SlideShare a Scribd company logo
BAB IV
MATERI DAN PROSES DALAM
KURIKULUM

Pendidikan dan pengajaran selalu berlangsung dalam keterbatasanketerbatasan, baik keterbatasan kemampuan, fasilitas,waktu dan tempat
maupun biaya. Yang harus selalu diupayakan oleh para penyusun,
pengembang dan pelaksana pendidikan umumnny, kurikulum khusus
nya adalah optimalisasi.
Materi kurikulum

• Belajar struktur yaitu ; belajar suatu keseluruhan, dimana hal-hal
yang saling berhubungan terintegrasi menjadi satu kesatuan.
Penguasaan struktur dalam penyusunan kalimat memungkinkan
anak dengan cepat dapat membuat banyak kalimat didasarkan
atas struktur model yang diterima, sekalipun ia tidak mengetahui
aturannya.
• pendidikan yang menekankan struktur, mengutamakan
pendidikan intelek, tetapi tidak berarti pendidikan segi lain
diabaikan .
• pendidikan yang menekankan struktur bukan saja dapat
berhasil baik dengan anak-anak yang cerdas, tetapi juga dengan
anak-anak ya ng kurang mampu.
Lanjutan

Ada empat menjadi pokok dalam proses pendidikan :

1. Peranan struktur bahan dan bagaiman hal tersebut menjadi
pusat kegiatan belajar
2. Berpikir intuitif merupakan teknik intelektual untuk mencapai
formula tentatif tanpa mengadakan analisis langkah demi
langkah
3. Masalh kesiapan belajar
4. Dorongan untuk belajar (learning motivies) serta bagaiman
membangkitkan motif tersebut.
Untuk mencapai hal tersebut
yang terpenting adalah
menyediakan bahan, memberi
kesempatan dan mendorong
Anak untuk mencari dan
menemukan aturan yang
sebelumnya tidak diketahui

Metode utama untuk mengajarkan
konsep belajar seperti di atas adalah
menggunakan metode inkuairi.
Metode inkuairi banyak digunakan
dalam mengajarkan IPA dan
matematika, tetapi sesungguhnya
metode inkuairi cukup memberikan
hasil yang baik jika digunakan dalam
mengajarkan ilmu-ilmu sosial
Manfaat belajar / mengajarkan
struktur dasar :

1. Pemahaman tentang hal-hal yang bersifat fundamental
memungkinkan penguasaan bahan ajar secara lebih
komprehensif
2. Berhubungan dengan tingkat kemampuan ingatan manusia
3. Pemahaman prinsip-prinsip dan ide-ide fundamental
merupakan syarat utama untuk mengadakan transfer
4. Penekanan pada struktur dan prinsip-prinsip mengajar yang
fundamental dapat mempersempit jarak antara pengetahuan
elementer dengan pengetahuan yang lebih lanjut
Proses pembelajaran

Dua contoh pemahaman
intuitif yaitu:
1.

seorang telah cukup
lama menghadapi
persoalan , tiba-tiba ia
menemukan pemecahan
walaupun belum
didasarkan atas
pembuktian formal
2. Seorang dengan cepat
memberikan jawaban
dugaan terhadap suatu
persoalan dengan
benar

Mengajar merupakan suatu upaya
yang dilakukan guru agar siswa
belajar, apabila kita mengkaji teoriteori mengajar yang ada, hampir
seluruhnya dikembangkan atau
bertolak dari teori belajar.
Berpikir intuitif tidak memiliki nlangkah-langkah yang dapat
dirumuskan secara pasti dan teliti, lebih merupakan sutau
manuver yang didasarkan atas persepsi eksplisit dari
keseluruhan masalah.
Biasanya proses pemikiran intuitif ini berkenaan dengan
domain kognitif, terutama dengan struktur pengetahuan yang
memungkinkan ia melangkah atau meloncat atau memotong
jalan pendek untuk sampai pada suatu jawaban atau
pemecahan.

• Faktor-faktor yang mempengaruhi intuitif yaitu :
Predoposisi yang berkenaan dengan memiliki atau
tidak dimilikinya kemampuan intuitiif dalam suatu
bidang tertentu serta kekuatan intuitif pada bidang
teresebut.
• Berpikir intuitif didasari oleh keyakinan pada diri
sendiri dan keberanian dari pada siswa, seorang
yang berpikir intuitif tidak boleh takut berbuat salah,
tetapi juga tidak boleh menutupi kesalahan.
Kebermaknaan dalam belajar

Ada dua hal yang penting dalam belajar bermakna yaitu : struktur
kognitif dan pengetahuan baru. Yaitu :
1. Struktur kognitif merupakan segala bpengetahuan yang telah dimiliki siswa
sebagiai hasil dari kegiatan belajarnya yang lalu.
2. Dalam belajar bermakna pengetahuan baru harus mempunyai hubungan atau
dihubungkan dengan struktur kognitif

Persyaratan tambahan agar siswa belajar bermakna yaitu :
1. Suatu materi memiliki kebermaknaan logis berarti bahwa materi tersebut dapat
dihubungkan dengan konsep-konsep yang ada pada siswa . Agar materi baru
dapat dipahami siswa , maka ia sendiri harus memiliki materi yang sesuai dengan
hal itu.
2. Suatu amateri memiliki kebermaknaan pada kemauan siswa untuk memberi
makna atau tidak.
Simpulan belajar bermakna ini
menuntut tiga persyaratan :
1. Materi pelajaran harus dapat
dihubungkan dengan struktur
kognitif dengan cara beraturan
dan karena adanya kesamaan isi
2. Siswa harus memiliki konsep
yang sesuai dengan materi yang
akan dipelajari
3. Siswa harus mempunyai
kemauan atau motif untuk
menghubungkan konsep tersebut
dengan struktur kognitifnya.

Suatu kegiatan yang kurang
bermakna akan muncul
apabila :
1. Materi yang dipelajari
kurang memiliki
kebermaknaan logis
2. Siswa kurang memiliki
konsep-konsep yang sesuai
dalam struktur kognitifnya
3. Siswa kurang memiliki
kesiapan untuk melakukan
kegiatan belajar bermakna.
Ada tiga macam cara
menghubungkan belajar
preposisi

1. Hubungan antar bagian
2. Hubungan super ordinat
3. Hubungan kombinasi

Hubunganny adengan taksonomi Bloom

Suatu konsep baru dipelajari oleh individu,
diingat untuk beberapa saat dan sebagian dari
padanya terlupakan.proses ini terjadi dalam dua
langkah :
(1). Penguasaan dan penyimpanan, (2).
Mengingat dan lupa
Tiga faktor yang m,empengaruhi
penguasaan kembali konsep dari
ingatan :
1. Kekuatan hubungan antara
konsep yang telah ada
dengan konsep yang baru
2. Efektifitas usaha untuk
menguasai kembali konsep
yang terlupa kan, baik yang
memperkuat penguasaan
kembali,maupun yang
menghambat lupa
3. Macam penguasaan apakh
apada tingkat recall atau
recognition

Latar belakang
perbedaan isi bahan
ajar yaitu :

1. Ketidak jelasan,kekacaun, keraguan arti sesuatu
konsep sejak awal proses belajar, karena
kekurang tepatan makna konsep pokok dalam
struktur kognitif
2. Pada saat memberikan penafsiran pertama
terhadap bahna baru yang bersifat selektif
,terjadi kesalahan dan penghilangan atau
pengurangan ciri-ciri
3. Kesalahan dan penyimpanagn dapat terjadi bila
suatu makna yang telah tersimpan dirumuskan
secar verbal
Kesiapan Belajar

Tiap bahan ajaran dapat diajarkan
kepada anak secar efektif bila sesuai
dengan tingkat perkembangan anak
tersebut. Ada tiga masalah penting
berkenaan dengan penyesuaian
bahan ajaran dengan perkembangan
anak:
1. Perkembangan intelek
2. Kegiatan belajar
3. Spiral kurikulum
Minat dan Motivasi
Belajar

• Beberapa hal dapat diusahakan untuk
membangkitkan motif belajar pada
anak:
Pemilihan bahan pengajaran yang
berarti bagi anak, menciptakan
kegiatan belajrar yang dapat
membangkitkan dorongan untuk
menemukan (discovery).
• Salah satu sistem untuk
membangkitkan motif belajar pada
para siswa yang sekarang sedang
dikembangkan adalah apa yang
disebut “meritocracy”.
• Meritocracy merupakan suatu sistem
pengajaran yang menekankan pada
kompetisi atau persainagn.

•Salah astu kelemahan lain adri sistem
metocracy adalah terlalu menekankan pada
science dan teknologi, pelajaran yang
berkenaan dengan humanisme kurang
sekali.
• Hal itu dapat diatasi dengan menggunakan
sistem pendidikan yang
pluralistis.pendidikan seni, musik, drama
serta pendidikan humanistis lainnya sangat
membantu untuk mencapai keseimbangan.
Sekian Dan Terima Kasih
Nama
Nim
Prody

: Novi Yanthy
: 8126141013
: Pend.Kimia Reguler A

More Related Content

What's hot

Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitif
Jeny Hardiah
 
Teori Kognitivistik
Teori KognitivistikTeori Kognitivistik
Teori Kognitivistik
3ry21
 
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis KognitifTeori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Jen Kelana
 
Landasan teori
Landasan teoriLandasan teori
Landasan teori
Romi Dwi Syahri
 
Kontruktivis
KontruktivisKontruktivis
Kontruktivis
Maman Soleman
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
Fitri Yusmaniah
 
Artikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar PembelajaranArtikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar Pembelajaran
Erri Erru Kyoshitsu
 
Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar KognitifTeori Belajar Kognitif
Teori Belajar Kognitif
tbpck
 
Gaya Belajar
Gaya BelajarGaya Belajar
Gaya Belajar
Fitri Yusmaniah
 
Week 15 kognitif
Week 15 kognitifWeek 15 kognitif
Week 15 kognitif
jayamartha
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
Dadang DjokoKaryanto
 
PROPOSAL
PROPOSALPROPOSAL
PROPOSAL
ayu ariyanti
 
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivisme
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivismeTeori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivisme
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivisme
universitas negeri jember
 
Kurikulum & pembelajaran
Kurikulum & pembelajaranKurikulum & pembelajaran
Kurikulum & pembelajaranFadly Pamungkaz
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
Ermayana Megawati
 
Teori belajar kognitivistik
Teori belajar kognitivistikTeori belajar kognitivistik
Teori belajar kognitivistik
Yonli Zhana Nurlillah
 
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan selfMeningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
RoihanHan IthoeSiicg
 

What's hot (20)

Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitif
 
Teori Kognitivistik
Teori KognitivistikTeori Kognitivistik
Teori Kognitivistik
 
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis KognitifTeori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
 
Landasan teori
Landasan teoriLandasan teori
Landasan teori
 
Kontruktivis
KontruktivisKontruktivis
Kontruktivis
 
2
22
2
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Artikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar PembelajaranArtikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar Pembelajaran
 
Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar KognitifTeori Belajar Kognitif
Teori Belajar Kognitif
 
Gaya Belajar
Gaya BelajarGaya Belajar
Gaya Belajar
 
Week 15 kognitif
Week 15 kognitifWeek 15 kognitif
Week 15 kognitif
 
Pendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiriPendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiri
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Jurnal ptk
Jurnal ptkJurnal ptk
Jurnal ptk
 
PROPOSAL
PROPOSALPROPOSAL
PROPOSAL
 
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivisme
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivismeTeori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivisme
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivisme
 
Kurikulum & pembelajaran
Kurikulum & pembelajaranKurikulum & pembelajaran
Kurikulum & pembelajaran
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
 
Teori belajar kognitivistik
Teori belajar kognitivistikTeori belajar kognitivistik
Teori belajar kognitivistik
 
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan selfMeningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
Meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dan self
 

Viewers also liked

Bab i pengantar kurikulum
Bab i pengantar kurikulumBab i pengantar kurikulum
Bab i pengantar kurikulumnoviyanty
 
Bab i pengantar kurikulum (1)
Bab i pengantar kurikulum (1)Bab i pengantar kurikulum (1)
Bab i pengantar kurikulum (1)noviyanty
 
Stereotypical audiences
Stereotypical audiencesStereotypical audiences
Stereotypical audiences30073371
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikannoviyanty
 
Ppt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulumPpt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulumnoviyanty
 
Stereotypical audiences
Stereotypical audiencesStereotypical audiences
Stereotypical audiences
30073371
 
Stereotypical audiences
Stereotypical audiencesStereotypical audiences
Stereotypical audiences30073371
 
Student centered learning scl
Student centered learning sclStudent centered learning scl
Student centered learning sclnoviyanty
 
Mindshare Social Letter Kasım
Mindshare Social Letter KasımMindshare Social Letter Kasım
Mindshare Social Letter Kasım
Mindshare Turkey
 
Mindshare Social Letter Nisan Sayısı
Mindshare Social Letter Nisan SayısıMindshare Social Letter Nisan Sayısı
Mindshare Social Letter Nisan SayısıMindshare Turkey
 
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulumBab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulumnoviyanty
 
Bab iii jenis jenis kurikulum
Bab iii jenis jenis kurikulumBab iii jenis jenis kurikulum
Bab iii jenis jenis kurikulumnoviyanty
 
Keselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumKeselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumnoviyanty
 
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)noviyanty
 
Ppt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulumPpt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulumnoviyanty
 

Viewers also liked (16)

Bab i pengantar kurikulum
Bab i pengantar kurikulumBab i pengantar kurikulum
Bab i pengantar kurikulum
 
Bab i pengantar kurikulum (1)
Bab i pengantar kurikulum (1)Bab i pengantar kurikulum (1)
Bab i pengantar kurikulum (1)
 
Stereotypical audiences
Stereotypical audiencesStereotypical audiences
Stereotypical audiences
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Ppt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulumPpt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulum
 
Stereotypical audiences
Stereotypical audiencesStereotypical audiences
Stereotypical audiences
 
Stereotypical audiences
Stereotypical audiencesStereotypical audiences
Stereotypical audiences
 
Student centered learning scl
Student centered learning sclStudent centered learning scl
Student centered learning scl
 
Mindshare Social Letter Kasım
Mindshare Social Letter KasımMindshare Social Letter Kasım
Mindshare Social Letter Kasım
 
Mindshare Social Letter Nisan Sayısı
Mindshare Social Letter Nisan SayısıMindshare Social Letter Nisan Sayısı
Mindshare Social Letter Nisan Sayısı
 
Dossier jinn-info
Dossier jinn-infoDossier jinn-info
Dossier jinn-info
 
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulumBab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
 
Bab iii jenis jenis kurikulum
Bab iii jenis jenis kurikulumBab iii jenis jenis kurikulum
Bab iii jenis jenis kurikulum
 
Keselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumKeselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratorium
 
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
 
Ppt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulumPpt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulum
 

Similar to Ppt bab 4 materi kurikulum

Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajarlukiindra
 
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptx
MiftahulJanah55
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
Ermayana Megawati
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranyunitasari_31
 
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptxTUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
azrirans
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa
3ry21
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
aruna227
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctlFafa Pie
 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivisme
Moh Imron Aja
 
PKP 1.pptx
PKP 1.pptxPKP 1.pptx
PKP 1.pptx
yuzi9
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranAde Mufti Kholil
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
windarti aja
 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
Khusnul Kotimah
 
Isi
IsiIsi
TEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISMETEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISME
Fauziah Nofrizal
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptx
BagasFajriansyah
 
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan Nsp
 

Similar to Ppt bab 4 materi kurikulum (20)

Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajar
 
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptx
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptxTUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctl
 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivisme
 
PKP 1.pptx
PKP 1.pptxPKP 1.pptx
PKP 1.pptx
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaran
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Pkp matematika juita ut raha
Pkp matematika juita ut rahaPkp matematika juita ut raha
Pkp matematika juita ut raha
 
TEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISMETEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISME
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptx
 
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
 

Ppt bab 4 materi kurikulum

  • 1. BAB IV MATERI DAN PROSES DALAM KURIKULUM Pendidikan dan pengajaran selalu berlangsung dalam keterbatasanketerbatasan, baik keterbatasan kemampuan, fasilitas,waktu dan tempat maupun biaya. Yang harus selalu diupayakan oleh para penyusun, pengembang dan pelaksana pendidikan umumnny, kurikulum khusus nya adalah optimalisasi.
  • 2. Materi kurikulum • Belajar struktur yaitu ; belajar suatu keseluruhan, dimana hal-hal yang saling berhubungan terintegrasi menjadi satu kesatuan. Penguasaan struktur dalam penyusunan kalimat memungkinkan anak dengan cepat dapat membuat banyak kalimat didasarkan atas struktur model yang diterima, sekalipun ia tidak mengetahui aturannya. • pendidikan yang menekankan struktur, mengutamakan pendidikan intelek, tetapi tidak berarti pendidikan segi lain diabaikan . • pendidikan yang menekankan struktur bukan saja dapat berhasil baik dengan anak-anak yang cerdas, tetapi juga dengan anak-anak ya ng kurang mampu.
  • 3. Lanjutan Ada empat menjadi pokok dalam proses pendidikan : 1. Peranan struktur bahan dan bagaiman hal tersebut menjadi pusat kegiatan belajar 2. Berpikir intuitif merupakan teknik intelektual untuk mencapai formula tentatif tanpa mengadakan analisis langkah demi langkah 3. Masalh kesiapan belajar 4. Dorongan untuk belajar (learning motivies) serta bagaiman membangkitkan motif tersebut.
  • 4. Untuk mencapai hal tersebut yang terpenting adalah menyediakan bahan, memberi kesempatan dan mendorong Anak untuk mencari dan menemukan aturan yang sebelumnya tidak diketahui Metode utama untuk mengajarkan konsep belajar seperti di atas adalah menggunakan metode inkuairi. Metode inkuairi banyak digunakan dalam mengajarkan IPA dan matematika, tetapi sesungguhnya metode inkuairi cukup memberikan hasil yang baik jika digunakan dalam mengajarkan ilmu-ilmu sosial
  • 5. Manfaat belajar / mengajarkan struktur dasar : 1. Pemahaman tentang hal-hal yang bersifat fundamental memungkinkan penguasaan bahan ajar secara lebih komprehensif 2. Berhubungan dengan tingkat kemampuan ingatan manusia 3. Pemahaman prinsip-prinsip dan ide-ide fundamental merupakan syarat utama untuk mengadakan transfer 4. Penekanan pada struktur dan prinsip-prinsip mengajar yang fundamental dapat mempersempit jarak antara pengetahuan elementer dengan pengetahuan yang lebih lanjut
  • 6. Proses pembelajaran Dua contoh pemahaman intuitif yaitu: 1. seorang telah cukup lama menghadapi persoalan , tiba-tiba ia menemukan pemecahan walaupun belum didasarkan atas pembuktian formal 2. Seorang dengan cepat memberikan jawaban dugaan terhadap suatu persoalan dengan benar Mengajar merupakan suatu upaya yang dilakukan guru agar siswa belajar, apabila kita mengkaji teoriteori mengajar yang ada, hampir seluruhnya dikembangkan atau bertolak dari teori belajar.
  • 7. Berpikir intuitif tidak memiliki nlangkah-langkah yang dapat dirumuskan secara pasti dan teliti, lebih merupakan sutau manuver yang didasarkan atas persepsi eksplisit dari keseluruhan masalah. Biasanya proses pemikiran intuitif ini berkenaan dengan domain kognitif, terutama dengan struktur pengetahuan yang memungkinkan ia melangkah atau meloncat atau memotong jalan pendek untuk sampai pada suatu jawaban atau pemecahan. • Faktor-faktor yang mempengaruhi intuitif yaitu : Predoposisi yang berkenaan dengan memiliki atau tidak dimilikinya kemampuan intuitiif dalam suatu bidang tertentu serta kekuatan intuitif pada bidang teresebut. • Berpikir intuitif didasari oleh keyakinan pada diri sendiri dan keberanian dari pada siswa, seorang yang berpikir intuitif tidak boleh takut berbuat salah, tetapi juga tidak boleh menutupi kesalahan.
  • 8. Kebermaknaan dalam belajar Ada dua hal yang penting dalam belajar bermakna yaitu : struktur kognitif dan pengetahuan baru. Yaitu : 1. Struktur kognitif merupakan segala bpengetahuan yang telah dimiliki siswa sebagiai hasil dari kegiatan belajarnya yang lalu. 2. Dalam belajar bermakna pengetahuan baru harus mempunyai hubungan atau dihubungkan dengan struktur kognitif Persyaratan tambahan agar siswa belajar bermakna yaitu : 1. Suatu materi memiliki kebermaknaan logis berarti bahwa materi tersebut dapat dihubungkan dengan konsep-konsep yang ada pada siswa . Agar materi baru dapat dipahami siswa , maka ia sendiri harus memiliki materi yang sesuai dengan hal itu. 2. Suatu amateri memiliki kebermaknaan pada kemauan siswa untuk memberi makna atau tidak.
  • 9. Simpulan belajar bermakna ini menuntut tiga persyaratan : 1. Materi pelajaran harus dapat dihubungkan dengan struktur kognitif dengan cara beraturan dan karena adanya kesamaan isi 2. Siswa harus memiliki konsep yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari 3. Siswa harus mempunyai kemauan atau motif untuk menghubungkan konsep tersebut dengan struktur kognitifnya. Suatu kegiatan yang kurang bermakna akan muncul apabila : 1. Materi yang dipelajari kurang memiliki kebermaknaan logis 2. Siswa kurang memiliki konsep-konsep yang sesuai dalam struktur kognitifnya 3. Siswa kurang memiliki kesiapan untuk melakukan kegiatan belajar bermakna.
  • 10. Ada tiga macam cara menghubungkan belajar preposisi 1. Hubungan antar bagian 2. Hubungan super ordinat 3. Hubungan kombinasi Hubunganny adengan taksonomi Bloom Suatu konsep baru dipelajari oleh individu, diingat untuk beberapa saat dan sebagian dari padanya terlupakan.proses ini terjadi dalam dua langkah : (1). Penguasaan dan penyimpanan, (2). Mengingat dan lupa
  • 11. Tiga faktor yang m,empengaruhi penguasaan kembali konsep dari ingatan : 1. Kekuatan hubungan antara konsep yang telah ada dengan konsep yang baru 2. Efektifitas usaha untuk menguasai kembali konsep yang terlupa kan, baik yang memperkuat penguasaan kembali,maupun yang menghambat lupa 3. Macam penguasaan apakh apada tingkat recall atau recognition Latar belakang perbedaan isi bahan ajar yaitu : 1. Ketidak jelasan,kekacaun, keraguan arti sesuatu konsep sejak awal proses belajar, karena kekurang tepatan makna konsep pokok dalam struktur kognitif 2. Pada saat memberikan penafsiran pertama terhadap bahna baru yang bersifat selektif ,terjadi kesalahan dan penghilangan atau pengurangan ciri-ciri 3. Kesalahan dan penyimpanagn dapat terjadi bila suatu makna yang telah tersimpan dirumuskan secar verbal
  • 12. Kesiapan Belajar Tiap bahan ajaran dapat diajarkan kepada anak secar efektif bila sesuai dengan tingkat perkembangan anak tersebut. Ada tiga masalah penting berkenaan dengan penyesuaian bahan ajaran dengan perkembangan anak: 1. Perkembangan intelek 2. Kegiatan belajar 3. Spiral kurikulum
  • 13. Minat dan Motivasi Belajar • Beberapa hal dapat diusahakan untuk membangkitkan motif belajar pada anak: Pemilihan bahan pengajaran yang berarti bagi anak, menciptakan kegiatan belajrar yang dapat membangkitkan dorongan untuk menemukan (discovery). • Salah satu sistem untuk membangkitkan motif belajar pada para siswa yang sekarang sedang dikembangkan adalah apa yang disebut “meritocracy”. • Meritocracy merupakan suatu sistem pengajaran yang menekankan pada kompetisi atau persainagn. •Salah astu kelemahan lain adri sistem metocracy adalah terlalu menekankan pada science dan teknologi, pelajaran yang berkenaan dengan humanisme kurang sekali. • Hal itu dapat diatasi dengan menggunakan sistem pendidikan yang pluralistis.pendidikan seni, musik, drama serta pendidikan humanistis lainnya sangat membantu untuk mencapai keseimbangan.
  • 14. Sekian Dan Terima Kasih Nama Nim Prody : Novi Yanthy : 8126141013 : Pend.Kimia Reguler A