Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas umumnya dialami walaupun persalinan berjalan normal tanpa komplikasi. Gangguan-gangguan tersebut meliputi nyeri akibat kontraksi uterus, pembengkakan payudara, luka jahitan perineum atau operasi, serta konstipasi dan hemoroid.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ciri-ciri bayi baru lahir normal berdasarkan beberapa sumber. Bayi baru lahir normal didefinisikan sebagai bayi yang lahir antara minggu ke-37 sampai 42 kehamilan, berat badan 2500-4000 gram, dan tidak memiliki kelainan bawaan berat. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan beberapa refleks yang dimiliki bayi baru lahir normal. Terakhir, dibahas mekanis
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta sebelum bayi lahir. Dokumen ini membahas klasifikasi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan solusio plasenta berdasarkan derajat pelepasan plasenta, bentuk perdarahannya, dan tingkat gejala klinis. Solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berat dan syok yang membahayakan ibu dan janin, sehingga diperlukan
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas umumnya dialami walaupun persalinan berjalan normal tanpa komplikasi. Gangguan-gangguan tersebut meliputi nyeri akibat kontraksi uterus, pembengkakan payudara, luka jahitan perineum atau operasi, serta konstipasi dan hemoroid.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ciri-ciri bayi baru lahir normal berdasarkan beberapa sumber. Bayi baru lahir normal didefinisikan sebagai bayi yang lahir antara minggu ke-37 sampai 42 kehamilan, berat badan 2500-4000 gram, dan tidak memiliki kelainan bawaan berat. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan beberapa refleks yang dimiliki bayi baru lahir normal. Terakhir, dibahas mekanis
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Atonia uteri adalah kondisi gagalnya rahim berkontraksi dengan baik setelah persalinan yang disebabkan oleh distensi rahim berlebihan, partus lama, kehamilan banyak anak, persalinan buatan, atau infeksi. Gejalanya adalah perdarahan pervaginam, rahim lunak dan naik, serta tanda-tanda syok. Penanganannya meliputi pemberian oksitosin, masase rahim, kosongkan kandung kemih, dan perawatan KBI.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan ulang antenatal care (ANC) yang bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin selama kehamilan. Ia menjelaskan tentang frekuensi kunjungan ANC berdasarkan trimester kehamilan, pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada setiap kunjungan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan fisik lainnya, serta pentingnya mer
Mahasiswi memberikan asuhan kebidanan komprehensif kepada Ny. F selama kehamilan, persalinan, nifas, dan KB. Terdapat beberapa kesenjangan pada pemberian ANC dan monitoring kehamilan Ny. F. Akan tetapi secara umum asuhan telah dilaksanakan dengan baik meliputi pemeriksaan kehamilan, persalinan, BBL, nifas, serta konseling KB menggunakan pendekatan Varney dan dokumentasi SOAP.
Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Pemeriksaan vulva dan perineum harus dilakukan setelah persalinan untuk mendeteksi adanya robekan. Jahitan harus dilakukan dengan benar untuk merepair luka robekan dengan mengekspos jalan lahir dan merekonstruksi jaringan yang rusak.
1. Proses adaptasi yang kompleks terjadi pada bayi baru lahir dari kehidupan intrauterus menuju kehidupan ekstrauterus, termasuk perubahan sistem pernafasan, peredaran darah, pengaturan suhu, pencernaan, kekebalan tubuh, ginjal, reproduksi, muskuloskeletal, neurologi, dan integumen.
2. Beberapa adaptasi utama adalah permulaan nafas, penyesuaian sirkulasi darah, pengaturan suhu tubuh, pematangan sist
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Ketuban pecah dini adalah pecahnya kulit ketuban sebelum proses persalinan berlangsung setelah kehamilan berusia 22 minggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada janin seperti kematian janin di dalam rahim, asfiksia, dan prematuritas, serta komplikasi pada ibu seperti infeksi dan perdarahan. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid untuk meningkatkan kematangan paru-
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Partograf adalah lembar observasi yang digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan, kondisi ibu dan janin, serta tindakan medis yang diberikan untuk memantau dan membuat keputusan klinik selama persalinan. Partograf digunakan oleh tenaga kesehatan untuk memantau persalinan normal maupun komplikasi, dan berisi informasi tentang kontraksi rahim, dilatasi serviks, dan kondisi ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Atonia uteri adalah kondisi gagalnya rahim berkontraksi dengan baik setelah persalinan yang disebabkan oleh distensi rahim berlebihan, partus lama, kehamilan banyak anak, persalinan buatan, atau infeksi. Gejalanya adalah perdarahan pervaginam, rahim lunak dan naik, serta tanda-tanda syok. Penanganannya meliputi pemberian oksitosin, masase rahim, kosongkan kandung kemih, dan perawatan KBI.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan ulang antenatal care (ANC) yang bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin selama kehamilan. Ia menjelaskan tentang frekuensi kunjungan ANC berdasarkan trimester kehamilan, pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada setiap kunjungan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan fisik lainnya, serta pentingnya mer
Mahasiswi memberikan asuhan kebidanan komprehensif kepada Ny. F selama kehamilan, persalinan, nifas, dan KB. Terdapat beberapa kesenjangan pada pemberian ANC dan monitoring kehamilan Ny. F. Akan tetapi secara umum asuhan telah dilaksanakan dengan baik meliputi pemeriksaan kehamilan, persalinan, BBL, nifas, serta konseling KB menggunakan pendekatan Varney dan dokumentasi SOAP.
Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Pemeriksaan vulva dan perineum harus dilakukan setelah persalinan untuk mendeteksi adanya robekan. Jahitan harus dilakukan dengan benar untuk merepair luka robekan dengan mengekspos jalan lahir dan merekonstruksi jaringan yang rusak.
1. Proses adaptasi yang kompleks terjadi pada bayi baru lahir dari kehidupan intrauterus menuju kehidupan ekstrauterus, termasuk perubahan sistem pernafasan, peredaran darah, pengaturan suhu, pencernaan, kekebalan tubuh, ginjal, reproduksi, muskuloskeletal, neurologi, dan integumen.
2. Beberapa adaptasi utama adalah permulaan nafas, penyesuaian sirkulasi darah, pengaturan suhu tubuh, pematangan sist
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Ketuban pecah dini adalah pecahnya kulit ketuban sebelum proses persalinan berlangsung setelah kehamilan berusia 22 minggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada janin seperti kematian janin di dalam rahim, asfiksia, dan prematuritas, serta komplikasi pada ibu seperti infeksi dan perdarahan. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid untuk meningkatkan kematangan paru-
Dokumen tersebut membahas tentang Kala IV persalinan yang dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda yang harus diamati pada kala IV seperti tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan perdarahan. Dokumen juga membahas tanda bahaya, mekanisme fisiologis, asuhan, dan kemungkinan komplikasi pada kala IV seperti at
Partograf adalah lembar observasi yang digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan, kondisi ibu dan janin, serta tindakan medis yang diberikan untuk memantau dan membuat keputusan klinik selama persalinan. Partograf digunakan oleh tenaga kesehatan untuk memantau persalinan normal maupun komplikasi, dan berisi informasi tentang kontraksi rahim, dilatasi serviks, dan kondisi ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi ibu hamilbintangzwitsal28
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil terjadi pada sistem reproduksi dan payudara. Sistem reproduksi seperti uterus, vagina, ovarium, dan serviks mengalami perubahan untuk menyesuaikan kehamilan. Uterus membesar, vagina melebar, ovarium berhenti ovulasi, dan serviks lunak. Pada payudara, ukuran dan warna areola bertambah besar untuk mempersiapkan laktasi.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah persalinan selesai.
2. Tahapan-tahapan masa nifas yaitu puerperium dini, intermedial, dan remot.
3. Perubahan fisiologis uterus dan sistem reproduksi selama masa nifas seperti involusi uterus, involusi tempat plasenta, dan perubahan ligamen.
Dokumen ini membahas tentang istilah-istilah terkait persalinan, tahapan persalinan yang terbagi atas 3 kala, tanda-tanda persalinan sudah dekat, proses persalinan pada setiap kala, dan fisiologi laktasi pasca melahirkan.
Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)Arij Asfari
Dokumen tersebut membahas proses kehamilan, perkembangan embrio, dan berbagai metode persalinan seperti persalinan normal, persalinan Caesar, dan persalinan di dalam air (waterbirth). Proses kehamilan dimulai dari pembuahan telur oleh sperma hingga janin siap untuk dilahirkan pada usia kehamilan sekitar 40 minggu. Terdapat tiga tahapan persalinan normal yaitu pembukaan serviks, kelahiran bayi, dan keluarnya plase
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologi ibu selama masa nifas. Secara ringkas, perubahan tersebut meliputi: (1) involusi uterus dan pengeluaran lokhea, (2) perubahan serviks dan vagina, (3) perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan hematologi. Perubahan-perubahan ini merupakan proses pemulihan tubuh ibu setelah melahirkan.
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologis pada sistem reproduksi, perkemihan, pencernaan, muskuloskeletal, endokrin, hematologi, dan kardiovaskuler seorang ibu selama masa nifas setelah melahirkan. Proses involusi rahim, lochia, dan perubahan hormon merupakan perubahan utama pada sistem reproduksi ibu pasca melahirkan.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan, meliputi 4 tahapan (kala) persalinan dan perubahan fisiologis yang terjadi pada setiap kala tersebut. Kala pertama adalah kala pembukaan, kala kedua pengeluaran janin, kala ketiga pengeluaran plasenta, dan kala keempat pengawasan. Dokumen ini juga menjelaskan teori penyebab persalinan dan bentuk persalinan
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir yaitu sekitar 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu nifas, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasenta, dan perub
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan penyakit menular langsung dan bersumber binatang, mencakup penjelasan gejala, cara penularan, dan pencegahannya untuk penyakit seperti kudis, cacar air, influenza, demam berdarah dengue, dan malaria.
Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi pria dengan mengikat saluran sperma sehingga benih tidak mengalir ke air mani. Tindakan ini hanya boleh dilakukan bagi pasangan yang yakin sudah mencapai ukuran keluarga yang diinginkan atau istri yang memiliki masalah kesehatan, dan tidak boleh dilakukan bagi yang sakit akut atau memiliki gangguan kesehatan tertentu. Vasektomi akan efektif setelah
Diare adalah kondisi buang air besar lebih sering dengan konsistensi cair yang disebabkan oleh infeksi, malabsorpsi, atau keracunan. Diare berbahaya jika tidak ditangani karena bisa menyebabkan dehidrasi yang berpotensi fatal. Pengobatan diare meliputi pemberian oralit, zink, ASI/makanan sesuai umur, serta antibiotik pada kasus-kasus tertentu. Pencegahan diare penting dengan menjaga kebersihan lingkungan
Persalinan normal terdiri atas 4 kala, dimulai dengan pembukaan serviks sampai diameter 9-10 cm selama kala 1, keluarnya kepala janin selama kala 2, keluarnya tubuh selama kala 3, dan pengawasan pascapersalinan selama kala 4. Kepala janin melakukan fleksi dan putaran paksi dalam untuk melewati rongga panggul, diikuti oleh bahu dan tubuh.
Hormon estrogen dan progesteron menyebabkan perubahan pada organ-organ reproduksi wanita selama kehamilan. Uterus membesar dan menjadi lebih lunak, payudara membesar, dan terjadi peningkatan sirkulasi darah. Perubahan-perubahan ini mempersiapkan tubuh untuk kehamilan dan melahirkan.
Proses kehamilan dimulai dengan fertilisasi, yaitu bergabungnya sel sperma dan ovum. Zigot yang terbentuk kemudian berkembang menjadi blastula dan melakukan nidasi dengan menempel pada dinding uterus. Selama kehamilan, korion dan desidua berkembang untuk mendukung pertumbuhan embrio.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Puerperium (Nifas) adalah masa sesudah
persalinan dan berakhir setelah kira-kira
6 minggu.
Kejadian yang terpenting dalam nifas :
• Involusi
• Hemokonsentrasi
• Laktasi
3. Involusi adalah pulihnya genitalia
eksterna dan interna seperti keadaan
sebelum hamil.
Kira-kira terjadi sampai 3 bulan setelah
persalinan.
4. Waktu Besar uterus
Setelah janin lahir TFU setinggi pusat
Segera setelah plasenta
lahir
TFU ± 2 jari bawah pusat
Hari ke-5 Post partum TFU 7 cm diatas simfisis
atau ½ simfisis - pusat
Sesudah 12 hari Uterus tidak dapat diraba
lagi di atas simfisis
Besar uterus
5.
6. Berat uterus
Waktu Berat uterus
Uterus pada kehamilan ± 1000 gram
1 minggu post partum ± 500 gram
2 minggu post partum ± 300 gram
6 minggu post partum ± 40-60 gram
Berat uterus normal
± 30 gram
sebelum hamil
Perubahan tersebut berhubungan erat dengan perubahan pada
miometrium yang bersifat proteolisis.
7.
8. Merupakan suatu luka kasar dan menonjol ke dalam
kavum uteri.
Luka bekas plasenta tidak meninggalkan jaringan
parut.
Tumbuh endometrium baru di bawah permukaan luka .
Waktu Besar luka
Segera setelah persalinan Diameter ± 7,5 cm
Sesudah 2 minggu Diameter ± 3,5 cm
Sesudah 6 minggu Diameter ± 2,4 mm
9. Timbulnya trombosis, degenerasi dan
nekrosis di tempat implantasi plasenta
Waktu Perubahan endometrium
Hari pertama setelah persalinan Tebal 2-5 mm, permukaan
kasar akibat pelepasan desidua
dan selaput janin.
Sesudah 3 hari Permukaan mulai rata akibat
degenerasi, sebagian besar
endometrium terlepas.
Sesudah 2 – 3 minggu Regenerasi endometrium dari
sisa-sisa desidua basalis.
10. Segera setelah lahir, bentuk serviks menganga seperti
corong kontraksi korpus uteri.
Warna serviks merah kehitam-hitaman.
Konsistensi lunak.
Waktu Ukuran serviks
Segera setelah persalinan Tangan pemeriksa masih
bisa dimasukkan
Sesudah 2 jam Hanya 2-3 jari
Sesudah 1 minggu 1 jari
11. Setelah janin lahir, ligamen, difragma
pelvis dan fasia yang meregang
berangsur-angsur menciut kembali.
12. Vagina yang meregang saat persalinan,
lambat laun mencapai ukuran yang
normal.
Pada minggu ke-3 post partum rugae
mulai nampak kembali.
13. Shunt antara sirkulasi ibu dan plasenta
hilang tiba-tiba.
Volume darah ibu relatif akan bertambah
beban jantung bertambah.
Hemokonsentrasi mengembalikan
volume darah seperti semula.
Terjadi pada hari ke 3 -15 postpartum.
14. Setelah partus, pengaruh menekan
hormon estrogen dan progesteron
terhadap hipofisis hilang.
Timbul kembali pengaruh hormon
hipofisis yaitu lactogenic hormone
(prolaktin) kelenjar berisi air susu.
Pengaruh oksitosin mioepitelium
kelenjar susu berkontraksi
pengeluaran air susu.
15. After pains atau mules-mules
• Terjadi akibat kontraksi uterus. Biasanya pada 2-
3 hari postpartum.
• Timbul jg bila masih terdapat sisa selaput
ketuban, plasenta atau gumpalan darah dalam
rahim.
Suhu
• Suhu inpartu < 37,2oC.
• Sesudah inpartu naik 0,5 oC tapi tidak > 38oC
• Sesudah 12 jam pertama, suhu kembali normal
• Bila suhu > 38oC mungkin infeksi.
16. Nadi
• Umumnya 60-80 x per menit.
• Segera setelah partus dapat terjadi bradikardia.
• Bila terdapat takikardia, sedangkan suhu normal
curiga perdarahan atau vitium kordis
Hipertensi postpartum
• Akan menghilang dengan sendirinya apabila
tidak terdapat penyakit lain dalam 2 bulan tanpa
pengobatan.
17. Lokia
• Adalah sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina pada
masa nifas.
Waktu Karakteristik Lokia
Hari pertama dan kedua Lokia rubra atau lokia kruenta
(darah segar bercampur sisa-sisa
selaput ketuban, sel desidua,
verniks kaseosa, lanugo dan
mekonium)
Hari ke 3- 7 Lokia sanguinolenta (darah
bercampur lendir)
Setelah seminggu Lokia serosa (lokia cair tidak
berdarah, warna kuning)
Setelah 2 minggu Lokia alba (cairan putih )
18. Bila ada laserasi jalan lahir atau luka episiotomi
lakukan penjahitan dan perawatan luka.
Pengawasan 1 jam postpartum kemungkinan
perdarahan postpartum
Ibu lelah cukup istirahat.
Delapan jam postpartum harus tidur telentang.
Diet seimbang
Miksi atau berkemih segera dilakukan sendiri.