The document discusses Indonesian laws and regulations related to public information disclosure, including Law No. 14 of 2018 on Public Information Openness, Government Regulation No. 61 of 2010 on the Implementation of Law No. 14 of 2008 on Public Information Openness, and Regulation of the Information Commission No. 1 of 2017 on the Classification of Public Information. It notes that public information is produced, managed, stored, delivered, and received, and explains why public information openness is needed so that everyone has the right to communicate and obtain personal, environmental, and social information.
Dokumen tersebut membahas penyelenggaraan kearsipan di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Terdapat penjelasan mengenai organisasi kearsipan, pengelolaan arsip, sumber daya kearsipan, dan tantangan penyelenggaraan kearsipan di masa depan seperti pengelolaan arsip digital dan pemanfaatan teknologi baru seperti blockchain.
Rapat bulanan komite mutu dan manajemen risiko RSPAD Gatot Soebroto membahas temuan hasil telusur di beberapa instalasi, meliputi IGD, ICU, hemodialisa, radiologi dan laboratorium. Rapat menetapkan tindak lanjut dan waktu penyelesaian masing-masing temuan.
LAPORAN KEJADIAN, BERITA ACARA DAN ADMINISTRASI PELAPORANSudirman Sultan
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyegaran pengetahuan petugas Polisi Kehutanan mengenai pembuatan administrasi pelaporan seperti laporan kejadian, berita acara, dan laporan kegiatan perlindungan hutan.
2. Administrasi pelaporan digunakan sebagai bukti portofolio kegiatan dan dalam penyusunan DUPAK.
3. Dibahas pula syarat formal dan materiil dalam pembuatan laporan kejadian dan berbagai jenis berita ac
Pedoman ini membahas tentang perencanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, mulai dari identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana anggaran, penetapan kebijakan pemaketan dan cara pengadaan, pengumuman rencana umum, hingga pelaksanaan proyek. Dokumen ini bertujuan memberikan acuan bagi penyelenggara pengadaan dalam menyusun rencana pengadaan yang sesuai peraturan dan dapat mewujudkan pengada
Dokumen tersebut membahas penyelenggaraan kearsipan di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Terdapat penjelasan mengenai organisasi kearsipan, pengelolaan arsip, sumber daya kearsipan, dan tantangan penyelenggaraan kearsipan di masa depan seperti pengelolaan arsip digital dan pemanfaatan teknologi baru seperti blockchain.
Rapat bulanan komite mutu dan manajemen risiko RSPAD Gatot Soebroto membahas temuan hasil telusur di beberapa instalasi, meliputi IGD, ICU, hemodialisa, radiologi dan laboratorium. Rapat menetapkan tindak lanjut dan waktu penyelesaian masing-masing temuan.
LAPORAN KEJADIAN, BERITA ACARA DAN ADMINISTRASI PELAPORANSudirman Sultan
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyegaran pengetahuan petugas Polisi Kehutanan mengenai pembuatan administrasi pelaporan seperti laporan kejadian, berita acara, dan laporan kegiatan perlindungan hutan.
2. Administrasi pelaporan digunakan sebagai bukti portofolio kegiatan dan dalam penyusunan DUPAK.
3. Dibahas pula syarat formal dan materiil dalam pembuatan laporan kejadian dan berbagai jenis berita ac
Pedoman ini membahas tentang perencanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, mulai dari identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana anggaran, penetapan kebijakan pemaketan dan cara pengadaan, pengumuman rencana umum, hingga pelaksanaan proyek. Dokumen ini bertujuan memberikan acuan bagi penyelenggara pengadaan dalam menyusun rencana pengadaan yang sesuai peraturan dan dapat mewujudkan pengada
Staf Ahli Bupati Bengkulu Selatan memberikan saran kepada Bupati untuk melakukan rekrutmen pejabat aparatur sipil negara secara terbuka dan berdasarkan kompetensi melalui penerbitan peraturan bupati dan pembentukan panitia seleksi guna mendapatkan pejabat yang profesional dan memenuhi harapan organisasi.
Teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi pengelolaan arsip dengan memungkinkan otomasi kearsipan, arsip elektronik, dan pengelolaan arsip berbasis TIK. Hal ini membawa berbagai keuntungan seperti penyimpanan dan akses arsip yang lebih efektif dan efisien.
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015Joko Riswanto
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan cara pembuatan Term of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK). TOR digunakan untuk menginformasikan gambaran umum kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga, mencakup latar belakang, penerima manfaat, strategi, waktu, dan biaya. Dokumen ini juga menjelaskan format dan contoh pengisian TOR untuk pengajuan anggaran dan pelaksanaan ke
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
1. Diperlukan pengadaan komputer di depo obat IGD rumah sakit untuk mengintegrasikan data pemakaian obat dan alat dengan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang telah berjalan
2. Saat ini hanya modul IGD yang mencatat tindakan dan inventory saja, sedangkan pemakaian obat dan alat belum terintegrasi
3. Pengadaan komputer diharapkan dapat mengintegrasikan semua data pelayanan ke dalam satu basis
Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara resmi dan kenegaraan yang meliputi tata tempat, upacara, dan penghormatan. Tata tempat mengatur urutan tempat pejabat negara dan pemerintah berdasarkan jabatan.
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengelolaan arsip statis yang meliputi akuisisi, pengolahan, preservasi, dan akses arsip statis. Pengolahan arsip statis dilakukan untuk membuat sarana bantu penemuan kembali arsip melalui deskripsi dan penataan fisik arsip sesuai prinsip asal usul dan aturan asli.
Telaah staff permohonan ac di depo rajalSisca Yoliza
Pengadaan dan pemasangan AC baru dengan kapasitas lebih besar di Depo Obat Rawat Jalan RSUD Dr. Murjani Sampit diperlukan untuk meningkatkan kenyamanan pasien dan kualitas pelayanan. Suhu ruangan yang terlalu panas saat ini tidak memenuhi standar penyimpanan obat dan menyebabkan pasien kurang nyaman menunggu. AC baru diharapkan dapat mendinginkan ruangan secara merata.
Presentasi Uji Laporan Proyek Perubahan Diklatpim 4 Angkatan 8 Kementerian Se...Gita Savitri
Sistem pusat data berbasis web di Sekretariat Wakil Presiden mampu mengintegrasikan dokumen secara sistematis dan mudah diakses dengan tingkat keamanan yang optimal serta meningkatkan kecepatan penyebaran hasil pengolahan data.
The document discusses archive layout and management. It covers topics like types of records, paper sizes, letter offices, reasons for record storage, scripless storage systems, and handling mail and simple archives. The key points are:
1. It defines "scripless" as any written or recorded information about an event or thing meant to help memory.
2. It discusses the types and sizes of paper used for different records in organizations.
3. It describes letter offices as containing official information made by officials and addressed to other parties, including notices, requests, questions and statements.
4. It lists nine values contained in records: administrative, legal, financial, research, educational, documentation, organizational
Dokumen ini membahas tentang membangun tim kerja di tingkat kabupaten dengan menentukan tujuan bersama, membangun kepercayaan, pembagian tugas yang jelas, serta memiliki norma dan aturan kerja untuk mencapai kesuksesan bersama. Dokumen ini juga menyertakan beberapa link video tutorial game sederhana.
Staf Ahli Bupati Bengkulu Selatan memberikan saran kepada Bupati untuk melakukan rekrutmen pejabat aparatur sipil negara secara terbuka dan berdasarkan kompetensi melalui penerbitan peraturan bupati dan pembentukan panitia seleksi guna mendapatkan pejabat yang profesional dan memenuhi harapan organisasi.
Teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi pengelolaan arsip dengan memungkinkan otomasi kearsipan, arsip elektronik, dan pengelolaan arsip berbasis TIK. Hal ini membawa berbagai keuntungan seperti penyimpanan dan akses arsip yang lebih efektif dan efisien.
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015Joko Riswanto
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan cara pembuatan Term of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK). TOR digunakan untuk menginformasikan gambaran umum kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga, mencakup latar belakang, penerima manfaat, strategi, waktu, dan biaya. Dokumen ini juga menjelaskan format dan contoh pengisian TOR untuk pengajuan anggaran dan pelaksanaan ke
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
1. Diperlukan pengadaan komputer di depo obat IGD rumah sakit untuk mengintegrasikan data pemakaian obat dan alat dengan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang telah berjalan
2. Saat ini hanya modul IGD yang mencatat tindakan dan inventory saja, sedangkan pemakaian obat dan alat belum terintegrasi
3. Pengadaan komputer diharapkan dapat mengintegrasikan semua data pelayanan ke dalam satu basis
Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara resmi dan kenegaraan yang meliputi tata tempat, upacara, dan penghormatan. Tata tempat mengatur urutan tempat pejabat negara dan pemerintah berdasarkan jabatan.
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengelolaan arsip statis yang meliputi akuisisi, pengolahan, preservasi, dan akses arsip statis. Pengolahan arsip statis dilakukan untuk membuat sarana bantu penemuan kembali arsip melalui deskripsi dan penataan fisik arsip sesuai prinsip asal usul dan aturan asli.
Telaah staff permohonan ac di depo rajalSisca Yoliza
Pengadaan dan pemasangan AC baru dengan kapasitas lebih besar di Depo Obat Rawat Jalan RSUD Dr. Murjani Sampit diperlukan untuk meningkatkan kenyamanan pasien dan kualitas pelayanan. Suhu ruangan yang terlalu panas saat ini tidak memenuhi standar penyimpanan obat dan menyebabkan pasien kurang nyaman menunggu. AC baru diharapkan dapat mendinginkan ruangan secara merata.
Presentasi Uji Laporan Proyek Perubahan Diklatpim 4 Angkatan 8 Kementerian Se...Gita Savitri
Sistem pusat data berbasis web di Sekretariat Wakil Presiden mampu mengintegrasikan dokumen secara sistematis dan mudah diakses dengan tingkat keamanan yang optimal serta meningkatkan kecepatan penyebaran hasil pengolahan data.
The document discusses archive layout and management. It covers topics like types of records, paper sizes, letter offices, reasons for record storage, scripless storage systems, and handling mail and simple archives. The key points are:
1. It defines "scripless" as any written or recorded information about an event or thing meant to help memory.
2. It discusses the types and sizes of paper used for different records in organizations.
3. It describes letter offices as containing official information made by officials and addressed to other parties, including notices, requests, questions and statements.
4. It lists nine values contained in records: administrative, legal, financial, research, educational, documentation, organizational
Dokumen ini membahas tentang membangun tim kerja di tingkat kabupaten dengan menentukan tujuan bersama, membangun kepercayaan, pembagian tugas yang jelas, serta memiliki norma dan aturan kerja untuk mencapai kesuksesan bersama. Dokumen ini juga menyertakan beberapa link video tutorial game sederhana.
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi komunikasi untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat luas, seperti melalui iklan, infografis, dan survei untuk berbagi pengetahuan dan rencana tindakan bersama. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi seperti sosial, ekonomi, politik, dan teknologi serta berbagai metode permainan untuk meningkatkan partisipasi komunikasi antar
Dokumen ini membahas tentang peningkatan kapasitas teknis desa bidang pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan. Terdapat beberapa poin penting yaitu tahapan pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari analisis data, identifikasi masalah, perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi. Jenis dokumentasi yang dibahas adalah analog dan digital. Prinsip-prinsip pendokumentasian kegiatan mencakup dasar faktual, keleng
Dokumen tersebut membahas tentang strategi promosi, termasuk tujuan, bauran, khalayak sasaran, pesan kunci, saluran komunikasi, dan media promosi yang dapat digunakan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang rancangan aktivitas promosi berupa desain brosur, pamflet, poster, atau film pendek oleh kelompok peserta untuk mempromosikan lembaga penyedia kapasitas masing-masing.
Kewirausahaan sosial melibatkan 3 sektor utama (sektor swasta, publik, dan sukarelawan) dengan berbagai model bisnis seperti nirlaba, hibrida, atau bisnis sosial. Kewirausahaan sosial bertujuan untuk menyelesaikan masalah sosial dengan melibatkan teknologi, mobilisasi sumber daya, dan pengukuran kinerja yang tepat untuk menghadapi berbagai tantangan. Contoh keberhasilan kewira
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang perawatan komputer untuk menjaga kinerja dan menghindari gangguan pekerjaan pengguna. Langkah-langkah perawatan mencakup membersihkan debu, menginstal software update, dan membersihkan hardware seperti menggunakan penyedot debu dan pembersih untuk menjaga komputer tetap segar dan efisien.
Dokumen tersebut membahas tentang deteksi masalah dan penanganan dalam instalasi komputer melalui proses POST (Power On Self Test) dan gejala-gejala yang muncul pada perangkat keras dan perangkat lunak jika terjadi gangguan. Secara garis besar dijelaskan tahapan POST untuk mengecek komponen komputer dan cara mengenali pesan kesalahan, diikuti penjelasan gejala yang muncul pada sistem operasi, program aplikasi, dan perangkat
Virus komputer pertama kali dijelaskan oleh Fred Cohen pada 1984. Ia mendefinisikan virus komputer sebagai program yang dapat menginfeksi program lain dengan menyisipkan salinan dirinya sendiri, lalu menyebarkan diri di seluruh sistem komputer. Sejak itu, berbagai jenis virus dikembangkan seperti macro, boot sector, polymorphic, dan ransomware yang menyebabkan gangguan pada komputer. Untuk mencegah serangan, perlu melakuk
Dokumen tersebut memberikan instruksi cara membuat virus komputer dengan berbagai efek gangguan seperti membuat folder, program, atau perangkat keras beroperasi secara otomatis dan tidak terkendali, menghapus data, memecah sistem operasi, hingga menonaktifkan internet secara permanen.
This document discusses the BIOS (Basic Input/Output System) which is the low-level interface between computer hardware and the operating system. It loads right after the CPU powers on and performs essential hardware checks and initialization before loading the operating system. The BIOS contains information about basic hardware components, settings, and performs power-on self-tests to ensure proper functioning of components like storage, graphics cards, and other peripherals.
This document outlines the steps for assembling a computer, including determining configuration requirements and costs, preparing components, assembling the motherboard, processor, memory, drives, and other parts, testing the completed assembly, and troubleshooting any issues. The assembly process involves installing the processor and heatsink, memory modules, motherboard into the case, power supply, cables, drives, and adapters. Testing and problem solving are done after assembly is finished.
The document discusses the main components of a computer system including hardware, software, and brainware. It describes the motherboard, BIOS, CMOS battery, connectors, processor, memory components like ROM, PROM, EPROM, EEPROM, RAM, and storage components like HDD, SSD, flash storage, and fusion drive. It asks which of the four storage types is best and provides instructions for a group assignment to design a PC build specification and present it in a slide deck.
हिंदी वर्णमाला पीपीटी, hindi alphabet PPT presentation, hindi varnamala PPT, Hindi Varnamala pdf, हिंदी स्वर, हिंदी व्यंजन, sikhiye hindi varnmala, dr. mulla adam ali, hindi language and literature, hindi alphabet with drawing, hindi alphabet pdf, hindi varnamala for childrens, hindi language, hindi varnamala practice for kids, https://www.drmullaadamali.com
Walmart Business+ and Spark Good for Nonprofits.pdfTechSoup
"Learn about all the ways Walmart supports nonprofit organizations.
You will hear from Liz Willett, the Head of Nonprofits, and hear about what Walmart is doing to help nonprofits, including Walmart Business and Spark Good. Walmart Business+ is a new offer for nonprofits that offers discounts and also streamlines nonprofits order and expense tracking, saving time and money.
The webinar may also give some examples on how nonprofits can best leverage Walmart Business+.
The event will cover the following::
Walmart Business + (https://business.walmart.com/plus) is a new shopping experience for nonprofits, schools, and local business customers that connects an exclusive online shopping experience to stores. Benefits include free delivery and shipping, a 'Spend Analytics” feature, special discounts, deals and tax-exempt shopping.
Special TechSoup offer for a free 180 days membership, and up to $150 in discounts on eligible orders.
Spark Good (walmart.com/sparkgood) is a charitable platform that enables nonprofits to receive donations directly from customers and associates.
Answers about how you can do more with Walmart!"
How to Fix the Import Error in the Odoo 17Celine George
An import error occurs when a program fails to import a module or library, disrupting its execution. In languages like Python, this issue arises when the specified module cannot be found or accessed, hindering the program's functionality. Resolving import errors is crucial for maintaining smooth software operation and uninterrupted development processes.
This slide is special for master students (MIBS & MIFB) in UUM. Also useful for readers who are interested in the topic of contemporary Islamic banking.
Strategies for Effective Upskilling is a presentation by Chinwendu Peace in a Your Skill Boost Masterclass organisation by the Excellence Foundation for South Sudan on 08th and 09th June 2024 from 1 PM to 3 PM on each day.
it describes the bony anatomy including the femoral head , acetabulum, labrum . also discusses the capsule , ligaments . muscle that act on the hip joint and the range of motion are outlined. factors affecting hip joint stability and weight transmission through the joint are summarized.
Main Java[All of the Base Concepts}.docxadhitya5119
This is part 1 of my Java Learning Journey. This Contains Custom methods, classes, constructors, packages, multithreading , try- catch block, finally block and more.
LAND USE LAND COVER AND NDVI OF MIRZAPUR DISTRICT, UPRAHUL
This Dissertation explores the particular circumstances of Mirzapur, a region located in the
core of India. Mirzapur, with its varied terrains and abundant biodiversity, offers an optimal
environment for investigating the changes in vegetation cover dynamics. Our study utilizes
advanced technologies such as GIS (Geographic Information Systems) and Remote sensing to
analyze the transformations that have taken place over the course of a decade.
The complex relationship between human activities and the environment has been the focus
of extensive research and worry. As the global community grapples with swift urbanization,
population expansion, and economic progress, the effects on natural ecosystems are becoming
more evident. A crucial element of this impact is the alteration of vegetation cover, which plays a
significant role in maintaining the ecological equilibrium of our planet.Land serves as the foundation for all human activities and provides the necessary materials for
these activities. As the most crucial natural resource, its utilization by humans results in different
'Land uses,' which are determined by both human activities and the physical characteristics of the
land.
The utilization of land is impacted by human needs and environmental factors. In countries
like India, rapid population growth and the emphasis on extensive resource exploitation can lead
to significant land degradation, adversely affecting the region's land cover.
Therefore, human intervention has significantly influenced land use patterns over many
centuries, evolving its structure over time and space. In the present era, these changes have
accelerated due to factors such as agriculture and urbanization. Information regarding land use and
cover is essential for various planning and management tasks related to the Earth's surface,
providing crucial environmental data for scientific, resource management, policy purposes, and
diverse human activities.
Accurate understanding of land use and cover is imperative for the development planning
of any area. Consequently, a wide range of professionals, including earth system scientists, land
and water managers, and urban planners, are interested in obtaining data on land use and cover
changes, conversion trends, and other related patterns. The spatial dimensions of land use and
cover support policymakers and scientists in making well-informed decisions, as alterations in
these patterns indicate shifts in economic and social conditions. Monitoring such changes with the
help of Advanced technologies like Remote Sensing and Geographic Information Systems is
crucial for coordinated efforts across different administrative levels. Advanced technologies like
Remote Sensing and Geographic Information Systems
9
Changes in vegetation cover refer to variations in the distribution, composition, and overall
structure of plant communities across different temporal and spatial scales. These changes can
occur natural.
2. UU RI Nomor 14 Tahun
2018 Tentang
Keterbukaan Informasi
Publik
PP RI Nomor 61 Tahun
2010 Tentang
Pelaksanaan UU Nomor
14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasin
Publik
Peraturan Komisi
Informasi Nomor 1
Tahun 2017 Tentang
Pengklasifikasian
Informasi Publik
Informasi Publik
Informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan /atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan Publik lainnya yang sesuai dengan UU tentang Keterbukaan Informasi Publik serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik (Ketentuan Umum Pasal 1 (1) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik )
Karena merupakan Hak asasi
Prinsip Dasar
Seluruh informasi publik terbuka dan boleh diakses oleh publik kecuali yang dikecualikan
Penolakan terhadap permohonan informasi publik harus berdasarkan pengujian atas konsekwensi yang timbul apabila suatu informasi publik terbuka
Jangka waktu kerahasiaan dari informasi publik tidak permanen
Kepastian Layanan
Ada batasan waktu untuk merespon dan melayani permohonan informasi publik
Sanksi
Sanksi diberikan kepada pihak/badan publik yang menghambat pemberian informasi publik yang tidak dikecualikan berdasar undang-undang
Pada dasarnya Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik ini bertujuan untuk:
menjamin hak warga desa untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik
meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik
mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;
mengetahui alasan kebijakan publik di desa yang memengaruhi hajat hidup orang banyak;
mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa;
meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan pemerintah Desa sebagai Badan Publik untuk menghasilkan layanan
informasi yang berkualitas
Pada Pasal 28 F UUD 45 menegaskan bahwa:
“ Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. “
“ Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.”
Pemerintahan Desa disebut badan publik karena telah memenuhi unsur (1) lembaga eksekutif yang (2) fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara yang (3) sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD. Pemerintahan Desa dapat dikategorikan sebagai badan publik karena mengelola dana dari APBN dan APBD, dan menjalankan fungsi-fungsi pelayanan terhadap masyarakat.
Badan Publik Desa menurut Peraturan Komisi Informasi No 1 Tahun 2018 mencakup adalah Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Badan Usaha Milik Desa dan Badan Kerjasama Antar Desa.
Informasi berkala Informasi Publik Desa yang paling sedikit terdiri atas:
Profil Badan Publik Desa yang meliputi alamat, visi-misi, tugas dan fungsi, struktur organisasi, dan profil singkat pejabat.
Matriks Program atau kegiatan yang sedang dijalankan yang meliputi; nama program/kegiatan, jadwal waktu pelaksanaan, penanggungjawab sumber dan besaran anggaran.
Matriks Program masuk Desa yang meliputi program dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan pihak ke-3 serta data penerima bantuan program.
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja Pemerintah Desa dan Daftar Usulan Rencana Kerja Pemerintah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa tahun berjalan.
Laporan Kinerja Pemerintah Desa yang meliputi paling sedikit:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir Tahun Anggaran;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir Masa Jabatan;
Laporan Keuangan Pemerintah Desa yang paling sedikit terdiri atas:
Laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
Laporan realisasi kegiatan;
Kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak terlaksana;
Sisa anggaran; dan
Alamat pengaduan.
Daftar peraturan dan rancangan peraturan Pemerintah Desa.
Informasi tentang hak dan tata cara mendapatkan Informasi Publik Desa.
Informasi Publik Desa yang Wajib Diumumkan Secara Serta Merta (Pasal 4) yaitu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum paling sedikit:
informasi tentang bencana alam seperti kekeringan, kebakaran hutan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemik, wabah, kejadian luar biasa;
informasi tentang keadaan bencana non-alam seperti pencemaran lingkungan;
bencana sosial seperti kerusuhan sosial, konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror;
informasi tentang jenis, persebaran dan daerah yang menjadi sumber penyakit yang berpotensi menular;
informasi tentang racun pada bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat; dan/atau
informasi tentang rencana gangguan terhadap utilitas publik.
Informasi Publik Desa yang Wajib Tersedia Setiap Saat.
Daftar Informasi Publik Desa yang paling sedikit berisi ringkasan isi informasi,
pejabat/unit yang menguasai informasi, penanggungjawab pembuatan/penerbitan informasi, waktu dan tempat pembuatan informasi, format informasi yang tersedia, jangka waktu penyimpanan atau masa retensi arsip.
Informasi tentang Peraturan Desa, Peraturan Bersama Kepala Desa, Peraturan Kepala Desa, Keputusan Badan Permusyawaratan Desa yang paling sedikit terdiri atas:
dokumen pendukung kajian atau pertimbangan yang mendasari terbitnya peraturan dan/atau keputusan tersebut;
masukan-masukan dari berbagai pihak atas peraturan dan/atau keputusan tersebut;
risalah rapat dari proses pembentukan peraturan dan/atau keputusan tersebut;
rancangan peraturan dan/atau keputusan tersebut;
tahap perumusan peraturan dan/atau keputusan tersebut;
peraturan dan/atau keputusan yang telah diterbitkan.
Seluruh dokumen Informasi Publik Desa Berkala wajib disediakan.
Profil lengkap Kepala Desa dan Perangkat Desa.
Profil Desa.
Surat-surat perjanjian dengan pihak ketiga berikut dokumen pendukungnya.
Surat menyurat pimpinan atau pejabat Pemerintah Desa dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Data perbendaharaan atau inventaris.
Informasi mengenai proses dan penetapan pemilihan kepala Desa.
BeritaacarahasilmusyawarahBadanPermusyawaratanDesa,MusyawarahDesadan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa.
Informasi mengenai kegiatan pelayanan Informasi Publik yang dilaksanakan, sarana dan prasarana layanan Informasi Publik yang dimiliki beserta kondisinya, sumber daya manusia yang menangani layanan Informasi Publik beserta kualifikasinya, anggaran layanan Informasi Publik serta laporan penggunaannya.
Informasi Publik Desa lainnya yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakat berdasarkan mekanisme keberatan dan/atau penyelesaian sengketa di Komisi Informasi dan proses hukum lainnya.
Berita Acara Pembentukan, Penggabungan dan/atau Pembubaran BUM Desa.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa.
Standar Operasional Prosedur Pengelolaan BUM Desa.
Informasi yang Dikecualikan Pemerintah Desa wajib membuka akses Informasi Publik Desa bagi setiap Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Pengecualian Informasi Publik Desa didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan serta setelah dipertimbangkan dengan saksama bahwa menutup Informasi Publik Desa dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya. Pengeculian Informasi Publik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 7 Peraturan Komisi Informasi No 1 Tahun 2018 tentang Standar Layanan Informasi Desa dibahas dalam Musyawarah Desa
Pertama pemohon informasi mengajukan permohonan informasi kepada badan publik,
kedua badan publik wajib merespon dan memberikan informasi yang diminta oleh pemohon informasi (kecuali informasi yang dikecualikan), ketiga badan publik memiliki waktu selama 10 hari kerja untuk merespon dan memberikan informasi yang diminta oleh pemohon informasi
Sengketa Informasi Publik
Sengketa yang terjadi antara Badan Publik dengan Pemohon Informasi Publik dan atau Pengguna Informasi Publik yang berkaitan dengan hak memperoleh dan atau menggunakan Informasi Publik berdasarkan peraturan Perundang-undangan (Ketentuan Umum Pasal 1 (3) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik)
Pemohon
Pemohon atau Pengguna Informasi Publik yang mengajukan Permohonan kepada Komisi Informasi ( Pasal 1 (7) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik)
Termohon
Termohon adalah Badan Publik yang diwakili oleh Pimpinan Badan Publik, ATASAN PPID, atau Pejabat yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk mengambil Keputusan dalam PSI di Komisi Informasi (Pasal 1 (8) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik)
Prosedur Pengajuan Sidang Sengketa Informasi Publik :
Pertama pemohon informasi mengajukan permohonan informasi kepada badan publik, kedua badan publik wajib merespon dan memberikan informasi yang diminta oleh pemohon informasi (kecuali informasi yang dikecualikan), ketiga badan publik memiliki waktu selama 10 hari kerja untuk merespon dan memberika informasi yang diminta oleh pemohon informas, keempat jika dalam 10 hari kerja badan publik tidak merespon dan memberikan informasi yang diminta pemohon bisa mengajukan keberatan kepada atasan badan publik.
Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyatakan bahwa setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna Informasi Publik.
Pasal 4 ayat (4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyatakan bahwa setiap pemohon Informasi Publik berhak mengajukan gugatan ke Pengadilan (Komisi Informasi Pusat atau Daerah) apabila dalam memperoleh Informasi Publik mendapat hambatan atau kegagalan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyatakan bahwa :
Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.
Setiap Orang berhak:
Melihat dan mengetahui Informasi Publik;
Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk memperoleh Informasi Publik.
Mendapatkan salinan Informasi Publik melalui permohonan sesuai dengan Undang-Undang ini; dan/atau
Menyebarluaskan Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan permintaan Informasi Publik disertai Alasan permintaan tersebut.
Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan gugatan ke pengadilan apabila dalam memperoleh Informasi Publik mendapat hambatan atau kegagalan sesuai denganketentuan Undang-Undang ini.
Jangka Waktu Permohonan Informasi
Permohonan informasi berhak mendapatkan pemberitahuan tertulis tentang diterima atau tidaknya permohonan informasi dalam jangka waktu 10 hari kerja sejak diterimanya permohonan informasi oleh Badan Publik. Badan Publik dapat memperpanjang waktu untuk memberi jawaban tertulis 1×7 hari kerja dalam hal informasi yang diminta belum dikuasai/didokumentasikan/belum dapat diputuskan apakah informasi yang diminta termasuk informasi yang dikecualikan atau tidak. Jadi 10 hari kerja ditambah 7 hari kerja.
Pengajuan Keberatan
Pertama keberatan disampaikan kepada atasan badan publik, kedua atasan badan pubik harus merespon atas keberatan dan memberikan informasi yang diminta selama 30 hari kerja. Ketig jika selama 30 hari kerja tidak ada respon dari atasan badan publik maka pemohon informasi bisa menggugat badan publik ke Komisi Informasi daerah (KID) tingkat Provinsi atau ke Komisi Informasi Pusat (KIP) jika ditigkat provinsi belum terbentuk.
Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyatakan bahwa keberatan diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah ditemukannya alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1).
Pengajuan Sengketa
Pertama pemohon informasi mengajukan sengketa ke Komisi informasi setalah 30 hari kerja ketika atasa badan publik tidak merespon, kedua batas waktu pengajuan sengketa informasi 14 hari kerja setelah batas waktu 30 hari kerja setelah atasan badan publik tidak merespon atas keberatan, ketiga 14 hari kerja sejak diterimanya permohonan informasi sengketa informasi, sengketa informasi harus melakuka proses penyelesaian sengketa informasi, keempat jika pengajuan sengketa melewati batas waktu 14 hari kerja maka komisi informasi tidak wajib menerima permohonan sengketa informasi oleh pemohon.
Pasal 13 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik menyatakan :
Permohonan diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak:
Tanggapan tertulis atas keberatan dari atasan PPID diterima oleh Pemohon; atau
Berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja untuk atasan PPID dalam memberikan tanggapan tertulis.
Penyelesaian Sengketa
Pasal 5 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik menyatakan bahwa :
Pemohontidakpuasterhadaptanggapanataskeberatan yang diberikanolehatasan PPID; atau
Pemohontidakmendapatkantanggapanataskeberatan yang telahdiajukankepadaatasan PPID dalamjangkawaktu 30 (tigapuluh) harikerjasejakkeberatanditerimaolehatasan PPID
Terhadap perkara ini, Pemohon telah mendapatkan jawaban atas permohonan informasi yang diajukan namun Termohon tidak memberikan jawaban/tanggapan yang lengkap, dari 5 informasi yang diajukan hanya 2 yang dijawab tanpa penjelasan dan untuk 3 informasi tidak ditanggapi.
Kewajiban Pemohon
Menyampaikan identitas dan tidak menyalahgunakan informasi yang diminta.
Kewajiban Badan Publik
Menerima permohonan informasi dan pengajuan keberatan atas pelayanan informasi.
Memberikan tanda terima permohonan dan keberatan atas pelayanan informasi.
Merespon permintaan informasi yang disampaikan oleh pemohon informasi
Memberikan informasi yang diminta (kecuali informasi yang dikecualikan)
Mediasi
Pasal 41 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik:
Jangka waktu mediasi adalah 14 (empat belas) hari kerja sejak pertemuan mediasi pertama.
Apabila diperlukan, atas dasar kesepakatan para pihak mediasi dapat diperpanjang 1 (satu) kali dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). PPID kemudian bertugas mengelola data dan informasi yang dikuasai oleh badan publik. Pengelolaan meliputi pendataan, pengumpulan, pendokumentasian hingga pengarsipan. Selain pengelolaan, PPID juga bertanggungjawab untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Pengaturan lebih lanjut tentang PPID Pada Peraturan Pemerintah No 61 Tahun 2010 tentang pelaksanaan UU No 14 Tahun 2008 tetang Keterbukaan Informasi Publik Bab IV tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Pasal 12 – pasal 15.
Bentuk implementasi bagaimana mengelola informasi publik di Desa, maka dibuatlah Standar Layanan Informasi Pemerintah Desa selanjutnya disebut SLIP Desa dapat berguna bagi Kepala Desa dan Perangkat Desanya. Standar Layanan Informasi Pemerintahan Desa yang saat ini belum diatur, tetapi untuk Standar Layanan Informasi Publik telah diatur melalui Peraturan Komisi Informasi No 1 Tahun 2010 bagi Badan Publik diluar Pemerintah Desa.
Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik diatur berdasarkan Peraturan Komisi Informasi No 1 Tahun 2013. Pengajuan sengketa informasi publik ke komisi informasi diajukan pemohon informasi publik selambat-lambatnya 14 HARI KERJA sejak diterimanya tanggapan tertulis atas surat keberatan pemohon informasi publik kepada atasan PPID badan publik atau berakhirnya masa 30 HARI KERJA bagi atasan PPID badan publik untuk memberikan tanggapan secara tertulis atas surat keberatan dari pemohon informasi publik
Azas Proses penyelesaian Sengketa Informasi Publik dilakukan berdasarkan asas cepat, tepat, biaya ringan, dan sederhana dengan berprinsip bahwa Permohonan penyelesaian sengketa informasi publik dilakukan semata-mata untuk memenuhi hak atas informasi publik
Pengajuan sengketa informasi publik baik oleh perorangan, badan hukum ataupun kelompok orang bisa diajukan dengan cara mendatangi langsung kantor komisi informasi dan menemui petugas administrasi-pengaduan dan penyelesaian sengketa informasi ataupun mengajukan permohonan sengketa informasi publik secara online kepada komisi informasi melalui aplikasi SIMSI (Sistem Informasi dan Manajemen Sengketa Informasi) dengan link url atau alamat website aplikasi http://simsi.komisiinformasi.go.id
Pemohon sengketa informasi publik wajib melengkapi berkas permohonan pengajuan sengketa informasi publik sebelum mendapatkan nomor registrasi/akta registrasi sengketa informasi publik dari petugas kepaniteraan komisi informasi
Tata cara permohonan selanjutnya dijelaskan pada pasal 9-12 Peraturan Komisi Informasi, selanjutnya Setelah permohonan sengketa informasi publik mendapatkan nomor registrasi atau akta registrasi maka 14 hari kerja setelahnya komisi informasi mulai melakukan proses penyelesaian sengketa informasi publik dengan di awali melakukan pemanggilan secara patut kepada pemohon dan termohon untuk menghadiri sidang ajudikasi non litigasi tahap pemeriksaan awal.
Komisi Informasi terdiri atas Komisi Informasi Pusat (KIP) yang berkedudukan di Ibukota Negara, Komisi Informasi Provinsi yang berkedudukan di Ibukota Provinsi, dan jika dibutuhkan Komisi Informasi Kabupaten/Kota yang masing-masing berkedudukan di Ibukota Kabupaten dan Kota.
Susunan keanggotaan Komisi Informasi Pusat berjumlah tujuh orang Komisioner yang harus mencerminkan unsur dari pemerintah dan unsur masyarakat. Bagi keanggotaan Komisi Informasi pada tingkat daerah, Komisi Informasi Provinsi/Kabupaten/Kota, Komisionernya berjumlah lima orang yang juga harus mencerminkan unsur dari pemerintah dan unsur masyarakat. Dalam memudahkan tugasnya, para Komisioner harus menggelar rapat pleno untuk memilih seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua yang masing merangkap sebagai anggota.