SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
1
MAKALAH
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Dosen Pengampu :
ARIFIA RETNA YUNITA, M. Pd. I
Disusun Oleh :
MOHAMMAD ZAINUL HASAN (0409)
SINTA NURAINI (0422)
SITI RUMAIDAH (0427)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan segala Rahmat, Taufiq serta Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah dengan judul "KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI" sesuai harapan.
Penyusunan Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh Mahasiswa
Universitas Islam Zainul Hasan Genggong untuk mendapatkan nilai presentasi akademik pada
Semester II. Penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan,
bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis
menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Abdul Aziz Wahab, M. Ag. Selaku Rektor Universitas Islam Zainul Hasan
Genggong yang memberikan persetujuan pelaksanaan Tugas Makalah.
2. Arifia Retna Yunita, M. Pd. I selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Perilaku dan
Budaya Organisasi.
Akhir kata, Semoga segala bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak diatas mendapat
balasan dari Allah SWT. Dan Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kraksaan, 9 Mei 2023
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Definisi komunikasi Dalam Organisasi........................................................................6
B. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi.........................................................................7
C. Proses Komunikasi Dalam Organisasi.........................................................................8
D. Metode Komunikasi Dalam Organisasi.....................................................................10
E. Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi......................................................................12
F. Hambatan dan Penanganan terhadap Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi.....13
BAB III PENUTUP................................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................................16
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Komunikasi dalam organisasi merupakan pengiriman serta penerimaan
berbagai pesan organisasi baik di kelompok organisasi formal maupun informal.
Komunikasi formal merupakan jalur komunikasi resmi dengan rantai komando atau
hungungan tugas dan tanggung jawab yang jabatannya dalam organisasi, sedangkan
jalur komunikasi informal merupakan jalur komunikasi tidak resmi dilingkungan
maupun di luar orgnaisasi, tetapi masih berkitan dengan fungsi tidak langsung para
pimpinan organisasi. Organisasi merupakan perpaduan dari berbagai komponen yang
saling berkaitan serta mempunyai serta mempunyai tujuan yang sama. Komunikasi
organisasi adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan
hubungan yang saling tergantung satu sam lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau yang selalu berubah-ubah. Tujuan komunikasi dalam organisasi antara lain
untuk membentuk saling pengertian antara anggota organisasi.1
Komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan, atau
pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat di dalamnya guna mencapai
kesamaan makna. Tindak komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam beragam konteks,
antara lain adalah dalamlingkup organisasi (organizational communication). Dalam Al-
Quran sendiri telah dijelaskan tentang pentingnya komunikasi dalam organisasi
terutama ketika mengambil keputusan dalamsetiap permasalahan yang bisa dilakukan
melalui musyawarah, seperti firman Allah dalamQS. Asy-Syuara(42): 38 yang
berbunyi:
‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ى‬ ٰ
‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ا‬ َ‫و‬ َ‫ة‬‫و‬ٰ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ق‬ َ‫ز‬ َ‫ر‬
Terjemahnya : Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan
musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami
berikan kepada mereka.
1
Rahmi Yuliana, “Peran Komunikasi Dalam Organisasi,” Jurnal STIE Semarang 4 (2012): 131687.
5
Dalam konteks organisasi, pemahaman mengenai peristiwa-peristiwa
komunikasi yang terjadi di dalamnya, seperti apakah instruksi pimpinan sudah
dilaksanakan dengan benar oleh karyawan, atau bagaimana bawahan mencoba
menyampaikan keluhan kepada atasan, memungkinkan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hal ini menunjukkan
bahwa komunikasi merupakan aspek yang penting dalam suatu organisasi, baik
organisasi profit maupun non profit.2
2. Rumusan Masalah
3. Apa Definisi Komunikasi Dalam Organisasi ?
4. Apa Saja Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi ?
5. Bagaimana Proses Komunikasi Dalam Organisasi ?
6. Apa Saja Metode - Metodo Komunikasi Dalam Organisasi ?
7. Apa Saja Bentuk - Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi ?
8. Apa Dan Bagaimana Hambatan Dan Penanganan Terhadap Efektivitas Komunikasi
Dalam Organisasi ?
9. Tujuan
10. Untuk Mengetahui Definisi Komunikasi Dalam Organisasi
11. Untuk Mengetahui Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
12. Untuk Mengetaui Bagaimana Proses Komunikasi Dalam Organisasi
13. Untuk Mengetaui Apa Saja Metode-Metodo Komunikasi Dalam Organisasi
14. Untuk Mengetaui Apa Saja Bentuk - Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi
15. Untuk Mengetaui Apa Dan Bagaimana Hambatan Dan Penanganan Terhadap
Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi
2
Ida Suryani Wijaya, “Komunikasi Interpersonal Dan Iklim Komunikasi Dalam Organisasi,” Jurnal Dakwah
Tabligh 14, no. 1 (2013): 115—26.
6
BAB II
PEMBAHASAN
16. Definisi Komunikasi Dalam Organisasi
Secara sederhana disebut, jika ada dua orang atau lebih dalam organisasi dengan
sendirinya akan berlangsung komunikasi. Organisasi merupakan “wadah kegiatan”
orang- orang yang melakukan berbagai tugas untuk mencapai tujuan bersama (common
goals). Mereka bekerja dalam struktur hubungan yang dibatasi oleh peran tugasnya.
Dinamika perilaku yang ditampilkannya diisi oleh posisi “tawar menawar” antara
“needed accomplishment" dan “lask accomplishment” yang mewarnai produktivitas
kelompok maupun perorangan (Satoro, 2002- 2003:1). Sedangkan Daryanto (1996:3),
mengungkapkan bahwa: “Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau
lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan”.3
Pengertian-pengertian komunikasi organisasi itu menunjukkan bahwa dalam
organisasi ada :
17. komunikasi internal dan eksternal, di mana komunikasi internal menunjuk pada
komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri dan komunikasi eksternal yang
menunjuk pada komunikasi antara organisasi dengan lingkungan luarnya.
18. dalam komunikasi organisasi itu ada aliran pesan yang mengarah pada tujuan
organisasi itu dengan media yang digunakan dalam penyampaian pesan tersebut.
19. komunikasi organisasi akan mempengaruhi perilaku anggota-anggotanya.
Oleh karena itu setiap organisasi tidak dapat meninggalkan komunikasi organisasi, dengan
komunikasi organisasi semua elemen dalam organisasi terintegrasi ke dalam di mana integrasi
ini akan memperkuat organisasi untuk menjaga keberlangsungan dalam mencapai tujuan.
Komunikasi organisasi bukan hanya sekadar alat untuk mencapai tujuan, tetapi lebih dari
itu, komunikasi organisasi merupakan suatu proses yang memunculkan adanya suatu makna
yang dipahami secara bersama dan menjadi pola pikir dan pola perilaku yang sama dari anggota
organisasi tersebut. Tanpa adanya pemaknaan akan tujuan organisasi, maka tujuan organisasi
hanya merupakan slogan yang tidak berarti sama sekali. Iklim organisasi dapat terlihat dari
hubungan antara pengurus organisasi dengan anggota-anggota. Hubungan yang akrab akan
3
Dody Hermawan and Ujang Cepi Barlian, “Komunikasi Dalam Organisasi,” Jurnal Administrasi Pendidikan
2, no. 2 (2004).
7
menumbuhkan adanya saling keterbukaan dalam menghadapi situasi sulit yang dialami oleh
suatu organisasi.
Dengan keterbukaan dalam melibatkan anggota dan didukung oleh iklim organisasi yang
hangat, partisipasi anggota untuk terlibat dalam masalah-masalah yang dihadapi organisasi
sangat dimungkinkan. Keterlibatan anggota dalam pemecahan masalah organisasi akan
memudahkan pengurus untuk mengkoordinasikan strategi-strategi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah disepakati.4
20. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
Sebuah organisasi akan bubar karena ketiadaan komunikasi. Coba bayangkan
jika komunikasi tidak ada dalam organisasi? Para karyawan tidak akan tahu apa yang
akan dikakukannya dan apa yang dikerjakan rekannya. Pemimpin tidak bisa
memberikan instruksi dan menerima masukan dari bawahannya. Koordinasi tidak
berjalan, kerja sama tidak terjadi, masingmasing orang tidak dapat mengkomunikasikan
perasaannya, kebutuhannya, masalah yang dihadapinya dalam pekerjaan kepada
rekannya/ timnya, suvervisornya atau kepada pimpinannya. Komunikasi merupakan
aktivitas yang menghubungkan antar manusia dan antar kelompok dalam sebuah
organisasi. Kalau berbicara tentang komunikasi organisasi maka yang terbayang adalah
peranan dan status dari setiap orang dalam organisasi, karena peranan dan status itu
juga menentukan cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain.
Dalam masyarakat luas kita mengenali seseorang karena peran dan status yang
beragam. Dalam organisasi keragaman tersebut dapat dilihat melalui pembagian kerja
berdasarkan bakat dan kemampuan masing-masing orang dalam organisasi tersebut.
Jika jenis dan pembagian pekerjaan demikian banyak, beragam, dan berbeda-beda,
maka dibutuhkan sebuah jalinan. Jalinan yang dimaksud di sini adalah komunikasi.
Komunikasi antara seorang pimpinan dengan bawahan, antara bawahan dengan atasan,
atau komunikasi sesama bawahan. Dalam komunikasi organisasi ini dikenal dengan
istilah Downward communication, Upward communication, dan Horizontal
communication.
4
T A Gutama, “Peran Komunikasi Dalam Organisasi,” Jurnal Sosiologi Dilema 25, no. 2 (2010): 107—13.
8
Menurut Scott dan T.R. Mitchell (1976) komunikasi mempunyai empat fungsi
dalam organisasi, yakni: 1) kendali (kontrol/ pengawasan), 2) motivasi, 3)
pengungkapan emosional, dan 4) informasi.5
21. Proses Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang terdiri dari suatu rangkaian yang
saling berhubungan dengan tujuan akhir memengaruhi perilaku, sikap dan
kepercayaan.6
Istilah Proses dalam Komunikasi pada dasarnya menjelaskan tentang
bagaimana komunikasi itu berlangsung melalui berbagai tahapan yang dilakukan secara
terus-menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya dalam rangka penyampaian
pesan. Proses komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena antara si
pengirim dan si penerima pesan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dengan
demikian akan terjadinya perubahan tingkah laku di dalam diri individu, baik pada
aspek kognitif (perilaku yang menekankan pada intelektualnya, seperti pengetahuan
dan keterampilan berpikir), afektif (lebih menekankan pada aspek perasaan, seperti
minat dan sikap), dan psikomotor (lebih menekankan pada keterampilan motorik).
Proses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari pengirim kepada
penerima, menggunakan isyarat tangan, atau menggunakan sarana komunikasi tertentu
lainnya.7
Dengan adanya proses komunikasi akan dapat menentukan keputusan apa
yang akan dilakukan oleh setiap individu atau kelompok tentang bagaimana
menentukan langkah atau hasil yang akan diperoleh ke depan, karena dengan
komunikasi akan dapat dijadikan pedoman dalam menentukan apakah kerjasama dapat
dilanjutkan atau tidak dapat dilanjutkan.
Komunikasi sangat berperan dalam menjaga kebutuhan manusia, karena
komunikasi dibangun sebagai sebuah mekanisme penyesuaian diri untuk manusia.
Mekanisme penyesuaian diri merupakan alat bagi manusia yang digunakan untuk
menolong seseorang tetap selamat karena mereka diberikan informasi tentang ancaman
yang akan datang dan menolong mereka menghindari atau mengatasi beberapa
ancaman.
5
Fatma Wardy Lubis, “Peranan Komunikasi Dalam Organisasi,” 2008.
6
Rois Arifin, Amirullah, dan Khalikussabir. "Budaya dan Perilaku Organisasi". (Malang: Empat dua 2017),
157.
7
Rois Arifin, Amirullah, dan Khalikussabir. "Budaya dan Perilaku Organisasi". (Malang: Empat dua 2017),
158.
9
Dalam proses komunikasi akan ditemukan berbagai proses, proses inilah yang
membuat komunikasi berjalan secara efektif dan efisien. Jika proses ini tidak digunakan
maka komunikasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Diantara sebagai berikut:
1. Pengirim (sender)
Pengirim merupakan awal proses komunikasi sebagai sumber pesan. Langkah ini
dilakukan sebelum terbentuk pesan yang akan disampaikan ke penerima pesan. Ide
yang ingin disampaikan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks pada diri
pengirim, seperti suasana hati, latar belakang budaya, keadaan fisik, situasi, dan lain
sebagainya. Setiap orang punya cara yang berbeda dalam menyampaikan pesan,
tergantung pada bagaimana seseorang tersebut memaknai suatu ide. Cara seseorang
dalam memaknai suatu objek berbeda-beda sehingga berbeda pula cara
menyampaikannya dalam bentuk pesan kepada orang lain (penerima pesan).
2. Penyandian (enconding)
Hal ini berarti mengubah ide menjadi symbol agar dapat dengan mudah dipahami
oleh penerima pesan dengan jelas. Dalam tahap pengkodean ini, pengirim pesan perlu
dengan cermat agar pesan yang akan disampaikan tidak salah paham oleh penerima
sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman pemaknaan pesan.
3. Saluran Komunikasi (communication channel)
Pesan dapat disampaikan melalui media komunikasi seperti media komunikasi
elektronik maupun non elektronik. Penyampaian komunikasi dapat dilakukan secara
tertulis maupun lisan. Penyampaian komunikasi secara lisan sangat baik digunakan bila
pesan yang disampaikan relatif pendek. Namun, pesan yang relatif panjang baik
digunakan secara tertulis. Oleh karena itu, dalam memilih saluran yang terbaik perlu
diketahui sifat pesan yang disampaikan.
4. Pengartian Sandi (decoding)
Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan ke dalam
informasi yang mempunyai arti. Proses ini dilakukan dengan cara penerima harus
menerima terlebih dahulu kemudian mengartikannya. Pengartian dipengaruhi oleh
pengalaman penerima, penilaian pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang
dipakai, dan harapan.
5. Penerimaan (receiver)
Pesan yang dikirim harus diterima baik (dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu,
pesan yang dikirimkan harus jelas kepada siapa pesan itu ditujukan. Dalam hal ini, kita
tidak akan menggunakan cara yang sama dalam berkomunikasi kepada anak-anak dan
10
berkomunikasi kepada orang dewasa. Jadi, dalam berkomunikasi perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu siapa pendengarnya.8
6. Umpan Balik (feedback)
Umpan balik merupakan tanggapan (respon) penerima pesan atas pesan yang
disampaikan oleh pengirim pesan. Adanya umpan balik dalam proses komunikasi
bergantung pada hasil penafsiran pesan. Pesan yang dapat dipahami dengan baik oleh
penerima pesan menimbulkan adanya respon, sebaliknya pesan yang sulit dipahami
tidak akan direspon oleh penerima pesan sehingga tidak menimbulkan umpan balik atas
pesan tersebut.
7. Kegaduhan (noise)
Gangguan merupakan sifat yang melekat pada komunikasi. Dalam setiap proses
komunikasi, kegaduhan atau kendala-kendala dalam berkomunikasi akan selalu ada.
Gangguan dapat terjadi secara internal (kurang perhatian penerima) atau eksternal
(gangguan suara lain). Jenis-jenis gangguan dapat terjadi dari gangguan fisik, gangguan
psikologis, dan gangguan ssemantik.
22. Metode - Metode Komunikasi Dalam Organisasi
Melakukan Komunikasi tidak terbatas hanya pada penyampaian pesan melalui
pembicara tatap muka. Berkomunikasi bisa juga dilakukan dengan berbagai cara
bergantung pada situasi yang dihadapi di dalam organisasi. Suatu metode komunikasi
dipandang efektif apabila diterapkan pada situasi yang sesuai, kesalahan di dalam
menentukan metode komunikasi ini akan menyebabkan timbulnya persoalan lain yang
pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja dan produktivitas dari organisasi yang
bersangkutan. Metode-metode komunikasi dalam organisasi diantaranya:
1. Komunikasi Melalui Pertemuan dan Rapat
Penyampaian informasi pesan dapat dilakukan secara langsung melalui pertemuan
atau rapat. Di beberapa organisasi, acara pertemuan dan rapat dapat diselenggarakan
secara formal dan informal. Pertemuan formal biasanya mengkaji dan membahas
masalah organisasi yang melibatkan para personel yang berhubungan secara langsung
dengan permasalahan yang dihadapi. Contohnya: Manajer puncak akan merencanakan
untuk melakukan ekspansi usaha dan membuka wilayah pemasaran baru. Untuk itu
8
Rois Arifin, Amirullah, dan Khalikussabir. "Budaya dan Perilaku Organisasi" (Malang: Empat dua 2017),
160.
11
seorang Manajer puncak perlu mengkonsultasikan rencana itu kepada bawahannya.
Kemudian, mereka kumpulkan untuk meminta tanggapan (umpan balik) terhadap apa
yang disampaikan (pesan).
Terlepas dari apakah pertemuan itu sifatnya formal atau informal yang jelas sebuah
pertemuan atau rapat harus dapat dilakukan dengan maksud diantaranya: Untuk
menyebarkan informasi, Untuk mengumpulkan Informasi, Untuk menjelaskan
Keputusan, Untuk Pemecahan Masalah, Maksud konsultasi dan negoisasi terpadu.
Kunci sukses komunikasi melalui pertemuan ini adalah bagaimana semua pihak yang
diundang dapat memberikan saran dan pendapatnya. Namun, kesulitan justru muncul
ketika ada sebagian orang yang terlihat memendam pertemuan itu sebagai legalitas atas
sebuah persoalan yang telah dirancang sebelumnya. Oleh karena itu, dalam sebuah
pertemuan perlu dihindari adanya dominasi satu atau dua orang yang berkuasa
2. Komunikasi Melalui Surat Edaran
Jika pesan yang ingin disampaikan tidak memerlukan umpan balik (feedback)
secara langsung dan waktu yang dibutuhkan relatif longgar, maka komunikasi melalui
surat adalah cara yang dipandang efektif. Cara seperti ini juga sesuai untuk
menghindari kesulitan dari orang-orang yang dilibatkan, dalam pembicaraan
berhalangan hadir. Walaupun cara komunikasi ini dipandang sederhana dan mudah
Namun penggunaan surat edaran juga memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan.
Salah satu Keuntungan penyampaian informasi melalui surat edaran adalah
kesalahan pengertian dapat dihindari apabila isi pesan itu ditulis secara jelas.
Sebaliknya, salah satu Kelemahan dalam komunikasi melalui surat edaran adalah
walaupun surat edaran itu sampai ke tempat tujuan tepat pada waktunya, namun
seringkali si penerima mengabaikannya terutama jika surat yang diterima itu terlalu
banyak.
3. Komunikasi Melalui Telepon
Penggunaan telepon dalam berkomunikasi dengan orang lain merupakan cara yang
paling bermanfaat dan paling cepat, Terutama ketika pihak-pihak yang terlibat dibatasi
oleh jarak dan waktu. Penggunaan telepon sebagai metode komunikasi memiliki
keuntungan dan kelemahan.
Salah satu Keuntungannya adalah Kemampuan untuk menyesuaikan diri, karena
pokok pembicaraan selain alasan menelepon juga dapat dibicarakan. Sedangkan, salah
satu Kelemahannya adalah pembicaraan telepon tidak benar-benar cocok untuk
12
menyampaikan pesan yang lebih rumit dan mungkin dalam banyak kasus harus
ditegaskan dalam melalui tulisan
4. Komunikasi Melalui Surat Elektronik
Perkembangan teknologi informasi dewasa ini semakin mempermudah orang
dalam melakukan komunikasi. Penggunaan teknologi seperti mesin fax dan internet
memungkinkan pesan disampaikan lebih cepat, murah dan Informasi yang
disampaikan bisa lebih jelas. Hanya saja, kendalanya adalah tidak semua orang dapat
mengoperasikan alat-alat seperti itu. Oleh karena itu, walaupun perlengkapan itu
memungkinkan komunikasi pesan-pesan sangat penting secara cepat dan efektif,
organisasi perlu memastikan bahwa setiap orang dilatih dan didorong keberaniannya
untuk menggunakannya. Kesulitan utama dari metode ini adalah tidak dapat
membuktikan secara jelas siapa sebenarnya pihak yang mengirimkan pesan itu.
5. Komunikasi Melalui Papan Pengumuman
Papan pengumuman berguna untuk komunikasi umum yang memerlukan perhatian
yang lebih rendah seperti memberitahukan kepada pegawai tentang kegiatan tertentu.
Papan pengumuman tidak harus diandalkan untuk mengkomunikasikan informasi
penting karena papan pengumuman biasanya diabaikan oleh banyak orang. Papan
pengumuman hanya akan dibaca kalau informasinya selalu baru dan menarik bagi para
pegawai yang bersangkutan.
23. Bentuk - Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi
Para penulis telah mengelompokkan bentuk-bentuk komunikasi ke dalam beberapa
bentuk komunikasi. Diantaranya sebagai berikut :
1. Komunikasi Lisan
Komunikasi Lisan adalah bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata-kata secara
lisan dan langsung kepada lawan bicaranya.9
Biasanya komunikasi lisan dilakukan
ketika komunikator dan komunikan berhadapan secara langsung untuk berkomunikasi.
Namun, tak jarang pula bentuk komunikasi ini dilakukan jarak jauh, misalnya video
call dan telepon.
2. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis bisa dilakukan lewat aplikasi atau media teknologi. Contohnya:
WhatsApp, Line, Gmail, dan lainnya. Ragam komunikasi tertulis adalah membaca dan
9
Tri Indah Kusumawati. Jurnal, "Komunikasi Verbal dan NonVerbal". 2016
13
menulis. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Karena kegiatan membaca
dalam komunikasi ini hanya bisa dilakukan ketika ada seseorang yang menulis pesan.
Tanpa pembaca (orang yang membaca pesan), proses komunikasi pun tidak akan
berjalan lancar. Karena pesan yang disusun menjadi tidak tersampaikan atau terwujud
tujuannya.10
3. Komunikasi Verbal
Komunikasi Verbal yaitu komunikasi melalui kata-kata baik lisan atau tertulis.
Kesulitan utama dalam komunikasi Verbal dengan menggunakan kata-kata adalah
bahwa hampir setiap kata biasanya mengandung beberapa arti. Kemampuan
menggunakan komunikasi Verbal secara efektif adalah penting bagi administrator dan
manajer. Adanya komunikasi verbal memungkinkan pengidentifikasian tujuan,
pengembangan strategi, dan tingkah laku untuk mencapai tujuan.11
4. Komunikasi non Verbal
Komunikasi non Verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa badan atau
tubuh seperti gerakan tangan, jari, mata, kepala dan lain-lain. Alasan penggunaan jenis
komunikasi ini biasanya berkaitan dengan masalah waktu dan situasi saat komunikasi
terjadi. Dalam komunikasi non Verbal bagian terpenting adalah menyangkut
Penggunaan bahasa tubuh (bisa langsung), yang artinya orang-orang
mengkomunikasikan arti kepada orang lain dengan tubuh mereka dalam interaksi antar
pribadi. Bahasa tubuh merupakan pelengkap yang penting bagi komunikasi non Verbal
di semua belahan dunia umumnya.
Walaupun komunikasi Verbal dan non Verbal berbeda dalam banyak hal namun kedua
bentuk komunikasi itu seringkali bekerja sama. Atau dengan kata lain, Komunikasi non
Verbal ini memiliki fungsi tertentu dalam proses komunikasi Verbal. Fungsi Utama dari
Komunikasi non Verbal adalah : Sebagai pengulangan, Pelengkap, Pengganti, Memberi
Penekanan, dan Memperdayakan.
24. Hambatan dan Penanganan Terhadap Efektivitas Komunikasi Dalam
Organisasi
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi
organisasi, hubungan antara individual, dan individual dengan kelompok, dan
10
Encep Sudirjo dan Muhammad Nur Alif. "Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak". 2021.
11
Rois Arifin, Amirullah, dan Khalikussabir. "Budaya dan Perilaku Komunikasi". (Malang: Empat dua, 2017).
165-166.
14
kelompok dengan kelompok. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan
dalam suatu jaringan yang sifat dan hubungannya saling bergantung meliputi arus
komunikasi vertikal dan horizontal. Jadi, yang dimaksud dengan komunikasi organisasi
adalah pengiriman dan penerimaan pesan organisasi baik formal maupun informal
dalam suatu organisasi Komunikasi Organisasi juga dapat didefinisikan sebagai
pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit pada suatu organisasi dalam
hubungan hirarki yang saling berhubungan satu dengan yangn lainnya. Hambatan dapat
diartikan sebagai halangan atau rintangan yang dialami. Dalam konteks komunikasi
dikenal pula gangguan (mekanik maupun semantik), gangguan ini masih termasuk ke
dalam hambatan komunikasi.
Efektivitas komunikasi salah satunya akan sangat tergantung kepada seberapa
besar hambatan komunikasi yang terjadi. Didalam setiap kegiatan komunikasi, sudah
dapat dipastikan akan menghadapai berbagai hambatan. Hambatan dalam kegiatan
komunikasi yang manapun tentu akan mempengaruhi efektivitas proses komunikasi
tersebut. Karena pada komunikasi massa jenis hambatannya relatif lebih kompleks
sejalan dengan kompleksitas komponen komunikasi massa. Dan perlu diketahui juga,
bahwa komunikasi harus bersifat heterogen. Oleh karena itu, komunikator perlu
memahami setiap hambatan komunikasi, agar ia dapat mengantisipasi hambatan
tersebut.
Adapun hambatan komunikasi dalam organisasi antara lain :
1. Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin
berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media
komunikasi. Menurut dalam bukunya, 1976, Cruden dan Sherman Personel
management jenis hambatan teknis dari komunikasi:
 Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
 Kurangnya informasi atau penjelasan
 Kurangnya ketrampilan membaca
 Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau
secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi idea atas pengertian, yang
15
diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan
pengertian (komunikator dan komunikan), tetapi seringkali proses penafsirannya keliru.
Tidak adanya hubungan antara Simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau
penafsiran), dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa
yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini,
seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik
komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang
dipakainya.
3. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau
ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat panca indra seseorang, dll.
Menurut Cruden dan Sherman:
 Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia. Perbedaan persepsi,
perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan mendengarkan, perbedaan
status, pencairan informasi, penyaringan informasi.
 Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi. Suasana iklim
kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas komunikasi
organisasi.
16
BAB III
PENUTUP
25. Kesimpulan
Pada umumnya masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses
pengorganisasian. Komunikasi mempunyai andil membangun iklim organisasi, yang
berdampak kepada membangun iklim organisasi, yaitu berdampak kepada membangun budaya
organisasi yaitu nilai dan kepercayaan yang manjadi titik pusat organisasi. Budaya organisasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan internal organisasi karena
keragaman budaya yang ada dalam suatu organisasi sama banyaknya dengan jumlah individu
yang ada dalam organisasi.
Suatu organisasi dapat berkembang dipengaruhi oleh komunikasi. Setiap organisasi
tentu memiliki visi, misi, budaya organisasi, motivasi serta norma-norma yang sangat
menentukan terhadap baik tidaknya suatu organisasi tersebut. Dalam kenyataan masalah
komunikasi senantiasa muncul dalam proses pengorganisasian. Komunikasi mempunyai andil
membangun iklim organisasi, yang berdampak kepada membangun iklim organisasi, yaitu
berdampak kepada membangun budaya organisasi yaitu nilai dan kepercayaan yang manjadi
titik pusat organisasi. Budaya organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
lingkungan internal organisasi karena keragaman budaya yang ada dalam suatu organisasi sama
banyaknya dengan jumlah individu yang ada dalam organisasi Tujuan komunikasi adalah
sebagai bentuk saling pengertian antar anggota organisasi.
26. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan makalah diatas, baik dari segi penulisan
maupun dari segi bahasa. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Dody, and Ujang Cepi Barlian. “Komunikasi Dalam Organisasi.” Jurnal
Administrasi Pendidikan 2, no. 2 (2004).
Lubis, Fatma Wardy. “Peranan Komunikasi Dalam Organisasi,” 2008.
Wijaya, Ida Suryani. “Komunikasi Interpersonal Dan Iklim Komunikasi Dalam Organisasi.”
Jurnal Dakwah Tabligh 14, no. 1 (2013): 115—26.
Yuliana, Rahmi. “Peran Komunikasi Dalam Organisasi.” Jurnal STIE Semarang 4 (2012):
131687.
Gutama, T A.”Peran Komunikasi Dalam Organisasi.”Jurnal Sosiologi Dilema 25, no.
2(2010):107-13.
Rois Arifin, Amirullah, Dan Kalikussabir.”Budaya Dan Perilaku Organisasi.”(Malang: Empat
Dua,2017)
Muhammad, Arni. “Komunikasi Organisasi.”(Jakarta PT. Bumi Aksara.2001).

More Related Content

Similar to Komunikasi dalam Organisasi.docx

Similar to Komunikasi dalam Organisasi.docx (20)

Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaKinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
 
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaKinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
 
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaKinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
 
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
 
Perilaku organisasi kelompok 1
Perilaku organisasi kelompok 1Perilaku organisasi kelompok 1
Perilaku organisasi kelompok 1
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
tugas 1 & 2
tugas 1 & 2tugas 1 & 2
tugas 1 & 2
 
komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasikomunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 
komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasikomunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 
tugas 1 & 2
tugas 1 & 2tugas 1 & 2
tugas 1 & 2
 
Komunikasi Bisnis
Komunikasi BisnisKomunikasi Bisnis
Komunikasi Bisnis
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Tugas1
Tugas1Tugas1
Tugas1
 
Tugas 1 Dyah Restika
Tugas 1 Dyah RestikaTugas 1 Dyah Restika
Tugas 1 Dyah Restika
 
Organisasi
OrganisasiOrganisasi
Organisasi
 
Count down
Count downCount down
Count down
 
Komunikasi organisasi ke 2
Komunikasi organisasi ke 2Komunikasi organisasi ke 2
Komunikasi organisasi ke 2
 

More from Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Recently uploaded

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 

Recently uploaded (11)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 

Komunikasi dalam Organisasi.docx

  • 1. 1 MAKALAH KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Dosen Pengampu : ARIFIA RETNA YUNITA, M. Pd. I Disusun Oleh : MOHAMMAD ZAINUL HASAN (0409) SINTA NURAINI (0422) SITI RUMAIDAH (0427) PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO 2023
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan segala Rahmat, Taufiq serta Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul "KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI" sesuai harapan. Penyusunan Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh Mahasiswa Universitas Islam Zainul Hasan Genggong untuk mendapatkan nilai presentasi akademik pada Semester II. Penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan, bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Dr. Abdul Aziz Wahab, M. Ag. Selaku Rektor Universitas Islam Zainul Hasan Genggong yang memberikan persetujuan pelaksanaan Tugas Makalah. 2. Arifia Retna Yunita, M. Pd. I selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Perilaku dan Budaya Organisasi. Akhir kata, Semoga segala bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak diatas mendapat balasan dari Allah SWT. Dan Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kraksaan, 9 Mei 2023 Penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................................2 DAFTAR ISI............................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4 A. Latar Belakang.............................................................................................................4 B. Rumusan Masalah........................................................................................................5 C. Tujuan...........................................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6 A. Definisi komunikasi Dalam Organisasi........................................................................6 B. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi.........................................................................7 C. Proses Komunikasi Dalam Organisasi.........................................................................8 D. Metode Komunikasi Dalam Organisasi.....................................................................10 E. Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi......................................................................12 F. Hambatan dan Penanganan terhadap Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi.....13 BAB III PENUTUP................................................................................................................15 A. Kesimpulan.................................................................................................................16 B. Saran...........................................................................................................................16
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komunikasi dalam organisasi merupakan pengiriman serta penerimaan berbagai pesan organisasi baik di kelompok organisasi formal maupun informal. Komunikasi formal merupakan jalur komunikasi resmi dengan rantai komando atau hungungan tugas dan tanggung jawab yang jabatannya dalam organisasi, sedangkan jalur komunikasi informal merupakan jalur komunikasi tidak resmi dilingkungan maupun di luar orgnaisasi, tetapi masih berkitan dengan fungsi tidak langsung para pimpinan organisasi. Organisasi merupakan perpaduan dari berbagai komponen yang saling berkaitan serta mempunyai serta mempunyai tujuan yang sama. Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sam lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Tujuan komunikasi dalam organisasi antara lain untuk membentuk saling pengertian antara anggota organisasi.1 Komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan, atau pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat di dalamnya guna mencapai kesamaan makna. Tindak komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam beragam konteks, antara lain adalah dalamlingkup organisasi (organizational communication). Dalam Al- Quran sendiri telah dijelaskan tentang pentingnya komunikasi dalam organisasi terutama ketika mengambil keputusan dalamsetiap permasalahan yang bisa dilakukan melalui musyawarah, seperti firman Allah dalamQS. Asy-Syuara(42): 38 yang berbunyi: ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ى‬ ٰ ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ا‬ َ‫و‬ َ‫ة‬‫و‬ٰ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ق‬ َ‫ز‬ َ‫ر‬ Terjemahnya : Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. 1 Rahmi Yuliana, “Peran Komunikasi Dalam Organisasi,” Jurnal STIE Semarang 4 (2012): 131687.
  • 5. 5 Dalam konteks organisasi, pemahaman mengenai peristiwa-peristiwa komunikasi yang terjadi di dalamnya, seperti apakah instruksi pimpinan sudah dilaksanakan dengan benar oleh karyawan, atau bagaimana bawahan mencoba menyampaikan keluhan kepada atasan, memungkinkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan aspek yang penting dalam suatu organisasi, baik organisasi profit maupun non profit.2 2. Rumusan Masalah 3. Apa Definisi Komunikasi Dalam Organisasi ? 4. Apa Saja Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi ? 5. Bagaimana Proses Komunikasi Dalam Organisasi ? 6. Apa Saja Metode - Metodo Komunikasi Dalam Organisasi ? 7. Apa Saja Bentuk - Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi ? 8. Apa Dan Bagaimana Hambatan Dan Penanganan Terhadap Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi ? 9. Tujuan 10. Untuk Mengetahui Definisi Komunikasi Dalam Organisasi 11. Untuk Mengetahui Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi 12. Untuk Mengetaui Bagaimana Proses Komunikasi Dalam Organisasi 13. Untuk Mengetaui Apa Saja Metode-Metodo Komunikasi Dalam Organisasi 14. Untuk Mengetaui Apa Saja Bentuk - Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi 15. Untuk Mengetaui Apa Dan Bagaimana Hambatan Dan Penanganan Terhadap Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi 2 Ida Suryani Wijaya, “Komunikasi Interpersonal Dan Iklim Komunikasi Dalam Organisasi,” Jurnal Dakwah Tabligh 14, no. 1 (2013): 115—26.
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN 16. Definisi Komunikasi Dalam Organisasi Secara sederhana disebut, jika ada dua orang atau lebih dalam organisasi dengan sendirinya akan berlangsung komunikasi. Organisasi merupakan “wadah kegiatan” orang- orang yang melakukan berbagai tugas untuk mencapai tujuan bersama (common goals). Mereka bekerja dalam struktur hubungan yang dibatasi oleh peran tugasnya. Dinamika perilaku yang ditampilkannya diisi oleh posisi “tawar menawar” antara “needed accomplishment" dan “lask accomplishment” yang mewarnai produktivitas kelompok maupun perorangan (Satoro, 2002- 2003:1). Sedangkan Daryanto (1996:3), mengungkapkan bahwa: “Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan”.3 Pengertian-pengertian komunikasi organisasi itu menunjukkan bahwa dalam organisasi ada : 17. komunikasi internal dan eksternal, di mana komunikasi internal menunjuk pada komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri dan komunikasi eksternal yang menunjuk pada komunikasi antara organisasi dengan lingkungan luarnya. 18. dalam komunikasi organisasi itu ada aliran pesan yang mengarah pada tujuan organisasi itu dengan media yang digunakan dalam penyampaian pesan tersebut. 19. komunikasi organisasi akan mempengaruhi perilaku anggota-anggotanya. Oleh karena itu setiap organisasi tidak dapat meninggalkan komunikasi organisasi, dengan komunikasi organisasi semua elemen dalam organisasi terintegrasi ke dalam di mana integrasi ini akan memperkuat organisasi untuk menjaga keberlangsungan dalam mencapai tujuan. Komunikasi organisasi bukan hanya sekadar alat untuk mencapai tujuan, tetapi lebih dari itu, komunikasi organisasi merupakan suatu proses yang memunculkan adanya suatu makna yang dipahami secara bersama dan menjadi pola pikir dan pola perilaku yang sama dari anggota organisasi tersebut. Tanpa adanya pemaknaan akan tujuan organisasi, maka tujuan organisasi hanya merupakan slogan yang tidak berarti sama sekali. Iklim organisasi dapat terlihat dari hubungan antara pengurus organisasi dengan anggota-anggota. Hubungan yang akrab akan 3 Dody Hermawan and Ujang Cepi Barlian, “Komunikasi Dalam Organisasi,” Jurnal Administrasi Pendidikan 2, no. 2 (2004).
  • 7. 7 menumbuhkan adanya saling keterbukaan dalam menghadapi situasi sulit yang dialami oleh suatu organisasi. Dengan keterbukaan dalam melibatkan anggota dan didukung oleh iklim organisasi yang hangat, partisipasi anggota untuk terlibat dalam masalah-masalah yang dihadapi organisasi sangat dimungkinkan. Keterlibatan anggota dalam pemecahan masalah organisasi akan memudahkan pengurus untuk mengkoordinasikan strategi-strategi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati.4 20. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi Sebuah organisasi akan bubar karena ketiadaan komunikasi. Coba bayangkan jika komunikasi tidak ada dalam organisasi? Para karyawan tidak akan tahu apa yang akan dikakukannya dan apa yang dikerjakan rekannya. Pemimpin tidak bisa memberikan instruksi dan menerima masukan dari bawahannya. Koordinasi tidak berjalan, kerja sama tidak terjadi, masingmasing orang tidak dapat mengkomunikasikan perasaannya, kebutuhannya, masalah yang dihadapinya dalam pekerjaan kepada rekannya/ timnya, suvervisornya atau kepada pimpinannya. Komunikasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antar manusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Kalau berbicara tentang komunikasi organisasi maka yang terbayang adalah peranan dan status dari setiap orang dalam organisasi, karena peranan dan status itu juga menentukan cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain. Dalam masyarakat luas kita mengenali seseorang karena peran dan status yang beragam. Dalam organisasi keragaman tersebut dapat dilihat melalui pembagian kerja berdasarkan bakat dan kemampuan masing-masing orang dalam organisasi tersebut. Jika jenis dan pembagian pekerjaan demikian banyak, beragam, dan berbeda-beda, maka dibutuhkan sebuah jalinan. Jalinan yang dimaksud di sini adalah komunikasi. Komunikasi antara seorang pimpinan dengan bawahan, antara bawahan dengan atasan, atau komunikasi sesama bawahan. Dalam komunikasi organisasi ini dikenal dengan istilah Downward communication, Upward communication, dan Horizontal communication. 4 T A Gutama, “Peran Komunikasi Dalam Organisasi,” Jurnal Sosiologi Dilema 25, no. 2 (2010): 107—13.
  • 8. 8 Menurut Scott dan T.R. Mitchell (1976) komunikasi mempunyai empat fungsi dalam organisasi, yakni: 1) kendali (kontrol/ pengawasan), 2) motivasi, 3) pengungkapan emosional, dan 4) informasi.5 21. Proses Komunikasi Dalam Organisasi Komunikasi merupakan suatu proses yang terdiri dari suatu rangkaian yang saling berhubungan dengan tujuan akhir memengaruhi perilaku, sikap dan kepercayaan.6 Istilah Proses dalam Komunikasi pada dasarnya menjelaskan tentang bagaimana komunikasi itu berlangsung melalui berbagai tahapan yang dilakukan secara terus-menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya dalam rangka penyampaian pesan. Proses komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena antara si pengirim dan si penerima pesan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dengan demikian akan terjadinya perubahan tingkah laku di dalam diri individu, baik pada aspek kognitif (perilaku yang menekankan pada intelektualnya, seperti pengetahuan dan keterampilan berpikir), afektif (lebih menekankan pada aspek perasaan, seperti minat dan sikap), dan psikomotor (lebih menekankan pada keterampilan motorik). Proses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima, menggunakan isyarat tangan, atau menggunakan sarana komunikasi tertentu lainnya.7 Dengan adanya proses komunikasi akan dapat menentukan keputusan apa yang akan dilakukan oleh setiap individu atau kelompok tentang bagaimana menentukan langkah atau hasil yang akan diperoleh ke depan, karena dengan komunikasi akan dapat dijadikan pedoman dalam menentukan apakah kerjasama dapat dilanjutkan atau tidak dapat dilanjutkan. Komunikasi sangat berperan dalam menjaga kebutuhan manusia, karena komunikasi dibangun sebagai sebuah mekanisme penyesuaian diri untuk manusia. Mekanisme penyesuaian diri merupakan alat bagi manusia yang digunakan untuk menolong seseorang tetap selamat karena mereka diberikan informasi tentang ancaman yang akan datang dan menolong mereka menghindari atau mengatasi beberapa ancaman. 5 Fatma Wardy Lubis, “Peranan Komunikasi Dalam Organisasi,” 2008. 6 Rois Arifin, Amirullah, dan Khalikussabir. "Budaya dan Perilaku Organisasi". (Malang: Empat dua 2017), 157. 7 Rois Arifin, Amirullah, dan Khalikussabir. "Budaya dan Perilaku Organisasi". (Malang: Empat dua 2017), 158.
  • 9. 9 Dalam proses komunikasi akan ditemukan berbagai proses, proses inilah yang membuat komunikasi berjalan secara efektif dan efisien. Jika proses ini tidak digunakan maka komunikasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Diantara sebagai berikut: 1. Pengirim (sender) Pengirim merupakan awal proses komunikasi sebagai sumber pesan. Langkah ini dilakukan sebelum terbentuk pesan yang akan disampaikan ke penerima pesan. Ide yang ingin disampaikan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks pada diri pengirim, seperti suasana hati, latar belakang budaya, keadaan fisik, situasi, dan lain sebagainya. Setiap orang punya cara yang berbeda dalam menyampaikan pesan, tergantung pada bagaimana seseorang tersebut memaknai suatu ide. Cara seseorang dalam memaknai suatu objek berbeda-beda sehingga berbeda pula cara menyampaikannya dalam bentuk pesan kepada orang lain (penerima pesan). 2. Penyandian (enconding) Hal ini berarti mengubah ide menjadi symbol agar dapat dengan mudah dipahami oleh penerima pesan dengan jelas. Dalam tahap pengkodean ini, pengirim pesan perlu dengan cermat agar pesan yang akan disampaikan tidak salah paham oleh penerima sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman pemaknaan pesan. 3. Saluran Komunikasi (communication channel) Pesan dapat disampaikan melalui media komunikasi seperti media komunikasi elektronik maupun non elektronik. Penyampaian komunikasi dapat dilakukan secara tertulis maupun lisan. Penyampaian komunikasi secara lisan sangat baik digunakan bila pesan yang disampaikan relatif pendek. Namun, pesan yang relatif panjang baik digunakan secara tertulis. Oleh karena itu, dalam memilih saluran yang terbaik perlu diketahui sifat pesan yang disampaikan. 4. Pengartian Sandi (decoding) Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan ke dalam informasi yang mempunyai arti. Proses ini dilakukan dengan cara penerima harus menerima terlebih dahulu kemudian mengartikannya. Pengartian dipengaruhi oleh pengalaman penerima, penilaian pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang dipakai, dan harapan. 5. Penerimaan (receiver) Pesan yang dikirim harus diterima baik (dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu, pesan yang dikirimkan harus jelas kepada siapa pesan itu ditujukan. Dalam hal ini, kita tidak akan menggunakan cara yang sama dalam berkomunikasi kepada anak-anak dan
  • 10. 10 berkomunikasi kepada orang dewasa. Jadi, dalam berkomunikasi perlu dipertimbangkan terlebih dahulu siapa pendengarnya.8 6. Umpan Balik (feedback) Umpan balik merupakan tanggapan (respon) penerima pesan atas pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan. Adanya umpan balik dalam proses komunikasi bergantung pada hasil penafsiran pesan. Pesan yang dapat dipahami dengan baik oleh penerima pesan menimbulkan adanya respon, sebaliknya pesan yang sulit dipahami tidak akan direspon oleh penerima pesan sehingga tidak menimbulkan umpan balik atas pesan tersebut. 7. Kegaduhan (noise) Gangguan merupakan sifat yang melekat pada komunikasi. Dalam setiap proses komunikasi, kegaduhan atau kendala-kendala dalam berkomunikasi akan selalu ada. Gangguan dapat terjadi secara internal (kurang perhatian penerima) atau eksternal (gangguan suara lain). Jenis-jenis gangguan dapat terjadi dari gangguan fisik, gangguan psikologis, dan gangguan ssemantik. 22. Metode - Metode Komunikasi Dalam Organisasi Melakukan Komunikasi tidak terbatas hanya pada penyampaian pesan melalui pembicara tatap muka. Berkomunikasi bisa juga dilakukan dengan berbagai cara bergantung pada situasi yang dihadapi di dalam organisasi. Suatu metode komunikasi dipandang efektif apabila diterapkan pada situasi yang sesuai, kesalahan di dalam menentukan metode komunikasi ini akan menyebabkan timbulnya persoalan lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja dan produktivitas dari organisasi yang bersangkutan. Metode-metode komunikasi dalam organisasi diantaranya: 1. Komunikasi Melalui Pertemuan dan Rapat Penyampaian informasi pesan dapat dilakukan secara langsung melalui pertemuan atau rapat. Di beberapa organisasi, acara pertemuan dan rapat dapat diselenggarakan secara formal dan informal. Pertemuan formal biasanya mengkaji dan membahas masalah organisasi yang melibatkan para personel yang berhubungan secara langsung dengan permasalahan yang dihadapi. Contohnya: Manajer puncak akan merencanakan untuk melakukan ekspansi usaha dan membuka wilayah pemasaran baru. Untuk itu 8 Rois Arifin, Amirullah, dan Khalikussabir. "Budaya dan Perilaku Organisasi" (Malang: Empat dua 2017), 160.
  • 11. 11 seorang Manajer puncak perlu mengkonsultasikan rencana itu kepada bawahannya. Kemudian, mereka kumpulkan untuk meminta tanggapan (umpan balik) terhadap apa yang disampaikan (pesan). Terlepas dari apakah pertemuan itu sifatnya formal atau informal yang jelas sebuah pertemuan atau rapat harus dapat dilakukan dengan maksud diantaranya: Untuk menyebarkan informasi, Untuk mengumpulkan Informasi, Untuk menjelaskan Keputusan, Untuk Pemecahan Masalah, Maksud konsultasi dan negoisasi terpadu. Kunci sukses komunikasi melalui pertemuan ini adalah bagaimana semua pihak yang diundang dapat memberikan saran dan pendapatnya. Namun, kesulitan justru muncul ketika ada sebagian orang yang terlihat memendam pertemuan itu sebagai legalitas atas sebuah persoalan yang telah dirancang sebelumnya. Oleh karena itu, dalam sebuah pertemuan perlu dihindari adanya dominasi satu atau dua orang yang berkuasa 2. Komunikasi Melalui Surat Edaran Jika pesan yang ingin disampaikan tidak memerlukan umpan balik (feedback) secara langsung dan waktu yang dibutuhkan relatif longgar, maka komunikasi melalui surat adalah cara yang dipandang efektif. Cara seperti ini juga sesuai untuk menghindari kesulitan dari orang-orang yang dilibatkan, dalam pembicaraan berhalangan hadir. Walaupun cara komunikasi ini dipandang sederhana dan mudah Namun penggunaan surat edaran juga memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan. Salah satu Keuntungan penyampaian informasi melalui surat edaran adalah kesalahan pengertian dapat dihindari apabila isi pesan itu ditulis secara jelas. Sebaliknya, salah satu Kelemahan dalam komunikasi melalui surat edaran adalah walaupun surat edaran itu sampai ke tempat tujuan tepat pada waktunya, namun seringkali si penerima mengabaikannya terutama jika surat yang diterima itu terlalu banyak. 3. Komunikasi Melalui Telepon Penggunaan telepon dalam berkomunikasi dengan orang lain merupakan cara yang paling bermanfaat dan paling cepat, Terutama ketika pihak-pihak yang terlibat dibatasi oleh jarak dan waktu. Penggunaan telepon sebagai metode komunikasi memiliki keuntungan dan kelemahan. Salah satu Keuntungannya adalah Kemampuan untuk menyesuaikan diri, karena pokok pembicaraan selain alasan menelepon juga dapat dibicarakan. Sedangkan, salah satu Kelemahannya adalah pembicaraan telepon tidak benar-benar cocok untuk
  • 12. 12 menyampaikan pesan yang lebih rumit dan mungkin dalam banyak kasus harus ditegaskan dalam melalui tulisan 4. Komunikasi Melalui Surat Elektronik Perkembangan teknologi informasi dewasa ini semakin mempermudah orang dalam melakukan komunikasi. Penggunaan teknologi seperti mesin fax dan internet memungkinkan pesan disampaikan lebih cepat, murah dan Informasi yang disampaikan bisa lebih jelas. Hanya saja, kendalanya adalah tidak semua orang dapat mengoperasikan alat-alat seperti itu. Oleh karena itu, walaupun perlengkapan itu memungkinkan komunikasi pesan-pesan sangat penting secara cepat dan efektif, organisasi perlu memastikan bahwa setiap orang dilatih dan didorong keberaniannya untuk menggunakannya. Kesulitan utama dari metode ini adalah tidak dapat membuktikan secara jelas siapa sebenarnya pihak yang mengirimkan pesan itu. 5. Komunikasi Melalui Papan Pengumuman Papan pengumuman berguna untuk komunikasi umum yang memerlukan perhatian yang lebih rendah seperti memberitahukan kepada pegawai tentang kegiatan tertentu. Papan pengumuman tidak harus diandalkan untuk mengkomunikasikan informasi penting karena papan pengumuman biasanya diabaikan oleh banyak orang. Papan pengumuman hanya akan dibaca kalau informasinya selalu baru dan menarik bagi para pegawai yang bersangkutan. 23. Bentuk - Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi Para penulis telah mengelompokkan bentuk-bentuk komunikasi ke dalam beberapa bentuk komunikasi. Diantaranya sebagai berikut : 1. Komunikasi Lisan Komunikasi Lisan adalah bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata-kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya.9 Biasanya komunikasi lisan dilakukan ketika komunikator dan komunikan berhadapan secara langsung untuk berkomunikasi. Namun, tak jarang pula bentuk komunikasi ini dilakukan jarak jauh, misalnya video call dan telepon. 2. Komunikasi Tertulis Komunikasi tertulis bisa dilakukan lewat aplikasi atau media teknologi. Contohnya: WhatsApp, Line, Gmail, dan lainnya. Ragam komunikasi tertulis adalah membaca dan 9 Tri Indah Kusumawati. Jurnal, "Komunikasi Verbal dan NonVerbal". 2016
  • 13. 13 menulis. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Karena kegiatan membaca dalam komunikasi ini hanya bisa dilakukan ketika ada seseorang yang menulis pesan. Tanpa pembaca (orang yang membaca pesan), proses komunikasi pun tidak akan berjalan lancar. Karena pesan yang disusun menjadi tidak tersampaikan atau terwujud tujuannya.10 3. Komunikasi Verbal Komunikasi Verbal yaitu komunikasi melalui kata-kata baik lisan atau tertulis. Kesulitan utama dalam komunikasi Verbal dengan menggunakan kata-kata adalah bahwa hampir setiap kata biasanya mengandung beberapa arti. Kemampuan menggunakan komunikasi Verbal secara efektif adalah penting bagi administrator dan manajer. Adanya komunikasi verbal memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan strategi, dan tingkah laku untuk mencapai tujuan.11 4. Komunikasi non Verbal Komunikasi non Verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa badan atau tubuh seperti gerakan tangan, jari, mata, kepala dan lain-lain. Alasan penggunaan jenis komunikasi ini biasanya berkaitan dengan masalah waktu dan situasi saat komunikasi terjadi. Dalam komunikasi non Verbal bagian terpenting adalah menyangkut Penggunaan bahasa tubuh (bisa langsung), yang artinya orang-orang mengkomunikasikan arti kepada orang lain dengan tubuh mereka dalam interaksi antar pribadi. Bahasa tubuh merupakan pelengkap yang penting bagi komunikasi non Verbal di semua belahan dunia umumnya. Walaupun komunikasi Verbal dan non Verbal berbeda dalam banyak hal namun kedua bentuk komunikasi itu seringkali bekerja sama. Atau dengan kata lain, Komunikasi non Verbal ini memiliki fungsi tertentu dalam proses komunikasi Verbal. Fungsi Utama dari Komunikasi non Verbal adalah : Sebagai pengulangan, Pelengkap, Pengganti, Memberi Penekanan, dan Memperdayakan. 24. Hambatan dan Penanganan Terhadap Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antara individual, dan individual dengan kelompok, dan 10 Encep Sudirjo dan Muhammad Nur Alif. "Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak". 2021. 11 Rois Arifin, Amirullah, dan Khalikussabir. "Budaya dan Perilaku Komunikasi". (Malang: Empat dua, 2017). 165-166.
  • 14. 14 kelompok dengan kelompok. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat dan hubungannya saling bergantung meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal. Jadi, yang dimaksud dengan komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan organisasi baik formal maupun informal dalam suatu organisasi Komunikasi Organisasi juga dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit pada suatu organisasi dalam hubungan hirarki yang saling berhubungan satu dengan yangn lainnya. Hambatan dapat diartikan sebagai halangan atau rintangan yang dialami. Dalam konteks komunikasi dikenal pula gangguan (mekanik maupun semantik), gangguan ini masih termasuk ke dalam hambatan komunikasi. Efektivitas komunikasi salah satunya akan sangat tergantung kepada seberapa besar hambatan komunikasi yang terjadi. Didalam setiap kegiatan komunikasi, sudah dapat dipastikan akan menghadapai berbagai hambatan. Hambatan dalam kegiatan komunikasi yang manapun tentu akan mempengaruhi efektivitas proses komunikasi tersebut. Karena pada komunikasi massa jenis hambatannya relatif lebih kompleks sejalan dengan kompleksitas komponen komunikasi massa. Dan perlu diketahui juga, bahwa komunikasi harus bersifat heterogen. Oleh karena itu, komunikator perlu memahami setiap hambatan komunikasi, agar ia dapat mengantisipasi hambatan tersebut. Adapun hambatan komunikasi dalam organisasi antara lain : 1. Hambatan Teknis Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media komunikasi. Menurut dalam bukunya, 1976, Cruden dan Sherman Personel management jenis hambatan teknis dari komunikasi:  Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas  Kurangnya informasi atau penjelasan  Kurangnya ketrampilan membaca  Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat 2. Hambatan Semantik Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi idea atas pengertian, yang
  • 15. 15 diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikator dan komunikan), tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara Simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau penafsiran), dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya. 3. Hambatan Manusiawi Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat panca indra seseorang, dll. Menurut Cruden dan Sherman:  Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia. Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan mendengarkan, perbedaan status, pencairan informasi, penyaringan informasi.  Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi. Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas komunikasi organisasi.
  • 16. 16 BAB III PENUTUP 25. Kesimpulan Pada umumnya masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses pengorganisasian. Komunikasi mempunyai andil membangun iklim organisasi, yang berdampak kepada membangun iklim organisasi, yaitu berdampak kepada membangun budaya organisasi yaitu nilai dan kepercayaan yang manjadi titik pusat organisasi. Budaya organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan internal organisasi karena keragaman budaya yang ada dalam suatu organisasi sama banyaknya dengan jumlah individu yang ada dalam organisasi. Suatu organisasi dapat berkembang dipengaruhi oleh komunikasi. Setiap organisasi tentu memiliki visi, misi, budaya organisasi, motivasi serta norma-norma yang sangat menentukan terhadap baik tidaknya suatu organisasi tersebut. Dalam kenyataan masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses pengorganisasian. Komunikasi mempunyai andil membangun iklim organisasi, yang berdampak kepada membangun iklim organisasi, yaitu berdampak kepada membangun budaya organisasi yaitu nilai dan kepercayaan yang manjadi titik pusat organisasi. Budaya organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan internal organisasi karena keragaman budaya yang ada dalam suatu organisasi sama banyaknya dengan jumlah individu yang ada dalam organisasi Tujuan komunikasi adalah sebagai bentuk saling pengertian antar anggota organisasi. 26. Saran Penulis menyadari akan kekurangan makalah diatas, baik dari segi penulisan maupun dari segi bahasa. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini.
  • 17. 17 DAFTAR PUSTAKA Hermawan, Dody, and Ujang Cepi Barlian. “Komunikasi Dalam Organisasi.” Jurnal Administrasi Pendidikan 2, no. 2 (2004). Lubis, Fatma Wardy. “Peranan Komunikasi Dalam Organisasi,” 2008. Wijaya, Ida Suryani. “Komunikasi Interpersonal Dan Iklim Komunikasi Dalam Organisasi.” Jurnal Dakwah Tabligh 14, no. 1 (2013): 115—26. Yuliana, Rahmi. “Peran Komunikasi Dalam Organisasi.” Jurnal STIE Semarang 4 (2012): 131687. Gutama, T A.”Peran Komunikasi Dalam Organisasi.”Jurnal Sosiologi Dilema 25, no. 2(2010):107-13. Rois Arifin, Amirullah, Dan Kalikussabir.”Budaya Dan Perilaku Organisasi.”(Malang: Empat Dua,2017) Muhammad, Arni. “Komunikasi Organisasi.”(Jakarta PT. Bumi Aksara.2001).