Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan public relations (PR) di Indonesia dan Amerika Serikat. PR mulai dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan Romawi kuno, namun konsep modern PR diperkenalkan oleh Ivy Lee di Amerika pada tahun 1906 untuk menangani krisis perusahaan pertambangan minyak. Di Indonesia, PR mulai dikenal sejak tahun 1950-an untuk menginformasikan rakyat. PR kemudian berkembang seiring dengan perkembangan ilmu komunik
2. Gejala Public Relations
• Pada masa Yunani dan di abad pertengahan masa
kejayaan Romawi, ide mengenai "opini publik sudah
muncul. Hal ini tampak pada slogan Vox Populi, Vox dei
(the voice of the people is the voice of God). Public
Relations sudah mulai digunakan berabad – abad lalu di
Inggris. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya konsep
memerlukan pihak ketiga sebagai fasilitator komunikasi dan
penyelaras antara pemerintah dan rakyatnya.
2
3. Ronald E. Wolseley dan Laurence R. Campbell
dalam buku Exploring Journalism
• Pertama kali digunakan oleh Thomas
Jefferson, presiden ketiga AS pada tahun
1807.
• Pada dasarnya gejala PR ada sejak manusia
ada. Gejala tersebut ada hubungan antara
seseorang dengan orang lain, upaya
seseorang untuk mengtahui orang lain,
anjuran seorang pemimpin kepada
pengikutnya , ajakan seorang penguasa
kepada rakyatnya, dan sebagainya. 3
4. • Komunikasi -> proses transmisi pesan
untuk mencapai kesamaan makna
• Tujuan Komunikasi ->
1. Kognitif
2. Afektif
3. Behavioral
• Setiap kegiatan komunikasi memiliki
fungsi sosial. Artinya, informasi yang
disampaikan memiliki makna/signifikansi
bagi kehidupan, baik individual maupun
kolektif (sistem sosial).
4
5. Sejarah Perkembangan PR
di AS dan Indonesia
• Pada perkembangannya konsep Public Relations di
Amerika dimulai sekitar tahun 1900 an yang dipelopori
oleh Ivy L. Lee dan dianggap sebagai " the father of
Public Relations"
• Ivy Ledbetter Lee seorang jurnalis senior Amerika
Serikat di tahun 1906 telah menerapkan prinsip dan
stratetegi PR untuk menyelesaikan krisis manajemen
yang dialami sebuah perusahaan raksasa. Perusahaan
itu adalah industri tambang minyak terbesar yang
menghadapi pemogokan masal para buruhnya, dan
berpotensi menjatuhkan bisnisnya sekaligus reputasi
perusahaan.
5
6. Declaration of Principles
Saat itulah Ivy Lee mengajukan konsep manajemen PR untuk
mengatasi krisis tersebut, yang menyatakan bahwa khalayak tidak
dapat diabaikan oleh manajemen industri dan dianggap bodoh
oleh pers. Proposalnya sebagai berikut:
1. Membentuk manajemen PR yang bertugas mengatur informasi
atau berita dengan bekerjasama dengan pers
2. Posisi PR setara top manajemen dan decision maker, tepatnyua
sebagai executive assistant President Director
3. Memiliki wewenang penuh melaksanakan fungsi dan peran
sebagai pejabat PR yang mengelola manajemen komunikasi
4. Manajemen harus lebih terbuka terhadap public, buruh dan pers
Konsep manajemen PR ini terbukti berhasil. Dengan publisitas
yang intensif dan terbuka kepada publik melalui pemberitaan
media, perusahaan itu akhirnya mendapat simpati public internal
dan eksternal serta terlepas dari keterpurukan.
6
7. PR di Indonesia
• Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak
tahun1950. Perkembangan hubungan masyarakat
di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan
kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah
Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia
untuk mengetahui segala perkembangan yang
terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh
kerajaan Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut
maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan
dengan menyandang nama hubungan masyarakat
karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk
ke luar organisasi (Onong, 1991; 12)
7
8. • Di Indoneisa, PR memiliki pengertian sebagai “method of
communication” sebagai kegiatan komunikasi yang
khas, dan “state of being” sebagai perwujudan kegiatan
komunikasi itu sehingga melembaga.
• Pada awal 60 an baru dikembangkan secara akademik
• Public Relations digunakan oleh pihak swasta di
Indonesia pertama kali oleh PERTAMINA, sebuah
perusahaan minyak. Public Relations di Indonesia
memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak
pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep
Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak –
pihak tersebut dengan berbagai macam pemahaman
dan berbagai macam bentuk implementasinya.
• Dari hari ke hari PR di Indonesia mulai berkembang
seiring dengan perkembangan PR di dunia atau Asia.
8
9. Masyarakat mengenal profesi Public Relations
( PR) dari beberapa sisi:
1. PR akademisi, yaitu para pengajar, peneliti ilmu
komunikasi yang memberi andil bagi
pengembangan dan perluasan ilmu hubungan
masyarakat melalui pendidikan.
2. Inhouse PR yaitu mereka yang bekerja sebagai
petugas PR di organisasi swasta maupun nirlaba.
3. Konsultan PR, yaitu pekerja perusahaan jasa
kehumasan, melayani sejumlah klien yang
membutuhkan konsultasi program
9
10. Salah Pengert ian mengenai
Profesi PR
• 1.PR adalah Personal Relation
Untuk menjadi PR harus memiliki kemampuan membina
hubungan secara pribadi. Hal ini tidak seluruhnya salah tetapi
bukan itu saja tugas dari seorang PR
• 2.PR adalah propaganda
Memang awal mula akar dari PR dari perang (lihat sejarah di
atas). Pada masa perang memang PR digunakan untuk
mengirim pesan yang salah untuk mematahkan semangat
lawan. Propaganda dilakukan sepihak dan untuk kepentingan
kemenangan satu pihak.
• 3. PR adalah Publisitas
Hal ini tampak pada lembaga pemerintah. Lembaga pemerintah
lebih banyak menggunakan PR nya untuk hal ini. PR tidak lebih
digunakan sebagai "press relations" yang tugasnya hanyalah
mempublikasikan kebijakan pemerintah, menyusun jadwal temu
wartawan serta membawa wartawan turut kunjungan ke daerah
– daerah.
10
11. Lanjutan………………………….
• 4. PR adalah iklan gratis
Berita yang dimuat di media dianggap sebagai iklan
gratis sehingga banyak praktisi pemasaran berupaya
memanfaatkan publikasi pers untuk mendapatkan
keuntungan beriklan secara gratis. Padahal seperti
diketahui bukan itu tujuan PR dan bukan itu pula tujuan
berita.
• 5. PR adalah menjual senyum
Untuk menjadi PR harus cantik, pandai ha ha hi hi. Jika
hanya ini yang dilakukan oleh PR maka sebuah
perusahaan pasti akan kehilangan pamornya, apalagi di
masa krisis. Pandangan seperti ini bahkan PR seperti
yang no 1 masih banyak terjagi bahkan seperti baru –
baru ini (sekitar 1 tahun yang lalu), media massa pernah
mengangkat isue bahwa PR disamakan dengan hostess,
dan frekuensi munculnya isu itu cukup sering. Memang
media yang menayangkan hal itu bukan media
terkemuka tetapi paling tidak masih ada tertancap di
benak pembuat berita bahwa PR hanyalah sebatas
senyum dan obral kemampuan personal.
11