1. Deteksi dini komplikasi masa nifas meliputi perdarahan berlebih, infeksi, dan komplikasi lainnya seperti atonia uteri dan retensi plasenta.
2. Penanganan atonia uteri meliputi kompresi bimanual, oksitosin, dan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila perdarahan tidak berhenti.
3. Infeksi masa nifas disebabkan oleh bakteri dan faktor risiko seperti partus l
Dokumen tersebut merangkum tentang fisiografi persalinan, yang meliputi pengertian persalinan normal, tahapan-tahapannya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, tanda-tanda persalinan sesungguhnya dan palsu, serta mekanisme penurunan kepala janin selama proses persalinan.
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi dan penanganan masa nifas. Masa nifas merupakan masa sesudah persalinan yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Dokumen menjelaskan berbagai komplikasi seperti infeksi nifas, endometritis, peritonitis, bendungan asi, infeksi payudara, dan trombophlebitis beserta gejala dan penanganannya.
Tiga lokasi kemungkinan kehamilan ektopik pada anak perempuan yang lahir dari ibu yang mengambil DES ialah tiub falopian, ovari, dan abdomen. Kehamilan ektopik disebabkan oleh faktor seperti infeksi, pembedahan sebelum ini, dan penggunaan hormon."
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, penyesuaian sirkulasi darah, dan adaptasi otot
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa masalah kebidanan seperti solusio plasenta, atonia uteri, dan emboli cairan ketuban. Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari korpus uteri setelah 20 minggu kehamilan. Atonia uteri adalah ketidakmampuan otot rahim untuk berkontraksi sehingga menyebabkan perdarahan yang tidak terkendali. Emboli cairan ketuban
1. Deteksi dini komplikasi masa nifas meliputi perdarahan berlebih, infeksi, dan komplikasi lainnya seperti atonia uteri dan retensi plasenta.
2. Penanganan atonia uteri meliputi kompresi bimanual, oksitosin, dan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila perdarahan tidak berhenti.
3. Infeksi masa nifas disebabkan oleh bakteri dan faktor risiko seperti partus l
Dokumen tersebut merangkum tentang fisiografi persalinan, yang meliputi pengertian persalinan normal, tahapan-tahapannya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, tanda-tanda persalinan sesungguhnya dan palsu, serta mekanisme penurunan kepala janin selama proses persalinan.
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi dan penanganan masa nifas. Masa nifas merupakan masa sesudah persalinan yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Dokumen menjelaskan berbagai komplikasi seperti infeksi nifas, endometritis, peritonitis, bendungan asi, infeksi payudara, dan trombophlebitis beserta gejala dan penanganannya.
Tiga lokasi kemungkinan kehamilan ektopik pada anak perempuan yang lahir dari ibu yang mengambil DES ialah tiub falopian, ovari, dan abdomen. Kehamilan ektopik disebabkan oleh faktor seperti infeksi, pembedahan sebelum ini, dan penggunaan hormon."
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, penyesuaian sirkulasi darah, dan adaptasi otot
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa masalah kebidanan seperti solusio plasenta, atonia uteri, dan emboli cairan ketuban. Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari korpus uteri setelah 20 minggu kehamilan. Atonia uteri adalah ketidakmampuan otot rahim untuk berkontraksi sehingga menyebabkan perdarahan yang tidak terkendali. Emboli cairan ketuban
1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim.
2. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti kehamilan heterotopik, kehamilan ektopik kombinasi, dan kehamilan ektopik rangkap.
3. Faktor-faktor seperti infeksi, struktur tuba, dan gangguan fungsi silia tuba dapat memicu terjadinya kehamilan ektopik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas berbagai komplikasi yang dapat terjadi pada masa nifas seperti perdarahan berlebih, infeksi, eklampsia, pembengkakan, infeksi saluran kemih, mastitis, kehilangan nafsu makan, dan depresi pasca persalinan. (2) Komplikasi-komplikasi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti luka persalinan, defisiensi
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi ibu hamilbintangzwitsal28
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil terjadi pada sistem reproduksi dan payudara. Sistem reproduksi seperti uterus, vagina, ovarium, dan serviks mengalami perubahan untuk menyesuaikan kehamilan. Uterus membesar, vagina melebar, ovarium berhenti ovulasi, dan serviks lunak. Pada payudara, ukuran dan warna areola bertambah besar untuk mempersiapkan laktasi.
Perubahan fisiologi pada organ reproduksi wanita hamil antara lain uterus membesar dan menjadi lebih tebal, vagina dan vulva menjadi lebih merah dan kebiruan, payudara membesar dan mengeluarkan ASI setelah melahirkan, serta terjadi peningkatan sirkulasi darah dan metabolisme untuk menunjang pertumbuhan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang pecahnya ketuban dini, termasuk definisi, etiologi, gejala, diagnosis, dan penanganannya. Faktor risiko pecahnya ketuban dini antara lain inkompetensi serviks, polihidramnion, riwayat KPD sebelumnya, dan kelainan pada selaput ketuban. Gejalanya berupa keluarnya cairan ketuban melalui vagina beserta demam dan nyeri perut. Penanganannya meliputi rawat inap
Hormon estrogen dan progesteron menyebabkan berbagai perubahan pada organ reproduksi wanita selama kehamilan, seperti hipertrofi otot rahim, penebalan endometrium, dan relaksasi otot serviks untuk mempersiapkan persalinan. Perubahan ini juga terjadi pada payudara, vagina, vulva, dan organ-organ lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang abortus, termasuk definisi, jenis, gejala, diagnosa, dan penatalaksanaan abortus. Jenis abortus yang disebutkan antara lain abortus imminen, abortus inkompletus, abortus kompletus, missed abortion, dan abortus infeksius. Dokumen juga membahas hiperemesis gravidarum dan KPD serta partus prematur.
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partumVictorya Bambung
Ibu mengalami berbagai perubahan fisiologis dan psikologis pasca melahirkan. Secara fisiologis terjadi involusi uterus, perubahan sistem kardiovaskuler, pencernaan, dan lainnya. Secara psikologis ibu mengalami blues pasca melahirkan, kesedihan, dan beradaptasi dengan peran barunya sebagai ibu. Perawat berperan penting dalam komunikasi terapeutik untuk mendukung adaptasi ibu pasca melahirkan.
1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim.
2. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti kehamilan heterotopik, kehamilan ektopik kombinasi, dan kehamilan ektopik rangkap.
3. Faktor-faktor seperti infeksi, struktur tuba, dan gangguan fungsi silia tuba dapat memicu terjadinya kehamilan ektopik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas berbagai komplikasi yang dapat terjadi pada masa nifas seperti perdarahan berlebih, infeksi, eklampsia, pembengkakan, infeksi saluran kemih, mastitis, kehilangan nafsu makan, dan depresi pasca persalinan. (2) Komplikasi-komplikasi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti luka persalinan, defisiensi
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi ibu hamilbintangzwitsal28
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil terjadi pada sistem reproduksi dan payudara. Sistem reproduksi seperti uterus, vagina, ovarium, dan serviks mengalami perubahan untuk menyesuaikan kehamilan. Uterus membesar, vagina melebar, ovarium berhenti ovulasi, dan serviks lunak. Pada payudara, ukuran dan warna areola bertambah besar untuk mempersiapkan laktasi.
Perubahan fisiologi pada organ reproduksi wanita hamil antara lain uterus membesar dan menjadi lebih tebal, vagina dan vulva menjadi lebih merah dan kebiruan, payudara membesar dan mengeluarkan ASI setelah melahirkan, serta terjadi peningkatan sirkulasi darah dan metabolisme untuk menunjang pertumbuhan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang pecahnya ketuban dini, termasuk definisi, etiologi, gejala, diagnosis, dan penanganannya. Faktor risiko pecahnya ketuban dini antara lain inkompetensi serviks, polihidramnion, riwayat KPD sebelumnya, dan kelainan pada selaput ketuban. Gejalanya berupa keluarnya cairan ketuban melalui vagina beserta demam dan nyeri perut. Penanganannya meliputi rawat inap
Hormon estrogen dan progesteron menyebabkan berbagai perubahan pada organ reproduksi wanita selama kehamilan, seperti hipertrofi otot rahim, penebalan endometrium, dan relaksasi otot serviks untuk mempersiapkan persalinan. Perubahan ini juga terjadi pada payudara, vagina, vulva, dan organ-organ lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang abortus, termasuk definisi, jenis, gejala, diagnosa, dan penatalaksanaan abortus. Jenis abortus yang disebutkan antara lain abortus imminen, abortus inkompletus, abortus kompletus, missed abortion, dan abortus infeksius. Dokumen juga membahas hiperemesis gravidarum dan KPD serta partus prematur.
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partumVictorya Bambung
Ibu mengalami berbagai perubahan fisiologis dan psikologis pasca melahirkan. Secara fisiologis terjadi involusi uterus, perubahan sistem kardiovaskuler, pencernaan, dan lainnya. Secara psikologis ibu mengalami blues pasca melahirkan, kesedihan, dan beradaptasi dengan peran barunya sebagai ibu. Perawat berperan penting dalam komunikasi terapeutik untuk mendukung adaptasi ibu pasca melahirkan.
Masa nifas adalah masa pemulihan setelah persalinan yang berlangsung selama 6 minggu. Selama masa ini terjadi perubahan fisiologis seperti involusi rahim, lokhea, dan produksi ASI. Tujuan asuhan masa nifas adalah memastikan kesehatan ibu dan bayi, serta memberikan edukasi tentang perawatan diri, menyusui, dan keluarga berencana.
Masa nifas adalah masa pemulihan setelah persalinan yang berlangsung selama 6 minggu. Selama masa ini terjadi perubahan fisiologis seperti involusi rahim, lokhea, dan produksi ASI. Tujuan asuhan masa nifas adalah memastikan kesehatan ibu dan bayi, mencegah komplikasi, serta memberikan edukasi tentang perawatan diri, menyusui, dan keluarga berencana.
Post partum merupakan masa 6 minggu setelah persalinan yang ditandai dengan pemulihan organ reproduksi ibu serta adaptasi peran baru sebagai ibu. Pada masa ini terjadi berbagai perubahan fisik, psikologis, dan peran sosial bagi ibu dan keluarga. Perawatan kesehatan ibu meliputi pemantauan lochia, fundus uteri, dan tanda-tanda komplikasi serta dukungan psikososial.
Perubahan pada masa kehamilan pada ibu hamilIndriHime
Proses kehamilan dan perawatan ibu hamil terdiri dari fertilisasi, implantasi, perkembangan janin selama trimester, perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil, serta pemantauan dan pemeriksaan rutin selama kehamilan seperti ANC yang meliputi 10T, pemeriksaan laboratorium dan penunjang.
Asuhan pada Ibu Nifas dengan Post PartumIndah Widi
Masa nifas merupakan masa pemulihan setelah persalinan yang ditandai dengan kemungkinan terjadinya post partum blues pada 70% ibu. Post partum blues adalah kesedihan sementara yang ditandai dengan cemas, menangis, tidak percaya diri dan sensitif. Penatalaksanaannya mencakup peningkatan dukungan keluarga dan pencegahan dengan istirahat ibu serta peran aktif suami dan keluarga dalam merawat ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang masa prenatal yang meliputi tiga tahapan perkembangan janin yaitu fase germinal, embrio, dan janin. Dokumen juga menjelaskan pengaruh masa prenatal terhadap tingkah laku dan implikasinya, serta penyesuaian fisik dan psikologis ibu pasca melahirkan.
Dokumen tersebut membahas tiga periode penting dalam perkembangan manusia, yaitu periode pranatal, neonatal, dan pascanatal. Periode pranatal adalah masa konsepsi hingga kelahiran, neonatal adalah masa bayi baru lahir, dan pascanatal adalah masa bayi hingga usia 2 tahun. Ketiga periode ini penting bagi pertumbuhan dan penyesuaian individu baru lahir ke lingkungan luar.
Tonsilitis adalah infeksi pada tonsil yang dapat berupa akut atau kronik. Tonsilitis akut disebabkan oleh virus, bakteria atau jamur dan menyebabkan sakit tekak, demam, dan bengkak pada leher. Tonsilitis kronik disebabkan oleh episode tonsilitis akut berulang dan ditandai dengan sakit tekak kronik serta bengkak pada tonsil dan kelenjar leher. Pengobatan untuk tonsilitis akut meliputi obat pereda nyeri
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang simtomatologi, etiologi, dan penyebab-penyebab kabur penglihatan dan buta. Beberapa penyebab utama yang disebutkan adalah katarak, degenerasi makula, retinopati diabetik, glaukoma, trauma, infeksi seperti trakoma, dan kekurangan gizi seperti xeropthalmia. Dokumen ini sangat bermanfaat untuk memahami kondisi-kondisi medis yang dapat menyebabkan gang
1. Uveitis adalah inflamasi seluruh lapisan uvea mata.
2. Terdapat dua jenis utama uveitis: anterior dan posterior.
3. Uveitis disebabkan oleh pelbagai faktor seperti penyakit autoimun, infeksi, dan lain-lain.
The document summarizes common neurological symptoms involving the nervous system, motor functions, and sensory functions. Some key symptoms mentioned include loss of consciousness, motor impairments like tremors and involuntary movements, sensory changes like numbness and tingling, and meningeal irritation signs such as headache, neck stiffness, and photophobia. Neurological disorders can cause a range of symptoms affecting thinking, movement, sensation, and other nervous system functions.
Penyakit Parkinson merupakan gangguan degeneratif yang menyebabkan kekakuan otot dan gangguan gerakan. Ia disebabkan oleh kehilangan neuron dopaminergik di substantia nigra otak. Gejala utama termasuk tremor, kekakuan otot, dan kesukaran bergerak. Pengurusannya meliputi ubat-ubatan seperti levodopa dan amantadine serta latihan fizikal.
Sakit kepala atau migrain melibatkan vasokonstriksi dan vasodilatasi arteri yang menyebabkan gangguan fungsi otak dan kesakitan. Jenis migrain termasuk klasik dengan aura dan biasa tanpa aura, disebabkan oleh faktor psikologi, fisiologi dan makanan tertentu. Gejala termasuk sakit kepala sebelah, muntah, dan gangguan penglihatan. Rawatan untuk serangan akut dan pencegahan meliputi ubat-ubatan seperti ergot
Epilepsi adalah gangguan paroksismal otak yang menyebabkan pergerakan, sensasi, dan tingkah laku tidak normal yang bermula dan berakhir secara spontan. Ia disebabkan oleh faktor genetik, usia, jenis kelamin, masalah otak seperti tekanan cairan otak dan infeksi, serta faktor luar seperti racun dan masalah metabolik. Serangan epilepsi boleh dicetuskan oleh keletihan, stres, demam, dan pengambilan alk
Bell's palsy adalah kelumpuhan otot muka sementara yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Gejala utamanya adalah kelumpuhan separa atau penuh pada satu sisi wajah yang menyebabkan kesukaran menutup mata, tersenyum, dan mengunyah. Rawatan utama adalah steroid untuk mengurangkan pembengkakan saraf dan terapi fizikal untuk memulihkan fungsi otot. Kebanyakan kes pulih sepenuhnya dalam tempoh
Sista (cyst) adalah tumor kulit berbentuk bulat yang terdiri dari rongga berisi cairan atau bahan setengah padat. Sista dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti wajah, leher, kepala, punggung, dan daerah genital. Jenisnya meliputi sista retensi kelenjar, sista eksudasi dan retensi seperti pilar cyst, sista struktur vestigal seperti epidermoid cyst, dan sista berparasit seperti hy
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Definisi peurperium
• Merupakan masa sesaorang ibu untuk kembali pulih dari
kesan melahirkan anak.Tempoh masa ini biasanya adalah
selama 6 – 7 minggu ,yang ditentukan ketiadaan darah
nifas (lochia)
- christoper sinclair (1993)
• Tempoh masa selama 6 minggu selepas bersalin
- E. Malcom symonds (1992)
3. Perubahan Fisiologi Uterus semasa
peurperium
• Uterus melalui perubahan yg cepat melalui proses
‘autolysis’ dan ‘atrophy’.Hasilan perubahan ini
uterus tidak lagi dapat dipalpasi dalam masa 10
hari.Dalam masa 6 /52 minggu uterus tersebut
akan kembali seperti keadaan sebelum
mengandung.lochia pula pd kebiasanya hanya
terhasil selama 2/52 tertapi boleh menjangkau
sehingga 8/52
• Jika proses lactasi tidak terbentuk endometrium
akan terbentuk,sebaliknya jika ibu menyusukan
anak ,endometrium ini akan terhasil lewat sehingga
6 bulan atau lebih.
4. Masalah semasa peurperium
1. Urinary tract
infection.
• sign + symptom
fever ,dsyuria
• Ix
mid stream urine
2. Uterine infection
• sign + symptom high
fever on 3rd
& 4th
day
after delivery
Malaise
Uterus bulky & tender.
Lochia may be offensive.
• IX
High vaginal swab.
5. Sambung….
3. Mastitis.
- sign + symptom
Tender over infection
region
Red area appear
Pain in the breast
Low grade fever.
IX
- TWDC
4. Vaginal bleeding
Primary bleeding
- retained placenta
Secondary bleeding
- due to infection
6. Masalah berkaitan psikiatrik semasa
peurperium
1. ‘third day blues’
• adalah satu keadaan yg disebabkan perubahan
persepsi wanita kepada keadaan muram dan bersedih
terhadap persekitaran semasa lepas bersalin
Sebab-sebab :
• Perubahan hormon
• Gangguan fizikal seperti luka di perineum
• Perhatian kpd bayi melebihi perhatian kpd ibu.
Masalah ini jika tidak terkawal boleh menyebabkan kpd
‘post natal depression’
7. 2. Post Natal Depression
• Terjadi biasanya selepas 5 hari selepas kelahiran anak
• Mempunyai tanda seperti ibu kelihatan muram dan
bersedih,menangis tanpa sebab,terdapat perubahan pada
personaliti,perubahan pd corak tidur dan mungkin
menyebabkan pengabaian kpd penjagan diri
sendiri,pengabaian kpd tugas-tugas rumah angga dan akhir
sekali pengabaian kpd bayi itu sendiri.
8. 3. Peurperal psychosis
• kes peurperal psychosis biasanya jarang berlaku.
• Kes ‘peurperal psychosis’ akan menunjukan tingkahlaku
‘bizarre’ ,terdapat halusinasi,terdapat delusi .
• Secara amnya fungsional pesakit akan terganggu
sebagaimana pesakit psychosis yang lain.
9. Lain-lain masalah semasa peurperium
• Superficial venous trombosis.
• Deep vein trombosis.
• Pulmonary embolism.
10. Tujuan penjagaan semasa peurperium
• Mengembalikan kesihatan ibu ketahap optimum
• Mencapai kesihatan bayi yang optimum.
• Mengikat hubungan (bonding) antara ibu dan anak
serta keluarga.
• Memastikan proses laktasi pada ibu.
• Memberi panduan dan pendidikan kesiahtan kpd
ibu dan kelurga.
• Memastikan ibu kembali ketahap kehidupan yang
normal secepat mungkin.