Remaja sehat menjadi aset bangsa yang sangat berharga bagi kelangsungan pembangunan dimasa mendatang. Dengan demikian status kesehatan remaja merupakan hal yang perlu dipelihara dan ditingkatkan agar dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, tangguh, dan produktif serta mampu bersaing. Menurut WHO kelompok remaja yaitu penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, di Indonesia memiliki proporsi kurang lebih seperlima dari jumlah seluruh penduduk. Ini sesuai dengan proporsi remaja di dunia dimana jumlah remaja diperkirakan 1,2 miliar atau sekitar seperlima dari jumlah penduduk dunia.
Masa remaja sangat erat kaitannya dengan perkembangan psikis pada periode yang dikenal sebagai masa pubertas yang diringi dengan perkembangan seksual. Kondisi ini menyebabkan remaja menjadi rentan terhadap masalah-masalah perilaku berisiko, seperti melakukan hubungan seksual sebelum menikah dan penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Napza), yang keduanya dapat membawa risiko terhadap penularan Infeksi Menular Seksual (IMS), Human Immuno-deficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
2. 5. SAAT-SAAT SULIT DALAM PENERAPAN
KIP/K
14 hal saat-saat sulit dalam penerapan KIP/K, antara lain dibawah
ini :
1. Diam (tidak bersuara)
menandakan :
Penolakan atau kebingungan klien
Ragu untuk mengatakan apa selanjutnya
Klien menginginkan sesuatu dari
konselor
Klien sedang memikirkan apa yang akan
dikatakan
3. 2. Klien Menangis
Reaksi konselor Tenangkan klien dengan
menyentuh pundaknya dan menepuk-nepuk
bahu atau memegang tangan klien secara hati-
hati.
4. 3. Konselor meyakini bahwa tidak ada pemecahan
bagi masalah klien
Biasanya terjadi jika konselor tidak dapat
memecahkan atau membantu menyelesaikan
masalah seperti harapan klien.
Ex : Kasus pada remaja putri yang ingin aborsi.
5. 4. Konselor melakukan kesalahan
Mengakui bahwa konselor salah dan minta maaf
adalah cara untuk menghargai klien.
Hal terpenting untuk menciptakan hubungan
baik adalah jujur.
6. 5. Konselor tidak tahu jawaban dari pertanyaan
klien
Hal ini merupakan kecemasan yg biasa
diutarakan konselor. Sudah sepantasnya
mengatakan bahwa konselor tdk dapat menjawab
pertanyaan klien, tetapi akan berusaha mencari
informasi tersebut untuk klien
7. 6. Klien menolak bantuan konselor
Ditunjukkan dengan klien enggan bicara.
Tekankan hal positif, paling tidak klien telah
datang dan berkenalan dengan konselor,
mungkin klien mau mempertimbangkan
kembali. Sarankan untuk melakukan pertemuan
lanjutan.
8. 7. Klien merasa tidak nyaman dengan jenis kelamin
konselor
pada kenyataannya berhadapan dengan
seseorang dengan jenis kelamin berbeda menjadi
masalah bagi klien, tapi merupakan latihan yang
baik bagi klien. Karena itu sebelumnya konselor
harus dapat melihat apakah klien betul-betul
mau mencoba.
9. 8. Waktu yang dimiliki konselor terbatas
Konselor memberikan informasi beberapa saat
sebelum pertemuan, meminta maaf, menjelaskan
sebab keterbatasan waktunya, dan menunjukkan
konselor berharap bertemu klien pada
pertemuan selanjutnya
10. 9. Konselor tidak menciptakan hubungan yang
baik
Konselor meminta pendapat kepada teman
sesame petugas klinik untuk mengamati
pertemuan dan melihat dimana letak
kesulitannya, apakah ada sikap klien yang
membuat konselor merasa ditolak klien.
11. 10. Klien dan konselor sudah saling mengenal
Konselor melayani seperti pada umumnya,
tekankan bahwa kerahasiaan akan tetap terjaga,
jelaskan bahwa konselor akan bersikap sedikit
berbeda dengan sikap diluar konseling terhadap
klien sebagai temannya.
12. 11. Klien berbicara terus dan yg dibicarakan tidak
sesuai topic
Potong pembicaraannya setelah beberapa saat bila
klien terus menerus berbicara dan mengulang
pembicaraannya.
13. 12. Klien bertanya tentang hal-hal pribadi konselor
Nyatakan pada klien bahwa cerita konselor tentang
dirinya tidak akan membantu klien, oleh karena
itu lebih baik tidak bercerita
14. 13. Konselor merasa dipermalukan dengan suatu
topik pembicaraan.
Sebaiknya jujur kepada klien, terutama bila
konselor bereaksi secara emosional pada klien,
karena klien akan mengamati hal itu.
15. 14. Keadaan kritis
Komunikasikan dengan tegas tapi sopan keadaan
darurat kepada keluarga. Berikan penjelasan
dengan singkat tapi jelas langkah-langkah yang
harus dilakukan bersama untuk mengatasi
keadaan.
16. 6. Kesulitan Saat Konseling
Saat melakukan konseling tentu saja sbg seorang
bidan akan mengalami banyak kesulitan diantaranya:
1. Berusaha terlalu banyak dan terlalu dini
2. Lebih banyak mengajar daripada membina
hubungan
3. Penerimaan yg berlebihan
17. 4. Menampilkan masalah konseling pd orang yg tidak
berpengalaman
5. Kecendrungan untuk menampilkan kepribadian
konseling
6. Merenungkan setelah sesi yg sulit
18. 7. UPAYA MENGATASI KESULITAN DALAM
KONSELING
1) Tiap individu memahami dirinya.
2) Dapat menguasai ilmu komunikasi.
3) Untuk dapat lancarnya komunikasi , siapkan materi,
catatan dan alat agar dapat mempermudah
penerimaan klien.
4) Meletakkan kearifan sebagai dasar kepribadian
konselor efektif.
19. 5) Mengecek arti atau maksud yang disampaikan.
Bertanya lebih lanjut pada si komunikan apakah ia
sudah mengerti apa yang sikomunikator bicarakan.
6) Mengulangi pesan yang disampaikan memperkuat
dengan bahasa isyarat.