KONSEP DAN TEORI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL membahas konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan sosial seperti realita sosial, individu, interaksi sosial, proses sosial, dan kebudayaan. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembentukan konsep menuju teori sosial dan manfaat konsep dalam memahami fenomena sosial.
2. PENDAHULUAN
• BERTEORI SOSIAL DIAWALI DENGAN KEMAMPUAN
UNTUK MENGERTI DAN MEMAHAMI KONSEP-
KONSEP SOSIAL
• TEORI SOSIAL MERUPAKAN GABUNGAN ATAU
KUMPULAN DARI KONSEP-KONSEP SOSIAL YANG
TELAH DIUJI KEBENARANNYA SECARA UMUM
(OBYEKTIF, METODOLOGIS) DAN MEMILIKI SIFAT
GENERALISASI
• BELAJAR TEORI SOSIAL BERBEDA DENGAN PRAKTEK
TEORI SOSIAL (AKTUALISASI – REAKTUALISASI)
4. APA ITU KONSEP ?
• MERUPAKAN GAMBARAN (WACANA)
ABSTRAK DARI FENOMENA ALAMI DAN
FENOMENA SOSIAL
• WACANA FENOMENA ALAMI, MELAHIRKAN
ALIRAN POSITIVISTIK –NATURALISTIK
(NATURAL LAW)
• WACANA FENOMENA SOSIAL, MELAHIRKAN
ALIRAN HUMANISTIK – KULTURALISTIK
(SOCIAL LAW)
5. KONSEP
• Fenomena alami, berkaitan dengan: posisi dan
lokasi wilayah/geografi, kondisi sumberdaya
alam, kondisi kependudukan (SDM)
6. • Fenomena sosial, berkait dengan: peristiwa
ideologi, peristiwa politik, peristiwa ekonomi,
peristiwa sosial, peristiwa budaya, dan
peristiwa pertahanan dan keamanan
masyarakat (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
• Ilmu sosial merupakan kajian-kajian yang
banyak berkaitan dengan fenomena-
fenomena sosial (konsep sosial) yang disebut
dengan aspek kemasyarakatan (Pancagatra)
7. KONSEP DASAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL :
1. Realita atau fenomena
sosial
2. Individu dan masyarakat
3. Interaksi sosial
4. Proses sosial
5. Kategori sosial
6. Kolektivitas sosial
7. Kelompok sosial
8. Posisi/kedudukan sosial
9. Peran sosial
10. Fungsi sosial
11. Status sosial
12. Struktur sosial
13. Kebudayaan
14. Lembaga/Pranata sosial
15. Stratifikasi sosial
16. Kekuasaan dan otoritas sosial
17. Integrasi/solidaritas sosial
18. Konflik sosial
19. Sikap dan perilaku sosial
20. Penyimpangan/Patologi sosial
21. Nilai dan norma sosial
22. Sosialisasi dan akulturasi
23. Sistem sosial
24. Organisasi sosial
25. Harmonisasi/Tertib sosial
8. FUNGSI KONSEP DALAM TEORI SOSIAL
• Memberi pengertian dan pemahaman ttg sesuatu
(kognitif dan afektif atau understanding)
• Memberikan penjelasan atau keterangan ttg
sesuatu (explanasi)
• Menilai suatu kondisi obyek sosial (evaluatif)
• Dapat memberitahu ttg sesuatu (informatif dan
komunikatif)
• Menghasilkan suatu istilah yang sifatnya praktis
dan sederhana (pragmatis)
9. TUJUAN KONSEP DALAM TEORI SOSIAL
• Sebagai reduksi atau refleksi dari peristiwa,
realita, gejala atau fenomena sosial yang
berisikan data dan fakta-fakta sosial
• Untuk merumuskan kesepakatan
(komitmen) definisi, pengertian, istilah,
kata-kata, kalimat atau label-label dari
fenomena sosial sebagai konsep-konsep
sosial
10. • Untuk merumuskan simbol-simbol,
kategorisasi, mitos, formula/dalil, dan kode-
kode (morse) sebagai hasil konstruksi
kelompok tertentu yang sifatnya lebih halus
daripada peristiwa dan konsep-konsep
sosial yang dirumuskan sebelumnya
11. MANFAAT KONSEP
• Dengan konsep, manusia dapat berkomunikasi
dengan manusia lain dan bahkan dengan
machluk lain, karena adanya kesamaan
pemahaman (mutual understanding) dan
kesamaan pemaknaan (mutual meaning)
12. KONSEP-KONSEP DASAR DALAM
ILMU SOSIAL :
1. Realita atau fenomena
sosial
2. Individu dan masyarakat
3. Interaksi sosial
4. Proses sosial
5. Kategori sosial
6. Kolektivitas sosial
7. Kelompok sosial
8. Posisi/kedudukan sosial
9. Peran sosial
10. Fungsi sosial
11. Status sosial
12. Struktur sosial
13. Kebudayaan
14. Lembaga/Pranata sosial
15. Stratifikasi sosial
16. Kekuasaan dan otoritas sosial
17. Integrasi/solidaritas sosial
18. Konflik sosial
19. Sikap dan perilaku sosial
20. Penyimpangan/Patologi sosial
21. Nilai dan norma sosial
22. Sosialisasi dan akulturasi
23. Sistem sosial
24. Organisasi sosial
25. Harmonisasi/Tertib sosial
26. Perubahan Sosial
13. PROSES KONSEP KE TEORI
Halus KODE
(Askripsi, Morse)
FORMULA
(dalil, rumus, stikma)
MITOS
(legenda, cerita)
SIMBOL (Bahasa)
KATAGORISASI (Teoritisasi)
Kasar KONSEP (Istilah)
PERISTIWA, FENOMENA
Sensing, Persepsi dan Interpretasi
Fakta dan Realita
15. Peristiwa/Fenomena/Realita/Gejala
Proses dan kemampuan Penginderaan (sensing)
Definisi konsep (sbg knowledge)
Pembentukan proposisi (postulat/aksioma dan teorem)
TEORI Non Uji Hipotesis
(kualitatif)
Uji Hipotesis (kuantitatif)
Variabel dan Indikator
Definisi operasional
Fokus
22. TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
TEORI ILMU
POLITIK/ADM
(KHUSUS)
TEORI ILMU
EKONOMI
(KHUSUS)
TEORI
SOSIOLOGI
(KHUSUS)
Teori A - Z
Teori A - Z
Teori A - Z
23. TEORI
• Serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan
proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial
dan alami secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar konsep
• Gabungan dari konsep-konsep yang telah diuji
kebenarannya secara sistematis dan metodologis
sehingga memiliki sifat obyektif (generalisasi) sebagai
kesepakatan dunia akademis
24. • Teori adalah alat untuk memahami kenyataan
atau realitas sosial
• Teori sebagai alat untuk menyatakan hubungan
sistematik antara fenomena atau gejala yang
hendak diteliti
• Teori selalu lahir dari kenyataan dan selalu diuji
pula di dalam kenyataan
• Teori merupakan hasil kesepakatan masyarakat
akademis sebagai perspektif etik (agenda
akademis)
25. • Teori memberikan pola bagi interpretasi
data
• Teori menghubungkan satu studi dengan
studi lainnya
• Teori menyajikan kerangka sehingga konsep
dan variabel memiliki arti dan makna
penting
• Teori memungkinkan interpretasi makna
yang lebih besar (siap pakai) daripada hasil
temuan yang diperoleh dari penelitian
(kegunaan laten/hidden)
26. PERSOALAN POKOK
TEORI SOSIAL
• Adalah bagaimana memandang dan
memahami kenyataan kehidupan sosial
sebagai realita yang harus dihadapi secara
bijaksana (wisdom) dan bebas nilai (values
free/ neutral/ non- etic)
27. TUJUAN TEORI SOSIAL
• Untuk memberikan pengertian dan pemahaman
(understanding) terhadap realita/fenomena sosial
• Untuk memberikan penjelasan (explanation)
terhadap realita/fenomena sosial
• Untuk kepentingan prediksi atau peramalan
(forcasting) terhadap fenomena-2 sosial
• Sebagai kritik dan pengawasan (control) terhadap
perkembangan konsep dan teori-teori sosial
• Melatih kepekaan dan tanggungjawab sosial
(sensitivity and responsebelity)
28. MANFAAT TEORI SOSIAL
• Sebagai alat (instrument) dalam menjelaskan
realita/fenomena sosial
• Sebagai alat analisis (tools of analysis) terhadap
fenomena sosial yang diamati
• Sebagai sarana atau upaya peneliti untuk
melakukan konstruksi, rekonstruksi atau
dekonstruksi teori terhadap realita/ fenomena
sosial yang diamati dengan persyaratan: relevan
(cocok, layak), aplikabel/manajebel (dapat
dilaksanakan), replikan (dapat di daur ulang), dan
konsisten (runtut dan sistematik)
29. INTENSITAS TEORI SOSIAL
• Jika situasi dan kondisi dalam keadaan normal
(stabil), maka wacana teori memiliki intensitas
rendah, tetapi aplikasinya tinggi
• Jika situasi dan kondisi dalam keadaan tidak
normal (labil), maka wacana teori memiliki
intensitas tinggi, tapi aplikasinya rendah
bahkan tertolak
30. STRUKTUR TEORI SOSIAL
GRAND THEORY
(Analisis Menyeluruh)
MIDDLE RANGE THEORY/
MESO THEORY (Analisis Sebagian)
CASE/SUBSTANTIVE/
IDEOGRAFIS THEORY
(Analisis Kasus/Isu dari Fakta Empiris)
I
II
III
31. PAHAM TEORI SOSIAL DALAM PRAKTEK
TEORI
IDEALISME
PRAGMATISME
UTOPIANISME
32. METODOLOGI
TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
• HEURISTIK = Menghimpun jejak-jejak dan dokumen
sejarah perkembangan teori sosial
• VERIFIKASI = Menguji kebenaran dari data dan
informasi (referensi) tentang perkembangan konsep
dan teori-teori sosial
• INTERPRETASI = Melakukan penafsiran suatu
peristiwa / pandangan realistis empiris dari sejarah
perkembangan teori sosial
33. METODE KRITIK TEORI
• Kejelasan
• Konsistensi
• Kecukupan Empiris
• Kecukupan Eksplanatoris
• Rasionalitas Normatif