Dokumen tersebut membahas tentang deteksi dan pengukuran radiasi inti, meliputi jenis dan sifat radiasi inti, interaksinya dengan materi, serta pengukuran radiasi inti menggunakan berbagai detektor seperti detektor ionisasi gas, detektor kamar kabut, dan film fotografis.
Teori orbital molekul merupakan teori yang paling lengkap karena menyangkut interaksi elektrostatik dan interaksi kovalen . Berdasarkan teori orbital molekul, pada pembentukkan senyawa kompleks, orbital-orbital pada atom pusat dengan orbital-orbital dari ligan saling berinteraksi membentuk orbital-orbital molekul baru. Berdasarkan pedekatan linier, orbital-orbital molekul senyawa kompleks dianggap merupakan kombinasi linier dari orbital-orbital atom pusat dan orbital-orbital ligan. Perbedaan energy antara orbital-orbital atom pusat dengan ligan dapat diabaikan oleh karena itu dalam menggambarkan orbital molekul senyawa kompleks cukup digambarkan dengan orbital-orbital valensinya
Materi kuliah kimdas tentang ikatan kimia cari lebih bayak lagi materi kuliah semester 1 di:
http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Teori orbital molekul merupakan teori yang paling lengkap karena menyangkut interaksi elektrostatik dan interaksi kovalen . Berdasarkan teori orbital molekul, pada pembentukkan senyawa kompleks, orbital-orbital pada atom pusat dengan orbital-orbital dari ligan saling berinteraksi membentuk orbital-orbital molekul baru. Berdasarkan pedekatan linier, orbital-orbital molekul senyawa kompleks dianggap merupakan kombinasi linier dari orbital-orbital atom pusat dan orbital-orbital ligan. Perbedaan energy antara orbital-orbital atom pusat dengan ligan dapat diabaikan oleh karena itu dalam menggambarkan orbital molekul senyawa kompleks cukup digambarkan dengan orbital-orbital valensinya
Materi kuliah kimdas tentang ikatan kimia cari lebih bayak lagi materi kuliah semester 1 di:
http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Amal yang berat maka pahalanya juga beratyusbarina
Memang tidak bisa kita pungkiri,
Ada masa di mana begitu berat melakukan apa yang Allah SWT suruh dan begitu sibuk dengan apa yang Allah larang.
Disaat seperti itu, apa yang harus kita lakukan?
1. SEJARAH UNSUR RADIOAKTIF
2. PENGERTIAN UNSUR RADIOAKTIF
3. SIFAT UMUM SINAR RADIOAKTIF
4. JENIS – JENIS SINAR RADIOAKTIF
a.Sinar Alfa (α)
b. Sinar Beta (β)
c. Sinar Gama (γ)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
P 6 deteksi dan pengukuran radiasi inti
1. DETEKSI DAN PENGUKURAN
RADIASI INTI
SUBPOKOK BAHASAN :
(JENIS DAN SIFAT RADIASI INTI,
INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI
DAN PENGUKURAN RADIASI INTI)
OLEH
YUSBARINA, M.Si
JURUSAN P. KIMIA FTK UIN SUSKA RIAU
2. TUJUAN
1. Menjelaskan jenis dan sifat – sifat radiasi inti
2. Menjelaskan interaksi radiasi inti dengan
materi
3. Menjelaskan pengukuran radiasi inti
3. Tujuan 1 : Jenis dan sifat radiasi inti
Radiasi inti
Partikel netral
Partikel
bermuatan (-)
Partikel
bermuatan +
Berdasarkan
muatan
4. +
Positron (e+), , proton (H-1), deutron (H-2), triton (H-
3), alfa (He-4)dan ion atom ringan (seperti C+4)
-
beta(e-)
netral
neutron (n) dan foton / gama()
8. Tujuan 2 : interaksi radiasi inti
dengan materi
1. Jika radiasi partikel positif berinteraksi dengan
materi maka dapat menimbulkan disosiasi,
eksitasi atau ionisasi
2. Interaksi partikel negatif (elektron) dengan
materi hampir sama dengan partikel positif,
yaitu menimbulkan disosiasi, eksitasi atau
ionisasi.
3. Interaksi gama (foton) dengan materi
menimbulkan efek fotolistrik, efek compton
dan pembentukan pasangan.
11. Eksitasi
Radiasi tidak menyebabkan elektron terlepas
dari orbital atom atau molekul zat, tetapi hanya
tereksitasi. Ketika elektron tereksitasi itu
kembali ke keadaan dasar akan disertai
pembebasan energi dapat berupa sinar X, sinar
UV, sinar tampak atau gelombang IR.
12. Disosiasi
• Radiasi yg dihasilkan oleh zat radioaktif ada yg
mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan
ikatan-ikatan kimia
• Disosiasi = ikatan antar atom (ikatan kimia) dalam
materi dapat diputus oleh energi kinetik ion positif
sehingga terjadi disosiasi molekul dan membentuk
radikal bebas.
Contoh :
Cl-Cl → Cl∙ + ∙Cl
CH3 - CH3 →H3C∙ + ∙CH3
13. Interaksi gama (foton) dengan materi menimbulkan
efek fotolistrik, efek compton dan pembentukan
pasangan
• Efek fotolistrik = perubahan energi foton menjadi
energi listrik dalam aalat yang disebut fotosel
• Efek compton = terjadinya ionisasi yang disertai
perubahan arah gerak foton
• Pasangan elektron – positron = terjadi bila energi
elektron cukup besar sehingga sebagian berubah
menjadi partikel positron. Neutron dalam materi
dapat bereaksi dan menghasilkan inti baru yang
radioaktif. Radiasi yang dihasilkan inti baru ini
kemudian berinteraksi dengan materi seperti di atas.
14. Tujuan 3 :Menjelaskan pengukuran
radiasi inti
• Radiasi inti tidak dapat dilihat secara langsung
tetapi harus dengan alat khusus.
• Cara mendeteksi dan mengukur radiasi nuklir
didasarkan pada interaksinya dengan materi.
Radiasi dalam alat tersebut berinteraksi dengan
materi dan yang terlihat adalah gejala – gejala yang
timbul dari interaksi itu.
• Alat deteksi gejala tersebut dinamakan detektor
radiasi.
15. Prinsip Kerja
Hampir semua detektor radiasi energi tinggi
bekerja berdasarkan prinsip bahwa radiasi akan
memberikan energi pada elektron – elektron
dalam bahan yang dilewatinya sehingga elektron
keluar dari atom, dan atom menjadi ion positif
(peristiwanya disebut ionisasi)
17. Detektor ionisasi gas berbentuk silinder yang diisi gas dan
mempunyai dua elektroda. Dinding tabung yang dipakai
sebagai selubung gas sebagai elektroda negatif (katoda).
Kawat di tengah-tengah tabung berfungsi sebagai elektroda
positif (anoda). Kedua elektroda berfungsi sebagai keping-
keping kapasitor.
Masuknya radiasi ke dalam tabung detektor menyebabkan
terbentuknya pasangan ion. Ion positif akan tertarik ke
katoda dan ion negatif tertarik ke anoda. Karena menarik
ion-ion yang berlawanan, maka akan terjadi pengurangan
muatan listrik pada masing-masing elektroda. Penurunan
jumlah muatan itu, mengakibatkan penurunan tegangan
antara kedua elektroda
18. penurunan tegangan sebanding dengan
pasangan ion yang terbentuk. Sedang jumlah
pasangan ion itu sendiri bergantung pada jenis
dan energi radiasi yang ditangkap detektor.
Perubahan tegangan itu akan mengakibatkan
terjadinya aliran listrik (denyut out put) yang
dapt diubah menjadi angka-angka hasil cacahan
radiasi.
19. Tiga jenis detektor radiasi yang
menggunakan gas sebagai
detektornya, yaitu:
detektor kamar ionisasi,
detektor proporsional, dan
Detektor Geiger-Muller
21. • Sebuah sumber radioaktif memancarkan partikel-partikel
dalam sebuah kamar udara yang jenuh dengan uap air dan
alkohol. Ketika partikel-partikel ini melalui udara, mereka
bertumbukan dengan molekul-molekul udara. Tumbukan
ini mengakibatkan terjadinya ionisasi, sehingga
meninggalkan jejak ion positif dan negatif. Jika tekanan
dalam kamar dikurangi dengan cara memompa sebagian
udara keluar, maka udara menjadi lebih dingin. Keadaan
ini memungkinkan partikel-partikel uap superjenuh
mengembun pada ion-ion tersebut, sehingga jejak tetes-
tetes uap sepanjang lintasan ion-ion dapat terlihat.
• Bentuk jejak kabut yang dihasilkan dalam kamar kabut
bergantung pada partikel-partikel radioaktif yang
digunakan.