Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang materi dan proses dalam kurikulum pendidikan yang mencakup pembelajaran struktur, pembelajaran bermakna, dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan motivasi belajar siswa seperti pemilihan bahan ajar dan metode pembelajaran.
Makalah mengenai Teori Kognitivistik,Tokoh-tokoh Teori Kognitivistik,Kelebihan dan kekurangan Teori Kognitivistik ,Prinsip-prinsip dasar Teori belajar Kognitivistik, Pandangan Teori Kognitivistik tentang belajar, Pengaplikasian Teori Kognitivistik dalam pembelajaran
Makalah mengenai Teori Kognitivistik,Tokoh-tokoh Teori Kognitivistik,Kelebihan dan kekurangan Teori Kognitivistik ,Prinsip-prinsip dasar Teori belajar Kognitivistik, Pandangan Teori Kognitivistik tentang belajar, Pengaplikasian Teori Kognitivistik dalam pembelajaran
Bu ay sizinle görsel açıdan tamamen yenilenmiş, içeriği daha zengin bir Social Letter paylaşıyoruz. Konu başlıklarımız yenilendi. Bu aydan itibaren adaptive kampanyalara, parlak fikirlere ve yeni girişimlere daha çok yer veriyoruz.
Önümüzdeki sayılarda değerlendirmek üzere, yorum ve önerilerinizi bekliyoruz.
Daha keyifli bir okuma için CTRL + L kısayolunu kullanıp tam ekran moduna geçmenizi öneriyoruz.
Önümüzdeki ay görüşmek üzere..
Ringkasan mengenai teori kognitivisme, yang merupakan salah satu teori belajar. teori ini didukung oleh Jean Piaget, Jerome Bruner dan David P. Ausubel.
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Ppt bab 4 materi kurikulum
1. BAB IV
MATERI DAN PROSES DALAM
KURIKULUM
Pendidikan dan pengajaran selalu berlangsung dalam keterbatasanketerbatasan, baik keterbatasan kemampuan, fasilitas,waktu dan tempat
maupun biaya. Yang harus selalu diupayakan oleh para penyusun,
pengembang dan pelaksana pendidikan umumnny, kurikulum khusus
nya adalah optimalisasi.
2. Materi kurikulum
• Belajar struktur yaitu ; belajar suatu keseluruhan, dimana hal-hal
yang saling berhubungan terintegrasi menjadi satu kesatuan.
Penguasaan struktur dalam penyusunan kalimat memungkinkan
anak dengan cepat dapat membuat banyak kalimat didasarkan
atas struktur model yang diterima, sekalipun ia tidak mengetahui
aturannya.
• pendidikan yang menekankan struktur, mengutamakan
pendidikan intelek, tetapi tidak berarti pendidikan segi lain
diabaikan .
• pendidikan yang menekankan struktur bukan saja dapat
berhasil baik dengan anak-anak yang cerdas, tetapi juga dengan
anak-anak ya ng kurang mampu.
3. Lanjutan
Ada empat menjadi pokok dalam proses pendidikan :
1. Peranan struktur bahan dan bagaiman hal tersebut menjadi
pusat kegiatan belajar
2. Berpikir intuitif merupakan teknik intelektual untuk mencapai
formula tentatif tanpa mengadakan analisis langkah demi
langkah
3. Masalh kesiapan belajar
4. Dorongan untuk belajar (learning motivies) serta bagaiman
membangkitkan motif tersebut.
4. Untuk mencapai hal tersebut
yang terpenting adalah
menyediakan bahan, memberi
kesempatan dan mendorong
Anak untuk mencari dan
menemukan aturan yang
sebelumnya tidak diketahui
Metode utama untuk mengajarkan
konsep belajar seperti di atas adalah
menggunakan metode inkuairi.
Metode inkuairi banyak digunakan
dalam mengajarkan IPA dan
matematika, tetapi sesungguhnya
metode inkuairi cukup memberikan
hasil yang baik jika digunakan dalam
mengajarkan ilmu-ilmu sosial
5. Manfaat belajar / mengajarkan
struktur dasar :
1. Pemahaman tentang hal-hal yang bersifat fundamental
memungkinkan penguasaan bahan ajar secara lebih
komprehensif
2. Berhubungan dengan tingkat kemampuan ingatan manusia
3. Pemahaman prinsip-prinsip dan ide-ide fundamental
merupakan syarat utama untuk mengadakan transfer
4. Penekanan pada struktur dan prinsip-prinsip mengajar yang
fundamental dapat mempersempit jarak antara pengetahuan
elementer dengan pengetahuan yang lebih lanjut
6. Proses pembelajaran
Dua contoh pemahaman
intuitif yaitu:
1.
seorang telah cukup
lama menghadapi
persoalan , tiba-tiba ia
menemukan pemecahan
walaupun belum
didasarkan atas
pembuktian formal
2. Seorang dengan cepat
memberikan jawaban
dugaan terhadap suatu
persoalan dengan
benar
Mengajar merupakan suatu upaya
yang dilakukan guru agar siswa
belajar, apabila kita mengkaji teoriteori mengajar yang ada, hampir
seluruhnya dikembangkan atau
bertolak dari teori belajar.
7. Berpikir intuitif tidak memiliki nlangkah-langkah yang dapat
dirumuskan secara pasti dan teliti, lebih merupakan sutau
manuver yang didasarkan atas persepsi eksplisit dari
keseluruhan masalah.
Biasanya proses pemikiran intuitif ini berkenaan dengan
domain kognitif, terutama dengan struktur pengetahuan yang
memungkinkan ia melangkah atau meloncat atau memotong
jalan pendek untuk sampai pada suatu jawaban atau
pemecahan.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi intuitif yaitu :
Predoposisi yang berkenaan dengan memiliki atau
tidak dimilikinya kemampuan intuitiif dalam suatu
bidang tertentu serta kekuatan intuitif pada bidang
teresebut.
• Berpikir intuitif didasari oleh keyakinan pada diri
sendiri dan keberanian dari pada siswa, seorang
yang berpikir intuitif tidak boleh takut berbuat salah,
tetapi juga tidak boleh menutupi kesalahan.
8. Kebermaknaan dalam belajar
Ada dua hal yang penting dalam belajar bermakna yaitu : struktur
kognitif dan pengetahuan baru. Yaitu :
1. Struktur kognitif merupakan segala bpengetahuan yang telah dimiliki siswa
sebagiai hasil dari kegiatan belajarnya yang lalu.
2. Dalam belajar bermakna pengetahuan baru harus mempunyai hubungan atau
dihubungkan dengan struktur kognitif
Persyaratan tambahan agar siswa belajar bermakna yaitu :
1. Suatu materi memiliki kebermaknaan logis berarti bahwa materi tersebut dapat
dihubungkan dengan konsep-konsep yang ada pada siswa . Agar materi baru
dapat dipahami siswa , maka ia sendiri harus memiliki materi yang sesuai dengan
hal itu.
2. Suatu amateri memiliki kebermaknaan pada kemauan siswa untuk memberi
makna atau tidak.
9. Simpulan belajar bermakna ini
menuntut tiga persyaratan :
1. Materi pelajaran harus dapat
dihubungkan dengan struktur
kognitif dengan cara beraturan
dan karena adanya kesamaan isi
2. Siswa harus memiliki konsep
yang sesuai dengan materi yang
akan dipelajari
3. Siswa harus mempunyai
kemauan atau motif untuk
menghubungkan konsep tersebut
dengan struktur kognitifnya.
Suatu kegiatan yang kurang
bermakna akan muncul
apabila :
1. Materi yang dipelajari
kurang memiliki
kebermaknaan logis
2. Siswa kurang memiliki
konsep-konsep yang sesuai
dalam struktur kognitifnya
3. Siswa kurang memiliki
kesiapan untuk melakukan
kegiatan belajar bermakna.
10. Ada tiga macam cara
menghubungkan belajar
preposisi
1. Hubungan antar bagian
2. Hubungan super ordinat
3. Hubungan kombinasi
Hubunganny adengan taksonomi Bloom
Suatu konsep baru dipelajari oleh individu,
diingat untuk beberapa saat dan sebagian dari
padanya terlupakan.proses ini terjadi dalam dua
langkah :
(1). Penguasaan dan penyimpanan, (2).
Mengingat dan lupa
11. Tiga faktor yang m,empengaruhi
penguasaan kembali konsep dari
ingatan :
1. Kekuatan hubungan antara
konsep yang telah ada
dengan konsep yang baru
2. Efektifitas usaha untuk
menguasai kembali konsep
yang terlupa kan, baik yang
memperkuat penguasaan
kembali,maupun yang
menghambat lupa
3. Macam penguasaan apakh
apada tingkat recall atau
recognition
Latar belakang
perbedaan isi bahan
ajar yaitu :
1. Ketidak jelasan,kekacaun, keraguan arti sesuatu
konsep sejak awal proses belajar, karena
kekurang tepatan makna konsep pokok dalam
struktur kognitif
2. Pada saat memberikan penafsiran pertama
terhadap bahna baru yang bersifat selektif
,terjadi kesalahan dan penghilangan atau
pengurangan ciri-ciri
3. Kesalahan dan penyimpanagn dapat terjadi bila
suatu makna yang telah tersimpan dirumuskan
secar verbal
12. Kesiapan Belajar
Tiap bahan ajaran dapat diajarkan
kepada anak secar efektif bila sesuai
dengan tingkat perkembangan anak
tersebut. Ada tiga masalah penting
berkenaan dengan penyesuaian
bahan ajaran dengan perkembangan
anak:
1. Perkembangan intelek
2. Kegiatan belajar
3. Spiral kurikulum
13. Minat dan Motivasi
Belajar
• Beberapa hal dapat diusahakan untuk
membangkitkan motif belajar pada
anak:
Pemilihan bahan pengajaran yang
berarti bagi anak, menciptakan
kegiatan belajrar yang dapat
membangkitkan dorongan untuk
menemukan (discovery).
• Salah satu sistem untuk
membangkitkan motif belajar pada
para siswa yang sekarang sedang
dikembangkan adalah apa yang
disebut “meritocracy”.
• Meritocracy merupakan suatu sistem
pengajaran yang menekankan pada
kompetisi atau persainagn.
•Salah astu kelemahan lain adri sistem
metocracy adalah terlalu menekankan pada
science dan teknologi, pelajaran yang
berkenaan dengan humanisme kurang
sekali.
• Hal itu dapat diatasi dengan menggunakan
sistem pendidikan yang
pluralistis.pendidikan seni, musik, drama
serta pendidikan humanistis lainnya sangat
membantu untuk mencapai keseimbangan.
14. Sekian Dan Terima Kasih
Nama
Nim
Prody
: Novi Yanthy
: 8126141013
: Pend.Kimia Reguler A