SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
 ُ‫ذ‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ن‬َ‫و‬ ،ُ‫ه‬ُ‫ر‬ّ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ن‬ْ‫ي‬ّ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫ـح‬َ‫ن‬ ّ ‫ه‬ ّ
‫لِل‬ َ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ َّ‫إن‬
ََ ِّ‫ل‬ََ‫ه‬ّ‫ي‬َََ‫و‬ ‫ل‬َ‫ن‬ّ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬ََ ّ
ِ‫و‬ُ‫ُر‬ُ ِّْْ ّ َّ
‫للِل‬ِّ
َ‫م‬ْ‫ْع‬
‫ل‬َ‫ن‬ّ‫ل‬‫ل‬
،
َِْْ
ُ‫ه‬َ‫ل‬ َّ‫ل‬ ّ
‫ض‬ُِ َ
‫َل‬َ‫ف‬ ُ‫هللا‬ ّ‫ه‬ّ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬
،
َ‫ه‬ََُْ َ‫و‬ ،ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ي‬ّ‫د‬‫ل‬َ‫ه‬ َ
‫َل‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ْ‫ل‬ّ‫ل‬ْ‫ض‬ُ‫ي‬ ََِْْ‫و‬
َ‫ل‬ ََْ‫ي‬ ّ
‫َر‬ُ َ
َ ُ‫ه‬َ‫د‬َْْ‫و‬ ُ ‫ه‬
‫ّٰلل‬ َّ
َّ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ّ‫إ‬ َ
َ ْ‫ن‬ََ ُ‫د‬
ُ‫ه‬
،
ُ‫ه‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬َََُِ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ْع‬ ‫ًا‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُِ َّ‫ن‬ََ ُ‫د‬َ‫ه‬َََُْ‫و‬
،
َ‫ص‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬ْ‫ي‬ّ‫ل‬َ‫خ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ي‬ّ‫ب‬ََْ‫و‬
َ‫ْع‬َ‫و‬ ّ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ْع‬ ،ُ‫ه‬ُُ‫َل‬ََ‫ر‬ََِ‫و‬ ُ‫ه‬َُِ‫َل‬َََ‫و‬ ّ‫ه‬ِّ َِ ُِ‫ا‬َ‫و‬َ‫ل‬
ّ‫ه‬ّ‫ل‬‫ل‬ َ‫ل‬
،
ْ‫ع‬َِ ‫ل‬َََِّ ،ّْْ‫ي‬ّ‫ه‬‫د‬‫ال‬ ّ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ل‬ّ‫إ‬ ٍ‫لن‬َ‫س‬ّْْ‫إ‬ِّ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬ّ‫ب‬َُ ََِْْ‫و‬ ّ‫ه‬ِّ‫ل‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َََ‫و‬
ّ ‫ه‬
‫ّٰلل‬ َ‫د‬‫ل‬َ‫ب‬ّ‫ْع‬ ‫ل‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ،ُ‫د‬
،
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫لز‬َ‫ف‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ّ ‫ه‬
‫ّٰلل‬ ‫ي‬َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ِّ َ
ََّّٰ‫ي‬ّ‫إ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬ ّ
‫ص‬ ْ‫و‬ُ‫ا‬
،
َ‫ل‬‫ل‬َ‫ق‬
ّ‫م‬ْ‫ي‬ ّ
‫َر‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ّ‫لن‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ّ‫ف‬ َ‫ل‬‫ل‬َ‫ع‬ََُ‫و‬ َ‫ك‬َِ‫ل‬َ‫ب‬َُ ُ َّ
‫ّٰلل‬
َُُّْ ْ‫و‬ُ‫م‬َُ َ
ََ‫و‬ ٖ‫ه‬ّ‫ت‬‫ى‬َّٰ‫ق‬ُُ َّ‫ق‬َْ َ ‫ه‬
‫ّٰلل‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َُّ‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬ََِّٰ‫ا‬ َْْ‫ي‬ّ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ل‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ل‬َّٰٰٓ‫ي‬
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ّ‫ل‬ْ‫س‬ُِّ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َ‫و‬ َّ
َّ‫ا‬
.
َ‫ع‬ُ‫م‬ُ‫ج‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ّ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ِّْ ّ‫ة‬ َّٰ
‫و‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ل‬ّ‫ل‬ َ‫ى‬ّ‫د‬‫و‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ّ‫إ‬ ۟‫ا‬ ٰٓ‫و‬ُ‫ن‬َِ‫ا‬َ‫ء‬ َْ‫ي‬ّ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ل‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ََّٰٰٓ‫ي‬
۟‫وا‬َُِ‫ذ‬َ‫و‬ ّ َّ
‫ٱلِل‬ ّ
‫ر‬َّْ‫ذ‬ َّٰ َ‫ل‬ّ‫إ‬ ۟‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ع‬َْ‫ٱ‬َ‫ف‬ ّ‫ة‬
َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬
ۚ
ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ّ‫ل‬ََّٰ‫ذ‬
َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َُ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ُن‬َ ‫ن‬ّ‫إ‬
 Puasa sudah berlalu, banyak kenangan yang dilalui, entah itu kita masih mendengar org2
bagunin sahur, sorenya kita melihat berbagai macam bentuk kue dan minuman yg banyak
warnanya dan kita lihat itu semua berjejeran semacam orang sedang berlomba jualan,
 tapi pada saat itu, kita sedang tidak merasakan kompetisi antar jualan, tapi yang kita
rasakan adalah, nikmatnya jualan, kita merasakan itu nikmat, bukan karena nikmat bentuk
kuenya berbagai macam minumannya, tapi yg kita rasakan adalah nikmat ramadhannya,
 malamnya kita dengarkan lantunan ayat ayat alquran diperdengarkan, sampai larut2, kita
tidak risih kita tdk merasa terganggu, padahal yang baca ada yang merdu suaranya, ada
yang lesuh suaranya, tapi itu tdk menjadi penganggu bagi pendengarnya, kenapa bisa
seperti itu karena ini bulan ramadhan, dia tau bulan ramadhan itu bulannya turunya alquran
 Rasanya sulit berpisah dengan bulan puasa, hari ini boleh jadi kita masih berada momen
lebaran, merayakan kemenangan, tidak satupun tidak merasa gembira, semua gembira,
semua senang, senang ini bukan karena momen lebarannya, tapi karena maaf maafanya,
karena itulah sejatinya kemenangan.
 Jamaah..
 Siapa yang bisa berpuasa 30 hari saat Ramadhan kemarin? Banyak. Mengapa dia
bisa berpuasa sedangkan yang lain tidak berpuasa? Itu karena Allah Subhanahu
wa Ta’ala memberikan kita hidayah. Bukan karena engkau orang baik. Tapi karena
Allah Subhanahu wa Ta’ala yang baik kepada kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman;
 ‫و‬
َ‫أ‬ ٍ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٰ
‫ى‬َ‫ك‬ َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ ‫ه‬
‫َّللا‬ ُ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ َ
‫َل‬ ْ‫و‬َ‫ل‬
ُُ‫َا‬ََ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ي‬‫ك‬ َ‫ز‬ُ‫ي‬ َ ‫ه‬
‫َّللا‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫ك‬َٰ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ا‬‫د‬َ‫َب‬
ُ ‫ه‬
‫َّللا‬ َ‫و‬
َ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َِ
 “Sekiranya jika bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian,
niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan
mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-
Nya.” (QS. An-Nur[24]: 21)
 Jamaah....
 Selesai satu bulan penuh kita berpuasa. Ayat yang seringkali kita dengar di awal-awal
Ramadhan atau sebelum Ramadhan. Sebagian kita mungkin akan membacanya lagi nanti
tahun depan;
 ‫ه‬‫ل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ ِ
‫ي‬‫ص‬‫ل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬ ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
َ‫ون‬ُُ‫ه‬‫ت‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ل‬َََ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫َب‬ََ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬
 “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah[2]: 183)
 Mengapa kita disyari’atkan untuk berpuasa? Apa agar kita semua merasakan lapar dan
haus? Menahan hawa nafsu, menahan marah ? kalau definisi puasa kita seperti itu, keliru
jamaah, karena agama lain juga puasa, yang namanya org puasa supasti menahan lapar
haus, karena kalau dua itu tertahan, maka hawa nafsu pun juga ikut tertekan,
 definisi puasa kita bukan seperti itu? Puasa kita definisinya yang sebenarnya adalah,
puasanya harus karena iman dan mengharapkan ampunan dari allah swt.. kenapa
demikian ? karena itu yg kita inginkan.
 Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyari’atkan puasa adalah agar kita menjadi orang-orang
yang bertakwa. Sebagian kita sudah berpuasa selama 10, 20, atau 30 tahun. Tapi
pernahkah dia berpikir “Apakah aku sudah bertakwa?” Atau ternyata puasa kita hanya
tradisi dan budaya belaka? Ikut2an.
 itulah kenapa nabi katakan, rubba shoim hazuhu siyamil ju’i wal atos, betapa banyak orang
yang puasa, namun puasanya nilainya hanya sebatas menahan lapar dan haus, zn lebih..
kenapa demikian, karena puasanya kemrin masih sempat bicara orang, karena puasa
kemarin zeng sholat, zeng ngaji, kok bisa orang puasa zn sholat, jangan jauh2 deh, kita
puasa saja dan kita mengucapkan kata2 kotor, apa yang terjadi, kata nabi..
 ‫م‬
َ‫ج‬‫ا‬َ‫ح‬ ِ ‫ه‬ ِ
‫ّلِل‬ َ
‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫َب‬ َ‫ل‬َ‫م‬ََْ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ج‬ْ‫ل‬ َ‫و‬ ِ
‫ور‬ُّ‫لز‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ََ ْ‫ع‬َ‫د‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬
ُ‫ه‬َ‫َب‬ َ‫َر‬َ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫م‬‫ا‬َََ‫ط‬ َ‫ع‬َ‫د‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ف‬ َ‫ة‬ )
 “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta, bersikap bodoh dan beramal
dengannya. Maka Allah tidak butuh dari meninggalkan makan dan minumnya.” (HR.
Bukhari, 1903, 6075)
 Dengan kata lain allah swt tidak butuh sama puasa antum, kalau allah tdk butuh ngapain
kita puasa?
 Jamaah....
 Kita berpuasa tujuannya adalah untuk menjadi orang yang disebut dengan
Takwa, itu ada dimana ? Takwa itu di sini, di hati. kata Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam;
 َ‫د‬ََِ‫ف‬ َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ،ُ‫ه‬ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ ُ‫د‬ََِ‫ج‬ْ‫ل‬ َ‫ح‬َ‫ل‬َ‫ص‬ ْ‫ت‬َ‫ح‬َ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ،‫ا‬‫ة‬َ‫غ‬ْ‫ض‬ُ‫م‬ ِ‫د‬ََِ‫ج‬ْ‫ل‬ ِ‫ف‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫آل‬َ‫أ‬
َ‫و‬ ‫آل‬َ‫أ‬ ،ُ‫ه‬ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ ُ‫د‬ََِ‫ج‬ْ‫ل‬ َ‫د‬ََِ‫ف‬ ْ‫ت‬
ُ‫ب‬ْ‫ل‬َُْ‫ل‬ َ ِ‫ه‬
 “Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging
tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, rusaklah seluruh tubuh.
Ketahuilah, segumpal daging itu adalah qalbu (hati).” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
 Jika rusak, jangan harapkan kebaikannya. Walaupun wajahnya manis tapi
perilakunya ngga romantis.
 Jamaah..
 Takwa itu ada wujudnya, dan tempatnya ada di sini (di hati), di dalam raga kita. Ada
wujudnya di dalam perilaku kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam Al-
Qur’an surah Ali ‘Imran ayat 133-136;
 ‫و‬
َ‫و‬ ُ‫ت‬ َ‫او‬َ‫م‬‫ه‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ع‬ ٍ‫ة‬‫ه‬‫ن‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ي‬‫َب‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬ َ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫م‬ ٰ
‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫و‬ُ‫ع‬ ِ
‫ار‬َِ
َ‫ين‬ُِ‫ه‬‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫ت‬‫ه‬‫د‬ِ‫ع‬ُ‫أ‬ ُ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ
‫ْل‬ .
 “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS.
Ali ‘Imran[3]: 133)
 Bersegeralah minta ampun. Karena kita semua itu pelaku dosa. Jika dosa itu ada
aromanya, kita tidak bisa hidup berdampingan, jama’ah. Tapi Allah Subhanahu wa Ta’ala
menutupi dosa kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk segera
menuju ke surga. Kita tidak sedang memperebutkan sebuah kursi yang jika orang lain
telah duduk di atasnya maka kita tidak bisa. Tidak.
 Kita memperebutkan surga Allah Subhanahu wa Ta’ala yang cukup untuk seluruh umat
manusia. Bahkan cukup untuk orang-orang kafir. Tapi mereka tidak mau. Jadi untuk
siapa surga itu? Allah Subhanahu wa Ta’ala menyiapkannya untuk orang-orang yang
bertakwa.
 Dan kemarin kita berpuasa, bukan untuk lapar dan haus. Melainkan untuk mencapai
tingkatan takwa itu. Kita sudah shalat dan puasa sebulan penuh. Kita sudah membaca
Al-Qur’an. Sebagian khatam satu kali, sebagian dua kali atau tiga kali. Tapi buktikan
takwa itu.
 Siapa orang-orang yang bertakwa? Salah satunya adalah, Kata Allah Subhanahu wa
Ta’ala;
 ُِ ‫ه‬‫ر‬‫ه‬‫ض‬‫ل‬ َ‫و‬ ُِ ‫ه‬‫ر‬‫ه‬ِ‫ل‬ ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُُِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬‫ه‬‫ل‬ .
 “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit,” (QS. Ali ‘Imran[3]: 134)
 Orang bertakwa itu tidak menyakiti atau pun mengganggu orang lain, kata Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan levelnya naik. Dia berbuat baik kepada orang lain. Harta
yang dia kumpulkan sepanjang hari, ketika dia mendapatkannya, dia tidak berpikir untuk
perutnya. Dia memikirkan perut orang lain. Itulah orang bertakwa.
 Ketika lapang, dia berinfaq. Namun ketika dia dalam keadaan sempit, apakah dia menjadi
pelit? Tidak. Dia tetap berinfaq. Bayangkan, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam kalau bajunya ada yang meminta, beliau akan membukanya (dan
memberikannya), jama’ah. Kadang kala tidak ada apa-apa di rumah beliau, tapi beliau
tetap berinfaq.
 Orang bertakwa itu tidak menunggu kaya untuk berinfaq. Buktikan ini. Bagaimana
kecintaan kita terhadap harta kita. Sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengatakan;
 َ‫َان‬‫ه‬ ْ‫ر‬ُ‫َب‬ ُ‫ة‬َََ‫د‬‫ه‬‫ص‬‫ل‬ َ‫“و‬ Dan sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim)
 Bukti engkau yakin bahwa dunia ini akan kita tinggalkan semuanya.
 Syaqiq Al Balkhi pernah ditanya oleh gurunya, Ibrahim bin Adham;
 ‫َُيق‬ ‫َبا‬
,
‫عليه‬ ‫نت‬ ‫عما‬ ‫خَبرن‬ .
 “Wahai Syaqiq, bagaimana cara engkau menyikapi kehidupan ini?”
 Syaqiq menjawab;
 ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫َب‬َ‫ص‬ ُ‫ت‬َِْ‫ن‬ُ‫م‬ ‫ذ‬ ‫و‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ك‬َ ُ‫ت‬َْ ِ
‫ز‬ُ‫ر‬ ‫ذ‬ ‫نا‬ ‫ما‬
 “Jika aku mendapat rezeki maka akan aku makan. Dan jika aku tidak mendapat rezeki
maka aku bersabar.”
 Apakah yang seperti ini adalah orang yang bertakwa? Kata gurunya;
 ‫عندل‬ ٍ‫خ‬ْ‫ل‬َ‫َب‬ ‫كالب‬ ‫تَمل‬ ‫هكذ‬
 “Wahai Syaqiq, apakah engkau tahu, anjing-anjing di negeriku di Balkh seperti itu
pekerjaannya.”
 Itu anjing, jama’ah. Orang bertakwa tidak seperti itu. Syaqiq seperti ditampar
dengan ucapan gurunya. Maka dia bertanya, “Kalau engkau bagaimana?”
 Gurunya menjawab;
 ُ‫َكرت‬ ُ‫نَت‬ُ‫م‬ ‫وإذ‬ ُ‫آثرت‬ ُ‫زَت‬ُ‫ر‬ ‫إذ‬
 “Jika aku mendapat rezeki maka aku berbagi kepada orang lain. Aku cari orang-
orang yang membutuhkan rezeki itu. Mungkin hanya lewati aku rezeki itu.
 Dan jika aku dihalangi dari rezeki, aku bersyukur kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala itu banyak. Aku bersyukur kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
 Jamaah ... Kemudian, kata Allah ‘Azza wa Jalla;
 ‫و‬
ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ ُ ‫ه‬
‫َّللا‬ َ‫و‬ ِ
‫اس‬‫ه‬‫ن‬‫ل‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ين‬ِ‫ف‬‫ا‬ََْ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ظ‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬ َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫اظ‬َ‫ك‬ْ‫ل‬
َ‫ين‬ِ‫ن‬ِِ
 “dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 134)
 Kita sering kena marah, marah itu dari mana saja, dari diri kita maupun dari yg lain, dari
orang tua kita, dari atasan kita, dari istri kita, dari kaka kita, dari teman kita, dari orang
yang tidak dikenal ?
 cuman marah itu beda2, ada marah yang sifatnya didikan, ada marah yang sifatnya
perhatian, ada marah yang sifatnya musuhan, tapi namanya marah itu sangat
menakutkan bahkan orang bisa kelahi, itu kalau bukan dari mana kalau bukan dari
marah,
 ada yg rumah tangga berantakan ? itu asalnya dari mana?, kalau bukan dari marah? lalu
bagaimana solusinya ? solusinya cuman satu, saling memaafkan. Maka selesai itu
marah.
 Orang bertakwa lebih dari itu. Dia shalat di masjid dan Al-Qur’an yang dia baca itu
berpengaruh kepada dia. Dia naik level kepada memaafkan orang. Bukan menyakiti
orang.
 Dia berbuat baik sama orang. Disakiti oleh orang lain, dia tahan amarahnya
kemudian dia memaafkan orang tersebut. Dan lebih dari itu, dia berbuat baik
kepada orang yang menyakiti dia. Itulah orang bertakwa.
 Jamaah.... kita tidak bisa pungkiri selepas ramadhan kita tidak berbuat dosa, tidak.
kita tetap akan berbuat dosa, karena itu sudah menjadi qhodratnya, ketentuannya,
kenapa demikian ? karena inilah misi setan,
 kenapa dibulan ramadhan kemarin kita mudah skali berbuat kebaikan, kita bisa
berpuasa 30 hari, baca quraan sampai larut2 malam, sholat malam tarawih,
sedekah dimana2, bayar zakat, itu kita lakukan semuanya itu dengan mudah,
kenapa karena dibulan itu misi setan dibatasi, setan2 dibelenggu..
skarang ini kita lihat, apakah kita akan melakukannya konsisten atau
tidak, dibulan syawal ini ada puasa 6 hari yang kalau kita lakukan,nilai
puasanya sama seperti satu tahun, apakah kita tertarik atau tidak ?
 Maka jika ada yang bertanya bagaimana caranya kita tahu bahwa Ramadhan kita
diterima atau tidak, bagaimaan ramadhan kita berpengarug atau tidak, ramadhan
kita ,menghasilkan atau tidak, bagaimana kita tahu kita sudah mencapai peringkat
takwa atau belum, coba kita lihat hal ini. Apakah kita dilevel ini atau tidak
 Kalau kita sudah sampai kepada tingkatan itu, tafadhdhal engkau ucapkan
kepada saudaramu “Taqabbalallahu minna wa minkum.” “Semoga Allah
menerima amalan kami dan amalan kalian.”
 Kita pantas mendapatkan ucapan itu. Tapi kalau tidak, ya tetap kita ucapkan
dengan harapan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni dosa-dosa kita.
 Semoga allah swt menerima amalan kita, puasa kita, sholat kita, zakat kita,
sedekah kita, sehingga akan menjadi investasi kita kelak akan menjadi penolong
kita ketika kita sudah berada dimasanya, wallahi jamaah, ketauhilah kita
manusia yang hidup dalam waktu yg singkat,
 singkat itu kita cuman menikmati hidup didunia 60 sampai 70 tahun saja, sangat
sedikit hidup didunia ini jamaah, semoga allah swt memberkahi kita dengan
kebaikan dan kita mudah untuk melakukannya dalam sisa2 hidup kita,
 karena hidup didunia 60 sampai 70 tahun itu sangat sedikit, sukur2 kalau kita
dapat umur seperti itu, andaipun kalau dapat udah sakit2an,
kita pengen hidup umur panjang, salah umur pendek salah, yang
benar mana ? sukuri umur itu dengan cara beribadah, karena itulah
sejatinya kita diciptakan didunia ini,
Wama kholatul jinna wal insa illa liayabudun ‘ tidaklah allah swt
hadirkan kita didunia ini selain untuk beribadah kepada allah swt..
 ‫أ‬
ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬
ْ‫ي‬ّ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬
‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬
ُ‫ر‬ّ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬َْ‫ا‬َ‫و‬
َ‫هللا‬
ْ‫ي‬ّ‫ل‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬
ّ
‫ر‬ّ‫ئ‬‫ل‬َ‫س‬ّ‫ل‬َ‫و‬
َْ‫ي‬ّ‫ن‬ِّْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬
ّ‫ت‬ََّٰ‫ن‬ِّْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬
ُ‫ر‬ّ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬َْ‫ل‬َ‫ف‬
ُ‫ه‬ ْ‫و‬
،
ُ‫ه‬َّ‫ن‬ّ‫إ‬
َ‫و‬ُ‫ه‬
ُِ ْ‫و‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬
ُ‫م‬ْ‫ي‬ َّّْ‫الر‬
Khutbah ke II
ْ‫ل‬
ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬
ِ ‫ي‬ ِ
‫ّلِل‬
‫ى‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫و‬
ُ‫ة‬َ‫ال‬‫ه‬‫ص‬‫ل‬ َ‫و‬
ُ‫م‬َ‫ال‬‫ه‬ِ‫ل‬ َ‫و‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُّ ِ‫َب‬َ‫ن‬
ُ‫م‬ْ‫ل‬
‫ى‬َ‫ف‬َ‫ط‬ْ‫ص‬
ِ‫د‬ِ‫ي‬‫ي‬َِ
I
‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫م‬ َ‫و‬
‫َا‬‫ن‬َِْ‫ي‬ِ‫ف‬ََ َ‫و‬
ٍ‫د‬‫ه‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬
َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬
‫ى‬
ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫آ‬
ِ‫ه‬ِ‫َب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َ‫و‬
ِ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬
‫ى‬َ‫ف‬َ‫ت‬َْ
،
‫ا‬‫ه‬‫م‬َ‫أ‬
ُ‫د‬ََْ‫َب‬

ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ۚ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ت‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َ
‫َل‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ َّ
‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬
ََ ‫وا‬ُُِ‫ل‬ََ َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ه‬َْ‫ل‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُّ‫ل‬ََ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫م‬ ََ‫ي‬َِِّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫َه‬
ُِْ‫ل‬‫ه‬‫س‬
‫ا‬

ََِْ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ه‬‫م‬ِ‫ع‬‫ه‬‫ن‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫ك‬ ِ
‫ار‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫د‬ ِ
‫ز‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫م‬ِ‫ل‬ََ َ‫و‬ ِ‫ل‬ََ َّ‫م‬ُ‫َه‬ّٰ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬
‫ه‬‫ج‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬‫ه‬ََ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ٓ‫ا‬ ،ٍ‫د‬ََُّ‫ح‬ُ‫م‬‫َا‬‫ن‬ َ
‫َل‬ ‫ه‬‫و‬َ‫م‬ َ‫َاو‬‫ن‬ِ‫د‬
ََ‫ه‬ِْ‫ع‬َُ
،
 ُُ‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ ََ‫ه‬ُِِْ‫ل‬‫ه‬‫س‬ُُ‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬ِ‫م‬‫ؤه‬ُُ‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ ََ‫ه‬ِْ‫ن‬ِ‫م‬‫ؤه‬ُُ‫ه‬‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ه‬‫ر‬ِ‫ف‬‫ه‬‫غ‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫َه‬َّ‫لل‬َ‫ا‬
‫ه‬‫م‬ُ‫َه‬‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫اء‬َْ‫ه‬‫ح‬َ ‫ه‬
‫اْل‬ ،ِ‫ت‬‫ا‬َُِ‫ل‬‫ه‬‫س‬
،ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬‫ه‬‫م‬َ‫ْل‬‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬
 ،ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ع‬َّ‫د‬‫ال‬ ٌ‫هب‬ْ ِ‫ج‬ُ‫م‬ ٌ‫هب‬‫ي‬ ِ
‫ر‬َ‫ق‬ ٌ‫ع‬‫ه‬ََُِْ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬
 ‫ه‬‫ع‬َ‫أ‬ ‫ه‬‫م‬ ِ
‫ز‬‫ه‬‫ه‬ِ‫ا‬ ‫اب‬َ‫ز‬‫ه‬‫ح‬َ‫أ‬ ‫م‬ ِ
‫از‬َ‫ه‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬َّ‫س‬‫ل‬ َ‫ي‬ ِ
‫ر‬‫ه‬‫ج‬ُ‫م‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ك‬‫ه‬‫ال‬ َ‫ل‬ ِ
‫ز‬‫ه‬‫ن‬ُ‫م‬ َّ‫م‬ُ‫َه‬َّ‫الل‬
ََ‫ه‬َُِْ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬‫ه‬‫ال‬ َّ‫ب‬َ‫ار‬َ‫ي‬ َ‫ه‬‫ي‬ِ‫الد‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬‫ه‬‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ك‬َ‫ئ‬‫ا‬َ‫د‬
،
 ّٰ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ،ََ‫ه‬ُِِْ‫ل‬‫ه‬‫س‬ُُ‫ه‬‫ال‬ ِ
‫ر‬ ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ت‬ٓ َ
‫َل‬ُ‫ؤ‬ َ‫َاو‬‫ن‬ ِ
‫ر‬‫ه‬‫م‬َ‫أ‬‫ًّا‬ِْ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ه‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫َه‬ّٰ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬
‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ت‬ٓ َ
‫َل‬ُ‫ؤ‬ َ‫َاو‬‫ن‬ ِ
‫ر‬‫ه‬‫م‬َ‫أ‬‫ًّا‬ِْ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ه‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫َه‬
‫ه‬‫س‬ُُ‫ه‬‫ال‬ ِ
‫ر‬
َّ‫م‬ُ‫َه‬ّٰ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ،ََ‫ه‬ُِِْ‫ل‬
،ََ‫ه‬ُِِْ‫ل‬‫ه‬‫س‬ُُ‫ه‬‫ال‬ ِ
‫ر‬ ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ت‬ٓ َ
‫َل‬ُ‫ؤ‬ َ‫َاو‬‫ن‬ ِ
‫ر‬‫ه‬‫م‬َ‫أ‬‫ًّا‬ِْ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ه‬َ‫أ‬
 َِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ‫ه‬‫ب‬َ‫ه‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ت‬‫ه‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ ‫ه‬‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫د‬‫ه‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ه‬‫غ‬ ِ
‫ز‬َُ َ
‫َل‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ ََ
،ُ‫اب‬َّ‫ه‬ َ‫و‬‫ه‬‫ٱل‬ َ‫نت‬َ‫أ‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ‫ة‬َُ‫ه‬‫ح‬َ‫ر‬ َ‫ُنك‬‫د‬َّ‫ل‬
 َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫اخ‬َ‫ء‬‫ه‬‫ٱل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ‫َة‬‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ‫ا‬َْ‫ه‬‫ن‬ُّ‫د‬‫ٱل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬َِ‫ا‬َ‫ء‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬
، ِ
‫ار‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ َ‫اب‬ََِ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ة‬
 ٌ‫م‬ َ
‫َل‬ََ َ‫و‬ َ‫ن‬ ‫ه‬‫و‬ُ‫ف‬ ِ
‫ص‬َ‫ي‬ ‫ا‬ََُّ‫ع‬ ِ‫ة‬َّ‫ز‬ِ‫ع‬‫ه‬‫ال‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ان‬َ‫ح‬‫ه‬‫ب‬َُ َ‫و‬
‫ا‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ َّ ِ
‫َلِل‬ ُ‫د‬‫ه‬َُ‫ح‬‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ ََِْ‫ل‬ََ ‫ه‬‫ر‬ُُ‫ه‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ََُِْ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬‫ه‬‫ل‬
َ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ٍ‫ع‬
ِ‫للا‬
،
َّ‫ن‬ِ‫إ‬
َ‫للا‬
ُ‫ر‬ُ‫م‬‫ه‬‫أ‬َ‫ي‬
ِ‫ل‬‫ه‬‫د‬َ‫ع‬‫ل‬‫ه‬‫ا‬ِ‫ب‬
ِ‫ان‬َ‫س‬‫ه‬‫ح‬ِ‫إل‬‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬
ِ‫هتاء‬‫ي‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
ِ‫ذ‬
‫ي‬
َ‫بى‬ ‫ه‬‫ر‬ُ‫ق‬‫ل‬‫ه‬‫ا‬
‫ى‬َ‫َه‬‫ه‬‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬
ََِ‫ع‬
ِ‫شاء‬‫ه‬‫ح‬َ‫ف‬‫ل‬‫ه‬‫ا‬
ُُ‫ل‬‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬
ِ
‫ر‬َ‫ك‬‫ه‬‫ن‬
ِ‫ي‬‫ه‬‫غ‬َ‫ب‬‫ل‬‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬
‫ه‬‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ي‬
‫ه‬‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬
َ‫ن‬ ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َََِ
،
‫وا‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ذ‬‫ا‬ َ‫و‬
َ‫للا‬
‫ه‬‫ا‬
َ‫هم‬ِْ‫ظ‬َ‫ع‬‫ل‬
‫ه‬‫م‬ُ‫ك‬ ‫ه‬‫ر‬ُ‫ك‬‫ه‬َِ‫ي‬
،
ُ‫ه‬ ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ش‬‫ا‬ َ‫و‬
َ‫لى‬َ‫ع‬
َُِ‫ع‬ِ‫ن‬
ِ‫ه‬
‫ه‬‫م‬ُ‫ك‬‫ه‬‫د‬ ِ
‫ز‬َ‫ي‬
،
ُ‫ر‬‫ه‬‫ك‬َِِ‫ل‬ َ‫و‬
ِ‫للا‬
‫ه‬‫ر‬َ‫ب‬‫ه‬‫ك‬َ‫أ‬

More Related Content

Similar to Khutbah Jum’at ramadhan telah pergi.pptx

Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)
ayunieys anis
 
Khutbah jumat sunda
Khutbah jumat sundaKhutbah jumat sunda
Khutbah jumat sunda
Dani Al-Fath
 
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
azznor7881
 
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلاماَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
SrimulyoSrimulyo
 

Similar to Khutbah Jum’at ramadhan telah pergi.pptx (20)

Kesempurnaan iman
Kesempurnaan imanKesempurnaan iman
Kesempurnaan iman
 
Kesempurnaan iman
Kesempurnaan imanKesempurnaan iman
Kesempurnaan iman
 
Kesempurnaan iman
Kesempurnaan imanKesempurnaan iman
Kesempurnaan iman
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
 
Panduan solat-taubat
Panduan solat-taubatPanduan solat-taubat
Panduan solat-taubat
 
bab-1-mengenal-allah-melalui-asmaul-husna1.pptx
bab-1-mengenal-allah-melalui-asmaul-husna1.pptxbab-1-mengenal-allah-melalui-asmaul-husna1.pptx
bab-1-mengenal-allah-melalui-asmaul-husna1.pptx
 
khutbah ied fitnah akhir zaman.docx
khutbah ied fitnah akhir zaman.docxkhutbah ied fitnah akhir zaman.docx
khutbah ied fitnah akhir zaman.docx
 
Tazkirah perhimpunan
Tazkirah perhimpunanTazkirah perhimpunan
Tazkirah perhimpunan
 
Liqa' Mahabbah- Taubat seorang hamba.pptx
Liqa' Mahabbah- Taubat seorang hamba.pptxLiqa' Mahabbah- Taubat seorang hamba.pptx
Liqa' Mahabbah- Taubat seorang hamba.pptx
 
Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)
 
Muhasabah doc
Muhasabah docMuhasabah doc
Muhasabah doc
 
Khutbah jumat sunda
Khutbah jumat sundaKhutbah jumat sunda
Khutbah jumat sunda
 
Peristiwa hari akhir
Peristiwa hari akhirPeristiwa hari akhir
Peristiwa hari akhir
 
Materi qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuhMateri qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuh
 
Materi qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuhMateri qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuh
 
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
 
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلاماَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
 
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
 
Menjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungMenjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang Beruntung
 
Asas hidup tauhid
Asas hidup tauhidAsas hidup tauhid
Asas hidup tauhid
 

Recently uploaded

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 

Khutbah Jum’at ramadhan telah pergi.pptx

  • 1.
  • 2.  ُ‫ذ‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ن‬َ‫و‬ ،ُ‫ه‬ُ‫ر‬ّ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ن‬ْ‫ي‬ّ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫ـح‬َ‫ن‬ ّ ‫ه‬ ّ ‫لِل‬ َ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ َّ‫إن‬ ََ ِّ‫ل‬ََ‫ه‬ّ‫ي‬َََ‫و‬ ‫ل‬َ‫ن‬ّ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬ََ ّ ِ‫و‬ُ‫ُر‬ُ ِّْْ ّ َّ ‫للِل‬ِّ َ‫م‬ْ‫ْع‬ ‫ل‬َ‫ن‬ّ‫ل‬‫ل‬ ، َِْْ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َّ‫ل‬ ّ ‫ض‬ُِ َ ‫َل‬َ‫ف‬ ُ‫هللا‬ ّ‫ه‬ّ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ ، َ‫ه‬ََُْ َ‫و‬ ،ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ي‬ّ‫د‬‫ل‬َ‫ه‬ َ ‫َل‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ْ‫ل‬ّ‫ل‬ْ‫ض‬ُ‫ي‬ ََِْْ‫و‬ َ‫ل‬ ََْ‫ي‬ ّ ‫َر‬ُ َ َ ُ‫ه‬َ‫د‬َْْ‫و‬ ُ ‫ه‬ ‫ّٰلل‬ َّ َّ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ّ‫إ‬ َ َ ْ‫ن‬ََ ُ‫د‬ ُ‫ه‬ ، ُ‫ه‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬َََُِ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ْع‬ ‫ًا‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُِ َّ‫ن‬ََ ُ‫د‬َ‫ه‬َََُْ‫و‬ ، َ‫ص‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬ْ‫ي‬ّ‫ل‬َ‫خ‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ي‬ّ‫ب‬ََْ‫و‬ َ‫ْع‬َ‫و‬ ّ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ْع‬ ،ُ‫ه‬ُُ‫َل‬ََ‫ر‬ََِ‫و‬ ُ‫ه‬َُِ‫َل‬َََ‫و‬ ّ‫ه‬ِّ َِ ُِ‫ا‬َ‫و‬َ‫ل‬ ّ‫ه‬ّ‫ل‬‫ل‬ َ‫ل‬ ، ْ‫ع‬َِ ‫ل‬َََِّ ،ّْْ‫ي‬ّ‫ه‬‫د‬‫ال‬ ّ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ل‬ّ‫إ‬ ٍ‫لن‬َ‫س‬ّْْ‫إ‬ِّ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬ّ‫ب‬َُ ََِْْ‫و‬ ّ‫ه‬ِّ‫ل‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َََ‫و‬ ّ ‫ه‬ ‫ّٰلل‬ َ‫د‬‫ل‬َ‫ب‬ّ‫ْع‬ ‫ل‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ،ُ‫د‬ ، َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫لز‬َ‫ف‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ّ ‫ه‬ ‫ّٰلل‬ ‫ي‬َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ِّ َ ََّّٰ‫ي‬ّ‫إ‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬ ّ ‫ص‬ ْ‫و‬ُ‫ا‬ ، َ‫ل‬‫ل‬َ‫ق‬ ّ‫م‬ْ‫ي‬ ّ ‫َر‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ّ‫لن‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ّ‫ف‬ َ‫ل‬‫ل‬َ‫ع‬ََُ‫و‬ َ‫ك‬َِ‫ل‬َ‫ب‬َُ ُ َّ ‫ّٰلل‬ َُُّْ ْ‫و‬ُ‫م‬َُ َ ََ‫و‬ ٖ‫ه‬ّ‫ت‬‫ى‬َّٰ‫ق‬ُُ َّ‫ق‬َْ َ ‫ه‬ ‫ّٰلل‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َُّ‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬ََِّٰ‫ا‬ َْْ‫ي‬ّ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ل‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ل‬َّٰٰٓ‫ي‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ّ‫ل‬ْ‫س‬ُِّ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َ‫و‬ َّ َّ‫ا‬ . َ‫ع‬ُ‫م‬ُ‫ج‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ّ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ِّْ ّ‫ة‬ َّٰ ‫و‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ل‬ّ‫ل‬ َ‫ى‬ّ‫د‬‫و‬ُ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ّ‫إ‬ ۟‫ا‬ ٰٓ‫و‬ُ‫ن‬َِ‫ا‬َ‫ء‬ َْ‫ي‬ّ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ل‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ََّٰٰٓ‫ي‬ ۟‫وا‬َُِ‫ذ‬َ‫و‬ ّ َّ ‫ٱلِل‬ ّ ‫ر‬َّْ‫ذ‬ َّٰ َ‫ل‬ّ‫إ‬ ۟‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ع‬َْ‫ٱ‬َ‫ف‬ ّ‫ة‬ َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ّ‫ل‬ََّٰ‫ذ‬ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َُ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ُن‬َ ‫ن‬ّ‫إ‬
  • 3.  Puasa sudah berlalu, banyak kenangan yang dilalui, entah itu kita masih mendengar org2 bagunin sahur, sorenya kita melihat berbagai macam bentuk kue dan minuman yg banyak warnanya dan kita lihat itu semua berjejeran semacam orang sedang berlomba jualan,  tapi pada saat itu, kita sedang tidak merasakan kompetisi antar jualan, tapi yang kita rasakan adalah, nikmatnya jualan, kita merasakan itu nikmat, bukan karena nikmat bentuk kuenya berbagai macam minumannya, tapi yg kita rasakan adalah nikmat ramadhannya,  malamnya kita dengarkan lantunan ayat ayat alquran diperdengarkan, sampai larut2, kita tidak risih kita tdk merasa terganggu, padahal yang baca ada yang merdu suaranya, ada yang lesuh suaranya, tapi itu tdk menjadi penganggu bagi pendengarnya, kenapa bisa seperti itu karena ini bulan ramadhan, dia tau bulan ramadhan itu bulannya turunya alquran  Rasanya sulit berpisah dengan bulan puasa, hari ini boleh jadi kita masih berada momen lebaran, merayakan kemenangan, tidak satupun tidak merasa gembira, semua gembira, semua senang, senang ini bukan karena momen lebarannya, tapi karena maaf maafanya, karena itulah sejatinya kemenangan.
  • 4.  Jamaah..  Siapa yang bisa berpuasa 30 hari saat Ramadhan kemarin? Banyak. Mengapa dia bisa berpuasa sedangkan yang lain tidak berpuasa? Itu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita hidayah. Bukan karena engkau orang baik. Tapi karena Allah Subhanahu wa Ta’ala yang baik kepada kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;  ‫و‬ َ‫أ‬ ٍ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٰ ‫ى‬َ‫ك‬ َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ ‫ه‬ ‫َّللا‬ ُ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ َ ‫َل‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ ُُ‫َا‬ََ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ي‬‫ك‬ َ‫ز‬ُ‫ي‬ َ ‫ه‬ ‫َّللا‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫ك‬َٰ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ا‬‫د‬َ‫َب‬ ُ ‫ه‬ ‫َّللا‬ َ‫و‬ َ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َِ  “Sekiranya jika bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki- Nya.” (QS. An-Nur[24]: 21)
  • 5.  Jamaah....  Selesai satu bulan penuh kita berpuasa. Ayat yang seringkali kita dengar di awal-awal Ramadhan atau sebelum Ramadhan. Sebagian kita mungkin akan membacanya lagi nanti tahun depan;  ‫ه‬‫ل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ ِ ‫ي‬‫ص‬‫ل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬ ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ون‬ُُ‫ه‬‫ت‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ل‬َََ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫َب‬ََ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬  “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah[2]: 183)  Mengapa kita disyari’atkan untuk berpuasa? Apa agar kita semua merasakan lapar dan haus? Menahan hawa nafsu, menahan marah ? kalau definisi puasa kita seperti itu, keliru jamaah, karena agama lain juga puasa, yang namanya org puasa supasti menahan lapar haus, karena kalau dua itu tertahan, maka hawa nafsu pun juga ikut tertekan,  definisi puasa kita bukan seperti itu? Puasa kita definisinya yang sebenarnya adalah, puasanya harus karena iman dan mengharapkan ampunan dari allah swt.. kenapa demikian ? karena itu yg kita inginkan.
  • 6.  Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyari’atkan puasa adalah agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa. Sebagian kita sudah berpuasa selama 10, 20, atau 30 tahun. Tapi pernahkah dia berpikir “Apakah aku sudah bertakwa?” Atau ternyata puasa kita hanya tradisi dan budaya belaka? Ikut2an.  itulah kenapa nabi katakan, rubba shoim hazuhu siyamil ju’i wal atos, betapa banyak orang yang puasa, namun puasanya nilainya hanya sebatas menahan lapar dan haus, zn lebih.. kenapa demikian, karena puasanya kemrin masih sempat bicara orang, karena puasa kemarin zeng sholat, zeng ngaji, kok bisa orang puasa zn sholat, jangan jauh2 deh, kita puasa saja dan kita mengucapkan kata2 kotor, apa yang terjadi, kata nabi..  ‫م‬ َ‫ج‬‫ا‬َ‫ح‬ ِ ‫ه‬ ِ ‫ّلِل‬ َ ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫َب‬ َ‫ل‬َ‫م‬ََْ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ج‬ْ‫ل‬ َ‫و‬ ِ ‫ور‬ُّ‫لز‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ََ ْ‫ع‬َ‫د‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ ُ‫ه‬َ‫َب‬ َ‫َر‬َ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫م‬‫ا‬َََ‫ط‬ َ‫ع‬َ‫د‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ف‬ َ‫ة‬ )  “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta, bersikap bodoh dan beramal dengannya. Maka Allah tidak butuh dari meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari, 1903, 6075)  Dengan kata lain allah swt tidak butuh sama puasa antum, kalau allah tdk butuh ngapain kita puasa?
  • 7.  Jamaah....  Kita berpuasa tujuannya adalah untuk menjadi orang yang disebut dengan Takwa, itu ada dimana ? Takwa itu di sini, di hati. kata Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam;  َ‫د‬ََِ‫ف‬ َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ،ُ‫ه‬ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ ُ‫د‬ََِ‫ج‬ْ‫ل‬ َ‫ح‬َ‫ل‬َ‫ص‬ ْ‫ت‬َ‫ح‬َ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ،‫ا‬‫ة‬َ‫غ‬ْ‫ض‬ُ‫م‬ ِ‫د‬ََِ‫ج‬ْ‫ل‬ ِ‫ف‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫آل‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫آل‬َ‫أ‬ ،ُ‫ه‬ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ ُ‫د‬ََِ‫ج‬ْ‫ل‬ َ‫د‬ََِ‫ف‬ ْ‫ت‬ ُ‫ب‬ْ‫ل‬َُْ‫ل‬ َ ِ‫ه‬  “Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah qalbu (hati).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)  Jika rusak, jangan harapkan kebaikannya. Walaupun wajahnya manis tapi perilakunya ngga romantis.
  • 8.  Jamaah..  Takwa itu ada wujudnya, dan tempatnya ada di sini (di hati), di dalam raga kita. Ada wujudnya di dalam perilaku kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam Al- Qur’an surah Ali ‘Imran ayat 133-136;  ‫و‬ َ‫و‬ ُ‫ت‬ َ‫او‬َ‫م‬‫ه‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ع‬ ٍ‫ة‬‫ه‬‫ن‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ي‬‫َب‬ َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬ َ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫م‬ ٰ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫و‬ُ‫ع‬ ِ ‫ار‬َِ َ‫ين‬ُِ‫ه‬‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫ت‬‫ه‬‫د‬ِ‫ع‬ُ‫أ‬ ُ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ ‫ْل‬ .  “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS. Ali ‘Imran[3]: 133)  Bersegeralah minta ampun. Karena kita semua itu pelaku dosa. Jika dosa itu ada aromanya, kita tidak bisa hidup berdampingan, jama’ah. Tapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menutupi dosa kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk segera menuju ke surga. Kita tidak sedang memperebutkan sebuah kursi yang jika orang lain telah duduk di atasnya maka kita tidak bisa. Tidak.
  • 9.  Kita memperebutkan surga Allah Subhanahu wa Ta’ala yang cukup untuk seluruh umat manusia. Bahkan cukup untuk orang-orang kafir. Tapi mereka tidak mau. Jadi untuk siapa surga itu? Allah Subhanahu wa Ta’ala menyiapkannya untuk orang-orang yang bertakwa.  Dan kemarin kita berpuasa, bukan untuk lapar dan haus. Melainkan untuk mencapai tingkatan takwa itu. Kita sudah shalat dan puasa sebulan penuh. Kita sudah membaca Al-Qur’an. Sebagian khatam satu kali, sebagian dua kali atau tiga kali. Tapi buktikan takwa itu.  Siapa orang-orang yang bertakwa? Salah satunya adalah, Kata Allah Subhanahu wa Ta’ala;  ُِ ‫ه‬‫ر‬‫ه‬‫ض‬‫ل‬ َ‫و‬ ُِ ‫ه‬‫ر‬‫ه‬ِ‫ل‬ ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُُِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬‫ه‬‫ل‬ .  “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,” (QS. Ali ‘Imran[3]: 134)
  • 10.  Orang bertakwa itu tidak menyakiti atau pun mengganggu orang lain, kata Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan levelnya naik. Dia berbuat baik kepada orang lain. Harta yang dia kumpulkan sepanjang hari, ketika dia mendapatkannya, dia tidak berpikir untuk perutnya. Dia memikirkan perut orang lain. Itulah orang bertakwa.  Ketika lapang, dia berinfaq. Namun ketika dia dalam keadaan sempit, apakah dia menjadi pelit? Tidak. Dia tetap berinfaq. Bayangkan, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kalau bajunya ada yang meminta, beliau akan membukanya (dan memberikannya), jama’ah. Kadang kala tidak ada apa-apa di rumah beliau, tapi beliau tetap berinfaq.  Orang bertakwa itu tidak menunggu kaya untuk berinfaq. Buktikan ini. Bagaimana kecintaan kita terhadap harta kita. Sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan;  َ‫َان‬‫ه‬ ْ‫ر‬ُ‫َب‬ ُ‫ة‬َََ‫د‬‫ه‬‫ص‬‫ل‬ َ‫“و‬ Dan sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim)  Bukti engkau yakin bahwa dunia ini akan kita tinggalkan semuanya.
  • 11.  Syaqiq Al Balkhi pernah ditanya oleh gurunya, Ibrahim bin Adham;  ‫َُيق‬ ‫َبا‬ , ‫عليه‬ ‫نت‬ ‫عما‬ ‫خَبرن‬ .  “Wahai Syaqiq, bagaimana cara engkau menyikapi kehidupan ini?”  Syaqiq menjawab;  ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫َب‬َ‫ص‬ ُ‫ت‬َِْ‫ن‬ُ‫م‬ ‫ذ‬ ‫و‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ك‬َ ُ‫ت‬َْ ِ ‫ز‬ُ‫ر‬ ‫ذ‬ ‫نا‬ ‫ما‬  “Jika aku mendapat rezeki maka akan aku makan. Dan jika aku tidak mendapat rezeki maka aku bersabar.”  Apakah yang seperti ini adalah orang yang bertakwa? Kata gurunya;  ‫عندل‬ ٍ‫خ‬ْ‫ل‬َ‫َب‬ ‫كالب‬ ‫تَمل‬ ‫هكذ‬  “Wahai Syaqiq, apakah engkau tahu, anjing-anjing di negeriku di Balkh seperti itu pekerjaannya.”
  • 12.  Itu anjing, jama’ah. Orang bertakwa tidak seperti itu. Syaqiq seperti ditampar dengan ucapan gurunya. Maka dia bertanya, “Kalau engkau bagaimana?”  Gurunya menjawab;  ُ‫َكرت‬ ُ‫نَت‬ُ‫م‬ ‫وإذ‬ ُ‫آثرت‬ ُ‫زَت‬ُ‫ر‬ ‫إذ‬  “Jika aku mendapat rezeki maka aku berbagi kepada orang lain. Aku cari orang- orang yang membutuhkan rezeki itu. Mungkin hanya lewati aku rezeki itu.  Dan jika aku dihalangi dari rezeki, aku bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala itu banyak. Aku bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
  • 13.  Jamaah ... Kemudian, kata Allah ‘Azza wa Jalla;  ‫و‬ ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ ُ ‫ه‬ ‫َّللا‬ َ‫و‬ ِ ‫اس‬‫ه‬‫ن‬‫ل‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ين‬ِ‫ف‬‫ا‬ََْ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ظ‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬ َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫اظ‬َ‫ك‬ْ‫ل‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِِ  “dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 134)  Kita sering kena marah, marah itu dari mana saja, dari diri kita maupun dari yg lain, dari orang tua kita, dari atasan kita, dari istri kita, dari kaka kita, dari teman kita, dari orang yang tidak dikenal ?  cuman marah itu beda2, ada marah yang sifatnya didikan, ada marah yang sifatnya perhatian, ada marah yang sifatnya musuhan, tapi namanya marah itu sangat menakutkan bahkan orang bisa kelahi, itu kalau bukan dari mana kalau bukan dari marah,  ada yg rumah tangga berantakan ? itu asalnya dari mana?, kalau bukan dari marah? lalu bagaimana solusinya ? solusinya cuman satu, saling memaafkan. Maka selesai itu marah.
  • 14.  Orang bertakwa lebih dari itu. Dia shalat di masjid dan Al-Qur’an yang dia baca itu berpengaruh kepada dia. Dia naik level kepada memaafkan orang. Bukan menyakiti orang.  Dia berbuat baik sama orang. Disakiti oleh orang lain, dia tahan amarahnya kemudian dia memaafkan orang tersebut. Dan lebih dari itu, dia berbuat baik kepada orang yang menyakiti dia. Itulah orang bertakwa.  Jamaah.... kita tidak bisa pungkiri selepas ramadhan kita tidak berbuat dosa, tidak. kita tetap akan berbuat dosa, karena itu sudah menjadi qhodratnya, ketentuannya, kenapa demikian ? karena inilah misi setan,  kenapa dibulan ramadhan kemarin kita mudah skali berbuat kebaikan, kita bisa berpuasa 30 hari, baca quraan sampai larut2 malam, sholat malam tarawih, sedekah dimana2, bayar zakat, itu kita lakukan semuanya itu dengan mudah, kenapa karena dibulan itu misi setan dibatasi, setan2 dibelenggu..
  • 15. skarang ini kita lihat, apakah kita akan melakukannya konsisten atau tidak, dibulan syawal ini ada puasa 6 hari yang kalau kita lakukan,nilai puasanya sama seperti satu tahun, apakah kita tertarik atau tidak ?  Maka jika ada yang bertanya bagaimana caranya kita tahu bahwa Ramadhan kita diterima atau tidak, bagaimaan ramadhan kita berpengarug atau tidak, ramadhan kita ,menghasilkan atau tidak, bagaimana kita tahu kita sudah mencapai peringkat takwa atau belum, coba kita lihat hal ini. Apakah kita dilevel ini atau tidak  Kalau kita sudah sampai kepada tingkatan itu, tafadhdhal engkau ucapkan kepada saudaramu “Taqabbalallahu minna wa minkum.” “Semoga Allah menerima amalan kami dan amalan kalian.”  Kita pantas mendapatkan ucapan itu. Tapi kalau tidak, ya tetap kita ucapkan dengan harapan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni dosa-dosa kita.
  • 16.  Semoga allah swt menerima amalan kita, puasa kita, sholat kita, zakat kita, sedekah kita, sehingga akan menjadi investasi kita kelak akan menjadi penolong kita ketika kita sudah berada dimasanya, wallahi jamaah, ketauhilah kita manusia yang hidup dalam waktu yg singkat,  singkat itu kita cuman menikmati hidup didunia 60 sampai 70 tahun saja, sangat sedikit hidup didunia ini jamaah, semoga allah swt memberkahi kita dengan kebaikan dan kita mudah untuk melakukannya dalam sisa2 hidup kita,  karena hidup didunia 60 sampai 70 tahun itu sangat sedikit, sukur2 kalau kita dapat umur seperti itu, andaipun kalau dapat udah sakit2an,
  • 17. kita pengen hidup umur panjang, salah umur pendek salah, yang benar mana ? sukuri umur itu dengan cara beribadah, karena itulah sejatinya kita diciptakan didunia ini, Wama kholatul jinna wal insa illa liayabudun ‘ tidaklah allah swt hadirkan kita didunia ini selain untuk beribadah kepada allah swt..  ‫أ‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬ ْ‫ي‬ّ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ُ‫ر‬ّ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬َْ‫ا‬َ‫و‬ َ‫هللا‬ ْ‫ي‬ّ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ ّ ‫ر‬ّ‫ئ‬‫ل‬َ‫س‬ّ‫ل‬َ‫و‬ َْ‫ي‬ّ‫ن‬ِّْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ ّ‫ت‬ََّٰ‫ن‬ِّْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ ُ‫ر‬ّ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬َْ‫ل‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ ْ‫و‬ ، ُ‫ه‬َّ‫ن‬ّ‫إ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ُِ ْ‫و‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ْ‫ي‬ َّّْ‫الر‬
  • 18. Khutbah ke II ْ‫ل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ِ ‫ي‬ ِ ‫ّلِل‬ ‫ى‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ال‬‫ه‬‫ص‬‫ل‬ َ‫و‬ ُ‫م‬َ‫ال‬‫ه‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُّ ِ‫َب‬َ‫ن‬ ُ‫م‬ْ‫ل‬ ‫ى‬َ‫ف‬َ‫ط‬ْ‫ص‬ ِ‫د‬ِ‫ي‬‫ي‬َِ I ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َِْ‫ي‬ِ‫ف‬ََ َ‫و‬ ٍ‫د‬‫ه‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ى‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫آ‬ ِ‫ه‬ِ‫َب‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ف‬َ‫ت‬َْ ، ‫ا‬‫ه‬‫م‬َ‫أ‬ ُ‫د‬ََْ‫َب‬  ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ۚ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ت‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َ ‫َل‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ َّ ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ََ ‫وا‬ُُِ‫ل‬ََ َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ه‬َْ‫ل‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُّ‫ل‬ََ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫م‬ ََ‫ي‬َِِّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫َه‬ ُِْ‫ل‬‫ه‬‫س‬ ‫ا‬  ََِْ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ه‬‫م‬ِ‫ع‬‫ه‬‫ن‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫ك‬ ِ ‫ار‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫د‬ ِ ‫ز‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫م‬ِ‫ل‬ََ َ‫و‬ ِ‫ل‬ََ َّ‫م‬ُ‫َه‬ّٰ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫ج‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬‫ه‬ََ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ٓ‫ا‬ ،ٍ‫د‬ََُّ‫ح‬ُ‫م‬‫َا‬‫ن‬ َ ‫َل‬ ‫ه‬‫و‬َ‫م‬ َ‫َاو‬‫ن‬ِ‫د‬ ََ‫ه‬ِْ‫ع‬َُ ،  ُُ‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ ََ‫ه‬ُِِْ‫ل‬‫ه‬‫س‬ُُ‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬ِ‫م‬‫ؤه‬ُُ‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ ََ‫ه‬ِْ‫ن‬ِ‫م‬‫ؤه‬ُُ‫ه‬‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ه‬‫ر‬ِ‫ف‬‫ه‬‫غ‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫َه‬َّ‫لل‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫َه‬‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫اء‬َْ‫ه‬‫ح‬َ ‫ه‬ ‫اْل‬ ،ِ‫ت‬‫ا‬َُِ‫ل‬‫ه‬‫س‬ ،ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬‫ه‬‫م‬َ‫ْل‬‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬  ،ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ع‬َّ‫د‬‫ال‬ ٌ‫هب‬ْ ِ‫ج‬ُ‫م‬ ٌ‫هب‬‫ي‬ ِ ‫ر‬َ‫ق‬ ٌ‫ع‬‫ه‬ََُِْ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬  ‫ه‬‫ع‬َ‫أ‬ ‫ه‬‫م‬ ِ ‫ز‬‫ه‬‫ه‬ِ‫ا‬ ‫اب‬َ‫ز‬‫ه‬‫ح‬َ‫أ‬ ‫م‬ ِ ‫از‬َ‫ه‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬َّ‫س‬‫ل‬ َ‫ي‬ ِ ‫ر‬‫ه‬‫ج‬ُ‫م‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ك‬‫ه‬‫ال‬ َ‫ل‬ ِ ‫ز‬‫ه‬‫ن‬ُ‫م‬ َّ‫م‬ُ‫َه‬َّ‫الل‬ ََ‫ه‬َُِْ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬‫ه‬‫ال‬ َّ‫ب‬َ‫ار‬َ‫ي‬ َ‫ه‬‫ي‬ِ‫الد‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬‫ه‬‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ك‬َ‫ئ‬‫ا‬َ‫د‬ ،  ّٰ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ،ََ‫ه‬ُِِْ‫ل‬‫ه‬‫س‬ُُ‫ه‬‫ال‬ ِ ‫ر‬ ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ت‬ٓ َ ‫َل‬ُ‫ؤ‬ َ‫َاو‬‫ن‬ ِ ‫ر‬‫ه‬‫م‬َ‫أ‬‫ًّا‬ِْ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ه‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫َه‬ّٰ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ت‬ٓ َ ‫َل‬ُ‫ؤ‬ َ‫َاو‬‫ن‬ ِ ‫ر‬‫ه‬‫م‬َ‫أ‬‫ًّا‬ِْ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ه‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫َه‬ ‫ه‬‫س‬ُُ‫ه‬‫ال‬ ِ ‫ر‬ َّ‫م‬ُ‫َه‬ّٰ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ،ََ‫ه‬ُِِْ‫ل‬ ،ََ‫ه‬ُِِْ‫ل‬‫ه‬‫س‬ُُ‫ه‬‫ال‬ ِ ‫ر‬ ‫ه‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ت‬ٓ َ ‫َل‬ُ‫ؤ‬ َ‫َاو‬‫ن‬ ِ ‫ر‬‫ه‬‫م‬َ‫أ‬‫ًّا‬ِْ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ه‬َ‫أ‬
  • 19.  َِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ‫ه‬‫ب‬َ‫ه‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ت‬‫ه‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ ‫ه‬‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫د‬‫ه‬‫ع‬َ‫ب‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ه‬‫غ‬ ِ ‫ز‬َُ َ ‫َل‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ ََ ،ُ‫اب‬َّ‫ه‬ َ‫و‬‫ه‬‫ٱل‬ َ‫نت‬َ‫أ‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ‫ة‬َُ‫ه‬‫ح‬َ‫ر‬ َ‫ُنك‬‫د‬َّ‫ل‬  َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫اخ‬َ‫ء‬‫ه‬‫ٱل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ‫َة‬‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ‫ا‬َْ‫ه‬‫ن‬ُّ‫د‬‫ٱل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬َِ‫ا‬َ‫ء‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ، ِ ‫ار‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ َ‫اب‬ََِ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ة‬  ٌ‫م‬ َ ‫َل‬ََ َ‫و‬ َ‫ن‬ ‫ه‬‫و‬ُ‫ف‬ ِ ‫ص‬َ‫ي‬ ‫ا‬ََُّ‫ع‬ ِ‫ة‬َّ‫ز‬ِ‫ع‬‫ه‬‫ال‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ان‬َ‫ح‬‫ه‬‫ب‬َُ َ‫و‬ ‫ا‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ َّ ِ ‫َلِل‬ ُ‫د‬‫ه‬َُ‫ح‬‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ ََِْ‫ل‬ََ ‫ه‬‫ر‬ُُ‫ه‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ََُِْ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬‫ه‬‫ل‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ٍ‫ع‬ ِ‫للا‬ ، َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫للا‬ ُ‫ر‬ُ‫م‬‫ه‬‫أ‬َ‫ي‬ ِ‫ل‬‫ه‬‫د‬َ‫ع‬‫ل‬‫ه‬‫ا‬ِ‫ب‬ ِ‫ان‬َ‫س‬‫ه‬‫ح‬ِ‫إل‬‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫هتاء‬‫ي‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ذ‬ ‫ي‬ َ‫بى‬ ‫ه‬‫ر‬ُ‫ق‬‫ل‬‫ه‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫َه‬‫ه‬‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ََِ‫ع‬ ِ‫شاء‬‫ه‬‫ح‬َ‫ف‬‫ل‬‫ه‬‫ا‬ ُُ‫ل‬‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ ‫ر‬َ‫ك‬‫ه‬‫ن‬ ِ‫ي‬‫ه‬‫غ‬َ‫ب‬‫ل‬‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َََِ ، ‫وا‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ذ‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫للا‬ ‫ه‬‫ا‬ َ‫هم‬ِْ‫ظ‬َ‫ع‬‫ل‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ك‬ ‫ه‬‫ر‬ُ‫ك‬‫ه‬َِ‫ي‬ ، ُ‫ه‬ ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ش‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ َُِ‫ع‬ِ‫ن‬ ِ‫ه‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ك‬‫ه‬‫د‬ ِ ‫ز‬َ‫ي‬ ، ُ‫ر‬‫ه‬‫ك‬َِِ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫للا‬ ‫ه‬‫ر‬َ‫ب‬‫ه‬‫ك‬َ‫أ‬