SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
PENTINGNYA ORGANISASI MENJALIN KOMUNIKASI YANG
BAIK DENGAN STAKEHOLDERNYA
OLEH
Dra. Yerah Melita, MM
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK WIDURI
APRIL 2021
Abstract
Goals to be achieved organization is built, maintained and the creation
og agood or harmonious relationship the organization with the public. Public
Relations has two parts, namely the internal public and the external public.
Either the internal public or the external public should receive the same concern
and care from the organization.
Internal public and external public are often called stakeholder relations.
Stakeholders are the parties that have a big share in the growth and
development of the organization. Withaout stakeholder relations, organization
will not exist and will never exist. Therefore, the organization sesses the
importance and need to care about the existence of its stakehoders.
Keywords: Organization, Communication, Public Relations, Internal Public,
Eksternal Public.
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dalam organisasi adalah terbina, terpelihara,
dan terciptanya hubungan yang baik atau harmonis antara organisasi dengan
publiknya. Publik dalam hubungan masyarakat terdiri dari dua bagian, yakni
publik internal dan publik eksternal. Baik publik internal maupun publik
eksternal harus mendapat perhatian dan kepedulian yang sama dari pihak
organisai.
Publik internal dan eksternal sering disebut stakeholders. Hubungannya
menjadi stakeholder relations. Stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki
andil yang besar dalam pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Tanpa
stake holder relations yang baik, organisasi tak akan bisa eksis dan bertahan,
oleh karena itu organisasi menilai penting dan perlu mempedulikan keberadaan
stakeholdernya.
Kata Kunci : Organisasi, Komunikasi, Public Relations, Internal Publik dan
Eksternal Publik.
PENTINGNYA ORGANISASI MENJALIN KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN
STAKEHOLDERNYA
1. Pendahuluan.
Hubungan atau komunikasi yang baik adalah dambaan atau harapam dari
setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat profit maupun organisasi yang tidak
mencari profit atau organisasi sosial. Organisasi ingin supaya semua elemen dalam
masyarakat turut mendukung dan mendorongnya tumbuh kembang organisasi.
Elemen atau unsur dalam masyarakat yang turut mengembangkan organisasi
terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu elemen yang ada di dalam organisasi atau
lebih familiar disebut dengan publik internal dan elemen yang ada di luar organisasi
atau yang dikenal publik eksternal. Kedua elemen atau unsur ini, baik internal publik
maupun eksternal publik keduanya sama pentingnya. Keduanya turut menentukan
tumbuh kembangnya organisasi . Baik internal publik maupun eksternal publik sering
disebut dengan stakeholder Relations.
Stakeholder merupakan publik interna yang ada di dalam organisasi, bisa
dikatakan keluarga besar organissi, seperti: karyawan, keluarga karyawan,
investor/pemegang saham atau stockholder. Sedangkan publik eksternal adalah
masyarakat yang ada di luar organisasi, seperti: masyarakat sekitar, pemerintah,
media/pers, pelanggan, konsumen dan publik eksternal lainnya. Keterlibatan
keduanya sangat diperlukan dalam mencapai tujuan organisasi.
Organisasi yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri untuk
mencapai tujuan organisasi dan mengabaikan atau tidak peduli terhadap
kepentingan stakeholdernya umumnya tidak dapat berkembang dengan baik, dan
bisa berdampak buruk serta mengarah dan cenderung gulung tikar atau pailit.
Suatu organisai bukanlah apa-apa dan tidak akan menjadi apa-apa jika mengabaikan
kepentingan stakeholdernya. Oleh sebab itu diperlukan hubunngan yang baik,
komunikasi yang baik dengan bentuk kegiatan-kegiatan komunikasi yang dapat
mempererat dan menjalin tali silaturahmi yang baik.
Komunikasi yang baik, dapat diimplemetasikan melalui kegiatan yang
dilakukan organisasi yang melibatkan kedua pihak baik internal publik maupun
eksternal publik atau stakeholdernya.
2. Pembahasan.
2.1 Organisasi.
Organisasi merupaka suatu wadah atau tempat berkumpulnya orang-orang yang
memiliki kepentingan bersama untuk mencapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan sebelumnya. Prinsipnya atau syarat yang harus ada dalam organisasi
adalah adanya orang-orang, adanya kerjasama dan ada tujuan yang akan dicapai.
Bila diilustrasikan organisasi merupakan akuarium yang mewadahi ikan. Di
aqurium pasti ada air supaya ikan dapat bertahan hidup. Begitu juga dengan
organisasi, supaya orang-orang dalam organisasi bisa hidup dan eksis, maka ada
adminstrasi dan manajemen yang baik juga. Tanpa administrasi dan manajemen
yang baik, maka organisasi tidak bisa bertahan hidup atau organisasi tersebut
menjadi koleps dan tidak mustahil organisasi akan bubar.
Dengan demikian di dalam organisasi dibutuhkan kerjasama, kekompakan,
rasa saling memiliki yang tinggi, toleransi yang tinggi, keterbukaan dan juga
komunikasi yang baik tentunya juga ditopang oleh administrasi dan manajemen
yang baik pula.
2.2 Komunikasi.
Ilmu Komunikasi sebagai salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner, tidak dapat menghindari perspektif dari para ahli yang tertarik pada
kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin
banyak dan beragam. Para ahli mempunyai perspektif masing-masing dalam
penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu dengan yang lain, tetapi pada
dasarnya saling melengkapi makna komunikasi seiiring dengan perkembangan ilmu
komunikasi.
Alo Liliweri dalam bukunya Dasar-Dasar Budaya (2009:8) mengutip pendapat
Walstrom dari berbagai sumber menyebutkan beberapa definisi komunikasi, yakni :
Pertama Komunikasi antar manusia sering diartikan dengan pernyataan diri yang
paling efektif, kedua, komunikasi merupakan pertukaran pesan-pesan secara tertulis
dan lisan melalui percakapan atau bahkan melalui penggambaran yang imajiner.
Ketiga, komunikasi merupakan pembagian informasi atau pemberian hiburan melalui
kata-kata secara lisan atau tertulis dengan metode lainnya. Keempat, komunukasi
merupakan pengalihan informasi dari seseorang kepada orang lain. Kelima,
Komunikasi merupakan penukaran makna antara individu dengan menggunakan
sistem simbol yang sama. Keenam, komunikasi adalah proses pengalihan pesan yang
dilakukan seseorang melalui suatu saluran tertentu kepada orang lain dengan efek
tertentu. Ketujuh, komunikasi adalah proses pembagian informasi, gagasan atau
perasaan yang tidak saja dilakukan secara lisan atau tertulis, melainkan melalui
bahasa tubuh, atau gaya atau tampilan pribadi atau hal yang disekelilingnya yang
memperjelas makna.
Dari defenisi di atas, dapatlah disimpulkan bahwa komunikasi merupakan
pertukaran informasi, gagasan, ide dari seseorang kepada seseorang, beberapa
orang atau kelompok untuk mengubah sikap dan prilaku orang lain yang menjadi
sasaran.
Membahas komunikasi sangatlah komplek, kaena komunikasi begitu penting
dan esensial dalam hidup manusia. Tanpa komunikasi manusia akan “mati”.
Dimanapun dan kapanpun manusia berada selalu berkomunikasi. Komunikasi dapat
terjadi dimana-mana, di rumah, di tempat kerja, di sekolah, di pasar dan ditempat
lainya. Melalui komunikasilah manusia dapat menyampaikan isi pesannya melalui
simbol-simbol atau lambang baik verbal maupun non verbal.
Carl I Hovland dalam Deddy Mulyanan (2005:62) menyatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan
rangsangan, biasanya dengan menggunakan lambang verbal untuk mengubah
prilaku orang lain. Jadi melalui komunikasi atau penyampaian pesan kepada orang
lain dapat mengubah prilaku orang lain sebagaimana yang dikehendaki oleh
komunikator.
2.3 Public Relations
2.3.1 Definisi dan Pengertian PR.
Menurut (British) Institute of Public (IPR) menyatakan bahwa Public
Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will)
dan saling pengertian antara satu organisasi dengan segenap khalayaknya. (Jefkins,
2005:10).
Berdasarkan definisi di atas, dapat dianalisa bahwa upaya yang terencana dan
berkesinambngan adalah suatu suatu kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu
rangkaian kampanye atau program terpadu dan semuanya itu berlangsung secara
berkesinamngan dan teratur. Jadi setiap kegiatan yang dilakukan PR bukanlah
sembarangan atau dadakan, karena telah direncanakan terlebih dahulu.
Tujuannya adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian. Maksudnya
bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang memiliki
kepentingan terhadap organisasi, baik pihak internal maupun eksternal. Pihak-pihak
yang memiliki kepentingan dengan organisasi disebut pemangku kepentingan atau
saat ini dikenal dengan sebutan StakeholderRelations.
Menurut pernyataan Meksiko (The Mexican Statement) menyatakan bahwa
Praktik PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu soail yang menganalisa berbagai
kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi
masukan dan saran-saran kepada pemimpin organisasi serta menerapkan program-
pragram tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan
kepentingan khalayaknya. Khalayak PR ada dua macam. Internal Public dan Eksternal
Publik. Kedua sifat khalayak disebut stakeholder dari organisasi.
2.3.2 Ruang Lingkup dan Tugas Pekerjaan PR.
Rosady Ruslan dalam bukunya “Manajemen PR dan Media Komunikasi”
(2007:2003) membagi ruang lingkup tugas PR menjadi dua bagian, yaitu :
a. Membina hubungan ke dalam (publik internal)
Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit atau organisasi itu sendiri.
Seorang PR harus mampu megidentifikasikan atau mengenali hal-hal yang
menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat sebelum kebijakan itu
dilaksanakan oleh organisasi.
b. Membina hubungan ke luar (Publik Eksternal).
Publik eksternal adalah publik umum atau masyarakat, mengusahakan timbulnya
sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya.
Berdasarkan publik dalam PR bahwa publik dibagi menjadi publik internal dan publik
eksternal, maka kegiatannya pun diklasifikasikan menjadi dua bagian juga yakni
program atau keinginan untuk publik internal maupun program atau keinginan untuk
publik eksternal.
Lebih tegas H. Fayol menjelaskan berkaitan dengan kegiatan dan sasaran PR,
sebagai berikut:
Pertama, membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate
identity and image) didalamnya menciptakan indentitas dan citra perusahaan yang
positif dan juga mendukung kegiatan komunikasi dua arah secara timbal balik
dengan berbagai pihak.
Kedua, mendukung kegiatan komunikasi dua arah secara timbal balik.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh PR bukanlah kegiatan komunikasi
yang bersifat satu arah saja, bukan hanya melulu dari pihak organisasi yang terus
memberikan ide, gagasan informasi dan yang lainnya, tetapi juga harus dua arah,
baik dari organisasi maupun dari khalayak atau publiknya.Dua arah maksudnya pihak
organisasi dan khalayak atau publik dari organisasi saling mendukung satu sama lain,
memiliki saling pengertian dan kepedulian. Arah yang pertama organisasi
memberikan informasi, arahan atau pun ide, gagasan, program atau kegiatan kepada
khalayak ataupun publik yang menjadi sasaran organisasi. Arah kedua khalayak
ataupun publik meresponya atau memberikan umpan balik terhadap yang sudah
dilakukan organisasi. Respon atau umpan balik yang dilakukan khalayak atau publik
dapat berupa penilaian, sikap, pandangan ataupun pendapat/opini ataupun
masukan untuk kepentingan organisasi agar organisasi tetap eksis dan survive.
Ketiga, Menghadapi krisis (facing of crisis).
Menangani, menghadapi dan menyelesaikan krisis yang terjadi di organisasi
adalah suatu hal yang penting dan tidak boleh diabaikan. Pihak organisasii dapat
membentuk team manajemen krisis dan public relations recovery og image yang
bertugas unuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi organisasi
dan juga memperbaiki lost of image and darmage. Team ini atau manajemen krisis
ini penting dibentuk kareba untuk memulihkan atau mengembalikan citra yang
sudah terlanjur buruk.
Ketiga, mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public couse).
Aspek kemasyarakat penting dan perlu dipromosikan supaya masyarakat
mengetahui dan mengerti. Masyarakat menjadi lehih memahami, misalnya saat ini
terjadi pandemi covid 19, terus menerus diberi pengetahuan dan pemahaman
mengenai bahayanya covid 19. Masyarakat harus tetap mengikuti aturan pemerintah
dengan menjaga dan mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat juga diberi
pemahaman dengan melakukan vaksin untuk covid 19. Bagi masyarkat yang tidak
mengikuti aturan dan anjuran dari pemerintah akan menuai kerugian sendiri.
Keempat, mendukung kegiatan kampanye sosial, seperti anti rokok, anti
narkoba dan yang lainnya yang dapat merusak kesehatan dan hilangnya masa depan.
Membangun identitas organisasi, sehigga khalayak atau publik mempunyai
opini/pendapat, sikap atau penilaian yang positif terhadap organisasi bukanlah hal
yang mudah. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan upaya, kerja keras dan terus
menerus memperhatikan serta mempedulikan kepentingan khalayak atau publik
yang menjadi sasaran organisasi. Melalui upaya yang sungguh-sungguh dan
terencana serta program yang berkesinambungan diharapkan image atau citra
organisasi di mata publik menjadi baik atau positif.
Menghadapi krisis yang terjadi di organisasi, mencari solusi atau jalan
keluarnya bukanlah masalah yang mudah. Untuk mencari solusinya diperlukan
kecermatan terhadap masalah yang dihadapi, analisa yang tajam terhadap masalah
dan yang penting adalah akar permasalahan yang menyebabkan masalah itu terjadi.
Jadi identifikasi masalah untuk memecahkan suatu permasalahan adalah hal
yang tak dapat ditawar. Bagaimana kita dapat menyelesaikan masalah, kalau kita
tidak tahu permasalahan yang terjadi? Setelah itu kita identifikasikan dan mencari
faktor-faktor yang menyebabkan masalah itu terjadi. Bila faktor penyebab sudah kita
ketahui, maka coba kita analisa untuk mencari jawaban yang lebih tepat dari
berbagai alternatif yang kita temui.
2.4 Stakeholder Relations
Membahas stakeholder Relations tidaklah lepas dari membahas bagian ilmu
komunikasi yaitu Public Relations, karena tugas dan pekerjaan seorang Public
Relations adalah menjalin, membina dan memelihara hubungan yang baik atau
hubungan yang harmonis dengan stakeholdernya. Praktisi Public Relations
selanjutna disingkat PR dituntut untuk dapat menciptakan hubungan atau
komunikasi yang baik dengan stakeholdernya.
2.4.1 Konsep Stakeholder Relations
Mempromosikan aspek kemasyarakatan adalah kegiatan yang harus dan
penting dilakukan oleh PR organisasi. Kegiatan inipun sering disebut iklan layanan
masyarakat. Iklan layanan masyarakat ini tidak bertujuan komersil untuk
kepentingan organisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk kemakmuran, kenyamanan dan
kesejahteraan masyarakat. Umumnya kegiatan ini dilakukan secara persuasif dan
tidak dengan paksaan atau koersif. Misalnya iklan layanan masyarakat yang sering
kita lihat dan dengar adalah “dua anak lebih baik” iklan layanan masyarakat dari
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) atau “katakan tidak untuk
narkoba”, iklan layanan masyarakat dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
Awalnya sebelum digunakan istilah “stakeholder relations”, istilah yang dikenal
adalah hubungan internal dan eksternala atau internal dan eksternal relations.
Dengan perkembangan pengetahuan, istilahnya kemudian berubah menjadi
stakeholder Relations. Stakeholder Relations berbeda dengan stockholder Relations.
Ruang lingkup stockholder Relations lebih sempit karena hanya berhubungan dengan
publik internal, khususnya yang berkaitan dengan pemegang saham atau investor
sedangkan ruang lingkup stakeholder relations lebih luas karena behubungan
dengan publik yang bersifat internal maupun publik yang bersifat eksternal. Jadi baik
hubungan dengan publik yang bersifat internal maupun eksternal disebut
stakeholder relations.
2.4.1.1.Publik Internal
Publik internal adalah orang-orang yang ada di dalam organisai dan mempunyai
pengaruh langsung terhadap perkembangan organisasi. Pengaruhnya langsung
dirasakan oleh mereka yang terlibat di dalam organisasi. Jadi, maju mundurnya
organisasi sangat ditentukan oleh orang-orang yang ada di dalam organisasi. Suatu
contoh, organisasi pendidikan, katakanlah suatu Universitas, bila suatu saat dosen
tidak dapat mengajar karena sakit atau berhalangan lain, maka saat itu juga proses
belajar mengajar tidak ada. Jadi pengaruhnya sangat terasa dan langsung. Bila hal ini
terjadi dan berulang kali, sudah dapat dipastikan organisasi akan menuai kerugian.
Demikian juga mahasiswa termasuk publik internal dalam suatu lembaga pendidikan
tinggi. Maju mundurnya suatu organisasi lembaga pendidikan tinggi juga turut
ditentukan oleh mahasiswanya baik kualitas maupun kuantitasnya. Bisa dibayangkan
organisasi pendidikan tinggi yang jumlah mahasiswanya setiap tahun tidak ada
peningkatan bahkan mengalami penurunan yang terus menerus, tidak mustahil
perguruan tinggi tersebut akan ditutup karena minimnya pemasukan dan tidak
memenuhi standar yang sudah ditetapkan atau yang sudah diatur oleh Dikti.
Di bawah ini adalah contoh-contoh stakeholder relations yang berkaitan dengan
internal publik.
a. Hubungan dengan karyawan.
Dalam satu organisasi, karyawan adalah aset yang penting dan perlu
diperhatikan serta dipedulikan oleh organisasi atau manajemen yang ada
didalamnya. Landasan bagi hubungan karyawan yang baik adalah kebijaksanaan
personalia yang logis yang memotvasi dan mendorong organisasi untuk memberikan
pekerjaan yang teratur, kondisi pekerjaan yang baik, upah yang memadai,
kesempatan untuk memperoleh kemajuana atau jenjang karis yang lebih tinggi,
penghargaan terhadap prestasi kerja, pengawasan yang baik, kesempatan untuk
mengemukakan pendapat serta keuntungan yanag diinginkan dan diharapkan
karyawan.
Kebijakan dan kebijaksanaan karyawan, sehingga karyawan akan
memberikan usaha dan kerja kerasnya serta loyalitasnya secara maksimum kepada
organisasi. Suatu program hubungan dengan karyawan tidak akan memperoleh apa-
apa atau sia-sia, bila organisasi memberikan upah/gajih yang kicil, pekerjaan yang
banyak dan menumpuk dan tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Apa
yang dikatakan kepada karyawan tidak akan berarti, bila kata-kata tidak didukung
oleh kebijakan personalia dan praktek manajemen yang baik.
Komunikasi karyawan adalah hal yang penting. Kegagalan dalam
menyampaikan informasi kepada karyawan tentang kebijaksanaan dan
perkembangan organisasi yang mempengaruhi kepentingan karyawan akan
menimbulkan kesalahpahaman, desas desus palsu dan kecaman. Karyawan bila
tidak diberi informasi yang benar akan membuat asumsinya sendiri yang mungkin
salah atau mereka mendengarkan dari sumber luar yang tidak dapat dipercaya atau
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Para karyawanpun harus diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat
atau opini kepada manajemen mengenai pekerjaan, kondisi pekerjaan atau hal
lainnya yang dapat mempengaruhi kepentingannya. Pelaksanaan komunikasi dua
arah, yaitu komunikasi antara pihak manajemen dan karyawan atau sebaliknya
karyawan kepada pihak manajemen akan memberikan kondisi yang kondusif kepada
kedua belah pihak. Contoh konkritnya pihak manajemen bukan hanya memberi
perintah, tugas atau instruksi saja, tetapi juga pihak manajemen memberi
kesempatan kepada karyawannya untuk mengajukan pertanyaan, usulan dan
masukan kepada pihak manajemen.
Menurut Fraizer Moore (2001:350) komunikasi dua arah yang baik antara
manajemen dan karyawan didasarkan pada asas-asas komunikasi karyawan, yaitu
manajemen harus bekerja secara sadar memberikan informasi kepada karyawannya.
Hal ini dilakukan agar setiap karyawan mengetahui dan memahami setiap informasi
yang ditujukan kepadanya sehingga setiap karyawan memiliki pemahaman yang
sama. Komunikasi harus berfungsi sebagai suatu sistem yang lengkap antara
manajemen dan karyawan artinya dalam melakukan kegiatan karyawan adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen, karena karyawawan bagian integral
dari manajemen.
Lebih jelas dan tegas, Moore melanjutkan bahwa pesan tertulis harus
digunakan untuk menghindari penyimpangan arti yang bisa saja terjadi dalam
komunikasi lisan. Pesan juga harus digunakan dengan kata-kata yang lazim yang
sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan. Media komunikasipun harus dipilih yang
tepat sesuai dengan keefektifannya. Pesanpn harus disiapkan oleh komunikator
yang berpengalaman. Komunikasi tidak boleh secara sengaja disalah gunakan atau
disesatkan tetapi harus faktual, seksama, netral atau tidak memihak. Informasi juga
harus dilakukan tepat pada waktunya artinya tidak terlalu cepat atau lambat.
Pengulangan juga hal penting dalam komunikasi dengan karyawan dan juga dengan
cara atau metode yang berbeda sehingga karyawan dengan mudah memahami
Tanggung jawab terhadap komunikasi karyawan yang bersifat formal harus
diserahkan kepada praktisi Public Relations.
Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan organisasi kepada karyawan seperti
kegiatan outing atau out bond. Kegiatan ini bertujuan untuk membina dan
memelihara hubungan yang lebih akrab dan erat antara karyawan yang satu dengan
yang lainnya. Kegiatan inipun dapat menumbuhkan kekompakan, kerjasama,
kejujuran, kedisiplinan, toleransi, rasa sepenanggungan, keterbukaan, dan hal-hal
positif lainnya. Dengan cara ini, akan meningkatkan loyalitas, pengabdian dan
dedikasi para karyawan terhadap organisasi dimana ia ada didalamya dan bagian
dari organisasi tersebut. Akhirya produktivitas dan prestasi karyawan dari waktu ke
waktu akan meningkat terus.
B. Hubungan dengan Keluarga Karyawan.
Keluarga karyawan adalah bagian integral dari organisasi. Keluarga karyawan
tidak dapat dipisahkan dari organisasi. Keluarga karyawan adalah orang-orang yang
memberikan motivasi, dukungan dan dorongan untuk suami/istri,
anak/orangtuanya/saudaranya untuk mencurahkan seluruh tenaga, waktu dan
pikirannya pada organisasi. Untuk itu keluarga karyawan perlu mendapat apresiasi.
Keluarga karyawan perlu dilibatkan dan ikutsertakan dalam acara kebersamaan.
Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan organisasi kepada keluarga karyawan
adalah melakukan kunjungan dan pelawatan kepada keluarga karyawan. Misalnya
bagi keluarga yang mendapat musibah atau anugerah. Seperti: Musibah kemalangan
atau dukacita. Anugerah, menikah atau memperoleh atau dikaruniai anak.
Dapat juga melalui acara kebersamaan atau sering disebut Family Gathering. Acara
atau kegiatan kebersamaan ini diadakan oleh organisasi, seperti piknik, atau tour
bersama, acara-acara perlombaan, games, pertandingan dan lainnya. Pada
prinsipnya acara yang dibuat akan menambah keeratan tali persaudaraan diantara
para anggota keluarga karyawan.
C. Hubungan dengan pemegang saham atau investor
Hubungan dengan pemegang saham atau investor adalah hal yang juga tak
kalah pentingnya dengan publik lainnya. Bisa dibayangkan suatu organisasi yang
tidak memiliki modal usaha, maka organisasi tidak akan dapat beroperasi. Jangankan
bisa eksis atau berkembang, beroperasi saja tidak akan bisa. Untuk itulah
dibutuhkan modal atau orang yang mau menginvestasikan uang atau bentuk lain ke
organisasi. Tidaklah mudah seseorang, badan atau instansi mau menginvestasikan
dananya ke organisasi yang baru dikenalnya. Disinilah organisasi berusaha keras
untuk meyakinkan calon investornya supaya mau menginvestasikan dananya atau
modalnya ke organisasi.
Sasaran hubungan dinyatakan dalam hubungan investor untuk dijadikan
pedoman bagi pihak manajemen dan seluruh staf PR yang bertanggungjawab
terhadap hubungan dengan kebijaksanaan hubungan dengan investor tersebut
adalah meyakinkan para investor dan pemegang sahah perusahaan bahwa itu
merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan. Kegiatan perusahaan
juga dikelola dengan baik. Hal ini bisa dilakukan dengan pengembangan produksi,
penjualan dan pertumbuhan yang didukung oleh penelitian dan pengembangan yang
berkesinambungan.
Komunikasi dengan investor sebaiknya berkesinambngan, sejak sesorang
mendapatkan sahamnya sampai kembali. Informasi dan informasi finansial lainnya
merupakan bacaan yang tidak menarik dan menjemukan bagi kebanyakan pemegang
saham. Moore menambahkan kontak pribadi antara manajemen dan para pemegang
saham amatlah penting bagi hubungan pemegang saham yang baik. Komunikasi
dengan pemegang saham sebaiknya dengan ciri, sikap dan kepentingan para pemilik
saham, seperti diungkapkan oleh penelitian-penelitian pemegang saham yang
berkesinambungan.Adapun media komunikasi yang dapat digunakan dengan
pemegang saham adalah media komunikasi cetak, seperti laporan tahunan,
pengumuman rapat tahunan, majalah pemegang saham, penawaran khusus bagi
para pemegang saham dan media cetak lainnya. Medium lain yang dapat digunakan
adalah audio visual, seperti film. Fiml dapat menceritakan berkaitan dengan
pelaksanaan program hubungan denan pemegang saham atau juga bisa berisi
pelaksanaan program hubungan dengan pemegang saham atau juga bisa berisi dan
menceritakan sumbangan atau donasi bagi kemajuan dan keuntungan organisasi
yang dilakukan oleh para penghasil bahan mentah, para karyawan yang
menghasilkan produk dan pemegang saham yang investasinya memungkinkan bagi
berlangsungnya suatu bisnis. Media yang digunakan bisa gabungan ketiganya baik
cetak, lisan ataupun audio visul. Saat sekarang dapat menggunakan media online.
Komunikasi lain yang juga dapat digunakan adalah melalui komunikasi lisan, seperti
dalam rapat tahunan, rapat regional, gelanggang terbuka, wisata pabrik atau
kunjungan pabrik.
2.4.1.2 Publik Eksternal.
Publik eksternal adalah orang-orang atau kalangan yang berada di luar
organisasi perusahaan, mempunyai pengaruh walaupun tidak secara langsung
terhadap maju mundurnya organisasi atau terhadap perkembangan organisasi.
Memang berbeda dengan internal publik, karena pengaruhnya tidak langsung,
walaupun demikian bukan berarti harus diabaikan publik eksternal. Publik eksternal
tetap menjadi perhatian dan kepedulian organisasi.
a. Hubungan dengan Pemerintah.
Hubungan dengan pemerintah adalah hal yang mutlak, yang tidak bisa tidak.
Artinua hampir setiap aktivitas bisnis melibatkan pihak pemerintah. Suatu organisasi
baik swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun lembaga pemerintah
sendiri harus taat dan tunduk pada aturan yang telah dibuat. Dengan demikian
jalannya atau rodanya bisnis dipengaruhi oleh regulasi pemerintah. Hal ini dilakukan
untuk melindungi kepentingan bisnis, melayani kepentingan umum. Hubungan
dengan pemerintah tidak hanya dilakukan dengan pihak ekskutif tetapi juga dengan
pihak legislatif.
Dalam program hubungan dengan legislatif yang efektif, suatu program
politik sebaiknya tidak memihak dalam mengambil suatu posisi. Pemerintahan yang
baik hanya dapat dicapai dengan mendorong orang-orang untuk aktif dalam partai
politik. Program hubungan dengan legislatif sebaiknya juga memghormati kebebasan
politik para karyawan dan tidak berusaha mengatur pikiran dan prilaku politik
mereka.
Untuk itu suatu bisnis sebaiknya menerima suatu kewajiban untuk
memberikan studi yang matang mengenai persoalan politik dan
mempertimbangkannya dalam kaitannya dalam kepentingan politik.
Informasi mengenai lingkungan politik komunitas organisasi, politik setempat,
persoalan politik dan perkembangan yang mempengaruhi iklim bisnis, sebaiknya
diusahakan. Kedudukan para perwakilan yang ditunjuk untuk persoalan kontroversial
setempat yang mempengaruhi bisnis harus berkesinambungan. Segenap karyawan
sebaiknya dididik mengenai politik praktis dan didorong untuk berperan aktif dalam
partai atau pilihannya tanpa prasangka atas statusnya. Organisasi sebaiknya juga
bekerjasama dengan asosiasi-asosiasi perdagangan dalam aktivitas legislatifnya
beserta dengan program yang sudah dibuatnya. Dengan demikian dapat membantu
masyarakat dalam meningkatkan hubungan yang lebih baik dengan pemerintah.
b. Hubungan dengan Komunitas (Community Relations).
Ommunity Relations adalah hubungan dengan masyarakat sekitar organisasi.
Hubungan dengan masyarakat sekitar adalah hal yang tidak boleh diabaikan.
Beroperasinya suatu organisasi juga ditentukan oleh hubungan baik suatu organisasi.
Orang-orang yang hidup dalam komunitas dengan organisasi membentuk mereka
saling bergantung dengan organisasi perusahaan bisnis dan juga sebaliknya. Dengan
demikian, komunitas ini harus dipedulikan, diperhatikan dan dipentingkan. Sebagai
bentuk kepedulian organisasi dengan komunitas, organisasi perlu menyediakan
pekerjaan tetap, gaji yang layak dan keuntungan finansial dengan membeli barang
atau jasa dari pemasok.
Organisasi yang berkembang dan maju adalah organisasi yang peduli
terhadap komunitasnya untuk meningkatkan kesejahtraan komunitas tersebut.
Dasar landasan hubungan komunitas yang baik adalah komunitas yang ditetapkan
dengan jelas. Untuk menyakinkan komunitas pabrik, misalnya suatu organisasi
perusahaan harus memiliki lingkungan industri yang baik, kepemimpinan yang baik,
dan mendukung program-program kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan
menjadikan masyarakat sekitar hidup dengan layak. Organisasi perusahaan tersebut
juga membayar bagian pajaknya dengan pantas untuk mendukung pelayanan
sekolah dan lembaga pemerintahan lainnya. Organisasi perusahaan pun menjadi
tempat yang terbaik untuk bekerja bagi komunitas setempat.
Tujuan hubungan komunitas dipengaruhi oleh besarnya komunitas dan
kebutuhannya, seperti sumber penghasilan dan hubungan masyarakat perusahaan,
mendukung perusahaan dapat memberikan informasikepada komunitas tentang
kebijaksanaan, kegiatan dan masalah perusahaan dan untuk menyampaikan apa saja
yang dilakukan perusahaan, berapa orang yang bekerja, berapa besar upahnya,
apakah perusahaan membayar pajak, berapa besar yang diperuntukan masyarakat
setempat, bagaimana bentuk tanggungjawabnya terhadap komunitas dan apa yang
disumbangkan atau kontribusi apa yang dapat diberikan perusahaan untuk
kehidupan sosial dan ekonomi bagi komunitas setempat. Selain itu, hubungan
dengan komunitas dapat kesejahteraan mengiklankan masyarakat.
Perusahaan juga bisa bekerjasama dengan sekolah dan perguruan tinggi
dengan menyediakan materi-materi pendidikan dengan melengkapi sarana yang
dibutuhkan. Hubungan komunitas dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
komunitas dengan mendukung program-program kesehatan setempat dengan
membantu rumah sakit. Mendukung kegiatan olahraga, seni dan rekreasi bagi
komunitas.
Hubungan komunitas dengan perusahaan pada dasarnya merupakan
tanggung jawab setiap karyawan dalam hubungannya dengan anggota keluarganya,
anggota kelompok dan lainnya. Sebagai perusahaan, para karyawan merupakan
orang yang paling tepat untuk menyampaikan kebijakan perusahaan, karena mereka
memiliki pengaruh yang besar dan penting dalam perusahaan. Khususnya berkaitan
dengan kata dan tindakannya dalam hubungannya dengan perusahaan.
Partisipasi karyawan merupakan petunjuk penting mengenai efektivitas
program hubungan komunitas. Perusahaan menanyakan mengenai persoalan ini.
Program hubungan dengan komunitas dapat melalui kegiatan wisata pabrik, acara
resepsi, sharing dan berdialog dengan pemuka komunitas, mengadakan ceramah,
diskusi tentang isu yang terjadi dan masih aktual dari kelompok-kelompok komunitas.
Melakukan kegiatan Corporate Social and Trsponsibility (CSR) dalam bentuk
pemberian beasiswa, pengobatan gratis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya yang
sesuai dengan harapan dan kebutuhan komunitas dalam dan masalah besar
umumnya kepada para karyawannya diimplementasi misalnya dalam bentuk
pemutara fim perusahaan.
c. Hubungan dengan Media/Pers.
Salah satu publik eksternal yang juga turut diperhatikan dan dipedulikan
adalah pihak media/pers. Pihak media/pers adalah pihak yang turut menentukan
maju mundurnya suatu organisasi/perusahaan. Pihak media/pers dapat membesar-
besarkan atau mem blow up suatu berita atau informasi, sehingga dapat merugikan
organisasi/perusahaan. Sebaliknya suatu berita atau informasi dapat diredam oleh
pihak media/pers sehingga tidak menjadi besar.
Jefkins (2005:113) mendefinisikan hubungan dengan media/pers adalah usaha untuk
mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atau suatu pesan atau informasi
PR dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dan
organisasi perusahaan yang bersangkutan.Dari definisi Jefkin jelaslah bahwa dengan
menajalin hubungan dengan pikah media/pers dapat mencapai publikasi atau
penyiaran memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang benar yang dimiliki
khalayak, maka diharapkan memperoleh kerjasama. Organisasi perusahaan akan
mendapat penilaian, opini/pendapat positif dari publik dan kemudian akan
memperoleh citra yang positif juga di mata publik. Menciptakan hubungan yang baik
atau harmonis antara PR dengan media/pers adalah hal yang tidak dapat ditawar-
tawar atau penting.
Dengan terciptanya hubungan yang harmonis akan terjalin hubungan yang
langgeng dan mendapat dukungan yang terus menerus dari kedua pihak, baik PR
maupun media/pers. Cara menciptakan hubungan yang baik dengan media/pers
adalah dengan memahami media/pers dan memahami prinsip-prinsip hubungan
media/pers yang baik dan harmonis. Memahami media/pers adalah hal yang cukup
penting yang harus dimiliki oleh Public Relations. Pemahaman yang salah mengenai
media/pers membawa dampak yang negatif bagi organisasi perusahaan dan tentu
saja akan merugikan citra organisasi perusahaan menjadi terpuruk dan negatif.
Hal-hal yang perlu diketahui, bahkan harus dipahami PR organisasi
perusahaan yang berkaitan dengan media/pers adalah pertama, kebijakan editorial,
hal ini merupakan pandangan dasar atau idealisme dari suatu media yang dengan
sendirinya melandasi pemilihan subyek-subyek yang akan dicetak. Misalnya ada
suarat kabar yang sengaja memuat ulasan khusus secara singkat mengenai organisasi
perusahaan. Kedua, frekuensi penerbitan, setiap penerbitan punya frekuensi
penerbitan atau periodisasi yang berbeda-beda. Bisa harian, mingguan, dua kali
seminggu, bulanan, semesteran atau bahkan tahunan. Jumlah edisi yang
diterbitkanpun dalam satu kali penerbitan perlu diketahui oleh para praktisi PR.
Ketiga, tanggal terbit, praktisi PR harus juga tahu kapan tanggal dan saat terakhir
sebuah naskah harus diserahkan ke redaksi untuk penerbitan yang akan datang.
Keempat, proses persetakan, praktisi PR harus memahami proses percetakan,
apakah media dicetak secara khusus atau dicetak dengan biasa dengan teknik-teknik
fotogavur dan inografi atau fleksografi.
Kelima, daerah sirkulasi, Praktisi PR perlu memahami berkaitan dengan jangkauan
sirkulasi dari media tersebut, apakah berskala lokal, internasional.
Keenam, jangkauan pembaca, berapa dan siapa yang menjadi pembaca dari media
tersebut, kelompok usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, etnik, status sosial,
ekonomi dan faktor demografi lainnya.
Ketujuh, metode. Praktisi PR mengetahui dan memahami metode-metode atau cara-
cara dari media untuk mendistribusikannya. Apakah melalui toko buku, penjualan
langsung dari pintu ke pintu, via pos atau sistem langganan atau melalui agen-agen
penjualan.
Prinsip-prinsip dalam membina hubungan baik dengan pihak media/pers
harus diketahui dan dipahami oleh pihak PR. Dengan dibekali semua pengetahuan
mengenai media, maka seorang praktisi PR akan mampu menjalin kerjasama dengan
pihak media dan juga dapat menciptakan hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan satu sama lain.
Para praktisi PR membangun reputasi dengan orang yang dapat dipercaya,
senantiasa siap menyediakan materi-materi akurat yang dibutuhkan media/pers.
Melaui cara ini, maka akan diakui sebagai sumber informasi yang akurat dan dapat
dipercaya oleh oleh para jurnalis. Bertolah dari kenyataan ini, maka komunikasi
timbal balik yang saling menguntungkan akan lebih mudah diciptakan dan dipelihara.
Selanjutnya praktisi PR menyiapkan dan menyediakan salinan yang baik,
misalnya menyediakan reproduksi foto-foto yang baik, menarik dan jelas. Praktisi PR
juga dapat bekerjasama dengan jurnalis dalam salinan yang baik, dan menyediakan
materi, baik dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan
tokoh-tokoh dan memfasilitasi jurnalis untuk tujuan tertentu. Praktisi PR juga dapat
melakukan verifikasi pembuktian pembenaran atas setiap materi yang mereka
terima. Contoh, para jurnalis diizinkan untuk melihat secara langsung fasilitas atau
kondisi organisasi perusahaan yang hendak diberitakan.
Terakir, praktisi PR diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik atau
positif dengan pihak media/pers dengan dilandasi saling keterbukaan, kejujuran,
kerjasama dan sikap saling menghormati masing-masing profesi.
3. Kesimpulan.
Setiap organisasi memiliki tujuan supaya organisasinya dapat beroperasi
dengan baik, lancar dan organisasi bisa eksis dan survive. Untuk dapat mencapai
tujuannya dengan baik, maka organisasi perlu memperhatikan dan peduli terhadap
kepentingan stakeholdernya.
Stakeholder organisasi merupakan khalayak atau publik yang menjadi sasaran
organisasi. Stakeholder ada yang internal publik ada juga yang eksternal publik.
Internal publik meliputi karyawan, keluarga karyawan, investor atau pemegang
saham. Eksternal publik meliputi, masyarakat sekitar, pemerintah, media/pers dan
banyak kalangan lainnya yang juga termasuk eksternal publik, sangat tergantung
organasinya berkecimpung dalam bidang apa. Baik internal publik maupun eksternal
publik keduanya harus mendapat perhatian, kepedulian yang sama.
Untuk dapat mengimplementasikan hubungan yang harmonis diperlukan
komunikasi yang baik dengan stakeholdernya. Organisasi dapat menjalin komunikasi
yang baik dengan cara melakukan acara, event atau kegiatan yang diperuntukan
stakeholder sesuai dengan situasi dan kondisi dan kebutuhan dari khalayak atau
publik sassaran organisasi.
Organisasi tidak pasif dan berdiam diri, tetapi terus menerus pro aktif untuk
mengetahui dan memahami setiap kehendak, kebutuhan dari stakeholdernya
dengan menunjukan sikap simpati dan empati dan juga mau membuka diri terhadap
berbagai masukan, saran dan pendapat dari stakeholdernya.
REFERENSI
Cutlip,1982, Effective Public Relations, Englewood Chiffs NJ, Prentice Hall Inc.
Jefkins, Frank, 2005, Public Relations, Edisi kelima (Revisi), Jakarta, Erlangga.
Lili Weri Alo, 2009, Dasar Komunikasi Antar Budaya, Jogja, Pustaka Pelajar.
Mulyana, Dedy, 2008, Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung, Remaja Rosda Karya.
Moore Fraizer, 2010, Hubungan Masyarakat, Bandung, Remaja Rosda Karya.
Ruslan, Rosady, 2007, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta,
PT. Jakarta Grafindo Perkasa.

More Related Content

What's hot

Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Yunita Wirapraja
 
6. publik publik humas
6. publik publik humas6. publik publik humas
6. publik publik humasblade_net
 
Pengantar pr
Pengantar prPengantar pr
Pengantar prIchan32
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiLisa Ramadhanty
 
Tugas Resume Buku Humas
Tugas Resume Buku HumasTugas Resume Buku Humas
Tugas Resume Buku HumasAsri Ismardini
 
Pengembangan Citra
Pengembangan Citra Pengembangan Citra
Pengembangan Citra LBB. Mr. Q
 
Humasqhu
HumasqhuHumasqhu
Humasqhulolii12
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya Komunikasi
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya KomunikasiPengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya Komunikasi
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya KomunikasiUIN Sunan Kalijaga
 
Makalah perkembangan public relation
Makalah perkembangan public relationMakalah perkembangan public relation
Makalah perkembangan public relationJafar Nyan
 
Membangun hubungan dengan media (media relations)
Membangun hubungan dengan media (media relations) Membangun hubungan dengan media (media relations)
Membangun hubungan dengan media (media relations) cookiescream1
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
 

What's hot (17)

Pengantar Public Relations
Pengantar Public RelationsPengantar Public Relations
Pengantar Public Relations
 
Ppt pr kelompok 2
Ppt pr kelompok 2Ppt pr kelompok 2
Ppt pr kelompok 2
 
Humas Dalam Organisasi
Humas Dalam OrganisasiHumas Dalam Organisasi
Humas Dalam Organisasi
 
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
 
6. publik publik humas
6. publik publik humas6. publik publik humas
6. publik publik humas
 
Pengantar pr
Pengantar prPengantar pr
Pengantar pr
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
 
Tugas Resume Buku Humas
Tugas Resume Buku HumasTugas Resume Buku Humas
Tugas Resume Buku Humas
 
Pengembangan Citra
Pengembangan Citra Pengembangan Citra
Pengembangan Citra
 
Humasqhu
HumasqhuHumasqhu
Humasqhu
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya Komunikasi
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya KomunikasiPengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya Komunikasi
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Gaya Komunikasi
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
Makalah perkembangan public relation
Makalah perkembangan public relationMakalah perkembangan public relation
Makalah perkembangan public relation
 
Membangun hubungan dengan media (media relations)
Membangun hubungan dengan media (media relations) Membangun hubungan dengan media (media relations)
Membangun hubungan dengan media (media relations)
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
 

Similar to Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita

Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan  Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan STISIPWIDURI
 
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLERRole of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLERKanaidi ken
 
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaranMengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaranAsmidiAs
 
Makalah peranan komunikasi dalam organisasi
Makalah peranan komunikasi dalam organisasiMakalah peranan komunikasi dalam organisasi
Makalah peranan komunikasi dalam organisasiAditya Lakza Invitations
 
Penyuluhan Kesehatan.ppt
Penyuluhan Kesehatan.pptPenyuluhan Kesehatan.ppt
Penyuluhan Kesehatan.pptDina523632
 
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan DananyaOrganisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan DananyaSerenity 101
 
Komunikasi dalam Organisasi.docx
Komunikasi dalam Organisasi.docxKomunikasi dalam Organisasi.docx
Komunikasi dalam Organisasi.docxZukét Printing
 
Pola kerja public relation di zaman teknologi informasi
Pola kerja public relation di zaman teknologi informasiPola kerja public relation di zaman teknologi informasi
Pola kerja public relation di zaman teknologi informasiSinta Ayuningtias
 

Similar to Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita (20)

Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan  Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
 
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLERRole of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
 
Koordinasi pkb
Koordinasi pkbKoordinasi pkb
Koordinasi pkb
 
tugas 1 & 2
tugas 1 & 2tugas 1 & 2
tugas 1 & 2
 
komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasikomunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 
komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasikomunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 
tugas 1 & 2
tugas 1 & 2tugas 1 & 2
tugas 1 & 2
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaranMengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Makalah peranan komunikasi dalam organisasi
Makalah peranan komunikasi dalam organisasiMakalah peranan komunikasi dalam organisasi
Makalah peranan komunikasi dalam organisasi
 
Tugas1
Tugas1Tugas1
Tugas1
 
Penyuluhan Kesehatan.ppt
Penyuluhan Kesehatan.pptPenyuluhan Kesehatan.ppt
Penyuluhan Kesehatan.ppt
 
Perilaku organisasi kelompok 1
Perilaku organisasi kelompok 1Perilaku organisasi kelompok 1
Perilaku organisasi kelompok 1
 
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan DananyaOrganisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
 
Komunikasi dalam Organisasi.docx
Komunikasi dalam Organisasi.docxKomunikasi dalam Organisasi.docx
Komunikasi dalam Organisasi.docx
 
Kayudd
KayuddKayudd
Kayudd
 
Pola kerja public relation di zaman teknologi informasi
Pola kerja public relation di zaman teknologi informasiPola kerja public relation di zaman teknologi informasi
Pola kerja public relation di zaman teknologi informasi
 
Organisasi
OrganisasiOrganisasi
Organisasi
 

More from PMBWiduri

SEMINAR KARYA ILMIAH-Ganjil-022-023.pdf
SEMINAR KARYA ILMIAH-Ganjil-022-023.pdfSEMINAR KARYA ILMIAH-Ganjil-022-023.pdf
SEMINAR KARYA ILMIAH-Ganjil-022-023.pdfPMBWiduri
 
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Sore.pdf
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Sore.pdfPENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Sore.pdf
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Sore.pdfPMBWiduri
 
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Pagi.pdf
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Pagi.pdfPENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Pagi.pdf
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Pagi.pdfPMBWiduri
 
KAPITA SELEKTA ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023.pdf
KAPITA SELEKTA ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023.pdfKAPITA SELEKTA ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023.pdf
KAPITA SELEKTA ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023.pdfPMBWiduri
 
Surat Tugas Bu Yerah.pdf
Surat Tugas Bu Yerah.pdfSurat Tugas Bu Yerah.pdf
Surat Tugas Bu Yerah.pdfPMBWiduri
 
Bukti Kinerja_Psikologi Komunikasi.pdf
Bukti Kinerja_Psikologi Komunikasi.pdfBukti Kinerja_Psikologi Komunikasi.pdf
Bukti Kinerja_Psikologi Komunikasi.pdfPMBWiduri
 
Bukti Kinerja_Pengantar Public Relations_Kom Sore.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Public Relations_Kom Sore.pdfBukti Kinerja_Pengantar Public Relations_Kom Sore.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Public Relations_Kom Sore.pdfPMBWiduri
 
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_Kom Sore.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_Kom Sore.pdfBukti Kinerja_Pengantar Psikologi_Kom Sore.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_Kom Sore.pdfPMBWiduri
 
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS.pdfBukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS.pdfPMBWiduri
 
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS Pagi.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS Pagi.pdfBukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS Pagi.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS Pagi.pdfPMBWiduri
 
Bukti Kinerja_Pengabdian-Beasiswa Anak.pdf
Bukti Kinerja_Pengabdian-Beasiswa Anak.pdfBukti Kinerja_Pengabdian-Beasiswa Anak.pdf
Bukti Kinerja_Pengabdian-Beasiswa Anak.pdfPMBWiduri
 
Bimbingan Skripsi Bu Yerah.pdf
Bimbingan Skripsi Bu Yerah.pdfBimbingan Skripsi Bu Yerah.pdf
Bimbingan Skripsi Bu Yerah.pdfPMBWiduri
 
Jadwal Kuliah Kelas Extention Sabtu.pdf
Jadwal Kuliah Kelas Extention Sabtu.pdfJadwal Kuliah Kelas Extention Sabtu.pdf
Jadwal Kuliah Kelas Extention Sabtu.pdfPMBWiduri
 
Kalender Akademi Gasal 22-23 (Revisi).pdf
Kalender Akademi Gasal 22-23 (Revisi).pdfKalender Akademi Gasal 22-23 (Revisi).pdf
Kalender Akademi Gasal 22-23 (Revisi).pdfPMBWiduri
 
Presensi Hadir Kuliah_Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdf
Presensi Hadir Kuliah_Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdfPresensi Hadir Kuliah_Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdf
Presensi Hadir Kuliah_Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdfPMBWiduri
 
Presensi Hadir Kuliah_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdf
Presensi Hadir Kuliah_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdfPresensi Hadir Kuliah_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdf
Presensi Hadir Kuliah_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdfPMBWiduri
 
Daftar Nilai_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdf
Daftar Nilai_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdfDaftar Nilai_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdf
Daftar Nilai_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdfPMBWiduri
 
Daftar Nilai_Matakuliah Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdf
Daftar Nilai_Matakuliah Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdfDaftar Nilai_Matakuliah Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdf
Daftar Nilai_Matakuliah Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdfPMBWiduri
 
Kalender Akademik Ganjil 2022-2023.pdf
Kalender Akademik Ganjil 2022-2023.pdfKalender Akademik Ganjil 2022-2023.pdf
Kalender Akademik Ganjil 2022-2023.pdfPMBWiduri
 
Buku Pedoman Skripsi 2021.pdf
Buku Pedoman Skripsi 2021.pdfBuku Pedoman Skripsi 2021.pdf
Buku Pedoman Skripsi 2021.pdfPMBWiduri
 

More from PMBWiduri (20)

SEMINAR KARYA ILMIAH-Ganjil-022-023.pdf
SEMINAR KARYA ILMIAH-Ganjil-022-023.pdfSEMINAR KARYA ILMIAH-Ganjil-022-023.pdf
SEMINAR KARYA ILMIAH-Ganjil-022-023.pdf
 
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Sore.pdf
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Sore.pdfPENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Sore.pdf
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Sore.pdf
 
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Pagi.pdf
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Pagi.pdfPENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Pagi.pdf
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023-Pagi.pdf
 
KAPITA SELEKTA ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023.pdf
KAPITA SELEKTA ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023.pdfKAPITA SELEKTA ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023.pdf
KAPITA SELEKTA ILMU KOMUNIKASI-Ganjil-022-023.pdf
 
Surat Tugas Bu Yerah.pdf
Surat Tugas Bu Yerah.pdfSurat Tugas Bu Yerah.pdf
Surat Tugas Bu Yerah.pdf
 
Bukti Kinerja_Psikologi Komunikasi.pdf
Bukti Kinerja_Psikologi Komunikasi.pdfBukti Kinerja_Psikologi Komunikasi.pdf
Bukti Kinerja_Psikologi Komunikasi.pdf
 
Bukti Kinerja_Pengantar Public Relations_Kom Sore.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Public Relations_Kom Sore.pdfBukti Kinerja_Pengantar Public Relations_Kom Sore.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Public Relations_Kom Sore.pdf
 
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_Kom Sore.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_Kom Sore.pdfBukti Kinerja_Pengantar Psikologi_Kom Sore.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_Kom Sore.pdf
 
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS.pdfBukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS.pdf
 
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS Pagi.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS Pagi.pdfBukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS Pagi.pdf
Bukti Kinerja_Pengantar Psikologi_IKS Pagi.pdf
 
Bukti Kinerja_Pengabdian-Beasiswa Anak.pdf
Bukti Kinerja_Pengabdian-Beasiswa Anak.pdfBukti Kinerja_Pengabdian-Beasiswa Anak.pdf
Bukti Kinerja_Pengabdian-Beasiswa Anak.pdf
 
Bimbingan Skripsi Bu Yerah.pdf
Bimbingan Skripsi Bu Yerah.pdfBimbingan Skripsi Bu Yerah.pdf
Bimbingan Skripsi Bu Yerah.pdf
 
Jadwal Kuliah Kelas Extention Sabtu.pdf
Jadwal Kuliah Kelas Extention Sabtu.pdfJadwal Kuliah Kelas Extention Sabtu.pdf
Jadwal Kuliah Kelas Extention Sabtu.pdf
 
Kalender Akademi Gasal 22-23 (Revisi).pdf
Kalender Akademi Gasal 22-23 (Revisi).pdfKalender Akademi Gasal 22-23 (Revisi).pdf
Kalender Akademi Gasal 22-23 (Revisi).pdf
 
Presensi Hadir Kuliah_Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdf
Presensi Hadir Kuliah_Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdfPresensi Hadir Kuliah_Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdf
Presensi Hadir Kuliah_Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdf
 
Presensi Hadir Kuliah_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdf
Presensi Hadir Kuliah_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdfPresensi Hadir Kuliah_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdf
Presensi Hadir Kuliah_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdf
 
Daftar Nilai_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdf
Daftar Nilai_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdfDaftar Nilai_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdf
Daftar Nilai_Matakuliah Perencanaan Komunikasi.pdf
 
Daftar Nilai_Matakuliah Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdf
Daftar Nilai_Matakuliah Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdfDaftar Nilai_Matakuliah Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdf
Daftar Nilai_Matakuliah Opini Publik dan Pembentukan Citra.pdf
 
Kalender Akademik Ganjil 2022-2023.pdf
Kalender Akademik Ganjil 2022-2023.pdfKalender Akademik Ganjil 2022-2023.pdf
Kalender Akademik Ganjil 2022-2023.pdf
 
Buku Pedoman Skripsi 2021.pdf
Buku Pedoman Skripsi 2021.pdfBuku Pedoman Skripsi 2021.pdf
Buku Pedoman Skripsi 2021.pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita

  • 1.
  • 2.
  • 3. PENTINGNYA ORGANISASI MENJALIN KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN STAKEHOLDERNYA OLEH Dra. Yerah Melita, MM SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK WIDURI APRIL 2021
  • 4. Abstract Goals to be achieved organization is built, maintained and the creation og agood or harmonious relationship the organization with the public. Public Relations has two parts, namely the internal public and the external public. Either the internal public or the external public should receive the same concern and care from the organization. Internal public and external public are often called stakeholder relations. Stakeholders are the parties that have a big share in the growth and development of the organization. Withaout stakeholder relations, organization will not exist and will never exist. Therefore, the organization sesses the importance and need to care about the existence of its stakehoders. Keywords: Organization, Communication, Public Relations, Internal Public, Eksternal Public. Abstrak Tujuan yang ingin dicapai dalam organisasi adalah terbina, terpelihara, dan terciptanya hubungan yang baik atau harmonis antara organisasi dengan publiknya. Publik dalam hubungan masyarakat terdiri dari dua bagian, yakni publik internal dan publik eksternal. Baik publik internal maupun publik eksternal harus mendapat perhatian dan kepedulian yang sama dari pihak organisai. Publik internal dan eksternal sering disebut stakeholders. Hubungannya menjadi stakeholder relations. Stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki andil yang besar dalam pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Tanpa stake holder relations yang baik, organisasi tak akan bisa eksis dan bertahan, oleh karena itu organisasi menilai penting dan perlu mempedulikan keberadaan stakeholdernya. Kata Kunci : Organisasi, Komunikasi, Public Relations, Internal Publik dan Eksternal Publik.
  • 5. PENTINGNYA ORGANISASI MENJALIN KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN STAKEHOLDERNYA 1. Pendahuluan. Hubungan atau komunikasi yang baik adalah dambaan atau harapam dari setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat profit maupun organisasi yang tidak mencari profit atau organisasi sosial. Organisasi ingin supaya semua elemen dalam masyarakat turut mendukung dan mendorongnya tumbuh kembang organisasi. Elemen atau unsur dalam masyarakat yang turut mengembangkan organisasi terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu elemen yang ada di dalam organisasi atau lebih familiar disebut dengan publik internal dan elemen yang ada di luar organisasi atau yang dikenal publik eksternal. Kedua elemen atau unsur ini, baik internal publik maupun eksternal publik keduanya sama pentingnya. Keduanya turut menentukan tumbuh kembangnya organisasi . Baik internal publik maupun eksternal publik sering disebut dengan stakeholder Relations. Stakeholder merupakan publik interna yang ada di dalam organisasi, bisa dikatakan keluarga besar organissi, seperti: karyawan, keluarga karyawan, investor/pemegang saham atau stockholder. Sedangkan publik eksternal adalah masyarakat yang ada di luar organisasi, seperti: masyarakat sekitar, pemerintah, media/pers, pelanggan, konsumen dan publik eksternal lainnya. Keterlibatan keduanya sangat diperlukan dalam mencapai tujuan organisasi. Organisasi yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri untuk mencapai tujuan organisasi dan mengabaikan atau tidak peduli terhadap kepentingan stakeholdernya umumnya tidak dapat berkembang dengan baik, dan bisa berdampak buruk serta mengarah dan cenderung gulung tikar atau pailit. Suatu organisai bukanlah apa-apa dan tidak akan menjadi apa-apa jika mengabaikan kepentingan stakeholdernya. Oleh sebab itu diperlukan hubunngan yang baik, komunikasi yang baik dengan bentuk kegiatan-kegiatan komunikasi yang dapat mempererat dan menjalin tali silaturahmi yang baik.
  • 6. Komunikasi yang baik, dapat diimplemetasikan melalui kegiatan yang dilakukan organisasi yang melibatkan kedua pihak baik internal publik maupun eksternal publik atau stakeholdernya. 2. Pembahasan. 2.1 Organisasi. Organisasi merupaka suatu wadah atau tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki kepentingan bersama untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Prinsipnya atau syarat yang harus ada dalam organisasi adalah adanya orang-orang, adanya kerjasama dan ada tujuan yang akan dicapai. Bila diilustrasikan organisasi merupakan akuarium yang mewadahi ikan. Di aqurium pasti ada air supaya ikan dapat bertahan hidup. Begitu juga dengan organisasi, supaya orang-orang dalam organisasi bisa hidup dan eksis, maka ada adminstrasi dan manajemen yang baik juga. Tanpa administrasi dan manajemen yang baik, maka organisasi tidak bisa bertahan hidup atau organisasi tersebut menjadi koleps dan tidak mustahil organisasi akan bubar. Dengan demikian di dalam organisasi dibutuhkan kerjasama, kekompakan, rasa saling memiliki yang tinggi, toleransi yang tinggi, keterbukaan dan juga komunikasi yang baik tentunya juga ditopang oleh administrasi dan manajemen yang baik pula. 2.2 Komunikasi. Ilmu Komunikasi sebagai salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak dapat menghindari perspektif dari para ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Para ahli mempunyai perspektif masing-masing dalam penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu dengan yang lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi makna komunikasi seiiring dengan perkembangan ilmu komunikasi. Alo Liliweri dalam bukunya Dasar-Dasar Budaya (2009:8) mengutip pendapat Walstrom dari berbagai sumber menyebutkan beberapa definisi komunikasi, yakni : Pertama Komunikasi antar manusia sering diartikan dengan pernyataan diri yang
  • 7. paling efektif, kedua, komunikasi merupakan pertukaran pesan-pesan secara tertulis dan lisan melalui percakapan atau bahkan melalui penggambaran yang imajiner. Ketiga, komunikasi merupakan pembagian informasi atau pemberian hiburan melalui kata-kata secara lisan atau tertulis dengan metode lainnya. Keempat, komunukasi merupakan pengalihan informasi dari seseorang kepada orang lain. Kelima, Komunikasi merupakan penukaran makna antara individu dengan menggunakan sistem simbol yang sama. Keenam, komunikasi adalah proses pengalihan pesan yang dilakukan seseorang melalui suatu saluran tertentu kepada orang lain dengan efek tertentu. Ketujuh, komunikasi adalah proses pembagian informasi, gagasan atau perasaan yang tidak saja dilakukan secara lisan atau tertulis, melainkan melalui bahasa tubuh, atau gaya atau tampilan pribadi atau hal yang disekelilingnya yang memperjelas makna. Dari defenisi di atas, dapatlah disimpulkan bahwa komunikasi merupakan pertukaran informasi, gagasan, ide dari seseorang kepada seseorang, beberapa orang atau kelompok untuk mengubah sikap dan prilaku orang lain yang menjadi sasaran. Membahas komunikasi sangatlah komplek, kaena komunikasi begitu penting dan esensial dalam hidup manusia. Tanpa komunikasi manusia akan “mati”. Dimanapun dan kapanpun manusia berada selalu berkomunikasi. Komunikasi dapat terjadi dimana-mana, di rumah, di tempat kerja, di sekolah, di pasar dan ditempat lainya. Melalui komunikasilah manusia dapat menyampaikan isi pesannya melalui simbol-simbol atau lambang baik verbal maupun non verbal. Carl I Hovland dalam Deddy Mulyanan (2005:62) menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan, biasanya dengan menggunakan lambang verbal untuk mengubah prilaku orang lain. Jadi melalui komunikasi atau penyampaian pesan kepada orang lain dapat mengubah prilaku orang lain sebagaimana yang dikehendaki oleh komunikator.
  • 8. 2.3 Public Relations 2.3.1 Definisi dan Pengertian PR. Menurut (British) Institute of Public (IPR) menyatakan bahwa Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara satu organisasi dengan segenap khalayaknya. (Jefkins, 2005:10). Berdasarkan definisi di atas, dapat dianalisa bahwa upaya yang terencana dan berkesinambngan adalah suatu suatu kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu dan semuanya itu berlangsung secara berkesinamngan dan teratur. Jadi setiap kegiatan yang dilakukan PR bukanlah sembarangan atau dadakan, karena telah direncanakan terlebih dahulu. Tujuannya adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian. Maksudnya bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap organisasi, baik pihak internal maupun eksternal. Pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan organisasi disebut pemangku kepentingan atau saat ini dikenal dengan sebutan StakeholderRelations. Menurut pernyataan Meksiko (The Mexican Statement) menyatakan bahwa Praktik PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu soail yang menganalisa berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran kepada pemimpin organisasi serta menerapkan program- pragram tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya. Khalayak PR ada dua macam. Internal Public dan Eksternal Publik. Kedua sifat khalayak disebut stakeholder dari organisasi. 2.3.2 Ruang Lingkup dan Tugas Pekerjaan PR. Rosady Ruslan dalam bukunya “Manajemen PR dan Media Komunikasi” (2007:2003) membagi ruang lingkup tugas PR menjadi dua bagian, yaitu : a. Membina hubungan ke dalam (publik internal) Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu megidentifikasikan atau mengenali hal-hal yang
  • 9. menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat sebelum kebijakan itu dilaksanakan oleh organisasi. b. Membina hubungan ke luar (Publik Eksternal). Publik eksternal adalah publik umum atau masyarakat, mengusahakan timbulnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Berdasarkan publik dalam PR bahwa publik dibagi menjadi publik internal dan publik eksternal, maka kegiatannya pun diklasifikasikan menjadi dua bagian juga yakni program atau keinginan untuk publik internal maupun program atau keinginan untuk publik eksternal. Lebih tegas H. Fayol menjelaskan berkaitan dengan kegiatan dan sasaran PR, sebagai berikut: Pertama, membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and image) didalamnya menciptakan indentitas dan citra perusahaan yang positif dan juga mendukung kegiatan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan berbagai pihak. Kedua, mendukung kegiatan komunikasi dua arah secara timbal balik. Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh PR bukanlah kegiatan komunikasi yang bersifat satu arah saja, bukan hanya melulu dari pihak organisasi yang terus memberikan ide, gagasan informasi dan yang lainnya, tetapi juga harus dua arah, baik dari organisasi maupun dari khalayak atau publiknya.Dua arah maksudnya pihak organisasi dan khalayak atau publik dari organisasi saling mendukung satu sama lain, memiliki saling pengertian dan kepedulian. Arah yang pertama organisasi memberikan informasi, arahan atau pun ide, gagasan, program atau kegiatan kepada khalayak ataupun publik yang menjadi sasaran organisasi. Arah kedua khalayak ataupun publik meresponya atau memberikan umpan balik terhadap yang sudah dilakukan organisasi. Respon atau umpan balik yang dilakukan khalayak atau publik dapat berupa penilaian, sikap, pandangan ataupun pendapat/opini ataupun masukan untuk kepentingan organisasi agar organisasi tetap eksis dan survive. Ketiga, Menghadapi krisis (facing of crisis). Menangani, menghadapi dan menyelesaikan krisis yang terjadi di organisasi adalah suatu hal yang penting dan tidak boleh diabaikan. Pihak organisasii dapat membentuk team manajemen krisis dan public relations recovery og image yang
  • 10. bertugas unuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi organisasi dan juga memperbaiki lost of image and darmage. Team ini atau manajemen krisis ini penting dibentuk kareba untuk memulihkan atau mengembalikan citra yang sudah terlanjur buruk. Ketiga, mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public couse). Aspek kemasyarakat penting dan perlu dipromosikan supaya masyarakat mengetahui dan mengerti. Masyarakat menjadi lehih memahami, misalnya saat ini terjadi pandemi covid 19, terus menerus diberi pengetahuan dan pemahaman mengenai bahayanya covid 19. Masyarakat harus tetap mengikuti aturan pemerintah dengan menjaga dan mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat juga diberi pemahaman dengan melakukan vaksin untuk covid 19. Bagi masyarkat yang tidak mengikuti aturan dan anjuran dari pemerintah akan menuai kerugian sendiri. Keempat, mendukung kegiatan kampanye sosial, seperti anti rokok, anti narkoba dan yang lainnya yang dapat merusak kesehatan dan hilangnya masa depan. Membangun identitas organisasi, sehigga khalayak atau publik mempunyai opini/pendapat, sikap atau penilaian yang positif terhadap organisasi bukanlah hal yang mudah. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan upaya, kerja keras dan terus menerus memperhatikan serta mempedulikan kepentingan khalayak atau publik yang menjadi sasaran organisasi. Melalui upaya yang sungguh-sungguh dan terencana serta program yang berkesinambungan diharapkan image atau citra organisasi di mata publik menjadi baik atau positif. Menghadapi krisis yang terjadi di organisasi, mencari solusi atau jalan keluarnya bukanlah masalah yang mudah. Untuk mencari solusinya diperlukan kecermatan terhadap masalah yang dihadapi, analisa yang tajam terhadap masalah dan yang penting adalah akar permasalahan yang menyebabkan masalah itu terjadi. Jadi identifikasi masalah untuk memecahkan suatu permasalahan adalah hal yang tak dapat ditawar. Bagaimana kita dapat menyelesaikan masalah, kalau kita tidak tahu permasalahan yang terjadi? Setelah itu kita identifikasikan dan mencari faktor-faktor yang menyebabkan masalah itu terjadi. Bila faktor penyebab sudah kita ketahui, maka coba kita analisa untuk mencari jawaban yang lebih tepat dari berbagai alternatif yang kita temui.
  • 11. 2.4 Stakeholder Relations Membahas stakeholder Relations tidaklah lepas dari membahas bagian ilmu komunikasi yaitu Public Relations, karena tugas dan pekerjaan seorang Public Relations adalah menjalin, membina dan memelihara hubungan yang baik atau hubungan yang harmonis dengan stakeholdernya. Praktisi Public Relations selanjutna disingkat PR dituntut untuk dapat menciptakan hubungan atau komunikasi yang baik dengan stakeholdernya. 2.4.1 Konsep Stakeholder Relations Mempromosikan aspek kemasyarakatan adalah kegiatan yang harus dan penting dilakukan oleh PR organisasi. Kegiatan inipun sering disebut iklan layanan masyarakat. Iklan layanan masyarakat ini tidak bertujuan komersil untuk kepentingan organisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk kemakmuran, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat. Umumnya kegiatan ini dilakukan secara persuasif dan tidak dengan paksaan atau koersif. Misalnya iklan layanan masyarakat yang sering kita lihat dan dengar adalah “dua anak lebih baik” iklan layanan masyarakat dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) atau “katakan tidak untuk narkoba”, iklan layanan masyarakat dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Awalnya sebelum digunakan istilah “stakeholder relations”, istilah yang dikenal adalah hubungan internal dan eksternala atau internal dan eksternal relations. Dengan perkembangan pengetahuan, istilahnya kemudian berubah menjadi stakeholder Relations. Stakeholder Relations berbeda dengan stockholder Relations. Ruang lingkup stockholder Relations lebih sempit karena hanya berhubungan dengan publik internal, khususnya yang berkaitan dengan pemegang saham atau investor sedangkan ruang lingkup stakeholder relations lebih luas karena behubungan dengan publik yang bersifat internal maupun publik yang bersifat eksternal. Jadi baik hubungan dengan publik yang bersifat internal maupun eksternal disebut stakeholder relations. 2.4.1.1.Publik Internal Publik internal adalah orang-orang yang ada di dalam organisai dan mempunyai pengaruh langsung terhadap perkembangan organisasi. Pengaruhnya langsung dirasakan oleh mereka yang terlibat di dalam organisasi. Jadi, maju mundurnya
  • 12. organisasi sangat ditentukan oleh orang-orang yang ada di dalam organisasi. Suatu contoh, organisasi pendidikan, katakanlah suatu Universitas, bila suatu saat dosen tidak dapat mengajar karena sakit atau berhalangan lain, maka saat itu juga proses belajar mengajar tidak ada. Jadi pengaruhnya sangat terasa dan langsung. Bila hal ini terjadi dan berulang kali, sudah dapat dipastikan organisasi akan menuai kerugian. Demikian juga mahasiswa termasuk publik internal dalam suatu lembaga pendidikan tinggi. Maju mundurnya suatu organisasi lembaga pendidikan tinggi juga turut ditentukan oleh mahasiswanya baik kualitas maupun kuantitasnya. Bisa dibayangkan organisasi pendidikan tinggi yang jumlah mahasiswanya setiap tahun tidak ada peningkatan bahkan mengalami penurunan yang terus menerus, tidak mustahil perguruan tinggi tersebut akan ditutup karena minimnya pemasukan dan tidak memenuhi standar yang sudah ditetapkan atau yang sudah diatur oleh Dikti. Di bawah ini adalah contoh-contoh stakeholder relations yang berkaitan dengan internal publik. a. Hubungan dengan karyawan. Dalam satu organisasi, karyawan adalah aset yang penting dan perlu diperhatikan serta dipedulikan oleh organisasi atau manajemen yang ada didalamnya. Landasan bagi hubungan karyawan yang baik adalah kebijaksanaan personalia yang logis yang memotvasi dan mendorong organisasi untuk memberikan pekerjaan yang teratur, kondisi pekerjaan yang baik, upah yang memadai, kesempatan untuk memperoleh kemajuana atau jenjang karis yang lebih tinggi, penghargaan terhadap prestasi kerja, pengawasan yang baik, kesempatan untuk mengemukakan pendapat serta keuntungan yanag diinginkan dan diharapkan karyawan. Kebijakan dan kebijaksanaan karyawan, sehingga karyawan akan memberikan usaha dan kerja kerasnya serta loyalitasnya secara maksimum kepada organisasi. Suatu program hubungan dengan karyawan tidak akan memperoleh apa- apa atau sia-sia, bila organisasi memberikan upah/gajih yang kicil, pekerjaan yang banyak dan menumpuk dan tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Apa yang dikatakan kepada karyawan tidak akan berarti, bila kata-kata tidak didukung oleh kebijakan personalia dan praktek manajemen yang baik.
  • 13. Komunikasi karyawan adalah hal yang penting. Kegagalan dalam menyampaikan informasi kepada karyawan tentang kebijaksanaan dan perkembangan organisasi yang mempengaruhi kepentingan karyawan akan menimbulkan kesalahpahaman, desas desus palsu dan kecaman. Karyawan bila tidak diberi informasi yang benar akan membuat asumsinya sendiri yang mungkin salah atau mereka mendengarkan dari sumber luar yang tidak dapat dipercaya atau dipertanggungjawabkan kebenarannya. Para karyawanpun harus diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau opini kepada manajemen mengenai pekerjaan, kondisi pekerjaan atau hal lainnya yang dapat mempengaruhi kepentingannya. Pelaksanaan komunikasi dua arah, yaitu komunikasi antara pihak manajemen dan karyawan atau sebaliknya karyawan kepada pihak manajemen akan memberikan kondisi yang kondusif kepada kedua belah pihak. Contoh konkritnya pihak manajemen bukan hanya memberi perintah, tugas atau instruksi saja, tetapi juga pihak manajemen memberi kesempatan kepada karyawannya untuk mengajukan pertanyaan, usulan dan masukan kepada pihak manajemen. Menurut Fraizer Moore (2001:350) komunikasi dua arah yang baik antara manajemen dan karyawan didasarkan pada asas-asas komunikasi karyawan, yaitu manajemen harus bekerja secara sadar memberikan informasi kepada karyawannya. Hal ini dilakukan agar setiap karyawan mengetahui dan memahami setiap informasi yang ditujukan kepadanya sehingga setiap karyawan memiliki pemahaman yang sama. Komunikasi harus berfungsi sebagai suatu sistem yang lengkap antara manajemen dan karyawan artinya dalam melakukan kegiatan karyawan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen, karena karyawawan bagian integral dari manajemen. Lebih jelas dan tegas, Moore melanjutkan bahwa pesan tertulis harus digunakan untuk menghindari penyimpangan arti yang bisa saja terjadi dalam komunikasi lisan. Pesan juga harus digunakan dengan kata-kata yang lazim yang sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan. Media komunikasipun harus dipilih yang tepat sesuai dengan keefektifannya. Pesanpn harus disiapkan oleh komunikator yang berpengalaman. Komunikasi tidak boleh secara sengaja disalah gunakan atau disesatkan tetapi harus faktual, seksama, netral atau tidak memihak. Informasi juga
  • 14. harus dilakukan tepat pada waktunya artinya tidak terlalu cepat atau lambat. Pengulangan juga hal penting dalam komunikasi dengan karyawan dan juga dengan cara atau metode yang berbeda sehingga karyawan dengan mudah memahami Tanggung jawab terhadap komunikasi karyawan yang bersifat formal harus diserahkan kepada praktisi Public Relations. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan organisasi kepada karyawan seperti kegiatan outing atau out bond. Kegiatan ini bertujuan untuk membina dan memelihara hubungan yang lebih akrab dan erat antara karyawan yang satu dengan yang lainnya. Kegiatan inipun dapat menumbuhkan kekompakan, kerjasama, kejujuran, kedisiplinan, toleransi, rasa sepenanggungan, keterbukaan, dan hal-hal positif lainnya. Dengan cara ini, akan meningkatkan loyalitas, pengabdian dan dedikasi para karyawan terhadap organisasi dimana ia ada didalamya dan bagian dari organisasi tersebut. Akhirya produktivitas dan prestasi karyawan dari waktu ke waktu akan meningkat terus. B. Hubungan dengan Keluarga Karyawan. Keluarga karyawan adalah bagian integral dari organisasi. Keluarga karyawan tidak dapat dipisahkan dari organisasi. Keluarga karyawan adalah orang-orang yang memberikan motivasi, dukungan dan dorongan untuk suami/istri, anak/orangtuanya/saudaranya untuk mencurahkan seluruh tenaga, waktu dan pikirannya pada organisasi. Untuk itu keluarga karyawan perlu mendapat apresiasi. Keluarga karyawan perlu dilibatkan dan ikutsertakan dalam acara kebersamaan. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan organisasi kepada keluarga karyawan adalah melakukan kunjungan dan pelawatan kepada keluarga karyawan. Misalnya bagi keluarga yang mendapat musibah atau anugerah. Seperti: Musibah kemalangan atau dukacita. Anugerah, menikah atau memperoleh atau dikaruniai anak. Dapat juga melalui acara kebersamaan atau sering disebut Family Gathering. Acara atau kegiatan kebersamaan ini diadakan oleh organisasi, seperti piknik, atau tour bersama, acara-acara perlombaan, games, pertandingan dan lainnya. Pada prinsipnya acara yang dibuat akan menambah keeratan tali persaudaraan diantara para anggota keluarga karyawan. C. Hubungan dengan pemegang saham atau investor
  • 15. Hubungan dengan pemegang saham atau investor adalah hal yang juga tak kalah pentingnya dengan publik lainnya. Bisa dibayangkan suatu organisasi yang tidak memiliki modal usaha, maka organisasi tidak akan dapat beroperasi. Jangankan bisa eksis atau berkembang, beroperasi saja tidak akan bisa. Untuk itulah dibutuhkan modal atau orang yang mau menginvestasikan uang atau bentuk lain ke organisasi. Tidaklah mudah seseorang, badan atau instansi mau menginvestasikan dananya ke organisasi yang baru dikenalnya. Disinilah organisasi berusaha keras untuk meyakinkan calon investornya supaya mau menginvestasikan dananya atau modalnya ke organisasi. Sasaran hubungan dinyatakan dalam hubungan investor untuk dijadikan pedoman bagi pihak manajemen dan seluruh staf PR yang bertanggungjawab terhadap hubungan dengan kebijaksanaan hubungan dengan investor tersebut adalah meyakinkan para investor dan pemegang sahah perusahaan bahwa itu merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan. Kegiatan perusahaan juga dikelola dengan baik. Hal ini bisa dilakukan dengan pengembangan produksi, penjualan dan pertumbuhan yang didukung oleh penelitian dan pengembangan yang berkesinambungan. Komunikasi dengan investor sebaiknya berkesinambngan, sejak sesorang mendapatkan sahamnya sampai kembali. Informasi dan informasi finansial lainnya merupakan bacaan yang tidak menarik dan menjemukan bagi kebanyakan pemegang saham. Moore menambahkan kontak pribadi antara manajemen dan para pemegang saham amatlah penting bagi hubungan pemegang saham yang baik. Komunikasi dengan pemegang saham sebaiknya dengan ciri, sikap dan kepentingan para pemilik saham, seperti diungkapkan oleh penelitian-penelitian pemegang saham yang berkesinambungan.Adapun media komunikasi yang dapat digunakan dengan pemegang saham adalah media komunikasi cetak, seperti laporan tahunan, pengumuman rapat tahunan, majalah pemegang saham, penawaran khusus bagi para pemegang saham dan media cetak lainnya. Medium lain yang dapat digunakan adalah audio visual, seperti film. Fiml dapat menceritakan berkaitan dengan pelaksanaan program hubungan denan pemegang saham atau juga bisa berisi pelaksanaan program hubungan dengan pemegang saham atau juga bisa berisi dan menceritakan sumbangan atau donasi bagi kemajuan dan keuntungan organisasi
  • 16. yang dilakukan oleh para penghasil bahan mentah, para karyawan yang menghasilkan produk dan pemegang saham yang investasinya memungkinkan bagi berlangsungnya suatu bisnis. Media yang digunakan bisa gabungan ketiganya baik cetak, lisan ataupun audio visul. Saat sekarang dapat menggunakan media online. Komunikasi lain yang juga dapat digunakan adalah melalui komunikasi lisan, seperti dalam rapat tahunan, rapat regional, gelanggang terbuka, wisata pabrik atau kunjungan pabrik. 2.4.1.2 Publik Eksternal. Publik eksternal adalah orang-orang atau kalangan yang berada di luar organisasi perusahaan, mempunyai pengaruh walaupun tidak secara langsung terhadap maju mundurnya organisasi atau terhadap perkembangan organisasi. Memang berbeda dengan internal publik, karena pengaruhnya tidak langsung, walaupun demikian bukan berarti harus diabaikan publik eksternal. Publik eksternal tetap menjadi perhatian dan kepedulian organisasi. a. Hubungan dengan Pemerintah. Hubungan dengan pemerintah adalah hal yang mutlak, yang tidak bisa tidak. Artinua hampir setiap aktivitas bisnis melibatkan pihak pemerintah. Suatu organisasi baik swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun lembaga pemerintah sendiri harus taat dan tunduk pada aturan yang telah dibuat. Dengan demikian jalannya atau rodanya bisnis dipengaruhi oleh regulasi pemerintah. Hal ini dilakukan untuk melindungi kepentingan bisnis, melayani kepentingan umum. Hubungan dengan pemerintah tidak hanya dilakukan dengan pihak ekskutif tetapi juga dengan pihak legislatif. Dalam program hubungan dengan legislatif yang efektif, suatu program politik sebaiknya tidak memihak dalam mengambil suatu posisi. Pemerintahan yang baik hanya dapat dicapai dengan mendorong orang-orang untuk aktif dalam partai politik. Program hubungan dengan legislatif sebaiknya juga memghormati kebebasan politik para karyawan dan tidak berusaha mengatur pikiran dan prilaku politik mereka.
  • 17. Untuk itu suatu bisnis sebaiknya menerima suatu kewajiban untuk memberikan studi yang matang mengenai persoalan politik dan mempertimbangkannya dalam kaitannya dalam kepentingan politik. Informasi mengenai lingkungan politik komunitas organisasi, politik setempat, persoalan politik dan perkembangan yang mempengaruhi iklim bisnis, sebaiknya diusahakan. Kedudukan para perwakilan yang ditunjuk untuk persoalan kontroversial setempat yang mempengaruhi bisnis harus berkesinambungan. Segenap karyawan sebaiknya dididik mengenai politik praktis dan didorong untuk berperan aktif dalam partai atau pilihannya tanpa prasangka atas statusnya. Organisasi sebaiknya juga bekerjasama dengan asosiasi-asosiasi perdagangan dalam aktivitas legislatifnya beserta dengan program yang sudah dibuatnya. Dengan demikian dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan hubungan yang lebih baik dengan pemerintah. b. Hubungan dengan Komunitas (Community Relations). Ommunity Relations adalah hubungan dengan masyarakat sekitar organisasi. Hubungan dengan masyarakat sekitar adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Beroperasinya suatu organisasi juga ditentukan oleh hubungan baik suatu organisasi. Orang-orang yang hidup dalam komunitas dengan organisasi membentuk mereka saling bergantung dengan organisasi perusahaan bisnis dan juga sebaliknya. Dengan demikian, komunitas ini harus dipedulikan, diperhatikan dan dipentingkan. Sebagai bentuk kepedulian organisasi dengan komunitas, organisasi perlu menyediakan pekerjaan tetap, gaji yang layak dan keuntungan finansial dengan membeli barang atau jasa dari pemasok. Organisasi yang berkembang dan maju adalah organisasi yang peduli terhadap komunitasnya untuk meningkatkan kesejahtraan komunitas tersebut. Dasar landasan hubungan komunitas yang baik adalah komunitas yang ditetapkan dengan jelas. Untuk menyakinkan komunitas pabrik, misalnya suatu organisasi perusahaan harus memiliki lingkungan industri yang baik, kepemimpinan yang baik, dan mendukung program-program kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan menjadikan masyarakat sekitar hidup dengan layak. Organisasi perusahaan tersebut juga membayar bagian pajaknya dengan pantas untuk mendukung pelayanan
  • 18. sekolah dan lembaga pemerintahan lainnya. Organisasi perusahaan pun menjadi tempat yang terbaik untuk bekerja bagi komunitas setempat. Tujuan hubungan komunitas dipengaruhi oleh besarnya komunitas dan kebutuhannya, seperti sumber penghasilan dan hubungan masyarakat perusahaan, mendukung perusahaan dapat memberikan informasikepada komunitas tentang kebijaksanaan, kegiatan dan masalah perusahaan dan untuk menyampaikan apa saja yang dilakukan perusahaan, berapa orang yang bekerja, berapa besar upahnya, apakah perusahaan membayar pajak, berapa besar yang diperuntukan masyarakat setempat, bagaimana bentuk tanggungjawabnya terhadap komunitas dan apa yang disumbangkan atau kontribusi apa yang dapat diberikan perusahaan untuk kehidupan sosial dan ekonomi bagi komunitas setempat. Selain itu, hubungan dengan komunitas dapat kesejahteraan mengiklankan masyarakat. Perusahaan juga bisa bekerjasama dengan sekolah dan perguruan tinggi dengan menyediakan materi-materi pendidikan dengan melengkapi sarana yang dibutuhkan. Hubungan komunitas dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan komunitas dengan mendukung program-program kesehatan setempat dengan membantu rumah sakit. Mendukung kegiatan olahraga, seni dan rekreasi bagi komunitas. Hubungan komunitas dengan perusahaan pada dasarnya merupakan tanggung jawab setiap karyawan dalam hubungannya dengan anggota keluarganya, anggota kelompok dan lainnya. Sebagai perusahaan, para karyawan merupakan orang yang paling tepat untuk menyampaikan kebijakan perusahaan, karena mereka memiliki pengaruh yang besar dan penting dalam perusahaan. Khususnya berkaitan dengan kata dan tindakannya dalam hubungannya dengan perusahaan. Partisipasi karyawan merupakan petunjuk penting mengenai efektivitas program hubungan komunitas. Perusahaan menanyakan mengenai persoalan ini. Program hubungan dengan komunitas dapat melalui kegiatan wisata pabrik, acara resepsi, sharing dan berdialog dengan pemuka komunitas, mengadakan ceramah, diskusi tentang isu yang terjadi dan masih aktual dari kelompok-kelompok komunitas. Melakukan kegiatan Corporate Social and Trsponsibility (CSR) dalam bentuk pemberian beasiswa, pengobatan gratis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan komunitas dalam dan masalah besar
  • 19. umumnya kepada para karyawannya diimplementasi misalnya dalam bentuk pemutara fim perusahaan. c. Hubungan dengan Media/Pers. Salah satu publik eksternal yang juga turut diperhatikan dan dipedulikan adalah pihak media/pers. Pihak media/pers adalah pihak yang turut menentukan maju mundurnya suatu organisasi/perusahaan. Pihak media/pers dapat membesar- besarkan atau mem blow up suatu berita atau informasi, sehingga dapat merugikan organisasi/perusahaan. Sebaliknya suatu berita atau informasi dapat diredam oleh pihak media/pers sehingga tidak menjadi besar. Jefkins (2005:113) mendefinisikan hubungan dengan media/pers adalah usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atau suatu pesan atau informasi PR dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dan organisasi perusahaan yang bersangkutan.Dari definisi Jefkin jelaslah bahwa dengan menajalin hubungan dengan pikah media/pers dapat mencapai publikasi atau penyiaran memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang benar yang dimiliki khalayak, maka diharapkan memperoleh kerjasama. Organisasi perusahaan akan mendapat penilaian, opini/pendapat positif dari publik dan kemudian akan memperoleh citra yang positif juga di mata publik. Menciptakan hubungan yang baik atau harmonis antara PR dengan media/pers adalah hal yang tidak dapat ditawar- tawar atau penting. Dengan terciptanya hubungan yang harmonis akan terjalin hubungan yang langgeng dan mendapat dukungan yang terus menerus dari kedua pihak, baik PR maupun media/pers. Cara menciptakan hubungan yang baik dengan media/pers adalah dengan memahami media/pers dan memahami prinsip-prinsip hubungan media/pers yang baik dan harmonis. Memahami media/pers adalah hal yang cukup penting yang harus dimiliki oleh Public Relations. Pemahaman yang salah mengenai media/pers membawa dampak yang negatif bagi organisasi perusahaan dan tentu saja akan merugikan citra organisasi perusahaan menjadi terpuruk dan negatif. Hal-hal yang perlu diketahui, bahkan harus dipahami PR organisasi perusahaan yang berkaitan dengan media/pers adalah pertama, kebijakan editorial, hal ini merupakan pandangan dasar atau idealisme dari suatu media yang dengan
  • 20. sendirinya melandasi pemilihan subyek-subyek yang akan dicetak. Misalnya ada suarat kabar yang sengaja memuat ulasan khusus secara singkat mengenai organisasi perusahaan. Kedua, frekuensi penerbitan, setiap penerbitan punya frekuensi penerbitan atau periodisasi yang berbeda-beda. Bisa harian, mingguan, dua kali seminggu, bulanan, semesteran atau bahkan tahunan. Jumlah edisi yang diterbitkanpun dalam satu kali penerbitan perlu diketahui oleh para praktisi PR. Ketiga, tanggal terbit, praktisi PR harus juga tahu kapan tanggal dan saat terakhir sebuah naskah harus diserahkan ke redaksi untuk penerbitan yang akan datang. Keempat, proses persetakan, praktisi PR harus memahami proses percetakan, apakah media dicetak secara khusus atau dicetak dengan biasa dengan teknik-teknik fotogavur dan inografi atau fleksografi. Kelima, daerah sirkulasi, Praktisi PR perlu memahami berkaitan dengan jangkauan sirkulasi dari media tersebut, apakah berskala lokal, internasional. Keenam, jangkauan pembaca, berapa dan siapa yang menjadi pembaca dari media tersebut, kelompok usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, etnik, status sosial, ekonomi dan faktor demografi lainnya. Ketujuh, metode. Praktisi PR mengetahui dan memahami metode-metode atau cara- cara dari media untuk mendistribusikannya. Apakah melalui toko buku, penjualan langsung dari pintu ke pintu, via pos atau sistem langganan atau melalui agen-agen penjualan. Prinsip-prinsip dalam membina hubungan baik dengan pihak media/pers harus diketahui dan dipahami oleh pihak PR. Dengan dibekali semua pengetahuan mengenai media, maka seorang praktisi PR akan mampu menjalin kerjasama dengan pihak media dan juga dapat menciptakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan satu sama lain. Para praktisi PR membangun reputasi dengan orang yang dapat dipercaya, senantiasa siap menyediakan materi-materi akurat yang dibutuhkan media/pers. Melaui cara ini, maka akan diakui sebagai sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh oleh para jurnalis. Bertolah dari kenyataan ini, maka komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan akan lebih mudah diciptakan dan dipelihara. Selanjutnya praktisi PR menyiapkan dan menyediakan salinan yang baik, misalnya menyediakan reproduksi foto-foto yang baik, menarik dan jelas. Praktisi PR
  • 21. juga dapat bekerjasama dengan jurnalis dalam salinan yang baik, dan menyediakan materi, baik dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan tokoh-tokoh dan memfasilitasi jurnalis untuk tujuan tertentu. Praktisi PR juga dapat melakukan verifikasi pembuktian pembenaran atas setiap materi yang mereka terima. Contoh, para jurnalis diizinkan untuk melihat secara langsung fasilitas atau kondisi organisasi perusahaan yang hendak diberitakan. Terakir, praktisi PR diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik atau positif dengan pihak media/pers dengan dilandasi saling keterbukaan, kejujuran, kerjasama dan sikap saling menghormati masing-masing profesi. 3. Kesimpulan. Setiap organisasi memiliki tujuan supaya organisasinya dapat beroperasi dengan baik, lancar dan organisasi bisa eksis dan survive. Untuk dapat mencapai tujuannya dengan baik, maka organisasi perlu memperhatikan dan peduli terhadap kepentingan stakeholdernya. Stakeholder organisasi merupakan khalayak atau publik yang menjadi sasaran organisasi. Stakeholder ada yang internal publik ada juga yang eksternal publik. Internal publik meliputi karyawan, keluarga karyawan, investor atau pemegang saham. Eksternal publik meliputi, masyarakat sekitar, pemerintah, media/pers dan banyak kalangan lainnya yang juga termasuk eksternal publik, sangat tergantung organasinya berkecimpung dalam bidang apa. Baik internal publik maupun eksternal publik keduanya harus mendapat perhatian, kepedulian yang sama. Untuk dapat mengimplementasikan hubungan yang harmonis diperlukan komunikasi yang baik dengan stakeholdernya. Organisasi dapat menjalin komunikasi yang baik dengan cara melakukan acara, event atau kegiatan yang diperuntukan stakeholder sesuai dengan situasi dan kondisi dan kebutuhan dari khalayak atau publik sassaran organisasi. Organisasi tidak pasif dan berdiam diri, tetapi terus menerus pro aktif untuk mengetahui dan memahami setiap kehendak, kebutuhan dari stakeholdernya dengan menunjukan sikap simpati dan empati dan juga mau membuka diri terhadap berbagai masukan, saran dan pendapat dari stakeholdernya.
  • 22. REFERENSI Cutlip,1982, Effective Public Relations, Englewood Chiffs NJ, Prentice Hall Inc. Jefkins, Frank, 2005, Public Relations, Edisi kelima (Revisi), Jakarta, Erlangga. Lili Weri Alo, 2009, Dasar Komunikasi Antar Budaya, Jogja, Pustaka Pelajar. Mulyana, Dedy, 2008, Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung, Remaja Rosda Karya. Moore Fraizer, 2010, Hubungan Masyarakat, Bandung, Remaja Rosda Karya. Ruslan, Rosady, 2007, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta, PT. Jakarta Grafindo Perkasa.