' = 1.089
Twl = 1.315
l
" = 0.694
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI V * VI = VII
II3
* III =
VIII
a 0.000 0.29 0.000 -9.57 0.000 0.000 0.000
b 1.020 1.15 1.170 -9.29 -10.862 100.875 1.217
1 1.460 1.29 1.879 -9 -16.907 152.163 4.004
2 2.640 4 10.560 -8 -84.480 675.840 73.599
3 3.620 2 7.240 -7 -50.680 354.760 94.876
4 4.400 4 17.600 -6 -105.600 633.600 340.736
5 5.070 2 10.140 -5 -50.700 253.500 260.648
6 5.480 4 21.920 -4 -87.680 350.720 658.266
7 6.110 2 12.220 -3 -36.660 109.980 456.198
8 6.110 4 24.440 -2 -48.880 97.760 912.397
9 6.110 2 12.220 -1 -12.220 12.220 456.198
10 6.110 4 24.440 0 0.000 0.000 912.397
11 6.110 2 12.220 1 12.220 12.220 456.198
12 6.110 4 24.440 2 48.880 97.760 912.397
13 6.110 2 12.220 3 36.660 109.980 456.198
14 5.480 4 21.920 4 87.680 350.720 658.266
15 4.800 2 9.600 5 48.000 240.000 221.184
16 3.930 4 15.720 6 94.320 565.920 242.794
17 2.880 2 5.760 7 40.320 282.240 47.776
18 1.780 4 7.120 8 56.960 455.680 22.559
19 0.660 1.18 0.781 9 7.025 63.228 0.340
c 0.440 0.73 0.322 9.18 2.953 27.116 0.062
d 0.000 0.18 0.000 9.37 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 253.930 Σ2 = -69.651 4946.282 7188.310
HERI IMANUEL A.S 56
HIDROSTATIKA
AWL = B382. k. l. Σ1 = 643.290 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -1.042 m
Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6070.128 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 180941.587 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 180242.708 m4
Water line = 1
Lwl = 71.348 l = 3.800
Bwl = 12.080
l
' = 1.000
Twl = 0.877
l
" = 0.474
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI V * VI = VII
II3
* III =
VIII
a 0.000 0.26 0.000 -9.53 0.000 0.000 0.000
b 0.772 1.05 0.812 -9.26 -7.524 69.699 0.484
1 1.180 1.26 1.490 -9 -13.414 120.723 2.075
2 2.320 4 9.280 -8 -74.240 593.920 49.949
3 3.310 2 6.620 -7 -46.340 324.380 72.529
4 4.190 4 16.760 -6 -100.560 603.360 294.240
5 4.850 2 9.700 -5 -48.500 242.500 228.168
6 5.340 4 21.360 -4 -85.440 341.760 609.093
7 5.680 2 11.360 -3 -34.080 102.240 366.501
8 6.040 4 24.160 -2 -48.320 96.640 881.395
9 6.040 2 12.080 -1 -12.080 12.080 440.698
10 6.040 4 24.160 0 0.000 0.000 881.395
11 6.040 2 12.080 1 12.080 12.080 440.698
12 6.040 4 24.160 2 48.320 96.640 881.395
13 6.040 2 12.080 3 36.240 108.720 440.698
14 5.440 4 21.760 4 87.040 348.160 643.957
15 4.680 2 9.360 5 46.800 234.000 205.006
16 3.790 4 15.160 6 90.960 545.760 217.760
17 2.750 2 5.500 7 38.500 269.500 41.594
18 1.630 4 6.520 8 52.160 417.280 17.323
19 0.500 1.12 0.562 9 5.062 45.555 0.141
c 0.330 0.50 0.165 9.12 1.503 13.717 0.018
d 0.000 0.12 0.000 9.25 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 245.130 Σ2 = -51.833 4598.713 6715.118
AWL = 2. k. l. Σ1 = 620.996 m2
HERI IMANUEL A.S 57
HIDROSTATIKA
a = l. Σ2/Σ1 = -0.804 m
Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 5670.544 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 168227.049 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 167826.109 m4
Water line = 0.5
Lwl = 72.880 l = 3.800
Bwl = 11.080
l
' = 0.828
Twl = 0.438
l
" = 0.241
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI V * VI = VII
II3
* III =
VIII
a 0.000 0.22 0.000 -9.44 0.000 0.000 0.000
b 0.500 0.87 0.436 -9.22 -4.018 37.041 0.109
1 0.820 1.22 0.999 -9 -8.989 80.897 0.672
2 1.960 4 7.840 -8 -62.720 501.760 30.118
3 2.750 2 5.500 -7 -38.500 269.500 41.594
4 3.840 4 15.360 -6 -92.160 552.960 226.492
5 4.500 2 9.000 -5 -45.000 225.000 182.250
6 4.970 4 19.880 -4 -79.520 318.080 491.054
7 5.540 2 11.080 -3 -33.240 99.720 340.063
8 5.540 4 22.160 -2 -44.320 88.640 680.126
9 5.540 2 11.080 -1 -11.080 11.080 340.063
10 5.540 4 22.160 0 0.000 0.000 680.126
11 5.540 2 11.080 1 11.080 11.080 340.063
12 5.540 4 22.160 2 44.320 88.640 680.126
13 5.540 2 11.080 3 33.240 99.720 340.063
14 5.310 4 21.240 4 84.960 339.840 598.885
15 4.600 2 9.200 5 46.000 230.000 194.672
16 3.600 4 14.400 6 86.400 518.400 186.624
17 2.520 2 5.040 7 35.280 246.960 32.006
18 1.420 4 5.680 8 45.440 363.520 11.453
19 0.330 1.06 0.351 9 3.158 28.423 0.038
c 0.200 0.25 0.051 9.06 0.459 4.163 0.002
d 0.000 0.06 0.000 9.13 0.000 0.000 0.000
Σ1 = 225.776 Σ2 = -29.209 4115.424 5396.599
AWL = B382. k. l. Σ1 = 571.966 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -0.492 m
Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 4557.128 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 150547.712 m4
HERI IMANUEL A.S 58
HIDROSTATIKA
IL = Iy - a2
. Awl = 150409.475 m4
Water line = 0
Lwl = 68.400 l = 3.8
Bwl = 9.082
l
' = 0.000
Twl = 0.000
No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI V * VI = VII
II3
* III =
VIII
1 0.760 0.00 0.000 -9.00 0.000 0.000 0.000
2 1.000 1.00 1.000 -9 -9.000 81.000 1.000
3 1.900 4 7.600 -8 -60.800 486.400 27.436
4 2.880 2 5.760 -7 -40.320 282.240 47.776
5 3.670 4 14.680 -6 -88.080 528.480 197.723
6 4.150 2 8.300 -5 -41.500 207.500 142.947
7 4.390 4 17.560 -4 -70.240 280.960 338.418
8 4.390 2 8.780 -3 -26.340 79.020 169.209
9 4.541 4 18.164 -2 -36.328 72.655 374.540
10 4.541 2 9.082 -1 -9.082 9.082 187.270
11 4.541 4 18.164 0 0.000 0.000 374.540
12 4.541 2 9.082 1 9.082 9.082 187.270
13 4.541 4 18.164 2 36.328 72.655 374.540
14 4.200 2 8.400 3 25.200 75.600 148.176
15 3.520 4 14.080 4 56.320 225.280 174.457
16 2.710 2 5.420 5 27.100 135.500 39.805
17 1.770 4 7.080 6 42.480 254.880 22.181
18 0.840 2 1.680 7 11.760 82.320 1.185
19 0.490 4 1.960 8 15.680 125.440 0.471
20 0.000 1.0 0.000 9 0.000 147.623 0.000
Σ1 = 174.955 Σ2 = -157.740 3155.717 2808.943
AWL = 2. k. l. Σ1 = 443.220 m2
a = l. Σ2/Σ1 = -3.426 m
Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 2371.996 m4
Iy = 2. k. I3
. Σ3 = 115440.333 m4
IL = Iy - a2
. Awl = 110237.778 m4
Section Area Curve
HERI IMANUEL A.S 59
HIDROSTATIKA
No.
Gading
Luas
Gading FS
Hasil Kali
I FM Hasil Kali II
I II III
II * III =
IV V IV * V = VI
A 0 0.25 0.000 -10.50 0.000
B 1.0 1 1.033 -10.25 -10.586
0 3.4 1.25 4.303 -10.00 -43.031
1 21.2 4 84.827 -9.00 -763.442
2 32.3 2 64.573 -8.00 -516.581
3 41.6 4 166.428 -7.00 -1164.996
4 49.3 2 98.560 -6.00 -591.357
5 54.6 4 218.297 -5.00 -1091.483
6 58.2 2 116.394 -4.00 -465.578
7 60.7 4 242.747 -3.00 -728.240
8 63.1 2 126.213 -2.00 -252.425
9 63.1 4 252.425 -1.00 -252.425
10 63.1 2 126.213 0.00 0.000
11 63.1 4 252.425 1.00 252.425
12 63.1 2 126.213 2.00 252.425
13 63.1 4 252.425 3.00 757.275
14 58.2 2 116.406 4.00 465.625
15 51.6 4 206.235 5.00 1031.176
16 43.8 2 87.562 6.00 525.370
17 33.7 4 134.732 7.00 943.123
18 22.2 2 44.482 8.00 355.857
19 9.525 4 38.101 9.00 342.907
20 0.0 1 0.000 10.00 0.000
Σ1 = 2760.591 Σ2 = -953.961
Volume SAC =
= 3496.749 m3
LCB
=
HERI IMANUEL A.S 60
1
2
20 ∑
∑
x
LBP
HIDROSTATIKA
= -1.313
Volume
Rancangan = LWL x B x T x Cb + VPR
= 3498.386 m3
Koreksi Volume
=
= -0.0468 %
Tabel Perhitungan Gading-Gading
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI A0SAC = 3.4425 m2
I II III IV III*IV = V A0GD = 2/3 x T/12 x Σ
0
5 0.000 1 0.000 = 3.443 m2
5.5 2.218 4 8.872
Koreks
i = [(A0GD-A0sac )/A0GD] x 100%
6 2.910 1 2.910
Σ= 11.782 = 0.000 %
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
1
0 0.000 1 0.000 A1SAC = 21.2067 m2
1 1.180 4 4.720 A1GD = 2/3 x T/6 x Σ
HERI IMANUEL A.S 61
1
203
1
∑x
LBP
x
%100
.
)..(
x
SACVol
rancanganVolSACVol −
%100(
0
)00
x
A
AA
SAC
GDSA C −
HIDROSTATIKA
2 1.610 2 3.220 = 21.207 m2
3 1.940 4 7.760
Koreks
i = [(A1GD-A1sac )/A1GD] x 100%
4 2.350 2 4.700
5 2.950 4 11.800 = 0.000 %
6 4.090 1 4.090
Σ= 36.29
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
2
0 1.000 1 1.000 A2SAC = 32.2863 m2
1 2.320 4 9.280 A2GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 2.750 2 5.500 = 32.286 m2
3 3.070 4 12.280
Koreks
i = [(A2GD-A2sac )/A2GD] x 100%
4 3.400 2 6.800
5 3.880 4 15.520 = 0.000 %
6 4.870 1 4.870
S1
= 55.25
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
3
0 1.900 1 1.900 A3SAC = 41.6070 m2
1 3.310 4 13.240 A3GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 3.720 2 7.440 = 41.607 m2
3 4.030 4 16.120
Koreks
i = [(A3GD-A3sac )/A3GD] x 100%
4 4.300 2 8.600
5 4.650 4 18.600 = 0.000 %
6 5.300 1 5.300
S1
= 71.2
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
4
0 2.880 1 2.880 A4SAC = 49.2798 m2
1 4.190 4 16.760 A4GD = 2/3 x T/6 x Σ
HERI IMANUEL A.S 62
HIDROSTATIKA
2 4.530 2 9.060 = 49.280 m2
3 4.770 4 19.080
Koreks
i = [(A4GD-A4sac )/A4GD] x 100%
4 4.990 2 9.980
5 5.230 4 20.920 = 0.000 %
6 5.650 1 5.650
Σ= 84.33
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
5
0 3.670 1 3.670 A5SAC = 54.5741 m2
1 4.850 4 19.400 A5GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 5.130 2 10.260 = 54.574 m2
3 5.300 4 21.200
Koreks
i = [(A5GD-A5sac )/A5GD] x 100%
4 5.420 2 10.840
5 5.550 4 22.200 = 0.000 %
6 5.820 1 5.820
Σ= 93.39
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
6
0 4.150 1 4.150 A6SAC = 58.1972 m2
1 5.340 4 21.360 A6GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 5.550 2 11.100 = 58.197 m2
3 5.630 4 22.520
Koreks
i = [(A6GD-A6sac )/A6GD] x 100%
4 5.710 2 11.420
5 5.790 4 23.160 = 0.000 %
6 5.880 1 5.880
Σ= 99.59
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
7
0 4.390 1 4.390 A7SAC = 60.6866 m2
1 5.680 4 22.720 A7GD = 2/3 x T/6 x Σ
HERI IMANUEL A.S 63
HIDROSTATIKA
2 5.860 2 11.720 = 60.687 m2
3 5.870 4 23.480
Koreks
i = [(A7GD-A7sac )/A7GD] x 100%
4 5.900 2 11.800
5 5.940 4 23.760 = 0.000 %
6 5.980 1 5.980
Σ= 103.85
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
8
0 4.541 1 4.541 A8SAC = 63.1063 m2
1 6.040 4 24.160 A8GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2
3 6.099 4 24.397
Koreks
i = [(A8GD-A8sac )/A8GD] x 100%
4 6.099 2 12.198
5 6.099 4 24.397 = 0.000 %
6 6.099 1 6.099
Σ= 107.9905896
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
9
0 4.541 1 4.541 A9SAC = 63.1063 m2
1 6.040 4 24.160 A9GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2
3 6.099 4 24.397
Koreks
i = [(A9GD-A9sac )/A9GD] x 100%
4 6.099 2 12.198
5 6.099 4 24.397 = 0.000 %
6 6.099 1 6.099
Σ= 107.9905896
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
10
0 4.541 1 4.541 A10SAC = 63.106
1 6.040 4 24.160 A10GD = 2/3 x T/6 x Σ
HERI IMANUEL A.S 64
HIDROSTATIKA
2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2
3 6.099 4 24.397
Koreks
i = [(A10GD-A10sac )/A10GD] x 100%
4 6.099 2 12.198
5 6.099 4 24.397 = 0.000 %
6 6.099 1 6.099
Σ= 107.9905896
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
11
0 4.541 1 4.541 A11SAC = 63.106 m2
1 6.040 4 24.160 A11GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2
3 6.099 4 24.397
Koreks
i = [(A11GD-A11sac )/A11GD] x 100%
4 6.099 2 12.198
5 6.099 4 24.397 = 0.000 %
6 6.099 1 6.099
Σ= 107.9905896
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
12
0 4.541 1 4.541 A12SAC = 63.1063 m2
1 6.040 4 24.160 A12GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2
3 6.099 4 24.397
Koreks
i = [(A12GD-A12sac )/A12GD] x 100%
4 6.099 2 12.198
5 6.099 4 24.397 = 0.000 %
6 6.099 1 6.099
Σ= 107.9905896
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
13
0 4.541 1 4.541 A13SAC = 63.1063 m2
1 6.040 4 24.160 A13GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2
3 6.099 4 24.397 Koreks = [(A13GD-A13sac )/A13GD] x 100%
HERI IMANUEL A.S 65
HIDROSTATIKA
i
4 6.099 2 12.198
5 6.099 4 24.397 = 0.000 %
6 6.099 1 6.099
Σ= 107.9905896
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
14
0 4.200 1 4.200 A14SAC = 58.2031 m2
1 5.440 4 21.760 A14GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 5.560 2 11.120 = 58.203 m2
3 5.610 4 22.440
Koreks
i = [(A14GD-A14sac )/A14GD] x 100%
4 5.650 2 11.300
5 5.740 4 22.960 = 0.000 %
6 5.820 1 5.820
Σ= 99.6
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
15
0 3.520 1 3.520 A15SAC = 51.5588 m2
1 4.680 4 18.720 A15GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 4.900 2 9.800 = 51.559 m2
3 4.990 4 19.960
Koreks
i = [(A15GD-A15sac )/A15GD] x 100%
4 5.100 2 10.200
5 5.190 4 20.760 = 0.000 %
6 5.270 1 5.270
Σ= 88.23
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
16
0 2.710 1 2.710 A16SAC = 43.7809 m2
1 3.790 4 15.160 A16GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 4.070 2 8.140 = 43.781 m2
3 4.260 4 17.040
Koreks
i = [(A16GD-A16sac )/A16GD] x 100%
4 4.410 2 8.820
HERI IMANUEL A.S 66
HIDROSTATIKA
5 4.580 4 18.320 = 0.000 %
6 4.730 1 4.730
Σ= 74.92
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
17
0 1.770 1 1.770 A17SAC = 33.6830 m2
1 2.750 4 11.000 A17GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 3.020 2 6.040 = 33.683 m2
3 3.290 4 13.160
Koreks
i = [(A17GD-A17sac )/A17GD] x 100%
4 3.480 2 6.960
5 3.690 4 14.760 = 0.000 %
6 3.950 1 3.950
S1
= 57.64
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
18
0 0.840 1 0.840 A18SAC = 22.2411 m2
1 1.630 4 6.520 A18GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 1.900 2 3.800 = 22.241 m2
3 2.160 4 8.640
Koreks
i = [(A18GD-A18sac )/A18GD] x 100%
4 2.370 2 4.740
5 2.630 4 10.520 = 0.000 %
6 3.000 1 3.000
S1
= 38.06
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
19
0 0.000 1 0.000 A19SAC = 9.5252 m2
1 0.500 4 2.000 A19GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 0.750 2 1.500 = 9.525 m2
3 0.960 4 3.840
Koreks
i = [(A19GD-A19sac )/A19GD] x 100%
4 1.120 2 2.240
5 1.290 4 5.160 = 0.000 %
6 1.560 1 1.560
HERI IMANUEL A.S 67
HIDROSTATIKA
Σ= 16.3
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
20
0 0.000 1 0.000 A20SAC = 0.0000 m2
1 0.000 4 0.000 A20GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 0.000 2 0.000 = 0.000 m2
3 0.000 4 0.000
Koreks
i =
[(A20GD-A20sac )/A20GD] x
100%
4 0.000 2 0.000
5 0.000 4 0.000 = #DIV/0! %
6 0.000 1 0.000
Σ= 0
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
c
0 0.000 1 0.000 A20SAC = 5.9746 m2
1 0.495 4 1.980 A20GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 0.960 2 1.913 = 5.975 m2
3 1.250 4 5.015
Koreks
i =
[(A20GD-A20sac )/A20GD] x
100%
4 0.660 2 1.316
5 0.000 4 0.000 = 0.000 %
6 0.000 1 0.000
Σ= 10.224
IV.6 Perhitungan Volume, Displacement dan Titik Tekan
TABEL PERHITUNGAN VOLUMINA
Vn FORMULA HASIL
I II IV
V1 1/3 x (T/12) x Σ11 489.712
V2 1/3 x (T/12) x Σ21 1051.508
V3 1/3 x (T/12) x Σ31 1633.805
V4 1/3 x (T/12) x Σ41 2231.302
V5 1/3 x (T/12) x Σ51 2847.680
V6 1/3 x (T/12) x Σ61 3496.723
HERI IMANUEL A.S 68
HIDROSTATIKA
TABEL PERHITUNGAN KOEFISIEN BLOK KAPAL
Cbn FORMULA HASIL
I II IV
Cb1 V1/(L1 x B1 x T1) 0.648
Cb2 V2/(L2 x B2 x T2) 0.678
Cb3 V3/(L3 x B3 x T3) 0.695
Cb4 V4/(L4 x B4 x T4) 0.705
Cb5 V5/(L5 x B5 x T5) 0.704
Cb6 V6/(L6 x B6 x T6) 0.700
TABEL PERHITUNGAN KOEFISIEN PENAMPANG TENGAH
KAPAL
Cmn FORMULA HASIL
I II IV
Cm1 A1/(B1 x T1) 0.903
Cm2 A2/(B2 x T2) 0.947
Cm3 A3/(B3 x T3) 0.966
Cm4 A4/(B4 x T4) 0.975
Cm5 A5/(B5 x T5) 0.980
Cm6 A6/(B6 x T6) 0.984
TABEL PERHITUNGAN KOEFISIEN GARIS AIR
Cwn FORMULA HASIL
I II IV
Cw1 Awl1/(L1 x B1) 0.721
Cw2 Awl2/(L2 x B2) 0.737
Cw3 Awl3/(L3 x B3) 0.753
Cw4 Awl4/(L4 x B4) 0.760
Cw5 Awl5/(L5 x B5) 0.774
Cw6 Awl6/(L6 x B6) 0.831
HERI IMANUEL A.S 69
HIDROSTATIKA
TABEL PERHITUNGAN KOEFISIEN PRISMATIK
MEMANJANG
Cpln FORMULA HASIL
I II IV
Cpl1 Cb1/Cm1 0.717
Cpl2 Cb2/Cm2 0.716
Cpl3 Cb3/Cm3 0.719
Cpl4 Cb4/Cm4 0.723
Cpl5 Cb5/Cm5 0.718
Cpl6 Cb6/Cm6 0.711
TABEL PERHITUNGAN KOEFISIEN PRISMATIK VERTIKAL
Cpvn FORMULA HASIL
I II IV
CpV1 Cb1/Cw1 0.900
CpV2 Cb2/Cw2 0.921
CpV3 Cb3/Cw3 0.922
CpV4 Cb4/Cw4 0.927
CpV5 Cb5/Cw5 0.909
CpV6 Cb6/Cw6 0.842
TABEL PERHITUNGAN LETAK TITIK TEKAN
TERHADAP MIDSHIP
OBn FORMULA HASIL
I II IV
OBn Σ13/Σ11 -1.620
OBn Σ23/Σ21 -1.536
OBn Σ33/Σ31 -1.475
OBn Σ43/Σ41 -1.478
OBn Σ53/Σ51 -1.543
OBn Σ63/Σ61 -1.809
TABEL PERHITUNGAN DISPLACEMENT AIR TAWAR
(D1)
D1n FORMULA HASIL
HERI IMANUEL A.S 70
HIDROSTATIKA
I II IV
D11 1.0075∗V1 495.359
D12 1.0075∗V2 1063.631
D13 1.0075∗V3 1652.642
D14 1.0075∗V4 2257.029
D15 1.0075∗V5 2880.513
D16 1.0075∗V6 3537.040
TABEL PERHITUNGAN DISPLACEMENT AIR LAUT (D)
D FORMULA HASIL
I II IV
D1 1.025∗1.004∗V1 503.963
D2 1.025∗1.004∗V2 1082.106
D3 1.025∗1.004∗V3 1681.348
D4 1.025∗1.004∗V4 2296.233
D5 1.025∗1.004∗V5 2930.547
D6 1.025∗1.004∗V6 3598.478
TABEL PERHITUNGAN JARI - JARI METACENTRA MELINTANG
(MB)
MBn FORMULA HASIL
I II IV
MB1 IX1/V1 11.579
MB2 IX2/V2 5.847
MB3 IX3/V3 3.956
MB4 IX4/V4 2.975
MB5 IX5/V5 2.454
MB6 IX6/V6 2.222
TABEL PERHITUNGAN JARI - JARI METACENTRA MEMANJANG
(MLB)
MLBn FORMULA HASIL
I II IV
MLB1 IL1/V1 342.703
HERI IMANUEL A.S 71
HIDROSTATIKA
MLB2 IL2/V2 177.484
MLB3 IL3/V3 123.838
MLB4 IL4/V4 94.948
MLB5 IL5/V5 83.298
MLB6 IX6/V6 89.967
TABEL PERHITUNGAN TITIK TEKAN TERHADAP GARIS DASAR (KB)
KBn FORMULA HASIL
I II IV
KB1 (T/12) x (Σ12/Σ11) 0.462
KB2 (T/12) x (Σ22/Σ21) 0.919
KB3 (T/12) x (Σ32/Σ31) 1.374
KB4 (T/12) x (Σ42/Σ41) 1.828
KB5 (T/12) x (Σ52/Σ51) 2.286
KB6 (T/12) x (Σ62/Σ61) 2.758
TABEL PERHITUNGAN TINGGI METACENTRA MELINTANG
(MK)
MKn FORMULA HASIL
I II IV
MK1 KB1 + MB1 12.041
MK2 KB2 + MB2 6.766
MK3 KB3+ MB3 5.329
MK4 KB4 + MB4 4.803
MK5 KB5 + MB5 4.740
MK6 KB6 + MB6 4.981
TABEL PERHITUNGAN TINGGI METACENTRA MEMANJANG
(MLK)
MLKn FORMULA HASIL
I II IV
MLK1 KB1 + MLB1 343.165
HERI IMANUEL A.S 72
HIDROSTATIKA
MLK2 KB2 + MLB2 178.403
MLK3 KB3+ MLB3 125.211
MLK4 KB4 + MLB4 96.776
MLK5 KB5 + MLB5 85.584
MLK6 KB6 + MLB6 92.725
TABEL PERHITUNGAN MOMEN TRIM PER 1 CM (MTC)
MTCn FORMULA HASIL
I II IV
MTC0 IL0/(100 x LBP) 14.505
MTC1 IL1/(100 x LBP) 22.082
MTC2 IL2/(100 x LBP) 24.556
MTC3 IL3/(100 x LBP) 26.622
MTC4 IL4/(100 x LBP) 27.876
MTC5 IL5/(100 x LBP) 31.211
MTC6 IL6/(100 x LBP) 41.393
TABEL PERHITUNGAN TON PER CM PERUBAHAN SARAT (TPC)
TPCn FORMULA HASIL
I II IV
TPC0 Awl0 X 0.01 X 1.025 4.543
TPC1 Awl1 X 0.01 X 1.025 6.365
TPC2 Awl2 X 0.01 X 1.025 6.676
TPC3 Awl3 X 0.01 X 1.025 6.904
TPC4 Awl4 X 0.01 X 1.025 7.034
TPC5 Awl5 X 0.01 X 1.025 7.326
TPC6 Awl6 X 0.01 X 1.025 8.093
TABEL PERHITUNGAN PERUBAHAN CARENA AKIBAT TRIM BURITAN
(DDT)
DDTn FORMULA HASIL
I II IV
DDT1 [-OF1 x (TPC/LBP)] 0.067
DDT2 [-OF2 x (TPC/LBP)] 0.087
HERI IMANUEL A.S 73
HIDROSTATIKA
DDT3 [-OF3 x (TPC/LBP)] 0.091
DDT4 [-OF4 x (TPC/LBP)] 0.131
DDT5 [-OF5 x (TPC/LBP)] 0.152
DDT6 [-OF6 x (TPC/LBP)] 0.417
Tabel Perhitungan Bonjean
GADING 1 GADING 2
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 0.000 1 1.000
4 3.280 4 7.840
1 1.180 1 2.320
l = 0.438276
Σ1
= 4.460 l = 0.4382761
Σ1
= 11.160
Am = 2 * k * l * Σ1 1.303 Am = 2 * k * l * Σ1 3.261
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 1.18 1 1.180 1 2.32 1 2.320
4 5.840 4 10.560
1 1.610 1 2.750
l = 0.438276
Σ2
= 13.090 l = 0.4382761
Σ2
= 26.790
Am = 2 * k * l * Σ2 3.825 Am = 2 * k * l * Σ2 7.828
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
2 1.61 1 1.610 2 2.75 1 2.750
4 7.000 4 11.560
1 1.940 1 3.070
l = 0.438276
Σ3
= 23.640 l = 0.4382761
Σ3
= 44.170
Am = 2 * k * l * Σ3 6.907 Am = 2 * k * l * Σ3 12.906
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
3 1.94 1 1.940 3 3.07 1 3.070
4 8.440 4 12.920
HERI IMANUEL A.S 74
HIDROSTATIKA
1 2.350 1 3.400
l = 0.438276 Σ4= 36.370 l = 0.4382761 Σ4= 63.560
Am = 2 * k * l * Σ4 10.627 Am = 2 * k * l * Σ4 18.571
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
4 2.35 1 2.350 4 3.4 1 3.400
4 10.400 4 14.400
1 2.950 1 3.880
l = 0.438276
Σ5
= 52.070 l = 0.4382761
Σ5
= 85.240
Am = 2 * k * l * Σ5 15.214 Am = 2 * k * l * Σ5 24.906
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
5 2.95 1 2.950 5 3.88 1 3.880
4 13.440 4 16.520
1 4.090 1 4.870
l = 0.438276
Σ6
= 72.550 l = 0.4382761
Σ6
= 110.510
Am = 2 * k * l * Σ6 21.198 Am = 2 * k * l * Σ6 32.289
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
6 4.09 1 4.090 6 4.87 1 4.870
4 26.400 4 27.520
1 0.000 1 0.000
l = 1.2
Σd
= 30.490 l = 1.1
Σd
= 32.390
Am = 2 * k * l * Σd 45.590 Am = 2 * k * l * Σd 56.042
-0.041 0.009
GADING 3 GADING 4
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 1.900 1 2.880
4 11.000 4 15.360
1 3.310 1 4.190
l = 0.438276 Σ1 16.210 l = 0.4382761 Σ1 22.430
HERI IMANUEL A.S 75
HIDROSTATIKA
= =
Am = 2 * k * l * Σ1 4.736 Am = 2 * k * l * Σ1 6.554
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 3.31 1 3.310 1 4.19 1 4.190
4 14.480 4 17.600
1 3.720 1 4.530
l = 0.438276
Σ2
= 37.720 l = 0.4382761
Σ2
= 48.750
Am = 2 * k * l * Σ2 11.021 Am = 2 * k * l * Σ2 14.244
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
2 3.72 1 3.720 2 4.53 1 4.530
4 15.600 4 18.600
1 4.030 1 4.770
l = 0.438276
Σ3
= 61.070 l = 0.4382761
Σ3
= 76.650
Am = 2 * k * l * Σ3 17.844 Am = 2 * k * l * Σ3 22.396
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
3 4.03 1 4.030 3 4.77 1 4.770
4 16.720 4 19.600
1 4.300 1 4.990
l = 0.438276 Σ4= 86.120 l = 0.4382761 Σ4= 106.010
Am = 2 * k * l * Σ4 25.163 Am = 2 * k * l * Σ4 30.974
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
4 4.3 1 4.300 4 4.99 1 4.990
4 17.840 4 20.400
1 4.650 1 5.230
l = 0.438276
Σ5
= 112.910 l = 0.4382761
Σ5
= 136.630
Am = 2 * k * l * Σ5 32.991 Am = 2 * k * l * Σ5 39.921
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
5 4.65 1 4.650 5 5.23 1 5.230
4 19.520 4 21.080
HERI IMANUEL A.S 76
HIDROSTATIKA
1 5.300 1 5.650
l = 0.438276
Σ6
= 142.380 l = 0.4382761
Σ6
= 168.590
Am = 2 * k * l * Σ6 41.601 Am = 2 * k * l * Σ6 49.259
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
6 5.3 1 5.300 6 5.65 1 5.650
4 29.640 4 30.600
1 7.470 1 0.000
l = 1.1
Σd
= 42.410 l = 0.95
Σd
= 36.250
Am = 2 * k * l * Σd 71.288 Am = 2 * k * l * Σd 72.218
-0.014 -0.042
GADING 5 GADING 6
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 3.670 1 4.150
4 18.000 4 19.880
1 4.850 1 5.340
l = 0.438276
Σ1
= 26.520 l = 0.4382761
Σ1
= 29.370
Am = 2 * k * l * Σ1 7.749 Am = 2 * k * l * Σ1 8.581
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 4.85 1 4.850 1 5.34 1 5.340
4 20.280 4 21.920
1 5.130 1 5.550
l = 0.438276
Σ2
= 56.780 l = 0.4382761
Σ2
= 62.180
Am = 2 * k * l * Σ2 16.590 Am = 2 * k * l * Σ2 18.168
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
2 5.13 1 5.130 2 5.55 1 5.550
4 20.880 4 22.480
1 5.300 1 5.630
HERI IMANUEL A.S 77
HIDROSTATIKA
l = 0.438276
Σ3
= 88.090 l = 0.4382761
Σ3
= 95.840
Am = 2 * k * l * Σ3 25.738 Am = 2 * k * l * Σ3 28.003
NO.
WL
ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
3 5.3 1 5.300 3 5.63 1 5.630
4 21.360 4 22.760
1 5.420 1 5.710
l = 0.438276 Σ4= 120.170 l = 0.4382761 Σ4= 129.940
Am = 2 * k * l * Σ4 35.112 Am = 2 * k * l * Σ4 37.966
NO.
WL
ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
4 5.42 1 5.420 4 5.71 1 5.710
4 21.960 4 23.040
1 5.550 1 5.790
l = 0.438276 Σ5
=
153.100 l = 0.4382761 Σ5
=
164.480
Am = 2 * k * l * Σ5 44.733 Am = 2 * k * l * Σ5 48.058
NO.
WL
ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
5 5.55 1 5.550 5 5.79 1 5.790
4 22.280 4 23.040
1 5.820 1 5.880
l = 0.438276
Σ6
= 186.750 l = 0.4382761
Σ6
= 199.190
Am = 2 * k * l * Σ6 54.565 Am = 2 * k * l * Σ6 58.200
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
6 5.82 1 5.820 6 5.88 1 5.880
4 31.720 4 32.188
1 8.025 1 8.050
l = 0.85
Σd
= 45.565 l = 0.750
Σd
= 46.118
Am = 2 * k * l * Σd 80.386 Am = 2 * k * l * Σd 81.259
-0.016 0.005
HERI IMANUEL A.S 78
HIDROSTATIKA
GADING 7 GADING 8
HERI IMANUEL A.S 79
HIDROSTATIKA
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
0 4.39 1 4.390 0 4.5409425 1 4.541
0.5 5.54 4 22.160 0.5 5.54 4 22.160
1 5.68 1 5.680 1 6.04 1 6.040
l = 0.438276 Σ1 = 32.230 l = 0.4382761 Σ1 = 32.741
Am = 2 * k * l * Σ1 9.417 Am = 2 * k * l * Σ1 9.566
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 5.68 1 5.680 1 6.04 1 6.040
1.5 6.11 4 24.440 1.5 6.11 4 24.440
2 5.86 1 5.860 2 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276 Σ2 = 68.210 l = 0.4382761
Σ2
= 69.320
Am = 2 * k * l * Σ2 19.930 Am = 2 * k * l * Σ2 20.254
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
2 5.86 1 5.860 2 6.0992036 1 6.099
2.5 6.14 4 24.560 2.5 6.14 4 24.560
3 8.1 1 8.100 3 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276 Σ3 = 106.730 l = 0.4382761
Σ3
= 106.079
Am = 2 * k * l * Σ3 31.185 Am = 2 * k * l * Σ3 30.994
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
3 8.1 1 8.100 3 6.0992036 1 6.099
3.5 8.1 4 32.400 3.5 8.1 4 32.400
4 5.9 1 5.900 4 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276 Σ4= 153.130 l = 0.4382761 Σ4= 150.677
Am = 2 * k * l * Σ4 44.742 Am = 2 * k * l * Σ4 44.025
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
4 5.9 1 5.900 4 6.0992036 1 6.099
4.5 8.1 4 32.400 4.5 8.1 4 32.400
5 5.94 1 5.940 5 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276 Σ5 = 197.370 l = 0.4382761
Σ5
= 195.275
HERI IMANUEL A.S 80
HIDROSTATIKA
Am = 2 * k * l * Σ5 57.668 Am = 2 * k * l * Σ5 57.056
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
5 5.94 1 5.940 5 6.0992036 1 6.099
5.5 8.1 4 32.400 5.5 8.1 4 32.400
6 5.98 1 5.980 6 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276 Σ6 = 241.690 l = 0.4382761
Σ6
= 239.874
Am = 2 * k * l * Σ6 70.618 Am = 2 * k * l * Σ6 70.087
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
6 5.98 1 5.980 6 6.0992036 1 6.099
6.5 6.8 4 27.200 6.5 6.8 4 27.200
deck 0 1 0.000 deck 0 1 0.000
l = 1.023 Σd = 33.180 l = 1.023
Σd
= 33.299
Am = 2 * k * l * Σd 93.239 Am = 2 * k * l * Σd 92.790
0.006 0.006
GADING 9 GADING 10
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
0 4.541 1 4.541 0 4.541 1 4.541
0.5 5.54 4 22.160 0.5 5.54 4 22.160
1 6.04 1 6.040 1 6.04 1 6.040
l = 0.438276
Σ1
= 32.741 l = 0.4382761
Σ1
= 32.741
Am = 2 * k * l * Σ1 9.566 Am = 2 * k * l * Σ1 9.566
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 6.04 1 6.040 1 6.04 1 6.040
1.5 6.11 4 24.440 1.5 6.11 4 24.440
2 6.099204 1 6.099 2 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276
Σ2
= 69.320 l = 0.4382761
Σ2
= 69.320
Am = 2 * k * l * Σ2 20.254 Am = 2 * k * l * Σ2 20.254
HERI IMANUEL A.S 81
HIDROSTATIKA
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
2 6.099204 1 6.099 2 6.0992036 1 6.099
2.5 6.14 4 24.560 2.5 6.14 4 24.560
3 6.099204 1 6.099 3 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276
Σ3
= 106.079 l = 0.4382761
Σ3
= 106.079
Am = 2 * k * l * Σ3 30.994 Am = 2 * k * l * Σ3 30.994
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
3 6.099204 1 6.099 3 6.0992036 1 6.099
3.5 6.11 4 24.440 3.5 6.11 4 24.440
4 6.099204 1 6.099 4 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276 Σ4= 142.717 l = 0.4382761 Σ4= 142.717
Am = 2 * k * l * Σ4 41.700 Am = 2 * k * l * Σ4 41.700
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
4 6.099204 1 6.099 4 6.0992036 1 6.099
4.5 6.11 4 24.440 4.5 6.11 4 24.440
5 6.099204 1 6.099 5 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276
Σ5
= 179.355 l = 0.4382761
Σ5
= 179.355
Am = 2 * k * l * Σ5 52.405 Am = 2 * k * l * Σ5 52.405
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
5 6.099204 1 6.099 5 6.0992036 1 6.099
5.5 6.11 4 24.440 5.5 6.11 4 24.440
6 6.099204 1 6.099 6 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276
Σ6
= 215.994 l = 0.4382761
Σ6
= 215.994
Am = 2 * k * l * Σ6 63.110 Am = 2 * k * l * Σ6 63.110
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
6 6.099204 1 6.099 6 6.0992036 1 6.099
6.5 6.8 4 27.200 6.5 6.8 4 27.200
deck 9 1 9.000 deck 9 1 9.000
l = 1.023 Σd 42.299 l = 1.023 Σd 42.299
HERI IMANUEL A.S 82
HIDROSTATIKA
= =
Am = 2 * k * l * Σd 91.958 Am = 2 * k * l * Σd 91.958
0.006 0.006
GADING 11 GADING 12
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 4.541 0 4.5409425 1 4.541
4 22.160 0.5 5.54 4 22.160
1 6.040 1 6.04 1 6.040
l = 0.438276
Σ1
= 32.741 l = 0.4382761
Σ1
= 32.741
Am = 2 * k * l * Σ1 9.566 Am = 2 * k * l * Σ1 9.566
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 6.04 1 6.040 1 6.04 1 6.040
4 24.440 1.5 6.11 4 24.440
1 6.099 2 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276
Σ2
= 69.320 l = 0.4382761
Σ2
= 69.320
Am = 2 * k * l * Σ2 20.254 Am = 2 * k * l * Σ2 20.254
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
2 6.099204 1 6.099 2 6.0992036 1 6.099
4 24.560 2.5 6.14 4 24.560
1 6.099 3 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276
Σ3
= 106.079 l = 0.4382761
Σ3
= 106.079
Am = 2 * k * l * Σ3 30.994 Am = 2 * k * l * Σ3 30.994
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
3 6.099204 1 6.099 3 6.0992036 1 6.099
4 24.440 3.5 6.11 4 24.440
1 6.099 4 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276 Σ4= 142.717 l = 0.4382761 Σ4= 142.717
Am = 2 * k * l * Σ4 41.700 Am = 2 * k * l * Σ4 41.700
HERI IMANUEL A.S 83
HIDROSTATIKA
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
4 6.099204 1 6.099 4 6.0992036 1 6.099
4 24.440 4.5 6.11 4 24.440
1 6.099 5 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276
Σ5
= 179.355 l = 0.4382761
Σ5
= 179.355
Am = 2 * k * l * Σ5 52.405 Am = 2 * k * l * Σ5 52.405
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
5 6.099204 1 6.099 5 6.0992036 1 6.099
4 24.440 5.5 6.11 4 24.440
1 6.099 6 6.0992036 1 6.099
l = 0.438276
Σ6
= 215.994 l = 0.4382761
Σ6
= 215.994
Am = 2 * k * l * Σ6 63.110 Am = 2 * k * l * Σ6 63.110
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
6 6.099204 1 6.099 6 6.0992036 1 6.099
4 27.200 6.5 6.8 4 27.200
1 8.100 deck 8.1 1 8.100
l = 1.023
Σd
= 41.399 l = 1.023
Σd
= 41.399
Am = 2 * k * l * Σd 91.344 Am = 2 * k * l * Σd 91.344
0.006 0.006
GADING 13 GADING 14
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
0 4.540942 1 4.541 1 4.200
0.5 5.54 4 22.160 4 21.240
1 6.04 1 6.040 1 5.440
l = 0.438276
Σ1
= 32.741 l = 0.4382761
Σ1
= 30.880
Am = 2 * k * l * Σ1 9.566 Am = 2 * k * l * Σ1 9.023
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
HERI IMANUEL A.S 84
HIDROSTATIKA
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 6.04 1 6.040 1 5.44 1 5.440
1.5 6.11 4 24.440 4 21.920
2 6.099204 1 6.099 1 5.560
l = 0.438276
Σ2
= 69.320 l = 0.4382761
Σ2
= 63.800
Am = 2 * k * l * Σ2 20.254 Am = 2 * k * l * Σ2 18.641
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
2 6.099204 1 6.099 2 5.56 1 5.560
2.5 6.14 4 24.560 4 22.240
3 6.099204 1 6.099 1 5.610
l = 0.438276
Σ3
= 106.079 l = 0.4382761
Σ3
= 97.210
Am = 2 * k * l * Σ3 30.994 Am = 2 * k * l * Σ3 28.403
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
3 6.099204 1 6.099 3 5.61 1 5.610
3.5 6.11 4 24.440 4 22.760
4 6.099204 1 6.099 1 5.650
l = 0.438276 Σ4= 142.717 l = 0.4382761 Σ4= 131.230
Am = 2 * k * l * Σ4 41.700 Am = 2 * k * l * Σ4 38.343
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
4 6.099204 1 6.099 4 5.65 1 5.650
4.5 6.11 4 24.440 4 22.760
5 6.099204 1 6.099 1 5.740
l = 0.438276
Σ5
= 179.355 l = 0.4382761
Σ5
= 165.380
Am = 2 * k * l * Σ5 52.405 Am = 2 * k * l * Σ5 48.321
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
5 6.099204 1 6.099 5 5.74 0.9 5.229
5.5 6.11 4 24.440 4 22.760
6 6.099204 1 6.099 1 5.820
l = 0.438276
Σ6
= 215.994 l = 0.4382761
Σ6
= 199.189
Am = 2 * k * l * Σ6 63.110 Am = 2 * k * l * Σ6 58.200
HERI IMANUEL A.S 85
HIDROSTATIKA
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
6 6.099204 1 6.099 6 5.82 1 5.820
6.5 6.8 4 27.200 4 32.400
deck 8.1 1 8.100 1 8.100
l = 1.023
Σd
= 41.399 l = 1.40
Σd
= 46.320
Am = 2 * k * l * Σd 91.344 Am = 2 * k * l * Σd 101.432
0.006 0.005
GADING 15 GADING 16
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 3.520 1 2.710
4 18.400 4 14.400
1 4.680 1 3.790
l = 0.438276
Σ1
= 26.600 l = 0.4382761
Σ1
= 20.900
Am = 2 * k * l * Σ1 7.772 Am = 2 * k * l * Σ1 6.107
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 4.68 1 4.680 1 3.79 1 3.790
4 19.200 4 15.720
1 4.900 1 4.070
l = 0.438276
Σ2
= 55.380 l = 0.4382761
Σ2
= 44.480
Am = 2 * k * l * Σ2 16.181 Am = 2 * k * l * Σ2 12.996
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
2 4.9 1 4.900 2 4.07 1 4.070
4 19.600 4 16.640
1 4.990 1 4.260
l = 0.438276
Σ3
= 84.870 l = 0.4382761
Σ3
= 69.450
Am = 2 * k * l * Σ3 24.798 Am = 2 * k * l * Σ3 20.292
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
HERI IMANUEL A.S 86
HIDROSTATIKA
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
3 4.99 1 4.990 3 4.26 1 4.260
4 20.080 4 17.240
1 5.100 1 4.410
l = 0.438276 Σ4= 115.040 l = 0.4382761 Σ4= 95.360
Am = 2 * k * l * Σ4 33.613 Am = 2 * k * l * Σ4 27.863
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
4 5.1 1 5.100 4 4.41 1 4.410
4 20.400 4 18.000
1 5.190 1 4.580
l = 0.438276
Σ5
= 145.730 l = 0.4382761
Σ5
= 122.350
Am = 2 * k * l * Σ5 42.580 Am = 2 * k * l * Σ5 35.749
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
5 5.19 1 5.190 5 4.58 1 4.580
4 20.240 4 18.240
1 5.270 1 4.730
l = 0.438276
Σ6
= 176.430 l = 0.4382761
Σ6
= 149.900
Am = 2 * k * l * Σ6 51.550 Am = 2 * k * l * Σ6 43.798
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
6 5.27 1 5.270 6 4.73 1 4.730
4 30.600 4 24.360
1 7.850 1 7.050
l = 1.45
Σd
= 43.720 l = 1.153
Σd
= 36.140
Am = 2 * k * l * Σd 93.813 Am = 2 * k * l * Σd 71.578
0.000 0.040
GADING 17 GADING 18
NO.
WL ORDINAT FS
HASIL
KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 1.770 1 0.840
HERI IMANUEL A.S 87
HIDROSTATIKA
4 10.080 4 5.680
1 2.750 1 1.630
l = 0.438276 Σ1 = 14.600 l = 0.4382761 Σ1 = 8.150
Am = 2 * k * l * Σ1 4.266 Am = 2 * k * l * Σ1 2.381
NO.
WL ORDINAT FS
HASIL
KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
1 2.75 1 2.750 1 1.63 1 1.630
4 11.520 4 7.120
1 3.020 1 1.900
l = 0.438276 Σ2 = 31.890 l = 0.4382761 Σ2 = 18.800
Am = 2 * k * l * Σ2 9.318 Am = 2 * k * l * Σ2 5.493
NO.
WL ORDINAT FS
HASIL
KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
2 3.02 1 3.020 2 1.9 1 1.900
4 12.720 4 8.160
1 3.290 1 2.160
l = 0.438276 Σ3 = 50.920 l = 0.4382761 Σ3 = 31.020
Am = 2 * k * l * Σ3 14.878 Am = 2 * k * l * Σ3 9.064
NO.
WL ORDINAT FS
HASIL
KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
3 3.29 1 3.290 3 2.16 1 2.160
4 13.600 4 9.080
1 3.480 1 2.370
l = 0.438276 Σ4= 71.290 l = 0.4382761 Σ4= 44.630
Am = 2 * k * l * Σ4 20.830 Am = 2 * k * l * Σ4 13.040
NO.
WL ORDINAT FS
HASIL
KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
4 3.48 1 3.480 4 2.37 1 2.370
4 14.400 4 9.960
1 3.690 1 2.630
l = 0.438276 Σ5 = 92.860 l = 0.4382761 Σ5 = 59.590
Am = 2 * k * l * Σ5 27.132 Am = 2 * k * l * Σ5 17.411
NO.
WL ORDINAT FS
HASIL
KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
5 3.69 1 3.690 5 2.63 1 2.630
4 14.760 4 10.920
HERI IMANUEL A.S 88
HIDROSTATIKA
1 3.950 1 3.000
l = 0.438276 Σ6 = 115.260 l = 0.4382761 Σ6 = 76.140
Am = 2 * k * l * Σ6 33.677 Am = 2 * k * l * Σ6 22.247
NO.
WL ORDINAT FS
HASIL
KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV I II III II * III = IV
6 3.95 1.00 3.950 6 3 1.00 3.000
4.00 21.840 4.00 15.120
1.00 6.100 1.00 4.500
l = 1.3 Σd = 31.890 l = 1.450 Σd = 22.620
Am = 2 * k * l * Σd 61.315 Am = 2 * k * l * Σd 44.113
-0.017 0.026
GADING 19
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III II * III = IV I II III
II * III =
IV
0 0 1 0.000 3 0 1 0.000
0.5 0 4 0.000 3.5 0 4 0.000
1 0 1 0.000 4 0 1 0.000
l = 0 Σ1 = 0.000 l = 0 Σ4= 0.000
Am = 2 * k * l * Σ1 0.000 Am = 2 * k * l * Σ4 0.000
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III II * III = IV I II III
II * III =
IV
1 0 1 0.000 4 0 1 0.000
1.5 0 4 0.000 4.5 0 4 0.000
2 0 1 0.000 5 0 1 0.000
l = 0 Σ2 = 0.000 l = 0 Σ5 = 0.000
Am = 2 * k * l * Σ2 0.000 Am = 2 * k * l * Σ5 0.000
NO.
WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III II * III = IV I II III
II * III =
IV
2 0 1 0.000 5 0 1 0.000
2.5 0 4 0.000 5.5 0 4 0.000
3 0 1 0.000 6 0 1 0.000
l = 0 Σ3 = 0.000 l = 0 Σ6 = 0.000
Am = 2 * k * l * Σ3 0.000 Am = 2 * k * l * Σ6 0.000
NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI
I II III
II * III =
IV
HERI IMANUEL A.S 89
HIDROSTATIKA
6 0.00 1 0.000
6.5 2.09 4 8.367
deck 3.10 1 3.100
l = 1.65 Σd = 11.467
Am = 2 * k * l * Σd 12.613
0.000
HERI IMANUEL A.S 90
HIDROSTATIKA
HERI IMANUEL A.S 91
HIDROSTATIKA
HERI IMANUEL A.S 92
HIDROSTATIKA
HERI IMANUEL A.S 93
HIDROSTATIKA
HERI IMANUEL A.S 94

More Related Content

What's hot

Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
tanalialayubi
 
Kostruksi sekat
Kostruksi sekatKostruksi sekat
Kostruksi sekat
tanalialayubi
 
Konst haluan Kapal
Konst haluan KapalKonst haluan Kapal
Konst haluan Kapal
tanalialayubi
 
Merancang rg ... stabilitas kapal
Merancang  rg ... stabilitas kapalMerancang  rg ... stabilitas kapal
Merancang rg ... stabilitas kapal
zulkifli ijul
 
Floodable length
Floodable lengthFloodable length
Floodable length
Yogga Haw
 
Koefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapalKoefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapal
robert hokoyoku
 
Dasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapalDasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapal
tanalialayubi
 
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...Didik Purwiyanto Vay
 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPALTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
Yogga Haw
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanFaisal Purnawarman
 
Konstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan KapalKonstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan Kapal
tanalialayubi
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
tanalialayubi
 
Gaguk suhardjito desain rencana garis
Gaguk suhardjito   desain rencana garisGaguk suhardjito   desain rencana garis
Gaguk suhardjito desain rencana garis
Gaguk Suhardjito
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
Saedi Saputra Siagian
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
Wildan Noer Fargiant
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
tanalialayubi
 
Tugas merancang kapal ii floodable length
Tugas merancang kapal ii    floodable lengthTugas merancang kapal ii    floodable length
Tugas merancang kapal ii floodable length
Yogga Haw
 
0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)
Niko Sh
 
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
Yanto adrian
 
Tugas merancang kapal ii rencana umum
Tugas merancang kapal ii   rencana umumTugas merancang kapal ii   rencana umum
Tugas merancang kapal ii rencana umum
Yogga Haw
 

What's hot (20)

Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
 
Kostruksi sekat
Kostruksi sekatKostruksi sekat
Kostruksi sekat
 
Konst haluan Kapal
Konst haluan KapalKonst haluan Kapal
Konst haluan Kapal
 
Merancang rg ... stabilitas kapal
Merancang  rg ... stabilitas kapalMerancang  rg ... stabilitas kapal
Merancang rg ... stabilitas kapal
 
Floodable length
Floodable lengthFloodable length
Floodable length
 
Koefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapalKoefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapal
 
Dasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapalDasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapal
 
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPALTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
 
Konstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan KapalKonstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan Kapal
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
 
Gaguk suhardjito desain rencana garis
Gaguk suhardjito   desain rencana garisGaguk suhardjito   desain rencana garis
Gaguk suhardjito desain rencana garis
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
 
Tugas merancang kapal ii floodable length
Tugas merancang kapal ii    floodable lengthTugas merancang kapal ii    floodable length
Tugas merancang kapal ii floodable length
 
0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)
 
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching4 195-suryo-adji-engine propeller matching
4 195-suryo-adji-engine propeller matching
 
Tugas merancang kapal ii rencana umum
Tugas merancang kapal ii   rencana umumTugas merancang kapal ii   rencana umum
Tugas merancang kapal ii rencana umum
 

Similar to desain kapal

Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalah
Surya Wardana
 
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Niko Sh
 
Geometri Kapal oleh Gaguk Suhardjito
Geometri Kapal oleh Gaguk SuhardjitoGeometri Kapal oleh Gaguk Suhardjito
Geometri Kapal oleh Gaguk Suhardjitodiko18788
 
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapalKd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapal
robert hokoyoku
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
tanalialayubi
 
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.pptPERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
AnggunAhlamiyah
 
4alur pelayaran
4alur pelayaran4alur pelayaran
4alur pelayaran
Erwin Ariyadi
 
Gaguk suhardjito geometri kapal
Gaguk suhardjito   geometri kapalGaguk suhardjito   geometri kapal
Gaguk suhardjito geometri kapal
Gaguk Suhardjito
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
Dafid Umam
 
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...politeknik negeri madura
 
[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines plan[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines plan
imamfaizin212
 
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptxBAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
DhaffaAlfiansyah1
 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
Yogga Haw
 
Menghitung kurva hidrostatis
Menghitung kurva hidrostatisMenghitung kurva hidrostatis
Menghitung kurva hidrostatis
Muhammad Mawardi Karepesina
 
Hitung hidrosatatis
Hitung hidrosatatisHitung hidrosatatis
Hitung hidrosatatis
sion dala
 
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxPelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Sabrina348148
 
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Syahar Legenda Markus Lionel
 
#Gaguk suhardjito desain rencana garis
#Gaguk suhardjito desain rencana garis#Gaguk suhardjito desain rencana garis
#Gaguk suhardjito desain rencana garis
Gaguk Suhardjito
 

Similar to desain kapal (20)

Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalah
 
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
 
Geometri Kapal oleh Gaguk Suhardjito
Geometri Kapal oleh Gaguk SuhardjitoGeometri Kapal oleh Gaguk Suhardjito
Geometri Kapal oleh Gaguk Suhardjito
 
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapalKd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapal
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
 
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.pptPERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
 
4alur pelayaran
4alur pelayaran4alur pelayaran
4alur pelayaran
 
Gaguk suhardjito geometri kapal
Gaguk suhardjito   geometri kapalGaguk suhardjito   geometri kapal
Gaguk suhardjito geometri kapal
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
 
[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines plan[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines plan
 
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptxBAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
 
Menghitung kurva hidrostatis
Menghitung kurva hidrostatisMenghitung kurva hidrostatis
Menghitung kurva hidrostatis
 
Hitung hidrosatatis
Hitung hidrosatatisHitung hidrosatatis
Hitung hidrosatatis
 
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxPelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
 
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
 
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
 
#Gaguk suhardjito desain rencana garis
#Gaguk suhardjito desain rencana garis#Gaguk suhardjito desain rencana garis
#Gaguk suhardjito desain rencana garis
 

Recently uploaded

Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 

Recently uploaded (8)

Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 

desain kapal

  • 1. HIDROSTATIKA B A B I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Bumi yang sebagian besar terdiri dari lautan memberikan tantangan bagi manusia untuk dapat melintasinya dan mencari tahu tentang adanya daratan yang lain. Selain itu kekayaan alam yang terkandung di dalamnya juga merupakan tantangan untuk dapat mengeksploitasinya dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan manusia. Sejak dahulu kala jasa transportasi laut sudah diketahui dan dimanfaatkan oleh manusia. Terbukti dengan berhasilnya pelaut-pelaut kita dimasa lampau untuk menjelajahi dunia dengan menggunakan perahu Pinisi yang fasilitasnya sangat terbatas. Demikian pula untuk perkembangan di bidang perdagangan penggunaan kapal laut juga sangat berperan karena selain lebih murah, kapasitas muatannya juga lebih besar dan banyak kelebihan lainnya. Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil sangat potensial dalam pengembangan bidang maritim. Kapal laut misalnya,merupakan sarana yang paling penting dalam transportasi laut. Sehingga laut bukan lagi jurang pemisah antara pulau yang satu dengan pulau yang lain. Jasa transportasi laut telah dimanfaatkan sejak dulu. Terbukti dengan kemampuan pelaut-pelaut kita menjelajahi dunia dengan segala keterbatasan perahu phinisi. Pengembangan perdagangan juga memanfaatkan jasa laut . Hal ini disebabkan, karena penggunaan kapal laut jauh lebih murah dibandingkan dengan jasa dirgantara, kapasitas muat yang lebih banyak dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan akan kapal laut tidak bisa ditunda lagi. Semakin ketatnya persaingan di bidang ekonomi, sosial, politik dan pertahanan keamanan merupakan motivasi bagi kita untuk meningkatkan kemampuan dalam mendesain suatu kapal yang direncanakan supaya dalam HERI IMANUEL A.S 1
  • 2. HIDROSTATIKA pengoperasiannya layak teknis dan layak ekonomis,serta mampu bersaing dengan negara-negara lain. I.2. Maksud Dan Tujuan 1.2.1. Maksud Tugas dalam mata kuliah “Hidrostatika” ini dimaksudkan agar mahasiswa mengetahui perencanaan lines plan yang mempengaruhi bentuk kapal, stabilitas dan pengaturan muatan . Dari lines plan dibuat lengkung-lengkung hidrostatik dan bonjean sebagai pedoman dalam perencanaan, pembuatan dan operasional kapal. 1.2.2. Tujuan Adapun tujuan dari tugas ini adalah : 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar perencanaan dalam pembuatan kapal 2. Mahasiswa dapat merencanakan lines plan suatu kapal melalui perhitungan sistematis agar terbentuk rencana garis yang baik. 3. Mahasiswa mengetahui titik-titik penting dalam bangunan kapal agar memperhatikannya dalam pembuatan kapal untuk mencapai stabilitas yang baik. 4. Mahasiswa mengerti fungsi lengkung-lengkung hidrostatik dan bonjean HERI IMANUEL A.S 2
  • 3. HIDROSTATIKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1.Ukuran Utama dan koefisien Bentuk 1.Ukuran-ukuran utama kapal a. Panjang Kapal LOA (length over all) adalah panjang keseluruhan dari kapal yang diukur dari ujung buritan sampai ujung haluan. LBP ( length between perpendicular) adalah jarak antara garis tegak buritan dan garis tegak haluan yang diukur pada garis air muat. LWL (length on the waterline) adalah jarak garis muat, yang diukur dari titik potong dengan linggi haluan sampai titik potong dengan linggi buritan diukur pada bagian luar linggi depan dan linggi belakang. b. Lebar Kapal BWL (breadth at the waterline) adalah lebar terbesar kapal yang diukur pada garis air muat. B (breadth) adalah jarak mendatar gading tengah kapal yang diukur pada bagian luar gading. HERI IMANUEL A.S 3
  • 4. HIDROSTATIKA c. Tinggi Geladak (H) H (depth) adalah jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladak yang terendah. d. Sarat Air (T) T (draught) adalah jarak tegak dari garis dasar sampai pada garis air muat. 2. Koefisien-koefisien Bentuk Kapal a. Koefisien Garis Air (Cwl) Cwl adalah perbandingan antara luas bidang garis air muat ( Awl ) dengan luas sebuah empat persegi panjang dengan lebar B. Cwl = BxLwl Awl Dimana : Awl = Luas garis air. Lwl = Panjang garis air. B = Lebar kapal. b. Koefisien Midship (Cm) HERI IMANUEL A.S 4
  • 5. HIDROSTATIKA Cm adalah perbandingan antara luas penampang gading besar yang terendam air dengan luas suatu penampang yang lebarnya = B dan tingginya = T. Cm = TxB Am Dimana : Am = Luas midship B = Lebar kapal T = Sarat kapal Penampang gading besar ( midship ) yang besar terutama dijumpai pada kapal sungai den kapal – kapal barang sesuai dengan keperluan ruangan muatan yang besar. Sedang bentuk penampang gading besar yang tajam pada umumnya didapatkan pada kapal tunda sedangkan yang terakhir di dapatkan pada kapal – kapal pedalaman. Bentuk penampang melintang yang sama pada bagian tengah dari panjang kapal dinamakan dengan Paralel Midle Body c. Koefisien Blok (Cb) Koefisien blok adalah merupakan perbandingan antara isi karene dengan isi suatu balok dengan panjang = Lwl, lebar = B dan tinggi = T. Cb = TxBxLwl V Dimana : V = Volume kapal L = Panjang garis air B = Lebar kapal HERI IMANUEL A.S 5
  • 6. HIDROSTATIKA T = Sarat kapal Dari harga Cb dapat dilihat apakah badan kapal mempunyai bentuk yang gemuk atau ramping. Pada umumnya kapal cepat mempunyai harga Cb yang kecil dan sebaliknya kapal – kapal lambat mempunyai harga Cb yang besar. d. Koefisien Prismatik Horizontal (Cph) Koefisien prismatic memanjang dengan notasi Cp adalah perbandingan antara volume badan kapal yang ada di bawah permukaan air ( Isi Karene ) dengan volume sebuah prisma dengan luas penampang midship ( Am ) dan panjang Lwl. Cph = LwlxAm CbxTxBxLwl = CmxTxB CbxTxB Cph = Cm Cb Dimana : Am = Luas midship Cb = Koefesien blok Cm = Koefesien Midship L = Panjang garis air B = Lebar kapal T = Sarat kapal Jadi koefisien prismatik memanjang sama dengan koefisien balok dibagi koefisien midship. Harga Cp pada umumnya menunjukkan kelangsingan bentuk HERI IMANUEL A.S 6
  • 7. HIDROSTATIKA dari kapal. Harga Cp yang besar terutama menunjukkan adanya perubahan yang kecil dari bentuk penampang melintang disepanjang panjang Lwl. e. Koefisien Prismatik Vertikal (Cpv) Koefisien Prismatik tegak dengan notasi Cpv adalah perbandingan antara volume badan kapal yang ada dibawah permukaan air ( Isi Karene ) dengan volume sebuah prisma yang berpenampang Awl dengan tinggi = T. Cpv = TxAw CbxTxBxLwl = CmxBxLwl CbxTxBxLwl Cpv = Cm Cb Dimana : Awl = Luas garis air Cb = Koefesien blok Cw = Koefesien waterline V = Volume kapal L = Panjang garis air B = Lebar kapal T = Sarat kapal II.2. Carena,Displacemen dan Sectional Area Curve (SAC) HERI IMANUEL A.S 7
  • 8. HIDROSTATIKA 1. Carena Carena adalah bentuk badan kapal yang ada di bawah permukaan air. Dengan catatan bahwa tebal kulit,tebal lunas sayap, tebal daun kemudi, propeller dan perlengkapan lainnya kapal yang terendam di bawah permukaan air tidak termasuk Carena. Isi Carena adalah volume badan kapal yang ada di bawah permukaan air (tidak termasuk kulit) dapat dirumuskan sebagai berikut: V = L x B x T x Cb Dimana : V = isi karena L = panjang karena B = lebar karena T = sarat kapal Cb = koefisien blok 2. Displacement Displacement adalah berat zat cair yang didesak atau yang dipindahkan oleh badan kapal secara keseluruhan dan dapat dirumuskan sebagai berikut: ∆ = V x γ Δ = L x B x T x Cb x γ x C Dimana: γ = massa jenis air laut (1,025) C = koefisien berat tambahan (1,00675-1,0075) 3. Sectional Area Curve (SAC) S A C adalah curva yang menggambarkan luasan gading-gading untuk masing-masing section. Pada dasarnya sectional itu adalah sebuah gading semu. Dari kurva SAC ini dapat dilihat dari banyaknya gading semu yang bentuk dan luasannya semu. Fungsi dari SAC adalah untuk mengetahui bentuk dan luasan gading-gading juga digunakan untuk menghitung volume kapal, luasan garis air melalui metode simpson dan metode lain dengan koreksi maksimal 0,05 %. II.3. Rencana Garis Air HERI IMANUEL A.S 8
  • 9. HIDROSTATIKA Rencana garis air (lines plan) adalah gambar rencana garis dari bentuk sebuah kapal. Dengan gambar ini kita dapat mengetahui bentuk kapal yang direncanakan. Lines plan atau rencana garis merupakan langkah selanjutnya dalam proses merancang suatu kapal dengan berdasar pada data kapal yang diperoleh dari perancangan. Sebelum mulai menggambar rencana garis ( lines plan ) . Harus mengetahui lebih dahulu ukuran besar kecilnya kapal, seperti panjang, lebar maupun tinggi badan kapal. Ukuran kapal tersebut menggunakan singkatan – singkatan yang mempunyai arti tertentu walaupun dalam istilah bahasa inggris dan penggunaannya sudah standart. Apabila seseorang hendak membuat suatu kapal digalangan, maka pertama–tama yang harus dikerjakan adalah pemindahan gambar rencana garis dari kertas gambar kelantai (mould loft) dengan ukuran yang sebenarnya atau skala 1 : 1 karena dari gambar rencana garis inilah kita dapat membentuk kapal yang akan dibangun. Dalam gambar rencana garis ini ada beberapa istilah atau pengertian yang harus diketahui seperti yang diuraikan dibawah ini : Garis Geladak Tepi ( Sheer Line ). Dalam gambar rencana garis, garis geladak tepi adalah garis lengkung dari tepi geladak yang di tarik melalui ujung atas dari balok geladak. Kalau kita melihat garis geladak tepi dari gambar diatas, maka terlihat bahwa jalannya garis sisi tersebut adalah menanjak naik dihaluan maupun di buritan. 1. Pembagian panjang kapal tersebut masing – masing : 1/6L dari AP, 1/3 L dari AP, midship, 1/3 L dari FP dan 1/6 L dari FP. 2. Selanjutnya pada midship ukurkan tinggi kapal ( H ). 3. Kemudian pada ketinggian H ditarik garis datar sejajar dengan garis dasar ( base line ), sedemikia rupa hingga memotong garis tegak yang ditarik melalui titik AP, 1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP midship, 1/3 L dari FP, 1/6 L dari FP dan FP HERI IMANUEL A.S 9
  • 10. HIDROSTATIKA 4. Dari perpotongan antara garis datar yang ditarik sejajar dengan base line setinggi H pada midship tadi dengan garis tegak yang ditarik melalui titik- titik AP, diukurkan tinggi sheer standart sebagai berikut ( dalam mm ) : AP = 25 (L/3 + 10) 1/6 L dari AP = 11,1 (L/3 + 10) 1/3 L dari AP = 2,8 (L/3 + 10) Miship = 0 AP = 5,6 (L/3 + 10) 1/6 L dari AP = 22,2 (L/3 + 10) 1/3 L dari AP = 50 (L/3 + 10) 5. Kemudian dari titik-titik tersebut diatas dibentuk garis yang stream line, menanjak naik kedepan dan kebelakang. Garis Geladak Tengah ( Camber ) Tinggi 1/50 B dari garis geladak tepi diukur pada centre line dari kapal disebut camber. Lengkungan dari camber kesisi kiri kanan lambung kapal dan berhenti pada titik garis geladak tepi disebut garis lengkung geladak. 1. Pertama – tama kita menggambar garis geladak tepi sesuai dengan petunjuk diatas. 2. Kemudian dari masing – masing titik pada garis geladak tepi sesuai dengan pembagian AP, 1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP dan seterusnya kita ukurkan keatas harga – harga dari 1/50 B ( B = adalah lebar kapal setempat pada potongan AP, 1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP dan seterusnya). 3. Titik tersebut kita hubungkan satu sama lain sehingga terbentuk gambar garis geladak tengah seperti pada gambar. Potongan memanjang kapal secara horizontal yang disebut Water Line. HERI IMANUEL A.S 10
  • 11. HIDROSTATIKA Misalkan suatu kapal dipotong secara memanjang dengan arah mendatar atau horizontal.pada potongan ini terlihat dua dimensi yaitu dimensi panjang (L) dan dimensi lebar (B) Garis Tegak Potongan Memanjang ( Buttock Line ). Diumpamakan suatu kapal dipotong – potong tegak memanjang kapal. Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini disebut bidang garis tegak potongan memanjang. Garis Tegak Potongan Melintang ( Station Atau Ordinat ) Garis tegak potongan melintang adalah garis kalau diumpamakan suatu kapal dipotong-potong tegak melintang. Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini disebut bidang garis tegak melintang. 1. Gading Ukur ( Ordinat atau Station ) Pada umumnya kalau seseorang merencanakan kapal, maka panjang kapal ini dibagi 10 atau 20 bagian yang sama. Garis tegak yang membatasi bagian ini disebut gading ukur atau station. Gading ukur diberi nomer 1 sampai 10 atau 1 sampai 20 dimulai dari kiri Gading ukur dengan nomer 0 adalah tepat pada garis tegak belakang atau after perpendicular ( AP ) sedangkan gading ukur dengan nomer 10 atau 20 adalah tepat pada garis tegak haluan atau fore perpendicular ( FP ). Jumlah bagian dari gading ukur biasanya genap agar memudahkan memperhitungkannya. Dalam prakteknya pembagian 0 sampai 10 bagian ini umumnya masing- masing bagian masih dibagi lagi menjadi bagian kecil. Terutama hal ini dilakukan pada ujung haluan dan bentuk belakang kapal mengingat bahwa bagian ini garis air kapal melengkung. Sehingga untuk membuat lengkungan tersebut cukup selaras diperlukan beberapa titik yang cukup berdekatan. 2. Gading nyata. HERI IMANUEL A.S 11
  • 12. HIDROSTATIKA Gading nyata diperoleh dengan mengukur dari rencana garis yang dibentuk melalui gading ukur. Dalam prakteknya biasanya gading nyata diukur pada gambar rencana garis lalu hasilnya pengukuran digambar langsung pada lantai gambar ( Mould loft ) dengan skala satu-satu ( 1 : 1 ). Dari gambar dengan skala 1 : 1 ini dapat dibuat mal dari masing-masing gading untuk kemudian dengan mal tersebut dapat membentuk gading gading nyata dari kapal dibegkel. Pada mould loft semua potongan gading harus digambarkan yaitu sesuai dengan banyaknya gading yang akan dipasang ada kapal tersebut. Semua dari potongan gading nyata ini harus dibuatkan malnya untuk dikerjakan. Garis Sent ( Diagonal ) Garis sent adalah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik yang ada pada garis tengah ( centre line ) membuat sudut dengan garis tengah. Adapun kegunaan dari garis sent adalah utuk mengetahui kebenaran dari bentuk gading ukur yang masih kurang baik atau kurang streamline, maka bentuk dari garis sent ini juga kurang streamline. Sheer Plan ( Pandangan Samping ) Sheer plan merupakan penampakan bentuk kapal jika kapal dipotong kearah tegak sepanjang badan kapal. Pada kurva ini diperlihatkan bentuk haluan dan buritan kapal, kanaikan deck dan pagar. Garis tegak yang memotong kapal dapat diketahui apakah garis air yang direncanakan sudah cukup baik atau tidak. Langkah Awal 1. Membuat garis dasar ( base line ) sepanjang kapal ( LOA ) 2. Membagi panjang kapal ( LPP ) menjadi station-station AP, ¼, ½ , ¾ , 1…9 ¾, FP 3. Membuat garis air ( WL 0, WL 1, WL 3 dan seterusnya ) 4. Menentukan tinggi geladak ( D ) HERI IMANUEL A.S 12
  • 13. HIDROSTATIKA 5. Membagi panjang kapal ( LPP ) menjadi 6 bagian sama panjang mulai dari AP Sampai FP 6. Menentukan kelengkungan sheer berdasarkan rumus sheer standar Pada daerah haluan 1. Menentukan garis forecastle deck diatas upper side line dengan ketinggian sesuai ukuran yang telah ditentukan 2. Menentukan bulwark sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan 3. Membuat kemiringan linggi haluan 4. Menentukan garis tengah geladak ( tinggi camber ) sesuai rumus yang telah ditentukan Pada daerah buritan 1. Menentukan poop deck side line ( garis geladak kimbul ) sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan. 2. Membuat bentuk linggi sesuai ukuran 3. Menentukan garis tengah geladak ( tinggi camber ) pada upper deck dan poop deck sesuai rumus. Mengecek / menggambar garis potongan memanjang ( buttock line ) Dengan memperhatikan potongan buttock line dengan gading ukur ( Station ) pada body plan dan potongan buttock line dengan waterline pada gambar pandangan atas. Body Plan ( Pandangan depan dan Belakang ) Body plan merupakan bagian dari rencana garis yang mempelihatkan bentuk kapal jika kapal dipotong tegak melintang. Dari gambar terlihat kelengkungan gading-gading (station-station). Kurva ini digambar satu sisi yang biasanya sisi kiri dari kapal tersebut. Bagian belakang dari midship digambar d isisi kiri dari centre line, bagian depan di sebelah kanan Langkah pengerjaan : 1. Gambar body plan diletakan ditengah-tengah ( Midship ). HERI IMANUEL A.S 13
  • 14. HIDROSTATIKA 2. Membuat garis-garis WL sesuai kebutuhan 3. Menentukan lebar kapal sesuai ukuran utama kapal 4. Menentukan rise of floor ( Kemiringan dasar kapal ) 5. Membuat garis BL ( Buttock Line ) 6. Menggambar bentuk gading ukur ( Station ) sesuai tabel yang diberikan. Half Breadth Plan ( Pandangan Atas ) Half breadth plan atau rencana dari setengah lebar bagian yang ditinjau dari kapal, ini diperoleh jika kapal dipotong kearah mendatar sepanjang badan kapal, dan gambar ini akan memperlihatkan bentuk garis air untuk setiap kenaikan dari dasar (terutama kenaikan setiap sarat). Langkah Pengerjaan : 1. Membuat garis centre line 2. Menentukan garis pembagian gading ukur ( Station ) 3. Membuat buttock line dengan jarak tertentu 4. Membuat garis air ( WL ) di pandang dari atas dengan cara pemindahan ukuran ukurannya dari body plan 5. Mengecek bentuk – bentuk gading ukur dengan membuat garis sent ( garis diagonal ). Radius Bilga Bilga adalah kelengkungan pada sisi kapal terhadap base line. Radius bilga adalah jari-jari pada bilga. Radius bilga tanpa rise of floor dapat dihitung dengan rumus : R = {B x T x (1 – Cm)/0,4292}1/2 . II.4. Metacentra dan Titik dalam Bangunan Kapal 1. Titik Berat (Centre of Gravity) Setiap benda memiliki tittik berat. Titik berat inilah titik tangkap dari sebuah gaya berat. Dari sebuah segitiga, titik beratnya adalah perpotongan antara garis berat segitiga tersebut. Demikian pula dari HERI IMANUEL A.S 14
  • 15. HIDROSTATIKA sebuah kubus yang homogen, titik berat kubus adalah titik potong antara dua diagonal ruang kubus. Kapal juga memiliki titik berat yaitu titik tangkap gaya berat dari kapal. Titik berat kapal biasanya ditulis dengan huruf G dan titik G ini merupakan gaya berat kapal W bekerja vertikal ke bawah. Jarak vertikal terhadap titik berat G terhadap keel (lunas) ditulis KG. Kedudukan memanjang dari titik berat G terhadap penampang tengah kapal (midship) ditulis G. Di samping cara tertentu untuk menghitung letak titik G, maka titik KG dan B dapat dihitung sebagai berikut: Titik tangkap gaya berat kapal KG = ∑ ∑ W Wh W = berat komponen h = jarak vertikal atau horizontal titik berat terhadap keel atau midship Wh = momen komponen berat Titik berat G sangat tergantung pada konstruksi kapal itu sendiri. Letak titik G tetap selama tidakada penambahan, pengurangan atau pergeseran muatan. HERI IMANUEL A.S 15
  • 16. HIDROSTATIKA 2. Titik Tekan ( Centre of Buoyancy) Pada sebuah benda yang terapungdi air, maka benda tersebut akan mengalami gaya tekan ke atas. Demikian pada sebuah kapal yang akan mengalami gaya tekan ke atas. Resultan gaya tekan ke atas oleh air ke badan kapal pada bagian yang terendam air akan melalui titik berat dari bagian kapal yang masuk ke dalam air. Titik Berat dari bagian kapal yang berada di bawah permukaan air di sebut titik tekan. Untuk sebuah ponton, titik tekannya adalah titik berat bagian yang tercelup ke dalam air yang merupakan perpotongan diagonal dari bagian ponton yang tercelup. Titik tekan ditulis dengan huruf B, titik tekan pada kedudukan vertikal di tulis dengan KB dan pada kedudukan memanjang terhadap midship ditulis B atau LCB.ϕ Menurut hukum Archimedes besarnya gaya tekan ke atas adalah volume kapal yang terendam air dikalikan dengan berat jenis zat cair. Gaya tekan ke atas = γV γ = Berat jenis zat cair V = Volume kapal yang terendam air Pada sebuah kapal yang terapung, tiitk tekan terletak pada satu vertikal dengan titik berat kapal dan besar gaya berat kapal sama dengan gaya tekan. Karena letak titik tekan tergantung dari bentuk bagian kapal yang masuk ke dalam air, maka titik tekan kapal akan berubah letaknya kalau kapaloleh gaya luarmengalami oleng atau trim. HERI IMANUEL A.S 16
  • 17. HIDROSTATIKA Titik tekan kapal tegak Titik tekan kapal oleng B = Titik tekan Bφ = Titik tekan setelah kapal oleng γV = Gaya tekan keatas ( ton ) Bθ = Titik tekan setelah kapal trim G = Titik berat kapal W = Gaya berat kapal ( ton ) Titik tekan kapal tegak Titik tekan kapal dalam kondisi Trim 3. Titik Berat Garis Air (Centre of Floatation) Titik berat garis air adalah titik berat dari bidang garis air pada sarat kapal dimanakapalsedang terapung. Kapal mengalami trim dimana sumbunya melalui titik berat garis air. Titik berat garis air di tulis dengan huruf F ini pada kedudukan memanjang terhadap penampang tengah kapal (midship) ditulis dengan F.ϕ HERI IMANUEL A.S 17
  • 18. HIDROSTATIKA F =ϕ momen statis bidang garis air terhadap midship/ luas garis air F adalah titik berat garis air. Momen inersia melintang adalah momen inersia terhadap sumbu x. Harga I dalam m4 sedang V dalam m3 jadi satuan untuk BM adalah meter. Karena I dan V selalu positif, maka harga BM juga selalu positif, atau dengan perkataan lain letak titik M selalu di atas titik tekan B. Untuk sebuah ponton yang terbentuk kotak dengan panjang L, lebar B dan sarat T. V = L x B x T Momen inersia untuk garis air berbentuk empat persegi panjang adalah: I = 1/12 L x B3 BM = (1/12L x B3 )/LBT BM = B2 /12 T HERI IMANUEL A.S 18
  • 19. HIDROSTATIKA Momen Inersia melintang. Jari-jari metacentra memanjang adalah jarak antara titik tekan B pada kedudukan kapal tegak dengan metacentra memanjang ML. Jari-jari metacentra memanjang ditulis BML. BML = momen inersia memanjang dari garis air/ volume kapal sampai garis air tersebut BML = IL/V BML = jari-jari metacentra memanjang IL = momen inersia memanjang, yaitu momen inersia yang bekerja pada sumbu yang melalui titik berat luas bidang garis air (F) V = volume Momen inersia memanjang adalah momen inersia terhadap sumbu trim yang melalui titik berat luas bidang garis air pada tengah kapal (midship). Setelah itu menghitung momen inersia memanjang terhadap sumbu melintang yang melalui titik berat bidang garis air yaitu momen inersia terhadap midship dikurangi hasil perkalian antara jarak kuadrat kedua sumbu dengan luas bidang garis air. IL = Ly-( F)ϕ 2 .A Dimana, IL = momen inersia memanjang terhadap sumbu melintang yang melalui titik berat bidang garis air (F) Fϕ = jarak sumbu Ly = momen inersia terhadap midship (sumbu y) A = luas bidang garis air HERI IMANUEL A.S 19
  • 20. HIDROSTATIKA BM dalam meter, dan titik ML selalu di atas B. Jadi dapat disimpulkan bahwa tinggi metacentra melintang (M) terhadap B (centre of buoyancy) adalah I/V atautinggi metacentra memanjang terhadapa B (centre of buoyancy) adalah IL/V. Dengan demikian tinggi metacentra melintang maupun memanjang terhadap lunas kapal (keel) dapat dihitung yaitu: KM = KB + BM KML = KB + BML KB = tinggi centre of buoyancy terhadap lunas. Dengan mengetahui tinggi KM dan KML, apabila harga KG atau tinggi berat kapal dari lunas (keel) diketahui, maka kita dapat menghitung harga atu tinggi metacentra melintang maupun tinggi metacentra memanjangnya. MG = KM – KG atau MG = KB + BM – KG MLG = KML – KG atau MLG = KB + BML – KG Di dunia perkapalan yang perlu mendapat perhatian adalah harga MG yaitu nilainya harus positif, dimana M harus terletak di atas G atau KM harus lebih besar dari KG. Benda yang melayang Untuk benda yang melayang di dalam air, maka garis air benda tidak ada. Jadi harga I dan IL adalah nol sehingga dengan demikianBM dan BML adalah nol. HERI IMANUEL A.S 20
  • 21. HIDROSTATIKA IL = 1/12L3 B BML = (1/12L3 B)/LBT BML = L2 /12T 4. Tinggi metacentra (Metacentric Height) Metacentra merupakan titik maya dimana seolah-olah merupakan titik pusat ayunan pada bandul atau pendulum. Tinggi metacentra ditulis dengan MG. Kita mengenal tinggi metasentra melintang dan tinggi metasentra memanjang. Tinggi metacentra melintang adalah jarak antara titik berat kapal G dengan metacentra M. Tinggi metasentra GM MG = KB + BM – KG KB = KB + (I/V) –KG KB = tinggi titik tekan di atas lunas (keel) KG = tinggi titik berat kapal di atas lunas (keel) I = momen inersia melintang garis air V = volumekapal sampai sarat tersebut Titik metacentra positif kalau titik M di atas G Titik metacentra negatif kalau titik M di bawah G Titik metacentra nol kalau titik M dan G berhimpit Tinggi metacentra memanjang adalah jarak antara titik berat kapal G dengan titik metacentra memanjang ML. HERI IMANUEL A.S 21
  • 22. HIDROSTATIKA Tinggi metasentra GM MG = KML – KG MG = KB + BML – KG KB = KB + (IL/V) –KG KB = tinggi titik tekan di atas lunas (keel) KG = tinggi titik berat kapal di atas lunas (keel) I = momen inersia dari garis terhadap sumbu melintang yang melalui titik berat garis air F V = volume kapal sampai sarat tersebut Karena harga IL besar, maka harga MLG selalu positif jadi titik ML selalu di atas G. II.5. Lengkung-Lengkung Hidrostatik Sebuah kapal yang mengapung tegak, lengkungan (grafik hidrostatik) digunakan untuk menunjukkan karakteristik (sifat-sifat) dari badan kapal terutama di bawah garis air. Pada gambar pertama digambarkan lengkungan hidrosatik dan gambar kedua yaitu lengkung bonjean. Cara yang paling umum untuk menggambar lengkung-lengkung hidrostatik adalah adalah dengan membuat dua buah sumbu yang saling tegak lurus. Sumbu yang mendatar dipakai sebagai garis datar sedangkan sumbu tegak menunjukkan sarat kapal dan dipakai sebagai tititk awal pengukuran dari lengkung-lengkung hidrostatik. Tetapi ada beberapa lengkung dimana titik awal pengukuran dimulai pada sumbu tegak yang ditempatkanagak disebelah kanan gambar. Karena ukuran-ukuran kapal yang digunakan untuk menghitung lengkung-lengkung HERI IMANUEL A.S 22
  • 23. HIDROSTATIKA hidrostatik diambil dari gambar rencana garis, dimana pada gambar ini adalah keadaan kapal tanpa kulit. Maka didalam menentukan tinggi garis-garis air pada gambar hidrostatik harus diperhitungkan tebal pelat lunas (keel). Garis-garis air di bagian bawah dibuat lebih rapat untuk mendapatkan perhitungan yang teliti karena di bagian ini terjadi perubahan bentuk kapal yang agak besar. Lengkung-lengkung hidrosatik ini digambarkan sampai pada sarat air kapal dan berlaku untuk kapal tanpa trim. Lengkung Luas Garis air Lengkungan ini menunjukkan luas bidang garis air dalam meter persegi untuk tiap bidang garis sejajar dengan bidang dasar. Ditinjau dari bentuk alas dari kapal, maka kita mengenal tiga macam kemungkinan bentuk lengkung luas garis air: 1. Bentuk lengkung Aw untuk kapal dalam keadaan even keel dan menjumpai kenaikan alas (rise of floor) sehingga pada garis 0, luas bidang garis air tersebut adalah nol. Lengkung luas garis air dalam keadaan even keel kenaikan alas. 2. Bentuk lengkung Aw untuk kapal dalam keadaan even keel dan dengan alas rata (flat bottom) sehingga pada garis 0, lengkung luas garis air mempunyai harga yaitu luas bidang alas rata tersebut. HERI IMANUEL A.S 23
  • 24. HIDROSTATIKA Lengkung luas garis dalam keadaan even keel alas rata. 3. Bentuk lengkung Aw untuk kapal dengan alas miring, segingga pada garis air 0, lengkung lunas garis air mempunyai besaran. Sedang tiitk awal dari lengkung garis air dimana luas garis air adalah nol mulai dari A, titik terdalam dari kapal. Lengkung luas garis kapal dengan alas miring. Lengkung Volume Karene (V), Dispalcement di air tawar (Df), displacement di air laut (Ds) Lengkungan-lengkungan ini menunjukkan volume bagian kapal yang masuk dalam air tanpa kulit dalam m3 . Displacement kapal dengan kulit di dalam air tawar (massa jenis = 1,000) dalam ton dan displacement kapal dengan dengan kulit di dalam air laut (massa jenis = 1,025) dalam ton, untuk tiap-tiap sarat kapal. HERI IMANUEL A.S 24
  • 25. HIDROSTATIKA Lengkung volume karene. Gambar lengkung-lengkung hidrostatik untuk lengkung V, Df, Ds pada sumbu tegak dapat dibaca sarat kapal dalam meter atau nomor garis air (WL). Sedang pada sumbu mendatar di bawah menunjukkan panjang mendatar dalam centimeter dimana kalau panjang mendatar dalamm centimeter diketahui, kemudian dikalikan skala dari lengkung, maka dapat diketahui nilai V, Df, Ds. Lengkung di atas merupakan volume dari bagian bawah kapal yang masuk ke dalam air. Untuk kapal baja adalah volume kapal kulit yang dihitung dari gambar rencana garis. Sedangkan unutk kapal kayu adalah volume dari badan kapal sampai dengan kulit. Lengkungan yang di tengah adalah lengkungan displacement dalam air tawar (Df) dalam ton. Jadi kelengkungan Df adalah hasil penjumlahan volume kapal tanpa kulit dengan volume kulit, dikalikan dengan massa jenis air tawar (1,000). Df = (V + Vol. Kulit) x 1,000 Lengkungan Ds menunjukkan displacement (ton) dalam air laut (massa jenis air) Ds = Df x 1,025 HERI IMANUEL A.S 25
  • 26. HIDROSTATIKA Untuk perhitungan Df dan Ds secara lebih teliti, sering penambahan volume kulit juga ditambahkan tonjolan-tonjolan seperti kemudi, baling-baling, penyokong baling-baling, lunas bilga dan lain-lain. Untuk sarat kapal yang sama displacement kapal dalam air tawar adalah lebih kecil dari displacement kapal dalam air laut. Untuk displacement yang sama, kapal di dalamair lautakan mempunyai sarat yang lebih kecil daripada kapal berada di dalam air tawar. Lengkung-lengkung ini dapat digunakan untuk menghitung V, Df,Ds kalau sarat kapal diketahui, atau sebaliknya untuk menghitung sarat kapal kalau salah satu dari V, Df, dan Ds diketahui. Untuk menghitung volume karene dapat dihitung dengan dua cara: 1. Dengan menggunakan luas garis air; kalau lengkung luas garis air sampai sarat tertentu misalnya T. Kita hitung luasnya, maka hasil yang di dapat adalah volume karene sampai sarat T tersebut. Luas garis air 2. Dengan menggunakan luas penampang lintang; lengkung penampang merupakan suatu lengkung dari luas tiap-tiap station ( gading) pada garis air tertentu. Jadi kalau luas bidang lengkung penampang melintang kita hitung, maka akan terdapat volume karene sampai garis air yang bersangkutan. HERI IMANUEL A.S 26
  • 27. HIDROSTATIKA Bidang lengkung penampang lintang Lengkung titik berat garis air terhadap penampang tengah kapal ( F)ϕ Lengkung ini menunjukkan jarak titik berat garis air ϕF ( centre of floatation) terhadapa penampang tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal. Bila kapal mempunyai kenaikan alas, maka F untuk sarat nol adalah jarak titik tengah keel ke penampang tengah kapal. Sedang untuk kapal dengan alas rata, F untuk sarat nol adalah jarak titik berat dari bidang alas rata itu ke penampang tengah kapal. Lengkung titik berat garis air dengan alas rata Lengkung ini tidak terhitung mulai dari garis dasar, tetapi mulai dari titik terendah dari kapal dan besarnya adalah jarak titik terendah kapal ke penampang tengah kapal. HERI IMANUEL A.S 27
  • 28. HIDROSTATIKA Lengkung titik berat air dengan kenaikan alas. Lengkung letak titik tekan terhadap penampang tengah kapal ( B)ϕ Dengan berubahnya sarat kapal, bagian kapal yang masuk ke dalam air juga berubah. Hal ini akan mengakibatkan berubahnya titik tekan (centre of buoyancy) kapal.Lengkung B menunjukkan jarak titik tekan terhadap penampang tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal. Lengkung ϕB dan ϕF. Karena biasanya skala B dan F dibuat sama, dan kedua lengkungan memberikan harga jarak ke penampang tengah kapal, maka kedua lengkungan ini mempunyai titik awal yang sama. HERI IMANUEL A.S 28
  • 29. HIDROSTATIKA Lengkung titik tekan terhadap keel (KB) Lengkung KB menunjukkan jarak titik tekan ( centre of buoyancy) ke bagian bawah pelat keel untuk tiap-tiap sarat kapal. Skala lengkung KB ini biasanya diambil sama dengan skala sarat kapal. Letak titik tekan keel (KB) adalah sama dengan letak titik berat terhadap garis dasar dari bidang lengkung garis air . Lengkung KB. Letak titik tekan sebenarnya (B) Lengkung titik tekan sebenarnya menunjukkan kedudukan titik tekan B terhadap penampang tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal. Lengkung ini merupakan gabungan dari lengkung letak titik tekan terhadap keel (KB) dan lengkung letak titik tekan terhadap penampang tengah kapal (OB) HERI IMANUEL A.S 29
  • 30. HIDROSTATIKA Lengkung Letak titik tekan sebenarnya. Untuk menggambar letak titik tekan sebenarnya dapat dilaksanakan dengan urutan pengerjaan sebagai berikut. a. buat garis bisectrive, yaitu garis yang memiliki sudut 450 dengan kedua salib sumbu. b. Tarik garis mendatarpada suatu ketinggian sarat tertentu misalnya pada ketinggian sarat T sehingga memotong lengkung KB dititik A, garis bisectrive di titik B dan lengkung B dititik C. c. Buat seperempat lingakaran dengan pusat lingkaran di titik B dan berjari-jari BA, sehingga terdapat sebuah titik D yang terletak vertikal di bawah titik B . d. Tarik garis mendatar dari titik D dan sebuah garis vertikal dari titik C sehingga kedua garis ini berpotongan di titikE. e. Titik E inilah yang menentukan letak titik tekan sebenarnya dari kapal pada ketinggian sarat T tertentu. Untuk kapal yang even keel pada sarat kapal sama dengan nol, letak titik tekan sebenarnya adalah sama dengan letak B. Jadi kedua lengkungan ini mempunyai titik awal yang sama dengan B. Demikian pula lengkung B dan OB mempunyai garis singgung vertikal yang sama. Lengkung momen inersia melintang garis air (I) dan lengkung momen inersia memanjang garis air (IL) HERI IMANUEL A.S 30
  • 31. HIDROSTATIKA Lengkung momen inersia melintang garis air dan lengkung momen inersia memanjang garis air menunjukkan besarnya momen inersia melintang dan momen inersia memanjang dari garis-garis air kapal pada tiap-tiap sarat kapal. Lengkung momen inersia melintang. Gambar menunjukkan bentuk momen inersia melintang untuk garis air untuk kapal dalam keadaan even keel dan mempunyai kenaikan alas. Jadi pada sarat kapal nol momen inersia melintang juga sama dengan nol. Gambar di atas menunjukkan bentuk lengkung momen inersia memanjang garis air untuk kapal dengan alas miring. Lengkung metacentra melintang (KM) HERI IMANUEL A.S 31
  • 32. HIDROSTATIKA Pada tiap karene yang dibatasi oleh sebuah garis air pada suatu ketinggian sarat tertentu, akan mempunyai sebuah titik metacentra melintang M. Letak metacentra melintang terhadap keel dapat dihitung sebagai berikut: KM = KB + BM = KB + I/V Dimana, I = momen inersia melintang garis air V = volume karene KB = jarak titik tekan terhadap keel Lengkung letak metacentra melintang KM menunjukkan letak metacentra melintang M terhadap keel untuk tiap-tiap sarat kapal. Lengkung KB dan lengkung KM. Lengkung letak metacentra memanjang (KML) Pada tiap karene yang dibatasi oleh sebuah garis air pada suatu ketinggian sarat tertentu akan mempunyai sebuah titik metacentra memanjang ML. Letak metacebtra memanjang terhadap keel dapat dihitung sebagai berikut: KML = KB + BML = KB + IL/V Dimana, I = momen inersia memanjang garis air V = volume karene KB = jarak titik tekan terhadap keel HERI IMANUEL A.S 32
  • 33. HIDROSTATIKA Lengkung letak metacentra memanjang KML menunjukkan letak metacentra memanjang ML terhadap keel untuk tiap-tiap sarat kapal. Karena harga KML besar, maka tidak mungkin bila skala KML sama dengan KB. Maka dari itu skala KML diambil lebih kecil dari skala sarat. Lengkung KML. Lengkung koefisien garis air (Cw), lengkung koefisien blok (Cb), lengkung koefisien midship (Cm) dan lengkung koefisien prismatik mendatar (Cp). Ton per centimeter Immersion (TPC) Bila sebuah kapal mengalami perubahandisplacement misalnya dengan penambahan atau pengurangan muatan yang tidak seberapa besar, hal iniberarti tidak terjadi penambahan atau pengurangan sarat yang besar. Maka untuk menentukansarat kapal dengan cepat kita menentukan lengkung TPC ini. Perubahan sarat kapal ditentukan dengan membagi perubahan displacement dengan ton percentimeter immersion. Atau dapat dikatakan bahwa ton percentimeter immersion adalah jumlah ton yang diperlukan untuk mengadakan perubahan sarat kapal sebesar satu centimeter di dalam air laut. Luas garis air Aw. HERI IMANUEL A.S 33
  • 34. HIDROSTATIKA Bila kita menganggap tidak ada perubahan luas garis air pada perubahan sarat sebesa satu centimeter atau dengan perkataanlain dapat dianggap, bahwa pada perbedaan satu centimeter dinding kapal dianggap vertikal. Jadi kalau kapal ditenggelamkan sebesar satu centimeter, maka penambahan volume adalah hasil perkalian luas garis air dalam meter persegi (m2 ) dengan tebal 0,01 m V = Aw x 0,01 Berat = Aw x 0,01 x 1,025 TPC = Aw x 0,01 x 1,025 Karena harga TPC adalah untuk air laut, maka bila TPC digunakan untukair tawar, TPC air tawar = Aw x 0,01 x 1,000 Karena TPC merupakan perkalian antara luas garis air dengan sesuatu yang konstan, maka lengkung TPC ini mempunyai bentuk yang hampir sama dengan lengkung luas garis air. Perubahan displacement karena kapal mengalami trim 1 cm ( Displacement Due to one cm change of trim by stern)(DDT) Lengkung displacement yang terdapatdalam lengkung-lengkung hidrostatik adalah betul untuk kapal yang tidak dalam keadaan trim. Jadi kalau kapal mengalami trim,displacement kapal dengan trim tersebut mungkin lebih besar atau kurang dari harga displacement, kecuali kalau titik berat garis air F terletak tepat pada penamapng tengah kapal. Kapal dalam keadaan even keel dengan garis W1L1 pada sarat T. Displacement kapal pada sarat T dapat dibaca dari lengkung hidrostatik misalnya D ton. Kalau kapal mengalami trim dengan garis air W2L2, maka untuk garis air tersebut displacement kapal tidak sama dengan D. Titik F belakang penampang tengah kapal. HERI IMANUEL A.S 34
  • 35. HIDROSTATIKA Titik F pada penampang tengah kapal. Titik F dimuka penampang tengah kapal. Karena tidak diketahui, bahwa kalau kapal mengalami trim dengan tidak ada perubahan displacement, maka garis air trim tersebut akan memotong garis air even keel pada titik berat garis airF. Jadi garis air trim W2L2 adlah sama dengan garis air mendatar W3L3, atau dengan perkataan lain: displacement kapal dalam keadaan trim pada garis air W2L2 adalah D + (x Aw. 1,025) Karena titik berat garis air F terletak tepat pada penampang tengah kapal, maka displacement kapal pada saat trim dengan garis air W2L2 adalah sama dengan displacement kapal pada saat even keel dengan garis air W1L1. Titik berat garis air F terletak di depan penampang tengah Kapal. Jadi, displacement kapal pada saat trim dengan garis air W2L2 sama dengan displacement kapal pada saat even keel dengan sarat W3L3, atau dengan perkataan lain, displacement kapal terletak dalam keadaan trim pada garis air W2L2 = D- (x Aw. 1,025) Dimana D = displacement kapal pada garis air W1L1 yang didapat dari lengkung displacement. HERI IMANUEL A.S 35
  • 36. HIDROSTATIKA Perubahan dispalacement karena trim buritan F = titik berat garis air W3L3 = garis air yang mempunyai displacement yang sama dengan displacement pada saat kapal trim dengan garis air W2L2 x = jarak antaragaris-garis air yang sejajar W1L1 dan W3L3 t = trim F` = jarak F ke penampang tengah kapal Aw = luas garis air DariAFB dan DCE didapat x = t F/LBP Penambahan atau pengurangan displacement: DDT = x . Aw . 1,025 = (t F/LBP). Aw. 1,025 Untuk trim 1 cm = 0,01 m = (0,01 F/LBP). Aw. 1,025 = F x TPC Karena trimnya kecil sekali, makaF dianggap adalah jarak titik berat garis air W1L1 ke penampang tengah kapal,sedang Aw diambil luas air W1L1. Untuk kapal berlayar di air tawar, DDT air tawar = 1,000/1,025 DDT Lengkung DDT yang digambar pada ganbar lengkung hidrostatik adalah DDT untuk kapal yang mengalami trim buritan (ke belakang). Jadi tanda DDt apakah merupakan pengurangan atau penambahan untuk trim buritan tergantung dari tanda F. Kalau misalnya titik F terletak di belakang penampang tengah kapal maka F biasanya bertanda negatifsedangkan DDT bertanda positif. HERI IMANUEL A.S 36
  • 37. HIDROSTATIKA Karena DDt merupakan penambahan sama halnya kalau titik F terletak di depan penampang tengah kapal, maka F bertanda positif sedang DDT bertanda negatif, karena DDT merupakan pengurangan. Jadi supaya tidak terjadi kesalahan tanda maka sebaiknya rumus DDT ditulis: DDT = F . TPC. Lengkung DDT. Pada penggambaran lengkung ini harga DDT sama dengan nol. DDt yang bertanda positif kita gambarkan di sebelah kanan sumbu tegak sedang yang bertanda negatif akan terletak di sebelah kiri sumbu tegak. Momen untuk mengubah trim sebesar 1 cm (momen to alter one cm) (MTC) Lengkung MTC ini menunjukkan berapa besarnya momen untuk mengubah kedudukan kapal dengan trimsebesar satu centimeter pada bermacam-macam sarat. Gambar di bawah menunjukkan sebuah kapal terapung pada garis air WL dengan G dan B sebagai titik berat kapaldan titik tekan kapal. Sebuah beban p ton yang sudah berada di atas geladak dipindahkan kebelakang dengan jarak xp meter, perpindahan beban itu akan mengakibatkan kapal terapung dengan garis air yang baru W1 dengan G1 dan B1 sebagai titik berat kapal dan titik tekan kapal yang baru. HERI IMANUEL A.S 37
  • 38. HIDROSTATIKA Momen mengubah trim. Garis gaya tekan ke atas yang melalui B (sebelum beban pindah)dan garis gaya tekanke atas yang melalui B1 ( sesudah beban dipindahkan) akan berpotongan di ML yaitu metacentra memanjang. Menurut hukum pergeseran, dimana titik berat kapal bergeser sejauh GG1 dengan menganggap GG1 // xp, maka: GG1 : xp = p : D Dimana D displacement kapal dalam ton (termasuk beban p) GG1.D = xp.p GG1 = (p.xp)/D Dari GG1 ML, GG1 = MLG tan θ Dengan θ = sudut inklinasi (trim) Tg θ = GG1/MLG Tg θ = (p . xp)/ (D.MLG) Gambar tA dan tF. HERI IMANUEL A.S 38
  • 39. HIDROSTATIKA Bila t = trim total = tA + tF (meter Bila t = trim total = tA + tF tA = trim belakang/ buritan tF = trim depan/ haluan LBP = panjang kapal Tg θ = t/ LBP t = p. Xp p.p = t . D. MLG momen p.xp ini yang menyebabkan trim. Untuk membuat trim sebesar 1 cm maka, t = 1 cm = 0,01 m. Momen trim (p.xp) 1 cm = D. MLG Dari gambar diketahui bahwa BG adalah relatif kecil bila dibandingkan dengan harga MLB. Sehingga tidak akan melakukan kesalahan yang besar jika mengambil MLG = BML Momen trim (p.xp) 1 cm = D. BML Karena MLB = IL; IL = momen inersia memanjang dari garis air. Maka momen trim (p.xp) 1cm = V. IL MTC = IL MTC = BML.D Kalau D = γV , maka Trim (p.p) 1 cm = D. MLG = γV. MLG Sering dianggap bahwa γMLG = BML, maka Momen trim (p.p)1 cm = V. BML II.6. Lengkung Bonjean Lengkung bonjean (bonjean curve) adalah sarat yang menunjukkan luas section sebagai fungsi dari sarat kapal. Bentuk lengkungan ini mula-mula HERI IMANUEL A.S 39
  • 40. HIDROSTATIKA diperkenalkan pada permulaan abad ke 19 oleh seorang sarjana Perancis yang bernama Bonjean. Kurva ini cukup digambarkan sampai geladak saja pada setiap section sepanjang kapal. Untuk kapal baja luas section tidak memperhitungkan kulit. lengkung Bonjean. Jadi untuk mengetahui luas dari tiap-tiap station sampai tinggi sarat (T) tertentu dapat dibaca dari gambar lengkung bonjean pada ketinggian sarat (T) yang sama, dengan menarik garis mendatar hingga memotong lengkung Bonjean. Demikian pula untuk sarat-sarat kapal yang lain dapat dilakukan dengan cara yang sama. Pada umumnya lengkung bonjean cukup digambar sampai setinggi tepi kapai, pada setiap station sepanjang kapal. Untuk menggambar lengkung bonjean terlebih dahulu harus menghitung tiap-tiap station untuk beberapa macam tinggi sarat. Karena lengkung bonjen digambar sampai garis geladak disamping kapal, maka harus menghitung luas station sampai geladak disamping kapal. Untuk kapal kayu, ukuran yang dipakai didalam perhitungan adalah dengan memperhitungkan tebal kulit. Sedang untuk kapal baja ukuran yang diambil adalah tanpa memperhitungkan tebal kulit kapal. Jadi gambar lengkung bonjean untuk kapal baja adalah tanpa kulit. Gambar lengkung bonjean yang paling umum adalah yang digambar pada potongan memanjang dari kapal HERI IMANUEL A.S 40
  • 41. HIDROSTATIKA Untuk ini mula-mula kita gambarkan garis dasar, linggi haluan dan buritan kapal, garis geladak ditepi kapal, letak station-station dan garis-garis air. Skala sarat tidak perlu sama dengan skala panjang kapal. Pada tiap-tiap station kita gambar lengkung bonjean. Gambar lengkung bonjean dilengkapi pula dengan skala sarat di AP dan FP untuk mndapatkan gambar yang betul, maka ujung- ujung lengkung bonjean pada garis geledak ditepi kapal perlu kita koreksi dengan menarik garis yang laras. Dengan gambar lengkung bonjean ini kita dapat menghitung volume displacement tanpa kulit untuk kapal baja pada bermacam-macam keadaan sarat, baik kapal itu dalam keadaan even keel (sarat rata) maupun kapal dalam keadaan trim atau garis air berbentuk profil gelombang (wave profil). Sedang untuk kapal kayu yang dihitung adalah volume displacement dengan kulit. Letak titik tekan memanjang B pada bermacam-macam keadaan seperti diatas juga dapat dihitung dari lengkung bonjean ini. Untuk menghitung volume displacement dan titik tekan memanjang (B) kalau sarat depan dan sarat belakang diketahui, maka mula-mula kita ukurkan sarat depan di FP dan sarat belakang di AP. Bidang garis air pada kapal dalam keadaan trim kita tarik sehingga memotong station AP, 1, 2….9, FP. Dari tiap titik potong station dengan garis air itu kita tarik garis mendatar memotong lengkung bonjean.Harga luas dari tiap-tiap station dapat dibaca pada garis horizontal itu. Sehingga luas tiap-tiap station yang masuk ke dalam air dapat diketahui yaitu HERI IMANUEL A.S 41
  • 42. HIDROSTATIKA AAP, A1, A2… A8, A9. Harga luas tiap-tiap station ini yang diperlukan untuk menghitung volume displacement dan titik tekan memanjang (B). Cara pemakaian lengkung bonjean dalam keadaan trim. Untuk profil gelombang, maka profil gelombang digambar diatas gambar lengkung bonjean, dan pada tiap perpotongan station dengan profil gelombang ditarik garis horizontal sehingga memotong lengkung bonjean, untuk kemudian luas bagian bagian yang masuk kedalaman dapat ditentukan. Pemakaian lengkung bonjean, kapal di atas gelombang. HERI IMANUEL A.S 42
  • 43. HIDROSTATIKA BAB III PENYAJIAN DATA • Type Kapal : GENERAL CARGO • Data Utama Kapal LWL : 77,9 m LBP : 76 m B : 12.20 m H : 6.2 m T : 5.26 m V : 12,5 knot • Koefisien-Koefisien Bentuk Kapal Cb = 0. 70 Cm = 0. 98 Cwl = 0. 81 Cph = 0. 70 Cpv = 0.84 HERI IMANUEL A.S 43
  • 44. HIDROSTATIKA BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perhitungan Awl,Am,Volume dan Displacement 1.Awl(Luas Water Line) Lwl = 1,025 x Lbp = 1,025 x 76 = 77,9 m Awl = Lwl x B x Cwl = 77,9 x 12.2 x 0.81 = 769,8078 m2 2.Am (luas Midship) Am = B x T x Cm = 12,2 x 5.26 x 0.98 = 62,888 m2 3.Volume V = Lwl x B x T x Cb + VPR = 77,9 x 12,2 x 5,26 x 0,70 x 7,353 = 3498,39 m3 4.Displacement ∆ = Lwl x B x T x Cb + VPR x γ x c = 77,9 x 12,2 x 5.26 x 0.70 + 7.353 x 1,025 x 1,0075 = 3607,89 ton (Scheltema De Heere,1970:23) HERI IMANUEL A.S 44
  • 45. HIDROSTATIKA IV.2. Perencanaan Buritan 1 Diameter propeller Kapal DP= 2/3 x T = 2/3 x 5.26 = 3.50 m 2 Diameter bos propeller Dbp= 1/6 x DP = 1/6 x 3.50 = 0.58 m # Menghitung jarak antara propeller dan tinggi kemudi 1). = 0.01 x DP = 0.035 m 2). = 0.09 x DP = 0.315 m 3). = 0.17 x DP = 0.595 m 4). = 0.15 x DP = 0.525 m 5). = 0.18 x DP = 0.63 m 6). = 0.4 x DP = 1.4 m # Perhitungan kemudi 1). Luas daun kemudi A = ( (T x Lbp/100) + (25 (B /Lbp ) ) = 8,011 m 2). Tinggi maksimum daun kemudi h maks = 2/3 x T = 3,5 m HERI IMANUEL A.S 45
  • 46. HIDROSTATIKA 3). Lebar daun kemudi = A / h maks = 2.288 m 4). Perhitungan jarak minimum antara propeller dengan tinggi buritan atau terhadap kemudi a = 0.01 x DP = 0.035 m b = 0.09 x DP = 0.315 m c = 0.17 x DP = 0.595 m d = 0.15 x DP = 0.525 m e = 0.18 x DP = 0.63 m f = 0.4 x DP = 1,4 5). Ukuran tinggi baling-baling l = 5 x Lbp = 380 mm t = 2.4 x Lbp = 182,4 mm b = 3.6 x Lbp = 273,6 mm HERI IMANUEL A.S 46
  • 47. HIDROSTATIKA IV.3. Perhitungan Kenaikan Sheer Untuk Buritan Kapal Ap = 25 (LBP/3 + 10) = 883.333 mm = 0.883 m 1/3 Ap = 11.1 (LBP/3 + 10) = 392.2 mm = 0.392 m 1/6 Ap = 2.8 (LBP/3 +10) = 98.9333 mm = 0.099 m Untuk Haluan Kapal Fp = 50 (LBP/3 + 10) = 1766.667 mm = 1.767 m 1/3 Fp = 22.2 (LBP/3 + 10) = 784.4 mm = 0.784 m 1/6 Fp = 5.6 (LBP/3 + 10) = 197.8667 mm = 0.198 m IV.4. Perhitungan Radius Bilga R=BxTx(1-Cm)/0,4292 B = 12.2 m T = 5.26 m Cm = 0.98 R = 1,558 m IV.5 Koreksi waterline 6, SAC, dan Gading-Gading Water line = 6 LWL = 77.9 l = 3.800 Bwl = 12.19840724 L' = 2.850 Twl = 5.25931329 L" = 1.925 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 1.400 0.75 1.050 -10.50 -11.025 115.763 2.058 b 2.628 3 7.883 -10.25 -80.802 828.218 54.431 0 2.910 1.75 5.093 -10 -50.925 509.250 43.124 1 4.090 4 16.360 -9 -147.240 1325.160 273.672 2 4.870 2 9.740 -8 -77.920 623.360 231.003 3 5.300 4 21.200 -7 -148.400 1038.800 595.508 4 5.650 2 11.300 -6 -67.800 406.800 360.724 5 5.820 4 23.280 -5 -116.400 582.000 788.549 6 5.880 2 11.760 -4 -47.040 188.160 406.595 7 5.980 4 23.920 -3 -71.760 215.280 855.389 HERI IMANUEL A.S 47
  • 48. HIDROSTATIKA 8 6.099 2 12.198 -2 -24.397 48.794 453.784 9 6.099 4 24.397 -1 -24.397 24.397 907.568 10 6.099 2 12.198 0 0.000 0.000 453.784 11 6.099 4 24.397 1 24.397 24.397 907.568 12 6.099 2 12.198 2 24.397 48.794 453.784 13 6.099 4 24.397 3 73.190 219.571 907.568 14 5.820 2 11.640 4 46.560 186.240 394.275 15 5.270 4 21.080 5 105.400 527.000 585.453 16 4.730 2 9.460 6 56.760 340.560 211.648 17 3.950 4 15.800 7 110.600 774.200 246.520 18 3.000 2 6.000 8 48.000 384.000 54.000 19 1.560 4 6.240 9 56.160 505.440 15.186 20 0.032 3.0267 0.097 10 0.966 9.655 0.003 c 0.0218 2.0267 0.044 10.507 0.464 4.877 0.001 d 0 0.5067 0.000 11.013 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 311.688 Σ2 = -321.212 8930.715 9202.194 AWL = 2. k. l. Σ1 = 789.60913 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -3.91611 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 7770.742 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 326697.472 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 314588.084 m4 Koreksi Water Line AWL Rancangan = 769.707 Koreksi = = -0.046 % Water line = 5.5 Lwl = 121.501 l = 3.800 Bwl = 12.220 l ' = 2.624 Twl = 4.821 l " = 1.831 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 0.000 0.69 0.000 -10.38 0.000 0.000 0.000 b 2.830 2.76 7.816 -9.69 -75.741 733.963 62.598 1 3.360 1.69 5.680 -9 -51.120 460.076 64.124 2 4.130 4 16.520 -8 -132.160 1057.280 281.780 HERI IMANUEL A.S 48 %100 )( x anAWLrancang AWLanAWLrancang −
  • 49. HIDROSTATIKA 3 4.880 2 9.760 -7 -68.320 478.240 232.429 4 5.270 4 21.080 -6 -126.480 758.880 585.453 5 5.570 2 11.140 -5 -55.700 278.500 345.617 6 5.760 4 23.040 -4 -92.160 368.640 764.412 7 6.100 2 12.200 -3 -36.600 109.800 453.962 8 6.110 4 24.440 -2 -48.880 97.760 912.397 9 6.110 2 12.220 -1 -12.220 12.220 456.198 10 6.110 4 24.440 0 0.000 0.000 912.397 11 6.110 2 12.220 1 12.220 12.220 456.198 12 6.110 4 24.440 2 48.880 97.760 912.397 13 6.110 2 12.220 3 36.660 109.980 456.198 14 5.690 4 22.760 4 91.040 364.160 736.880 15 5.060 2 10.120 5 50.600 253.000 259.108 16 4.560 4 18.240 6 109.440 656.640 379.275 17 3.690 2 7.380 7 51.660 361.620 100.487 18 2.730 4 10.920 8 87.360 698.880 81.386 19 1.300 1.48 1.926 9 17.337 156.034 3.256 c 0.730 1.93 1.407 9.48 13.340 126.483 0.750 d 0.000 0.48 0.000 9.96 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 289.969 Σ2 = -180.844 7192.136 8457.300 AWL = B382. k. l. Σ1 = 734.589 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -2.370 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 7141.720 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 263097.923 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 258972.068 m4 Water line = 5 Lwl = 75.661 l = 3.8 Bwl = 12.198 l ' = 1.9 Twl = 4.383 l " = 1.731 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 0.000 0.50 0.000 -10.00 0.000 0.000 0.000 b 1.720 2.00 3.440 -9.50 -32.680 310.460 10.177 1 2.950 1.50 4.425 -9 -39.825 358.425 38.509 2 3.880 4 15.520 -8 -124.160 993.280 233.644 3 4.650 2 9.300 -7 -65.100 455.700 201.089 HERI IMANUEL A.S 49
  • 50. HIDROSTATIKA 4 5.230 4 20.920 -6 -125.520 753.120 572.223 5 5.550 2 11.100 -5 -55.500 277.500 341.908 6 5.790 4 23.160 -4 -92.640 370.560 776.418 7 5.940 2 11.880 -3 -35.640 106.920 419.169 8 6.099 4 24.397 -2 -48.794 97.587 907.568 9 6.099 2 12.198 -1 -12.198 12.198 453.784 10 6.099 4 24.397 0 0.000 0.000 907.568 11 6.099 2 12.198 1 12.198 12.198 453.784 12 6.099 4 24.397 2 48.794 97.587 907.568 13 6.099 2 12.198 3 36.595 109.786 453.784 14 5.740 4 22.960 4 91.840 367.360 756.477 15 5.190 2 10.380 5 51.900 259.500 279.597 16 4.580 4 18.320 6 109.920 659.520 384.288 17 3.690 2 7.380 7 51.660 361.620 100.487 18 2.630 4 10.520 8 84.160 673.280 72.766 19 1.290 1.46 1.877 9 16.897 152.076 3.124 c 0.640 1.82 1.166 9.46 11.024 104.232 0.478 d 0.000 0.46 0.000 9.91 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 282.134 Σ2 = -117.069 6532.910 8274.410 AWL = 2. k. l. Σ1 = 714.739 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -1.57678 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6987.280 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 238982.542 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 237205.541 m4 Water line = 4.5 Lwl = 118.843 l = 3.8 Bwl = 12.220 l' = 1.498 Twl = 3.944 l" = 1.623 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 0.000 0.39 0.000 -9.79 0.000 0.000 0.000 b 2.200 1.58 3.468 -9.39 -32.582 306.082 16.787 1 2.600 1.39 3.625 -9 -32.623 293.604 24.503 2 3.600 4 14.400 -8 -115.200 921.600 186.624 3 4.460 2 8.920 -7 -62.440 437.080 177.433 4 5.100 4 20.400 -6 -122.400 734.400 530.604 5 5.490 2 10.980 -5 -54.900 274.500 330.938 HERI IMANUEL A.S 50
  • 51. HIDROSTATIKA 6 5.760 4 23.040 -4 -92.160 368.640 764.412 7 6.043 2 12.086 -3 -36.258 108.774 441.355 8 6.110 4 24.440 -2 -48.880 97.760 912.397 9 6.110 2 12.220 -1 -12.220 12.220 456.198 10 6.110 4 24.440 0 0.000 0.000 912.397 11 6.110 2 12.220 1 12.220 12.220 456.198 12 6.110 4 24.440 2 48.880 97.760 912.397 13 6.110 2 12.220 3 36.660 109.980 456.198 14 5.690 4 22.760 4 91.040 364.160 736.880 15 5.100 2 10.200 5 51.000 255.000 265.302 16 4.500 4 18.000 6 108.000 648.000 364.500 17 3.600 2 7.200 7 50.400 352.800 93.312 18 2.490 4 9.960 8 79.680 637.440 61.753 19 1.240 1.43 1.770 9 15.926 143.338 2.721 c 0.770 1.71 1.315 9.43 12.401 178.798 0.780 d 0.000 0.43 0.000 9.85 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 278.104 Σ2 = -103.455 6354.156 8103.688 AWL = B382. k. l. Σ1 = 704.531 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -1.414 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6843.115 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 232443.504 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 231035.653 m4 Water line = 4 Lwl = 74.04 l = 3.8 Bwl = 12.20 l ' = 1.316 Twl = 3.51 l " = 1.5064 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 0.000 0.35 0.000 -9.69 0.000 0.000 0.000 b 1.515 1.38 2.295 -9.35 -21.452 200.492 4.816 1 2.350 1.35 3.164 -9 -28.473 256.254 17.471 2 3.400 4 13.600 -8 -108.800 870.400 157.216 3 4.300 2 8.600 -7 -60.200 421.400 159.014 4 4.990 4 19.960 -6 -119.760 718.560 497.006 5 5.420 2 10.840 -5 -54.200 271.000 318.440 6 5.710 4 22.840 -4 -91.360 365.440 744.678 7 5.900 2 11.800 -3 -35.400 106.200 410.758 8 6.099 4 24.397 -2 -48.794 97.587 907.568 HERI IMANUEL A.S 51
  • 52. HIDROSTATIKA 9 6.099 2 12.198 -1 -12.198 12.198 453.784 10 6.099 4 24.397 0 0.000 0.000 907.568 11 6.099 2 12.198 1 12.198 12.198 453.784 12 6.099 4 24.397 2 48.794 97.587 907.568 13 6.099 2 12.198 3 36.595 109.786 453.784 14 5.650 4 22.600 4 90.400 361.600 721.449 15 5.100 2 10.200 5 51.000 255.000 265.302 16 4.410 4 17.640 6 105.840 635.040 343.064 17 3.480 2 6.960 7 48.720 341.040 84.288 18 2.370 4 9.480 8 75.840 606.720 53.248 19 1.120 1.00 1.120 9 10.080 90.720 1.405 c 0.600 0.00 0.000 9.00 0.000 0.000 0.000 d 0.000 0.00 0.000 9.00 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 270.885 Σ2 = -101.169 5829.223 7862.213 AWL = 2. k. l. Σ1 = 686.241 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -1.419 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6639.202 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 213240.747 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 211858.547 m4 Water line = 3.5 Lwl = 118.769 l = 3.800 Bwl = 12.220 l ' = 1.239 Twl = 3.068 l " = 1.379 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 0.000 0.33 0.000 -9.65 0.000 0.000 0.000 b 1.510 1.30 1.969 -9.33 -18.359 171.211 4.489 1 2.110 1.33 2.798 -9 -25.179 226.613 12.456 2 3.230 4 12.920 -8 -103.360 826.880 134.793 3 4.180 2 8.360 -7 -58.520 409.640 146.069 4 4.900 4 19.600 -6 -117.600 705.600 470.596 5 5.340 2 10.680 -5 -53.400 267.000 304.547 6 5.690 4 22.760 -4 -91.040 364.160 736.880 7 6.000 2 12.000 -3 -36.000 108.000 432.000 8 6.110 4 24.440 -2 -48.880 97.760 912.397 9 6.110 2 12.220 -1 -12.220 12.220 456.198 10 6.110 4 24.440 0 0.000 0.000 912.397 11 6.110 2 12.220 1 12.220 12.220 456.198 HERI IMANUEL A.S 52
  • 53. HIDROSTATIKA 12 6.110 4 24.440 2 48.880 97.760 912.397 13 6.110 2 12.220 3 36.660 109.980 456.198 14 5.690 4 22.760 4 91.040 364.160 736.880 15 5.020 2 10.040 5 50.200 251.000 253.012 16 4.310 4 17.240 6 103.440 620.640 320.252 17 3.400 2 6.800 7 47.600 333.200 78.608 18 2.270 4 9.080 8 72.640 581.120 46.788 19 1.040 1.36 1.417 9 12.756 114.801 1.533 c 0.700 1.45 1.016 9.36 9.511 89.048 0.498 d 0.000 0.36 0.000 9.73 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 269.419 Σ2 = -79.611 5763.014 7785.185 AWL = B382. k. l. Σ1 = 682.529 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -1.123 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6574.156 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 210818.729 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 209958.170 m4 Water line = 3 Lwl = 73.282 l = 3.8 Bwl = 12.198 l ' = 1.204 Twl = 2.630 l " = 1.2368 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 0.000 0.32 0.000 -9.63 0.000 0.000 0.000 b 1.310 1.27 1.660 -9.32 -15.469 144.122 2.849 1 1.940 1.32 2.555 -9 -22.992 206.931 9.615 2 3.070 4 12.280 -8 -98.240 785.920 115.738 3 4.030 2 8.060 -7 -56.420 394.940 130.902 4 4.770 4 19.080 -6 -114.480 686.880 434.125 5 5.300 2 10.600 -5 -53.000 265.000 297.754 6 5.630 4 22.520 -4 -90.080 360.320 713.814 7 5.870 2 11.740 -3 -35.220 105.660 404.524 8 6.099 4 24.397 -2 -48.794 97.587 907.568 9 6.099 2 12.198 -1 -12.198 12.198 453.784 10 6.099 4 24.397 0 0.000 0.000 907.568 11 6.099 2 12.198 1 12.198 12.198 453.784 12 6.099 4 24.397 2 48.794 97.587 907.568 13 6.099 2 12.198 3 36.595 109.786 453.784 14 5.610 4 22.440 4 89.760 359.040 706.234 HERI IMANUEL A.S 53
  • 54. HIDROSTATIKA 15 4.990 2 9.980 5 49.900 249.500 248.503 16 4.260 4 17.040 6 102.240 613.440 309.235 17 4.260 2 8.520 7 59.640 417.480 154.618 18 2.160 4 8.640 8 69.120 552.960 40.311 19 0.960 1.00 0.960 9 8.640 77.760 0.885 c 0.660 0.00 0.000 9.00 0.000 0.000 0.000 d 0.000 0.00 0.000 9.00 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 265.861 Σ2 = -70.006 5549.310 7653.164 AWL = 2. k. l. Σ1 = 673.514 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -1.001 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6462.672 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 203001.153 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 202326.817 m4 Water line = 2.5 Lwl = 118.490 l = 3.800 Bwl = 12.280 l ' = 1.179 Twl = 2.191 l " = 1.077 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 0.000 0.31 0.000 -9.62 0.000 0.000 0.000 b 1.300 1.24 1.614 -9.31 -15.024 139.874 2.727 1 1.750 1.31 2.293 -9 -20.637 185.737 7.022 2 2.890 4 11.560 -8 -92.480 739.840 96.550 3 3.900 2 7.800 -7 -54.600 382.200 118.638 4 4.650 4 18.600 -6 -111.600 669.600 402.179 5 5.220 2 10.440 -5 -52.200 261.000 284.473 6 5.620 4 22.480 -4 -89.920 359.680 710.017 7 6.140 2 12.280 -3 -36.840 110.520 462.951 8 6.140 4 24.560 -2 -49.120 98.240 925.902 9 6.140 2 12.280 -1 -12.280 12.280 462.951 10 6.140 4 24.560 0 0.000 0.000 925.902 11 6.140 2 12.280 1 12.280 12.280 462.951 12 6.140 4 24.560 2 49.120 98.240 925.902 13 6.140 2 12.280 3 36.840 110.520 462.951 14 5.560 4 22.240 4 88.960 355.840 687.518 15 4.900 2 9.800 5 49.000 245.000 235.298 16 4.160 4 16.640 6 99.840 599.040 287.965 17 3.180 2 6.360 7 44.520 311.640 64.315 HERI IMANUEL A.S 54
  • 55. HIDROSTATIKA 18 2.040 4 8.160 8 65.280 522.240 33.959 19 0.880 1.28 1.129 9 10.165 91.487 0.875 c 0.600 1.13 0.680 9.28 6.316 58.636 0.245 d 0.000 0.28 0.000 9.57 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 262.597 Σ2 = -72.380 5363.894 7561.293 AWL = B382. k. l. Σ1 = 665.245 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -1.047 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6385.091 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 196218.401 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 195488.603 m4 Water line = 2 Lwl = 72.481 l = 3.800 Bwl = 12.198 l ' = 1.144 Twl = 1.753 l " = 0.896 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 0.000 0.30 0.000 -9.60 0.000 0.000 0.000 b 1.013 1.20 1.220 -9.30 -11.346 105.528 1.251 1 1.610 1.30 2.095 -9 -18.853 169.681 5.430 2 2.750 4 11.000 -8 -88.000 704.000 83.188 3 3.720 2 7.440 -7 -52.080 364.560 102.958 4 4.530 4 18.120 -6 -108.720 652.320 371.839 5 5.130 2 10.260 -5 -51.300 256.500 270.011 6 5.550 4 22.200 -4 -88.800 355.200 683.816 7 5.860 2 11.720 -3 -35.160 105.480 402.460 8 6.099 4 24.397 -2 -48.794 97.587 907.568 9 6.099 2 12.198 -1 -12.198 12.198 453.784 10 6.099 4 24.397 0 0.000 0.000 907.568 11 6.099 2 12.198 1 12.198 12.198 453.784 12 6.099 4 24.397 2 48.794 97.587 907.568 13 6.099 2 12.198 3 36.595 109.786 453.784 14 5.560 4 22.240 4 88.960 355.840 687.518 15 4.900 2 9.800 5 49.000 245.000 235.298 16 4.070 4 16.280 6 97.680 586.080 269.677 17 3.020 2 6.040 7 42.280 295.960 55.087 18 1.900 4 7.600 8 60.800 486.400 27.436 19 0.750 1.24 0.927 9 8.342 75.079 0.521 c 0.400 0.94 0.377 9.24 3.486 32.192 0.060 HERI IMANUEL A.S 55
  • 56. HIDROSTATIKA d 0.000 0.24 0.000 9.47 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 257.105 Σ2 = -67.116 5119.177 7280.608 AWL = 2. k. l. Σ1 = 651.332 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -0.992 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6148.069 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 187266.306 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 186625.383 m4 Water line = 1.5 Lwl = 118.184 l = 3.800 Bwl = 12.220 l ' = 1.089 Twl = 1.315 l " = 0.694 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 0.000 0.29 0.000 -9.57 0.000 0.000 0.000 b 1.020 1.15 1.170 -9.29 -10.862 100.875 1.217 1 1.460 1.29 1.879 -9 -16.907 152.163 4.004 2 2.640 4 10.560 -8 -84.480 675.840 73.599 3 3.620 2 7.240 -7 -50.680 354.760 94.876 4 4.400 4 17.600 -6 -105.600 633.600 340.736 5 5.070 2 10.140 -5 -50.700 253.500 260.648 6 5.480 4 21.920 -4 -87.680 350.720 658.266 7 6.110 2 12.220 -3 -36.660 109.980 456.198 8 6.110 4 24.440 -2 -48.880 97.760 912.397 9 6.110 2 12.220 -1 -12.220 12.220 456.198 10 6.110 4 24.440 0 0.000 0.000 912.397 11 6.110 2 12.220 1 12.220 12.220 456.198 12 6.110 4 24.440 2 48.880 97.760 912.397 13 6.110 2 12.220 3 36.660 109.980 456.198 14 5.480 4 21.920 4 87.680 350.720 658.266 15 4.800 2 9.600 5 48.000 240.000 221.184 16 3.930 4 15.720 6 94.320 565.920 242.794 17 2.880 2 5.760 7 40.320 282.240 47.776 18 1.780 4 7.120 8 56.960 455.680 22.559 19 0.660 1.18 0.781 9 7.025 63.228 0.340 c 0.440 0.73 0.322 9.18 2.953 27.116 0.062 d 0.000 0.18 0.000 9.37 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 253.930 Σ2 = -69.651 4946.282 7188.310 HERI IMANUEL A.S 56
  • 57. HIDROSTATIKA AWL = B382. k. l. Σ1 = 643.290 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -1.042 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 6070.128 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 180941.587 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 180242.708 m4 Water line = 1 Lwl = 71.348 l = 3.800 Bwl = 12.080 l ' = 1.000 Twl = 0.877 l " = 0.474 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 0.000 0.26 0.000 -9.53 0.000 0.000 0.000 b 0.772 1.05 0.812 -9.26 -7.524 69.699 0.484 1 1.180 1.26 1.490 -9 -13.414 120.723 2.075 2 2.320 4 9.280 -8 -74.240 593.920 49.949 3 3.310 2 6.620 -7 -46.340 324.380 72.529 4 4.190 4 16.760 -6 -100.560 603.360 294.240 5 4.850 2 9.700 -5 -48.500 242.500 228.168 6 5.340 4 21.360 -4 -85.440 341.760 609.093 7 5.680 2 11.360 -3 -34.080 102.240 366.501 8 6.040 4 24.160 -2 -48.320 96.640 881.395 9 6.040 2 12.080 -1 -12.080 12.080 440.698 10 6.040 4 24.160 0 0.000 0.000 881.395 11 6.040 2 12.080 1 12.080 12.080 440.698 12 6.040 4 24.160 2 48.320 96.640 881.395 13 6.040 2 12.080 3 36.240 108.720 440.698 14 5.440 4 21.760 4 87.040 348.160 643.957 15 4.680 2 9.360 5 46.800 234.000 205.006 16 3.790 4 15.160 6 90.960 545.760 217.760 17 2.750 2 5.500 7 38.500 269.500 41.594 18 1.630 4 6.520 8 52.160 417.280 17.323 19 0.500 1.12 0.562 9 5.062 45.555 0.141 c 0.330 0.50 0.165 9.12 1.503 13.717 0.018 d 0.000 0.12 0.000 9.25 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 245.130 Σ2 = -51.833 4598.713 6715.118 AWL = 2. k. l. Σ1 = 620.996 m2 HERI IMANUEL A.S 57
  • 58. HIDROSTATIKA a = l. Σ2/Σ1 = -0.804 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 5670.544 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 168227.049 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 167826.109 m4 Water line = 0.5 Lwl = 72.880 l = 3.800 Bwl = 11.080 l ' = 0.828 Twl = 0.438 l " = 0.241 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII a 0.000 0.22 0.000 -9.44 0.000 0.000 0.000 b 0.500 0.87 0.436 -9.22 -4.018 37.041 0.109 1 0.820 1.22 0.999 -9 -8.989 80.897 0.672 2 1.960 4 7.840 -8 -62.720 501.760 30.118 3 2.750 2 5.500 -7 -38.500 269.500 41.594 4 3.840 4 15.360 -6 -92.160 552.960 226.492 5 4.500 2 9.000 -5 -45.000 225.000 182.250 6 4.970 4 19.880 -4 -79.520 318.080 491.054 7 5.540 2 11.080 -3 -33.240 99.720 340.063 8 5.540 4 22.160 -2 -44.320 88.640 680.126 9 5.540 2 11.080 -1 -11.080 11.080 340.063 10 5.540 4 22.160 0 0.000 0.000 680.126 11 5.540 2 11.080 1 11.080 11.080 340.063 12 5.540 4 22.160 2 44.320 88.640 680.126 13 5.540 2 11.080 3 33.240 99.720 340.063 14 5.310 4 21.240 4 84.960 339.840 598.885 15 4.600 2 9.200 5 46.000 230.000 194.672 16 3.600 4 14.400 6 86.400 518.400 186.624 17 2.520 2 5.040 7 35.280 246.960 32.006 18 1.420 4 5.680 8 45.440 363.520 11.453 19 0.330 1.06 0.351 9 3.158 28.423 0.038 c 0.200 0.25 0.051 9.06 0.459 4.163 0.002 d 0.000 0.06 0.000 9.13 0.000 0.000 0.000 Σ1 = 225.776 Σ2 = -29.209 4115.424 5396.599 AWL = B382. k. l. Σ1 = 571.966 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -0.492 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 4557.128 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 150547.712 m4 HERI IMANUEL A.S 58
  • 59. HIDROSTATIKA IL = Iy - a2 . Awl = 150409.475 m4 Water line = 0 Lwl = 68.400 l = 3.8 Bwl = 9.082 l ' = 0.000 Twl = 0.000 No. Gdg Ordinat Fs Hasil Kali I FM Hasil Kali II Hasil Kali III Hasil Kali IV I II III II * III = IV V IV * V = VI V * VI = VII II3 * III = VIII 1 0.760 0.00 0.000 -9.00 0.000 0.000 0.000 2 1.000 1.00 1.000 -9 -9.000 81.000 1.000 3 1.900 4 7.600 -8 -60.800 486.400 27.436 4 2.880 2 5.760 -7 -40.320 282.240 47.776 5 3.670 4 14.680 -6 -88.080 528.480 197.723 6 4.150 2 8.300 -5 -41.500 207.500 142.947 7 4.390 4 17.560 -4 -70.240 280.960 338.418 8 4.390 2 8.780 -3 -26.340 79.020 169.209 9 4.541 4 18.164 -2 -36.328 72.655 374.540 10 4.541 2 9.082 -1 -9.082 9.082 187.270 11 4.541 4 18.164 0 0.000 0.000 374.540 12 4.541 2 9.082 1 9.082 9.082 187.270 13 4.541 4 18.164 2 36.328 72.655 374.540 14 4.200 2 8.400 3 25.200 75.600 148.176 15 3.520 4 14.080 4 56.320 225.280 174.457 16 2.710 2 5.420 5 27.100 135.500 39.805 17 1.770 4 7.080 6 42.480 254.880 22.181 18 0.840 2 1.680 7 11.760 82.320 1.185 19 0.490 4 1.960 8 15.680 125.440 0.471 20 0.000 1.0 0.000 9 0.000 147.623 0.000 Σ1 = 174.955 Σ2 = -157.740 3155.717 2808.943 AWL = 2. k. l. Σ1 = 443.220 m2 a = l. Σ2/Σ1 = -3.426 m Ix = 1/3. 2. k. l. Σ4 = 2371.996 m4 Iy = 2. k. I3 . Σ3 = 115440.333 m4 IL = Iy - a2 . Awl = 110237.778 m4 Section Area Curve HERI IMANUEL A.S 59
  • 60. HIDROSTATIKA No. Gading Luas Gading FS Hasil Kali I FM Hasil Kali II I II III II * III = IV V IV * V = VI A 0 0.25 0.000 -10.50 0.000 B 1.0 1 1.033 -10.25 -10.586 0 3.4 1.25 4.303 -10.00 -43.031 1 21.2 4 84.827 -9.00 -763.442 2 32.3 2 64.573 -8.00 -516.581 3 41.6 4 166.428 -7.00 -1164.996 4 49.3 2 98.560 -6.00 -591.357 5 54.6 4 218.297 -5.00 -1091.483 6 58.2 2 116.394 -4.00 -465.578 7 60.7 4 242.747 -3.00 -728.240 8 63.1 2 126.213 -2.00 -252.425 9 63.1 4 252.425 -1.00 -252.425 10 63.1 2 126.213 0.00 0.000 11 63.1 4 252.425 1.00 252.425 12 63.1 2 126.213 2.00 252.425 13 63.1 4 252.425 3.00 757.275 14 58.2 2 116.406 4.00 465.625 15 51.6 4 206.235 5.00 1031.176 16 43.8 2 87.562 6.00 525.370 17 33.7 4 134.732 7.00 943.123 18 22.2 2 44.482 8.00 355.857 19 9.525 4 38.101 9.00 342.907 20 0.0 1 0.000 10.00 0.000 Σ1 = 2760.591 Σ2 = -953.961 Volume SAC = = 3496.749 m3 LCB = HERI IMANUEL A.S 60 1 2 20 ∑ ∑ x LBP
  • 61. HIDROSTATIKA = -1.313 Volume Rancangan = LWL x B x T x Cb + VPR = 3498.386 m3 Koreksi Volume = = -0.0468 % Tabel Perhitungan Gading-Gading GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI A0SAC = 3.4425 m2 I II III IV III*IV = V A0GD = 2/3 x T/12 x Σ 0 5 0.000 1 0.000 = 3.443 m2 5.5 2.218 4 8.872 Koreks i = [(A0GD-A0sac )/A0GD] x 100% 6 2.910 1 2.910 Σ= 11.782 = 0.000 % GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 1 0 0.000 1 0.000 A1SAC = 21.2067 m2 1 1.180 4 4.720 A1GD = 2/3 x T/6 x Σ HERI IMANUEL A.S 61 1 203 1 ∑x LBP x %100 . )..( x SACVol rancanganVolSACVol − %100( 0 )00 x A AA SAC GDSA C −
  • 62. HIDROSTATIKA 2 1.610 2 3.220 = 21.207 m2 3 1.940 4 7.760 Koreks i = [(A1GD-A1sac )/A1GD] x 100% 4 2.350 2 4.700 5 2.950 4 11.800 = 0.000 % 6 4.090 1 4.090 Σ= 36.29 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 2 0 1.000 1 1.000 A2SAC = 32.2863 m2 1 2.320 4 9.280 A2GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 2.750 2 5.500 = 32.286 m2 3 3.070 4 12.280 Koreks i = [(A2GD-A2sac )/A2GD] x 100% 4 3.400 2 6.800 5 3.880 4 15.520 = 0.000 % 6 4.870 1 4.870 S1 = 55.25 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 3 0 1.900 1 1.900 A3SAC = 41.6070 m2 1 3.310 4 13.240 A3GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 3.720 2 7.440 = 41.607 m2 3 4.030 4 16.120 Koreks i = [(A3GD-A3sac )/A3GD] x 100% 4 4.300 2 8.600 5 4.650 4 18.600 = 0.000 % 6 5.300 1 5.300 S1 = 71.2 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 4 0 2.880 1 2.880 A4SAC = 49.2798 m2 1 4.190 4 16.760 A4GD = 2/3 x T/6 x Σ HERI IMANUEL A.S 62
  • 63. HIDROSTATIKA 2 4.530 2 9.060 = 49.280 m2 3 4.770 4 19.080 Koreks i = [(A4GD-A4sac )/A4GD] x 100% 4 4.990 2 9.980 5 5.230 4 20.920 = 0.000 % 6 5.650 1 5.650 Σ= 84.33 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 5 0 3.670 1 3.670 A5SAC = 54.5741 m2 1 4.850 4 19.400 A5GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 5.130 2 10.260 = 54.574 m2 3 5.300 4 21.200 Koreks i = [(A5GD-A5sac )/A5GD] x 100% 4 5.420 2 10.840 5 5.550 4 22.200 = 0.000 % 6 5.820 1 5.820 Σ= 93.39 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 6 0 4.150 1 4.150 A6SAC = 58.1972 m2 1 5.340 4 21.360 A6GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 5.550 2 11.100 = 58.197 m2 3 5.630 4 22.520 Koreks i = [(A6GD-A6sac )/A6GD] x 100% 4 5.710 2 11.420 5 5.790 4 23.160 = 0.000 % 6 5.880 1 5.880 Σ= 99.59 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 7 0 4.390 1 4.390 A7SAC = 60.6866 m2 1 5.680 4 22.720 A7GD = 2/3 x T/6 x Σ HERI IMANUEL A.S 63
  • 64. HIDROSTATIKA 2 5.860 2 11.720 = 60.687 m2 3 5.870 4 23.480 Koreks i = [(A7GD-A7sac )/A7GD] x 100% 4 5.900 2 11.800 5 5.940 4 23.760 = 0.000 % 6 5.980 1 5.980 Σ= 103.85 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 8 0 4.541 1 4.541 A8SAC = 63.1063 m2 1 6.040 4 24.160 A8GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2 3 6.099 4 24.397 Koreks i = [(A8GD-A8sac )/A8GD] x 100% 4 6.099 2 12.198 5 6.099 4 24.397 = 0.000 % 6 6.099 1 6.099 Σ= 107.9905896 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 9 0 4.541 1 4.541 A9SAC = 63.1063 m2 1 6.040 4 24.160 A9GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2 3 6.099 4 24.397 Koreks i = [(A9GD-A9sac )/A9GD] x 100% 4 6.099 2 12.198 5 6.099 4 24.397 = 0.000 % 6 6.099 1 6.099 Σ= 107.9905896 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 10 0 4.541 1 4.541 A10SAC = 63.106 1 6.040 4 24.160 A10GD = 2/3 x T/6 x Σ HERI IMANUEL A.S 64
  • 65. HIDROSTATIKA 2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2 3 6.099 4 24.397 Koreks i = [(A10GD-A10sac )/A10GD] x 100% 4 6.099 2 12.198 5 6.099 4 24.397 = 0.000 % 6 6.099 1 6.099 Σ= 107.9905896 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 11 0 4.541 1 4.541 A11SAC = 63.106 m2 1 6.040 4 24.160 A11GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2 3 6.099 4 24.397 Koreks i = [(A11GD-A11sac )/A11GD] x 100% 4 6.099 2 12.198 5 6.099 4 24.397 = 0.000 % 6 6.099 1 6.099 Σ= 107.9905896 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 12 0 4.541 1 4.541 A12SAC = 63.1063 m2 1 6.040 4 24.160 A12GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2 3 6.099 4 24.397 Koreks i = [(A12GD-A12sac )/A12GD] x 100% 4 6.099 2 12.198 5 6.099 4 24.397 = 0.000 % 6 6.099 1 6.099 Σ= 107.9905896 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 13 0 4.541 1 4.541 A13SAC = 63.1063 m2 1 6.040 4 24.160 A13GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 6.099 2 12.198 = 63.106 m2 3 6.099 4 24.397 Koreks = [(A13GD-A13sac )/A13GD] x 100% HERI IMANUEL A.S 65
  • 66. HIDROSTATIKA i 4 6.099 2 12.198 5 6.099 4 24.397 = 0.000 % 6 6.099 1 6.099 Σ= 107.9905896 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 14 0 4.200 1 4.200 A14SAC = 58.2031 m2 1 5.440 4 21.760 A14GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 5.560 2 11.120 = 58.203 m2 3 5.610 4 22.440 Koreks i = [(A14GD-A14sac )/A14GD] x 100% 4 5.650 2 11.300 5 5.740 4 22.960 = 0.000 % 6 5.820 1 5.820 Σ= 99.6 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 15 0 3.520 1 3.520 A15SAC = 51.5588 m2 1 4.680 4 18.720 A15GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 4.900 2 9.800 = 51.559 m2 3 4.990 4 19.960 Koreks i = [(A15GD-A15sac )/A15GD] x 100% 4 5.100 2 10.200 5 5.190 4 20.760 = 0.000 % 6 5.270 1 5.270 Σ= 88.23 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 16 0 2.710 1 2.710 A16SAC = 43.7809 m2 1 3.790 4 15.160 A16GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 4.070 2 8.140 = 43.781 m2 3 4.260 4 17.040 Koreks i = [(A16GD-A16sac )/A16GD] x 100% 4 4.410 2 8.820 HERI IMANUEL A.S 66
  • 67. HIDROSTATIKA 5 4.580 4 18.320 = 0.000 % 6 4.730 1 4.730 Σ= 74.92 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 17 0 1.770 1 1.770 A17SAC = 33.6830 m2 1 2.750 4 11.000 A17GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 3.020 2 6.040 = 33.683 m2 3 3.290 4 13.160 Koreks i = [(A17GD-A17sac )/A17GD] x 100% 4 3.480 2 6.960 5 3.690 4 14.760 = 0.000 % 6 3.950 1 3.950 S1 = 57.64 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 18 0 0.840 1 0.840 A18SAC = 22.2411 m2 1 1.630 4 6.520 A18GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 1.900 2 3.800 = 22.241 m2 3 2.160 4 8.640 Koreks i = [(A18GD-A18sac )/A18GD] x 100% 4 2.370 2 4.740 5 2.630 4 10.520 = 0.000 % 6 3.000 1 3.000 S1 = 38.06 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 19 0 0.000 1 0.000 A19SAC = 9.5252 m2 1 0.500 4 2.000 A19GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 0.750 2 1.500 = 9.525 m2 3 0.960 4 3.840 Koreks i = [(A19GD-A19sac )/A19GD] x 100% 4 1.120 2 2.240 5 1.290 4 5.160 = 0.000 % 6 1.560 1 1.560 HERI IMANUEL A.S 67
  • 68. HIDROSTATIKA Σ= 16.3 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V 20 0 0.000 1 0.000 A20SAC = 0.0000 m2 1 0.000 4 0.000 A20GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 0.000 2 0.000 = 0.000 m2 3 0.000 4 0.000 Koreks i = [(A20GD-A20sac )/A20GD] x 100% 4 0.000 2 0.000 5 0.000 4 0.000 = #DIV/0! % 6 0.000 1 0.000 Σ= 0 GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI I II III IV III*IV = V c 0 0.000 1 0.000 A20SAC = 5.9746 m2 1 0.495 4 1.980 A20GD = 2/3 x T/6 x Σ 2 0.960 2 1.913 = 5.975 m2 3 1.250 4 5.015 Koreks i = [(A20GD-A20sac )/A20GD] x 100% 4 0.660 2 1.316 5 0.000 4 0.000 = 0.000 % 6 0.000 1 0.000 Σ= 10.224 IV.6 Perhitungan Volume, Displacement dan Titik Tekan TABEL PERHITUNGAN VOLUMINA Vn FORMULA HASIL I II IV V1 1/3 x (T/12) x Σ11 489.712 V2 1/3 x (T/12) x Σ21 1051.508 V3 1/3 x (T/12) x Σ31 1633.805 V4 1/3 x (T/12) x Σ41 2231.302 V5 1/3 x (T/12) x Σ51 2847.680 V6 1/3 x (T/12) x Σ61 3496.723 HERI IMANUEL A.S 68
  • 69. HIDROSTATIKA TABEL PERHITUNGAN KOEFISIEN BLOK KAPAL Cbn FORMULA HASIL I II IV Cb1 V1/(L1 x B1 x T1) 0.648 Cb2 V2/(L2 x B2 x T2) 0.678 Cb3 V3/(L3 x B3 x T3) 0.695 Cb4 V4/(L4 x B4 x T4) 0.705 Cb5 V5/(L5 x B5 x T5) 0.704 Cb6 V6/(L6 x B6 x T6) 0.700 TABEL PERHITUNGAN KOEFISIEN PENAMPANG TENGAH KAPAL Cmn FORMULA HASIL I II IV Cm1 A1/(B1 x T1) 0.903 Cm2 A2/(B2 x T2) 0.947 Cm3 A3/(B3 x T3) 0.966 Cm4 A4/(B4 x T4) 0.975 Cm5 A5/(B5 x T5) 0.980 Cm6 A6/(B6 x T6) 0.984 TABEL PERHITUNGAN KOEFISIEN GARIS AIR Cwn FORMULA HASIL I II IV Cw1 Awl1/(L1 x B1) 0.721 Cw2 Awl2/(L2 x B2) 0.737 Cw3 Awl3/(L3 x B3) 0.753 Cw4 Awl4/(L4 x B4) 0.760 Cw5 Awl5/(L5 x B5) 0.774 Cw6 Awl6/(L6 x B6) 0.831 HERI IMANUEL A.S 69
  • 70. HIDROSTATIKA TABEL PERHITUNGAN KOEFISIEN PRISMATIK MEMANJANG Cpln FORMULA HASIL I II IV Cpl1 Cb1/Cm1 0.717 Cpl2 Cb2/Cm2 0.716 Cpl3 Cb3/Cm3 0.719 Cpl4 Cb4/Cm4 0.723 Cpl5 Cb5/Cm5 0.718 Cpl6 Cb6/Cm6 0.711 TABEL PERHITUNGAN KOEFISIEN PRISMATIK VERTIKAL Cpvn FORMULA HASIL I II IV CpV1 Cb1/Cw1 0.900 CpV2 Cb2/Cw2 0.921 CpV3 Cb3/Cw3 0.922 CpV4 Cb4/Cw4 0.927 CpV5 Cb5/Cw5 0.909 CpV6 Cb6/Cw6 0.842 TABEL PERHITUNGAN LETAK TITIK TEKAN TERHADAP MIDSHIP OBn FORMULA HASIL I II IV OBn Σ13/Σ11 -1.620 OBn Σ23/Σ21 -1.536 OBn Σ33/Σ31 -1.475 OBn Σ43/Σ41 -1.478 OBn Σ53/Σ51 -1.543 OBn Σ63/Σ61 -1.809 TABEL PERHITUNGAN DISPLACEMENT AIR TAWAR (D1) D1n FORMULA HASIL HERI IMANUEL A.S 70
  • 71. HIDROSTATIKA I II IV D11 1.0075∗V1 495.359 D12 1.0075∗V2 1063.631 D13 1.0075∗V3 1652.642 D14 1.0075∗V4 2257.029 D15 1.0075∗V5 2880.513 D16 1.0075∗V6 3537.040 TABEL PERHITUNGAN DISPLACEMENT AIR LAUT (D) D FORMULA HASIL I II IV D1 1.025∗1.004∗V1 503.963 D2 1.025∗1.004∗V2 1082.106 D3 1.025∗1.004∗V3 1681.348 D4 1.025∗1.004∗V4 2296.233 D5 1.025∗1.004∗V5 2930.547 D6 1.025∗1.004∗V6 3598.478 TABEL PERHITUNGAN JARI - JARI METACENTRA MELINTANG (MB) MBn FORMULA HASIL I II IV MB1 IX1/V1 11.579 MB2 IX2/V2 5.847 MB3 IX3/V3 3.956 MB4 IX4/V4 2.975 MB5 IX5/V5 2.454 MB6 IX6/V6 2.222 TABEL PERHITUNGAN JARI - JARI METACENTRA MEMANJANG (MLB) MLBn FORMULA HASIL I II IV MLB1 IL1/V1 342.703 HERI IMANUEL A.S 71
  • 72. HIDROSTATIKA MLB2 IL2/V2 177.484 MLB3 IL3/V3 123.838 MLB4 IL4/V4 94.948 MLB5 IL5/V5 83.298 MLB6 IX6/V6 89.967 TABEL PERHITUNGAN TITIK TEKAN TERHADAP GARIS DASAR (KB) KBn FORMULA HASIL I II IV KB1 (T/12) x (Σ12/Σ11) 0.462 KB2 (T/12) x (Σ22/Σ21) 0.919 KB3 (T/12) x (Σ32/Σ31) 1.374 KB4 (T/12) x (Σ42/Σ41) 1.828 KB5 (T/12) x (Σ52/Σ51) 2.286 KB6 (T/12) x (Σ62/Σ61) 2.758 TABEL PERHITUNGAN TINGGI METACENTRA MELINTANG (MK) MKn FORMULA HASIL I II IV MK1 KB1 + MB1 12.041 MK2 KB2 + MB2 6.766 MK3 KB3+ MB3 5.329 MK4 KB4 + MB4 4.803 MK5 KB5 + MB5 4.740 MK6 KB6 + MB6 4.981 TABEL PERHITUNGAN TINGGI METACENTRA MEMANJANG (MLK) MLKn FORMULA HASIL I II IV MLK1 KB1 + MLB1 343.165 HERI IMANUEL A.S 72
  • 73. HIDROSTATIKA MLK2 KB2 + MLB2 178.403 MLK3 KB3+ MLB3 125.211 MLK4 KB4 + MLB4 96.776 MLK5 KB5 + MLB5 85.584 MLK6 KB6 + MLB6 92.725 TABEL PERHITUNGAN MOMEN TRIM PER 1 CM (MTC) MTCn FORMULA HASIL I II IV MTC0 IL0/(100 x LBP) 14.505 MTC1 IL1/(100 x LBP) 22.082 MTC2 IL2/(100 x LBP) 24.556 MTC3 IL3/(100 x LBP) 26.622 MTC4 IL4/(100 x LBP) 27.876 MTC5 IL5/(100 x LBP) 31.211 MTC6 IL6/(100 x LBP) 41.393 TABEL PERHITUNGAN TON PER CM PERUBAHAN SARAT (TPC) TPCn FORMULA HASIL I II IV TPC0 Awl0 X 0.01 X 1.025 4.543 TPC1 Awl1 X 0.01 X 1.025 6.365 TPC2 Awl2 X 0.01 X 1.025 6.676 TPC3 Awl3 X 0.01 X 1.025 6.904 TPC4 Awl4 X 0.01 X 1.025 7.034 TPC5 Awl5 X 0.01 X 1.025 7.326 TPC6 Awl6 X 0.01 X 1.025 8.093 TABEL PERHITUNGAN PERUBAHAN CARENA AKIBAT TRIM BURITAN (DDT) DDTn FORMULA HASIL I II IV DDT1 [-OF1 x (TPC/LBP)] 0.067 DDT2 [-OF2 x (TPC/LBP)] 0.087 HERI IMANUEL A.S 73
  • 74. HIDROSTATIKA DDT3 [-OF3 x (TPC/LBP)] 0.091 DDT4 [-OF4 x (TPC/LBP)] 0.131 DDT5 [-OF5 x (TPC/LBP)] 0.152 DDT6 [-OF6 x (TPC/LBP)] 0.417 Tabel Perhitungan Bonjean GADING 1 GADING 2 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 0.000 1 1.000 4 3.280 4 7.840 1 1.180 1 2.320 l = 0.438276 Σ1 = 4.460 l = 0.4382761 Σ1 = 11.160 Am = 2 * k * l * Σ1 1.303 Am = 2 * k * l * Σ1 3.261 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 1.18 1 1.180 1 2.32 1 2.320 4 5.840 4 10.560 1 1.610 1 2.750 l = 0.438276 Σ2 = 13.090 l = 0.4382761 Σ2 = 26.790 Am = 2 * k * l * Σ2 3.825 Am = 2 * k * l * Σ2 7.828 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 2 1.61 1 1.610 2 2.75 1 2.750 4 7.000 4 11.560 1 1.940 1 3.070 l = 0.438276 Σ3 = 23.640 l = 0.4382761 Σ3 = 44.170 Am = 2 * k * l * Σ3 6.907 Am = 2 * k * l * Σ3 12.906 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 3 1.94 1 1.940 3 3.07 1 3.070 4 8.440 4 12.920 HERI IMANUEL A.S 74
  • 75. HIDROSTATIKA 1 2.350 1 3.400 l = 0.438276 Σ4= 36.370 l = 0.4382761 Σ4= 63.560 Am = 2 * k * l * Σ4 10.627 Am = 2 * k * l * Σ4 18.571 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 4 2.35 1 2.350 4 3.4 1 3.400 4 10.400 4 14.400 1 2.950 1 3.880 l = 0.438276 Σ5 = 52.070 l = 0.4382761 Σ5 = 85.240 Am = 2 * k * l * Σ5 15.214 Am = 2 * k * l * Σ5 24.906 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 5 2.95 1 2.950 5 3.88 1 3.880 4 13.440 4 16.520 1 4.090 1 4.870 l = 0.438276 Σ6 = 72.550 l = 0.4382761 Σ6 = 110.510 Am = 2 * k * l * Σ6 21.198 Am = 2 * k * l * Σ6 32.289 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 6 4.09 1 4.090 6 4.87 1 4.870 4 26.400 4 27.520 1 0.000 1 0.000 l = 1.2 Σd = 30.490 l = 1.1 Σd = 32.390 Am = 2 * k * l * Σd 45.590 Am = 2 * k * l * Σd 56.042 -0.041 0.009 GADING 3 GADING 4 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 1.900 1 2.880 4 11.000 4 15.360 1 3.310 1 4.190 l = 0.438276 Σ1 16.210 l = 0.4382761 Σ1 22.430 HERI IMANUEL A.S 75
  • 76. HIDROSTATIKA = = Am = 2 * k * l * Σ1 4.736 Am = 2 * k * l * Σ1 6.554 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 3.31 1 3.310 1 4.19 1 4.190 4 14.480 4 17.600 1 3.720 1 4.530 l = 0.438276 Σ2 = 37.720 l = 0.4382761 Σ2 = 48.750 Am = 2 * k * l * Σ2 11.021 Am = 2 * k * l * Σ2 14.244 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 2 3.72 1 3.720 2 4.53 1 4.530 4 15.600 4 18.600 1 4.030 1 4.770 l = 0.438276 Σ3 = 61.070 l = 0.4382761 Σ3 = 76.650 Am = 2 * k * l * Σ3 17.844 Am = 2 * k * l * Σ3 22.396 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 3 4.03 1 4.030 3 4.77 1 4.770 4 16.720 4 19.600 1 4.300 1 4.990 l = 0.438276 Σ4= 86.120 l = 0.4382761 Σ4= 106.010 Am = 2 * k * l * Σ4 25.163 Am = 2 * k * l * Σ4 30.974 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 4 4.3 1 4.300 4 4.99 1 4.990 4 17.840 4 20.400 1 4.650 1 5.230 l = 0.438276 Σ5 = 112.910 l = 0.4382761 Σ5 = 136.630 Am = 2 * k * l * Σ5 32.991 Am = 2 * k * l * Σ5 39.921 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 5 4.65 1 4.650 5 5.23 1 5.230 4 19.520 4 21.080 HERI IMANUEL A.S 76
  • 77. HIDROSTATIKA 1 5.300 1 5.650 l = 0.438276 Σ6 = 142.380 l = 0.4382761 Σ6 = 168.590 Am = 2 * k * l * Σ6 41.601 Am = 2 * k * l * Σ6 49.259 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 6 5.3 1 5.300 6 5.65 1 5.650 4 29.640 4 30.600 1 7.470 1 0.000 l = 1.1 Σd = 42.410 l = 0.95 Σd = 36.250 Am = 2 * k * l * Σd 71.288 Am = 2 * k * l * Σd 72.218 -0.014 -0.042 GADING 5 GADING 6 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 3.670 1 4.150 4 18.000 4 19.880 1 4.850 1 5.340 l = 0.438276 Σ1 = 26.520 l = 0.4382761 Σ1 = 29.370 Am = 2 * k * l * Σ1 7.749 Am = 2 * k * l * Σ1 8.581 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 4.85 1 4.850 1 5.34 1 5.340 4 20.280 4 21.920 1 5.130 1 5.550 l = 0.438276 Σ2 = 56.780 l = 0.4382761 Σ2 = 62.180 Am = 2 * k * l * Σ2 16.590 Am = 2 * k * l * Σ2 18.168 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 2 5.13 1 5.130 2 5.55 1 5.550 4 20.880 4 22.480 1 5.300 1 5.630 HERI IMANUEL A.S 77
  • 78. HIDROSTATIKA l = 0.438276 Σ3 = 88.090 l = 0.4382761 Σ3 = 95.840 Am = 2 * k * l * Σ3 25.738 Am = 2 * k * l * Σ3 28.003 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 3 5.3 1 5.300 3 5.63 1 5.630 4 21.360 4 22.760 1 5.420 1 5.710 l = 0.438276 Σ4= 120.170 l = 0.4382761 Σ4= 129.940 Am = 2 * k * l * Σ4 35.112 Am = 2 * k * l * Σ4 37.966 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 4 5.42 1 5.420 4 5.71 1 5.710 4 21.960 4 23.040 1 5.550 1 5.790 l = 0.438276 Σ5 = 153.100 l = 0.4382761 Σ5 = 164.480 Am = 2 * k * l * Σ5 44.733 Am = 2 * k * l * Σ5 48.058 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 5 5.55 1 5.550 5 5.79 1 5.790 4 22.280 4 23.040 1 5.820 1 5.880 l = 0.438276 Σ6 = 186.750 l = 0.4382761 Σ6 = 199.190 Am = 2 * k * l * Σ6 54.565 Am = 2 * k * l * Σ6 58.200 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 6 5.82 1 5.820 6 5.88 1 5.880 4 31.720 4 32.188 1 8.025 1 8.050 l = 0.85 Σd = 45.565 l = 0.750 Σd = 46.118 Am = 2 * k * l * Σd 80.386 Am = 2 * k * l * Σd 81.259 -0.016 0.005 HERI IMANUEL A.S 78
  • 79. HIDROSTATIKA GADING 7 GADING 8 HERI IMANUEL A.S 79
  • 80. HIDROSTATIKA NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 0 4.39 1 4.390 0 4.5409425 1 4.541 0.5 5.54 4 22.160 0.5 5.54 4 22.160 1 5.68 1 5.680 1 6.04 1 6.040 l = 0.438276 Σ1 = 32.230 l = 0.4382761 Σ1 = 32.741 Am = 2 * k * l * Σ1 9.417 Am = 2 * k * l * Σ1 9.566 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 5.68 1 5.680 1 6.04 1 6.040 1.5 6.11 4 24.440 1.5 6.11 4 24.440 2 5.86 1 5.860 2 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ2 = 68.210 l = 0.4382761 Σ2 = 69.320 Am = 2 * k * l * Σ2 19.930 Am = 2 * k * l * Σ2 20.254 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 2 5.86 1 5.860 2 6.0992036 1 6.099 2.5 6.14 4 24.560 2.5 6.14 4 24.560 3 8.1 1 8.100 3 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ3 = 106.730 l = 0.4382761 Σ3 = 106.079 Am = 2 * k * l * Σ3 31.185 Am = 2 * k * l * Σ3 30.994 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 3 8.1 1 8.100 3 6.0992036 1 6.099 3.5 8.1 4 32.400 3.5 8.1 4 32.400 4 5.9 1 5.900 4 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ4= 153.130 l = 0.4382761 Σ4= 150.677 Am = 2 * k * l * Σ4 44.742 Am = 2 * k * l * Σ4 44.025 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 4 5.9 1 5.900 4 6.0992036 1 6.099 4.5 8.1 4 32.400 4.5 8.1 4 32.400 5 5.94 1 5.940 5 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ5 = 197.370 l = 0.4382761 Σ5 = 195.275 HERI IMANUEL A.S 80
  • 81. HIDROSTATIKA Am = 2 * k * l * Σ5 57.668 Am = 2 * k * l * Σ5 57.056 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 5 5.94 1 5.940 5 6.0992036 1 6.099 5.5 8.1 4 32.400 5.5 8.1 4 32.400 6 5.98 1 5.980 6 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ6 = 241.690 l = 0.4382761 Σ6 = 239.874 Am = 2 * k * l * Σ6 70.618 Am = 2 * k * l * Σ6 70.087 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 6 5.98 1 5.980 6 6.0992036 1 6.099 6.5 6.8 4 27.200 6.5 6.8 4 27.200 deck 0 1 0.000 deck 0 1 0.000 l = 1.023 Σd = 33.180 l = 1.023 Σd = 33.299 Am = 2 * k * l * Σd 93.239 Am = 2 * k * l * Σd 92.790 0.006 0.006 GADING 9 GADING 10 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 0 4.541 1 4.541 0 4.541 1 4.541 0.5 5.54 4 22.160 0.5 5.54 4 22.160 1 6.04 1 6.040 1 6.04 1 6.040 l = 0.438276 Σ1 = 32.741 l = 0.4382761 Σ1 = 32.741 Am = 2 * k * l * Σ1 9.566 Am = 2 * k * l * Σ1 9.566 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 6.04 1 6.040 1 6.04 1 6.040 1.5 6.11 4 24.440 1.5 6.11 4 24.440 2 6.099204 1 6.099 2 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ2 = 69.320 l = 0.4382761 Σ2 = 69.320 Am = 2 * k * l * Σ2 20.254 Am = 2 * k * l * Σ2 20.254 HERI IMANUEL A.S 81
  • 82. HIDROSTATIKA NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 2 6.099204 1 6.099 2 6.0992036 1 6.099 2.5 6.14 4 24.560 2.5 6.14 4 24.560 3 6.099204 1 6.099 3 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ3 = 106.079 l = 0.4382761 Σ3 = 106.079 Am = 2 * k * l * Σ3 30.994 Am = 2 * k * l * Σ3 30.994 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 3 6.099204 1 6.099 3 6.0992036 1 6.099 3.5 6.11 4 24.440 3.5 6.11 4 24.440 4 6.099204 1 6.099 4 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ4= 142.717 l = 0.4382761 Σ4= 142.717 Am = 2 * k * l * Σ4 41.700 Am = 2 * k * l * Σ4 41.700 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 4 6.099204 1 6.099 4 6.0992036 1 6.099 4.5 6.11 4 24.440 4.5 6.11 4 24.440 5 6.099204 1 6.099 5 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ5 = 179.355 l = 0.4382761 Σ5 = 179.355 Am = 2 * k * l * Σ5 52.405 Am = 2 * k * l * Σ5 52.405 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 5 6.099204 1 6.099 5 6.0992036 1 6.099 5.5 6.11 4 24.440 5.5 6.11 4 24.440 6 6.099204 1 6.099 6 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ6 = 215.994 l = 0.4382761 Σ6 = 215.994 Am = 2 * k * l * Σ6 63.110 Am = 2 * k * l * Σ6 63.110 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 6 6.099204 1 6.099 6 6.0992036 1 6.099 6.5 6.8 4 27.200 6.5 6.8 4 27.200 deck 9 1 9.000 deck 9 1 9.000 l = 1.023 Σd 42.299 l = 1.023 Σd 42.299 HERI IMANUEL A.S 82
  • 83. HIDROSTATIKA = = Am = 2 * k * l * Σd 91.958 Am = 2 * k * l * Σd 91.958 0.006 0.006 GADING 11 GADING 12 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 4.541 0 4.5409425 1 4.541 4 22.160 0.5 5.54 4 22.160 1 6.040 1 6.04 1 6.040 l = 0.438276 Σ1 = 32.741 l = 0.4382761 Σ1 = 32.741 Am = 2 * k * l * Σ1 9.566 Am = 2 * k * l * Σ1 9.566 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 6.04 1 6.040 1 6.04 1 6.040 4 24.440 1.5 6.11 4 24.440 1 6.099 2 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ2 = 69.320 l = 0.4382761 Σ2 = 69.320 Am = 2 * k * l * Σ2 20.254 Am = 2 * k * l * Σ2 20.254 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 2 6.099204 1 6.099 2 6.0992036 1 6.099 4 24.560 2.5 6.14 4 24.560 1 6.099 3 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ3 = 106.079 l = 0.4382761 Σ3 = 106.079 Am = 2 * k * l * Σ3 30.994 Am = 2 * k * l * Σ3 30.994 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 3 6.099204 1 6.099 3 6.0992036 1 6.099 4 24.440 3.5 6.11 4 24.440 1 6.099 4 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ4= 142.717 l = 0.4382761 Σ4= 142.717 Am = 2 * k * l * Σ4 41.700 Am = 2 * k * l * Σ4 41.700 HERI IMANUEL A.S 83
  • 84. HIDROSTATIKA NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 4 6.099204 1 6.099 4 6.0992036 1 6.099 4 24.440 4.5 6.11 4 24.440 1 6.099 5 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ5 = 179.355 l = 0.4382761 Σ5 = 179.355 Am = 2 * k * l * Σ5 52.405 Am = 2 * k * l * Σ5 52.405 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 5 6.099204 1 6.099 5 6.0992036 1 6.099 4 24.440 5.5 6.11 4 24.440 1 6.099 6 6.0992036 1 6.099 l = 0.438276 Σ6 = 215.994 l = 0.4382761 Σ6 = 215.994 Am = 2 * k * l * Σ6 63.110 Am = 2 * k * l * Σ6 63.110 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 6 6.099204 1 6.099 6 6.0992036 1 6.099 4 27.200 6.5 6.8 4 27.200 1 8.100 deck 8.1 1 8.100 l = 1.023 Σd = 41.399 l = 1.023 Σd = 41.399 Am = 2 * k * l * Σd 91.344 Am = 2 * k * l * Σd 91.344 0.006 0.006 GADING 13 GADING 14 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 0 4.540942 1 4.541 1 4.200 0.5 5.54 4 22.160 4 21.240 1 6.04 1 6.040 1 5.440 l = 0.438276 Σ1 = 32.741 l = 0.4382761 Σ1 = 30.880 Am = 2 * k * l * Σ1 9.566 Am = 2 * k * l * Σ1 9.023 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI HERI IMANUEL A.S 84
  • 85. HIDROSTATIKA I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 6.04 1 6.040 1 5.44 1 5.440 1.5 6.11 4 24.440 4 21.920 2 6.099204 1 6.099 1 5.560 l = 0.438276 Σ2 = 69.320 l = 0.4382761 Σ2 = 63.800 Am = 2 * k * l * Σ2 20.254 Am = 2 * k * l * Σ2 18.641 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 2 6.099204 1 6.099 2 5.56 1 5.560 2.5 6.14 4 24.560 4 22.240 3 6.099204 1 6.099 1 5.610 l = 0.438276 Σ3 = 106.079 l = 0.4382761 Σ3 = 97.210 Am = 2 * k * l * Σ3 30.994 Am = 2 * k * l * Σ3 28.403 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 3 6.099204 1 6.099 3 5.61 1 5.610 3.5 6.11 4 24.440 4 22.760 4 6.099204 1 6.099 1 5.650 l = 0.438276 Σ4= 142.717 l = 0.4382761 Σ4= 131.230 Am = 2 * k * l * Σ4 41.700 Am = 2 * k * l * Σ4 38.343 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 4 6.099204 1 6.099 4 5.65 1 5.650 4.5 6.11 4 24.440 4 22.760 5 6.099204 1 6.099 1 5.740 l = 0.438276 Σ5 = 179.355 l = 0.4382761 Σ5 = 165.380 Am = 2 * k * l * Σ5 52.405 Am = 2 * k * l * Σ5 48.321 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 5 6.099204 1 6.099 5 5.74 0.9 5.229 5.5 6.11 4 24.440 4 22.760 6 6.099204 1 6.099 1 5.820 l = 0.438276 Σ6 = 215.994 l = 0.4382761 Σ6 = 199.189 Am = 2 * k * l * Σ6 63.110 Am = 2 * k * l * Σ6 58.200 HERI IMANUEL A.S 85
  • 86. HIDROSTATIKA NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 6 6.099204 1 6.099 6 5.82 1 5.820 6.5 6.8 4 27.200 4 32.400 deck 8.1 1 8.100 1 8.100 l = 1.023 Σd = 41.399 l = 1.40 Σd = 46.320 Am = 2 * k * l * Σd 91.344 Am = 2 * k * l * Σd 101.432 0.006 0.005 GADING 15 GADING 16 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 3.520 1 2.710 4 18.400 4 14.400 1 4.680 1 3.790 l = 0.438276 Σ1 = 26.600 l = 0.4382761 Σ1 = 20.900 Am = 2 * k * l * Σ1 7.772 Am = 2 * k * l * Σ1 6.107 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 4.68 1 4.680 1 3.79 1 3.790 4 19.200 4 15.720 1 4.900 1 4.070 l = 0.438276 Σ2 = 55.380 l = 0.4382761 Σ2 = 44.480 Am = 2 * k * l * Σ2 16.181 Am = 2 * k * l * Σ2 12.996 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 2 4.9 1 4.900 2 4.07 1 4.070 4 19.600 4 16.640 1 4.990 1 4.260 l = 0.438276 Σ3 = 84.870 l = 0.4382761 Σ3 = 69.450 Am = 2 * k * l * Σ3 24.798 Am = 2 * k * l * Σ3 20.292 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI HERI IMANUEL A.S 86
  • 87. HIDROSTATIKA I II III II * III = IV I II III II * III = IV 3 4.99 1 4.990 3 4.26 1 4.260 4 20.080 4 17.240 1 5.100 1 4.410 l = 0.438276 Σ4= 115.040 l = 0.4382761 Σ4= 95.360 Am = 2 * k * l * Σ4 33.613 Am = 2 * k * l * Σ4 27.863 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 4 5.1 1 5.100 4 4.41 1 4.410 4 20.400 4 18.000 1 5.190 1 4.580 l = 0.438276 Σ5 = 145.730 l = 0.4382761 Σ5 = 122.350 Am = 2 * k * l * Σ5 42.580 Am = 2 * k * l * Σ5 35.749 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 5 5.19 1 5.190 5 4.58 1 4.580 4 20.240 4 18.240 1 5.270 1 4.730 l = 0.438276 Σ6 = 176.430 l = 0.4382761 Σ6 = 149.900 Am = 2 * k * l * Σ6 51.550 Am = 2 * k * l * Σ6 43.798 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 6 5.27 1 5.270 6 4.73 1 4.730 4 30.600 4 24.360 1 7.850 1 7.050 l = 1.45 Σd = 43.720 l = 1.153 Σd = 36.140 Am = 2 * k * l * Σd 93.813 Am = 2 * k * l * Σd 71.578 0.000 0.040 GADING 17 GADING 18 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 1.770 1 0.840 HERI IMANUEL A.S 87
  • 88. HIDROSTATIKA 4 10.080 4 5.680 1 2.750 1 1.630 l = 0.438276 Σ1 = 14.600 l = 0.4382761 Σ1 = 8.150 Am = 2 * k * l * Σ1 4.266 Am = 2 * k * l * Σ1 2.381 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 2.75 1 2.750 1 1.63 1 1.630 4 11.520 4 7.120 1 3.020 1 1.900 l = 0.438276 Σ2 = 31.890 l = 0.4382761 Σ2 = 18.800 Am = 2 * k * l * Σ2 9.318 Am = 2 * k * l * Σ2 5.493 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 2 3.02 1 3.020 2 1.9 1 1.900 4 12.720 4 8.160 1 3.290 1 2.160 l = 0.438276 Σ3 = 50.920 l = 0.4382761 Σ3 = 31.020 Am = 2 * k * l * Σ3 14.878 Am = 2 * k * l * Σ3 9.064 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 3 3.29 1 3.290 3 2.16 1 2.160 4 13.600 4 9.080 1 3.480 1 2.370 l = 0.438276 Σ4= 71.290 l = 0.4382761 Σ4= 44.630 Am = 2 * k * l * Σ4 20.830 Am = 2 * k * l * Σ4 13.040 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 4 3.48 1 3.480 4 2.37 1 2.370 4 14.400 4 9.960 1 3.690 1 2.630 l = 0.438276 Σ5 = 92.860 l = 0.4382761 Σ5 = 59.590 Am = 2 * k * l * Σ5 27.132 Am = 2 * k * l * Σ5 17.411 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 5 3.69 1 3.690 5 2.63 1 2.630 4 14.760 4 10.920 HERI IMANUEL A.S 88
  • 89. HIDROSTATIKA 1 3.950 1 3.000 l = 0.438276 Σ6 = 115.260 l = 0.4382761 Σ6 = 76.140 Am = 2 * k * l * Σ6 33.677 Am = 2 * k * l * Σ6 22.247 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 6 3.95 1.00 3.950 6 3 1.00 3.000 4.00 21.840 4.00 15.120 1.00 6.100 1.00 4.500 l = 1.3 Σd = 31.890 l = 1.450 Σd = 22.620 Am = 2 * k * l * Σd 61.315 Am = 2 * k * l * Σd 44.113 -0.017 0.026 GADING 19 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 0 0 1 0.000 3 0 1 0.000 0.5 0 4 0.000 3.5 0 4 0.000 1 0 1 0.000 4 0 1 0.000 l = 0 Σ1 = 0.000 l = 0 Σ4= 0.000 Am = 2 * k * l * Σ1 0.000 Am = 2 * k * l * Σ4 0.000 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 1 0 1 0.000 4 0 1 0.000 1.5 0 4 0.000 4.5 0 4 0.000 2 0 1 0.000 5 0 1 0.000 l = 0 Σ2 = 0.000 l = 0 Σ5 = 0.000 Am = 2 * k * l * Σ2 0.000 Am = 2 * k * l * Σ5 0.000 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV I II III II * III = IV 2 0 1 0.000 5 0 1 0.000 2.5 0 4 0.000 5.5 0 4 0.000 3 0 1 0.000 6 0 1 0.000 l = 0 Σ3 = 0.000 l = 0 Σ6 = 0.000 Am = 2 * k * l * Σ3 0.000 Am = 2 * k * l * Σ6 0.000 NO. WL ORDINAT FS HASIL KALI I II III II * III = IV HERI IMANUEL A.S 89
  • 90. HIDROSTATIKA 6 0.00 1 0.000 6.5 2.09 4 8.367 deck 3.10 1 3.100 l = 1.65 Σd = 11.467 Am = 2 * k * l * Σd 12.613 0.000 HERI IMANUEL A.S 90